Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny.

N DENGAN ISOLASI SOSIAL


DI RUANG IRAWAN RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO
PROVINSI JAWA TENGAH

Dosen Pembimbing Jiwa : Ns. Sri Puji Lestari, M.Kep.Sp.Kep.J

Disusun Oleh :
Rosdiana Sella Rizkyani
2008172

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2021
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

A. Identitas Pasien
1. Nama : Nn. N
2. Umur : 21 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Alamat : Kota Semarang
5. Agama : Islam
6. Pendidikan : SD
7. Pekerjaan : Tidak Bekerja
8. Tgl. Dirawat : 31 Juli 2021
9. Tgl. Pengkajian : 02 Agustus 2021
10. Ruang Rawat : Ruang IRAWAN
11. No. CM : 000451189
12. Dx. Medis : Skizoafrenia paranoid
13. Penanggung jawab : Ny. M
B. Alasan Masuk
Kurang lebih 3 hari sebelum dirawat pasien mengalami perubahan tingkah laku,
yaitu pasien merasa malu karena hanya lulusan SD, meras minder, dan
menyendiri di kamar Pasien datang ke IGD RSJD Dr. Amino Gondohutomo pada
tanggal 31 Juli 2021 dengan diantar oleh ibunya. Pasien juga merasa sepi, sedih.
C. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu?
Pasien pernah mengalami gangguan jiwa kurang lebih 1 kali, terakhir pada
tahun 2020
2. Pengobatan sebelumnya?
Keluarga pasien mengatakan 1 bulan sebelum pasien sering merasa sedih dan
menyendiri, pasien sudah berhenti minum obat
3. Anggota keluarga yang gangguan jiwa ?
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami gangguan jiwa.
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan?
Pasien mengatakan merasa malu dan minder karena hanya lulusan SD
sedangkan teman-teman yang seumuran dia banyak yang kuliah. Pasien
mengatakan sering dikamar tidak ingin bertemu dengan teman-temannya

D. Pemeriksaan fisik
a. Tanda vital
TD: 110/80 mmHg, N: 80 x/menit, S: 37 ͦ C, RR: 18 x/menit
b. Ukur
BB: 60 kg, TB: 176 cm
c. Keluhan fisik
Pasien tidak mempunyai keluhan fisik.
E. Psikososial
1. Genogram

Keterangan :
----- : Tinggal serumah
: laki – laki
: Perempuan
: Sudah meninggal
: Pasien

Pasien adalah anak pertama dan memiliki 2 saudara yaitu perempuan dan
laki-laki. Pasien sekarang tinggal bersama ayah dan ibunya. Dua saudara
pasien sudah menikah dan masing-masing telah memiliki 1 orang anak.
Pada sistem keluarga pasien, pola asuh yang di lakukan adalah
musyawarah karena keluarga pasien berpedoman setiap orang mempunyai
hak untuk menyampaikan pendapat. Pengambilan keputusan diambil oleh
kesepakatan keluarga.
2. Konsep Diri
a. Citra/gambaran tubuh
Pasien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang dia benci dan menyukai
semua bagian tubuhnya
b. Identitas diri
Pasien mengetahui dia berjenis kelamin perempuan bernama Nn. N usia 21
tahun pendidikan terakhir SD
c. Peran
Pasien mengatakan ketika di RS pasien merasa sedih dan bosan, pasien
mengatakan setelah sembuh ingin dirumah dan berkumpul bersama ibu dan
ayahnya dan pasien mengatakan ingin membantu bisnis ayahnya.
d. Ideal diri
Ada keinginan untuk sembuh dari sakitnya dan pasien mengatakan ingin
membantu bisnis ayahnya setelah sembuh
e. Harga diri
Pasien terkadang merasa malu untuk bersosialisasi dengan tetangganya

