Anda di halaman 1dari 6

Nama : Elsa Bella Juwita

NIM : P1337420319022
Kelas : 3 Reguler A
Mata Kuliah : Keperawatan kritis

SOP RESULTASI JANTUNG PARU PADA PASIEN ANAK

1. Definisi Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau CPR (Cardiopulmonary


rescucitation) adalah tindakan penyelematan nyawa pada
berbagai kasus kegawatdaruratan, meliputi serangan jantung,
tenggelam, ketika orang mengalami henti napas atau henti
jantung karena sebab-sebab tertentu.

2. Tujuan 1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi


perawat dalam resusitasi jantung paru.
2. Memberikan bantuan ekternal terhadap sirkulasi dan
respirasi yangadekuat sampai keadaan henti jantung
teratasi atau sampai penderitadinyatakan meninggal.
3. Memberikan oksigenasi terhadap otak,jantung dan organ-
organ fitallain sampai datangnya sistem pengobatan yang
definitif.
3. Prosedur A. Persiapan Alat :
1. Oksigen (O2) siap pakai
2. Emergency Trolley yang berisi:
a. Obat-obatan dan alat kesehatan
- Adrenalin
- Atropin
- Lidokain 2%
- Kalsiumgluconas
- Dex 40%
- Natrium Bicarbonate
- Spuit-spuit berbagai ukuran
- Masker sesuai ukuran
- Gudel sesuai ukuran
b. Alat untuk intubasi
- Ambu Bag sesuai ukuran
- ETT Sesuai ukuran
- Laringoscope, blade sesuai ukuran
- Magil Forcep
- Plester / hypafix
- Gunting
- Benang
c. Alat penunjang (Defibrilator)
- Suction Mesindan catheter, suction sesuai ukuran
- Papan pengalas

B. Persiapan pasien
1. Menerima pendelegasian dari dokter untuk tindakan medis.
2. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan perawat kepada
keluarga pasien.
3. Pasien ditidurkan terlentang dengan posisi datar dan
jaga privasi klien

C. Pelaksanaan
1. Melakukan RJP harus lebih dari 1 orang
2. Dekatkan meja emergency ke dekat tempat tidur pasien
3. Bebaskan jalan napas, posisi agak sedikit ekstensi
4. Napas buatan dengan cara memberikan tekanan positip
menggunakan ambu bagdan masker bial perkembangan
dada tidak efektif pasang gudel. Pijat jantung pada bayi dan
anak dilakukan 100 x per menit, pada neonatus 120 x per
menit, dengan perbandingan untuk 1 (satu) orang penolong
15 : 2 ( 15 x kompresi :2 x ventilasi ) Perbandingan 2
(dua ) penolong 5 :1 ( 5 x kompresi : 1 x ventilasi )
5. Obat-obatan bila RJP yang dilakukan tidak menunjukkan
hasi maka harus dibantu dengan obat resusitasi dan jangan
lupa mencatat obat apa dan bereapa banyak yang sudah
diberikan. Apabila terjadi arterial fibrilasi dapat digunakan
defibrilator dengan dosis sesuai dengan berat badan.
6. Monitor jantung selama resusitasi harus terpasang untuk
mengetahui gambaran EKG pada jantung.
7. Beri salam, panggil klien dengan namanya. Perkenalkan
diri perawat.
8. Lepaskan sarung tangan.
9. Menjelaskan kepada pasien/keluarga pasien bahwa
tindakan telah selesai di kerjakan.
10. Membereskan alat dan merapikan pada tempat semula.
11. Kaji respon pasien
12. Mencuci tangan dengan 6 langkah
13. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
4. Evaluasi dan sikap Evaluasi :
1. Evaluasi respon pasien :
- Evaluasi subjektif
- Evaluasi Objektif
2. Tindak lanjut pasien
3. Kontrak : topik / waktu / tempat
Sikap :
1. Sistematis
2. Hati-hati
3. Berkomunikasi
4. Mandiri
5. Teliti
6. Tanggap terhadap respon klien
7. Rapih
8. Menjaga privacy

5. Dokumentasi 1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan.


2. Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah
tindakan prosedur.
3. Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan.

SOP RESULTASI JANTUNG PARU (RJP) PADA PASIEN DEWASA

1. Definisi Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau CPR (Cardiopulmonary


rescucitation) adalah tindakan penyelematan nyawa pada
berbagai kasus kegawatdaruratan, meliputi serangan jantung,
tenggelam, ketika orang mengalami henti napas atau henti
jantung karena sebab-sebab tertentu.

2. Tujuan 1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi


perawat dalam resusitasi jantung paru.
2. Memberikan bantuan ekternal terhadap sirkulasi dan
respirasi yangadekuat sampai keadaan henti jantung
teratasi atau sampai penderitadinyatakan meninggal.
3. Memberikan oksigenasi terhadap otak,jantung dan organ-
organ fitallain sampai datangnya sistem pengobatan yang
definitif.
3. Prosedur A. Persiapan Alat :
1. Oksigen (O2) siap pakai
2. Emergency Trolley yang berisi:
a. Obat-obatan dan alat kesehatan
- Epineprin
- Amioradon
- Spuit-spuit berbagai ukuran
- Masker sesuai ukuran
- Gudel sesuai ukuran
b. Alat untuk intubasi
- Ambu Bag sesuai ukuran
- ETT Sesuai ukuran
- Laringoscope, blade sesuai ukuran
- Magil Forcep
- Plester / hypafix
- Gunting
- Benang
c. Alat penunjang (EKG dan Defibrilator)

B. Persiapan pasien
1. Menerima pendelegasian dari dokter untuk tindakan medis.
2. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan perawat kepada
keluarga pasien.
3. Pasien ditidurkan terlentang dengan posisi datar dan
jaga privasi klien

C. Pelaksanaan
1. Melakukan RJP harus lebih dari 1 orang
2. Dekatkan meja emergency ke dekat tempat tidur pasien
3. Pasang hand scoon
4. Bebaskan jalan napas, (jaw trust pada kasus trauma
cervikal) posisi agak sedikit ekstensi dan pasang
orofaringeal airway (ofa).
5. Pasang ETT untuk memberikan napas buatan dengan
cara memberikan tekanan positip menggunakan
ambubag (kompresi berkelanjutan dengan kecepatan
100-120 x/menit, berikan 1 napas buatan setiap 6 detik
(10 napas buatan/menit))
6. Tindakan yang dilakukan
1) - Lakukan RJP :
a. Letakkan 2 tangan berada di setengah bagian bawah
tulang dada (sternum)
b. Kedalaman kompresi minimum 2 inchi (5 cm) dan
tidak lebih dari 2,4 inchi (6 cm)
c. Kecepatan kompresi 100-120 x/menit
- Berikan 1 napas buatan setiap 6 detk ( 10 napas
buatan/menit)
- Pasang monitor/defibrilator
- Kaji irama shockable :
2) Ya (VF/VT tanpa nadi)
3) Berikan shock
4) RJP 2 menit dan pasang akses IV/IO
- Kaji irama shockable
5) Ya, Berikan shock jika tidak ke langkah 12)
6) RJP 2 menit
- Berikan Epineprin IV/IO 1 mg tiap 3-5 menit
- Kaji irama shockable
7) Ya, berikan shock (jika tidak ke langkah 12)
8) RJP 2 menit
- Berikan Amiodaron IV/IO dengan dosis pertama 300
mg bolus, dosis kedua 150 mg
- Atasi penyebab yang reversibel
- Kaji irama shockable jika tidak ke langka 12)
9) Tidak (asistol/PEA)
10) RJP 2 menit
- Pasang akses IV/IO
- Berikan Epineprin 1 mg tiap 3-5 menit
- Pertimbangkan alat bantu jalan napas lanjut,
capnography
- Kaji irama shockable bila ya ke langkah 5) atau 7)
11) Tidak, RJP 2 menit
- Atasi penyebab yang reversibel
- Kaji irama shockable
- Bila tidak ke langkah 12)
- Bila ya ke langkah 5) atau 7)
12) - Jika tidak ada tanda-tanda kembalinya sirkulasi spontan
(ROSC), ke langkah 10) atau 11)
- Jika terjadi ROSC, ke Perawatan Pasca Henti Jantung
7. Lepaskan hand scoon
8. Menjelaskan kepada pasien/keluarga pasien bahwa
tindakan telah selesai di kerjakan.
9. Membereskan alat dan merapikan pada tempat semula.
10. Mencuci tangan dengan 6 langkah
11. Lengkapi dokumentasi tindakan yang telah dilakukan

4. Evaluasi dan sikap Evaluasi :


1. Evaluasi respon pasien :
- Evaluasi subjektif
- Evaluasi Objektif
2. Tindak lanjut pasien
3. Kontrak : topik / waktu / tempat
Sikap :
1. Sistematis
2. Hati-hati
3. Berkomunikasi
4. Mandiri
5. Teliti
6. Tanggap terhadap respon klien
7. Rapih
8. Menjaga privacy

5. Dokumentasi 1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan.


2. Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah
tindakan prosedur.
3. Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan.

Anda mungkin juga menyukai