3
Ibid, hlm. 150
bahwa kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila berfondasikan
kemakmuran bersama. Sebagai Konsekuensinya, penguasaan individu atas
aset-aset ekonomi atau faktor-faktor produksi sebagian besar merupakan
kepemilikan sosial.
1. Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis :
a. Seluruh sumber daya dikuasai oleh negara
b. Produksi dilakukan untuk kebutuhan masyarakat
c. Kegiatan ekonomi direncanakan oleh negara dan diatur oleh
pemerintah secara terpusat
d. Hak milik individu tidak diakui
2. Kelebihan sistem ekonomi sosialis:
a. Semua kegiatan dan masalah ekonomi dikendalikan pemerintah
sehingga pemerintah mudah melakukan pengawasan terhadap
jalannya perekonomian.
b. Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin,
karena distribusi pemerintah dapat dilakukan dengan merata.
c. Pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap
barang dan jasa yang akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
d. Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
3. Kelemahan sistem ekonomi sosialis:
a. Mematikan inisiatif individu untuk maju
b. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
c. Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya
C. Sistem ekonomi Islam
M.A. Manan (1992:19) di dalam bukunya yang berjudul “Teori
dan Praktik Ekonomi Islam” menyatakan bahwa ekonomi islam adalah
ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah ekonomi rakyat yang
di ilhami oleh nilai-nilai islam. Sementara itu, H. Halide berpendapat
bahwa yang di maksud dengan ekonomi islam ialah kumpulan dasar-dasar
umum ekonomi yang dii simpulkan dari Al-Qur’an dan sunnah yang ada
hubungannya dengan urusan ekonomi. Secara sederhana bisa dikatakan,
bahwa sistem ekonomi Islam adalah suatu sistem ekonomi yang
didasarkan pada ajaran dan nilai-nilai Islam.Sumber dari keseluruhan nilai
tersebut sudah tentu Al-Quran, As-Sunnah, ijma’ dan qiyas. Nilai-nilai
sistem ekonomi Islam ini merupakan bagian integral dari keseluruhan
ajaran Islam yang komperhensif dan telah dinyatakan Allah Swt. sebagai
ajaran yang sempurna. Karena didasarkan pada nilai-nilai Ilahiah, sistem
ekonomi Islam tentu saja akan berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis
yang didasarkan pada ajaran kapitalisme, dan juga berbeda dengan sistem
ekonomi sosialis yang didasarkan pada ajaran sosialisme. Memang, dalam
beberapa hal, sistem ekonomi Islam merupakan kompromi antara kedua
sistem tersebut, namun dalam banyak hal sistem ekonomi Islam berbeda
sama sekali dengan kedua sistem tersebut. Sistem ekonomi Islam memiliki
sifat-sifat baik dari kapitalisme dan sosialisme, namun terlepas dari sifat
buruknya.
1. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam:
a. Berbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian atau titipan
dari Allah swt kepada manusia.
b. Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu.
Ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang
dikuasai oleh segelintir orang saja.
c. Ekonomi Islam menjamin pemilikan masyarakat dan
penggunaannya direncanakan untuk kepentingan banyak orang.
Seorang mulsim harus takut kepada Allah swt dan hari penentuan
di akhirat nanti.
d. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas
(nisab)
e. Islam melarang riba dalam segala bentuk.
2. Ciri-ciri Ekonomi Islam:
a. Aqidah sebagai substansi (inti) yang menggerakkan dan
mengarahhkan kegiatan ekonomi
b. Syari’ah sebagai batasan untuk memformulasi keputusan ekonomi
c. Akhlak berfungsi sebagai parameter dalam proses optimalisasi
kegiatan ekonomi.
3. Kelebihan sistem ekonomi Islam:
a. Menjunjung Kebebasan Individu
b. Mengakui hak individu terhadap harta
c. Ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar
d. Jaminan sosial
e. Distribusi kekayaan
f. Larangan menumpuk kekayaan
g. Kesejahteraan individu dan masyarakat
4. Kelemahan Sistem ekonomi Islam
Secara global kelemahan system ekonomi Islam dapat dilihat dari
beberapa factor sebagai berikut:
a. Lambatnya perkembangan literatur ekonomi Islam
b. Praktek ekonomi konvensional lebih dahulu dikenal
c. Tiada representasi ideal Negara yang menggunakan system
ekonomi Islam
d. Pengetahuan sejarah pemikiran ekonomi Islam kurang
e. Pendidikan masyarakat yang materialism's