Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PERSONAL HYGIENE

PADA PASIEN Tn.I DI RUANG MERAK.

I. BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.I
Jenis kelamin : Laki-Laki
Umur : 56 tahun
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan :-
Alamat : Jl.Cipinang muara Rt.07/09 No.14
Tanggal Pengkajian : 22 Juni 2021

II. KELUHAN UTAMA


Pasien mengatakan suka menyendiri karena merasa malu dengan dirinya
sendiri yang tidak berguna di keluarga sehingga ia malas untuk merawat
dirinya sendiri. Tampak kuku pasien panjang dan kotor,bau dan kotor.
III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
A. Provocative/palliative
1. Apa penyebabnya
Klien mengatakan ia tidak mau mandi lagi karena merasa dirinya
sudah tidak berharga lagi di keluarga, jadi tidak ada gunanya
untuk merawat diri.

Hal-hal yang memperbaiki keadaan

Keluarga selalu mengarahkan klien untuk meminum obat dan


merawat dirinya
B. Quantity/quality
1. Bagaimana dirasakan
Klien mengatakan sering terpikir dengan kejadian yang
dialaminya
2. Bagaimana dilihat
Klien tampak suka menyendiri
C. Severity
Klien merasa tidak terganggu dengan kondisinya saat ini

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


A. Penyakit yang pernah dialami
Keluarga klien mengatakan penyakit yang diderita klien sekitar 5 tahun
yang lalu yaitu, penyakit Gula yang tidak kunjung sembuh.
B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan
Pengobatan yang pernah dilakukan yaitu membawa klien ke Rumah
Sakit Jiwa.
C. Pernah dirawat/dioperasi
Pernah di rawat di Rumah Sakit sekitar 5 tahun yang lalu
D. Alergi
Klien tidak memiliki riwayat alergi

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


A. Orang tua
Tidak memiliki riwayat penyakit gangguan jiwa seperti yang dialami
klien.
B. Saudara kandung
Tidak ada satupun yang menderita penyakit gangguan jiwa
C. Penyakit keturunan yang ada
Tidak ada penyakit keturunan
D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
E. Anggota keluarga yang meninggal
Anggota keluarga yang meninggal ayah dan ibu kandung klien
F. Penyebab meninggal
Keluarga mengatakan penyebab meninggal kedua orang tua karena
usia yang sudah tua

VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL


A. Persepsi pasien tentang penyakitnya
Klien mengatakan ia malu dengan keadaan dirinya sekarang sehingga
ia lebih suka menyendiri dan merasa dirinya tidak berguna dan malas
untuk merawat dirinya.
B. Konsep diri
 Gambaran diri
Klien mengatakan tidak ada yang kurang dari tubuhnya
 Ideal diri
Klien mengatakan ia ingin percaya diri seperti dulu lagi
 Harga diri
Klien mengatakan dirinya sudah tidak berguna dan tidak berharga
lagi
 Peran diri
Klien sebagai seorang wanita yang belum menikah
 Identitas
Klien seorang yang tamatan SD
C. Keadaan emosi
Stabil dan kooperatif
D. Hubungan sosial
 Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang paling berartiadalah ayah kandung
 Hubungan dengan keluarga
Hubungan klien dengan keluarga kurang harmonis
 Hubungan dengan orang lain
Kurang baik karena klien lebih suka menyendiri
 Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Kurang bersosialisasi dengan orang-orang disekitarnya
E. Spiritual
 Nilai dan keyakinan
Klien menganut agama Islam
 Kegiatan ibadah
Sholat
VII. STATUS MENTAL
 Tingkat kesadaran : sadar penuh
 Penampilan : tidak rapi, bau, acak-acakan
 Pembicaraan : lambat
 Alam perasaan : kurang bersemangat
 Afek : datar
 Interaksi selama wawancara : kontak mata kurang
VIII. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum
Sadar penuh
B. Tanda-tanda vital
 Suhu tubuh : 36,5 C
 Tekanan darah : 100/80 mmhg
 Nadi : 80 x/i
 Pernapasan : 22 x/i
 Tinggi : 165 cm
 Berat : 60 kg
C. Pemeriksaan head to toe
Kepala dan rambut
 Bentuk : bulat dan simetris
 Ubun-ubun : tidak ada benjolan
 Kulit kepala : kotor
Rambut
 Penyebaran dan keadaan rambut : rambut merata, kotor dan
mudah rontok
 Bau : berbau
 Warna kulit : sawo matang
Wajah
 Warna kulit : sawo matang
 Struktur wajah : simetris
Mata
 Kelengkapan dan kesimetrisan : lengkap dan simetris
 Palpebra : lembab
 Konjungtiva dan sclera : normal
 Pupil : isokor
 Cornea dan iris : bening
Hidung
 Tulang hidung dan posisi septum : simetris dan berada ditengah
 Lubang hidung : 2 lubang hidung
 Cuping hidung : tidak ada cuping hidung
Telinga
 Bentuk telinga : normal dan simetris
 Ukuran telinga : simetris kiri dan kanan
 Lubang telinga : kotor
 Ketajaman pendengaran : tidak mengalami gangguan
Mulut dan faring
 Keadaan bibir :simetris, mukosa bibir kering
 Keadaan gusi dan gigi : kotor dan bau
 Keadaan lidah : kotor
Leher
 Posisi trachea : simetris
 Thyroid : tidak ada pembengkakan
 Suara : normal
 Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran
Pemeriksaan integument
 Kebersihan : terlihat kotor berdaki, kering
 Kehangatan : hangat
 Warna : sawo matang
 Kelembaban : kulit kering
Pemeriksaan thoraks/dada
 Inspeksi thoraks : simetris
 Pernapasan : tidak ada kesulitan bernafas
Pemeriksaan abdomen
 Inspeksi : simetris
Pemeriksaan kelamin dan sekitarnya
 Genetalia (rambut pubis) : tidak ada kelainan
 Anus dan perineum : tidak ada kelainan

