Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Air limbah menjadi persoalan kontemporer seiring kepadatan penduduk


yang semakin meningkat. Setiap rumah tangga yang tinggal di perkotaan pasti
akan membutuhkan tempat pembuangan air limbah. Sebagian besar rumah
tangga membuang air limbah di sungai, got, selokan, atau badan air lainnya. Air
limbah mengandung senyawa-senyawa polutan yang dapat merusak ekosistem
air. Air limbah bila tidak dikelola secara baik akan dapat menimbulkan
gangguan, baik terhadap lingkungan maupun terhadap kehidupan yang ada.
(Sugiarto, 2008)

Menurut Sugiharto dalam buku terbitan tahun 2008 berjudul Dasar-dasar


Pengelolaan Air Limbah (hlm. 6), BOD (Biological Oxygen Demand) adalah
banyaknya oksigen dalam ppm atau milligram per liter (mg/l) yang diperlukan
untuk menguraikan benda organik oleh bakteri, sehingga limbah tersebut menjadi
jernih kembali. Untuk itu, diperlukan waktu 100 hari pada suhu 20oC. Akan
tetapi di skala laboratorium dipergunakan waktu 5 hari sehingga dikenal BOD5.
Oksigen merupakan gas yang tidak memiliki warna, bau, serta hanya sedikit
terdapat di dalam air, sehingga untuk mempertahankan hidupnya, makhluk hidup
baik hewan maupun tumbuhan di air bergantung pada oksigen yang terlarut
tersebut. Sedangkan DO (Dissolved Oxygen) merupakan banyaknya oksigen
yang terkandung di dalam air dan diukur dalam satuan miligram per liter.
Oksigen terlarut ini dipergunakan sebagai tanda derajat pengotoran limbah yang
ada. Semakin besar oksigen yang terlarut, maka menunjukkan derajat
pengotoran.

Menurut Siregar (2005), COD atau kebutuhan oksigen kimia adalah


jumlah oksigen yang diperlukan agar bahan buangan yang ada di dalam air dapat
teroksidasi melalui reaksi kimia. Dalam hal ini bahan buangan organik akan
dioksidasi oleh Kalium bichromat menjadi gas CO2 dan H2O serta sejumlah ion
Chrom. Kalium bichromat akan digunakan sebagai sumber oksigen.
COD (Chemical Oxygen Demand) adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan
oleh bahan oksidan (misal: Kalium Dikromat) untuk menguraikan bahan organik
(Fardiaz, 1992). Uji COD sebagai alternatif uji penguraian beberapa komponen
yang stabil terhadap reaksi biologi atau tidak dapat diurai/dioksidasi oleh
mikroorganisme. COD merupakan parameter utama dalam menentukan tingkat
pencemaran perairan selain BOD,

Coliform Coliform adalah kelompok bakteri gram negative yang


berbentuk batang. 18 Umumnya bakteri Coliform menghasilkan gas jika
dibiakkan dalam medium laktosa. Salah satu anggota kelompok Coliform adalah
E.coli yang tergolong Coliform fecal (Kuswiyanto, 2016). Bakteri Coliform
dapat dibedakan menjadi 2 grup yaitu Coliform fekal contohnya Escherichia coli
dan Coliform nonfekal contohnya Enterobacter aerogenes. Adanya bakteri
Coliform di dalam makanan/ minuman menunjukkan kemungkinan adanya
mikroba yang bersifat enteropatogenik dan atau toksigenik yang berbahaya bagi
kesehatan (Widiyanti dan Ristiati, 2014). Jumlah Coliform yang diperoleh dari
inkubasi pada suhu 37°C tersebut biasanya dinyatakan sebagai total Coliform.
Sementara Coliform fekal merupakan bagian dari Coliform total dan
dipresentasikan oleh total bakteri Coliform toleran panas yang mampu tumbuh
pada suhu 44,5 ± 0,2°C dengan memfermentasikan laktosa dan memproduksi
asam serta gas. Semakin tinggi tingkat kontaminasi bakteri Coliform, semakin
tinggi pula risiko kehadiran bakteri-bakteri patogen lain yang biasa hidup dalam
kotoran manusia dan hewan. Salah satu contoh bakteri patogen yang
kemungkinan terdapat dalam air terkontaminasi kotoran manusia atau hewan
berdarah panas ialah bakteri Escherichia coli, yaitu mikroba penyebab gejala
diare, demam, kram perut, dan muntah-muntah (Bambang, Fatimawali, dan
Kojong, 2014).

Suspended Solid ( TSS ) adalah padatan yang terkandung dalam air dan
bukan merupakan larutan, bahan ini dibedakan dari padatan terlarut dengan jalan
uji filtrasi laboratorium. Satuannya adalah mg/l. TSS terdiri atas komponen
settleable, floating dan non-soluble (suspensi koloidal). TSS lazimnya
mengandung senyawa organik dan anorganik. Satu ciri dari TSS adalah berkaitan
dengan karakteristik turbiditas. TSS sangat penting karena pengaruhnya terhadap
kualitas estetika, filtrasi (penjernihan) dan desinfeksi; dan potensial dampaknya
terhadap ekosistem akuatik. Pada umumnya air yang mengandung banyak TSS
kurang bagus ditinjau dari sudut pandang estetika, lebih sulit dan mahal untuk
menjernihkannya, dan memerlukan lebih banyak bahan kimia untuk dis-
infeksinya. TSS yang berlebihan dapat membahayakan.

Menurut Siregar (2005), COD atau kebutuhan oksigen kimia adalah


jumlah oksigen yang diperlukan agar bahan buangan yang ada di dalam air dapat
teroksidasi melalui reaksi kimia. Dalam hal ini bahan buangan organik akan
dioksidasi oleh Kalium bichromat menjadi gas CO2 dan H2O serta sejumlah ion
Chrom. Kalium bichromat akan digunakan sebagai sumber oksigen.
COD (Chemical Oxygen Demand) adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan
oleh bahan oksidan (misal: Kalium Dikromat) untuk menguraikan bahan organik
(Fardiaz, 1992). Uji COD sebagai alternatif uji penguraian beberapa komponen
yang stabil terhadap reaksi biologi atau tidak dapat diurai/dioksidasi oleh
mikroorganisme. COD merupakan parameter utama dalam menentukan tingkat
pencemaran perairan selain BOD,

Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang digunakan untuk transportasi


fluida antar peralatan (equipment) dari suatu tempat ke tempat yang lain sehingga
proses produksi dapat berlangsung. Fluida yang dialirkan atau digerakkan dari
suatu tempat ke tujuan yang diinginkan, dilakukan dengan bantuan pompa
maupun dengan memanfaatkan gravitasi bumi. Misalnya pipa yang dipakai untuk
memindahkan minyak dari tangki ke mesinmemindahkan minyak pelumas pada
bantalan-bantalan dan juga mentransfer air untuk keperluan pendinginan mesin
ataupun untuk kebutuhan sehari-hari serta masih banyak lagi fungsi lainnya.
Dalam dunia industri sistem perpipaan merupakan sistem yang sangat kompleks,
baik dari segi perencanaan maupun pembangunannya. Sistem perpipaan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan prinsip-prinsip analisa statik dan
dinamik stress, thermodinamic, teori aliran fluida untuk merencanakan keamanan
dan efisiensi jaringan pipa. Jalur instalasi pada pipa penyalur sedapat mungkin
direncanakan untuk mengindari stress yang terlalu tinggi pada struktur. Oleh
karena itu, dalam proses instalasi pipa perlu diberikan tumpuan yang aman pada
instalasi pipa darat dan diberikan pemberat pada instalasi pipa laut untuk
menghindari getaran.
1

Anda mungkin juga menyukai