PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Korupsi atau rasuah (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja
corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik,
menyogok) adalah tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai
negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak
wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang
dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak.
Menurut UU No. 31 Tahun 1999 jo.UU No. 20 Tahun 200, ”korupsi adalah
tindakan melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri, orang
lain, atau korporasi yang berakibat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara. Ada sembilan tindakan kategori korupsi dalam UU
tersebut, yaitu: suap, illegal profit, secret transaction, hadiah, hibah
(pemberian), penggelapan, kolusi, nepotisme, dan penyalahgunaan jabatan
dan wewenang serta fasilitas negara”. Korupsi pada dasarnya terjadi karena
suatu kebiasaan seseorang, jadi perlu adanya penanaman sikap anti korupsi
sejak dini. Kalau dalam masa perkuliahan, cara seseorang agar tidak
terjerumus dalam kebiasaan tindak korupsi adalah dengan tidak melakukan
tindak korupsi yang paling sederhana. Bisa dengan cara tidak menyontek,
tidak melakukan plagiatisme, tidak melakukan kebiasaan titip absen atau
lebih dikenal dengan istilah “TA” dikalangan mahasiswa, dan tidak
melakukan korupsi waktu saat perkuliahan.
B. Masalah
Masalah yang diangkat oleh kelompok kami mengenai kebiasaan
sering terlambat yang dilakukan oleh mahasiswa X prodi S1 Keperawatan
semester 4 kelas b yang merupakan suatu tindak korupsi waktu di Area
Gedung A, Universitas Ngudi Waluyo.
BAB II
HASIL INVESTIGASI
A. KESIMPULAN
Dari hasil investigasi diatas didapat bahwa pelaku tindak korupsi
waktu tersebut menyadari bahwa apa yang ia lakukan merupakan suatu
tindak korupsi waktu. yang dampaknya adalah kerugian pada dirinya
sendiri ataupun orang lain.
B. SARAN
Agar pelaku korupsi waktu tersebut tidak mengulanginya dan mengakui
atau sadar bahwa apa yang ia lakukan tersebut adalah suatu tindakan korupsi
adalah dengan menegur dan saling mengingatkan kepada si pelaku korupsi
tersebut.