Disusun oleh :
INNA TAMARA CHOIRIYAH
(020118A024)
2019
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENTINGNYA KONTROL TEKANAN DARAH DAN RESIKO JATUH PADA
LANSIA
A. PENGANTAR
2
c. Menyebutkan faktor resiko penyebab jatuh.
d. Menyebutkan akibat jatuh.
e. Menyebutkan cara pencegahan jatuh.
f. Melakukan pencegahan jatuh.
D. MATERI
Terlampir
E. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
F. MEDIA
a. SAP
b. Leaflet
G. SETTING TEMPAT
1) Peserta (klien) duduk di kursi ruangan tamu.
2) Penyuluh duduk di kursi ruangan tamu di hadapannya.
H. KEGIATAN PENYULUHAN
3
dengan hipertensi kelurahan candirejo
kelurahan candirejo RW 06. Ungaran
RW 06. Ungaran Barat..
Barat. - Menjawab dan
- Melakukan kontrak memberikan
waktu pelaksanaan pendapat tentang
kegiatan kepada pengetahuan yang
peserta penyuluhan telah dimiliki
dengan bahasa yang mengenai topik
sopan dan jelas serta penyuluhan.
penggunaan kata - Memperhatikan dan
yang efisien. mengikuti
- Menanyakan penyuluhan sesuai
beberapa pertanyaan dengan kontrak
seputar opini peserta waktu dan tempat
mengenai topik yang telah disepakati
penyuluhan untuk diawal acara
menggali tingkat kegiatan pemberian
pengetahuan tentang pendidikan
materi yang akan kesehatan tentang
diberikan. pencegahan jatuh
dan pentingnya
kontrol tekanan
darah pada lansia
dengan hipertensi
kelurahan candirejo
RW 06. Ungaran
Barat.
2. 4 Menit Kegiatan Inti - Menyampaikan - Menyimak dan
a. Penyampaian materi dengan jelas memperhatikan
materi, meliputi: dan tepat sesuai penyuluhan yang
1. pentingnya metode yang dipilih telah disampaikan
melakukan - Menyampaikan dengan jelas dan
cek materi dengan efisien tepat sesuai metode
rutinuntuk mencegah yang dipilih dengan
mengetahui kekurangan waktu baik dan antusias.
tekanan - Memanfaatkan semua - Mengikuti dan
darah media yang tersedia melakukan teknik
2. Hal – hal untuk menyampaikan massage tengkuk
yang perlu materi dengan baik sesuai dengan yang
diperhatikan - mendemonstrasikan demontrans lakukan.
dalam cara pencegahan
mencegah jatuh dan pentingnya
resiko jatuh kontrol tekanan darah
pada lansia
3.
3. 4 Menit Tanya Jawab dan - Memberikan • Mengajukan
Redemontrasi kesempatan kepada pertanyaan dan
a. Sesi tanya peserta bertanya baik pendapat mengenai
4
jawab itu mengenai pemberian pendidikan
b. Melakukan re- pendidikan kesehatan kesehatan tentang
demonstrasi tentang pencegahan pencegahan jatuh dan
pijat bayi jatuh dan pentingnya pentingnya kontrol
c. Melakukan kontrol tekanan darah tekanan darah yang
evaluasi- yang belum belum dimengerti.
demonstrasi dipahami. • penyuluh memberikan
- Memberikan penghargaan kepada
tanggapan tentang lansia jika berhasil
pertanyaan dan menjawab
pendapat dari peserta. • Memperhatikan dan
- Mendorong peserta menyimak hasil
untuk melakukan evaluasi dari
demontrasi secara fasilitator dalam
mandiri. penyampaian hasil
- Mengevaluasi evaluasi penyuluhan
demontrasi yang yang dilakukan .
dilakukan peserta
dengan meminta
peserta untuk
menyebutkan ulang
tentang pencegahan
jatuh dan pentingnya
kontrol tekanan darah
yang benar.
4. 2 menit Penutup • Menyampaikan - Memperhatikan dan
kesimpulan dengan menyimak
a. Menyimpulkan
singkat dan jelas kesimpulan yang
materi
mengenai isi dari disampaikan oleh
b. Mengakhiri
penyuluhan yang penyuluh.
kegiatan
telah dilakukan. - Menjawab salam
dengan salam
• Menyampaikan salam penutup yang
penutup dan ucapan disampaikan oleh
terimakasih dengan penyuluh.
sopan dan jelas.
I. EVALUASI
Lampiran.........
Pentingnya kontrol tekanan darah dan Resiko Jatuh Pada Lansia
5
A. Pengertian
1. mengontrol tekanan darah (Baharuddin. 2010)
- menjaga pola hidup yang sehat dengan makan makanan yang mengandung
kalori, perbanyak serat dan kurangi penggunaan garam (1 sendok teh per
hari)
- aktifitas fisik / olahraga teratur untuk mencegah terjadinya penyakit jantung
- mencegah kegemukan
- cek tekanan darah secara rutin
- konsumsi obat rutin
- tidak merokok
- tidak minum-minuman berakohol
Faktor penyebab jatuh pada lansia dapat dibagi dalam 2 golongan besar,
yaitu:
b. Faktor Intrinsik
Faktor instrinsik dapat disebabkan oleh proses penuaan dan berbagai
penyakit seperti Stroke dan TIA yang mengakibatkan kelemahan tubuh,
Parkinson yang mengakibatkan kekakuan alat gerak, maupun Depresi yang
menyebabkan lansia tidak terlalu perhatian saat berjalan. Gangguan
penglihatan pun seperti misalnya katarak meningkatkan risiko jatuh pada
lansia. Gangguan sistem kardiovaskuler akan menyebabkan syncope yang
6
sering meningkatkan risiko jatuh pada lansia. Jatuh dapat juga disebabkan
oleh dehidrasi. Dehidrasi bisa disebabkan oleh diare, demam, asupan cairan
yang kurang atau penggunaan diuretik yang berlebihan. b.
c. Faktor ekstrinsik
Alat-alat atau perlengkapan rumah tangga yang sudah tua atau tergeletak di
lantai, tempat tidur tidak stabil atau kamar mandi yang rendah dan tempat
berpegangan yang tidak kuat atau tidak mudah dipegang, lantai tidak datar,
licin atau menurun, karpet yang tidak dilem dengan baik, keset yang
tebal/menekuk pinggirnya, dan benda-benda alas lantai yang licin atau
mudah tergeser, lantai licin atau basah, penerangan yang tidak baik (kurang
atau menyilaukan), alat bantu jalan yang tidak tepat ukuran, berat, maupun
cara penggunaannya.
C. Pencegahan Jatuh
Latihan fisik Latihan fisik diharapkan mengurangi resiko jatuh dengan
meningkatkan kekuatan tungkai dan tangan, memperbaiki keseimbangan, koordinasi,
dan meningkatkan reaksi terhadap bahaya lingkungan.
a. Latihan fisik juga bisa mengurangi kebutuhan obat-obatan sedatif. Latihan
fisik yang dianjurkan yang melatih kekuatan tungkai, tidak terlalu berat
dan semampunya, salah satunya adalah berjalan kaki.
b. Managemen obat-obatan Gunakan dosis terkecil yang efektif dan spesifik
diantaranya:
7
d. Modifikasi lingkungan.
1. Atur suhu ruangan supaya tidak terlalu panas atau dingin untuk
menghindari pusing akibat suhu.
2. Taruhlah barang-barang yang memang seringkali diperlukan
berada dalam jangkauan tanpa harus berjalan dulu.
3. Gunakan karpet antislip di kamar mandi.
4. Perhatikan kualitas penerangan di rumah.
5. Jangan sampai ada kabel listrik pada lantai yang biasa untuk
melintas.
6. Pasang pegangan tangan pada tangga, bila perlu pasang lampu
tambahan untuk daerah tangga.
7. Singkirkan barang-barang yang bisa membuat terpeleset dari jalan
yang biasa untuk melintas.
8. Gunakan lantai atau keramik yang tidak licin.
9. Atur letak furnitur supaya jalan untuk melintas mudah,
menghindari tersandung
10. Pasang pegangan tangan ditempat yang di perlukan seperti
misalnya di kamar mandi
e. Memperbaiki kebiasaan pasien lansia, misalnya:
1) Berdiri dari posisi duduk atau jangkok jangan terlalu cepat
2) Jangan mengangkat barang yang berat sekaligus
3) Mengambil barang dengan cara yang benar dari lantai
4) Hindari olahraga berlebihan.
f. Alas Kaki
1. Perhatikan pada saat orang tua memakai alas kaki:
2. Hindari sepatu berhak tinggi, pakai sepatu berhak lebar
3. Jangan berjalan hanya dengan kaus kaki karena sulit untuk
menjaga keseimbangan
4. Pakai sepatu yang antislip
g. Alat Bantu Jalan
1. Terapi untuk pasien dengan gangguan berjalan dan keseimbangan
difokuskan untuk mengatasi atau mengeliminasi penyebabnya
atau faktor yang mendasarinya. Penggunaan alat bantu jalan
8
memang membantu meingkatkan keseimbangan, namun di sisi
lain menyebabkan langkah yang terputus dan kecenderungan
tubuh untuk membungkuk, terlebih jika alat bantu tidak
menggunakan roda., karena itu penggunaan alat bantu ini
haruslah direkomendasikan secara individual.
2. Apabila pada lansia yang kasus gangguan berjalannya tidak dapat
ditangani dengan obat-obatan maupun pembedahan. Oleh karena
itu, penanganannya adalah dengan alat bantu jalan seperti cane
(tongkat),
D. Cara menolong lansia jatuh
1. Cara bangun setelah jatuh tanpa penolong
Cara yang dapat dilakukan lansia setelah jatuh jika masih bangun adalah
- Mengangkat badan dengan bantuan siku
- Mengangkat tubuh lagi dengan bantuan lutut dan kedua lengan lurus
- Pegang permukaan kursi atau benda untuk membantu berdiri
- Hadapkan tubuh ke kursi untuk berdiri
- Putar badan pelan pelan dan duduk di kursi
Cara yang dapat dilakukan lansia setelah jatuh jika lansia tidak bisa bangun
adalah sebagai berikut:
- Menarik perhatian dengan memukul benda atau membunyikan alarm atau
menelpon jika bisa.
- Temukan bantal/guling/pakaian yang digulung dan letakkan dibawah
kepala.
- Untuk menjaga kehangatan, selimuti badan dengan pakaian, taplak atau
kain yang ada di sekitar.
- Untuk menjaga pergerakan, ubah posisi untuk menghindari tekanan pada
luka, gerakkan sendi untuk menghindari kekakuan dan meningkatkan
sirkulasi.
2. Cara bangun yang benar setelah jatuh dengan penolong
- Tenangkan lansia dan biarkan lansia tetap berbaring sambal anda
memeriksa apakah ada cedera. Tanyakan kepada lansia apakah bisa
bergerak.
9
- Tempatkan dua buah kursi yang saling berhadapan di dekat lansia. Jika
lansia bisa bergerak, bantu lansia dengan lembut bergeser ke samping.
- Bantu lansia berpegang pada kursi dihadapannya. Ar
- Arahkan lansia untuk mengangkat badannya setengah berdiri bertopang
pada kedua tangannya di kursi dihadapannya. Dekatkan kursi di belakang
lansia kearahnya.
- Persilahkan lansia untuk duduk dengan tenang. Jangan meninggalkan lansia
sebelum anda memastikan tidak ada cedera.
10