Anda di halaman 1dari 13

MODEL PENGELOLAAN KURIKULUM DI SMP NEGERI 1 KETAHUN

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kurikulum dan Desain


Pembelajaran Biologi
Yang dibina oleh Prof. Dra. Herawati Susilo, M.Sc., Ph.D. dan
Rifka Fachrunnisa, S.Pd., M.Ed.

Oleh:
Kelompok 4 Offering C
Devi Febriyanti (180341617521)
Siti Wardatul Jannah (180341617582)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
Februari 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya berupa kesehatan maupun waktu
kepada kami, sehingga makalah kami yang berjudul “Model Pengelolaan
Kurikulum di SMP” dapat diselesaikan dengan lancar dan tepat waktu.
Terima kasih kami ucapkan kepada Prof. Dra. Herawati Susilo, M.Sc., Ph.D
dan Ibu Rifka Fachrunnisa, S.Pd., M.Ed. selaku dosen matakuliah
Kurikulum dan Desain Pembelajaran. Semoga makalah ini dapat dijadikan
sebagai acuan dan juga sumber belajar mengajar di dalam perkuliahan.
Kami menyadari masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah kami. Oleh karena itu, kami berharap pembaca memberikan
kritikan yang konstruktif dan logis untuk membangun kesempurnaan
makalah kami selanjutnya.

Malang, 15 Februari 2021

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3 Tujuan...................................................................................................2

BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Perencanaan Kurikulum di SMP Negeri 1 Ketahun............................4
2.2 Pengorganisasian Kurikulum di SMP Negeri 1 Ketahun....................5
2.3 Pelaksanaan Kurikulum di SMP Negeri 1 Ketahun.............................5
2.4 Evaluasi Kurikulum di SMP Negeri 1 Ketahun....................................6

BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan...........................................................................................8
3.2 Saran.....................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................9

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu komponen pendidikan yang menjadi tolok ukur dalam sebuah
keberhasilan pendidikan nasional adalah kurikulum. Kurikulum merupakan salah
satu komponen yang memiliki peran strategis dalam sistem pendidikan.
Kurikulum merupakan suatu sistem program pembelajaran untuk mencapai tujuan
institusional pada lembaga pendidikan, sehingga kurikulum memegang peranan
penting dalam mewujudkan sekolah yang bermutu. Adanya beberapa program
pembaharuan dalam pendidikan nasional merupakan salah satu upaya untuk
menyiapkan masyarakat dan bangsa Indonesia yang mampu mengembangkan
kehidupan demokratis yang mantap dalam memasuki era globalisasi dan
informasi sekarang ini (Wijayani, 2016).
Kurikulum merupakan alat untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Maka, untuk dapat mencapainya perlu adanya pengelolaan kurikulum yang
disesuaikan dengan potensi daerah suatu lembaga tempat belajar peserta didik.
Kurikulum memberikan dasar-dasar bagi pengembangan kepribadian dan
kemampuan profesional, yang akan menentukan kualitas insan dan sumber daya
manusia suatu bangsa. Pemerintah senantiasa berupaya melakukan evaluasi
kurikulum dan berupaya menyempurnakan dari penetapan kurikulum sebelumnya.
Kurikulum memberikan pengaruh besar terhadap dinamika pendidikan dan
perkembangan kedewasaan peserta didik ke depannya. Pendidikan akan mampu
melahirkan anak-anak bangsa yang cerdas, terampil dan berkarakter, ketika
kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dasar peserta didik
(Arifin, 2012).
Kurikulum harus selalu mengikuti tuntutan perubahan, sehingga
pengembangan kurikulum merupakan hal yang harus dilakukan oleh sekolah.
Pengembangan kurikulum merupakan proses perencanaan kurikulum agar
menghasilkan rencana kurikulum yang luas dan spesifik. Hal ini berkaitan dengan
seleksi dan pengorganisasian berbagai komponen situasi mengajar belajar melalui
serangkaian kegiatan (Hamalik, 2013). Pengelolaan kurikulum penting dilakukan
untuk meningkatkan keberhasilan sistem pendidikan secara menyeluruh. Sekolah

