Bahan Ajar Revisi
Bahan Ajar Revisi
Kompetensi Dasar
BIOTEKNOLOGI
Terbagi menjadi
Bioteknologi Konvensional Bioteknologi Modern
Menggunakan Pangan
Prinsipnya
Produk
Hasil
Mikroorganisme Teknik rekayasa genetik Pertanian
Seperti
Jasa
Hasilnya
Perternakan
Organisme transgenik
Jamur Bakteri
Yogurt
Bidang
Kesehatan
Contoh
Enzim-enzim Tape
Industri
Prosesnya
Tempe
Fermentasi Kesehatan
Kecap
Kecap
Bisakah kamu hidup tanpa teknologi? Mungkin tidak akan bisa.
Perhatikan aktivitasmu sehari-hari selalu menggunakan hasil-hasil teknologi.
Kamu nonton TV, pergi sekolah dengan kendaraan bermotor, berkomuniasi
dengan telepon, bekerja dengan komputer, dan sebagainya. Semuanya yang
telah dicontohkan tersebut adalah produk teknologi.
Demikian juga yang berkaitan dengan sandang, papan, pangan dan
pengobatan juga menerapkan teknologi. sebagai contoh, mungkin kamu
pernah melihat semangka tanpa biji, mendengar tentang kloning domba atau
anjing. Itu semua adalah hasil penerapan teknologi pada organisme untuk
Tujuan : Membuat tape dari beberapa bahan yang berbeda
menghasilkan produk yang bermanfaat, dan dikenal dengan Bioteknologi. Apa
Apa yang kamu perlukan?
itu1.bioteknologi
½ kg bahan akan kamu
yang pelajari pada
mengandung bab ini
karbohidrat (singkong, ketan, sukun,
atau bahan lain yang ada di daerahmu)
2. Ragi tape
BIOTEKNOLOGI
3. Daun pisang sebagai pembungkus
ApaTahukah kamu
yang harus apalakukan
kamu yang dimaksud dengan bioteknologi? Tape
1. Melakukannya
merupakan bersama kelompokmu
produk makanan yang proses dipembuatannya
rumah
2. Membersihkan bahan-bahan yang mengandung karbohidrat dyang
memanfaatkan bioteknologi. Pernahkan kamu mengamati
kamu pilih
singkong dengan tape?
3. Mengukus Apa yang
bahan-bahan membedakan
yang darimatang
dipilih sampai
kedua 4. Membiarkan bahan-bahan
benda tersebut? Benartersebut sampai
sekali, yang dingin
5. Menabuti bahan-bahan yang dipilih dengan ragi tape hingga rata
membedakan tape dengan singkong adalah rasa dan
6. Membungkus rapat dengan daun pisang
teksturnya. Coba kalian
7. Melakukan pikirkan, apa
pengamatan danyang membuat tape mulai pada tahap
mendokumentasikan
mempunyai setelahrasa dan tekstur
pemberian yang menjadi
ragi hingga berbedatape dengan
sesuai dengan petunjuk
singkong!.yangTentunya
diberikan oleh
kamugurutertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang
8. Mencatat hasil pengamatan pada Tabel 1.1
bioteknologi dan contoh-contohnya termasuk tape bukan?
9. Mendiskusikan hasil pengamatan tersebut dengan teman kelompok
Tabel 1.1 Data Pengamatan Tape
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang menggunakan jasa
mikroba untuk menghasilkan produk dan jasa, misalnya jamur dan bakteri
menghasilkan enzim-enzim tertentu melalui proses fermentasi (proses peragian). Di
dalam pemanfaatan mikroba ini, manusia tidak melakukan manipulasi atau
rekayasa proses. Manusia hanya menciptakan kondisi dan bahan makanan yang
cocok bagi mikroba untuk berkembang secara optimal.
Contoh rangkaian proses yang digunakan dalam bioteknologi konvensional
dapat dilihat pada Gambar 1.1 .Proses terjadi berurutaan, dari tepung (amilum)
menjadi glukosa oleh jamur Aspergillus, selanjutnya glukosa menjadi alkohol oleh
jamur Saccharomyces. Rangkaian proses ini telah lama digunakan.