3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
Pasien mengatakan bahwa orang yang berarti pada dirinya adalah ayahnya
karena ayahnya sering mendengarkan keluh kesahnya dan merasa
ayahnyalah yang tulus menyayanginya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Pasien mau berinteraksi dengan perawat
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien kurang mampu berinteraksi dengan orang lain, saat dirumah pasien
jarang berinteraksi dengan tetangga. Pasien juga jarang mengikuti kegiatan
yang ada di desa seperti gotong royong atau siskamling. Pasien merasa
kalau dirinya tidak percaya diri untuk bergaul dengan orang.
Masalah keperawatan : isolasi sosial : menarik diri
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien beragama islam dan meyakini bahwa orang yang menyakiti orang
lain tidak di sayang tuhan
b. Kegiatan ibadah
Pasien saat dirumah jarang melakukan ibadah sholat, pasien sering
melamun di kamarnya, saat di RS pasien juga jarang melakukan ibadah
sholat, pasien butuh pelayanan kerohanian
Masalah keperawatan : disstres spiritual
F. Status mental
1. Penampilan
Pasien memakai pakaian dari RS, cara berpakaian tidak rapi, pasien
mengganti bajunya 1 kali sehari rambut pasien panjang tidak beraturan, dan
kuku pasien tidak panjang dan tidak kotor.
Masalah keperawatan : -
2. Pembicaraan
Lambat :
pasien saat berbicara dengan perawat pelan-pelan dan lambat , pasien selalu
minta pulang karena sudah bosan, sedih, sepi di RS.
Masalah keperawatan : isolasi sosial
3. Aktifitas motorik
Pasien masih bingung bila memilih kegiatan yang akan dilakukan, Pasien
tampak sering menyendiri dari teman-temannya, Pasien tampak tidak
berinteraksi dengan orang lain, Pasien tidak mampu memulai pembicaraan,
Pasien banyak diam, pasien tidak mau mengikuti kegiatan, pasien malas
beraktivitas.
Masalah keperawatan : isolasi sosial
4. Alam perasaan
Pasien mengatakan sedih lebih suka sendiri di kamar.
Masalah keperawatan : isolasi sosial
5. Afek
Tumpul, memiliki respon lama respon/lama menjawab saat di tanya
atau diberi stimulus yang diberikan oleh perawat
Masalah keperawatan : isolasi sosial
6. Interaksi selama wawancara
a. Kontak mata kurang : pasien saat diwawancara kontak mata kurang,
terkadang tatapan kosong dan sering menoleh ke atas
b. Saat diberikan pertanyaan oleh perawat pasien bisa menjawabnya namun
dengan nada yang pelan dan lambat
Masalah keperawatan : isolasi sosial : menarik diri
7. Persepsi
Pasien kontak mata kurang, kepala merunduk
Masalah keperawatan : -
8. Isi pikir
Pasien merasa bingung saat dirumah karena tidak melakukan kegiatan
apapun, pasien sering melamun dan diam dikamar
Masalah keperawatan : isolasi sosial : menarik diri
9. Tingkat kesadaran
Compos mentis : pada saat di wawancarai pasien tampak sadar penuh dan
mampu menjawab pertanyaan yang diberikan perawat.
10. Memori
Memori pasien baik dan tidak mengalami gangguan daya ingat jangka
panjang, pendek dan saat ini, akan tetapi pasien sensitif ketika mengingat
kejadian masalalunya.
11. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Daya konsentrasi pasien kurang karena saat interaksi harus beberapa kali
mengulang pertanyaan, Mudah beralih : pasien mudah beralih saat berhitung
namun pasien bisa menghitung umurnya saat ini
Masalah keperawatan : perubahan proses pikir
12. Kemampuan penilaian
Gangguan penilaian ringan : pasien saat di RS semua kegiatannya harus
dibimbing dulu oleh perawat.
13. Daya Tarik diri
Pasien mengatakan merasa malu dan minder karena hanya lulusan SD
sedangkan teman-teman yang seumuran dia banyak yang kuliah. Pasien
mengatakan sering dikamar tidak ingin bertemu dengan teman-temannya
Masalah keperawatan : harga diri rendah
G. Kebutuhan Perencanaan Pulang
a. Makan
Pasien bias makan secara mandiri, sekali makan pasien habis 1 porsi makanan
yang disediakan, saat makan pasien mampu bergabung dengan sesame pasien
lain dan duduk dengan tenang.
b. Defekasi
Dapat dilakukan sendiri dan mengetahui tempat untuk BAK / BAB.
c. Mandi
Dapat melakukan secara mandiri tanpa disuruh namun terkadang harus
dimotivasi, mau sikat gigi dan keramas.
d. Berpakaian
Ganti pakaian setiap sore dan dapat dilakukan sendiri.
e. Istirahat tidur
Pasien tidur saat waktunya tidur, saat malam hari bias tidur namun sesekali
terbangun.
f. Penggunaan obat
Pasien masih membutuhkan bantuan dan pengawasan saat minum obat.
g. Pemeliharaan kesehatan
Keluarga pasien selalu memperhatikan keadaan dan kesehatan pasien, namun
pasien sendiri tidak paham dengan kondisinya sebelum dibawa ke RS.
h. Aktifitas di dalam rumah
Kegiatan di dalam rumah banyak tiduran dikamar. Pasien mau melakukan
kegiatan yang ringan- ringan saja,seperti menyapu. Tetapi semenjak sakit
pasien tidak pernah melakukan aktivitas tersebut
i. Aktifitas diluar rumah
Sebelum sakit pasien jarang hampir tidak pernah melakukan kegiatan diluar
rumah.