1
yang tidak kreatif dan inovatif dalam mengelola kurikulum akan semakin
tertinggal dan ditinggal oleh peserta didik serta masyarakat dunia kerja. Oleh
sebab itu, kurikulum perlu dirancang dan disempurnakan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan secara nasional serta mutu sumber daya manusia Indonesia,
sehingga bangsa Indonesia memiliki daya saing dengan negara lain dalam
berbagai bidang (Arifin, 2012).
Proses pengelolaan kurikulum tidak semudah membalikkan telapak
tangan, hal ini membutuhkan manajerial yang baik agar mengahasilkan kurikulum
yang tepat. Manajemen pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang
berkenaan dengan upaya yang dilakukan dalam rangka pengembangan kurikulum
untuk mencapai tujuan pendidikan (Hamalik, 2012). Upaya tersebut merupakan
proses yang berkesinambungan yaitu dengan diawali perencanaan,
pengeorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi. Manajemen yang baik akan
menghasilkan tujuan yang efektif dan efisien. Maka dengan proses manajemen,
pengembangan kurikulum akan tercapai sesuai dengan tujuan.
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan
kurikulum di salah satu SMP, yaitu SMP Negeri 1 Kecamatan Ketahun dalam
memberikan pelayanan pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Perencanaan Kurikulum di SMP Negeri 1 Ketahun?
2. Bagaimana Pengorganisasian Kurikulum di SMP Negeri 1 Ketahun?
3. Bagaimana Pelaksanaan Kurikulum di SMP Negeri 1 Ketahun?
4. Bagaimana Evaluasi Kurikulum di SMP Negeri 1 Ketahun?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui Perencanaan Kurikulum di SMP Negeri 1 Ketahun?
2. Mengetahui Pengorganisasian Kurikulum di SMP Negeri 1 Ketahun?
3. Mengetahui Pelaksanaan Kurikulum di SMP Negeri 1 Ketahun?
4. Mengetahui Evaluasi Kurikulum di SMP Negeri 1 Ketahun?

2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Hamalik (2012), proses manajemen kurikulum terdiri dari:
perencanaan kurikulum, pengorganisasian kurikulum yang ditata baik secara
struktural maupun fungsional, implementasi yakni pelaksanaan kurikulum
dilapangan, ketenagaan dalam pengembangan kurikulum, kontrol kurikulum yang
mencakup evaluasi kurikulum, mekanisme pengembangan kurikulum secara
menyeluruh.
a. Perencanaan (planing) Pengelolaan Kurikulum
Perencanaan adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan
strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran
dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan (Wahyudin, 2014).
b. Pengorganisasian (organizing) Pengelolaan Kurikulum
Pengorganisasian sangat diperlukan untuk melaksanakan proses manajemen,
yaitu: 1) organisasi perencanaan kurikulum yang dilaksanakan oleh suatu
lembaga pengembang kurikulum atau suatu pengembang kurikulum; 2)
organisasi dalam rangka pelaksanaan kurikulum, baik pada tingkat daerah
maupun tingkat sekolah atau lembaga pendidikan yang melaksanakan
kurikulum; 3) organisasi dalam evaluasi kurikulum yang melibatkan berbagai
pihak dalam proses evaluasi kurikulum. Masing-masing organisasi tersebut
dilaksanakan oleh suatu susunan kepengurusan yang ditentukan sesuai dengan
struktur organisasi dengan tugas-tugas pekerjaan tertentu
c. Pelaksanaan (actuating) Pengelolaan Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum adalah penerapan program kurikulum yang telah
dikembangkan yang kemudian diuji cobakan dengan pelaksanaan dan
pengelolaan dengan menyesuaikan terhadap situasi dilapangan.
d. Evaluasi Pengelolaan Kurikulum
Evaluasi pengembangan kurikulum diadakan untuk mengetahui apakah
hasilnya memenuhi harapan-harapan yang terkandung dalam tujuannya dengan
maksud untuk mengadakan perbaikan dan melanjutkannya atau
menggantikannya dengan yang baru. Evaluasi pengembangan kurikulum yang
komprehensif memerlukan tenaga ahli dan penelitian yang banyak ragamnya.