Sumber : http://biologiklaten.wordprees.com
Gambar 1.1 Bagan fermentasi
Salah satu contoh produk pangan bioteknologi konvensional yang paling
populer adalah tape. Pada dasarnya pembuatan tape tidak jauh berbeda antara tape
singkong, tape ketan, ataupun tape dengan bahan karbohidrat lainnya. Namun
pada proses pembuatan tape ketan, sebelum ketan dikukus, ketan harus terlebih
dahulu direndam kurang lebih 5 jam. Hal tersebut tersebut membuat ketan lebih
cepat masak ketika proses pengukusan. Pemberian ragi juga harus dalam kondisi
singkong dingin yang bertujuan agar sel-sel ragi tidak akan mati atau rusak, selain
itu pemberian ragi pun harus tersebar secara merata, agar fermentasi juga terjadi
secra merata.
Proses pembuatan tape sebenarnya hanya memelihara jamur ragi tape
(mikroba pembuat tape) pada ketela pohon atau nasi ketan yang dijadikan substrat
bagi jamur ragi. Pemeraman ketela pohon atau nasi ketan yang telah ditaburi ragi
(Saccharomyces cerevisiae) sebagai upaya untuk menciptakan kondisi yang sesuai
untuk pertumbuhan jamur ragi, karena jamur ragi menyukai tempat yang
anaerob(tanpa oksigen), gelap dan hangat dan sebagai hasil dari fermentasi tersebut
adalah produk tape yang banyak dijual di pasar, seperti yang terlihat pada gambar
1.2
Sumber: https://i1.biotechdh.com/biotechnology.org
Gambar 1.2 (a) Tapai Singkong (b) Tapai ketan
Coba perhatikan beberapa produk
Tantangan! makanan atau minuman di sekitarmu
Sumber: www.midwestdairy.com
Gambar 1.5 Keju
menghasilkan enzim renin, sehingga protein susu akan menggumpal dan membagi
susu menjadi cari dan padatan (dadih).
Selanjutnya enzim renin akan mengubah gula laktosa dalam susu menjadi asam
dan protein yang ada pada dadih. Selanjutnya dadih mengalami proses
pematangan dan pengemasan sehingga terbentuk produk olahan yang kita kenal
dengan keju.
c. Mentega
Pembuatan mentega menggunakan
mikroorganisme Streptococcus lactis. Bakteri-
bakteri tersebut membentuk proses
pengasaman, selanjutmya susu diberi cita rasa
tertentu dan leak mentega dipisahkan.
Kemudian lemak mentega diaduk untuk Sumber : http://ebiologi.net
menghasilkan mentega yang siap dimakan. Gambar 1.6 Mentega
d. Tempe
Telah diakui dunia bahwa tempe adalah makanan asli Indonesia yang
kandungan gizinya patut diperhitungkan. Dengan kadar protein 18,3 per 100 gram,
tempe merupakan alternatif sumber protein nabati. Selain itu tempe juga
mengandung beberapa asam amino yang diperlukan tubbuh manusia. Tahukah
kamu bagaimana cara membuat tempe? Pada dasarnya produksi tempe dilakukan
dengan teknik fermentasi. Fermentasi dilakukan dengan menumbuhkan jamur
Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus pada bijii kedelai. Pada proses
pertumbuhan, jamur akan menghasilkan benang-benang yang disebut dengan hifa.
Benang-benang tersebut yang mengakibatkan biji-biji kedelai saling terikat dan
membentuk struktur yang kompak pada Gambar 1.4
Sumber :www.pf.chiba-u.ac.jp/
Gambar 1.7 (a) Tempe (b) Jamur Rhizopus oryzae
e. Roti
Pembuatan roti memerlukan mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae.
Mikroorganisme tersebut akan memfermentasikan gula di dalam adonan menjadi
CO2 dan alkohol sehingga adonan mengembang. Dalam proses ini, roti tidak
memecah tepung menjadi gula karena tidak menghasilkan enzim amilase. Selain itu
untuk mengembangkan dan memberikan rasa saat di panggang, uap CO 2 hasil
fermentasi ragi juga meninggalkan tekstur yang khas dan menyebabkan roti menjadi
ringan
g. Oncom
Pernahkah kamu makan oncom? Oncom
merupakan makanan yang dikenal dikawasan Jawa
Barat. Oncom terbuat dari ampas kedelai atau
bungkil kacang dengan bantuan jamur Monilia
Sitophila. Jamur ini dapat menghasilkan zat warna Sumber: http://ebiologi.net
Gambar 1.9 Oncom
merah atau orange yang merupakan pewarna alami.
h. Tauco
Terbuat dari kacang kedelai yang proses
pembuatannya mirip dengan pembuatan kecap yang
Sumber: http://agrotecno.net
Gambar 1.10 Tauco
memanfaatkan mikroorganisme Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus. Tauco pun
merupakan produk hasil fermentasi.
Di Indonesia, tauco memang bukanlah bahan atau bumbu masak yang dipakai
di semua daerah. Jawa barat merupakan salah satu daerah penghasil tauco yang
sering digunakan dalam masakannya, selain untuk tumisan bisa dipakai untuk
membuat sambal tauco.
Sumber : http://www.greeners.co
Gambar 1.11 (a) Nata de coco (b) bir
BIOTEKNOLOGI MODERN
1. DNA Rekombinan
Bioteknologi modern juga digunakan untuk merekombinasi DNA. DNA
dipotong kemudian disambung dengan DNA baru yang membawa sifat unggul.
DNA baru hasil penggabungan inilah yang disebut DNA rekombinan. Organisme
yang menggunakan bagian gen organisme lain di dalam tubuhnya dikenal dengan
istilah organisme transgenik. Bagaimana DNA rekombinan itu dibuat? Perhatikan
Gambar 1.12.
Sumber: https://i1.biotechdh.com/biotechnology.org
Gambar 1.13 (a) beras putih dan golden rice (b) pomato
b. Hewan Transgenik
Pada awalnya hewan transgenik merupakan bahan penelitian para ilmuwan
untuk menemukan jenis penyakit yang menyerang hewan tertentu dan cara
penanggulangannya. Perkembangan selanjutnya, penerapan teknologi rekayasa
genetik pada hewan bertujuan untuk menghasilkan hewan ternak yang
memproduksi susu dan daging yang berkualitas, ikan yang cepat besar dan
mengandung vitamin tertentu, dan sebagainya.
Selain pengembangan di bidang pangan, Produk transgenik juga banyak
bermanfaat untuk bidang medis. Salah satu contohnya pemanfaatan organisme
transgenik di bidang medis adalah pembuatan hormon insulin melalui bakteri.
Insulin merupakan hormon yang dihasilkan oleh pankreas yang berperan
penting dalam pencernaan karbohidrat. Insulin digunakan untuk mengobati
pasien Diabetes melitus.
Ayo, Kita Pahami
Sumber: http://orindesia.wordpress.com
Gambar 1.14 Proses Kloning pada Hewan
3. Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan teknik untuk memperoleh bibit tanaman dengan
cara menumbuhkan sebagian jaringan tumbuhan dalam media khusus. Teknik ini
bertujuan memperoleh bibit tanaman baru yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih
banyak dalam waktu yang tidak terlalu lama. Melalui cara ini perbanyakan tanaman
dilakukan secara vegetatif.
Teori yang melandasi teknik ini adalah teori totipotensi, yang artinya setiap sel
tumbuhan memiliki kemampuan untuk tumbuh menjadi individu bila ditempatkan
pada lingkungan yang sesuai. Dengan demikian individu-individu yang dihasilkan
akan mempunyai sifat yang sama persis dengan induknya.
Teknik kultur jaringan diterapkan dengan cara mengambil sedikit jaringan dari
daun, pucuk, atau ujung akar tanaman yang sebelumnya telah disucihamakan.
Selanjutnya potongan jaringan tersebut ditanam pada botol-botol steril yang telah
diisi dengan media tanam. Dalam media tersebut terkandung unsur hara yang
sudah ditakar dan hormon pertumbuhan yang sesuai. Setelah beberapa lama, dari
potongan jaringan tersebut akan tumbuh tunas baru atau kalus. Kalus selanjutnya
akan berkembang jadi tunas yang dapat menghasilkan akar dan selanjutnya tumbuh
menjadi individu baru, yang disebut plantlet.
Setelah plantlet dalam botol tersebut cukup besar dapat dipindah ke media tanah
seperti pada umumnya. Proses menanam dengan teknik kultur jaringan dapat kamu
amati melalui skema pada Gambar 1.17.