H. Mekanisme koping
Menghindar dan pasien banyak diam, pasien masih sedikit kesussahan untuk
berbicara apabila tidak ditanya atau diajak bernicara terlebih dahulu.
I. Masalah psikososial dan lingkungan
Saat pasien di rumah pasien hanya ngomel-ngomel tidak jelas karena mendengar
suara-suara, pasien juga terkadang mondar-mandir dirumah karena tidak ada
kegiatan yang dilakukan. Ayah dan ibunya berjualan dan baru pulang kerumah
siang menjelang sore hari. Saat di RS pasien lebih terbimbing dengan kegiatan
yang akan dilakukannya.
J. Pengetahuan kurang tentang
Pasien cukup baik terkait mengetahi keadaanya yang sekarang, setelah
dimotivasi perawat pasien mau minum obat teratur dan bermotivasi untuk
sembuh.
K. Aspek medik
a. Diagnose medik
Skizoafrenia paranoid
b. Terapi medik
a. Clozapine : 1 mg
b. Olanzapine : 1 X 2 mg
c. Tryhexypenydil : 2 mg 2x1
d. Risperidone : 2 mg 2x1
e. Clozaphine : 50 mg/24 1x1
f. Cetoconazol : 200 mg 2x1

L. Analisa data

No Data Masalah
1 DS : Isolasi sosial
- Pasien merasa sedih hanya
lulusan SD sedangkan Kode Buku
teman lainnya kuliah D.0121
- Pasien menarik diri di Halaman 268
dalam kamar
- Sulit di ajak bicara
- Lebih suka menyendiri
- Pasien mengetakan jarang
ikut berkumpul dengan
tetangga atau warga desa
- Pasien mengatakan bingung
karena dirumah hanya
melamun dan berdiam diri
dikamar
DO :
- Wajah pasien nampak lebih
sering melamun
- Pasien lebih sering
menyendiri
- Pasien masih bingung bila
memilih kegiatan yang akan
dilakukan
- Pasien tampak sering
menyendiri dari teman-
temannya.
- Pasien tampak tidak
berinteraksi dengan orang
lain.
- Pasien tidak mampu
memulai pembicaraan
- Pasien banyak diam, pasien
tidak mau mengikuti
kegiatan
- Pasien tampak lesu, afek
tumpul
- Pasien malas beraktivitas
3. DS: Harga Diri Rendah Situasional
- Pasien mengatakan ia
terlalu kurus dan tidak Kode Buku D.0087
percaya diri Halaman 194
- Pasien merasa sedih hanya
lulusan SD sedangkan
teman lainnya kuliah
DO:
- Klien tidak percaya diri
ketika berbicara dengan
orang lain
- Klien jarang memulai
pembicaraan dengan orang
lain
3. DS : Ganguan persepsi sensori :
- Klien mengatakan halusinasi pendengaran
mendengar ada bisikan-
bisikan Kode Buku
- klien mengatakan suara – D.0085
suara itu tidak jelas dan Halaman 190
paling sering suara itu
terdengar pada saat ia
sedang sendiri
DO:
- Klien sering menyendiri
- Klien sering berdiam diri

M. Daftar masalah kepribadian


1. Isolasi sosial : menarik diri
2. Harga Diri Rendah
3. Perubahan sensori perceptual : halusinasi

N. Pohon masalah
Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi

Isolasi sosial: menarik Core problem

Gangguan konsep diri: harga diri rendah

RENCANA KEPERAWATAN
Nama Mahasiswa : Rosdiana Sella Rizkyani
Nama pasien: : Nn. N
Ruang : Ruang IRAWAN
No. RM : 000451189

NO Diagnosa Keperawatan Rencana Keperawatan


1 Ganguan persepsi sensori : Tujuan :
halusinasi pendengaran Setelah dilakukan tindakan asukan
keperawatan selama 3x7 jam di harapkan
Kode Buku dukungan sosial dapat teratasi dengan kriteria
D.0085 hasil :
Halaman 190 (Kode Buku L.13113, Halaman 22)
1. Kemmapuan berinteraksi meningkat skor
(5)
2. Kemampuan meminta bantuan pada orang
lain meningkat skor (5)
3. Jaringan sosial yang membantu meningkat
skor (5)

Intervensi :
1) SP 1
a. Pasien: Membina hubungan saling
percaya, membantu pasien mengenal
penyebab isolasi sosial, membantu
pasien mengenal keuntungan
berhubungan dan kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain, dan
mengajarkan pasien berkenalan
b. Mengidentifikasi tanda dan gejala,
penyebab dan akibat isolasi sosial
c. Mendiskusikan keuntungan memiliki
teman, kerugian tidak memiliki
teman.
2) SP 2 Pasien : Menjelaskan dan melatih
klien berkenalan (klien-perawat lain)
a. Menjelaskan cara berkenalan
b. Mendemostrasikan cara berkenalan
c. Melatih klien berkenalan dengan 1
orang (klien-perawat lain)
3) SP 3 Pasien : Menjelaskan dan melatij
klien berkenalan (klien-perawat-klien
lain)
a. Menjelaskan cara berkenalan
b. Mendemostrasikan cara berkenalan
c. Melatih klien berkenalan dengan 1
orang (klien-perawat-klien lain)
4) SP 4 Pasien : Menjelaskan dan melatih
klien bercakap-cakap saat melakukan
kegiatan sehari-hari.

Implementasi dan Evaluasi


Nama Mahasiswa : Rosdiana Sella Rizkyani
Nama pasien : Nn. N
Ruang : Ruang Irawan
No. RM : 000451189
Tanggal Implementasi Evaluasi
02-08-2021 1. Pasien: Membina hubungan S:
09.30 saling percaya, membantu Pasien mengatakan merasa sedih
pasien mengenal penyebab hanya lulusan SD, pasien memilih
isolasi sosial, membantu menyendiri di kamar
pasien mengenal Saat ditanyaa kerugian dan
keuntungan berhubungan keuntungan punya teman
dan kerugian tidak Bila tidak punya teman merasa sepi,
berhubungan dengan orang tidak ada teman untuk mengobrol
lain, dan mengajarkan merasa sedih
pasien berkenalan Dan keuntungan mempunyai teman
2. Mengidentifikasi tanda dan bisa diajak ngobrol/bercerita,
gejala, penyebab dan akibat menambah pengalaan, merasa
isolasi sosial senang mmepunayi teman dan
3. Mendiskusikan keuntungan menambah pengalaman
memiliki teman, kerugian mendapatkan cerita dari orang lain
tidak memiliki teman.
O:
Pasien tampak lebih tenang, pasien
RTL : Evaluasi SP 1 dan kooperatif, pasien tampak tidak
lanjutkan SP : 2 (berkenalan menyendiri lagi, kontak mata pasien
perawat-klien) membaik (kadang masih
menerawang), pasien mau jabat
tangan, pasien tampak menatap
mata perawat, intonasi suara pasien
lambat tapi jelas, pasien mau
latihan cara berkenalan dengan
perawat
A: pasien bisa cara berkenalan
dengan perawat
P:
Evaluasi kegiatan cara berkenalan
dan lanjutkan ke SP 2. Latihan cara
berkenalan dengan 2 orang
03-08-2021 SP 2 S:
09.30 Pasien mengatakan merasa senang
1. Pasien : Menjelaskan dan sudah mempunyai teman di RS dan
bisa mempraktikan berkenalan
melatih klien berkenalan
(klien-perawat lain) O:
Pasien tampak lebih tenang, pasien
2. Menjelaskan cara
kooperatif, pasien tampak tidak
berkenalan menyendiri lagi, kontak mata pasien
membaik (kadang masih
3. Mendemostrasikan cara
menerawang), pasien mau jabat
berkenalan tangan, pasien tampak menatap
mata perawat, intonasi suara pasien
4. Melatih klien berkenalan
lambat tapi jelas, pasien mau
dengan 1 orang (klien- latihan cara berkenalan dengan
perawat
perawat lain)
A: pasien bisa cara berkenalan
dengan 2 orang teman di RSJ
P:
Evaluasi kegiatan cara berkenalan
dan lanjutkan ke SP 3. Latihan cara
berkenalan dengan 2 orang dan
berkegiatan merapikan tempat tidur
04-08-2021 SP 3 S:
09.30 Pasien mengatakan merasa senang
1. Pasien : Menjelaskan dan
sudah mempunyai teman di RS dan
melatij klien berkenalan bisa mempraktikan berkenalan dan
berkegiatan dengan merapikan
(klien-perawat-klien lain)
tempat tidur
2. Menjelaskan cara
O:
berkenalan
Pasien tampak lebih tenang, pasien
3. Mendemostrasikan cara kooperatif, pasien tampak tidak
menyendiri lagi, kontak mata pasien
berkenalan
membaik (kadang masih
4. Melatih klien berkenalan menerawang), pasien mau jabat
tangan, pasien tampak menatap
dengan 1 orang (klien-
mata perawat, intonasi suara pasien
perawat-klien lain) lambat tapi jelas, pasien mau
latihan cara berkenalan dengan
perawat
A: pasien berbincang-bincang
dengan 2 orang teman di RSJ dan
merapikan tempat tidur
P:
Evaluasi kegiatan cara berkenalan
dan lanjutkan ke SP 4. Latihan cara
berkenalan dengan 2 orang dan
berkegiatan merapikan menyapu
kamar
05-08-2021 SP 4 S:
09.30 Pasien : Menjelaskan dan melatih
Pasien mengatakan merasa senang
sudah mempunyai teman di RS dan
klien bercakap-cakap saat bisa mempraktikan berkenalan dan
melakukan kegiatan sehari-hari. berkegiatan dengan merapikan
menyapu kamar sambil berbincang-
bincang

O:
Pasien tampak lebih tenang, pasien
kooperatif, pasien tampak tidak
menyendiri lagi, kontak mata pasien
membaik (kadang masih
menerawang), pasien mau jabat
tangan, pasien tampak menatap
mata perawat, intonasi suara pasien
lambat tapi jelas, pasien mau
latihan cara berkenalan dengan
perawat
A: pasien berbincang-bincang
dengan 2 orang teman di RSJ dan
menyapu kamar sambil berbincang
bincang
P:
Evaluasi kegiatan cara berkenalan
dan lanjutkan ke SP 4 dan
memasukan dalam jadwal harian
klien

Anda mungkin juga menyukai