IX. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI


1. Pola makan dan minum
 Frekuensi makan/hari : 3 kali sehari
 Nafsu selera makan : baik
 Nyeri ulu hati : tidak ada
 Alergi : tidak ada riwayat alergi
 Mual dan muntah : tidak ada
 Jumlah dan jenis makanan : 1 porsi, jenis nasi + ikan +
sayur
 Masalah makan dan minum : tidak mengalami masalah
 Tampak makan memisahkan diri : memisahkan diri
2. Perawatan diri/personal hygiene
 Kebersihan tubuh : tampak kotor, berdaki, kulit
kusam
 Kebersihan gigi dan mulut : mulut bau dan gigi kotor
 Kebersihan kuku kaki dan tangan : kuku panjang dan kotor
3. Pola kegiatan/Aktivitas
 Klien dalam perawatan dirinya harus diarahkan terlebih dahulu
oleh keluarganya
 Klien rajin ibadah/sholat
4. Pola eliminasi
a) BAB
 Pola BAB : 1x/hari
 Karakter feses : lembek
 Riwayat perdarahan : tidak ada
 BAB terakhir : pagi hari
 Diare : tidak ada
 Penggunaan laksatif : tidak ada
b) BAK
 Pola BAK : 1-4x/hari
 Kateter urine : tidak memakai
 Nyeri/kesulitan BAK : tidak ada
 Penggunaan diuretik : tidak ada

5. Mekanisme koping
Klien lebih memilih menyendiri saat mengalami masalah
2. ANALISA DATA
N0 Data Etiologi Masalah
Keperawatan
1 DS : Koping Individu Tidak Defisit Perawatan Diri
Pasien mengatakan Efektif
suka menyendiri
karena merasa malu
dengan dirinya sendiri Gangguan Konsep Diri :
yang tidak berguna di Harga Diri Rendah
keluarga sehingga ia
malas untuk merawat
dirinya sendiri. Defisit Perawatan Diri
DO :

 Kuku panjang
dan kotor
 Badannya bau
dan kotor.
DIAGNOSA KEPERAWATAN ( PRIORITAS )

1. Defisit Perawatan Diri

RENCANA KEPERAWATAN

Defisit perawatan diri : berpakaian,mandi berhubungan dengan


gangguan kemampuan untuk melakukan/menyelesaikan berpakaian dan
merapikan dan menyelesaikan aktifitas sendiri ditandai dengan Pasien mengatakan
suka menyendiri karena merasa malu dengan dirinya sendiri yang tidak berguna di
keluarga sehingga ia malas untuk merawat dirinya sendiri, Kuku panjang dan kotor
Badannya bau.

TUJUAN : Setelah di berikan asuhan keperwatan selama 1 kali 24 jam pasien


mampu melakukan perawatan diri secara mandiri dengan kriteria hasil :

a. Badan tidak bau, kuku tangan dan kaki tampak rapih

INTERVENSI KEPERAWATAN

1.Jelaskan pentingnya kebersihan diri

2.Jelaskan cara menjaga kebersihan diri.

3.Bantu pasien memperaktekka n cara menjaga kebersihan diri.

4.Anjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

5.Meningkatkan pengetahuan klien tentang tanda-tanda perawatan diriyang baik.

6. Klien dapat menjaga kebersihan dirinya secara mandiri.

7. Membantu klien meningkatkan harga dirinya.

8.Menghindari adanya perubahan peran akibat perasaan HDR.

9. Untuk mengetahui kemajuan klien dalam berinteraksi dan menilai keberhasilan dalam
strategi pelaksanaan.

10. Menambah pengetahuan klien tentang berdandan.

11. Meningkatkan rasa percaya diri klien.

12. Menghindari adanya perubahan peran akibat perasaan HDR.


EVALUASI

S : Pasien mengatakan suka menyendiri karena merasa malu dengan dirinya sendiri yang
tidak berguna di keluarga sehingga ia malas untuk merawat dirinya sendiri.

O : Tampak Kuku panjang dan kotor badannya bau.

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi di lanjutkan

Anda mungkin juga menyukai