A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan mengenai asam urat
diharapkan sasaran maupun keluarga mampu mengerti, memahami dan
mengaplikasikan materi penyuluhan, yaitu Asam Urat dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Khusus
a. Kognitif :
- Diharapkan agar keluarga, khususnya lansia mengetahui dan
menjelaskan mengenai penyakit asam urat, penyebab, tanda
gejala, pencegahan, dan penatalaksanaan penyakit asam urat.
b. Afektif :
- Diharapkan agar sasaran penyuluhan dapat memahami materi
yang disampaikan mengenai asam urat.
- Diharapkan agar sasaran penyuluhan dapat menerima materi
yang disampaikan mengenai asam urat
- Diharapkan agar sasaran penyuluhan dapat menanggapi materi
yang disampaikan mengenai asam urat.
- Diharapkan agar sasaran penyuluhan dapat memberi respon
balik terhadap materi yang disampaikan.
c. Psikomotor
- Diharapkan agar sasaran penyuluhan dapat mengetahui dan
memahami mengenai penyakit asam urat.
d. Pokok Bahasan
Pemberian penyuluhan kesehatan mengenai asam urat pada lansia
dan keluarga yang memiliki lansia.
C. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
D. MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar balik
E. SETING TEMPAT
Layar
Keterangan gambar :
= Moderator = Dokumentasi
= Pemateri = Peserta
= Fasilitator = Layar
= Observer
F. STRATEGI PENYULUHAN
G. EVALUASI LISAN
Bagaimana tingkat pengetahuan masyarakat/ keluarga dengan lansia
setelah diberikan penyuluhan kesehatan mengenai Asam Urat?
Lampiran.............
MATERI PENYULUHAN
jantung koroner, dan stres. Gerakan yang kedua adalah tunduk syukur
gerakan ini manfaatnya dapat menguatkan struktur anatomis-fungsional
otot, ligament dan tulang belakang. Gerakan yang ketiga adalah duduk
perkasa bermanfaat pada pasien yang menderita stroke, leukemia, alergi
atau sudah tidak lentur lagi karena penuh oleh pengapuran atau asam urat
dan rematik. Gerakan yang keempat bermanfaat untuk membakar asam
urat, gula darah, kolesterol, asam laktat, crystal oxalate, dan racun tubuh
di jaringan telapak kaki dan pada orang yang sedang flu, pilek, atau
keracunan obat biasanya telapak kakinya dingin dan berkeringat serta
pucat, berwarna ungu hingga hitam (Wratsongko, 2015).
DAFTAR PUSTAKA