Anda di halaman 1dari 23

Kompetensi Dasar

3.7 Menerapkan konsep bioteknologi dan perannya dalam


kehidupan manusia

3.7.1 Mendeskripsikan pengertian bioteknologi


3.7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis bioteknologi
3.7.3 Mendeskripsikan konsep bioteknologi konvensional
3.7.4 Menentukan agen-agen yang berperan dalam bioteknologi
konvensional beserta produk hasilnya
3.7.5 Mengidentifikasi penerapan bioteknologi konvensional dalam
memenuhi kehidupan manusia
3.7.6 Mendeskripsikan konsep bioteknologi modern
3.7.7 Menentukan contoh-contoh bioteknologi modern
3.7.8 Menjelaskan prinsip rekayasa genetika dan hasil produk
3.7.9 Mengidentifikasi penerapan bioteknologi modern dalam kehidupan
manusia
3.7.10 Mengindentifikasi keuntungan dan kerugian dari penerapan bioteknologi
dalam kehidupan manusia

Kompetensi Dasar

4.7 Membuat salah satu produk bioteknologi konvensional


yang ada di lingkungan sekitar

4.7.1 Membuat macam-macam tape


sebagai salah satu produk
bioteknologi konvensional dalam
bidang pangan
PETA KONSEP

BIOTEKNOLOGI

Terbagi menjadi
Bioteknologi Konvensional Bioteknologi Modern

Menggunakan Pangan
Prinsipnya
Produk
Hasil
Mikroorganisme Teknik rekayasa genetik Pertanian
Seperti
Jasa
Hasilnya
Perternakan
Organisme transgenik
Jamur Bakteri
Yogurt

Bidang
Kesehatan
Contoh

Enzim-enzim Tape
Industri
Prosesnya
Tempe
Fermentasi Kesehatan

Kecap

Kecap
Bisakah kamu hidup tanpa teknologi? Mungkin tidak akan bisa.
Perhatikan aktivitasmu sehari-hari selalu menggunakan hasil-hasil teknologi.
Kamu nonton TV, pergi sekolah dengan kendaraan bermotor, berkomuniasi
dengan telepon, bekerja dengan komputer, dan sebagainya. Semuanya yang
telah dicontohkan tersebut adalah produk teknologi.
Demikian juga yang berkaitan dengan sandang, papan, pangan dan
pengobatan juga menerapkan teknologi. sebagai contoh, mungkin kamu
pernah melihat semangka tanpa biji, mendengar tentang kloning domba atau
anjing. Itu semua adalah hasil penerapan teknologi pada organisme untuk
Tujuan : Membuat tape dari beberapa bahan yang berbeda
menghasilkan produk yang bermanfaat, dan dikenal dengan Bioteknologi. Apa
Apa yang kamu perlukan?
itu1.bioteknologi
½ kg bahan akan kamu
yang pelajari pada
mengandung bab ini
karbohidrat (singkong, ketan, sukun,
atau bahan lain yang ada di daerahmu)
2. Ragi tape
BIOTEKNOLOGI
3. Daun pisang sebagai pembungkus
ApaTahukah kamu
yang harus apalakukan
kamu yang dimaksud dengan bioteknologi? Tape
1. Melakukannya
merupakan bersama kelompokmu
produk makanan yang proses dipembuatannya
rumah
2. Membersihkan bahan-bahan yang mengandung karbohidrat dyang
memanfaatkan bioteknologi. Pernahkan kamu mengamati
kamu pilih
singkong dengan tape?
3. Mengukus Apa yang
bahan-bahan membedakan
yang darimatang
dipilih sampai
kedua 4. Membiarkan bahan-bahan
benda tersebut? Benartersebut sampai
sekali, yang dingin
5. Menabuti bahan-bahan yang dipilih dengan ragi tape hingga rata
membedakan tape dengan singkong adalah rasa dan
6. Membungkus rapat dengan daun pisang
teksturnya. Coba kalian
7. Melakukan pikirkan, apa
pengamatan danyang membuat tape mulai pada tahap
mendokumentasikan
mempunyai setelahrasa dan tekstur
pemberian yang menjadi
ragi hingga berbedatape dengan
sesuai dengan petunjuk
singkong!.yangTentunya
diberikan oleh
kamugurutertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang
8. Mencatat hasil pengamatan pada Tabel 1.1
bioteknologi dan contoh-contohnya termasuk tape bukan?
9. Mendiskusikan hasil pengamatan tersebut dengan teman kelompok
Tabel 1.1 Data Pengamatan Tape

Sebelum Diberi Ragi Setelah Menjadi Tape


Bahan
Tekstur Rasa Tekstur Rasa

Setelah melakukan Kegiatan 1 coba diskusikanlah pertanyaan berikut.


1. Mengapa dalam pembuatan tape Kegiatan 1
harus ditaburi dengan ragi? Apa
yang terdapat pada ragi tape?
2. Mengapa ragi harus ditaburkan pada saat bahan dalam keadaan
dingin?
Kata bioteknologi berasal dari kata “Bio” dan “teknologi”, dan secara bebas
dapat kamu definisikan sebagai pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan
produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia. Setelah kamu membaca definisi di
atas, kamu mungkin akan bertanya, apakah petani yang membajak sawah dengan
menggunakan kerbau juga termasuk bioteknologi? Diskusikan dengan teman-
temanmu.
Bioteknologi bukanlah merupakan ilmu baru dalam kehidupan manusia.
Bioteknologi telah dilakukan sejak zaman dahulu, antara lain untuk menghasilkan
minuman beralkohol dan makanan yang difermentasikan. Fermentasi dalam
pemrosesan bahan pangan adalah mengubah karbohidrat menjadi alkohol dan
karbondioksida atau asam amino organik menggunakan mikroorganisme.
Perkembangan bioteknologi dimulai sejak tahun 1857, setelah Louis Pasteur
menemukan hasil fermentasi yang dilakukan oleh mikroorganisme. Masih ingatkah
kamu, apa yang dimaksud dengan mikroorganisme? Mikroorganisme merupakan
makhluk hidup yang berukuran sangat kecil.

BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang menggunakan jasa
mikroba untuk menghasilkan produk dan jasa, misalnya jamur dan bakteri
menghasilkan enzim-enzim tertentu melalui proses fermentasi (proses peragian). Di
dalam pemanfaatan mikroba ini, manusia tidak melakukan manipulasi atau
rekayasa proses. Manusia hanya menciptakan kondisi dan bahan makanan yang
cocok bagi mikroba untuk berkembang secara optimal.
Contoh rangkaian proses yang digunakan dalam bioteknologi konvensional
dapat dilihat pada Gambar 1.1 .Proses terjadi berurutaan, dari tepung (amilum)
menjadi glukosa oleh jamur Aspergillus, selanjutnya glukosa menjadi alkohol oleh
jamur Saccharomyces. Rangkaian proses ini telah lama digunakan.

Sumber : http://biologiklaten.wordprees.com
Gambar 1.1 Bagan fermentasi
Salah satu contoh produk pangan bioteknologi konvensional yang paling
populer adalah tape. Pada dasarnya pembuatan tape tidak jauh berbeda antara tape
singkong, tape ketan, ataupun tape dengan bahan karbohidrat lainnya. Namun
pada proses pembuatan tape ketan, sebelum ketan dikukus, ketan harus terlebih
dahulu direndam kurang lebih 5 jam. Hal tersebut tersebut membuat ketan lebih
cepat masak ketika proses pengukusan. Pemberian ragi juga harus dalam kondisi
singkong dingin yang bertujuan agar sel-sel ragi tidak akan mati atau rusak, selain
itu pemberian ragi pun harus tersebar secara merata, agar fermentasi juga terjadi
secra merata.
Proses pembuatan tape sebenarnya hanya memelihara jamur ragi tape
(mikroba pembuat tape) pada ketela pohon atau nasi ketan yang dijadikan substrat
bagi jamur ragi. Pemeraman ketela pohon atau nasi ketan yang telah ditaburi ragi
(Saccharomyces cerevisiae) sebagai upaya untuk menciptakan kondisi yang sesuai
untuk pertumbuhan jamur ragi, karena jamur ragi menyukai tempat yang
anaerob(tanpa oksigen), gelap dan hangat dan sebagai hasil dari fermentasi tersebut
adalah produk tape yang banyak dijual di pasar, seperti yang terlihat pada gambar
1.2