3
2.1 Perencanaan Kurikulum di SMP Negeri 1 Ketahun
Kegiatan merencanakan dan melaksanakan tujuan pendidikan Tingkat
Satuan Pendidikan, struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,
kalender pendidikan, dan silabus untuk satuan pendidikan masih belum seperti
yang diharapkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan inovasi dalam pengelolaan
kurikulum sekolah. Perencanaan kurikulum adalah perencanaan dalam
kesempatan belajar untuk membina siswa kearah perubahan tingkah laku yang
diinginkan dan menilai sampai mana perubahan-perubahan yang ada pada diri
siswa (PMPTK, 2010). Perencanaan kurikulum bergantung pada pengembangan
kurikulum dan tujuan kurikulum yang akan menjadi penghubung teori-teori
pendidikan yang digunakan. Menurut Hamalik (2007) perencanaan kurikulum
adalah suatu proses sosial yang kompleks yang menuntut berbagai jenis dan
tingkat pembuatan keputusan.
Berdasarkan keterangan dari kepala sekolah beserta dewan guru di SMP
Negeri 1 Ketahun bahwa di SMP ini sudah memiliki silabus yang berasal dari
BSNP dimana silabus tersebut masih berdasarkan standar umum pendidikan yang
belum disesuaikan dengan kondisi sekolah, sehingga untuk menyelesaikan silabus
tersebut dengan kondisi sekolah kami pihak sekolah melakukan beberapa inovasi
atau revisi seperlunya. Penyusunan dan pengembangan silabus dilakukan
bersama-sama dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, seksi kurikulum dan
seluruh dewan guru, komite sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi
bahwa di SMP Negeri 1 Ketahun juga sudah melakukan penyususnan RPP dengan
menyesuaikan keadaan siswa dan kondisi lingkungan sekolah dan RPP tahun ini
berbeda dengan tahun sebelumnya sebab tahun ini menggunakan kurikulum K13
dan kurikulum KTSP.
Berdasarkan data yang diperoleh melalui hasil observasi dan wawancara
maka dapat disimpulkan bahwa penyusunan program tahunan dan semester
disusun berdasarkan kalender pendidikan sekolah. Berbeda dengan tahun-tahun
sebelumnya dalam penyusunan program tahunan dan semester kalau dulu disusun
sendiri-sendiri, tetapi sekarang agar lebih berkualitas disusun melalui MGMP
guru matapelajaran di sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dan studi
dokumentasi di SMP tersebut memiliki kalender pendidikan. Adapun pedoman

