Anda di halaman 1dari 42

GAB SOAL TEMATIK URAIAN BS LCC 12, INTERT

1. Jelaskan latarbelakang pergeseran kekuasaan membentuk undang-undang yang semula


ditangan Presiden menjadi kewenangan DPR?
Jawaban:
-  Penjabaran mengenai upaya mempertegas sistem presidensial dalam penyelenggaraan
negara dimana bidang kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif dilaksanakan oleh lembaga
sendiri. – Untuk meletakkan secara tepat fungsi lembaga negara sesuai dengan bidang
tugasnya masing-ma¬sing, yakni DPR sebagai lembaga pembentuk undang-undang (kekuasaan
legislatif) dan Presiden sebagai lembaga pelaksana undang-undang (kekuasaan ekse¬kutif). –
Praktek penyelenggaraan pemerintahan masa lalu yang memberikan kewenangan kepada
Presiden membentuk undang-undang membuka peluang kepada terjadinya penyelewengan
penyelenggaraan negara karena lebih banyak undang-undang yang dibuat untuk memperkuat
kedudukan Presiden.
2. Jelaskan bagian dan materi dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang tidak dapat diubah dan mengapa terhadap hal tersebut tidak dapat dilakukan
perubahan?
Jawaban: Bagian dan materi Pasal yang tidak dapat dilakukan perubahan -Pembukaan UUD
1945 – menggambarkan konsistensi terhadap kesepakatan dasar MPR sebelum melakukan
perubahan UUD 1945 – Pembukaan memuat dasar filosofis dan normatif yang mendasari
seluruh pasal dalam UUD 1945 – mengandung staatsidee berdirinya NKRI, tujuan dan dasar
negara yang harus tetap dipertahankan. – Pasal 37 ayat (5) yaitu tentang Bentuk Negara
Kesatuan Republik Indonesia – mempertegas komitmen bangsa Indonesia terhadap
Pembukaan UUD 1945 dan bentuk NKRI sekaligus melestarikan putusan pendiri negara sejak
tahun 1945, dimana bentuk inilah yang dipandang tepat mewadahi ide persatuan pada bangsa
yang majemuk. – menggambarkan konsistensi terhadap kesepakatan dasar MPR sebelum
melakukan perubahan UUD 1945
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan etika penegakkan hukum yang berkeadilan sebagaimana
tercantum dalam Ketetapan MPR Nomor VI/MPR/2001! Jawaban: Rumusan yang memuat
tentang etika untuk menumbuhkan kesadaran tertib sosial, ketenangan, dan keteraturan
hidup bersama dapat diwujudkan dengan ketaatan terhadap hukum dan seluruh peraturan
yang berpihak kepada keadilan, hal ini untuk menjamin tegaknya supremasi dan kepastian
hukum . Jelaskan ciri-ciri sistem pemerintahan presidensil! Jawaban: 1) adanya masa jabatan
Presiden yang bersifat pasti (fixed term); 2) Presiden di samping sebagai kepala negara,
sekaligus sebagai kepala pemerintahan; 3) adanya mekanisme saling mengawasi dan saling
mengimbangi; 4) adanya mekanisme impeachment.
4. Sebutkan substansi dan amanat dari Ketetapan MPR Nomor VIII/MPR/2001 tentang
Rekomendasi Arah Kebijakan Pemberantasan dan Pencegahan Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme! Jawaban: Substansi: Ketetapan ini mengamanatkan untuk mempercepat dan lebih
menjamin efektivitas pemberantasan KKN sebagaimana diamanatkan dalam TAP MPR No.
XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN, serta berbagai
peraturan perundang-undangan yang terkait. Amanat TAP MPR No. I/MPR/2003:
Memerintahkan pembentukan undang-undang serta peraturan pelaksanaannya untuk
percepatan dan efektivitas pemberantasan dan pencegahan KKN sampai terlaksananya
seluruh ketentuan dalam ketetapan ini.
5. Jelaskan latar belakang pembentukan lembaga Dewan Perwakilan Daerah dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia! Jawaban: 1) memperkuat ikatan daerah-daerah dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mem¬per¬teguh persatuan kebang¬saan seluruh
daerah; 2) me¬ning¬katkan agregasi dan akomo¬dasi aspirasi dan kepen¬tingan daerah-
daerah dalam perumusan kebijakan nasional berkaitan deng¬an negara dan daerah; 3)
mendorong percepatan demokrasi, pembangunan dan kemajuan daerah secara serasi dan
seimbang. Sebutkan dan
6. jelaskan ketentuan dari pemberlakuan Ketetapan MPR Nomor XVI/MPR/1998 tentang Politik
Ekonomi Dalam Rangka Demokrasi Ekonomi! Jawaban: • Pemerintah berkewajiban
mendorong keberpihakan politik ekonomi yang lebih memberikan kesempatan dukungan dan
pengembangan ekonomi, usaha kecil menengah, dan koperasi sebagai pilar ekonomi dalam
membangkitkan terlaksananya pembangunan nasional dalam rangka demokrasi ekonomi
sesuai dengan hakikat Pasal 33 UUD 1945. • Menciptakan pengusaha menengah yang kuat
dan besar jumlahnya • Membentuk keterkaitan dan kemitraan yang saling menguntungkan
antar pelaku ekonomi • Tidak ada penumpukan asset dan pemusatan kekuatan ekonomi pada
seseorang, sekelompok, atau perusahaan • Pengusaha ekonomi lemah diberi prioritas dan
dibantu dalam mengembangkan usaha • Membuka akses pada sumber dana
7. Jelaskan latar belakang dibentuknya Mahkamah Konstitusi! Jawaban: Implikasi dari dianutnya
paham negara hukum dalam UUD 1945, dimana dalam negara hukum harus dijaga paham
konstitusionalisme yaitu tidak Untukboleh ada undang-undang yang bertentangan dengan
UUD 1945. menjaga prinsip konstitusionalisme hukum agar ada lembaga khusus yang
menjaga kemurnian UUD sebagai hukum dasar tertinggi dan tidak ada undang-undang yang
bertentangan dengan UUD 1945.

8. Jelaskan makna yang terkandung dalam rumusan Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menegaskan bahwa, “kedaulatan berada di
tangan rakyat dan dilaksanakan penja¬baran langsung pahammenurut undang-undang
dasar”! Jawaban: kedaulatan rakyat yang secara tegas dinyatakan pada Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, alinea IV meneguhkan
bahwa kedaulatan rakyat dijalankan melalui cara-cara dan oleh berbagai lembaga yang
ditentukan oleh UUD 1945 sebagai penjabaran Implikasi: Kedaulatanlangsung paham
kedaulatan rakyat secara tegas. tidak dijalankan oleh satu lembaga negara, yaitu MPR dan
mengubah sistem ketatanegaraan dari supremasi MPR kepada sistem kedaulatan rakyat.
Ketentuan ini meneguhkan bahwa kedaulatan tetap di tangan rakyat, sedangkan lembaga
negara melaksanakan bagian-bagian dari kedaulatan menurut aturan UUD 1945.
9. Jelaskan kedudukan serta tugas dan wewenang MPR sebelum perubahan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945! Jawaban: Kedudukan MPR adalah penjelmaan
seluruh rakyat dan merupakan lembaga tertinggi negara pemegang dan pelaksana
sepenuhnya kedaulatan rakyat Tugas dan wewenang menetapkan dan mengubah UUD 1945
menetapkan GBHN memilih dan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden Membuat Putusan
yang tidak dapat dibatalkan oleh lembaga negara lainnya Memberikan penjelasan/penafsiran
terhadap putusan MPR Melakukan pengujian Undang-Undang terhadap Undang-Undang
Dasar dan Ketetapan MPR Meminta pertanggungjawaban Presiden Meminta laporan
pelaksanaan tugas lembaga tinggi negara atas pelaksanaan GBHN dan Ketetapan MPR lainnya
sesuai dengan fungsinya. Memberhentikan Presiden.
10. Jelaskan makna rumusan ” meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa” sebagai tujuan Mengakomodasipenyelenggaraan
sistem pendidikan nasional! Jawaban: Selain untuknilai-nilai dan pandangan hidup sebagai
bangsa religius mencerdaskan kehidupan bangsa, juga membentuk manusia yang beriman,
Menjunjung tinggi nilai-nilaibertaqwa, dan berakhlak mulia. kemanusiaan dan IPTEK,
sehingga warga negara mampu menjaga harkat dan martabat, berpihak kepada kebenaran
untuk menciptakan kemaslahatan dan kemajuan sesuai nilai-nilai agama dan budaya.
11. Jelaskan apa yang dimaksud dengan etika politik dan pemerintahan sebagaimana tercantum
dalam Ketetapan MPR Nomor VI/MPR/2001! Jawaban: Rumusan yang memuat tentang etika
untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, efisien, dan efektif, serta menumbuhkan
suasana politik yang demokratis bercirikan keterbukaan agar penyelenggara negara memiliki
rasa kepedulian tinggi dalam memberikan pelayanan kepada publik dan mundur apabila
merasa tidak mampu sehingga diharapkan mampu menciptakan suasana harmonis
antarpelaku dan antar kekuatan sosial politik.
12. Sebutkan substansi dan amanat dari Ketetapan MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika
Kehidupan Berbangsa! Jawaban: Substansi: Ketetapan ini mengamanatkan untuk
meningkatkan kualitas manusia yang beriman, bertaqwa, dan berahklak mulia serta
berkepribadian Indonesia dalam kehidupan berbangsa. Pokok-pokok etika kehidupan
berbangsa mengacu pada cita-cita persatuan dan kesatuan, ketahanan, kemandirian,
keunggulan dan kejayaan, serta kelestarian lingkungan yang dijiwai oleh nilai-nilai agama dan
nilai-nilai luhur budaya bangsa. Amanat TAP MPR No. I/MPR/2003: Perlu ditegakkan Etika
Kehidupan Berbangsa yang meliputi, etika sosial dan budaya, etika politik dan pemerintahan,
etika ekonomi dan bisnis, etika penegakan hukum yang berkeadilan dan berkesetaraan, etika
keilmuan, dan etika lingkungan untuk dijadikan acuan dasar dalam penyelenggaraan
kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan arah kebijakan dan kaidah
pelaksanaannya, serta menjiwai seluruh pembentukan undang-undang.
13. Mengapa dalam setiap pembahasan RUU APBN oleh Presiden dan DPR harus untuk
mengaturdengan memperhatikan pertimbangan DPD? Jawaban: mekanisme APBN yang
menuntut akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan negara karena muatan APBN
merupakan gambaran utuh tentang pelaksanaan dan tanggung jawab pengelolaan keuangan
negara yang Karena APBNditujukan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
merupakan salah satu instrumen penting untuk kepentingan pembangunan nasional dan ada
bagian-bagian yang berkaitan dengan pembangunan daerah.
14. Jelaskan mengapa MPR tidak lagi memiliki wewenang menetapkan Implikasigaris-garis
besar daripada haluan negara? Jawaban: Perubahan pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Dasar
1945, MPR tidak lagi sebagai pemegang kedaulatan rakyat dan bukan merupakan lembaga
Implikasi dari Pemilihan Presiden dan Wakiltertinggi negara. Presiden yang dilakukan secara
langsung oleh rakyat. Presiden melaksanakan program sebagaimana dituangkan dalam
kampanye pada proses PILPRES.
15. Jelaskan mengapa lembaga Dewan Pertimbangan Agung dihapus? apakah masih ada institusi
yang melaksanakan fungsi pertimbangan kepada Alasan: – Meningkatkan efisiensi dan
efektivitasPresiden? Jawaban: penyelenggaraan negara karena kedudukan DPA yang setara
dengan Presiden tetapi pertimbangannya tidak mengikat Presiden. – Penetapan
pertimbangan DPA dilakukan melalui mekanisme dan prosedur sehingga membutuhkan waktu
dan hal ini dipandang kurang effektif apabila Fungsi PertimbanganPresiden memerlukan
pertimbangan yang cepat. dapat diberikan oleh suatu dewan pertimbangan yang
berkedudukan di bawah Presiden dan dibentuk oleh Presiden.
16. Jelaskan ketentuan dari pemberlakuan Ketetapan MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 tentang
Pembubaran Partai Komunis Indonesia, Pernyataan Sebagai Organisasi Terlarang di Seluruh
Wilayah Negara Republik

Indonesia bagi Partai Komunis Indonesia dan Larangan Setiap Kegiatan untuk Menyebarkan
atau Mengembangkan Faham atau Ajaran Komunis/Marxisme-Leninisme! Jawaban: Seluruh
ketentuan dalam Ketetapan MPRS RI Nomor XXV/MPRS/1966 ini, ke depan diberlakukan
dengan BERKEADILAN dan MENGHORMATI HUKUM, PRINSIP DEMOKRASI dan HAK ASASI 
Berkeadilan dan menghormati hukum: Tidak ada dosa turunan MANUSIA. Prinsip
Demokrasi dan Hak Asasi Manusia: Tidak menghilangkan hak untuk ikut dalam
penyelenggaraan negara dan mendapat perlakuan yang sama dengan warga negara lainnya
yang terkait dengan hak asasi manusia.
17. Jelaskan latar belakang dibentuknya Komisi Yudisial! Jawaban: Hakim agungUntuk
optimalisasi pelaksaan fungsi kekuasaan kehakiman. merupakan figur dalam perjuangan
menegakkan hukum dan keadilan, sehingga menjadi tumpuan bagi pencari keadilan. Untuk
itu, diperlukan adanya institusi khusus yang memiliki kewenangan untuk menjaga figur
Merupakan bagian darihakim agar dapat berlaku adil dan profesional. upaya
penyelenggaraan kekuasaan kehakiman dalam rangka menegakkan negara hukum, dimana
sesuatu yang sifatnya strategis untuk menegakkan keadilan harus senantiasa dikawal secara
khusus.
18. Jelaskan latar belakang penegasan perlunya negara memprioritaskan anggaran pendidikan
sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari APBN dan APBD! Jawab: – Implementasi dari
penyelenggaraan prinsip demokrasi pendidikan; – Merupakan sikap bangsa dan negara untuk
memprioritaskan penyelenggaraan pendidikan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa dan memajukan kebudayaan nasional; – Dalam rangka upaya pemerintah untuk
membiayai pendidikan dasar dan kewajiban warga negara mengikuti pendidikan dasar.
19. Sebutkan indikator Bersatu dalam Visi Indonesia Masa Depan sebagaimana tercantum dalam
Ketetapan MPR Nomor VII/MPR/2001! Jawab: o meningkatnya semangat persatuan dan
kerukunan bangsa; o meningkatnya toleransi, kepedulian, dan tanggung jawab sosial; o
berkembangnya budaya dan perilaku sportif serta menghargai dan menerima perbedaan
dalam kemajemukan; o berkembangnya semangat anti kekerasan; o berkembangnya dialog
secara wajar dan saling menghormati antar kelompok dalam masyarakat.
20. Jelaskan makna pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur,
dan adil! Jawab: – Langsung: penyampaian suara dalam pemilihan umum, dilaksanakan
dengan tanpa diwakilkan. – Umum : menjamin kesempatan yang berlaku menyeluruh bagi
semua warga negara, tanpa diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, golongan, jenis
kelamin, kedaerahan, pekerjaan, dan status sosial. – Bebas : seluruh warga negara bebas
menentukan pilihan tanpa ada intervensi dari pihak manapun. – Rahasia : pilihan rakyat
dijamin kerahasiaannya. – Jujur : penyelenggara, peserta, dan rakyat menyelenggarakan
pemilu dengan jujur. – Adil : Pemilu dilaksanakan dengan mengedepankan aspek keadilan.
21. Jelaskan proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan bagaimana
apabila DPR tidak menyetujui RAPBN yang diajukan pemerintah? Jawab:
Jelaskan arah politik ekonomi nasional untuk mewujudkan demokrasi ekonomi dan efisiensi
nasional yang berdaya saing tinggi sebagaimana diatur dalam Ketetapan MPR Nomor
XVI/MPR/1998! Jawaban: Menciptakan struktur ekonomi nasional agar terwujud pengusaha
menengah yang kuat dan besar jumlahnya, serta terbentuknya keterkaitan dan kemitraan
yang saling menguntungkan antar pelaku ekonomi yang meliputi usaha kecil, menengah dan
koperasi, usaha besar swasta, dan BUMN yang saling memperkuat.
22. Jelaskan pengertian kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan! Jawaban: – Kekuasaan
kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka artinya bahwa lembaga yang memegang
kekuasaan kehakiman, dalam menjalankan tugas dan wewenangnya bebas dari pengaruh
pihak manapun demi mewujudkan peradilan bebas dari intervensi guna menegakkan hukum
dan keadilan, hal ini sejalan dengan dianutnya prinsip Indonesia sebagai negara hukum. –
Peradilan dalam rangka menegakan hukum dan keadilan dilaksanakan sesuai dengan hukum
yang berlaku.
23. Jelaskan apa yang dimaksud dengan amnesti dan abolisi, dan mengapa dalam memberikan
amnesti dan abolisi, Presiden harus memperhatikan Amnesti:pertimbangan dari Dewan
Perwakilan Rakyat! Jawab: Pengampunan yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok
orang yang diduga melakukan pelanggaran hukum dan kepadanya belum di proses dalam
Abolisi: Penghentian proses peradilan kepada seseorangperadilan. atau sekelompok orang
yang diduga telah melakukan pelanggaran hukum, dan kepadanya telah diproses melalui
lembaga peradilan yang kemudian Alasan: karena sifatnya lebih cenderung padadihentikan.
persoalan/pertimbangan politik, dimana DPR merupakan lembaga yang merefresentasikan
lembaga perwakilan/lembaga politik.; merupakan penjabaran dari prinsip checks and balances
system
24. Jelaskan apa yang dimaksud dengan grasi dan rehabilitasi, dan mengapa dalam memberikan
grasi dan rehabilitasi, Presiden harus Grasi:memperhatikan pertimbangan dari Mahkamah
Agung! Jawab: Pengurangan hukuman atau pengampunan yang diberikan Presiden kepada
seseorang atau sekelompok orang dan kepadanya telah memiliki putusan Rehabilitasi:
Pemulihan nama baik darihukum tetap dari pengadilan. Presiden kepada seseorang atau
sekelompok orang yang melanggar hukum dan telah memiliki
putusan tetap dari pengadilan, tetapi dikemudian Alasan: karena sifatnya lebihhari ternyata
terbukti tidak bersalah. cenderung pada persoalan/pertimbangan hukum, dimana MA adalah
lembaga pemegang kekuasaan dibidang peradilan; merupakan penjabaran dari prinsip checks
and balances system
25. Jelaskan latar belakang ditetapkannya Ketetapan MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 tentang
Pembubaran Partai Komunis Indonesia, Pernyataan Sebagai Organisasi Terlarang di Seluruh
Wilayah Negara Republik Indonesia bagi Partai Komunis Indonesia dan Larangan Setiap
Kegiatan untuk Menyebarkan atau Mengembangkan Faham atau Ajaran Faham atau ajaran
Komunisme dalamKomunis/Marxisme-Leninisme. Jawab: praktek kehidupan politik dan
kenegaraan menjelmakan diri dalam kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan azas-azas
dan sendi-sendi kehidupan Bangsa Indonesia yang ber-Tuhan dan beragama yang
Fahamberlandaskan faham gotong royong dan musyawarah untuk mufakat. atau ajaran
Marx yang terkait pada dasar-dasar dan taktik perjuangan yang diajarkan oleh Lenin, Stalin,
Mao Tse Tung dan lain-lain, mengandung benih-benih dan unsur-unsur yang bertentangan
dengan Faham Komunisme/Marxisme-Leninisme yang dianutfalsafah Pancasila. oleh PKI
dalam kehidupan politik di Indonesia telah terbukti menciptakan iklim dan situasi yang
membahayakan kelangsungan hidup Berdasarkan pertimbanganBangsa Indonesia yang
berfalsafah Pancasila. tersebut diatas maka adalah wajar, bahwa tidak diberikan hak hidup
bagi Partai Komunis Indonesia dan bagi kegiatan-kegiatan untuk memperkembangkan dan
menyebarkan faham atau ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme.
26. Jelaskan mengapa pasangan calon presiden dan wakil presiden harus diusulkan oleh partai
politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum, dan apakah ketentuan itu
menghalangi seseorang yang tidak menjadi anggota partai politik untuk menjadi calon
presiden dan calon wakil presiden!
• mewujudkan fungsi dari partai politik yaitu sebagai pemersatu seluruh aspirasi dan
kristalisasi dari aspirasi masyarakat
• memenuhi paham kesatuan, kebersamaan, dan kesepahaman dari partai politik di Indonesia
• mewujudkan NKRI
• Yang bukan anggota parpol, dapat menjadi presiden dan wakil presiden namun harus
diusulkan oleh partai politik, dimaksudkan agar pasangan calon memperoleh estimasi yang
kuat dari rakyat
27. Jelaskan latar belakang ditetapkannya Ketetapan MPR No.VI/MPR/2000 tentang pemisahan
TNI dan POLRI, serta sebutkan pula substansi dan amanat dari ketetapan MPR tsb!
• Substansi : pembagian Peran dan fungsi masing-masing, kerjasama dan saling membantu
• Amanat : memerintahkan pembentukan undang-undang yang terkait dengan pemisahan
kelembagaan TNI dan POLRI
• Latar belakang : Karena adanya kerancuan dan tumpang tindih antara fungsi dan tugas TNI
sebagai kekuatan pertahanan dan POLRI sebagai keamanan dan ketertiban masyarakat,
Tuntutan reformasi yang menghendaki adanya reposisi dan restrukturisasi angkatan
bersenjata dalam rangka melakukan demokratisasi, peran social politik dalam dwi fungsi ABRI
menyebabkan terjadinya penyimpangan peran, dan fungsi TNI dan POLRI mengakibatkan tidak
berkembangnya sendi-sendi demokrasi
28. Sebutkan rumusan pasal 2 aturan peralihan UUD 1945 dan jelaskan makna yang terkandung di
dalamnya!
• “semua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi sepanjang untuk melaksanakan
ketentuan Undang-Undang Dasar dan belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang
Dasar ini”
• Makna : Agar negara melalui berbagai lembaga negara yang dibentuknya
(MPR,DPR,PRESIDEN, dan MA) tetap berjalan sebagaimana mestinya untuk menyelenggarakan
kegiatan negara dan pemerintahan, memenuhi kepentingan umum dan kebutuhan rakyat
sampai adanya lembaga baru yang dibentuk berdasarkan UUD 1945 yang telah diubah.
29. Jelaskan latar belakang dihapusnya lembaga DPA dan jelaskan apakah masih ada dewan yang
melaksanakan fungsi pertimbangan kepada Presiden?
Penghapusan DPA didasarkan atas pertimbangan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan Negara. Sebelum perubahan, UUD NRI 1945 mengatur kewenangan DPA
untuk memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam kedudukan sejajar. Namun,
Presiden tidak terikat dengan pertimbangan tersebut. Hal itu menunjukkan bahwa
keberadaan DPA sebagai lembaga Negara setingkat Presiden tidak efektif dan efisien. Untuk
melaksanakan fungsi pertimbangan kepada Pesiden, maka Presiden diberi kewenangan untuk
membentuk suatu Dewan Pertimbangan sendiri yang kedudukannya dibawah Presiden.
30. Jelaskan latar belakang dibentuknya komisi Yudisial?
 Pembentukan KY didasari pemikiran bahwa hakim agung yang duduk di MA dan para hakim
merupakan figur yang sangat menentukan dalam perjuangan menegakkan hukum dan
keadilan. Apalagi hakim agung duduk pada tingkat peradilan tertinggi (puncak) dalam
susunan peradilan di Indonesia sehingga ia menjadi tumpuan harapan bagi pencari
Keadilan. Sebagai Negara hukum, masalah kehormatan dan keluhuran martabat, serta
perilaku hakim merupakan hal yang sangat strategis untuk mendukung upaya menegakkan
peradilan yang handal dan realisasi paham Indonesia adalah Negara hukum. Untuk itu,
perubahan UUD NRI 1945 memuat ketentuan mengenai pembentukan KY yang merupakan
lembaga mandiri yang berhak mengusulkan
 pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan
menegakkan kehormatan, keluhuran, serta perilaku hakim.
31. Jelaskan penjelasan dari pasal 18 ayat 1 UUD NRI 1945 yang memuat tentang Pembagian
daerah NKRI!
 Pasal 18 ayat 1 hasil perubahan dibuat dimaksudkan untuk lebih memperjelas pembagian
daerah dalam NKRI, yang meliputi daerah provinsi dan dalam daerah provinsi itu terdapat
daerah kabupaten dan kota.
 Ungkapan dibagi atas (bukan terdiri atas) dalam ketentuan pasal ini bukanlah isitilah yang
dgunakan secara kebetulan. Ungkapan itu dimaksudkan untuk menjelaskan bahwa Negara
kita adalah Negara kesatuan yang kedaulatan Negara berada ditangan pusat, berbeda
dengan terdiri atas yang lebih menunjukkan substansi federalism karena istilah itu
menunjukkan letak kedaulatan Negara berapa di tangan Negara-negara bagian.
32. Jelaskan latarbelakang pergeseran kekuasaan membentuk undang-undang yang semula
ditangan Presiden menjadi kewenangan DPR?
Jawaban: -  Penjabaran mengenai upaya mempertegas sistem presidensial dalam
penyelenggaraan negara dimana bidang kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif
dilaksanakan oleh lembaga sendiri. – Untuk meletakkan secara tepat fungsi lembaga negara
sesuai dengan bidang tugasnya masing-ma¬sing, yakni DPR sebagai lembaga pembentuk
undang-undang (kekuasaan legislatif) dan Presiden sebagai lembaga pelaksana undang-
undang (kekuasaan ekse¬kutif). – Praktek penyelenggaraan pemerintahan masa lalu yang
memberikan kewenangan kepada Presiden membentuk undang-undang membuka peluang
kepada terjadinya penyelewengan penyelenggaraan negara karena lebih banyak undang-
undang yang dibuat untuk memperkuat kedudukan Presiden.

33. Jelaskan bagian dan materi dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang tidak dapat diubah dan mengapa terhadap hal tersebut tidak dapat dilakukan
perubahan?

Jawaban: Bagian dan materi Pasal yang tidak dapat dilakukan perubahan -Pembukaan UUD
1945 – menggambarkan konsistensi terhadap kesepakatan dasar MPR sebelum melakukan
perubahan UUD 1945 – Pembukaan memuat dasar filosofis dan normatif yang mendasari
seluruh pasal dalam UUD 1945 – mengandung staatsidee berdirinya NKRI, tujuan dan dasar
negara yang harus tetap dipertahankan. – Pasal 37 ayat (5) yaitu tentang Bentuk Negara
Kesatuan Republik Indonesia – mempertegas komitmen bangsa Indonesia terhadap
Pembukaan UUD 1945 dan bentuk NKRI sekaligus melestarikan putusan pendiri negara sejak
tahun 1945, dimana bentuk inilah yang dipandang tepat mewadahi ide persatuan pada bangsa
yang majemuk. – menggambarkan konsistensi terhadap kesepakatan dasar MPR sebelum
melakukan perubahan UUD 1945

34. Jelaskan apa yang dimaksud dengan etika penegakkan hukum yang berkeadilan sebagaimana
tercantum dalam Ketetapan MPR Nomor VI/MPR/2001! Jawaban: Rumusan yang memuat
tentang etika untuk menumbuhkan kesadaran tertib sosial, ketenangan, dan keteraturan
hidup bersama dapat diwujudkan dengan ketaatan terhadap hukum dan seluruh peraturan
yang berpihak kepada keadilan, hal ini untuk menjamin tegaknya supremasi dan kepastian
hukum
35. Jelaskan ciri-ciri sistem pemerintahan presidensil! Jawaban: 1) adanya masa jabatan Presiden
yang bersifat pasti (fixed term); 2) Presiden di samping sebagai kepala negara, sekaligus
sebagai kepala pemerintahan; 3) adanya mekanisme saling mengawasi dan saling
mengimbangi; 4) adanya mekanisme impeachment.

36. Sebutkan substansi dan amanat dari Ketetapan MPR Nomor VIII/MPR/2001 tentang
Rekomendasi Arah Kebijakan Pemberantasan dan Pencegahan Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme! Jawaban: Substansi: Ketetapan ini mengamanatkan untuk mempercepat dan lebih
menjamin efektivitas pemberantasan KKN sebagaimana diamanatkan dalam TAP MPR No.
XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN, serta berbagai
peraturan perundang-undangan yang terkait. Amanat TAP MPR No. I/MPR/2003:
Memerintahkan pembentukan undang-undang serta peraturan pelaksanaannya untuk
percepatan dan efektivitas pemberantasan dan pencegahan KKN sampai terlaksananya
seluruh ketentuan dalam ketetapan ini.

37. Jelaskan latar belakang pembentukan lembaga Dewan Perwakilan Daerah dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia! Jawaban: 1) memperkuat ikatan daerah-daerah dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mem¬per¬teguh persatuan kebang¬saan seluruh
daerah; 2) me¬ning¬katkan agregasi dan akomo¬dasi aspirasi dan kepen¬tingan daerah-
daerah dalam perumusan kebijakan nasional berkaitan deng¬an negara dan daerah; 3)
mendorong percepatan demokrasi, pembangunan dan kemajuan daerah secara serasi dan
seimbang. Sebutkan dan

38. jelaskan ketentuan dari pemberlakuan Ketetapan MPR Nomor XVI/MPR/1998 tentang Politik
Ekonomi Dalam Rangka Demokrasi Ekonomi! Jawaban: • Pemerintah berkewajiban
mendorong keberpihakan politik ekonomi yang lebih memberikan kesempatan dukungan dan
pengembangan ekonomi, usaha kecil menengah, dan koperasi sebagai pilar ekonomi dalam
membangkitkan terlaksananya pembangunan nasional dalam rangka demokrasi ekonomi
sesuai dengan hakikat Pasal 33 UUD 1945. • Menciptakan pengusaha menengah yang kuat
dan besar jumlahnya • Membentuk keterkaitan dan kemitraan yang saling menguntungkan
antar pelaku ekonomi • Tidak ada penumpukan asset dan pemusatan kekuatan ekonomi pada
seseorang, sekelompok, atau perusahaan • Pengusaha ekonomi lemah diberi prioritas dan
dibantu dalam mengembangkan usaha • Membuka akses pada sumber dana

39. Jelaskan latar belakang dibentuknya Mahkamah Konstitusi! Jawaban: Implikasi dari dianutnya
paham negara hukum dalam UUD 1945, dimana dalam negara hukum harus dijaga paham
konstitusionalisme yaitu tidak Untukboleh ada undang-undang yang bertentangan dengan
UUD 1945. menjaga prinsip konstitusionalisme hukum agar ada lembaga khusus yang
menjaga kemurnian UUD sebagai hukum dasar tertinggi dan tidak ada undang-undang yang
bertentangan dengan UUD 1945.

40. Jelaskan makna yang terkandung dalam rumusan Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menegaskan bahwa, “kedaulatan berada di
tangan rakyat dan dilaksanakan penja¬baran langsung pahammenurut undang-undang
dasar”! Jawaban: kedaulatan rakyat yang secara tegas dinyatakan pada Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, alinea IV meneguhkan
bahwa kedaulatan rakyat dijalankan melalui cara-cara dan oleh berbagai lembaga yang
ditentukan oleh UUD 1945 sebagai penjabaran Implikasi: Kedaulatanlangsung paham
kedaulatan rakyat secara tegas. tidak dijalankan oleh satu lembaga negara, yaitu MPR dan
mengubah sistem ketatanegaraan dari supremasi MPR kepada sistem kedaulatan rakyat.
Ketentuan ini meneguhkan bahwa kedaulatan tetap di tangan rakyat, sedangkan lembaga
negara melaksanakan bagian-bagian dari kedaulatan menurut aturan UUD 1945.

41. Jelaskan kedudukan serta tugas dan wewenang MPR sebelum perubahan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945! Jawaban: Kedudukan MPR adalah penjelmaan
seluruh rakyat dan merupakan lembaga tertinggi negara pemegang dan pelaksana
sepenuhnya kedaulatan rakyat Tugas dan wewenang menetapkan dan mengubah UUD 1945
menetapkan GBHN memilih dan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden Membuat Putusan
yang tidak dapat dibatalkan oleh lembaga negara lainnya Memberikan penjelasan/penafsiran
terhadap putusan MPR Melakukan pengujian Undang-Undang terhadap Undang-Undang
Dasar dan Ketetapan MPR Meminta pertanggungjawaban Presiden Meminta laporan
pelaksanaan tugas lembaga tinggi negara atas pelaksanaan GBHN dan Ketetapan MPR lainnya
sesuai dengan fungsinya. Memberhentikan Presiden.

42. Jelaskan makna rumusan ” meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa” sebagai tujuan Mengakomodasipenyelenggaraan
sistem pendidikan nasional! Jawaban: Selain untuknilai-nilai dan pandangan hidup sebagai
bangsa religius mencerdaskan kehidupan bangsa, juga membentuk manusia yang beriman,
Menjunjung tinggi nilai-nilaibertaqwa, dan berakhlak mulia. kemanusiaan dan IPTEK,
sehingga warga negara mampu menjaga harkat dan martabat, berpihak kepada kebenaran
untuk menciptakan kemaslahatan dan kemajuan sesuai nilai-nilai agama dan budaya.

43. Jelaskan apa yang dimaksud dengan etika politik dan pemerintahan sebagaimana tercantum
dalam Ketetapan MPR Nomor VI/MPR/2001! Jawaban: Rumusan yang memuat tentang etika
untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, efisien, dan efektif, serta menumbuhkan
suasana politik yang demokratis bercirikan keterbukaan agar penyelenggara negara memiliki
rasa kepedulian tinggi dalam memberikan pelayanan kepada publik dan mundur apabila
merasa tidak mampu sehingga diharapkan mampu menciptakan suasana harmonis
antarpelaku dan antar kekuatan sosial politik.

44. Sebutkan substansi dan amanat dari Ketetapan MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika
Kehidupan Berbangsa! Jawaban: Substansi: Ketetapan ini mengamanatkan untuk
meningkatkan kualitas manusia yang beriman, bertaqwa, dan berahklak mulia serta
berkepribadian Indonesia dalam kehidupan berbangsa. Pokok-pokok etika kehidupan
berbangsa mengacu pada cita-cita persatuan dan kesatuan, ketahanan, kemandirian,
keunggulan dan kejayaan, serta kelestarian lingkungan yang dijiwai oleh nilai-nilai agama dan
nilai-nilai luhur budaya bangsa. Amanat TAP MPR No. I/MPR/2003: Perlu ditegakkan Etika
Kehidupan Berbangsa yang meliputi, etika sosial dan budaya, etika politik dan pemerintahan,
etika ekonomi dan bisnis, etika penegakan hukum yang berkeadilan dan berkesetaraan, etika
keilmuan, dan etika lingkungan untuk dijadikan acuan dasar dalam penyelenggaraan
kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan arah kebijakan dan kaidah
pelaksanaannya, serta menjiwai seluruh pembentukan undang-undang.

45. Mengapa dalam setiap pembahasan RUU APBN oleh Presiden dan DPR harus untuk
mengaturdengan memperhatikan pertimbangan DPD? Jawaban: mekanisme APBN yang
menuntut akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan negara karena muatan APBN
merupakan gambaran utuh tentang pelaksanaan dan tanggung jawab pengelolaan keuangan
negara yang Karena APBNditujukan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
merupakan salah satu instrumen penting untuk kepentingan pembangunan nasional dan ada
bagian-bagian yang berkaitan dengan pembangunan daerah.
46. Jelaskan mengapa MPR tidak lagi memiliki wewenang menetapkan Implikasigaris-garis
besar daripada haluan negara? Jawaban: Perubahan pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Dasar
1945, MPR tidak lagi sebagai pemegang kedaulatan rakyat dan bukan merupakan lembaga
Implikasi dari Pemilihan Presiden dan Wakiltertinggi negara. Presiden yang dilakukan secara
langsung oleh rakyat. Presiden melaksanakan program sebagaimana dituangkan dalam
kampanye pada proses PILPRES.

47. Jelaskan mengapa lembaga Dewan Pertimbangan Agung dihapus? apakah masih ada institusi
yang melaksanakan fungsi pertimbangan kepada Alasan: – Meningkatkan efisiensi dan
efektivitasPresiden? Jawaban: penyelenggaraan negara karena kedudukan DPA yang setara
dengan Presiden tetapi pertimbangannya tidak mengikat Presiden. – Penetapan
pertimbangan DPA dilakukan melalui mekanisme dan prosedur sehingga membutuhkan waktu
dan hal ini dipandang kurang effektif apabila Fungsi PertimbanganPresiden memerlukan
pertimbangan yang cepat. dapat diberikan oleh suatu dewan pertimbangan yang
berkedudukan di bawah Presiden dan dibentuk oleh Presiden.

48. Jelaskan ketentuan dari pemberlakuan Ketetapan MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 tentang
Pembubaran Partai Komunis Indonesia, Pernyataan Sebagai Organisasi Terlarang di Seluruh
Wilayah Negara Republik Indonesia bagi Partai Komunis Indonesia dan Larangan Setiap
Kegiatan untuk Menyebarkan atau Mengembangkan Faham atau Ajaran Komunis/Marxisme-
Leninisme! Jawaban: Seluruh ketentuan dalam Ketetapan MPRS RI Nomor XXV/MPRS/1966
ini, ke depan diberlakukan dengan BERKEADILAN dan MENGHORMATI HUKUM, PRINSIP
DEMOKRASI dan HAK ASASI  Berkeadilan dan menghormati hukum: Tidak ada dosa turunan
MANUSIA. Prinsip Demokrasi dan Hak Asasi Manusia: Tidak menghilangkan hak untuk ikut
dalam penyelenggaraan negara dan mendapat perlakuan yang sama dengan warga negara
lainnya yang terkait dengan hak asasi manusia.

49. Jelaskan latar belakang dibentuknya Komisi Yudisial! Jawaban: Hakim agungUntuk
optimalisasi pelaksaan fungsi kekuasaan kehakiman. merupakan figur dalam perjuangan
menegakkan hukum dan keadilan, sehingga menjadi tumpuan bagi pencari keadilan. Untuk
itu, diperlukan adanya institusi khusus yang memiliki kewenangan untuk menjaga figur
Merupakan bagian darihakim agar dapat berlaku adil dan profesional. upaya
penyelenggaraan kekuasaan kehakiman dalam rangka menegakkan negara hukum, dimana
sesuatu yang sifatnya strategis untuk menegakkan keadilan harus senantiasa dikawal secara
khusus.

50. Jelaskan latar belakang penegasan perlunya negara memprioritaskan anggaran pendidikan
sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari APBN dan APBD! Jawab: – Implementasi dari
penyelenggaraan prinsip demokrasi pendidikan; – Merupakan sikap bangsa dan negara untuk
memprioritaskan penyelenggaraan pendidikan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa dan memajukan kebudayaan nasional; – Dalam rangka upaya pemerintah untuk
membiayai pendidikan dasar dan kewajiban warga negara mengikuti pendidikan dasar.
51. Sebutkan indikator Bersatu dalam Visi Indonesia Masa Depan sebagaimana tercantum dalam
Ketetapan MPR Nomor VII/MPR/2001! Jawab: o meningkatnya semangat persatuan dan
kerukunan bangsa; o meningkatnya toleransi, kepedulian, dan tanggung jawab sosial; o
berkembangnya budaya dan perilaku sportif serta menghargai dan menerima perbedaan
dalam kemajemukan; o berkembangnya semangat anti kekerasan; o berkembangnya dialog
secara wajar dan saling menghormati antar kelompok dalam masyarakat.

52. Jelaskan makna pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur,
dan adil! Jawab: – Langsung: penyampaian suara dalam pemilihan umum, dilaksanakan
dengan tanpa diwakilkan. – Umum : menjamin kesempatan yang berlaku menyeluruh bagi
semua warga negara, tanpa diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, golongan, jenis
kelamin, kedaerahan, pekerjaan, dan status sosial. – Bebas : seluruh warga negara bebas
menentukan pilihan tanpa ada intervensi dari pihak manapun. – Rahasia : pilihan rakyat
dijamin kerahasiaannya. – Jujur : penyelenggara, peserta, dan rakyat menyelenggarakan
pemilu dengan jujur. – Adil : Pemilu dilaksanakan dengan mengedepankan aspek keadilan.

53. Jelaskan proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan bagaimana
apabila DPR tidak menyetujui RAPBN yang diajukan pemerintah? Jawab:

54. Jelaskan arah politik ekonomi nasional untuk mewujudkan demokrasi ekonomi dan efisiensi
nasional yang berdaya saing tinggi sebagaimana diatur dalam Ketetapan MPR Nomor
XVI/MPR/1998! Jawaban: Menciptakan struktur ekonomi nasional agar terwujud pengusaha
menengah yang kuat dan besar jumlahnya, serta terbentuknya keterkaitan dan kemitraan
yang saling menguntungkan antar pelaku ekonomi yang meliputi usaha kecil, menengah dan
koperasi, usaha besar swasta, dan BUMN yang saling memperkuat.

55. Jelaskan pengertian kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan! Jawaban: – Kekuasaan
kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka artinya bahwa lembaga yang memegang
kekuasaan kehakiman, dalam menjalankan tugas dan wewenangnya bebas dari pengaruh
pihak manapun demi mewujudkan peradilan bebas dari intervensi guna menegakkan hukum
dan keadilan, hal ini sejalan dengan dianutnya prinsip Indonesia sebagai negara hukum. –
Peradilan dalam rangka menegakan hukum dan keadilan dilaksanakan sesuai dengan hukum
yang berlaku.

56. Jelaskan apa yang dimaksud dengan amnesti dan abolisi, dan mengapa dalam memberikan
amnesti dan abolisi, Presiden harus memperhatikan Amnesti:pertimbangan dari Dewan
Perwakilan Rakyat! Jawab: Pengampunan yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok
orang yang diduga melakukan pelanggaran hukum dan kepadanya belum di proses dalam
Abolisi: Penghentian proses peradilan kepada seseorangperadilan. atau sekelompok orang
yang diduga telah melakukan pelanggaran hukum, dan kepadanya telah diproses melalui
lembaga peradilan yang kemudian Alasan: karena sifatnya lebih cenderung padadihentikan.
persoalan/pertimbangan politik, dimana DPR merupakan lembaga yang merefresentasikan
lembaga perwakilan/lembaga politik.; merupakan penjabaran dari prinsip checks and balances
system

57. Jelaskan apa yang dimaksud dengan grasi dan rehabilitasi, dan mengapa dalam memberikan
grasi dan rehabilitasi, Presiden harus Grasi:memperhatikan pertimbangan dari Mahkamah
Agung! Jawab: Pengurangan hukuman atau pengampunan yang diberikan Presiden kepada
seseorang atau sekelompok orang dan kepadanya telah memiliki putusan Rehabilitasi:
Pemulihan nama baik darihukum tetap dari pengadilan. Presiden kepada seseorang atau
sekelompok orang yang melanggar hukum dan telah memiliki putusan tetap dari pengadilan,
tetapi dikemudian Alasan: karena sifatnya lebihhari ternyata terbukti tidak bersalah.
cenderung pada persoalan/pertimbangan hukum, dimana MA adalah lembaga pemegang
kekuasaan dibidang peradilan; merupakan penjabaran dari prinsip checks and balances
system

58. Jelaskan latar belakang ditetapkannya Ketetapan MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 tentang
Pembubaran Partai Komunis Indonesia, Pernyataan Sebagai Organisasi Terlarang di Seluruh
Wilayah Negara Republik Indonesia bagi Partai Komunis Indonesia dan Larangan Setiap
Kegiatan untuk Menyebarkan atau Mengembangkan Faham atau Ajaran Faham atau ajaran
Komunisme dalamKomunis/Marxisme-Leninisme. Jawab: praktek kehidupan politik dan
kenegaraan menjelmakan diri dalam kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan azas-azas
dan sendi-sendi kehidupan Bangsa Indonesia yang ber-Tuhan dan beragama yang
Fahamberlandaskan faham gotong royong dan musyawarah untuk mufakat. atau ajaran
Marx yang terkait pada dasar-dasar dan taktik perjuangan yang diajarkan oleh Lenin, Stalin,
Mao Tse Tung dan lain-lain, mengandung benih-benih dan unsur-unsur yang bertentangan
dengan Faham Komunisme/Marxisme-Leninisme yang dianutfalsafah Pancasila. oleh PKI
dalam kehidupan politik di Indonesia telah terbukti menciptakan iklim dan situasi yang
membahayakan kelangsungan hidup Berdasarkan pertimbanganBangsa Indonesia yang
berfalsafah Pancasila. tersebut diatas maka adalah wajar, bahwa tidak diberikan hak hidup
bagi Partai Komunis Indonesia dan bagi kegiatan-kegiatan untuk memperkembangkan dan
menyebarkan faham atau ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme.

SOAL PILIHAN

1. Setelah Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, MPR masih
tetap memiliki kewenangan menetapkan garis-garis besar daripada haluan negara. Jawab: Salah

2. Jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan
kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan, maka MPR menyelenggarakan sidang
untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh partai politik atau
gabungan partai politik yang pasangan calon Presiden dan Wakil Presidennya meraih suara
terbanyak kedua dan ketiga dalam pemilihan umum sebelumnya. Jawab: Salah

3. Penempatan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia merupakan dasar pemberlakuannya. Jawab: Salah
4. Sesuai dengan Ketetapan MPR RI Nomor VII/MPR/2000 tentang Peran Tentara Nasional
Indonesia dan Peran Kepolisian Negara Republik Indonesia, prajurit Tentara Nasional Indonesia
tunduk kepada kekuasaan peradilan militer dalam hal pelanggaran hukum, baik pelanggaran
hukum militer maupun pelanggaran hukum pidana umum. Jawab: Salah

5. Sebelum dilakukan perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
maka sesuai dengan Ketetapan MPR RI Nomor III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata
Urutan Peraturan Perundang-Undangan, Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang menguji
undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar 1945, dan Ketetapan MPR RI. Jawab: Benar

6. Setelah perubahan Undang-Undang Dasar 1945, MPR merupakan lembaga tertinggi negara,
pemegang dan pelaksana sepenuhnya kedaulatan rakyat. Jawab: Salah

7. Jika Presiden mangkat, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa
jabatannya, maka MPR mengadakan sidang untuk memilih Presiden. Jawab: Salah

8. Dewan Perwakilan Daerah HARUS mengajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat rancangan
undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,
pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan
sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat daerah.
Jawab: Salah

9. Di dalam Ketetapan MPR RI Nomor VII/MPR/2000 yang mengatur tentang Peran Tentara
Nasional Indonesia dan Peran Kepolisian Negara Republik Indonesia, ditegaskan bahwa peran
Tentara Nasional Indonesia sebagai alat pertahanan negara, bertugas pokok menegakkan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan
bangsa dan negara, serta memelihara keamanan di dalam negeri. Jawab: Salah

10. Tugas pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah pusat kepada daerah dan/atau desa,
dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa, serta dari pemerintah
kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu. Jawab: Benar

11. Salah satu persyaratan seorang calon Presiden dan calon Wakil Presiden adalah mendapat
dukungan dari rakyat yang dibuktikan dengan fotokopi Kartu Tanda Penduduk dan tanda tangan.
Jawab: Salah

12. MPR wajib memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden jika MK sudah memeriksa,
memutus, dan mengadili bahwa memang terbukti Presiden dan/atau Wakil Presiden telah
melakukan pelanggaran hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Jawab: Salah
13. Jika Peraturan Pemerintah sebagai Pengganti Undang-Undang tidak mendapat persetujuan
DPR, sedangkan Presiden menilai keadaan mengharuskan tetap adanya peraturan tersebut, maka
Peraturan Pemerintah sebagai Pengganti Undang-Undang tersebut dinyatakan tetap berlaku.
Jawab: Salah

14. Sesuai dengan Ketetapan MPR RI Nomor VII/MPR/2000 tentang Peran Tentara Nasional
Indonesia dan Peran Kepolisian Negara Republik Indonesia, Tentara Nasional Indonesia dipimpin
oleh seorang Panglima yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden setelah mendapat
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. Jawab: Benar

15. Anggota Tentara Nasional Indonesia tidak menggunakan hak memilih dan dipilih. Dengan
demikian, anggota Tentara Nasional Indonesia tidak dapat menduduki jabatan sipil walaupun yang
bersangkutan telah mengundurkan diri atau pensiun dari dinas ketentaraan. Jawab: Salah

16. Setelah perubahan, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri dari
Pembukaan dan Pasal-pasal. Jawab: Benar

17. Calon Presiden dan calon Wakil Presiden tidak mesti seorang warga negara Indonesia sejak
kelahirannya, karena yang paling utama adalah tidak pernah menerima kewarganegaraan lain
karena kehendaknya sendiri. Jawab: Salah

18. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh rakyat sebagai kekuatan utama, dan Tentara Nasional Indonesia
serta Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai kekuatan pendukung. Jawab: Salah

19. Salah satu tujuan pembentukan Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003 adalah menetapkan
keberadaan (eksistensi) dari Ketetapan MPRS dan Ketetapan MPR RI untuk saat ini dan masa yang
akan datang. Jawab: Benar

20. Pahlawan Ampera sebagaimana dimaksud dalam Ketetapan MPRS Nomor XXIX/MPRS/1966
adalah setiap korban perjuangan menegakkan dan melaksanakan amanat penderitaan rakyat yang
telah gugur dalam merebut kemerdekaan bangsa Indonesia pada tahun 1945. Jawab: Salah

21. Salah satu latar belakang dilakukannya perubahan Undang-Undang Dasar 1945 adalah karena
rumusan tentang semangat para penyelenggara negara belum cukup didukung ketentuan
konstitusi. Jawab: Benar

22. Pada saat rapat paripurna MPR, Presiden dan/atau Wakil Presiden tidak mendapat
kesempatan untuk memberikan penjelasan atas pendapat DPR dan putusan MK bahwa dirinya
telah melakukan pelanggaran sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Jawab: Salah
23. Perubahan Undang-Undang Dasar mencakup pasal-pasal, oleh sebab itu pasal-pasal yang
mengatur mengenai bendera, lagu kebangsaan, dan lambang negara dapat dilakukan perubahan.
Jawab: benar

24. Substansi Pasal 4 Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003 adalah Ketetapan MPRS dan
Ketetapan MPR RI yang dinyatakan tetap berlaku dengan ketentuan. Jawab: Salah

25. Ketetapan MPR RI Nomor XIII/MPR/1998 tentang Pembatasan Masa Jabatan Presiden dan
Wakil Presiden Republik Indonesia adalah contoh Ketetapan MPR RI yang dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku karena Ketetapan MPR RI tersebut telah berakhir masa berlakunya. Jawab: Salah

26. Pemberlakuan kembali Undang-Undang Dasar 1945 ditetapkan melalui Dekrit Presiden tanggal
5 Juli 1959 serta dikukuhkan secara aklamasi pada tanggal 22 Juli 1959 oleh MPRS. Jawab: Salah

27. Yang berhak mengajukan calon Presiden dan calon Wakil Presiden adalah partai politik atau
gabungan partai politik yang ada di Indonesia. Jawab: Salah

28. Dalam hal rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama tidak disahkan oleh
Presiden dalam waktu tiga puluh hari semenjak rancangan undang-undang tersebut disetujui,
maka rancangan undang-undang tersebut dinyatakan batal dan tidak boleh diundangkan. Jawab:
Salah

29. Peninjauan terhadap materi dan status hukum Ketetapan MPRS dan Ketetapan MPR RI dari
tahun 1960 sampai dengan tahun 2002 merupakan amanat dari Pasal I Aturan Peralihan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Jawab: Salah

30. Pembentukan sebuah provinsi dapat dilakukan dengan memiliki paling sedikitnya 5 (lima)
kabupaten/kota. Jawab: Benar

31. Kesepakatan dasar MPR untuk tetap mempertahankan bentuk negara kesatuan yakni Negara
Kesatuan Republik Indonesia didasari pertimbangan bahwa negara Indonesia sudah lama dijajah
oleh Belanda. Jawab: Salah

32. Ketentuan bahwa calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau
gabungan partai politik peserta pemilihan umum tidak menutup peluang munculnya calon
Presiden dan Wakil Presiden dari kalangan non partai sepanjang diusulkan oleh partai politik atau
gabungan partai politik peserta pemilihan umum. Jawab: Benar

33. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh pemerintah. Jawab: Salah
34. Setelah perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, MPR masih
dapat mengeluarkan Ketetapan MPR yang bersifat mengatur (regeling). Jawab: Salah

35. Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas
KKN dikelompokkan ke dalam Pasal 4 Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003, yaitu Ketetapan
MPRS dan Ketetapan MPR RI yang dinyatakan masih berlaku sampai dengan terbentuknya
undang-undang. Karena sudah ada undang-undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi, maka Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 dinyatakan sudah tidak berlaku lagi. Jawab:
Salah

36. Yang dimaksud dengan sistem checks and balances adalah saling mengawasi dan mengimbangi
antarlembaga negara agar dalam pelaksanaan tugas dan wewenangnya sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang Dasar 1945. Jawab: Benar

37. Rapat MPR dinyatakan sah walaupun hanya dihadiri oleh anggota MPR yang berasal dari
anggota DPR, sepanjang kuorum rapat telah terpenuhi. Jawab: Benar

38. Rehabilitasi adalah pemulihan nama baik seseorang yang telah menjalani hukuman akibat
dugaan pelanggaran hukum yang dilakukannya tetapi di kemudian hari ternyata yang
bersangkutan dinyatakan tidak bersalah. Jawab: benar

39. Substansi Pasal 2 Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003 adalah Ketetapan MPRS dan
Ketetapan MPR RI yang dinyatakan tetap berlaku sampai dengan terbentuknya undang-undang.
Jawab: Salah

40. Di dalam Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah;
Pengaturan, Pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang Berkeadilan; serta
Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia,
yang berwenang mengelola sumber daya nasional dan bertanggung jawab memelihara kelestarian
lingkungan adalah Pemerintah Pusat. Jawab: Salah

41. Sebelum perubahan, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri dari
Pembukaan, Batang Tubuh, dan Penjelasan. Jawab: Benar

42. Amnesti adalah pengampunan yang diberikan oleh Presiden kepada seseorang atau
sekelompok orang yang diduga telah melakukan pelanggaran hukum dan kepadanya telah
dilakukan proses peradilan, tetapi belum ada putusan hukum yang bersifat tetap. Jawab: salah

43. Presiden berwenang mensahkan undang-undang yang telah dibahas dan disetujui bersama
antara DPR dengan Presiden menjadi undang-undang. Jawab: Benar

44. Ketetapan MPRS No. XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia,
Pernyataan Sebagai Organisasi Terlarang di Seluruh Wilayah Negara Republik Indonesia bagi Partai
Komunis Indonesia dan Larangan Setiap Kegiatan untuk Menyebarkan atau Mengembangkan
Faham atau Ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme dinyatakan tetap berlaku dengan ketentuan,
oleh karena itu mata kuliah yang mengajarkan ideologi Marxisme di Perguruan Tinggi tidak boleh
disampaikan. Jawab: Salah

45. Sesuai dengan Ketetapan MPR RI Nomor VII/MPR/2000 tentang Peran Tentara Nasional
Indonesia dan Peran Kepolisian Negara Republik Indonesia, Tentara Nasional Indonesia
memberikan bantuan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka tugas keamanan
atas permintaan yang diatur dalam undang-undang. Jawab: Benar

46. Rumusan DIATUR DALAM UNDANG-UNDANG yang terdapat dalam pasal atau ayat Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diberi makna hal yang diatur dalam
ketentuan itu harus dirumuskan dalam sebuah undang-undang yang khusus diterbitkan untuk
kepentingan itu. Jawab: Salah

47. Dewan Perwakilan Daerah dapat mengajukan usul pemberhentian Gubernur, Bupati, atau
Walikota jika Dewan Perwakilan Daerah menilai Gubernur, Bupati, atau Walikota tidak cakap
dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan di daerah. Jawab: Salah

48. Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara diatur dengan Peraturan
Presiden. Jawab: Salah

49. Walaupun sudah ada undang-undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,
Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas KKN
masih tetap berlaku karena belum seluruh amanat dari Ketetapan tersebut dilaksanakan. Jawab:
Benar

50. Setelah perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 maka tata
urutan peraturan perundang-undangan adalah: Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Ketetapan MPR, UU, Perpu, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, dan
Peraturan Daerah. Jawab: Salah

51. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 untuk pertama kali disahkan
pada tanggal 17 Agustus 1945 bersamaan dengan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Jawab: Salah

52. Yang dimaksud dengan pernyataan Indonesia adalah negara hukum adalah setiap sikap,
kebijakan, dan perilaku alat negara dan penduduk, baik warga negara maupun orang asing yang
berada di Indonesia harus berdasar dan sesuai hukum yang berlaku di Indonesia. Jawab: Benar

53. Sebelum perubahan Undang-Undang Dasar 1945, kekuasaan membentuk undang-undang


berada di tangan Presiden dengan persetujuan DPR. Jawab: Benar
54. Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar dilakukan dengan persetujuan
sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu dari jumlah anggota Majelis
Permusyawaratan Rakyat yang hadir dalam Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat. Jawab: Salah

55. Setelah perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, MPR hanya
dapat mengeluarkan Ketetapan MPR yang bersifat penetapan (beschikking) Jawab: benar

56. Salah satu latar belakang dilakukannya perubahan Undang-Undang Dasar 1945 adalah karena
Presiden memiliki wewenang yang sangat terbatas untuk mengatur hal-hal penting dengan
undang-undang. Jawab: Salah

57. Presiden menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat dan akibatnya keadaan bahaya
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Jawab: Salah

58. Negara Kesatuan Republik Indonesia TERDIRI DARI daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi
itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai
pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang. Jawab: Salah

59. Substansi Pasal 6 Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003 adalah Ketetapan MPRS dan
Ketetapan MPR RI yang dinyatakan tidak perlu dilakukan tindakan hukum lebih lanjut, baik karena
bersifat final (einmalig), maupun telah selesai dilaksanakan. Jawab: Benar

60. Sesuai dengan Ketetapan MPR Nomor III/MPR/2000, Keputusan Presiden adalah peraturan
perundang-undangan yang bersifat mengatur yang dibuat oleh Presiden untuk menjalankan fungsi
dan tugasnya berupa pengaturan pelaksanaan administrasi negara dan administrasi
pemerintahan. Jawab: Benar

61. Pemberlakuan kembali Undang-Undang Dasar 1945 ditetapkan melalui Dekrit Presiden tanggal
5 Juli 1959 serta dikukuhkan secara aklamasi pada tanggal 22 Juli 1959 oleh Dewan Perwakilan
Rakyat. Jawab: Benar

62. Calon Presiden dan calon Wakil Presiden harus seorang warga negara Indonesia sejak
kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri.
Jawab: Benar

63. Salah satu urusan yang tidak dilimpahkan kepada daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi
daerah adalah urusan agama. Jawab: Benar

64. Dengan perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, maka
hanya Ketetapan MPRS saja yang dinyatakan tidak berlaku lagi. Jawab: Salah

65. Walaupun masih ada Ketetapan MPRS dan Ketetapan MPR RI yang dinyatakan masih berlaku,
tetapi dengan adanya Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, Ketetapan MPRS dan Ketetapan MPR RI tidak dapat lagi dijadikan sebagai
rujukan secara yuridis. Jawab: Salah

66. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang diberlakukan kembali
melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dicantumkan dalam Lembaran Negara Nomor 75 Tahun 1959.
Jawab: Benar

67. Salah satu sebab Presiden dan/atau Wakil Presiden diberhentikan oleh MPR atas usul DPR
adalah apabila Presiden dan/atau Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran hukum berupa
pengkhianatan terhadap negara. Jawab: Benar

68. Hasil pemeriksaan keuangan negara yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan diserahkan
kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sesuai dengan kewenangannya. Jawab: Salah

69. Penempatan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia tidak merupakan dasar pemberlakuannya. Jawab: Benar

70. Ketetapan MPRS No. XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia,
Pernyataan Sebagai Organisasi Terlarang di Seluruh Wilayah Negara Republik Indonesia bagi Partai
Komunis Indonesia dan Larangan Setiap Kegiatan untuk Menyebarkan atau Mengembangkan
Faham atau Ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme dinyatakan tetap berlaku dengan ketentuan,
artinya Ketetapan ini akan selesai berlakunya jika sudah terbentuk undang-undang. Jawab: Salah

71. Salah satu kesepakatan dasar dalam melakukan perubahan Undang-Undang Dasar 1945 adalah
memasukkan Penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 yang memuat hal-hal normatif ke dalam
pasal-pasal. Jawab: Benar

72. Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang mendapatkan suara lebih dari lima puluh
persen dari jumlah suara dalam pemilihan umum dengan sedikitnya lima puluh persen suara di
setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia, dilantik menjadi
Presiden dan Wakil Presiden. Jawab: Salah

73. Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang
berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan
peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, Mahkamah Konstitusi, dan Komisi
Yudisial. Jawab: Salah
74. Ketetapan MPR Nomor V/MPR/1999 tentang Penentuan Pendapat di Timor Timur dinyatakan
tetap berlaku dengan ketentuan. Dengan demikian, Ketetapan MPR RI Nomor VI/MPR/1978
tentang Pengukuhan Penyatuan Wilayah Timor Timur ke dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia dinyatakan masih tetap berlaku juga. Jawab: Salah

75. Salah satu pertimbangan ditetapkannya Ketetapan MPR RI Nomor V/MPR/2000 yang
mengatur tentang Pemantapan Persatuan dan Kesatuan Nasional adalah perjalanan bangsa
Indonesia telah mengalami berbagai konflik, baik konflik vertikal maupun horizontal, sebagai
akibat dari ketidakadilan, pelanggaran hak asasi manusia, lemahnya penegakan hukum, serta
praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme. Jawab: Benar

76. Penyebutan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah termasuk
juga perubahannya. Oleh karena itu, tidak perlu disebutkan Undang-Undang Dasar 1945 adalah
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Perubahannya. Jawab: Benar

77. Setelah perubahan Undang-Undang Dasar 1945, Presiden dan Wakil Presiden memegang
jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama hanya
untuk satu kali masa jabatan. Jawab: Benar

78. Pemilihan umum diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur, Bupati, Walikota, dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah. Jawab: Salah

79. Salah satu wewenang Mahkamah Konstitusi adalah mengadili pada tingkat pertama dan
terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji seluruh peraturan perundang-undangan
terhadap undang-undang dasar. Jawab: Salah

80. Ketetapan MPR RI Nomor V/MPR/2000 tentang Pemantapan Persatuan dan Kesatuan Nasional
menugaskan kepada Badan Pekerja MPR antara lain untuk merumuskan etika kehidupan
berbangsa yang memuat rumusan tentang etika kehidupan dalam lingkup luas, yaitu etika dalam
bidang politik, hukum, ekonomi, sosial, budaya, pemerintahan, dan sebagainya. Jawab: Benar

81. Rumusan DIATUR DENGAN UNDANG-UNDANG yang terdapat dalam pasal atau ayat Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diberi makna hal yang diatur dalam
ketentuan itu harus dirumuskan dalam sebuah undang-undang yang khusus diterbitkan untuk
kepentingan itu. Jawab: Benar

82. Setelah perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, MPR tidak
akan pernah lagi memilih Presiden dan/atau Wakil Presiden. Jawab: Salah

83. Negara memiliki suatu Bank Indonesia yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung
jawab, dan independensinya diatur dengan undang-undang. Jawab: Salah

84. DPR berwenang mensahkan rancangan undang-undang yang telah dibahas dan disetujui
bersama antara DPR dengan Presiden menjadi undang-undang. Jawab: Salah
85. Ketetapan MPR RI Nomor V/MPR/2000 tentang Pemantapan Persatuan dan Kesatuan Nasional
menugaskan kepada Presiden untuk merumuskan visi Indonesia masa depan yang kemudian harus
disosialisasikan melalui proses pembudayaan untuk menumbuhkan kesadaran terhadap visi
tersebut. Jawab: Salah

86. Setelah perubahan Undang-Undang Dasar 1945, MPR merupakan lembaga negara yang
berkedudukan setara dengan lembaga negara lainnya. Jawab: Benar

87. Pengambilan putusan MPR berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat bertentangan
dengan rumusan Pasal 2 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan, Segala putusan
MPR ditetapkan dengan suara yang terbanyak. Jawab: Salah

88. Seorang anak yang lahir dari orang asing yang sudah menjadi warga negara Indonesia
diperbolehkan menjadi calon Presiden dan calon Wakil Presiden sepanjang persyaratan yang
ditentukan Undang-Undang Dasar 1945 dipenuhinya. Jawab: Benar

89. Jika undang-undang yang mengatur tentang pemberian gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda
kehormatan sudah terbentuk, maka Ketetapan MPRS Nomor XXIX/MPRS/1966 tentang
Pengangkatan Pahlawan Ampera menjadi tidak berlaku lagi. Jawab: Benar

90. Salah satu pertimbangan ditetapkannya Ketetapan MPR RI Nomor VI/MPR/2000 adalah
Ketetapan MPR yang mengatur tentang Pemisahan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia adalah bahwa peran sosial politik dalam dwifungsi ABRI menyebabkan
terjadinya penyimpangan peran dan fungsi Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia yang berakibat tidak berkembangnya sendi-sendi demokrasi dalam kehidupan
berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Jawab: Benar

91. Salah satu latar belakang dilakukannya perubahan Undang-Undang Dasar 1945 adalah karena
kekuasaan tertinggi di tangan MPR. Jawab: Benar

92. Dengan masuknya rumusan orang asing yang tinggal di Indonesia sebagai penduduk Indonesia,
orang asing yang menetap di wilayah Indonesia mempunyai status hukum sebagai penduduk
Indonesia. Jawab: Benar

93. Tentara Nasional Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban
masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
Jawab: Salah

94. Ketetapan MPR RI Nomor XVI/MPR/1998 tentang Politik Ekonomi Dalam Rangka Demokrasi
Ekonomi, dinyatakan tetap berlaku dengan ketentuan. Dengan demikian di Indonesia tidak boleh
ada lagi pengusaha besar dan Badan Usaha Milik Negara yang diberikan kesempatan untuk
berusaha dan mengelola sumber daya alam. Jawab: Salah
95. Ketetapan MPR RI Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia adalah contoh Ketetapan
MPR RI yang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku karena telah diatur di dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Jawab: Benar

96. Kata PEMBUKAAN merupakan penyebutan resmi untuk menunjuk Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Istilah lain yang dipakai adalah
MUKADIMAH sebagaimana tercantum dalam naskah asli Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Jawab: Salah

97. MPR terdiri dari anggota DPR dan anggota DPD, serta sebagian anggota yang diangkat oleh
Presiden. Jawab: Salah

98. Calon Presiden dan Wakil Presiden dapat diusulkan oleh gabungan partai politik peserta
pemilihan umum dimaksudkan untuk membangun kesepahaman, kebersamaan, dan kesatuan di
kalangan partai-partai politik dalam melakukan perjuangan politik. Jawab: Benar

99. Kuorum rapat bagi MPR untuk mengambil keputusan atas usul pemberhentian Presiden
dan/atau Wakil Presiden adalah dihadiri sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah anggota MPR. Jawab:
Benar

100. Ketetapan MPR RI Nomor XVI/MPR/1998 tentang Politik Ekonomi Dalam Rangka Demokrasi
Ekonomi, dinyatakan tetap berlaku dengan ketentuan. Dengan demikian, pinjaman luar negeri
oleh pihak swasta tetap diperkenankan dengan ketentuan atas sepengetahuan pemerintah karena
pemerintah merupakan penjamin atas utang-utang swasta tersebut. Jawab: Salah

101. Peserta pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah partai politik. Jawab: Benar

102. Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Keuangan adalah pelaksana tugas
kepresidenan jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat
melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan. Jawab: Salah

103. Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan
Peraturan Pemerintah. Jawab: Salah

104. Salah satu substansi Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan
Otonomi Daerah; Pengaturan, Pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang
Berkeadilan; serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah pengaturan, pembagian, dan pemanfaatan sumber daya nasional
antara pusat dan daerah dilaksanakan secara adil untuk kemakmuran masyarakat daerah dan
bangsa secara keseluruhan. Dengan demikian, setiap daerah harus mendapatkan anggaran yang
sama besar untuk melaksanakan pembangunan di daerah. Jawab: Salah
105. Salah satu rekomendasi dari Ketetapan MPR RI Nomor VIII/MPR/2001 tentang Rekomendasi
Arah Kebijakan Pemberantasan dan Pencegahan KKN adalah membentuk undang-undang beserta
peraturan pelaksanaannya yang memuat antara lain kebebasan mendapatkan informasi. Jawab:
Benar

106. Bagi seseorang yang menderita sakit, maka yang bersangkutan dapat mewakilkan hak
pilihnya kepada seseorang yang dipercayainya dalam pemilihan umum.

Jawab: Salah

108. Kata PEMBUKAAN merupakan penyebutan resmi untuk menunjuk Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Istilah lain yang dipakai adalah PREAMBULE
sebagaimana tercantum dalam naskah asli Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Jawab: Benar

109. Adanya ketentuan usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden dapat diajukan oleh
DPR kepada MPR hanya dengan terlebih dahulu mengajukan permintaan kepada MK
dilatarbelakangi untuk melaksanakan prinsip saling mengawasi dan saling mengimbangi
antarlembaga negara, serta paham mengenai negara hukum. Jawab: Benar

110. Salah satu rekomendasi dari Ketetapan MPR RI Nomor VIII/MPR/2001 tentang Rekomendasi
Arah Kebijakan Pemberantasan dan Pencegahan KKN adalah membentuk undang-undang beserta
peraturan pelaksanaannya yang memuat antara lain Ombudsman. Jawab: Benar

111. Salah satu rekomendasi dari Ketetapan MPR RI Nomor IX/MPR/2001 tentang Pembaruan
Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam adalah menugaskan kepada DPR bersama Presiden
untuk segera mengatur lebih lanjut pelaksanaan pembaruan agraria dan pengelolaan sumber daya
alam serta mencabut, mengubah dan/atau mengganti semua undang-undang dan peraturan
pelaksanaannya yang tidak sejalan dengan Ketetapan MPR RI ini. Jawab: Benar

112. Salah satu wewenang Mahkamah Agung adalah menguji peraturan perundang-undangan di
bawah undang-undang terhadap undang-undang. Jawab: Benar

113. Calon hakim agung diusulkan oleh Ketua Mahkamah Agung kepada Dewan Perwakilan Rakyat
untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden.
Jawab: Salah

114. Anggota Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan memperhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat. Jawab: Salah
115. Salah satu substansi dari Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara
Negara yang Bersih dan Bebas KKN adalah untuk menghindarkan praktek-praktek KKN, seseorang
yang dipercaya menjabat suatu jabatan dalam penyelenggaraan negara harus bersumpah sesuai
dengan agamanya, harus mengumumkan dan bersedia diperiksa kekayaannya sebelum dan
setelah menjabat. Jawab: Benar

116. Ketetapan MPR RI Nomor XVI/MPR/1998 tentang Politik Ekonomi Dalam Rangka Demokrasi
Ekonomi, dinyatakan tetap berlaku dengan ketentuan Pemerintah berkewajiban mendorong
keberpihakan politik ekonomi yang lebih memberikan kesempatan dukungan dan pengembangan
ekonomi usaha besar untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan karenanya dapat segera
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Jawab: Salah

117. Jika Mahkamah Konstitusi dipandang telah keliru dalam memutus suatu perkara, maka masih
terdapat upaya hukum agar Mahkamah Konstitusi melakukan peninjauan kembali atas putusan
yang telah dihasilkannya. Jawab: Salah

118. Keputusan MPR atas usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden harus diambil
dalam rapat paripurna MPR yang dihadiri sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah anggota MPR dan
disetujui oleh sekurangnya-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota yang hadir. Jawab: Benar

119. Pemilihan umum diselenggarakan untuk memilih anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat,
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah. Jawab: Salah

120. Sesuai dengan Ketetapan MPR RI Nomor III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata
Urutan Peraturan Perundang-Undangan, Mahkamah Konstitusi berwenang menguji undang-
undang terhadap Undang-Undang Dasar 1945. Jawab: Salah

121. Salah satu rekomendasi dari Ketetapan MPR RI Nomor VIII/MPR/2001 tentang Rekomendasi
Arah Kebijakan Pemberantasan dan Pencegahan KKN adalah membentuk undang-undang beserta
peraturan pelaksanaannya yang memuat antara lain kejahatan terorganisasi. Jawab: Benar

122. Ketetapan MPR RI Nomor XIII/MPR/1998 tentang Pembatasan Masa Jabatan Presiden dan
Wakil Presiden Republik Indonesia adalah contoh Ketetapan MPR RI yang dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku karena Ketetapan MPR RI tersebut telah berakhir masa berlakunya. Jawaban: Salah.

123. Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat
dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan. Yang dimaksud
dengan “2 (dua) kali masa jabatan dalam jabatan yang sama” adalah yang bersangkutan belum
pernah menjabat dalam jabatan yang sama selama dua kali masa jabatan, secara berturut-turut.
Sedangkan jika tidak berturut-turut, maka yang bersangkutan dapat kembali dicalonkan sebagai
calon Presiden atau Wakil Presiden. Jawaban: Salah.

124. Salah satu ciri dari negara hukum adalah penegakan hukum dengan cara yang tidak
bertentangan dengan hukum atau lebih dikenal dengan sebutan Due process of law. Ini berarti,
seseorang tidak dapat dijatuhi hukuman atas perbuatan yang dilakukannya apabila tidak terdapat
aturan yang mengatur tentang hal tersebut. Jawaban: Benar.

125. Pasal 6A ayat (5) Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan,
tata cara pelaksanaan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden lebih lanjut diatur dalam undang-
undang. Dengan demikian, perlu dibuat ketentuan yang khusus mengatur mengenai tata cara
pelaksanaan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Jawaban: Salah.

126. Sebelum dilakukan perubahan terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, proses pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden hanya melalui proses
politik, tanpa ada pembuktian terlebih dahulu oleh pengadilan bahwa Presiden dan/atau Wakil
Presiden telah melakukan pelanggaran hukum. Jawaban: Benar.

127. Ketetapan MPR RI Nomor III/MPR/1998 tentang Pemilihan Umum merupakan salah satu
Ketetapan yang masuk dalam kategori Pasal 1 Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003 yang dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku karena telah diatur di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Jawaban: Salah.

128. Sebelum dilakukan perubahan terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, seluruh lembaga tinggi negara, yaitu Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Pertimbangan Agung, Mahkamah Agung, dan Badan Pemeriksa Keuangan, wajib menyampaikan
laporan setiap tahun kepada MPR atas pelaksanaan Garis-garis Besar Haluan Negara dan
Ketetapan MPR lainnya. Jawaban: Benar.

129. Segala putusan MPR diupayakan sejauh mungkin dengan jalan musyawarah untuk mencapai
mufakat. Putusan dengan suara terbanyak ditempuh apabila jalan musyawarah untuk mencapai
mufakat sudah tidak mungkin ditempuh karena adanya perbedaaan pendapat yang sulit
didekatkan atau karena faktor waktu. Jawaban: Benar.

130. Sebelum dilakukan perubahan terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (2), Majelis Permusyawaratan Rakyat bersidang
sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibukota negara, dan boleh bersidang lebih dari sekali dengan
mengadakan persidangan istimewa. Sidang Istimewa MPR diadakan hanya untuk memberhentikan
Presiden dan/atau Wakil Presiden. Jawaban: Salah.

131. Untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya, Presiden menetapkan Peraturan


Pemerintah. Dengan demikian, Presiden hanya boleh menetapkan Peraturan Pemerintah
sepanjang diperintahkan oleh undang-undang. Jawaban: Benar.
132. Tata urutan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia sebagaimana diatur dalam
Ketetapan MPR RI Nomor III/MPR/2000 adalah: Undang Undang Dasar 1945, Ketetapan MPR RI,
Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang, Peraturan Pemerintah,
Keputusan Presiden, Peraturan Daerah. Jawaban: Salah.

133. Untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya, Presiden menetapkan Peraturan


Pemerintah. Selain itu, untuk menjalankan undang-undang, Presiden juga dapat menetapkan
Peraturan Presiden. Jawaban: Benar.

134. Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan
partai politik peserta pemilihan umum. Dengan demikian, seseorang yang tidak masuk dalam
keanggotaan partai politik tidak dapat dicalonkan sebagai calon Presiden dan/atau calon Wakil
Presiden. Jawaban: Salah.

135. Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang mendapatkan suara lima puluh persen dari
jumlah suara dalam pemilihan umum dengan sedikitnya dua puluh persen suara di setiap provinsi
yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia, dilantik menjadi Presiden dan
Wakil Presiden. Jawaban: Salah.

136. Sebelum memangku jabatannya, Presiden dan Wakil Presiden bersumpah menurut
agamanya, atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan sidang paripurna Majelis
Permusyawaratan Rakyat. Jika Majelis Permusyawaratan Rakyat tidak dapat bersidang, Presiden
dan Wakil Presiden bersumpah menurut agamanya, atau berjanji dengan sungguh-sungguh di
hadapan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan disaksikan oleh pimpinan Mahkamah
Agung. Jawaban: Salah.

 Grasi
Grasi dalam arti sempit adalah tindakan menghilangkan hukuman yang telah diputuskan
oleh hakim. Atau presiden berhak untuk menghilangkan hukuman yang telah dijatuhkan
oleh hakim kepada seseorang.

2. Amnesti
Amnesti adalah suatu pernyataan terhadap orang banyak yang terlibat dalam suatu tindak
pidana untuk menghilangkan suatu akibat hukum pidana yang timbul dari tindak pidana
tersebut. Amnesti ini diberikan kepada orang-orang yang sudah ataupun yang belum
dijatuhi hukuman, yang sudah ataupun yang belum diadakan pengusutan atau
pemeriksaan terhadap tindak pidana tersebut. Amnesti ditujukan kepada orang banyak

3. Abolisi
Abolisis adalah suatu keputusan untuk menghentikan pengusutan dan pemeriksaan suatu
perkara, sebelum pengadilan menjatuhkan keputusan terhadap perkara tersebut. Seorang
presiden memberikan abolisi dengan pertimbangan demi alasan umum mengingat perkara
yang menyangkut para tersangka tersebut terkait dengan kepentingan negara yang tidak
bisa dikorbankan oleh keputusan pengadilan.
4. Rehabilitasi
Rehabilitasi adalah suatu tindakan Presiden dalam rangka mengembalikan hak seseorang
yang telah hilang karena suatu keputusan hakim yang ternyata dalam waktu berikutnya
terbukti bahwa kesalahan yang telah dilakukan seorang tersangka tidak seberapa
dibandingkan dengan perkiraan semula atau bahkan ia ternyata tidak bersalah sama sekali.
Fokus rehabilitasi ini terletak pada nilai kehormatan yang diperoleh kembali dan hal ini
tidak tergantung kepada Undang-undang tetapi pada pandangan masyarakat sekitarnya

DPD memiliki wewenang sebagai berikut:


 a.         membentuk undang-undang yang dibahas dengan presiden untuk mendapat
persetujuan bersama;

 b.         membahas dan memberikan persetujuan peraturan pemerintah pengganti undang-


undang;
 c.          menerima dan membahas usulan rancangan undang-undang yang diajukan DPD
yang berkaitan  dengan bidang tertentu dan mengikutsertakannya dalam pembahasan;
 d.         memperhatikan pertimbangan DPD atas rancangan undang-undang APBN dan
rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama;
 e.         menetapkan APBN bersama Presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD;
 melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, anggaran pendapatan
dan belanja negara, serta kebijakan pemerintah;
 f.          membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang diajukan oleh DPD terhadap
pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan
penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, sumber daya alam dan sumber daya
ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama; 
 g.         memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan dengan memperhatikan pertimbangan
DPD;
 h.         membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban
keuangan negara yang disampaikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan;  
 i.          memberikan persetujuan kepada presiden atas pengangkatan dan pemberhentian
anggota Komisi Yudisial;
   memberikan persetujuan calon hakim agung yang diusulkan Komisi Yudisial untuk
ditetapkan sebagai hakim agung oleh presiden;
 memilih tiga orang calon anggota hakim konstitusi dan mengajukannya kepada presiden
untuk ditetapkan;
 memberikan pertimbangan kepada presiden untuk mengangkat duta, menerima
penempatan duta negara lain, dan memberikan pertimbangan dalam pemberian amnesti
dan abolisi;
 memberikan persetujuan kepada presiden untuk menyatakan perang, membuat
perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain, serta membuat perjanjian internasional
lainnya yang menimbulkan akibat yang luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang
terkait dengan beban keuangan negara dan/atau pembentukan undang-undang;
 menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat; dan
   melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang ditentukan dalam undang-undang.

DPR, seseorang harus memenuhi syarat sebagaimana calon anggota legislatif lainnya, yaitu:
(i)         warga negara Republik Indonesia yang berumur 21 (dua puluh satu) tahun atau
lebih;
(ii)        bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
(iii)       berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
(iv)       cakap berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia;
(v)        berpendidikan serendah-rendahnya SLTA atau sederajat;
(vi)       setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945;
(vi)       tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap;
(vii)      tidak sedang menjalani pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang
diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;
 (viii)      sehat jasmani dan rohani berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan dari dokter
yang berkompeten; dan
 (ix)       terdaftar sebagai pemilih.

Apa saja alat kelengkapan DPR?

Alat kelengkapan tetap terdiri dari:

1.         Pimpinan DPR RI

2.         Badan Musyawarah (Bamus);

3.         Komisi

4.         Badan Legislasi (Baleg)

5.         Panitia Anggaran

6.         Badan Urusan Rumah Tangga (BURT)


7.         Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP)

8.         Badan Kehormatan

Bagaimana Struktur Kedudukan Pimpinan DPR?

(1)        Pimpinan DPR terdiri atas satu orang Ketua  dan  3 (tiga)  orang Wakil Ketua yang  dipilih
dari dan oleh anggota dalam Rapat Paripurna.   

(2)        Masa jabatan Pimpinan DPR sama dengan masa keanggotaan DPR.

(3)        Pimpinan DPR tidak boleh merangkap  sebagai anggota alat kelengkapan lainnya.

Bagaimana Pimpinan DPR dipilih?

(1)        DPR dipilih dari dan oleh anggota.

(2)        Ketua dan Wakil Ketua diusulkan kepada Pimpinan sementara secara tertulis oleh Fraksi
dalam satu paket calon pimpinan yang terdiri atas  1 (satu) orang calon Ketua dan 3 (tiga)
orang calon Wakil Ketua dari fraksi yang berbeda untuk ditetapkan sebagai paket calon
dalam Rapat Paripurna.

(3)        Pimpinan DPR diusahakan sejauh mungkin dengan musyawarah untuk mencapai mufakat
sehingga merupakan keputusan secara bulat.

(4)        Apabila keputusan dengan cara musyawarah tidak tercapai, pemilihan dilakukan
berdasarkan suara terbanyak

(5)        Setiap anggota memilih satu paket calon yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud
dalam butir 2 di atas.

(6)        Paket Calon yang memperoleh suara terbanyak ditetapkan sebagai Ketua dan Wakil Ketua
terpilih.

Seorang anggota DPR bisa berhenti antar waktu dengan alasan sebagai berikut:

a.         meninggal dunia


b.         mengundurkan diri sebagai anggota atas permintaan sendiri secara tertulis

c.          diusulkan oleh partai politik yang bersangkutan

Seorang anggota DPR bisa diberhentikan antar waktu dengan alasan:

a.         tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap sebagai
anggota DPR

b.         tidak lagi memenuhi syarat-syarat calon anggota DPR sebagaimana dimaksud dalam
undang-undang tentang pemilihan umum.

c.          melanggar sumpah/janji, kode etik DPR, dan/ atau tidak melaksanakan kewajiban sebagai
anggota DPR berdasarkan hasil pemeriksaan badan kehormatan.

d.         melanggar  peraturan larangan rangkap jabatan sebagaimana diatur dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan

e.         dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap karena melanggar tindak pidana dengan ancaman pidana serendah-
rendahnya lima tahun penjara.

Hak interpelasi adalah hak DPR untuk meminta keterangan kepada pemerintah mengenai
kebijakan pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.

Hak Angket adalah hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap kebijakan
pemerintahyang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan
bermasyarakat dan bernegara yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan.

1. Jelaskan latarbelakang pergeseran kekuasaan membentuk undang-undang yang semula


ditangan Presiden menjadi kewenangan DPR?
Jawaban:
-  Penjabaran mengenai upaya mempertegas sistem presidensial dalam penyelenggaraan negara
dimana bidang kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif dilaksanakan oleh lembaga sendiri. –
Untuk meletakkan secara tepat fungsi lembaga negara sesuai dengan bidang tugasnya masing-
ma¬sing, yakni DPR sebagai lembaga pembentuk undang-undang (kekuasaan legislatif) dan
Presiden sebagai lembaga pelaksana undang-undang (kekuasaan ekse¬kutif). – Praktek
penyelenggaraan pemerintahan masa lalu yang memberikan kewenangan kepada Presiden
membentuk undang-undang membuka peluang kepada terjadinya penyelewengan
penyelenggaraan negara karena lebih banyak undang-undang yang dibuat untuk memperkuat
kedudukan Presiden.
2. Jelaskan bagian dan materi dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang tidak dapat diubah dan mengapa terhadap hal tersebut tidak dapat dilakukan
perubahan?
Jawaban: Bagian dan materi Pasal yang tidak dapat dilakukan perubahan -Pembukaan UUD 1945 –
menggambarkan konsistensi terhadap kesepakatan dasar MPR sebelum melakukan perubahan
UUD 1945 – Pembukaan memuat dasar filosofis dan normatif yang mendasari seluruh pasal dalam
UUD 1945 – mengandung staatsidee berdirinya NKRI, tujuan dan dasar negara yang harus tetap
dipertahankan. – Pasal 37 ayat (5) yaitu tentang Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia –
mempertegas komitmen bangsa Indonesia terhadap Pembukaan UUD 1945 dan bentuk NKRI
sekaligus melestarikan putusan pendiri negara sejak tahun 1945, dimana bentuk inilah yang
dipandang tepat mewadahi ide persatuan pada bangsa yang majemuk. – menggambarkan
konsistensi terhadap kesepakatan dasar MPR sebelum melakukan perubahan UUD 1945
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan etika penegakkan hukum yang berkeadilan sebagaimana
tercantum dalam Ketetapan MPR Nomor VI/MPR/2001! Jawaban: Rumusan yang memuat tentang
etika untuk menumbuhkan kesadaran tertib sosial, ketenangan, dan keteraturan hidup bersama
dapat diwujudkan dengan ketaatan terhadap hukum dan seluruh peraturan yang berpihak kepada
keadilan, hal ini untuk menjamin tegaknya supremasi dan kepastian hukum . Jelaskan ciri-ciri
sistem pemerintahan presidensil! Jawaban: 1) adanya masa jabatan Presiden yang bersifat pasti
(fixed term); 2) Presiden di samping sebagai kepala negara, sekaligus sebagai kepala
pemerintahan; 3) adanya mekanisme saling mengawasi dan saling mengimbangi; 4) adanya
mekanisme impeachment.
4.Sebutkan substansi dan amanat dari Ketetapan MPR Nomor VIII/MPR/2001 tentang
Rekomendasi Arah Kebijakan Pemberantasan dan Pencegahan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme!
Jawaban: Substansi: Ketetapan ini mengamanatkan untuk mempercepat dan lebih menjamin
efektivitas pemberantasan KKN sebagaimana diamanatkan dalam TAP MPR No. XI/MPR/1998
tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN, serta berbagai peraturan
perundang-undangan yang terkait. Amanat TAP MPR No. I/MPR/2003: Memerintahkan
pembentukan undang-undang serta peraturan pelaksanaannya untuk percepatan dan efektivitas
pemberantasan dan pencegahan KKN sampai terlaksananya seluruh ketentuan dalam ketetapan
ini.
Jelaskan latar belakang pembentukan lembaga Dewan Perwakilan Daerah dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia! Jawaban: 1) memperkuat ikatan daerah-daerah dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan mem¬per¬teguh persatuan kebang¬saan seluruh daerah; 2)
me¬ning¬katkan agregasi dan akomo¬dasi aspirasi dan kepen¬tingan daerah-daerah dalam
perumusan kebijakan nasional berkaitan deng¬an negara dan daerah; 3) mendorong percepatan
demokrasi, pembangunan dan kemajuan daerah secara serasi dan seimbang. Sebutkan dan
jelaskan ketentuan dari pemberlakuan Ketetapan MPR Nomor XVI/MPR/1998 tentang Politik
Ekonomi Dalam Rangka Demokrasi Ekonomi! Jawaban: • Pemerintah berkewajiban mendorong
keberpihakan politik ekonomi yang lebih memberikan kesempatan dukungan dan pengembangan
ekonomi, usaha kecil menengah, dan koperasi sebagai pilar ekonomi dalam membangkitkan
terlaksananya pembangunan nasional dalam rangka demokrasi ekonomi sesuai dengan hakikat
Pasal 33 UUD 1945. • Menciptakan pengusaha menengah yang kuat dan besar jumlahnya •
Membentuk keterkaitan dan kemitraan yang saling menguntungkan antar pelaku ekonomi • Tidak
ada penumpukan asset dan pemusatan kekuatan ekonomi pada seseorang, sekelompok, atau
perusahaan • Pengusaha ekonomi lemah diberi prioritas dan dibantu dalam mengembangkan
usaha • Membuka akses pada sumber dana
Jelaskan latar belakang dibentuknya Mahkamah Konstitusi! Jawaban: Implikasi dari dianutnya
paham negara hukum dalam UUD 1945, dimana dalam negara hukum harus dijaga paham
konstitusionalisme yaitu tidak Untukboleh ada undang-undang yang bertentangan dengan UUD
1945. menjaga prinsip konstitusionalisme hukum agar ada lembaga khusus yang menjaga
kemurnian UUD sebagai hukum dasar tertinggi dan tidak ada undang-undang yang bertentangan
dengan UUD 1945.
Jelaskan makna yang terkandung dalam rumusan Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang menegaskan bahwa, “kedaulatan berada di tangan rakyat
dan dilaksanakan penja¬baran langsung pahammenurut undang-undang dasar”! Jawaban:
kedaulatan rakyat yang secara tegas dinyatakan pada Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, alinea IV meneguhkan bahwa kedaulatan rakyat dijalankan
melalui cara-cara dan oleh berbagai lembaga yang ditentukan oleh UUD 1945 sebagai penjabaran
Implikasi: Kedaulatanlangsung paham kedaulatan rakyat secara tegas. tidak dijalankan oleh satu
lembaga negara, yaitu MPR dan mengubah sistem ketatanegaraan dari supremasi MPR kepada
sistem kedaulatan rakyat. Ketentuan ini meneguhkan bahwa kedaulatan tetap di tangan rakyat,
sedangkan lembaga negara melaksanakan bagian-bagian dari kedaulatan menurut aturan UUD
1945.
Jelaskan kedudukan serta tugas dan wewenang MPR sebelum perubahan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945! Jawaban: Kedudukan MPR adalah penjelmaan seluruh
rakyat dan merupakan lembaga tertinggi negara pemegang dan pelaksana sepenuhnya
kedaulatan rakyat Tugas dan wewenang menetapkan dan mengubah UUD 1945 menetapkan
GBHN memilih dan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden Membuat Putusan yang tidak dapat
dibatalkan oleh lembaga negara lainnya Memberikan penjelasan/penafsiran terhadap putusan
MPR Melakukan pengujian Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar dan Ketetapan MPR
Meminta pertanggungjawaban Presiden Meminta laporan pelaksanaan tugas lembaga tinggi
negara atas pelaksanaan GBHN dan Ketetapan MPR lainnya sesuai dengan fungsinya.
Memberhentikan Presiden.
Jelaskan makna rumusan ” meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa” sebagai tujuan Mengakomodasipenyelenggaraan
sistem pendidikan nasional! Jawaban: Selain untuknilai-nilai dan pandangan hidup sebagai
bangsa religius mencerdaskan kehidupan bangsa, juga membentuk manusia yang beriman,
Menjunjung tinggi nilai-nilaibertaqwa, dan berakhlak mulia. kemanusiaan dan IPTEK, sehingga
warga negara mampu menjaga harkat dan martabat, berpihak kepada kebenaran untuk
menciptakan kemaslahatan dan kemajuan sesuai nilai-nilai agama dan budaya.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan etika politik dan pemerintahan sebagaimana tercantum
dalam Ketetapan MPR Nomor VI/MPR/2001! Jawaban: Rumusan yang memuat tentang etika
untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, efisien, dan efektif, serta menumbuhkan suasana
politik yang demokratis bercirikan keterbukaan agar penyelenggara negara memiliki rasa
kepedulian tinggi dalam memberikan pelayanan kepada publik dan mundur apabila merasa tidak
mampu sehingga diharapkan mampu menciptakan suasana harmonis antarpelaku dan antar
kekuatan sosial politik.
Sebutkan substansi dan amanat dari Ketetapan MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika
Kehidupan Berbangsa! Jawaban: Substansi: Ketetapan ini mengamanatkan untuk meningkatkan
kualitas manusia yang beriman, bertaqwa, dan berahklak mulia serta berkepribadian Indonesia
dalam kehidupan berbangsa. Pokok-pokok etika kehidupan berbangsa mengacu pada cita-cita
persatuan dan kesatuan, ketahanan, kemandirian, keunggulan dan kejayaan, serta kelestarian
lingkungan yang dijiwai oleh nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Amanat TAP
MPR No. I/MPR/2003: Perlu ditegakkan Etika Kehidupan Berbangsa yang meliputi, etika sosial dan
budaya, etika politik dan pemerintahan, etika ekonomi dan bisnis, etika penegakan hukum yang
berkeadilan dan berkesetaraan, etika keilmuan, dan etika lingkungan untuk dijadikan acuan dasar
dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan arah kebijakan dan
kaidah pelaksanaannya, serta menjiwai seluruh pembentukan undang-undang.
Mengapa dalam setiap pembahasan RUU APBN oleh Presiden dan DPR harus untuk
mengaturdengan memperhatikan pertimbangan DPD? Jawaban: mekanisme APBN yang
menuntut akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan negara karena muatan APBN
merupakan gambaran utuh tentang pelaksanaan dan tanggung jawab pengelolaan keuangan
negara yang Karena APBNditujukan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat merupakan
salah satu instrumen penting untuk kepentingan pembangunan nasional dan ada bagian-bagian
yang berkaitan dengan pembangunan daerah.
Jelaskan mengapa MPR tidak lagi memiliki wewenang menetapkan Implikasigaris-garis besar
daripada haluan negara? Jawaban: Perubahan pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945, MPR
tidak lagi sebagai pemegang kedaulatan rakyat dan bukan merupakan lembaga Implikasi dari
Pemilihan Presiden dan Wakiltertinggi negara. Presiden yang dilakukan secara langsung oleh
rakyat. Presiden melaksanakan program sebagaimana dituangkan dalam kampanye pada proses
PILPRES.
Jelaskan mengapa lembaga Dewan Pertimbangan Agung dihapus? apakah masih ada institusi yang
melaksanakan fungsi pertimbangan kepada Alasan: – Meningkatkan efisiensi dan
efektivitasPresiden? Jawaban: penyelenggaraan negara karena kedudukan DPA yang setara
dengan Presiden tetapi pertimbangannya tidak mengikat Presiden. – Penetapan pertimbangan
DPA dilakukan melalui mekanisme dan prosedur sehingga membutuhkan waktu dan hal ini
dipandang kurang effektif apabila Fungsi PertimbanganPresiden memerlukan pertimbangan
yang cepat. dapat diberikan oleh suatu dewan pertimbangan yang berkedudukan di bawah
Presiden dan dibentuk oleh Presiden.
Jelaskan ketentuan dari pemberlakuan Ketetapan MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 tentang
Pembubaran Partai Komunis Indonesia, Pernyataan Sebagai Organisasi Terlarang di Seluruh
Wilayah Negara Republik Indonesia bagi Partai Komunis Indonesia dan Larangan Setiap Kegiatan
untuk Menyebarkan atau Mengembangkan Faham atau Ajaran Komunis/Marxisme-Leninisme!
Jawaban: Seluruh ketentuan dalam Ketetapan MPRS RI Nomor XXV/MPRS/1966 ini, ke depan
diberlakukan dengan BERKEADILAN dan MENGHORMATI HUKUM, PRINSIP DEMOKRASI dan HAK
ASASI  Berkeadilan dan menghormati hukum: Tidak ada dosa turunan MANUSIA. Prinsip
Demokrasi dan Hak Asasi Manusia: Tidak menghilangkan hak untuk ikut dalam penyelenggaraan
negara dan mendapat perlakuan yang sama dengan warga negara lainnya yang terkait dengan hak
asasi manusia.
Jelaskan latar belakang dibentuknya Komisi Yudisial! Jawaban: Hakim agungUntuk
optimalisasi pelaksaan fungsi kekuasaan kehakiman. merupakan figur dalam perjuangan
menegakkan hukum dan keadilan, sehingga menjadi tumpuan bagi pencari keadilan. Untuk itu,
diperlukan adanya institusi khusus yang memiliki kewenangan untuk menjaga figur Merupakan
bagian darihakim agar dapat berlaku adil dan profesional. upaya penyelenggaraan kekuasaan
kehakiman dalam rangka menegakkan negara hukum, dimana sesuatu yang sifatnya strategis
untuk menegakkan keadilan harus senantiasa dikawal secara khusus.
Jelaskan latar belakang penegasan perlunya negara memprioritaskan anggaran pendidikan
sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari APBN dan APBD! Jawab: – Implementasi dari
penyelenggaraan prinsip demokrasi pendidikan; – Merupakan sikap bangsa dan negara untuk
memprioritaskan penyelenggaraan pendidikan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa
dan memajukan kebudayaan nasional; – Dalam rangka upaya pemerintah untuk membiayai
pendidikan dasar dan kewajiban warga negara mengikuti pendidikan dasar.
Sebutkan indikator Bersatu dalam Visi Indonesia Masa Depan sebagaimana tercantum dalam
Ketetapan MPR Nomor VII/MPR/2001! Jawab: o meningkatnya semangat persatuan dan
kerukunan bangsa; o meningkatnya toleransi, kepedulian, dan tanggung jawab sosial; o
berkembangnya budaya dan perilaku sportif serta menghargai dan menerima perbedaan dalam
kemajemukan; o berkembangnya semangat anti kekerasan; o berkembangnya dialog secara wajar
dan saling menghormati antar kelompok dalam masyarakat.
Jelaskan makna pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan
adil! Jawab: – Langsung: penyampaian suara dalam pemilihan umum, dilaksanakan dengan tanpa
diwakilkan. – Umum : menjamin kesempatan yang berlaku menyeluruh bagi semua warga negara,
tanpa diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, kedaerahan, pekerjaan,
dan status sosial. – Bebas : seluruh warga negara bebas menentukan pilihan tanpa ada intervensi
dari pihak manapun. – Rahasia : pilihan rakyat dijamin kerahasiaannya. – Jujur : penyelenggara,
peserta, dan rakyat menyelenggarakan pemilu dengan jujur. – Adil : Pemilu dilaksanakan dengan
mengedepankan aspek keadilan.
Jelaskan proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan bagaimana apabila
DPR tidak menyetujui RAPBN yang diajukan pemerintah? Jawab:
Jelaskan arah politik ekonomi nasional untuk mewujudkan demokrasi ekonomi dan efisiensi
nasional yang berdaya saing tinggi sebagaimana diatur dalam Ketetapan MPR Nomor
XVI/MPR/1998! Jawaban: Menciptakan struktur ekonomi nasional agar terwujud pengusaha
menengah yang kuat dan besar jumlahnya, serta terbentuknya keterkaitan dan kemitraan yang
saling menguntungkan antar pelaku ekonomi yang meliputi usaha kecil, menengah dan koperasi,
usaha besar swasta, dan BUMN yang saling memperkuat.
Jelaskan pengertian kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan! Jawaban: – Kekuasaan
kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka artinya bahwa lembaga yang memegang
kekuasaan kehakiman, dalam menjalankan tugas dan wewenangnya bebas dari pengaruh pihak
manapun demi mewujudkan peradilan bebas dari intervensi guna menegakkan hukum dan
keadilan, hal ini sejalan dengan dianutnya prinsip Indonesia sebagai negara hukum. – Peradilan
dalam rangka menegakan hukum dan keadilan dilaksanakan sesuai dengan hukum yang berlaku.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan amnesti dan abolisi, dan mengapa dalam memberikan
amnesti dan abolisi, Presiden harus memperhatikan Amnesti:pertimbangan dari Dewan
Perwakilan Rakyat! Jawab: Pengampunan yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok
orang yang diduga melakukan pelanggaran hukum dan kepadanya belum di proses dalam Abolisi:
Penghentian proses peradilan kepada seseorangperadilan. atau sekelompok orang yang diduga
telah melakukan pelanggaran hukum, dan kepadanya telah diproses melalui lembaga peradilan
yang kemudian Alasan: karena sifatnya lebih cenderung padadihentikan.
persoalan/pertimbangan politik, dimana DPR merupakan lembaga yang merefresentasikan
lembaga perwakilan/lembaga politik.; merupakan penjabaran dari prinsip checks and balances
system
Jelaskan apa yang dimaksud dengan grasi dan rehabilitasi, dan mengapa dalam memberikan grasi
dan rehabilitasi, Presiden harus Grasi:memperhatikan pertimbangan dari Mahkamah Agung!
Jawab: Pengurangan hukuman atau pengampunan yang diberikan Presiden kepada seseorang
atau sekelompok orang dan kepadanya telah memiliki putusan Rehabilitasi: Pemulihan nama baik
darihukum tetap dari pengadilan. Presiden kepada seseorang atau sekelompok orang yang
melanggar hukum dan telah memiliki putusan tetap dari pengadilan, tetapi dikemudian Alasan:
karena sifatnya lebihhari ternyata terbukti tidak bersalah. cenderung pada
persoalan/pertimbangan hukum, dimana MA adalah lembaga pemegang kekuasaan dibidang
peradilan; merupakan penjabaran dari prinsip checks and balances system
Jelaskan latar belakang ditetapkannya Ketetapan MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 tentang
Pembubaran Partai Komunis Indonesia, Pernyataan Sebagai Organisasi Terlarang di Seluruh
Wilayah Negara Republik Indonesia bagi Partai Komunis Indonesia dan Larangan Setiap Kegiatan
untuk Menyebarkan atau Mengembangkan Faham atau Ajaran Faham atau ajaran Komunisme
dalamKomunis/Marxisme-Leninisme. Jawab: praktek kehidupan politik dan kenegaraan
menjelmakan diri dalam kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan azas-azas dan sendi-sendi
kehidupan Bangsa Indonesia yang ber-Tuhan dan beragama yang Fahamberlandaskan faham
gotong royong dan musyawarah untuk mufakat. atau ajaran Marx yang terkait pada dasar-dasar
dan taktik perjuangan yang diajarkan oleh Lenin, Stalin, Mao Tse Tung dan lain-lain, mengandung
benih-benih dan unsur-unsur yang bertentangan dengan Faham Komunisme/Marxisme-Leninisme
yang dianutfalsafah Pancasila. oleh PKI dalam kehidupan politik di Indonesia telah terbukti
menciptakan iklim dan situasi yang membahayakan kelangsungan hidup Berdasarkan
pertimbanganBangsa Indonesia yang berfalsafah Pancasila. tersebut diatas maka adalah wajar,
bahwa tidak diberikan hak hidup bagi Partai Komunis Indonesia dan bagi kegiatan-kegiatan untuk
memperkembangkan dan menyebarkan faham atau ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme.
B. TEMATIK DASAR SOL LCC 4 PILAR INTERNT 2013
1. Jelaskan mengapa pasangan calon presiden dan wakil presiden harus diusulkan oleh partai
politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum, dan apakah ketentuan itu
menghalangi seseorang yang tidak menjadi anggota partai politik untuk menjadi calon presiden
dan calon wakil presiden!
• mewujudkan fungsi dari partai politik yaitu sebagai pemersatu seluruh aspirasi dan kristalisasi
dari aspirasi masyarakat
• memenuhi paham kesatuan, kebersamaan, dan kesepahaman dari partai politik di Indonesia
• mewujudkan NKRI
• Yang bukan anggota parpol, dapat menjadi presiden dan wakil presiden namun harus diusulkan
oleh partai politik, dimaksudkan agar pasangan calon memperoleh estimasi yang kuat dari rakyat

2. Jelaskan latar belakang ditetapkannya Ketetapan MPR No.VI/MPR/2000 tentang pemisahan TNI
dan POLRI, serta sebutkan pula substansi dan amanat dari ketetapan MPR tsb!
• Substansi : pembagian Peran dan fungsi masing-masing, kerjasama dan saling membantu
• Amanat : memerintahkan pembentukan undang-undang yang terkait dengan pemisahan
kelembagaan TNI dan POLRI
• Latar belakang : Karena adanya kerancuan dan tumpang tindih antara fungsi dan tugas TNI
sebagai kekuatan pertahanan dan POLRI sebagai keamanan dan ketertiban masyarakat, Tuntutan
reformasi yang menghendaki adanya reposisi dan restrukturisasi angkatan bersenjata dalam
rangka melakukan demokratisasi, peran social politik dalam dwi fungsi ABRI menyebabkan
terjadinya penyimpangan peran, dan fungsi TNI dan POLRI mengakibatkan tidak berkembangnya
sendi-sendi demokrasi

3. Sebutkan rumusan pasal 2 aturan peralihan UUD 1945 dan jelaskan makna yang terkandung di
dalamnya!
• “semua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi sepanjang untuk melaksanakan
ketentuan Undang-Undang Dasar dan belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar
ini”
• Makna : Agar negara melalui berbagai lembaga negara yang dibentuknya (MPR,DPR,PRESIDEN,
dan MA) tetap berjalan sebagaimana mestinya untuk menyelenggarakan kegiatan negara dan
pemerintahan, memenuhi kepentingan umum dan kebutuhan rakyat sampai adanya lembaga baru
yang dibentuk berdasarkan UUD 1945 yang telah diubah.

4. Jelaskan latar belakang dihapusnya lembaga DPA dan jelaskan apakah masih ada dewan yang
melaksanakan fungsi pertimbangan kepada Presiden?
1. Penghapusan DPA didasarkan atas pertimbangan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan Negara. Sebelum perubahan, UUD NRI 1945 mengatur
kewenangan DPA untuk memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam kedudukan
sejajar. Namun, Presiden tidak terikat dengan pertimbangan tersebut. Hal itu menunjukkan
bahwa keberadaan DPA sebagai lembaga Negara setingkat Presiden tidak efektif dan
efisien. Untuk melaksanakan fungsi pertimbangan kepada Pesiden, maka Presiden diberi
kewenangan untuk membentuk suatu Dewan Pertimbangan sendiri yang kedudukannya
dibawah Presiden.

5. Jelaskan latar belakang dibentuknya komisi Yudisial?


59. Pembentukan KY didasari pemikiran bahwa hakim agung yang duduk di MA dan para hakim
merupakan figur yang sangat menentukan dalam perjuangan menegakkan hukum dan
keadilan. Apalagi hakim agung duduk pada tingkat peradilan tertinggi (puncak) dalam
susunan peradilan di Indonesia sehingga ia menjadi tumpuan harapan bagi pencari
Keadilan. Sebagai Negara hukum, masalah kehormatan dan keluhuran martabat, serta
perilaku hakim merupakan hal yang sangat strategis untuk mendukung upaya menegakkan
peradilan yang handal dan realisasi paham Indonesia adalah Negara hukum. Untuk itu,
perubahan UUD NRI 1945 memuat ketentuan mengenai pembentukan KY yang merupakan
lembaga mandiri yang berhak mengusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai
wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran, serta
perilaku hakim.

6. Jelaskan penjelasan dari pasal 18 ayat 1 UUD NRI 1945 yang memuat tentang Pembagian daerah
NKRI!
 Pasal 18 ayat 1 hasil perubahan dibuat dimaksudkan untuk lebih memperjelas pembagian
daerah dalam NKRI, yang meliputi daerah provinsi dan dalam daerah provinsi itu terdapat
daerah kabupaten dan kota.
 Ungkapan dibagi atas (bukan terdiri atas) dalam ketentuan pasal ini bukanlah isitilah yang
dgunakan secara kebetulan. Ungkapan itu dimaksudkan untuk menjelaskan bahwa Negara
kita adalah Negara kesatuan yang kedaulatan Negara berada ditangan pusat, berbeda
dengan terdiri atas yang lebih menunjukkan substansi federalism karena istilah itu
menunjukkan letak kedaulatan Negara berapa di tangan Negara-negara bagian.
1. Jelaskan latarbelakang pergeseran kekuasaan membentuk undang-undang yang semula
ditangan Presiden menjadi kewenangan DPR?
Jawaban:
-  Penjabaran mengenai upaya mempertegas sistem presidensial dalam penyelenggaraan negara
dimana bidang kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif dilaksanakan oleh lembaga sendiri. –
Untuk meletakkan secara tepat fungsi lembaga negara sesuai dengan bidang tugasnya masing-
ma¬sing, yakni DPR sebagai lembaga pembentuk undang-undang (kekuasaan legislatif) dan
Presiden sebagai lembaga pelaksana undang-undang (kekuasaan ekse¬kutif). – Praktek
penyelenggaraan pemerintahan masa lalu yang memberikan kewenangan kepada Presiden
membentuk undang-undang membuka peluang kepada terjadinya penyelewengan
penyelenggaraan negara karena lebih banyak undang-undang yang dibuat untuk memperkuat
kedudukan Presiden.
2. Jelaskan bagian dan materi dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang tidak dapat diubah dan mengapa terhadap hal tersebut tidak dapat dilakukan
perubahan?
Jawaban: Bagian dan materi Pasal yang tidak dapat dilakukan perubahan -Pembukaan UUD 1945 –
menggambarkan konsistensi terhadap kesepakatan dasar MPR sebelum melakukan perubahan
UUD 1945 – Pembukaan memuat dasar filosofis dan normatif yang mendasari seluruh pasal dalam
UUD 1945 – mengandung staatsidee berdirinya NKRI, tujuan dan dasar negara yang harus tetap
dipertahankan. – Pasal 37 ayat (5) yaitu tentang Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia –
mempertegas komitmen bangsa Indonesia terhadap Pembukaan UUD 1945 dan bentuk NKRI
sekaligus melestarikan putusan pendiri negara sejak tahun 1945, dimana bentuk inilah yang
dipandang tepat mewadahi ide persatuan pada bangsa yang majemuk. – menggambarkan
konsistensi terhadap kesepakatan dasar MPR sebelum melakukan perubahan UUD 1945
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan etika penegakkan hukum yang berkeadilan sebagaimana
tercantum dalam Ketetapan MPR Nomor VI/MPR/2001! Jawaban: Rumusan yang memuat tentang
etika untuk menumbuhkan kesadaran tertib sosial, ketenangan, dan keteraturan hidup bersama
dapat diwujudkan dengan ketaatan terhadap hukum dan seluruh peraturan yang berpihak kepada
keadilan, hal ini untuk menjamin tegaknya supremasi dan kepastian hukum . Jelaskan ciri-ciri
sistem pemerintahan presidensil! Jawaban: 1) adanya masa jabatan Presiden yang bersifat pasti
(fixed term); 2) Presiden di samping sebagai kepala negara, sekaligus sebagai kepala
pemerintahan; 3) adanya mekanisme saling mengawasi dan saling mengimbangi; 4) adanya
mekanisme impeachment.
4.Sebutkan substansi dan amanat dari Ketetapan MPR Nomor VIII/MPR/2001 tentang
Rekomendasi Arah Kebijakan Pemberantasan dan Pencegahan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme!
Jawaban: Substansi: Ketetapan ini mengamanatkan untuk mempercepat dan lebih menjamin
efektivitas pemberantasan KKN sebagaimana diamanatkan dalam TAP MPR No. XI/MPR/1998
tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN, serta berbagai peraturan
perundang-undangan yang terkait. Amanat TAP MPR No. I/MPR/2003: Memerintahkan
pembentukan undang-undang serta peraturan pelaksanaannya untuk percepatan dan efektivitas
pemberantasan dan pencegahan KKN sampai terlaksananya seluruh ketentuan dalam ketetapan
ini.
Jelaskan latar belakang pembentukan lembaga Dewan Perwakilan Daerah dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia! Jawaban: 1) memperkuat ikatan daerah-daerah dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan mem¬per¬teguh persatuan kebang¬saan seluruh daerah; 2)
me¬ning¬katkan agregasi dan akomo¬dasi aspirasi dan kepen¬tingan daerah-daerah dalam
perumusan kebijakan nasional berkaitan deng¬an negara dan daerah; 3) mendorong percepatan
demokrasi, pembangunan dan kemajuan daerah secara serasi dan seimbang. Sebutkan dan
jelaskan ketentuan dari pemberlakuan Ketetapan MPR Nomor XVI/MPR/1998 tentang Politik
Ekonomi Dalam Rangka Demokrasi Ekonomi! Jawaban: • Pemerintah berkewajiban mendorong
keberpihakan politik ekonomi yang lebih memberikan kesempatan dukungan dan pengembangan
ekonomi, usaha kecil menengah, dan koperasi sebagai pilar ekonomi dalam membangkitkan
terlaksananya pembangunan nasional dalam rangka demokrasi ekonomi sesuai dengan hakikat
Pasal 33 UUD 1945. • Menciptakan pengusaha menengah yang kuat dan besar jumlahnya •
Membentuk keterkaitan dan kemitraan yang saling menguntungkan antar pelaku ekonomi • Tidak
ada penumpukan asset dan pemusatan kekuatan ekonomi pada seseorang, sekelompok, atau
perusahaan • Pengusaha ekonomi lemah diberi prioritas dan dibantu dalam mengembangkan
usaha • Membuka akses pada sumber dana
Jelaskan latar belakang dibentuknya Mahkamah Konstitusi! Jawaban: Implikasi dari dianutnya
paham negara hukum dalam UUD 1945, dimana dalam negara hukum harus dijaga paham
konstitusionalisme yaitu tidak Untukboleh ada undang-undang yang bertentangan dengan UUD
1945. menjaga prinsip konstitusionalisme hukum agar ada lembaga khusus yang menjaga
kemurnian UUD sebagai hukum dasar tertinggi dan tidak ada undang-undang yang bertentangan
dengan UUD 1945.
Jelaskan makna yang terkandung dalam rumusan Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang menegaskan bahwa, “kedaulatan berada di tangan rakyat
dan dilaksanakan penja¬baran langsung pahammenurut undang-undang dasar”! Jawaban:
kedaulatan rakyat yang secara tegas dinyatakan pada Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, alinea IV meneguhkan bahwa kedaulatan rakyat dijalankan
melalui cara-cara dan oleh berbagai lembaga yang ditentukan oleh UUD 1945 sebagai penjabaran
Implikasi: Kedaulatanlangsung paham kedaulatan rakyat secara tegas. tidak dijalankan oleh satu
lembaga negara, yaitu MPR dan mengubah sistem ketatanegaraan dari supremasi MPR kepada
sistem kedaulatan rakyat. Ketentuan ini meneguhkan bahwa kedaulatan tetap di tangan rakyat,
sedangkan lembaga negara melaksanakan bagian-bagian dari kedaulatan menurut aturan UUD
1945.
Jelaskan kedudukan serta tugas dan wewenang MPR sebelum perubahan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945! Jawaban: Kedudukan MPR adalah penjelmaan seluruh
rakyat dan merupakan lembaga tertinggi negara pemegang dan pelaksana sepenuhnya
kedaulatan rakyat Tugas dan wewenang menetapkan dan mengubah UUD 1945 menetapkan
GBHN memilih dan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden Membuat Putusan yang tidak dapat
dibatalkan oleh lembaga negara lainnya Memberikan penjelasan/penafsiran terhadap putusan
MPR Melakukan pengujian Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar dan Ketetapan MPR
Meminta pertanggungjawaban Presiden Meminta laporan pelaksanaan tugas lembaga tinggi
negara atas pelaksanaan GBHN dan Ketetapan MPR lainnya sesuai dengan fungsinya.
Memberhentikan Presiden.
Jelaskan makna rumusan ” meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa” sebagai tujuan Mengakomodasipenyelenggaraan
sistem pendidikan nasional! Jawaban: Selain untuknilai-nilai dan pandangan hidup sebagai
bangsa religius mencerdaskan kehidupan bangsa, juga membentuk manusia yang beriman,
Menjunjung tinggi nilai-nilaibertaqwa, dan berakhlak mulia. kemanusiaan dan IPTEK, sehingga
warga negara mampu menjaga harkat dan martabat, berpihak kepada kebenaran untuk
menciptakan kemaslahatan dan kemajuan sesuai nilai-nilai agama dan budaya.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan etika politik dan pemerintahan sebagaimana tercantum
dalam Ketetapan MPR Nomor VI/MPR/2001! Jawaban: Rumusan yang memuat tentang etika
untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, efisien, dan efektif, serta menumbuhkan suasana
politik yang demokratis bercirikan keterbukaan agar penyelenggara negara memiliki rasa
kepedulian tinggi dalam memberikan pelayanan kepada publik dan mundur apabila merasa tidak
mampu sehingga diharapkan mampu menciptakan suasana harmonis antarpelaku dan antar
kekuatan sosial politik.
Sebutkan substansi dan amanat dari Ketetapan MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika
Kehidupan Berbangsa! Jawaban: Substansi: Ketetapan ini mengamanatkan untuk meningkatkan
kualitas manusia yang beriman, bertaqwa, dan berahklak mulia serta berkepribadian Indonesia
dalam kehidupan berbangsa. Pokok-pokok etika kehidupan berbangsa mengacu pada cita-cita
persatuan dan kesatuan, ketahanan, kemandirian, keunggulan dan kejayaan, serta kelestarian
lingkungan yang dijiwai oleh nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Amanat TAP
MPR No. I/MPR/2003: Perlu ditegakkan Etika Kehidupan Berbangsa yang meliputi, etika sosial dan
budaya, etika politik dan pemerintahan, etika ekonomi dan bisnis, etika penegakan hukum yang
berkeadilan dan berkesetaraan, etika keilmuan, dan etika lingkungan untuk dijadikan acuan dasar
dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan arah kebijakan dan
kaidah pelaksanaannya, serta menjiwai seluruh pembentukan undang-undang.
Mengapa dalam setiap pembahasan RUU APBN oleh Presiden dan DPR harus untuk
mengaturdengan memperhatikan pertimbangan DPD? Jawaban: mekanisme APBN yang
menuntut akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan negara karena muatan APBN
merupakan gambaran utuh tentang pelaksanaan dan tanggung jawab pengelolaan keuangan
negara yang Karena APBNditujukan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat merupakan
salah satu instrumen penting untuk kepentingan pembangunan nasional dan ada bagian-bagian
yang berkaitan dengan pembangunan daerah.
Jelaskan mengapa MPR tidak lagi memiliki wewenang menetapkan Implikasigaris-garis besar
daripada haluan negara? Jawaban: Perubahan pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945, MPR
tidak lagi sebagai pemegang kedaulatan rakyat dan bukan merupakan lembaga Implikasi dari
Pemilihan Presiden dan Wakiltertinggi negara. Presiden yang dilakukan secara langsung oleh
rakyat. Presiden melaksanakan program sebagaimana dituangkan dalam kampanye pada proses
PILPRES.
Jelaskan mengapa lembaga Dewan Pertimbangan Agung dihapus? apakah masih ada institusi yang
melaksanakan fungsi pertimbangan kepada Alasan: – Meningkatkan efisiensi dan
efektivitasPresiden? Jawaban: penyelenggaraan negara karena kedudukan DPA yang setara
dengan Presiden tetapi pertimbangannya tidak mengikat Presiden. – Penetapan pertimbangan
DPA dilakukan melalui mekanisme dan prosedur sehingga membutuhkan waktu dan hal ini
dipandang kurang effektif apabila Fungsi PertimbanganPresiden memerlukan pertimbangan
yang cepat. dapat diberikan oleh suatu dewan pertimbangan yang berkedudukan di bawah
Presiden dan dibentuk oleh Presiden.
Jelaskan ketentuan dari pemberlakuan Ketetapan MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 tentang
Pembubaran Partai Komunis Indonesia, Pernyataan Sebagai Organisasi Terlarang di Seluruh
Wilayah Negara Republik Indonesia bagi Partai Komunis Indonesia dan Larangan Setiap Kegiatan
untuk Menyebarkan atau Mengembangkan Faham atau Ajaran Komunis/Marxisme-Leninisme!
Jawaban: Seluruh ketentuan dalam Ketetapan MPRS RI Nomor XXV/MPRS/1966 ini, ke depan
diberlakukan dengan BERKEADILAN dan MENGHORMATI HUKUM, PRINSIP DEMOKRASI dan HAK
ASASI  Berkeadilan dan menghormati hukum: Tidak ada dosa turunan MANUSIA. Prinsip
Demokrasi dan Hak Asasi Manusia: Tidak menghilangkan hak untuk ikut dalam penyelenggaraan
negara dan mendapat perlakuan yang sama dengan warga negara lainnya yang terkait dengan hak
asasi manusia.
Jelaskan latar belakang dibentuknya Komisi Yudisial! Jawaban: Hakim agungUntuk
optimalisasi pelaksaan fungsi kekuasaan kehakiman. merupakan figur dalam perjuangan
menegakkan hukum dan keadilan, sehingga menjadi tumpuan bagi pencari keadilan. Untuk itu,
diperlukan adanya institusi khusus yang memiliki kewenangan untuk menjaga figur Merupakan
bagian darihakim agar dapat berlaku adil dan profesional. upaya penyelenggaraan kekuasaan
kehakiman dalam rangka menegakkan negara hukum, dimana sesuatu yang sifatnya strategis
untuk menegakkan keadilan harus senantiasa dikawal secara khusus.
Jelaskan latar belakang penegasan perlunya negara memprioritaskan anggaran pendidikan
sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari APBN dan APBD! Jawab: – Implementasi dari
penyelenggaraan prinsip demokrasi pendidikan; – Merupakan sikap bangsa dan negara untuk
memprioritaskan penyelenggaraan pendidikan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa
dan memajukan kebudayaan nasional; – Dalam rangka upaya pemerintah untuk membiayai
pendidikan dasar dan kewajiban warga negara mengikuti pendidikan dasar.
Sebutkan indikator Bersatu dalam Visi Indonesia Masa Depan sebagaimana tercantum dalam
Ketetapan MPR Nomor VII/MPR/2001! Jawab: o meningkatnya semangat persatuan dan
kerukunan bangsa; o meningkatnya toleransi, kepedulian, dan tanggung jawab sosial; o
berkembangnya budaya dan perilaku sportif serta menghargai dan menerima perbedaan dalam
kemajemukan; o berkembangnya semangat anti kekerasan; o berkembangnya dialog secara wajar
dan saling menghormati antar kelompok dalam masyarakat.
Jelaskan makna pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan
adil! Jawab: – Langsung: penyampaian suara dalam pemilihan umum, dilaksanakan dengan tanpa
diwakilkan. – Umum : menjamin kesempatan yang berlaku menyeluruh bagi semua warga negara,
tanpa diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, kedaerahan, pekerjaan,
dan status sosial. – Bebas : seluruh warga negara bebas menentukan pilihan tanpa ada intervensi
dari pihak manapun. – Rahasia : pilihan rakyat dijamin kerahasiaannya. – Jujur : penyelenggara,
peserta, dan rakyat menyelenggarakan pemilu dengan jujur. – Adil : Pemilu dilaksanakan dengan
mengedepankan aspek keadilan.
Jelaskan proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan bagaimana apabila
DPR tidak menyetujui RAPBN yang diajukan pemerintah? Jawab:
Jelaskan arah politik ekonomi nasional untuk mewujudkan demokrasi ekonomi dan efisiensi
nasional yang berdaya saing tinggi sebagaimana diatur dalam Ketetapan MPR Nomor
XVI/MPR/1998! Jawaban: Menciptakan struktur ekonomi nasional agar terwujud pengusaha
menengah yang kuat dan besar jumlahnya, serta terbentuknya keterkaitan dan kemitraan yang
saling menguntungkan antar pelaku ekonomi yang meliputi usaha kecil, menengah dan koperasi,
usaha besar swasta, dan BUMN yang saling memperkuat.
Jelaskan pengertian kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan! Jawaban: – Kekuasaan
kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka artinya bahwa lembaga yang memegang
kekuasaan kehakiman, dalam menjalankan tugas dan wewenangnya bebas dari pengaruh pihak
manapun demi mewujudkan peradilan bebas dari intervensi guna menegakkan hukum dan
keadilan, hal ini sejalan dengan dianutnya prinsip Indonesia sebagai negara hukum. – Peradilan
dalam rangka menegakan hukum dan keadilan dilaksanakan sesuai dengan hukum yang berlaku.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan amnesti dan abolisi, dan mengapa dalam memberikan
amnesti dan abolisi, Presiden harus memperhatikan Amnesti:pertimbangan dari Dewan
Perwakilan Rakyat! Jawab: Pengampunan yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok
orang yang diduga melakukan pelanggaran hukum dan kepadanya belum di proses dalam Abolisi:
Penghentian proses peradilan kepada seseorangperadilan. atau sekelompok orang yang diduga
telah melakukan pelanggaran hukum, dan kepadanya telah diproses melalui lembaga peradilan
yang kemudian Alasan: karena sifatnya lebih cenderung padadihentikan.
persoalan/pertimbangan politik, dimana DPR merupakan lembaga yang merefresentasikan
lembaga perwakilan/lembaga politik.; merupakan penjabaran dari prinsip checks and balances
system
Jelaskan apa yang dimaksud dengan grasi dan rehabilitasi, dan mengapa dalam memberikan grasi
dan rehabilitasi, Presiden harus Grasi:memperhatikan pertimbangan dari Mahkamah Agung!
Jawab: Pengurangan hukuman atau pengampunan yang diberikan Presiden kepada seseorang
atau sekelompok orang dan kepadanya telah memiliki putusan Rehabilitasi: Pemulihan nama baik
darihukum tetap dari pengadilan. Presiden kepada seseorang atau sekelompok orang yang
melanggar hukum dan telah memiliki putusan tetap dari pengadilan, tetapi dikemudian Alasan:
karena sifatnya lebihhari ternyata terbukti tidak bersalah. cenderung pada
persoalan/pertimbangan hukum, dimana MA adalah lembaga pemegang kekuasaan dibidang
peradilan; merupakan penjabaran dari prinsip checks and balances system
Jelaskan latar belakang ditetapkannya Ketetapan MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 tentang
Pembubaran Partai Komunis Indonesia, Pernyataan Sebagai Organisasi Terlarang di Seluruh
Wilayah Negara Republik Indonesia bagi Partai Komunis Indonesia dan Larangan Setiap Kegiatan
untuk Menyebarkan atau Mengembangkan Faham atau Ajaran Faham atau ajaran Komunisme
dalamKomunis/Marxisme-Leninisme. Jawab: praktek kehidupan politik dan kenegaraan
menjelmakan diri dalam kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan azas-azas dan sendi-sendi
kehidupan Bangsa Indonesia yang ber-Tuhan dan beragama yang Fahamberlandaskan faham
gotong royong dan musyawarah untuk mufakat. atau ajaran Marx yang terkait pada dasar-dasar
dan taktik perjuangan yang diajarkan oleh Lenin, Stalin, Mao Tse Tung dan lain-lain, mengandung
benih-benih dan unsur-unsur yang bertentangan dengan Faham Komunisme/Marxisme-Leninisme
yang dianutfalsafah Pancasila. oleh PKI dalam kehidupan politik di Indonesia telah terbukti
menciptakan iklim dan situasi yang membahayakan kelangsungan hidup Berdasarkan
pertimbanganBangsa Indonesia yang berfalsafah Pancasila. tersebut diatas maka adalah wajar,
bahwa tidak diberikan hak hidup bagi Partai Komunis Indonesia dan bagi kegiatan-kegiatan untuk
memperkembangkan dan menyebarkan faham atau ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme.
B. TEMATIK DASAR SOL LCC 4 PILAR INTERNT 2013
1. Jelaskan mengapa pasangan calon presiden dan wakil presiden harus diusulkan oleh partai
politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum, dan apakah ketentuan itu
menghalangi seseorang yang tidak menjadi anggota partai politik untuk menjadi calon presiden
dan calon wakil presiden!
• mewujudkan fungsi dari partai politik yaitu sebagai pemersatu seluruh aspirasi dan kristalisasi
dari aspirasi masyarakat
• memenuhi paham kesatuan, kebersamaan, dan kesepahaman dari partai politik di Indonesia
• mewujudkan NKRI
• Yang bukan anggota parpol, dapat menjadi presiden dan wakil presiden namun harus diusulkan
oleh partai politik, dimaksudkan agar pasangan calon memperoleh estimasi yang kuat dari rakyat

2. Jelaskan latar belakang ditetapkannya Ketetapan MPR No.VI/MPR/2000 tentang pemisahan TNI
dan POLRI, serta sebutkan pula substansi dan amanat dari ketetapan MPR tsb!
• Substansi : pembagian Peran dan fungsi masing-masing, kerjasama dan saling membantu
• Amanat : memerintahkan pembentukan undang-undang yang terkait dengan pemisahan
kelembagaan TNI dan POLRI
• Latar belakang : Karena adanya kerancuan dan tumpang tindih antara fungsi dan tugas TNI
sebagai kekuatan pertahanan dan POLRI sebagai keamanan dan ketertiban masyarakat, Tuntutan
reformasi yang menghendaki adanya reposisi dan restrukturisasi angkatan bersenjata dalam
rangka melakukan demokratisasi, peran social politik dalam dwi fungsi ABRI menyebabkan
terjadinya penyimpangan peran, dan fungsi TNI dan POLRI mengakibatkan tidak berkembangnya
sendi-sendi demokrasi

3. Sebutkan rumusan pasal 2 aturan peralihan UUD 1945 dan jelaskan makna yang terkandung di
dalamnya!
• “semua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi sepanjang untuk melaksanakan
ketentuan Undang-Undang Dasar dan belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar
ini”
• Makna : Agar negara melalui berbagai lembaga negara yang dibentuknya (MPR,DPR,PRESIDEN,
dan MA) tetap berjalan sebagaimana mestinya untuk menyelenggarakan kegiatan negara dan
pemerintahan, memenuhi kepentingan umum dan kebutuhan rakyat sampai adanya lembaga baru
yang dibentuk berdasarkan UUD 1945 yang telah diubah.

4. Jelaskan latar belakang dihapusnya lembaga DPA dan jelaskan apakah masih ada dewan yang
melaksanakan fungsi pertimbangan kepada Presiden?
2. Penghapusan DPA didasarkan atas pertimbangan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan Negara. Sebelum perubahan, UUD NRI 1945 mengatur
kewenangan DPA untuk memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam kedudukan
sejajar. Namun, Presiden tidak terikat dengan pertimbangan tersebut. Hal itu menunjukkan
bahwa keberadaan DPA sebagai lembaga Negara setingkat Presiden tidak efektif dan
efisien. Untuk melaksanakan fungsi pertimbangan kepada Pesiden, maka Presiden diberi
kewenangan untuk membentuk suatu Dewan Pertimbangan sendiri yang kedudukannya
dibawah Presiden.
5. Jelaskan latar belakang dibentuknya komisi Yudisial?
60. Pembentukan KY didasari pemikiran bahwa hakim agung yang duduk di MA dan para hakim
merupakan figur yang sangat menentukan dalam perjuangan menegakkan hukum dan
keadilan. Apalagi hakim agung duduk pada tingkat peradilan tertinggi (puncak) dalam
susunan peradilan di Indonesia sehingga ia menjadi tumpuan harapan bagi pencari
Keadilan. Sebagai Negara hukum, masalah kehormatan dan keluhuran martabat, serta
perilaku hakim merupakan hal yang sangat strategis untuk mendukung upaya menegakkan
peradilan yang handal dan realisasi paham Indonesia adalah Negara hukum. Untuk itu,
perubahan UUD NRI 1945 memuat ketentuan mengenai pembentukan KY yang merupakan
lembaga mandiri yang berhak mengusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai
wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran, serta
perilaku hakim.

6. Jelaskan penjelasan dari pasal 18 ayat 1 UUD NRI 1945 yang memuat tentang Pembagian daerah
NKRI!
 Pasal 18 ayat 1 hasil perubahan dibuat dimaksudkan untuk lebih memperjelas pembagian
daerah dalam NKRI, yang meliputi daerah provinsi dan dalam daerah provinsi itu terdapat
daerah kabupaten dan kota.
 Ungkapan dibagi atas (bukan terdiri atas) dalam ketentuan pasal ini bukanlah isitilah yang
dgunakan secara kebetulan. Ungkapan itu dimaksudkan untuk menjelaskan bahwa Negara
kita adalah Negara kesatuan yang kedaulatan Negara berada ditangan pusat, berbeda
dengan terdiri atas yang lebih menunjukkan substansi federalism karena istilah itu
menunjukkan letak kedaulatan Negara berapa di tangan Negara-negara bagian.

Anda mungkin juga menyukai