Sumber : www.tfkhdyt.blogspot.com
Gambar 1.17 skema menanam dengan teknik kultur jaringan
PERAN BIOTEKNOLOGI
b. Bidang Lingkungan
Masih ingatkah kamu dengan tanaman transgenik atau hewan transgenik?
Tanaman atau hewan transgenik memiliki sususan gen yang telah dimodifikasi, baik
ditambahkan suatu gen atau dilakuakn pengurangan suatu gen organisme
tersebut.organisme transgenik ini jika tidak diolah dengan baik maka akan dapat
mencemari keanekaragaman gen yang ada di lingkungan alami atau merusak
plasma nutfah atau yang dikenal dengan “polusi gen”. Misalnya tanaman jagung
yang tahan terhadap herbisida, maka ketika jagung transgenik ini ditanam di lahan
alami maka serbuk sari dapat membawa gen jagung transgenik dan menyerbuki
jagung alami. Hal ini yang membuat gen-gen pada jagung alami sudah
terkontaminasi dengan gen-gen dari tanaman jagung transgenik. Tanaman
transgenik biasanya merupakan tanaman unggul, hal ini membuat petani lebih
cenderung menanamtanaman transgenik (monokultur) dan tidak lagi
menanamtanaman lokal. Akibatnya tanaman lokal akan menjadi langka dan
berakibat pula pada penurunan jumlah plasma nutfah. Penggunaan tanaman
transgenik juga dapat menimbulkan hama baru yang lebih kuat dari pada hama
sebelumnya dan mengganggu keseimbangan ekosistem.
Sumber: en.wikipedia.org
Gambar 1.14 Peneliti sedang Mengamati Monokultur Jagung Transgenik
c. Bidang Kesehatan
Banyak masyarakat yang khawatir bahwa pengembangan tanaman dan
hewan transgenik berbahaya bagi kesehatan manusia. Hal ini disebabkan di dalam
organisme transgenik terdapat gen asing yang seharusnya tidak ada, bahkan tidak
untuk dikonsumsi manusia. Gen ini dikhawatirkan memicu munculnya penyakit
baru atau bahkan kanker. Berdasarkan hasil penelitian terhadap tanaman keelai
transgenik yang mengandung gen dari kacang Brazil bisa memicu reaksi alergi pada
orang tertentu yang sensitif terhadap kacang Brazil. Gen-gen asing tersebut juga
dikhawatirkan dapat memicu bakteri untuk resisten sehingga muncul bakteri yang
lebih ganas. Beberpa produk bioteknologi misalnya alkohol dapat disalahgunakan
untuk dibuat menjadi minuman berarkohol yang apabila dikonsumsi terus menerus
dapat meimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.
d. Bidang Sosial dan Ekonomi
Berbagai produk dari bioteknologi juga berpengaruh terhadap bidang
ekonomi dan sosial. Seseorang yang memiliki modal dapat mengembangkan
pertanian transgenik yang dapat meningkatkan hasil panen menjadi sangat
berlimpah dengan kualitas sangat baik. Hal ini tentunya membuat petani tradisional
kalah saingdalam pemasaran sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi petani
tradisional. Jika masalah ini terus berlanjut maka akan menimbulkan kesenjangan
perekonomian yang makin besar. Begitu juga suatu negara yang sudah maju dan
telah mengembangkan organisme transgenik yang memasarkan produknya di
perdagangan internasional, tentunya produk negara berkembang akan kalah sehingga
penghasilan negara pun dapat berkurang. Hal ini juga dapat membuat negara berkembang
menjadi tergantung pada produk negara maju.
TOKOH SAINS
Luis Pasteur (1822-1895)
Montara di Laut Timor, Nusa Tenggara Timur? Kilang minyak yang meledak sejak 21 agustus 2009 tumpah dan m
Sumber: https://arrumsundari.wordpress.com
Gambar: Peristiwa tumapahan minyak di laut
Daftar Pustaka
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas IX K13. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Nur Kuswanti, dkk.2008Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan
Alam:Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas IX Edisi 4.
Jakarta: Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Wariyono, Sukis, dan Yani Muharomah. 2008. Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar 3;
Panduan Belajar IPA Terpadu untuk Kelas IX SMP/MTs. Jakarta: Pusat
Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional.