Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG ASAM URAT DAN


MANAJEMEN NYERI UNTUK NYERI ASAM URAT PADA
LANSIA

Disusun guna memenuhi tugas Praktik Belajar Lapangan (PBL) Keperawatan


Komunitas
Dosen Pengampu : Ns. Umi Setiyoningrum, S.Kep., M.Kep.

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
TAHUN 2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Studi : Keperawatan Keluarga


Topik : Asam Urat (Artritis Gout)
Sub Topik : Penyuluhan Kesehatan dan Pengobatan asam urat
menggunakan rebusan daun salam
Sasaran : Pada keluarga yang memiliki lansia dengan asam urat di
Desa Krajan RT 06 RW 03 Kelurahan Candirejo - Ungaran
Barat
Tempat : Desa Candirejo - Ungaran
Hari/tanggal : Sabtu, 18 Mei 2019
Waktu : 60 menit

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan mengenai asam urat
diharapkan sasaran maupun keluarga mampu mengerti, memahami dan
mengaplikasikan materi penyuluhan, yaitu Asam Urat dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Khusus
a. Kognitif :
- Diharapkan agar keluarga, khususnya lansia mengetahui dan
menjelaskan mengenai penyakit asam urat, penyebab, tanda
gejala, pencegahan, dan penatalaksanaan penyakit asam urat.
b. Afektif :
- Diharapkan agar sasaran penyuluhan dapat memahami materi
yang disampaikan mengenai asam urat.
- Diharapkan agar sasaran penyuluhan dapat menerima materi
yang disampaikan mengenai asam urat
- Diharapkan agar sasaran penyuluhan dapat menanggapi materi
yang disampaikan mengenai asam urat.
- Diharapkan agar sasaran penyuluhan dapat memberi respon
balik terhadap materi yang disampaikan.
c. Psikomotor
- Diharapkan agar sasaran penyuluhan dapat mengetahui dan
memahami mengenai penyakit asam urat.
d. Pokok Bahasan
Pemberian penyuluhan kesehatan mengenai asam urat pada lansia
dan keluarga yang memiliki lansia.

B. SUB POKOK BAHASAN


1. Pengertian Asam Urat
2. Penyebab Asam Urat
3. Tanda dan gejala Asam Urat
4. Cara pencegahan Asam Urat
5. Manajemen nyeri

C. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi

D. MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar balik
E. SETING TEMPAT

Layar

Keterangan gambar :
= Moderator = Dokumentasi

= Pemateri = Peserta

= Penjawab pertanyaan = LCD

= Fasilitator = Layar

= Observer

F. STRATEGI PENYULUHAN

N Tahap Waktu Kegiatan Respon Media


o Penyuluhan Keluarga dan
Lansia
1 Pembukaan 10 Penyuluh a. membalas Leaflet,
 Salam menit mengucapkan salam Lembar
salam kepada b.mendengar balik
 Perkenalan
 Menjelaskan audien, kan
memperkenalkan penjelasan
tujuan diri, menjelaskan tujuan dari
 Kontrak tujuan, pemateri
menjelaskan c.
waktu kontrak waktu, memperhatik
 Menggali Menanyakan an pemateri
kabar dan dalam
pengetahuan keadaan saat ini, menyampaik
peserta menanyakan an maksud
sejauh mana dan tujuan
materi yang akan d.
disampaikan memberikan
dengan baik respon ketika
diberi
pertanyaan
oleh pemateri
2 Pelaksanaan 30 Penyuluh a. Audien Leaflet,
 Menjelaskan menit menerangkan/ menyimak, Lembar
menyampaikan mendengarka balik
materi secara tentang materi n, dan
detail yang sudah memperhatik
disiapkan, an apa yang
mengenai : sesekali disampaikan
Asam Urat menanyakan oleh pemateri
kepada audien b. Audien
pada Lansia bertanya
 Sesi tanya yang
berkaitan
jawab dengan topic
bahasan.
3 Evaluasi materi 15 a. Pemateri Audien Leaflet,
menit memberikan merespon Lembar
pertanyaan- dengan Balik
pertanyaan menjawab
kepada audien pertanyaan
b. pemateri
memberikan
pujian kepada
audien yang
menjawab
pertanyaan dari
pemateri

4 Penutup 5 menit - Pemateri - Audien -


 Menutup
dengan salam mengucapkan menjawab
 Mengucapkan salam penutup salam
terimakasih - Pemateri - Peserta
atas perhatian mengucapkan bertepuk
dan partisipasi terimakasih tangan
peserta atas perhatian
dan pastisipasi
peserta

G. EVALUASI LISAN
Bagaimana tingkat pengetahuan masyarakat/ keluarga dengan lansia
setelah diberikan penyuluhan kesehatan mengenai Asam Urat?

Lampiran.............

MATERI PENYULUHAN

I. Definisi Asam Urat


Gangguan metabolisme yang mendasarkan arthritis gout adalah
hipeuresemia yang didefinisikan sebagai peninggian kadar urat lebih dari
7,0 ml/dl untuk pria dan 6,0 ml/dl untuk wanita (Tehupelory, 2006).
Asam urat adalah asam yang berbentuk Kristal-kristal yang
merupakan hasil akhir dari metabolism purin (berbentuk turunan
nucleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat
pada inti sel-sel tubuh (Suryo Wibowo, 2006).

II. Penyebab Asam Urat


a. Penyakit gout primer
Penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga berkaitan
dengan kombinasi faktor genetic dan faktor hormonal yang
menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan
meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan karena
berkurangnya produksi asam urat dari tubuh.
b. Penyakit gout sekunder
Disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat
karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang
tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organic yang menyusun
asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam kelompok asam
amino, unsure pembentuk protein.
Adapun penyebab yang lainnya, antara lain :
1. Faktor genetic dan hormonal
Hal ini dapat menyebabkan gangguan metabolism yang dapat
mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat.

2. Jenis kelamin dan umur


Presentase pria : wanita 2; pria lebih beresiko terjadinya asam urat
yaitu umur 30 tahun ke atas, sedangkan wanita terjadi pada usia
menopause sekitar umur 50-60 tahun.
3. Berat badan
Kelebihan berat badan dapat meningkatkan resiko hiperuresemia dan
gout berkembang karena ada jaringan yang tersedia untuk omset atau
kerusakan, yang menyebabkan kelebihan asam urat.
4. Konsumsi alcohol
Minum terlalu banyak alkool dapat menyebabkan hiperuresemia,
karena alcohol menganggu penghapusan asam urat dari tubuh.
5. Diet
Makan-makanan yang mengandung tinggi purin dapat menyebabkan
atau memperburuk asam urat.
6. Obat-obatan tertentu
Sejumlah obat dapat menempatkan seseorang pada resiko unruk
mengembangkan hiperuresemia dan gout.

III. Tanda dan Gejala Asam Urat


1. Gejala khas dari serangan artritis gout adalah serangan akut biasanya
bersifat monoartikular (menyerang satu sendi saja) dengan gejala
pembengkakan, kemerahan, nyeri hebat, panas dan gangguan gerak
dari sendi yang terserang yang terjadi mendadak (akut) yang mencapai
puncaknya kurang dari 24 jam.
2. Lokasi yang paling sering pada serangan pertama adalah sendi
pangkal ibu jari kaki. Hampir pada semua kasus, lokasi artritis
terutama pada sendi perifer dan jarang pada sendi sentral.
 Perjalanan penyakit gout sangat khas dan mempunyai 3 tahapan.
Tahap pertama disebut tahap artritis gout akut. Pada tahap ini
penderita akan mengalami serangan artritis yang khas dan serangan
tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 5 – 7
hari. Setelah serangan pertama, penderita akan masuk pada gout
interkritikal. Pada keadaan ini penderita dalam keadaan sehat
selama jangka waktu tertentu.
 Tahap kedua disebut sebagai tahap artritis gout akut intermiten
yang ditandai dengan serangan artritis yang khas. Selanjutnya
penderita akan sering mendapat serangan (kambuh) yang jarak
antara serangan yang satu dan serangan berikutnya makin lama
makin rapat dan lama, serangan makin lama makin panjang, serta
jumlah sendi yang terserang makin banyak.
 Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout kronik bertofus.
Tahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10
tahun atau lebih. Pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di
sekitar sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus.
Tofus ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur
yang merupakan deposit dari kristal monosodium urat. Tofus ini
akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan tulang di
sekitarnya.

IV. Manajemen Nyeri pada penderita Asam Urat


1. Kompres Hangat
Tujuan memperlancar sirkulasi darah, mengurangi rasa sakit,
memberi rasa nyaman atau hangat dan tenang. Kompres hangat yang
dapat dipercaya menurunkan nyeri pada penderita asam urat. Kompres
hangat dengan kehangatan suhu air 30c-45c dengan jenis reseptor
berespon terhadap panas vrl-1(vanilloid receptor-like 1), reseptor terkait
yang tidak berespon terhadap kapsain ( bahan kimia yang menimbulkan
nyeri) melainkan nosiseptor rangsangan yang berpotensi merusak nyeri
sehingga dapat menurun-kan rasa nyeri (ganong, 2008).
Kompres hangat meredakan nyeri dengan mengurangi spasme
otot, merangsang nyeri, menyebabkan vasodalatasi dan peningkatan
aliran darah. Pembuluh darah akan melebar sehingga memperbaiki
peredaran darah dalam jaringan tersebut. Manfaatnya dapat
memfokuskan perhatian pada sesuatu selain nyeri, atau dapat tindakan
pengalihan seseorang tidak terfokus pada nyeri lagi, dan dapat relak-
sasi. Menurut Steven (2014), dengan pemberian kompres hangat,
pembuluh-pembuluh darah akan melebar sehingga memperbaiki
peredaran darah di dalam jaringan tersebut. Dengan cara ini penyaluran
zat asam dan bahan makanan ke sel-sel diperbesar dan pembuangan dari
zat-zat yang dibuang akan diperbaiki. Aktivitas sel meningkat akan
mengurangi rasa nyeri dan akan menunjang proses penyembuhan.
2. Senam Ergonomik
Senam ergonomik atau senam Inti Prima Raga adalah teknik
senam untuk mengembalikan atau membetulkan posisi dan kelenturan
sistem saraf dan aliran darah, memaksimalkan asupan oksigen ke otak,
membuka sistem kecerdasan,sistem muskuloskeletal, sistem keringat,
sistem pemanasan tubuh, sistem pembakaran asam urat, kolestrol, gula
darah, asam laktat, kristal oksalet, sistem konversi karbohidrat, sistem
pembuatan elektrolit atau ozon dalam darah, sistem kekebalan tubuh
(Wratsongko, 2015).
Senam ergonomis dapat digunakan sebagai latihan fisik untuk
menurunkan nyeri. Latihan fisik berupa senam akan memberikan efek
yang positif pada kekuatan otot dan fungsinya serta dapat mengurangi
sensasi nyeri pada persendian (Bennel et al, 2012).
Manfaat gerakan senam ergonomic senam ergonomis dapat
menurunkan skala nyeri sendi dikarenakan senam ergonomis dilakukan
untuk mengembalikan atau membetulkan posisi dan kelenturan sistem
saraf dan aliran darah, memaksimalkan asupan oksigen ke otak,
membuka sistem kecerdasan, sistem muskuloskeletal, sistem keringat,
sistem pemanasan tubuh, sistem pembakaran asam urat, kolestrol, gula
darah, asam laktat, kristal oksalet, sistem konversi karbohidrat, sistem
pembuatan elektrolit atau ozon dalam darah, sistem kekebalan tubuh
(wratsongko, 2015).
Gerakan senam ergonomik sangat berpengaruh pada nyeri
sendi yakni gerakan pertama adalah lapang dada bermanfaat untuk
menjaga kebugaran dada serta berguna bagi penderita asma, gejala

jantung koroner, dan stres. Gerakan yang kedua adalah tunduk syukur
gerakan ini manfaatnya dapat menguatkan struktur anatomis-fungsional
otot, ligament dan tulang belakang. Gerakan yang ketiga adalah duduk
perkasa bermanfaat pada pasien yang menderita stroke, leukemia, alergi
atau sudah tidak lentur lagi karena penuh oleh pengapuran atau asam urat
dan rematik. Gerakan yang keempat bermanfaat untuk membakar asam
urat, gula darah, kolesterol, asam laktat, crystal oxalate, dan racun tubuh
di jaringan telapak kaki dan pada orang yang sedang flu, pilek, atau
keracunan obat biasanya telapak kakinya dingin dan berkeringat serta
pucat, berwarna ungu hingga hitam (Wratsongko, 2015).
DAFTAR PUSTAKA

Wibowo, Suryo. 2006. Asam Urat. Diakses dari http://suryo-


wibowo.blogspot.com/2006/06/asam-urat_115088450115003296.htm
pada tanggal 07 Juni 2010 pukul 16.30 WIB
Murray, R; Granner, D; Mayes, P; Rodwell, V. 2003. Harper’s Illustrated
Biochemistry, Twenty-Sixth Edition. In Rodwell, V. metabolism of purine
& pyrimidine nucleotides. New York. McGraw-Hill Companies. p293-302
Noer, Sjaifoellah. 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai
Penerbit FKUI

Anda mungkin juga menyukai