4
penyusunan kaldik sekolah yaitu berdasarkan kalender pendidikan yang didapat
dari Dinas, kemudian dilakukan inovasi yang disesuaikan dengan kondisi sekolah
dan program sekolah masing-masing (Wijayani, 2016).
2.2 Pengorganisasian Kurikulum di SMP Negeri 1 Ketahun
Pengorganisasian sebagai proses membagi kerja ke dalam tugas-tugas
yang lebih kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang-orang yang sesuai
dengan keahlian dan kemampuannya, dan mengalokasikan sumber daya, serta
mengkoordinasikannya dalam rangka efektifitas pencapaian tujuan organisasi
(Siana, 2014).
Berdasarkan data yang diperoleh melalui hasil wawancara maka dapat
disimpulkan bahwa proses pengorganisasian kurikulum kepala sekolah mengatur
pembagian tugas secara merata sesuai dengan minat dan keahlian guru,
penyusunan jadwal pelajaran dengan memperhatikan jumlah kelas, jumlah guru
serta kemampuan guru dengan melibatkan wakil kepala sekolah, seksi-seksi, guru,
dan komite sekolah. Setelah dilakukan pembagian tugas mengajar maka setiap
guru diwajibkan untuk menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi silabus,
program tahunan dan program semester, RPP, jadwal kegiatan perbaikan dan
pengayaan.
Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi di SMP Negeri
1 Ketahun bahwa pembagian tugas mengajar dan tugas tambahan dilakukan pada
awal tahun pelajaran melalui rapat. Mekanismenya berbeda dengan tahun
sebelumnya yaitu kepala sekolah mengadakan rapat kecil terlebih dahulu dengan
wakil kepala sekolah dan keempat seksinya membahas tentang pembagian tugas
mengajar dan tugas tambahan yang disesuaikan dengan kualifikasi pendidikan dan
pengalaman guru yang bersangkutan. Setelah ditentukan pembagian tugas baru
kepala sekolah mengadakan rapat besar yaitu musyawarah kerja awal tahun
pelajaran baru (Wijayani, 2016).
2.3 Pelaksanaan Kurikulum di SMP Negeri 1 Ketahun
SMP Negeri 1 Kecamatan Ketahun dimana pada tahun pelajaran
2014/2015 di SMP tersebut menggunakan dua kurikulum yaitu kurikulum K13
untuk kelas VII dan VIII, kurikulum KTSP untuk kelas IX. Waktu penyusunan
yaitu disusun di awal tahun pelajaran baru. Namun, dalam hal pengembangan

5
kurikulum di SMPN 1 Ketahun muatan lokal untuk kelas VII dan VII yaitu
ayaman, untuk kelas IX muatan lokalnya taman dan pertanian.
Berdasarkan data yang diperoleh melalui hasil wawancara dapat
disimpulkan bahwa proses pelaksanaan kurikulum menggunakan dua kurikulum
yaitu KTSP dan K13. Dalam pelaksanaan pembelajaran menggunkan dua
pendekatan yaitu pendekatan saintifik dan pendekatan PAKEM. Guru harus
mampu menguasai materi dan kelas. Langkah-langkah pendekatan ilmiah
(scientific appoach) dalam proses pembelajaran meliputi menggali informasi
melalui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau
informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis,
menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta (Wijayani, 2016).
Sedangkan pembelajaran PAKEM diharapkan terjadi pembelajaran yang
partisipatif, yaitu pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kegiatan
pembelajaran secara optimal, pembelajaran yang aktif, yaitu pembelajaran yang
lebih banyak melibatkan aktifitas siswa dalam mengakses informasi, pembelajaran
kreatif, merupakan proses pembelajaran yang mengharuskan guru untuk dapat
memotivasi dan memunculkan kreatifitas siswa, sedangkan pembelajaran efektif
yaitu pembelajaran yang mampu memberikan pengalaman baru dan membentuk
kompetensi siswa sesuai dengan tujuan secara optimal, dan pembelajaran yang
menyenangkan merupakan pembelajaran yang didalamnya terdapat kohesi yang
kuat antara guru dan siswa tanpa adanya perasaan paksaanatau tekanan. Dengan
pembelajaran PAKEM diharapkan akan tercipta kegiatan pembelajaran yang
partisipatif, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, yang pada akhirnya siswa
dapat menciptakan sebuah karya, gagasan dan pendapat, atas hasil penemuannya
dan usahanya sendiri (Wijayani, 2016).
2.4 Evaluasi Kurikulum di SMP Negeri 1 Ketahun
Menurut Hasan (2008) evaluasi kurikulum dan evaluasi pendidikan
memiliki karakteristik yang tak terpisahkan. Sedangkan menurut Morrison dalam
PMPTK (2010) evaluasi adalah perbuatan pertimbangan berdasarkan seperangkat
kriteria yang disepakati dan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam hal ini ada tiga
faktor utama, yaitu: (1) pertimbangan, (2) deskripsi objek penilaian, dan (3)
kriteria yang dapat dipertanggungjawabkan.

6
Berdasarkan data yang diperoleh melalui hasil wawancara maka dapat
disimpulkan bahwa dalam evaluasi kurikulum di sekolah, kepala sekolah
melakukan pengawasan atau supervisi kurikulum hal ini ditujukan untuk
mengetahui tercapainya tujuan atau kompetensi dasar dan untuk memperbaiki
kegiatan pembelajaran oleh guru. Supervisi dilakukan oleh kepala sekolah dan
dibantu oleh guru senior yang dilakukan satukali dalam satu semester. Setelah
dilakukan supervisi kepala sekolah memberikan bimbingan dan motivasi kepada
guru (Wijayani, 2016).
Berdasarkan hasil penelitian di SMP Negeri 1 Kecamatan Ketahun faktor
pendukung pengelolaan kurikulum kedua SMP tersebut yaitu SDM guru yang
profesional salah satupendukung dalam proses pembelajaran. Sedangkan faktor
penghambat pengelolaan kurikulum di SMP tersebut yaitu sarana dan prasarana
yang kurang seperti infokus. Selain itu pendanaan atau biaya yang masih kurang,
karena di SMP tersebut gurunya tidak semua negeri masih ada guru yang masih
honor, tentu saja dana BOS terpotong untuk pembayaran gaji guru honor
(Wijayani, 2016).

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Penyusunan program tahunan dan semester disusun melalui MGMP guru
mata pelajaran di sekolah. Adapun pedoman penyusunan kalender
pendidikan sekolah yaitu berdasarkan kalender pendidikan yang didapat
dari Dinas, kemudian dilakukan inovasi yang disesuaikan dengan kondisi
sekolah dan program sekolah masing-masing.
2. Pengorganisasian dengan pembagian tugas mengajar dan tugas tambahan
dilakukan pada awal tahun pelajaran melalui rapat. Kepala sekolah
mengadakan rapat kecil terlebih dahulu membahas tentang pembagian
tugas mengajar dan tugas tambahan yang disesuaikan dengan kualifikasi
pendidikan dan pengalaman guru yang bersangkutan. Setelah ditentukan
pembagian tugas baru dengan musyawarah kerja awal tahun pelajaran
baru.
3. Pelaksanaan pembelajaran menggunkan dua kurikulum, yaitu KTSP dan
K13 serta dua pendekatan yaitu pendekatan saintifik dan pendekatan
PAKEM.
4. Kepala sekolah melakukan pengawasan atau supervisi kurikulum hal ini
ditujukan untuk mengetahui tercapainya tujuan atau kompetensi dasar dan
untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran oleh guru.
2.5 Saran
Kepada kepala sekolah hendaknya lebih mendata kebutuhan guru di
sekolah agar guru mengajar sesuai dengan kualifikasi akademik dan guru
sebelum mengajar harus sudah menyiapkan segala sesuatunya agar kegiatan
belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif, efesien dan menyenangkan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. 2012. Pengembangan Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan Islam.


Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Hamalik, O. 2007. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

Hamalik, O. 2012. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

Hamalik, O. 2013. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya.

Hasan, H. 2008. Evaluasi Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.

PMPTK. 2010. Akuntabilitas Kinerja Kepala Sekolah dalam Pembelajaran


Inovasi. Jakarta: PT Binatama Raya.

Siana, A. 2014. Manajemen Perencanaan Sumber Daya Manusia Pendidikan.


Bengkulu: UNIB.

Wahyudin, D. 2014. Manajemen Kurikulum. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Wijayani, E. 2016. Inovasi Pengelolaan Kurikulum. Manajer Pendidikan, 10(5),


435-443.

Anda mungkin juga menyukai