Sumber: https://i1.biotechdh.com/biotechnology.org
Gambar 1.2 (a) Tapai Singkong (b) Tapai ketan
Coba perhatikan beberapa produk
Tantangan! makanan atau minuman di sekitarmu

Carilah informasi dari berbagai yang memanfaatkan bioteknologi


sumber, apakah proses pembuatan tapai konvensional. Roti, keju, atau yogurt
singkong sama dengan pembuatan tapai
adalah beberapa produk makanan
ketan? Apakah mikroorganisme yang
berperan juga sama? bioteknologi yang mungkin pernah
kamu makan.
Proses untuk mengolah jenis makanan itu memanfaatkan pengolahan
bioteknologi konvensional. Apakah kamu tahu mikroorganisme yang berperan
dalam pembuatannya? Simaklah penjelasan berikut!
a. Yogurt
Taukah kamu bahwa bahan utama pembuatan
yogurt adalah susu. Yogurt merupakan minuman
hasil fermentasi susu yang menggunakan bakteri
Streptococcus thermophillus atau lactobacillus bulgaricus.
Bakteri ini akan mengubah laktosa menjadi asam
laktat. Efek lain dari proses fermentasi adalah
pecahnya protein pada susu yang menyebabkan susu
menjadi kental. Hal tersebutlah yang menjadikan Sumber: www.midwestdairy.com
Gambar 1.3 Yogurt
yogurt terasa asam dan kental.

Berdasarkan penelitian di Institut


Nutrisi Nasional, Hyderabad, segelas
yoghurt (250 mL) mengandung 370
gram kalsium. Jumlah tersebut lebih
banyak dari pada kalsium dalam 250 mL
susu, yakni 300 mg. Jumlah kalsium
dalam 250 mL yoghurt terbukti dapat
Sumber: www.bionnet.com memenuhi 30–40% kebutuhan orang
Gambar 1.4 Susu dan Yogurt
dewasa sehari-hari. Selain itu, yoghurt
juga merupakan sumber vitamin B,
b. Keju
Keju merupakan bahan makanan yang
dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat
pada susu melalui proses pengentalan atau
koagulasi. Proses pengentalan ini dilkukan
dengan bantuan bakteri lactobacillus bulgaricus
dan Streptococcus thermophillus. Bakteri ini akan

Sumber: www.midwestdairy.com
Gambar 1.5 Keju
menghasilkan enzim renin, sehingga protein susu akan menggumpal dan membagi
susu menjadi cari dan padatan (dadih).
Selanjutnya enzim renin akan mengubah gula laktosa dalam susu menjadi asam
dan protein yang ada pada dadih. Selanjutnya dadih mengalami proses
pematangan dan pengemasan sehingga terbentuk produk olahan yang kita kenal
dengan keju.
c. Mentega
Pembuatan mentega menggunakan
mikroorganisme Streptococcus lactis. Bakteri-
bakteri tersebut membentuk proses
pengasaman, selanjutmya susu diberi cita rasa
tertentu dan leak mentega dipisahkan.
Kemudian lemak mentega diaduk untuk Sumber : http://ebiologi.net
menghasilkan mentega yang siap dimakan. Gambar 1.6 Mentega

d. Tempe
Telah diakui dunia bahwa tempe adalah makanan asli Indonesia yang
kandungan gizinya patut diperhitungkan. Dengan kadar protein 18,3 per 100 gram,
tempe merupakan alternatif sumber protein nabati. Selain itu tempe juga
mengandung beberapa asam amino yang diperlukan tubbuh manusia. Tahukah
kamu bagaimana cara membuat tempe? Pada dasarnya produksi tempe dilakukan
dengan teknik fermentasi. Fermentasi dilakukan dengan menumbuhkan jamur
Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus pada bijii kedelai. Pada proses
pertumbuhan, jamur akan menghasilkan benang-benang yang disebut dengan hifa.
Benang-benang tersebut yang mengakibatkan biji-biji kedelai saling terikat dan
membentuk struktur yang kompak pada Gambar 1.4

Sumber :www.pf.chiba-u.ac.jp/
Gambar 1.7 (a) Tempe (b) Jamur Rhizopus oryzae
e. Roti
Pembuatan roti memerlukan mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae.
Mikroorganisme tersebut akan memfermentasikan gula di dalam adonan menjadi
CO2 dan alkohol sehingga adonan mengembang. Dalam proses ini, roti tidak
memecah tepung menjadi gula karena tidak menghasilkan enzim amilase. Selain itu
untuk mengembangkan dan memberikan rasa saat di panggang, uap CO 2 hasil
fermentasi ragi juga meninggalkan tekstur yang khas dan menyebabkan roti menjadi
ringan

Sumber :http: //i1.biotechdh.com/biotechnology.org


Gambar 1.8 (a) Roti (b) Saccharomyces cerevisiae
f. Kecap
Pembuatan kecap memerlukan jamur Aspergillus wentii. Jamur ini ditumbuhkan
dalam kulit gandum terlebih dahulu. Selanjutnya, jamur bersama dengan bakteri
asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang sudah dimasak akan menghancurkan
campuran gandum. Setelah melalui fermentasi karbohidrat yang cukup lama maka
dihasilkan kecap

g. Oncom
Pernahkah kamu makan oncom? Oncom
merupakan makanan yang dikenal dikawasan Jawa
Barat. Oncom terbuat dari ampas kedelai atau
bungkil kacang dengan bantuan jamur Monilia
Sitophila. Jamur ini dapat menghasilkan zat warna Sumber: http://ebiologi.net
Gambar 1.9 Oncom
merah atau orange yang merupakan pewarna alami.
h. Tauco
Terbuat dari kacang kedelai yang proses
pembuatannya mirip dengan pembuatan kecap yang

Sumber: http://agrotecno.net
Gambar 1.10 Tauco
memanfaatkan mikroorganisme Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus. Tauco pun
merupakan produk hasil fermentasi.
Di Indonesia, tauco memang bukanlah bahan atau bumbu masak yang dipakai
di semua daerah. Jawa barat merupakan salah satu daerah penghasil tauco yang
sering digunakan dalam masakannya, selain untuk tumisan bisa dipakai untuk
membuat sambal tauco.

Sebagaimana uraian sebelumnya, banyak produk bahan makanan lainnya


misalnya Nata de coco (sari kelapa atau kolang-kaling dari air kelapa) juga produk
bioteknologi konvensional yang pembuatannya dibantu bakteri Acetobacter xylinum.
Nata de coco terbuat dari air kekapa dengan massa kenyal berwarna putih yang
terbentuk dari serabut hemiselulosa yang terbentuk pada permukaan medium cair
tempat hidup bakteri Acetobacter xylinum.
Pemanfaatan mikroorganisme ini juga terjadi pada produk minuman dan
alkohol seperti pada pembuatan tuak, sake, minuman anggur (wine), dan bir.
Minuman tuak dan sake dapat dihasilkan dari fermentasi beras ketan oleh
Aspergillus orizae. Sedangkan pembuatan minuman anggur dapat dibuat dari buah
anggur atau buah lain yang memanfaatkan Saccharomyces cerevisiae dan
Saccharomyces ayanus melalui proses fermentasi dan bir dibuat dari biji padi yang
sebelumnya diubah menjadi malt yang mengandung enzim amilase

Sumber : http://www.greeners.co
Gambar 1.11 (a) Nata de coco (b) bir

Tahukah kamu, ternyata beberapa makanan dan minuman mengandung


alkohol, misalnya pada tape dan roti. Apa dampak bagi tubuhmu, bila
mengkonsumsi bahan makanan itu? Tentu kamu tahu bahwa mengkonsumsi
alkohol akan merusak kesehatanmu. Pemerintah telah memberi batasan dalam
pengonsumsian alkohol melalui BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)
dengan memberikan rekomendasi batasan alkohol pada makanan dan minuman
sebanyak-banyaknya 5%. Di atas persentase tersebut, BPOM menyatakan makanan
dan minuman tersebut berbahaya untuk kesehatan
Tahukah kamu bagaimana perbandingan nilai gizi produk bioteknologi. Berikut
ini adalah hasil analisis kandungan zat gizi pada kedelai dan tempe.
Tabel 1.2 Kandungan Gizi Kedelai dan Tempe

BIOTEKNOLOGI MODERN

Peningkatan Perkembangan bioteknologi pangan selanjutnya masuk ke masa


bioteknologi modern dan mulai menerapkan prinsip genetika, biokimia, dan
biomolekuler. Berbeda dengan bioteknologi konvensional, bioteknologi modern
(khususnya rekayasa genetika) berusaha mengubah sifat organisme sehingga
memiliki kemampuan seperti yang diinginkan. Rekayasa genetik adalah kegiatan
manipulasi gen untuk mendapatkan produk baru dengan cara membuat DNA baru.
Manipulasi materi genetik dilakukan dengan cara menambah atau menghilangkan
gen tertentu. Sebagai contoh misalnya, bakteri pada masa dahulu tidak mampu
menghasilkan insulin yang diperlukan oleh manusia, pada saat sekarang orang
sudah berhasil menambah sifat baru kepada bakteri tersebut, sehingga mampu
menghasilkan insulin. Ada beberapa prinsip dasar dalam rekayasa genetika, yaitu
DNA rekombinan, fusi protoplasma daan kultur jaringan.

1. DNA Rekombinan
Bioteknologi modern juga digunakan untuk merekombinasi DNA. DNA
dipotong kemudian disambung dengan DNA baru yang membawa sifat unggul.
DNA baru hasil penggabungan inilah yang disebut DNA rekombinan. Organisme
yang menggunakan bagian gen organisme lain di dalam tubuhnya dikenal dengan
istilah organisme transgenik. Bagaimana DNA rekombinan itu dibuat? Perhatikan
Gambar 1.12.

Gambar 1.12 Urutan Pembuatan DNA rekombinan


Makhluk hidup yang telah disisipi sifat (DNA) baru biasanya akan memiliki
sifat baru itu. Makhluk hidup yang demikian itu disebut makhluk hidup transgenik
(GMO = Genetic Manipulating Organism). Tumbuhan, hewan, dan bakteri
transgenik tidak hanya digunakan untuk keperluan penelitian namun juga untuk
memenuhi kebutuhan di bidang medis dan pertanian
a. Tanaman Transgenik
Tanaman transgenik merupakan suatu alternatif agar tanaman tahan
terhadap hama sehingga hasil panen dapat melimpah. Bahkan tanaman tersebut
dapat direkayasa agar mampu membunuh hama yang menyerangnya. Melalui
transgenik juga dapat dikembangkan kacang tanah dan kacang kedelai yang
tidak akan menimbulkan reaksi alergi agi yang mengkonsumsinya, kentang
manis yang tahan virus, pomato (potato dn tomato), beras dengan kandungan
zat besi dan vitamin A yang lebih tnggi yang lebih dikenal dengan Golden rice
seperti pada Gambar 1.13

Sumber: https://i1.biotechdh.com/biotechnology.org
Gambar 1.13 (a) beras putih dan golden rice (b) pomato
b. Hewan Transgenik
Pada awalnya hewan transgenik merupakan bahan penelitian para ilmuwan
untuk menemukan jenis penyakit yang menyerang hewan tertentu dan cara
penanggulangannya. Perkembangan selanjutnya, penerapan teknologi rekayasa
genetik pada hewan bertujuan untuk menghasilkan hewan ternak yang
memproduksi susu dan daging yang berkualitas, ikan yang cepat besar dan
mengandung vitamin tertentu, dan sebagainya.
Selain pengembangan di bidang pangan, Produk transgenik juga banyak
bermanfaat untuk bidang medis. Salah satu contohnya pemanfaatan organisme
transgenik di bidang medis adalah pembuatan hormon insulin melalui bakteri.
Insulin merupakan hormon yang dihasilkan oleh pankreas yang berperan
penting dalam pencernaan karbohidrat. Insulin digunakan untuk mengobati
pasien Diabetes melitus.
Ayo, Kita Pahami

Bioteknologi banyak digunakan untuk rekayasa reproduksi pada


hewan, misalnya pada proses kloning. Peristiwa kloning adalah seperti
menyalin satu individu menjadi individu lain yang sama persis dan identik
secara genetik. Kloning merupakan reproduksi aseksual yang bertujuan
untuk menghasilkan individu baru yang seragam. Kloning juga
dimanfaatkan manusia untuk memperoleh jenis-jenis tanaman dan hewan
unggul. Agar lebih jelas mari kita perhatikan gambar dan ilustrasi berikut.

Sumber: http://orindesia.wordpress.com
Gambar 1.14 Proses Kloning pada Hewan

Tahukah kamu cara mengkloning domba A? Pada tahap pertama


kita perlu mengambil beberapa sel tubuh dari domba A. Lalu kita ambil sel
telur dari domba B. Sel tubuh domba A diambil inti selnya saja dan sel telur
domba B diambil inti selnya sehingga tersisa badan sel telurnya. Inti sel
domba A disuntikkan ke dalam sel telur domba B. Selanjutnya sel tersebut
akan berkembang menjadi embrio dan diimplantasikan atau ditanam di
rahim domba lain (domba C). Setelahnya akan lahir domba yang mirip dan
identik dengan domba A. Domba yang yang lahir akan memiliki sifat yang
identik dengan domba pendonor inti sel, pada ilustrasi ini domba A
pendonor inti selnya.
Pernahkan kalian mendengar tentang
domba Dolly? Domba Dolly merupakan
seekor domba betina hasil kloning dari
penelitian Dr.Ian Willmut seorang ilmuwan
Skotlandia pada tahun 1997. Kloning domba
Dolly merupakan peristiwa penting dalam
sejarah kloning. Dolly direproduksi tanpa
bantuan domba jantan, melainkan ciptaan Sumber: http://moronexplorer.wordpress.com
Gambar 1.15 Domba Dolly
dari sebuah kelenjar susu yang diambil dari
seekor domba betina
2. Fusi Protoplasma
Fusi protoplasma merupakan salah satu metode persilangan atau hibridisasi
dengan memanfaatkan rekayasa genetika. Fusi protoplasma adalah penggabungan
dua sel dari jaringan yang sama atau dua sel dari organisme yang berbeda dalam
suatu medan listrik. Hal ini akan mengakibatkan kedua sel akan tertarik satu sama
lain dan akhirnya mengalami fusi (melebur). Prinsip ini dapat dilakukan pada sel
tumbuhan maupun sel hewan. Broccoflower merupakan salah satu hasil rekayasa
genetika melalui teknik fusi protoplasma, agar kamu lebih paham tentang fusi
protoplama, bacalah kolom yang tersedia berikut ini.
Ketika sebuah tanaman terluka, suatu kumpulan sel yang disebut kalus
tumbuh lebih cepat pada tempat yang terluka. Sel kalus memiliki kemampuan
untuk berdiferensiasi menjadi batang, tunas, akar dan keseluruhan organ tanaman
berbunga dapat hasilkan pada tempat yang terluka tersebut. Potensi alami dari sel
ini untuk melakukan “program ulang” membuat sel tersebut menjadi kandidat
yang ideal dalam rekayasa genetik.
Seperti halnya sel tanaman yang lain, sel kalus juga diseliputi oleh selulosa
yang tebal pada dinding selnya sehingga dapat menjadi pembatas atau
menghambat DNA baru yang akan masuk. Untungnya dinding sel tersebut dapat
diuraikan dengan bantuan enzim selulase, sehingga dihasilkan satu sel tanpa
dinding yang disebut protoplas. Protoplas ini bisa difusikan (digabungkan)
dengan protoplas dari spesies lain, sehingga dihasilkan suatu sel yang dapat
tumbuh menjadi sebuah tanaman hibrida. Metode ini, disebut fusi protoplas.
Metode ini telah digunakan pada broccoflower, yang merupakan suatu tanaman
hasil fusi tanaman brokoli dengan tanaman kol (broccoflower).

Sumber : Dokumen Kemdikbud


Gambar 1.16 (a) Tanaman Brokoli, (b) Tanaman Kol, (c) Tanaman Broccoflower

3. Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan teknik untuk memperoleh bibit tanaman dengan
cara menumbuhkan sebagian jaringan tumbuhan dalam media khusus. Teknik ini
bertujuan memperoleh bibit tanaman baru yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih
banyak dalam waktu yang tidak terlalu lama. Melalui cara ini perbanyakan tanaman
dilakukan secara vegetatif.
Teori yang melandasi teknik ini adalah teori totipotensi, yang artinya setiap sel
tumbuhan memiliki kemampuan untuk tumbuh menjadi individu bila ditempatkan
pada lingkungan yang sesuai. Dengan demikian individu-individu yang dihasilkan
akan mempunyai sifat yang sama persis dengan induknya.
Teknik kultur jaringan diterapkan dengan cara mengambil sedikit jaringan dari
daun, pucuk, atau ujung akar tanaman yang sebelumnya telah disucihamakan.
Selanjutnya potongan jaringan tersebut ditanam pada botol-botol steril yang telah
diisi dengan media tanam. Dalam media tersebut terkandung unsur hara yang
sudah ditakar dan hormon pertumbuhan yang sesuai. Setelah beberapa lama, dari
potongan jaringan tersebut akan tumbuh tunas baru atau kalus. Kalus selanjutnya
akan berkembang jadi tunas yang dapat menghasilkan akar dan selanjutnya tumbuh
menjadi individu baru, yang disebut plantlet.
Setelah plantlet dalam botol tersebut cukup besar dapat dipindah ke media tanah
seperti pada umumnya. Proses menanam dengan teknik kultur jaringan dapat kamu
amati melalui skema pada Gambar 1.17.

Sumber : www.tfkhdyt.blogspot.com
Gambar 1.17 skema menanam dengan teknik kultur jaringan
PERAN BIOTEKNOLOGI

Berdasarkan pembahasan sebelumnya kamu tentu telah mengetahui berbagai


manfaat bioteknologi dalam kehidupan manusia, khususnya untuk menghasilkan
bahan makanan, bidang kesehatan, dan masih banyak lagi. Sampai saat ini ilmuwan
terus melakukan penelitian dalam bidang bioteknologi yang dapat menghasilkan
suatu produk baru sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan manusia. Jurnal IPA
A. Penerapan bioteknologi
1) Bidang pangan contoh PST dan mikroprotein
Tuliskan dalam jurnal IPA
2) Bidang pertanian dan peternakan, cotoh padi mu kemungkinan dampak
transgenik, buah tahan busuk, tembakau apa yang muncul apabila
resisten terhadap virus, dan ikan salmon bioteknologi konvensional
raksasa seperti pemuatan tempe dan
3) Biang kedokteran, contohnya pembuatan tape dilakukan besar-
insulin, vaksin, antibodi monoklonal. besaran?

Banyak contoh-contoh masalah umat manusia


dapat diatasi melalui bioteknologi ini, namun perlu juga disadari bahwa dampaknya
juga tidak sedikit. Dampak penerapan bioteknologi terdapat pada berbagai aspek
kehidupan seperti etika/moral, lingkungan hidup, sosial ekonomi, dan kesehatan
.
a. Bidak etika/moral
Menyisipkan gen makhluk hidup lain memiliki dampak etika yang serius.
Menyisipkan gen makhluk hidup lain dianggap melanggar hukum alam dan sulit
diterima masyarakat. Mayoritas orang Amerika berpendapat bahwa pemindahan
gen itu tidak etis, 90% menentang pemindahan gen manusia ke hewan dan 75%
menentang perpindahan gen hewan ke hewan lain. Bahan pangan transgenik yang
tidak berlabel juga membawa konsekuensi bagi penganut agama tertentu.
Bagaimana hukumnya bagi penganut agama Islam, kalau gen babi disisipkan ke
dalam buah semangka? Penerapan hak paten pada organisme hasil rekayasa
merupakan pemberian hak pribadi atas organisme. Hal ini bertentangan dengan
banyak nilai-nilai budaya yang menghargai nilai instrinsik makhluk hidup

b. Bidang Lingkungan
Masih ingatkah kamu dengan tanaman transgenik atau hewan transgenik?
Tanaman atau hewan transgenik memiliki sususan gen yang telah dimodifikasi, baik
ditambahkan suatu gen atau dilakuakn pengurangan suatu gen organisme
tersebut.organisme transgenik ini jika tidak diolah dengan baik maka akan dapat
mencemari keanekaragaman gen yang ada di lingkungan alami atau merusak
plasma nutfah atau yang dikenal dengan “polusi gen”. Misalnya tanaman jagung
yang tahan terhadap herbisida, maka ketika jagung transgenik ini ditanam di lahan
alami maka serbuk sari dapat membawa gen jagung transgenik dan menyerbuki
jagung alami. Hal ini yang membuat gen-gen pada jagung alami sudah
terkontaminasi dengan gen-gen dari tanaman jagung transgenik. Tanaman
transgenik biasanya merupakan tanaman unggul, hal ini membuat petani lebih
cenderung menanamtanaman transgenik (monokultur) dan tidak lagi
menanamtanaman lokal. Akibatnya tanaman lokal akan menjadi langka dan
berakibat pula pada penurunan jumlah plasma nutfah. Penggunaan tanaman
transgenik juga dapat menimbulkan hama baru yang lebih kuat dari pada hama
sebelumnya dan mengganggu keseimbangan ekosistem.

Sumber: en.wikipedia.org
Gambar 1.14 Peneliti sedang Mengamati Monokultur Jagung Transgenik

c. Bidang Kesehatan
Banyak masyarakat yang khawatir bahwa pengembangan tanaman dan
hewan transgenik berbahaya bagi kesehatan manusia. Hal ini disebabkan di dalam
organisme transgenik terdapat gen asing yang seharusnya tidak ada, bahkan tidak
untuk dikonsumsi manusia. Gen ini dikhawatirkan memicu munculnya penyakit
baru atau bahkan kanker. Berdasarkan hasil penelitian terhadap tanaman keelai
transgenik yang mengandung gen dari kacang Brazil bisa memicu reaksi alergi pada
orang tertentu yang sensitif terhadap kacang Brazil. Gen-gen asing tersebut juga
dikhawatirkan dapat memicu bakteri untuk resisten sehingga muncul bakteri yang
lebih ganas. Beberpa produk bioteknologi misalnya alkohol dapat disalahgunakan
untuk dibuat menjadi minuman berarkohol yang apabila dikonsumsi terus menerus
dapat meimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.
d. Bidang Sosial dan Ekonomi
Berbagai produk dari bioteknologi juga berpengaruh terhadap bidang
ekonomi dan sosial. Seseorang yang memiliki modal dapat mengembangkan
pertanian transgenik yang dapat meningkatkan hasil panen menjadi sangat
berlimpah dengan kualitas sangat baik. Hal ini tentunya membuat petani tradisional
kalah saingdalam pemasaran sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi petani
tradisional. Jika masalah ini terus berlanjut maka akan menimbulkan kesenjangan
perekonomian yang makin besar. Begitu juga suatu negara yang sudah maju dan
telah mengembangkan organisme transgenik yang memasarkan produknya di
perdagangan internasional, tentunya produk negara berkembang akan kalah sehingga
penghasilan negara pun dapat berkurang. Hal ini juga dapat membuat negara berkembang
menjadi tergantung pada produk negara maju.

TOKOH SAINS
Luis Pasteur (1822-1895)

Luis pasteur lahir di Prancis, 27 Desember


1822- meninggal 28 September 1895pada umur 72
tahun. Sebagai ilmuwan, ia berhasil menemukan
cara mencegah pembusukan makanan hingga
beberpa waktu lamanya, dengan proses
pemanasan yang biasa disebut pasteurisasi. Luis
Sumber : http://www.sapaviva.com
Gambar 1.14 Luis Pasteur pasteur memulai kariernya sebagai ahli fisika di
sebuah sekolah lanjutan atas.
Pada usia 26 tahun ia sudah menjadi profesor di Universitas Strasbourg,
kemudian ia pindah ke Universitas Lille pada tahun 1856, ia melakukan penemuan
yang berarti sangat esar bagi kedokteran. Penemuan awalnya adalah pasteurisasi,
yakni mematikan bakteri yang ada di susu dengan pemanasan. Pasteur juga
membuat obat untuk mencegah penyakit antraks dan suntikan melawan penyakit
anjing gila rabies. Pada waktu itu orang yang digigit oleh anjing gila akan menderita
penyakit yang disebut hidrofobid. Suntikan rabies pasteur tidak hanya mencegah
tetapi juga mengobati penyakit tersebut.

Montara di Laut Timor, Nusa Tenggara Timur? Kilang minyak yang meledak sejak 21 agustus 2009 tumpah dan m
Sumber: https://arrumsundari.wordpress.com
Gambar: Peristiwa tumapahan minyak di laut

Daftar Pustaka

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas IX K13. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Nur Kuswanti, dkk.2008Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan
Alam:Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas IX Edisi 4.
Jakarta: Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Wariyono, Sukis, dan Yani Muharomah. 2008. Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar 3;
Panduan Belajar IPA Terpadu untuk Kelas IX SMP/MTs. Jakarta: Pusat
Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai