Anda di halaman 1dari 18

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : PRATAMA PUTRA


KELAS : A2
NIM : 050STYC18
SEMESTER : 6
PRODI : S1 KEPERAWATAN

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN JENJANG S1
MATARAM
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-
Nya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Salawat serta salam tak lupa pula kita haturkan kepada junjungan alam nabi besar
Muhammad SAW, seorang nabi yang telah membawa kita dari jaman kegelapan menuju
jaman yang terang benerang seperti yang kita rasakan seperti saat sekarang ini.
Ucapan terimakasih juga kami haturkan kepada Ibu dosen yang telah ikut serta dalam
memberikan tugas makalah “METODOLOGI PENELITIAN ”. Makalah ini kami susun
berdasarkan beberapa sumber buku dan jurnal yang telah di peroleh. Dengan ini berusaha
menyajikan makalah ini dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah memberikan
sumbang dan sarannya untuk menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari dalam pembuatan
makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, hal ini disebabkan terbatasnya
kemampuan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki.Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.Aamiin.

Mataram, 9 April 2021

Pratama Putra
Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
1.1 Latar Belakang...................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................
1.3 Tujuan................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................
2.1 Identifikasi topik penelitian...............................................................
2.2 Sumber Penemuan masalah Penelitian...............................................
2.3 Identifikasi masalah...........................................................................
2.4 Tipe masalah Penelitian.....................................................................
2.5 Kriteria Masalah.................................................................................
2.6 Karakteristik permasalahan................................................................
2.7 Hal yang perlu dipertimbangkan dalam Penentuan masalah.............
2.8 Tinjauan Pustaka...............................................................................
2.9 Perumusan masalah...........................................................................
BAB III PENUTUP..........................................................................................
3.1 Kesimpulan........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

 1.1 Latar Belakang


Penelitian merupakan salah satu langkah penting untuk memantapkan peneliti dalam kegiatan
keilmuan yang mendukung di bidangnya masing-masing. Sehubungan dengan hal ini, setiap
mahasiswa akan diwajibkan mengerjakan tugas akhir. Tugas tersebut adalah melakukan
penelitian atau membuat sebuah karya ilmiah dalam bentuk laporan. Penelitian tersebut
merupakan salah satu syarat yang harus dikerjakan bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan
studinya. Melakukan penelitian tidak semudah yang dibayangkan. Proses penelitian harus
melalui prosedur dan mengikuti sistematika dari perencanaan sampai selesainya laporan
penelitian. Penelitian dengan langkah menentukan topik, yang kemudian pengumpulan data
awal. Topik dalam penelitian diartikan sebagai kejadian atau peristiwa yang akan dijadikan
dasar penelitian. Dalam sebuah penelitian harus ada topik atau masalah yang
melatarbelakangi penelitian. Hal yang pertama dilakukan sebelum melakukan penelitian
adalah menentukan topik, karena topik adalah salah satu yang menjadi landasan penelitian.
Topik dapat berupa persoalan pokok yang memerlukan pemecahan, penjelasan,
pendeskripsian, dan penegasan lebih lanjut.
1.2 Rumusan Masalah
A. Bagaimana mengidentifikasi topik penelitian ?
B. Bagaimana cara penemuan sumber masalah penelitian?
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Mengidentifikasi Topik penelitian
2. Untuk Mengetahui Sumber-sumber Pencarian dan Penemuan Topik Penelitian
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Identifikasi Topik Penelitian

Penelitian diawali dengan langkah pemilihan topik penelitian, yang kemudian didukung
dengan pengumpulan data awal. Menurut asal katanya, istilah topik berasal dari bahasa
yunani yaitu “topoi” yang berarti tempat. Dalam hal tulis menulis berarti pokok pembicaraan
atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu tulisan. Topik adalah pokok
permasalahan yang akan diperkirakan atau masalah yang hendak dikemukakan dalam karya
ilmiah. Topik penelitian dapat diartikan sebagai kejadian atau peristiwa yang akan dijadikan
sebagai lapangan penelitian. Terdapat  hal-hal yang perlu dipertimbangkan oleh
calon  peneliti sebelum menentukan topik penelitian antara lain : manageable
topic,  obtainable data, interested topic, significance of topic, apakah topik tersebut dapat
diselidiki, serta keadaan waktu dan biaya.

1. Manageable topic (topik yang dipilih hendaknya berada dalam jangkauan)


Baik ataupun tidaknya suatu penelitian tidak selalu tergantung kepada luas tidaknya topik dan
permasalahan yang diteliti. Suatu topik penelitian yang masih berada dalam jangkauan
peneliti dan tidak terlalu luas pada akhirnya semakin mempermudah peneliti dalam
mengorganisasikan, mengatur dan mengendalikan jalannya penelitian. Paling tidak perlu
dipertimbangkan kemampuan yang dimiliki, lamanya waktu penelitian, jumlah dana yang
tersedia, keadaan personel peneliti serta peralatan yang dimiliki.
2. Obtainable Data(tersedianya data untuk membahas topik)
Suatu penelitian yang dijalankan tidak akan memenuhi sasaran tanpa didukung oleh data
yang memadai dan tidak dapat dipertanggung jawabkan atau tidak obyektif. Kegagalan
penelitian seringkali karena data yang tersedia tidak lengkap atau tidak obyektif. Peneliti
harus mampu melakukan perkiraan kemungkinan-kemungkinan ada tidaknya data dan
kesulitan-kesulitan penggalian data.
3.  Interested topic (topik tersebut menarik untuk diteliti)

Daya tarik topik perlu pula diperhatikan, topik yang dipilih harus menarik bagi si peneliti
sendiri, selain itu topik tersebut juga harus mampu membangkitkan minat bagi pembacanya,
pemesan maupun pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.
4.  Significance of topic (topik tersebut cukup penting untuk diteliti)

Begitu pula halnya dengan tingkat keberartian topik, hal ini perlu mendapat perhatian.
Pemilihan topik selayaknya disesuaikan dan diarahkan kepada tingkat  kebutuhan dan
sumbangannya, baik utuk kepentingan pembangunan, khalayak banyak, pengembangan ilmu
pengetahuan ataupun permintaan pemesanan.
5. Apakah topik tersebut dapat diselidiki

Selanjutnya, faktor penting lainnya dalam pemilihan topik adalah mengenai kemungkinan
keberhasilan penyelidikan. Topik yang dipilih hendaknya secara logis dapat diselidiki.
Penelitian-penelitian yang kemungkinannya kita tidak dapat memperoleh data ataupun hasil
konklusi yang akan dibuat sebaiknya perlu dihindari.
6. Keadaan waktu dan biaya

Peneliti yang memiliki biaya relatif sedikit ada baiknya menghindari pemilihan topik yang
luas dan rumit. Begitupun halnya keadaan waktu yang dimiliki, jika yang tersedia relatif
singkat sebaiknya peneliti memilih topik yang diperkirakan memerlukan waktu penelitian
yang relatif singkat pula. Keseimbangan antara ketersediaan waktu dan biaya penelitian
dengan topik memungkinkan peneliti mampu memenuhi sasaran penelitian dengan hasil yang
memuaskan.
2.2 Sumber Penemuan masalah Penelitian
Pencarian topik penelitian harus dilakukan oleh seorang peneliti dengan berbagai sumber.
Sumber informasi apa saja yang dapat membantu munculnya topik harus dicari oleh
peneliti,baik itu yang bersumber dari kegiatan-kegiatan ilmiah maupun yang bersumber dari
tulisan. Diantaranya adalah :
1. Penelitian-penelitian yang sudah ada
Kekurangan-kekurangan yang ada pada penelitian tersebut ditampung, dan kemudian
dijadikan topik dan dilanjutkan dengan mengadakan penelitian berikutnya.
2. Pengamatan di lapangan
Melakukan pengamatan secara langsung di lapangan merupakan hal yang sangat baik untuk
menimbulkan ide-ide secara spontan dalam menimbulkan topik. Karena begitu banyak
fenomena atau peristiwa di lapangan yang bisa dijadikan topik untuk melakukan penelitian.
3. Pengalaman Pribadi
Catatan serta pengalaman pribadi sering merupakan sumber dari topik penelitian, misalkan
pengalaman ketika Praktik Kerja Lapangan, atau pengalaman ketika melakukan kegiatan-
kegiatan sosial di masyarakat. Sekiranya peneliti menemukan masalah atau kesenjangan
antara teori dengan praktik dan hal tersebut dianggap perlu untuk diteliti lebih lanjut, hal
tersebut dapat dijadikan sebagai topik penelitian.
4. Melalui diskusi-diskusi ilmiah
Topik penelitian dapat juga bersumber dari diskusi-diskusi, seminar, kuliah-kuliah maupun
pertemuan-pertemuan ilmiah lainnya. Dalam diskusi tersebut, seorang calon peneliti dapat
menangkap banyak analisis-analisis ilmiah, serta argumentasi-argumentasi professional, yang
dapat menjurus pada suatu topik atau masalah yang baru.
 5. Dosen-dosen, para peneliti, dan para ahli
Dosen, para peneliti maupun para ahli pada umumnya mempunyai kelebihan dan menguasai
permasalahan yang telah menjadi tanggung jawabnya, oleh karena itu peneliti harus berusaha
untuk berkonsultasi kepada mereka untuk mencari topik maupun permasalahan yang ingin
dilakukan.
6. Daftar kepustakaan
Perpustakaan merupakan tempat yang baik untuk mencari topik penelitian. Di perpustakaan
tersedia berbagai macam buku dan jurnal-jurnal ilmiah yang bisa dijadikan sebagai referensi
atau sumber dalam menentukan atau mencari suatu topik penelitian. Sehingga bisa
menemukan topik yang baik untuk melakukan langkah-langkah penelitian berikutnya. Selain
dari buku-buku yang ada relevansinya dengan masalah-masalah yang akan dikaji, masih
banyak sumber-sumber lain yang perlu dicari yaitu dengan melakukan survei literatur dari
sumber informasi, seperti jurnal, ensiklopedia, skripsi, tesis dan disertasi, laporan hasil
penelitian ilmiah, majalah-majalah, bulletin ( siaran-siaran singkat tentang berita
terkini ). Selain itu, dengan kemajuan teknologi informasi, maka calon peneliti dapat
melakukan searching ( pencarian ) di situs-situs internet. Sumber-sumber pencarian topik ini
digunakan untuk mencari data awal Penelitian. Data awal adalah data yang digunakan untuk
mendukung atau menguatkan topik yang telah dipilih.
2.3 Identifikasi masalah
Masalah penelitian atau topik penelitian berpengaruh terhadap kualitas penelitian. Artinya
masalah penelitian yang teridentifikasi dengan matang di awal akan menentukan penelitian
yang dihasilkan. Tak hanya itu, identifikasi masalah yang jelas menentukan apakah penelitian
bisa dilanjutkan atau tidak. Bila masalah atau topik yang diangkat tidak memenuhi kriteria
maka peneliti pun harus mencari topik lain yang lebih menarik dan penting.
Secara umum, masalah penelitian dapat diartikan sebagai pernyataan yang mempertanyakan
tentang satu atau beberapa variabel yang ada dalam suatu fenomena.
Melansir ppbsi.unsiyah.ac.id, variabel adalah konsep yang memuat nilai bervariasi, pembeda
antara sesuatu dengan yang lain. Dalam suatu studi yang menggunakan alur berpikir deduktif
biasanya ditampilkan definisi operasional variabel. Sementara itu, variabel dalam penelitian
kualitatif seringkali disebut definisi konseptual.
Identifikasi masalah didefinisikan sebagai upaya untuk menjelaskan masalah dan membuat
penjelasan dapat diukur. Identifikasi ini dilakukan sebagai langkah awal penelitian. Jadi,
secara ringkas, identifikasi adalah mendefinisikan masalah penelitian. Selain itu, identifikasi
masalah juga dapat diartikan sebagai proses dan hasil pengenalan masalah atau inventarisasi
masalah. Makanya identifikasi ini menjadi langkah awal penelitian yang penting.
Pengertian Identifikasi Masalah Menurut Para Ahli
1. Suriasumantri
Menurut Suriasumantri, identifikasi masalah adalah tahap permulaan dari penguasaan
masalah di mana objek dalam suatu jalinan tertentu bisa kita kenali sebagai suatu masalah. 
2. Amien Silalahi Sedangkan menurut Amien Silalahi, identifikasi masalah adalah usaha
untuk mendaftar sebanyak-banyaknya pertanyaan terhadap suatu masalah yang sekiranya bisa
ditemukan jawabannya.
Bagian-bagian Identifikasi Masalah
Ada dua bagian dalam identifikasi masalah, yakni:
1. Identifikasi dengan Jelas Akar Penyebab Masalah
Identifikasi masalah harus memuat akar penyebab yang jelas. Di dalamnya memuat asal-
muasal masalah terjadi. Misalnya, kamu membahas masalah kemiskinan. Untuk
mengidentifikasi masalah tersebut, kamu harus menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan
kemiskinan seperti sempitnya lapangan pekerjaan, rendahnya upah, dan sebagainya.  
2. Mengembangkan Pernyataan Masalah Secara Rinci yang Mencakup Efek Masalah pada
Suatu Fenomena
Setelah mnejelasan penyebar masalah, kamu harus mengebangkanefek atau dampak masalah
tersebut secara lebish luas.Mengambil contoh sebelumnya, kamu harus menerangkan dampak
kemiskinan untuk kondisi perekonomian dalam lingkup nasional. Jadi tak hanya sebatas
menjelaskan penyebab masalah, identifikasi masalah pun berisi tentang dampak masalah
terhadap suatu fenomena tertentu.
Cara Membuat Identifikasi Masalah
Sebelum mengidentifikasi masalah, peneliti perlu melakukan beberapa hal sebagai berikut.
Tujuannya agar identifikasi masalah yang didapatkan matang. 
1. Memahami teori, fakta, dan ide tentang bidang atau topik tertentu yang dipilih peneliti.
Peneliti harus mengetahui penelitian dalam bidang tersebut dengan cara mengulas literatur
2. Menumbuhkan keingintahuan agar peneliti mempunyai minat untuk meneliti topik atau
masalah tertentu
3. Kehidupan dan hubungan yang dibangun oleh penelitian harus terkait dengan  kemajuan
teknologi. Artinya, peneliti harus melek perkembangan teknologi dan informasi
4. Pengetahuan dan peneliti harus diperoleh melalui jurnal, majalah, dan buku baru
5. Peneliti dapat menyusun survei saran untuk penelitian lebih lanjut yang diberikan pada
akhir laporan penelitian dan tinjauan proyek penelitian
2.4 Tipe masalah Penelitian
Tipe-tipe Penelitian - Penelitian bertitik tolak pada pertanyaan, bukan pernyataan. Jawaban
dari suatu pertanyaan akan dipertanyakan lagi, sehingga kita sampai pada pertanyaan yang
paling mendasar. Pertanyaan dasar tersebut menentukan tipe penelitian yang hendak
dilaksanakan. Ada 3 pertanyaan dasar yang menentukan tipe penelitian secara empiris, yaitu
(1) Apa, (2) Bagaimana dan (3) Mengapa.
1. Penelitian Eksploratif
 Tipe penelitian ini berhubungan dengan pertanyaan dasar yang pertama, yaitu apa.
Pertanyaan ini ingin mengetahui suatu gejala atau peristiwa dengan melakukan penjajakan
terhadap gejala tersebut. Penjajakan ini dilakukan tidak secara sistematis, dalam arti tidak
didasarkan pada hipotesis dan tidak ditarik sampel. Penjajakan dapat dilakukan dengan
metode “Bola Salju,” yaitu dengan bertanya kepada satu orang kemudian diteruskan kepada
orang lain, dan kalau belum puas diteruskan lagi kepada orang lain, sampai diperoleh
informasi yang lebih lengkap tentang masalah yang diteliti.
2. Penelitian Deskriptif
 Tipe penelitian ini berdasarkan pada pertanyaan dasar yang kedua, yaitu Bagaimana.
Temuan-temuan dari penelitisn deskriptif lebih luas dan lebih terperinci daripada penelitian
eksploratif. Dikatakan lebih luas karena kita meneliti tidak hanya masalah sendiri, tetapi juga
variabel-variabel lain yang berhubungan dengan masalah itu. Lebih terperinci karena
variabel-variabel tersebut diuraikan atas faktor-faktornya. Untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik, penelitian dilakukan dengan menarik sampel.
3.Penelitian Eksplanatif
Tipe penelitian ini bertitik tolak pada pertanyaan dasar mengapa . Kita tidak puas bila hanya
mengetahui apa yang terjadi dan bagaimana terjadinya, tetapi ingin juga mengetahui mengapa
peristiwa itu terjadi. Untuk itu perlu diidentifikasikan berbagai variabel di luar variabel yang
diperkirakan dapat memberi penjelasan terhadap masalah itu. Penelitian seperti ini didasarkan
pada hipotesis-hipotesis yang datanya dikumpulkan dengan metode sampling.
4. Penelitian  Eksperimen
Ketiga tipe penelitian yang disebutkan di atas disebut  juga expoct fact research. Disebut
demikian karena peristiwa yang diteliti sudah terjadi sehingga data-datanya dapat dilacak
kembali melalui kuesioner atau dokumen dokumen yang relevan. Tetapi, ada juga penelitian
dimana datanya belum pernah ada, sehingga harus diciptakan terlebih dahulu. Tipe penelitian
ini sangat berguna untuk mengembangkan inovasi-inovasi yang berguna dalam meningkatkan
kualitas hidup manusia.
2.5 Kriteria Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian disebut research problem atau dikenal juga dengan
istilah pertanyaan penelitian (research question) yang digunakan untuk menjadi panduan
dalam menyusun instrument penelitian. Pertanyaan research problem ini disusun setelah
peneliti melakukan pembatasan masalah, sehingga pertanyaan penelitian terfokus pada
masalah yang ingin dibuktikan atau diteliti lebih lanjut.
Hal yang yang penting dan perlu dikerhatikan oleh calon peneliti setelah menemukan
masalah adalah, apakah masalah yang akan diangkat memenuhi karakteristik masalah yang
baik. Ada beberapa kriteria masalah penelitian yang baik, antara lain:
1. Topik atau judul menarik
2. Pemecahan masalah benar-benar bermanfaat bagi orang-orang dalam lapangan pekerjaan
atau bidang tertentu.
3. Masalah harus merupakan hal baru
4. Masalah harus mengandung rancangan yang lebih komplek.
5. Harus dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang diinginkan
6. Tidak bertentangan dengan etika dengan moral
Selain itu, rumusan masalah harus:
1. Rumusan harus jelas dan tegas.
2. Tidak ambiguitas.
3. Mengekspresikan hubungan antara dua variabel atau lebih.
Tuckman 1988 (dalam Djojosuroto dan Trijanto 2010:9) menambahkan rumusan masalah
yang baik adalah menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih (menurut penulis tidak
harus), dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya,atau  alternatif yang secara implisit
mengandung pertanyaan. Misalnya tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan
apakah ada hubungan antara  … dengan … yaitu;
2.6 Karakteristik permasalahan
1. Permasalahan tersebut biasanya dirasakan oleh orang- orang yang terlibat dalam suatu
bidang yang sama
2. Permasalah tersebut sering muncul dan secara signifikan ditemui oleh orang-orang yang
terlibat
3. Permasalahan tersebut dapat diukur dengan alat ukur penelitian, seperti skala nominal,
ordinal, interval, dan rasio
4. Permasalahan tersebut dapat diteliti, lantaran dapat diungkap kejelannya melalui tindakan
koleksi data dan kemudian dianalisis
5. Permasalahan tersebut memiliki kontribusi signifikan, lantaran memiliki nilai guna dan
manfaat baik pada tataran teoritis yang berkaitan erat dengan perkembangan ilmu
pengetahuan maupun pada tataran praktis dalam kehidupan sehari-hari
6. Permasalahan tersebut didukung oleh data empiris yakni dapat diukur baik secara
kuantitatif maupun secara empiris yang memberikan hubungan erat antara fakta konstruk
suatu fenomena, di samping mendudukkan pada suatu variabel yang harus didasarkan hukum
positif, empiris, dan terukur.
7. Sesuai dengan kemampuan dan keinginan peneliti, hal ini penting karena ini memberikan
motivasi dan kepercayaan diri pada peneliti bahwa pa yang hendak diteliti di lapangan akan
berhasil, karena data yang ada di lapangan kemudian peneliti memiliki kemampuan untuk
dikumpulkan sehingga dapat dianalisis sampai hasil penelitian dapat diperoleh (Sukardi,
2004).
2.7 Hal yang perlu dipertimbangkan dalam Penentuan masalah
Hal yang harus dipertimbangkan ketika memilih masalah penelitian, yaitu:
1. Dapat dilaksanakan (apakah kita dapat melakukan penelitian tersebut? Apakah kita punya
cukup waktu untuk melaksanakannya? Apakah kita mempunyai akses untuk
memperoleh sample penelitiannya? Apakah jawaban akan masalah bakal kita dapatkan
melalui penelitian tersebut? Apakah metode yang kita perlukan sudah kita kuasai?)
2. Jangkauan penelitiannya (apakah masalahnya cukup memadai untuk diteliti? Apakah
jumlah variabelnya sudah cukup? Apakah jumlah datanya cukup untuk dilaporkan secara
tertulis?)
3. Keterkaitan (apakah kita tertarik dengan masalah tersebut beserta pemecahannya? Apakah
masalah yang kita teliti berkaitan  dengan bidang kita? Jika kita melakukan penelitian
tersebut apakah kita akan mendapatkan nilai tambah untuk pengembangn diri kita?)
4. Nilai teoritis (apakah masalah yang kita teliti akan mengurangi kesenjangan teori yang
ada? Apakah pihak lain seperti pembaca atau pemberi dana akan mengakui pentingnya
penelitian ini? Apakah hasil penelitian akan memberikan sumbangan terhadap ilmu yang kita
pelajari? Apakah hasil penelitian layak dipublikasi?)
5. Nilai praktis (apakah hasil penelitian nantinya akan memiliki nilai-nilai praktis bagi
praktisi di bidang yang sesuai dengan masalah yang diteliti?)
2.8 Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka atau tinjauan literatur adalah evaluasi kritis dan mendalam dari penelitian
sebelumnya. Tinjauan pustaka menyediakan panduan praktis untuk topik tertentu. Jika Anda
memiliki waktu terbatas untuk melakukan penelitian, tinjauan literatur dapat memberi Anda
gambaran umum atau bertindak sebagai batu loncatan.
Bagi para profesional, ini adalah laporan yang berguna untuk memperbarui informasi terkini
sesuai bidang mereka. Bagi para sarjana, kedalaman dan luasnya tinjauan pustaka
menekankan kredibilitas penulis di bidangnya.
Tinjauan pustaka juga memberikan latar belakang yang kuat untuk penyelidikan makalah
penelitian. Pengetahuan yang komprehensif tentang literatur lapangan sangat penting untuk
sebagian besar makalah penelitian. Fitur analitis dari tinjauan pustaka diantaranya yaitu:
1. Berikan interpretasi baru dari materi lama atau gabungkan informasi baru dengan
interpretasi lama
2. Lacak perkembangan intelektual bidang tersebut, termasuk perdebatan yang mungkin
muncul dalam bidang tersebut
3. Bergantung pada situasinya, evaluasilah sumbernya dan beri tahu pembaca tentang
penelitian yang paling relevan, atau
4. Biasanya dalam kesimpulan tinjauan literatur, identifikasi di mana ada kesenjangan dalam
bagaimana masalah telah diteliti hingga saat ini
Tinjauan pustaka memiliki beberapa tujuan utama: menginformasikan kepada pembaca hasil-
hasil penelitian lain yang berkaitan erat dengan penelitian yang dilakukan saat itu,
menghubungkan penelitian dengan literatur-literatur yang ada, dan telah mengisi celah0celah
dalam penelitian-penelitian sebelumnya (Cooper, 2010; marshall dan Rossman, 2011 dalam
Creswell, 2016).
Tinjauan ini juga dapat menyediakan kerangka kerja dan tolok ukur untuk mempertegas
pentingnya penelitian tersebut seraya membandingkan hasil-hasilnya dengan penemuan-
penemuan lain. Semua atau beberapa alasan ini bisa menjadi dasar bagi peneliti untuk
menuliskan literatur-literatur yang relevan ke dalam penelitiannya.
Pada umumnya tinajuan pusataka dapat berupa beberapa bentuk. Cooper (2010) dalam
Crewell (2016) membahas 4 tipe: kajian pustaka. Diantaranya;
1. Menggabungkan apa yang telah dikatakan dan dilakukan orang lain
2. Mengkritisi penelitian dari para peneliti sebelumnya
3. Membangun jemabatan di antara topic-topik terkait
4. Mengidentifikasi isu-isu sentral dalam suatu bidang.
Pengertian Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka atau tinjauan literatur adalah ringkasan komprehensif dari penelitian
sebelumnya tentang suatu topik. Literatur dapat bersumber dari artikel ilmiah, buku, dan
sumber-sumber lain yang relevan dengan bidang penelitian tertentu. Tinjauan tersebut harus
menyebutkan, menjelaskan, merangkum, mengevaluasi secara objektif, dan memperjelas
penelitian sebelumnya.
Tinjuan tersebut harus memberikan dasar teoritis untuk penelitian dan membantu Anda
sebagai peneliti menentukan sifat penelitian Anda.
Tinjauan pustaka mengakui karya para peneliti sebelumnya, dan dengan demikian,
meyakinkan pembaca bahwa karya Anda telah dipahami dengan baik. Diasumsikan bahwa
dengan menyebutkan karya sebelumnya di bidang studi, bahwa penulis telah membaca,
mengevaluasi, dan mengasimiliasikan pekerjaan itu ke dalam pekerjaan yang ada.
Tinjauan pustaka menciptakan “lanskap” untuk pembaca, memberikan pembaca pemahaman
penuh tentang perkembangan di lapangan. Lanskap ini menginformasikan pembaca bahwa
penulis memang telah mengasimilasi semua (atau sebagian besar) sebelumnya, karya-karya
penting di lapangan ke dalam penelitiannya.
Tinjauan pustaka harus didefinisikan oleh konsep panduan (misalnya, tujuan penelitian
Anda , masalah yang Anda diskusikan, atau penyataan argumentatif Anda) .Ini bukan hanya
daftar deskriptif dari materi yang tersedia, atau satu set ringkasan.
Pengertian Tinjauan Pustaka Menurut Para Ahli
Adapun definisi tinjauan pustaka menurut para ahli, antara lain adalah sebagai berikut;
Castetter dan Heisler
Tinjauan pustaka merupakan sebuah saran yang mencangkup pada bagian-bagian penelitian,
seperti pendahualuan, pembahasan, dan kesimpulan. Harus ada pada tinjauan pustaka.
Tinjauan pusata ini sangat penting bagi segala bentuk penelitian ilmiah.
Leedy
Tinjauan pustaka merupakan uraian yang harus berisi tentang ungkapan-ungkapan peneliti
sebelumnya yang serupa dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam penjelasan ini lebih
di dasari pada langkah-langkah penelitian pengembangan.
Gandas
Tinjauan pustaka merupakan bab yang membahas tentang tinjauan mengenai teori-teori
terhadap judul tulisan atau makalah yang ingin peneliti lakukan. Dalam hal ini serupa bahwa
tinjuan pusata adalah fungsi hipotesis dalam penelitian.
Eki Meliansyah
Tinjauan pustaka dapat didefinisikan sebagi sebuah kegiatan yang meliputi mencari,
membaca dan menelaah laporan-laporan penelitian dan bahan pustaka yang relevan dengan
penelitian yang akan dilakukan pada sebelumnya di atas rencana penelitian.
Manfaat Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka memiliki beberapa manfaat, antara lain sebagai berikut;
1. Menguraikan variabel penelitian yang harus diperhitungkan oleh peneliti agar tujuan studi
atau penelitian dapat dicapai.
2. Memberikan batasan kepada penelitian yang dilakukan dengan menunjukkan variabel
bebas atau varaible terikat yang relevan dan yang tidak relevan.
3. Merupakan acuan bagi peneliti dalam mengartikan teknik analisis data yang dikumpulkan
dalam penelitian.
4. Memberikan dasar pemikiran atau alasan pada peneliti untuk menyimpulkan hasil
penelitian sesuai dengan tujuan (objektif) dari penelitian tersebut.
Cara Membuat Tinjauan Pustaka
Ada banyak cara dalam membuat tinjauan pustaka, tetapi sebagain besar sarjana
melakukannya dengan cara yang sistematis untuk menangkap, mengevaluasi, dan
menyimpulkan pustaka/literatur yang ada. Dalam bukunya yang berjudul Research Design,
Creswell merekomendasikannya beberapa cara dalam menuliskan tinjauan pustaka, antara
lain:
1. Mulailah dengan mengidentifkiasi beberapa kata kunci (keywords) penelitian. Langkah ini
utamanya penting ketika Anda ingin mencari berbagai materi, referensi, dan bahan pustaka di
perpustakaan universitas. Kata kunci bisa Anda peroleh ketika Anda tengah mengidentfiikasi
topik penelitian atau bisa jadi berasal dari hasil bacaan beberapa buku.
2. Setelah kata kunci diperoleh, selanjutnya kunjungi perpustakaan dan mulailah mencari
katalog untuk materi referensi (seperti jurnal, dan buku). Namun demikian, banyak
perpustakaan saat ini sudah memiliki database terkomputerisasi . Disaranakna bagi Anda agar
fokus terlebih dahulu pada jurnal dan buku yang relevan dengan topik penelitian Anda.
2.9 Perumusan Masalah
Rumusan masalah ialah penjabaran dari identifikasi suatu masalah ialah sebuah pertanyaan
lengkap dan terperinci tentang ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan
identifikasi masalah tersebut.
Jenis Rumusan Masalah
Rumusan masalah juga memiliki jenis-jenis antaralain :
1. Rumusan Masalah Deskriptif
Ialah rumusan masalah yang berkaitan dengan pertanyaan pada keberadaan sebuah variabel
atau lebih dan tak membuat perbandingan antar variabel satu dan variabel lainnya.
2. Rumusan Masalah Komperatif
Ialah rumusan masalah dalam penelitian yang membandingkan satu variabel atau lebih
dengan variabel lainnya.
3. Rumusan Masalah Asosiatif
Ialah rumusan masalah dalam penelitian yang sifatnya menanyakan hubungan antar dua
variabel atau lebih.
 
Cara Membuat Rumusan Masalah
Terdapat beberapa langkah dalam membuat sebuah rumusan masalah, yaitu :
1. Tulislah satu kalimat/paragraf pengantar rumusan masalah sebelum pembaca sampai pada
rumusan masalah.
2. Rumusan masalah ditulis dalam bentuk daftar pertanyaan atau paragraf.
3. Rumusan masalah sering ditulis dengan menanyakan hubungan antar variabel dalam
konteks tertentu.
4. Libatkan kalimat tanya yang relevan seperti bagaimana, apa, dan mengapa.
5. Akhiri setiap pertanyaan yang spesifik dengan tanda tanya.
 

Fungsi Rumusan Masalah


Rumus masalah memiliki fungsi antaralain sebagai berikut :
1. Sebagai titik sentral/sebuah pedoman pada sebuah penelitian.
2. Rumusan masalah dapat memberikan sebuah solusi.
3. Rumusan masalah dapat membuka pikiran kita terhadap suatu masalah.
4. Sebagai pendorong dalam kegiatan penelitian.
 Ciri Ciri Rumusan Masalah
Adapun ciri-ciri rumusan masalah adalah sebagai berikut :
 Dibuat dalam bentuk kalimat tanya.
 Dibuat dalam kalimat yang singkat, jelas dan padat.
 Memberikan petunjuk atau menjadi poin sentral dalam kegiatan penelitian sehingga
para peneliti mampu mengumpulkan data dan menjawab pertanyaan yang
disampaikan dalam rumusan masalah.
 Harus mengarahkan cara berpikir kita terhadap suatu permasalahan yang sedang
dibahas.
 Harus memiliki nilai penelitian.
 Harus memiliki fisibilitas.
 Masalah yang diangkat sebaiknya sesuai dengan kualifikasi atau kemampuan peneliti.
 
Contoh Rumusan Masalah Makalah
Berikut adalah kumpulan contoh rumusan masalah :
 Rumusan Masalah Lingkungan Kesehatan
Apa saja syarat agar lingkungan menjadi tetap sehat?
Bagaimana cara memelihara kesehatan lingkungan?
Apa pengertian dari kesehatan lingkungan?
 Rumusan Masalah Tentang Obatan Terlarang
Bagaimana cara mengatasi orang yang sudah kecanduan Obatan Terlarang?
Apa pengertian Obatan Terlarang?
Apa bahaya dari pemakaian Obatan Terlarang?
Ada berapa banyak jenis Obatan Terlarang?
 Rumusan Masalah Tentang Mengatasi Sampah
Apa bahaya dari membuang sampah sembarangan?
Mengapa disebut sampah?
Apa dampak dari pembuangan sampah sembarangan?
 Rumusan Masalah Tentang Banjir
Bagaimana cara mencegah terjadinya banjir?
Apa dampak yang ditimbulkan dari banjir?
Mengapa banjir bisa terjadi?
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan oleh para peneliti sebelum menentukan topik penelitian
antara lain : manageable topic,  obtainable data, interested topic, significance of topic, apakah
topic tersebut dapat diselidiki, serta keadaan waktu dan biaya. Topik penelitian dapat
ditemukan atau dicari di berbagai sumber diantaranya adalah melalui : pengamatan di
lapangan, penelitian-penelitian yang sudah ada, acara diskusi, seminar, ataupun kuliah-kuliah,
ataupun melalui survei literature dari sumber informasi seperti buku-buku, jurnal, skripsi,
tesis, laporan penelitian, dan lain sebagainya.
Dalam merumuskan judul penelitian, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
rumusan harus menggambarkan isi, rumusan diusahakan dapat menarik minat pembaca,
rumusan judul harus menggunakan bahasa yang baik dan benar, dan lain sebagainya. Topik
penelitian dapat dikatakan baik apabila memiliki cirri ciri : Urgen untuk diteliti, akan
membuahkan sesuatu yang baru bagi ilmu pengetahuan, merupakan sumbangan bagi
pengembangan ilmu yang bermanfaat bagi masyarakat, dan topik tersebut harus aktual.
DAFTAR PUSTAKA

(Maksum Mukhtar. dkk.  Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Cirebon : STAIN Cirebon, 2007,


hal 47).

Creswell, John. (2016). Research Design Pendekatan Metode, Kualitatif, Kuantitatif, dan


Campuran. Diterjemahkan oleh Fawaid dan Pancasari. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

Teguh, Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi, 2005, PT RajaGafindo Persada, Jakarta.


Muslich, Masnur dan Maryaeni, Bagaimana Menulis Skripsi ?, 2009, Bumi Aksara, Jakarta.
Muhamad, Metodologi Penelitian ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, 2008, PT
RajaGafindo Persada, Jakarta.
Nazir, Mohammad, Metode penelitian, 2013, Ghalia Indonesia, Bogor.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis, 2014, BPFE,
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai