DHF
DHF
natrium, kalsium juga menurun, serta dapat mengakibatkan gula darah diatas
normal atau mengalami peningkatan (Jannah, 2019).
2.1.10 Masalah Keperawatan pada DHF
Masalah keperawatan pada pasien DHF (Dengue Hemorrhage Fever)
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
Nama : Tn. A
Umur : 32 Tahun
Rekam Medis : 18:00.62
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : .SMA
Pekerjaan : TNI AU
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Jl. Setiadi Rt.01/01 No.14 Dirg I
Tanggal masuk : 18 Juni 2021
Tanggal pengkajian : 21 Juni 2021
Diagnosa masuk : DHF
2. RIWAYAT KELUARGA
Tidak ada yang mengalami DHF di keluarganya dalam setahun ini.
3. STATUS KESEHATAN
a. Status Kesehatan Saat Ini
Keluhan utama (saat MRS dan saat ini): Nyeri ulu hati, Nyeri punggung, batuk
,Sakit Kepala, Meriang, Mual (+),Mutah (–), tidak nafsu makan
Alasan masuk Rumah Sakit dan perjalanan Penyakit saat ini: Pasien datang
dengan keluhan nyeri ulu hati, nyeri punggung, batuk ,sakit kepala, meriang,
mual (+),mutah (–) dan tidak nafsu makan
Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Minum Obat
b. Status Kesehatan Masa Lalu
Pasien sudah pernah menderita DHF
Riwayaan Penyakit Keluarga : Hipertensi
4. DIAGNOSA MEDIS: DHF
Therapi Medis PCT 3X500 mg,Ranitidine inj 2x1,Sukralfat sirup 3x1,Edukasi
Minum, Monitoring perdarahan,Monitoring Cairan.
9. RENCANA KEPERAWATAN
1. Defisit Nutrisi b.d Ketidakmampuan mencerna makanan d.d Pasien mengatakan
mual, tidak nafsu makan, Tampak makanan habis ½ porsi, Hematokrit: 53.18%, HB:
18.1g/dl, Trombosit : 35.000 uL
2. Nyeri Akut b.d Gangguan metabolisme d.d Pasien mengatakan nyeri perut di
kanan bawah, Pasien mengatakan nyeri pada punggung dan tulang hilang timbul.
Tampak Meringis kesakitan
TD: 129/98 mmHg
Nadi : 113 x/m
Suhu: 37oC
RR : 20 x/m
Tujuan: Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1 jam, tingkat nyeri pasien
berkurang dengan kriteria hasil:
a) Keluhan nyeri menurun
b) Meringis menurun
c) Sikap protektif menurun
d) Gelisah menurun
e) Kesulitan tidur menurun
INTERVENSI :
DX 1
MANAJEMEN NUTRISI (I. 03119)
Observasi
Identifikasi status nutrisi
Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
Identifikasi makanan yang disukai
Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik
Monitor asupan makanan
Monitor berat badan
Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Terapeutik
Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. Piramida makanan)
Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
Berikan makan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
Berikan suplemen makanan, jika perlu
Hentikan pemberian makan melalui selang nasigastrik jika asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. Pereda nyeri, antiemetik), jika
perlu
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlU
2. PROMOSI BERAT BADAN
Observasi
Identifikasi kemungkinan penyebab BB kurang
Monitor adanya mual dan muntah
Monitor jumlah kalorimyang dikomsumsi sehari-hari
Monitor berat badan
Monitor albumin, limfosit, dan elektrolit serum
Terapeutik
Berikan perawatan mulut sebelum pemberian makan, jika perlu
Sediakan makan yang tepat sesuai kondisi pasien( mis. Makanan dengan tekstur halus,
makanan yang diblander, makanan cair yang diberikan melalui NGT atau Gastrostomi,
total perenteral nutritition sesui indikasi)
Hidangkan makan secara menarik
Berikan suplemen, jika perlu
Berikan pujian pada pasien atau keluarga untuk peningkatan yang dicapai
Edukasi
Jelaskan jenis makanan yang bergizi tinggi, namuntetap terjangkau
Jelaskan peningkatan asupan kalori yang dibutuhkan
DX 2
a) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
b) Identifikasi skala nyeri
c) Identifikasi nyeri non verbal
d) Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
e) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
f) Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
g) Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
h) Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik :
a) Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri ( misal : TENS,
hipnosis, akupresure, terapi musik, biofeedback ,terapi pijat, aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin).
b) Kontrol lingkungan yang memperberat nyeri ( misal : suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan).
c) Fasilitasi istirahat dan tidur
d) Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri.
Edukasi :
a) Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
b) Jelaskan strategi meredakan nyeri
c) Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
d) Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
e) Ajarkan eknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi:
Pemberian analgetik, jika perlu
EVALUASI
1. Defisit Nutrisi b.d Ketidakmampuan mencerna makanan d.d Pasien mengatakan
Mual, tidak nafsu makan, Hematokrit: 53.18%, HB: 18.1g/dl, Trombosit :
35.000,TD: 129/98 mmHg,Nadi :113 x/m, Suhu: 37oC, RR : 20 x/m
S : Pasien mengatakan mual, tidak nafsu makan,
O : Tampak makanan habis ½ porsi, Hematokrit: 53.18%, HB: 18.1g/dl, Trombosit
: 35.000 uL
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
2. Nyeri Akut b.d Gangguan metabolisme d.d Pasien mengatakan nyeri perut di
kanan bawah, Pasien mengatakan nyeri pada punggung dan tulang hilang timbul.
Tampak Meringis kesakitan TD: 129/98 mmHg, Nadi : 113 x/m, Suhu: 37oC, RR :
20 x/m.
S : Pasien mengatakan masih nyeri perut di kanan bawah, nyeri pada punggung
dan tulang hilang timbul.
O : KU Tenang,tampak Meringis kesakitan, skala nyeri 4
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan