Anda di halaman 1dari 17

JURNAL

KAJIAN HUKUM DALAM PEMBERIAN REMISI KEPADA NARAPIDANA


KORUPSI

OLEH
LOOUDEWICK REI
NIM. 16602082

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2021

1
tidak dapat dilakukan sehingga dapat
A. PENDAHULUAN dikatakan bahwa sasaran penegakan
hukum tidak terbatas pada orang yang
Sudah menjadi tradisi, korupsi nyata melakukan perbuatan melawan
kian merajalela dan sangat sulit untuk hukum saja namun juga mengarah
dimusnahkan karena korupsi pada perbuatan yang masih mungkin
membawa dampak negatif yang cukup akan terjadi serta kepada alat
luas dan dapat membawa negara ke perlengkapan negara untuk bertindak
jurang kehancuran.1Bila ekonomi dan menurut hukum.
kebutuhan hidup mejadi faktor yang Hukum yang dibuat oleh
menyebabkan orang melakukan aparatur negara kini justru dinodai
korupsi, ternyata pelaku korupsi oleh pembuat hukum itu sendiri dan
sekarang ini kebanyakan orang-orang pejabat tinggi negara lainnya. Korupsi
punya kekayaan yang melimpah. yang kini dianggap sebagai extra
Contoh saja para anggota DPR yang ordinary crime, bukan hal baru lagi
terlibat korupsi, para selebritis yang apabila terdengar pejabat pejabat
terlibat korupsi, para pejabat Negara tinggi di negara Indonesia melakukan
yang melakukan korupsi, kesemuanya korupsi. Faktanya, sejarah mencatat
itu bukan karena ekonomi mareka begitu banyak pejabat tinggi negara ini
lemah. Sehingga untuk memenuhi yang terjerat korupsi diantaranya kasus
kebutuhan hidup mareka, terpaksa sistem administrasi badán hukum,
mareka melakukan korupsi. Mareka kasus Depsos, kasus suap pemilihan
semua itu memiliki harta yang sangat Deputi Gubernur Bank Indonesia,
cukup, sehingga kondisi ekonomi dan kasus Bank Century, kasus mafia
kebutuhan hidup tidak bisa dijadikan pajak dan masih banyak lagi. Korupsi
alasan orang melakukan korupsi. telah merusak moral bangsa sehingga
Dalam Undang-Undang Dasar dunia mempredikatkan Indonesia
Negara Republik Indonesia Tahun sebagai negara terkorup di Asia
1945 menegaskan bahwa Negara beberapa tahun terakhir.2
Republik Indonesia adalah negara Adanya remisi bagi para
hukum yang sistem pemerintahannya pelaku tindak pidana khususnya bagi
demokratis berdasarkan Pancasila dan narapidana tindak pidana korupsi tentu
Undang-Undang Dasar 1945, sehingga saja menimbulkan pertayaan baru bagi
hukum di Indonesia berusaha untuk masyarakat. Koruptor yang sudah jelas
menjunjung tinggi hak asasi manusia jelas merugikan negara dan menodai
dan menjamin bahwa semua Warga hukum di negara Indonesia ini
Negara Indonesia mempunyai kemudian diberi hak memperoleh
kedudukan yang sama dimata hukum pengurangan masa pidana hanya
dan pemerintahan tanpa ada dengan berkelakuan baik selama
kecualinya. menjalani masa pidana yang
Hukum menetapkan apa yang dijatuhkan kepadanya. Lalu dimana
harus dilakukan dan apa saja hal yang penegakan hukum bagi para koruptor
1 2
Sodearso Boesono, Latar Belakang http://hongkong.survev.net=political
Sejarah dan Kultural Korupsi di Indonesia, -and-economic-risk-consultancv/%. diakses
Jakarta, UI press, 2010. hlm.8 pada tanggal 18 Februari 2020.

2
yang sudah merugikan negara apabila pelanggaran terhadap hak-hak sosial
dengan mudah hukum memberi dan hak-hak ekonomi masyarakat
keringanan bagi para koruptor karenanya tindak pidana korupsi tidak
tersebut. íergolong sebagai kejahatan biasa
Pelaksanaan hukum penitensier (ordinary crime) melainkan telah
tidak lepas dari hukum pidana yang menjadi suatu kejahatan luar biasa
didalamnya membahas tentang (extra ordinary crime).
lembaga pemasyarakatan, sebelumnya Melihat semangat dan
lembaga pemasyarakatan ini adalah keinginan untuk memberikan efek jera
pidana penjara kemudian sejak tahun bagi terpidana kasus korupsi,
1964 konsep pidana penjara berubah Peraturan Pemerintah No.28 Tahun
menjadi konsep Pemasyarakatan yang 2006 dianggap lebih baik dari
dianut di Indonesia. Seiring dengan Peraturan Pemerintah yang ada
perubahan konsep pidana penjara sebelumnya yang mengatur syarat
menjadi pemasyarakatan maka pemberian remisi bagi seluruh
perlakuan terhadap para pelanggar terpidana adalah setelah menjalani
hukum, terpidana dan narapidana masa hukuman selama 6 (enam) bulan
sudah berubah dari prinsip prinsip termasuk terpidana kasus korupsi.
kepenjaraan menjadi prinsip prinsip Ketentuan perundang undangan ini
pemasyarakatan, yang kemudian juga menjelaskan bahwa narapidana
disebut sebagai Sistem yang mendapat hukuman mati atau
Pemasyarakatan. hukuman seumur hidup tidak
Pemasyarakatan ini lebih diperkenankan mendapat remisi.
menonjolkan kegiatan pembinaan Koruptor dihukum bukan
daripada pembalasan. Suhardjo akibat dari korupsi yang dilakukan
sebagai penggagas istilah Lembaga tetapi, koruptor harus dihukum
Pemasyarakatan mengemukakan berdasarkan undang-undang yang
bahwa pelanggar hukum tidak lagi melarangnya.Berdasarkan latar
disebut sebagai penjahat, melainkan belakang diatas, maka penulis tertarik
sebagai orang yang tersesat. Orang untuk mengajukan skripsi yang
yang tersesat dibina di dalam lembaga berjudul: "KAJIAN HUKUM
pemasyarakatan supaya keluar dan DALAM PEMBERIAN REMISI
bebas dari ketersesatannya. KEPADA NARAPIDANA
Pemberian remisi bagi KORUPSI".
narapidana yang dianggap sebagai
salah satu wujud hak warga binaan
ternyata menuai pro dan kontra. B. RUMUSAN MASALAH
Pemberian remisi ini dinilai
bertentangan dengan gerakan Berdasarkan latar belakang
pemerintah untuk memberantas tindak yang telah diuraikan diatas, maka
pidana korupsi di Indonesia. permasalahan yang dibahas dalam
Pemberantasan korupsi yang skripsi ini adalah:
dilakukan kiranya memberi efek jera Bagaimana pelaksanaan pengaturan
yang luar biasa pula bagi koruptor pemberian remisi kepadanarapidana
tersebut karena korupsi merupakan koruptor dan mekanisme pemberian

3
remisi kepada narapidana koruptor. sedang menjalani hukuman karena
telah melakukan suatu tindak pidana,
sedangkan menurut kamus induk
C. TINJAUAN PUSTAKA istilah ilmiah menyatakan bahwa
narapidana adalah orang hukuman atau
Kajian Konseptual orang bulan.
Dalam Kitab Undang-Undang
1. Konsep Remisi Hukum Acara Pidana (KUHAP)
Remisi menurut kamus hukum tercantum pada Pasal 1 angka 32,
adalah pengampunan hukuman yang terpidana adalah seseorang yang
diberikan kepada seseorang yang dipidana berdasarkan putusan
dijatuhi pidana.3 Disamping itu Andi pengadilan yang telah memperoleh
Hamzah berpendapat remisi adalah kekuatan hukum tetap. Menurut Pasal
sebagai pembebasan hukuman untuk 1 ayat (7) Undang-Undang Nomor 12
seluruhnya atau sebagian dari seumur Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan
hidup menjadi hukuman terbatas yang menjelaskan bahwa narapidana adalah
diberikan setiap tanggal 17 agustus. terpidana yang sedang menjalani
Remisi dalam sistem pidana hilang kemerdekaan di
pemasyarakatan diartikan sebagai Lembaga Pemasyarakatan, menurut
potongan hukuman bagi warga binaan Pasal 1 ayat (6) Undang-Undang
setelah memenuhi persyaratan tertentu Nomor 12 Tahun 1995 Tentang
yang telah ditetapkan. Remisi ini Pemasyarakatan, terpidana adalah
biasanya diberikan bertepatan dengan seseorang yang di pidana berdasarkan
hari ulang tahun kemerdekaan putusan pengadilan yang telah
Republik Indonesia yakni pada setiap memperoleh kekuatan hukum tetap.
tanggal 17 agustus. Pada pemerintahan Pernyataan diatas dapat disimpulkan
belanda dahulu, remisi ini merupakan bahwa narapidana adalah seseorang
suatu anugerah. Dalam sistem atau terpidana yang sebagian
pemasyarakatan remisi ini merupakan kemerdekaannya hilang sementara dan
mata rantai dari suatu proses sedang menjalani suatu hukuman di
pemasyarakatan yang merupakan hak Lembaga Pemasyarakatan.
setiap warga binaan. Hak ini dapat
diperoleh apabila warga binaan 3. Konsep Korupsi
tersebut berkelakuan baik selain itu Korupsi berasal dari bahasa
telah memenuhi persyaratan yang Latin, corruption atau corruptus.
dilandaskan kepada lamanya hukuman Corruption berasal dari kata
yang dijalani. corrumpere, suatu kata Latin yang
lebih tua. Dari bahasa Latin itulah
turun kebanyak bahasa Eropa seperti
2. Konsep Narapidana Inggris yaitu corruption, corrupt;
Secara bahasa dalam Kamus Perancis yaitu corruption; dan
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti Belanda yaitu corruptive. Dari bahas
dari narapidana adalah orang yang Belanda inilah kata itu turun ke
3
Sudarsono, Kamus Hukum, Rineka
Cipta, Jakarta, 2007, hal. 402

4
Bahasa Indonesia yaitu korupsi.4 yang terpaksa ikut menyuap
Menurut Kamus Besar Bahas jaksa dan polisi demi melindungi
Indonesia 1991, korup adalah busuk, posisinya, karena ada
palsu dan suap. Sedangkan menurut kemungkinan kesaksiannya
Kamus Hukum 2002, korupsi adalah tersebut menyudutkan dirinya
buruk, rusak, suka menerima uang sendiri (dituduh ikut
sogok, menyelewengkan uang/barang melakukan/made dader)
milik perusahaan atau negara,
menerima uang dengan menggunakan b. Korupsi Internal
jabatannya untuk kepentingan pribadi. 1. Pemalsuan catatan
Arti harafiah dari istilah korupsi 2. Mencetak label secara
ialah kebusukan, keburukan, berlebihan
kebejatan, ketidakjujuran, dapat 3. Penipuan personalia,jabatan
disuap, tidak bermoral, penyimpangan dipengaruhi dengan korupsi
dari kesucian, kata-kata atau ucapan 4. Menunda setoran
yang menghina atau memfitnah. 5. Korupsi terhadap pengawasan
O. C. Kaligis mengemukakan internal, dengan menyuap
bahwa dalam birokrasi atau suatu pegawai yang bertugas
lembaga kejaksaan, korupsi dapat menyidik, agar kasus korupsinya
mengambil bentuk sebagai bentuk :5 dihentikan atau tidak dilanjutkan
penyidikannya.
a. Korupsi Eksternal
1. Pembayarn untuk jasa-jasa wajib
(payment for licit service),
misalnya seorang pegawai
kejaksaan meminta sumbangan
sukarela untuk mengirimkan
surat panggilan saksi.
2. Pembayaran bagi jasa-jasa yang
tidakk halal (payment for illicit
service),misalnya upaya untuk
tidak memeriksa atau
mengesampingkan saksi
(charge).
3. Pungutan uang untuk menjamin
agar klien tidak dirugikan
(extortion of bribes for
refraining doing harm to the
client) mislanya seorang saksi
4
Andi Hamzah,. Pemberantasan
Korupsi. PT.Gramedia Jakarta, 2005, hal. 24
5
O.C.Kaligis. Pengawasan terhadap
Jaksa selaku Penyidik Tindak Pidana Khusus
dalam Pemberantasan Korupsi. O.C.Kaligis &
Associates, Jakarta, 2006, hal. 60.

5
E. PEMBAHASAN
1. Pelaksanaan Pengaturan
D. METODOLOGI PENELITIAN Pemberian Remisi
KepadaNarapidana Koruptor
Penelitian ini Negara Indonesia
merupakan penelitian yuridis merupakan negara hukum yang
normatif yaitu suatu prosedur mana melindungi hak dari
ilmiah untuk menemukan setiap warganya merupakan
kebenaran berdasarkan logika ciri dari suatu negara hukum.
keilmuan dari sisi normatifnya Perlindungan hukum yang
yang objeknya adalah hukum diberikan oleh negara kepada
itu sendiri. 6 warga negaranya tidak
Sumber data yang memandang perbedaan agama,
digunakan dalam penelitian ras, etnik, suku, status hukum
skripsi ini dibagi menjadi hingga status sosial, semua
beberapa bahan hukum yang individu diperlakukan sama
terdiri dari : dan pemenuhan hak kepada
a. Data primer warganya negaranya tersebut.
b. Data Sekunder Setiap warga negara memiliki
c. Data Tersier hak yang diperoleh dari
Teknik Pengumpulan Datadalam negaranya termasuk hak yang
penulisan ini dilakukan dengan studi mengacu pada status hukum
pustaka yaitu dengan cara membaca warga negara tersebut.
buku-buku dan mempelajari literatur- Meskipun status warga negara
literatur yang selanjutnya diolah dan tersebut merupakan seorang
dirumuskan secara sistematis sesuai terpidana negara tetaplah harus
dengan masing-masing pokok memberikan hak-haknya
bahasannya. sebagai warga negara, negara
Analisis Data dalam tidak diperbolehkan membuat
penulisan skripsi ini pengecualian dengan
menggunakan metode analisis meniadakan hak narapidana
kualitatif, dalam hal ini melainkan haruslah melindungi
mengkaji secara mendalam hak tersebut tanpa terdapat
bahan hukum yang ada pengecualian.
kemudian digabungkan dengan Remisi merupakan
bahan hukum yang lain, lalu pengurangan hukuman yang
dipadukan dengan teori-teori diberikan oleh negara kepada
yang mendukung dan narapidana yang telah
selanjutnya ditarik kesimpulan. memenuhi syarat tertentu,bisa
dikatakan sebagai hak namun
6
Johny Ibrahim, Teori dan Metode juga terdapat sebuah
Penelitian Hukum Normatif, Bayumedia, kewajiban. Remisi memiliki
Malang, 2011, hal. 57.

6
kaitan dengan Lembaga semula jahat menjadi baik,
Permasyarakatan khususnya berhak mendapatkan
dengan narapidananya. Remisi keringanan untuk mengurangi
berasal dari bahasa latin yaitu penderitaannya. Semakin cepat
remissio yang memiliki arti menunjukkan perabahan
pengurangan atau potongan perilaku sebagai hasil dari
dari hukuman. Sedangkan pembinaan itu selama berada
menurut pengertian umunya dalam lembaga
remisi merupakan pemasyarakatan, semakin cepat
pengurangan, pembebasan pula dikurangi penderitaannya.
hukuman sebagian atau Soekarno mempelopori
keseluruhan dari hukuman pengaturan pemberian remisi
terbatas bahkan hukuman melalui Keputusan Presiden
seumur hidup. Republik Indonesia Serikat
Dalam menjalankan Nomor 156 Tahun 1950
hak-hak narapidana, kepada Tentang Remisi. Soekarno,
narapidana yang dijatuhi vonis mengatakan remisi diberikan
hukuman seumur hidup setiap peringatan proklamasi
pemerintah memberikan kemerdekaan tanggal 17
kesempatan kepada narapidana Agustus. Perabahan ini
yang bersangkutan untuk disambut dengan kelegaan hati
memperbaiki diri dan memiliki rakyat Indonesia, sebab setiap
harapan menjadi sosok yang ulang tahun kemerdekaan
lebih baik untuk hidup Republik Indonesia banyak
ditengah-tengah masyarakat narapidana yang mendapatkan
sehingga masyarakat akan remisi. Sejak tahun 1950
menerimanya kembali. Selain remisi tidak lagi sebagai
hal tersebut, tujuan dari remisi anugerah, tetapi menjadi hak
adalah kebijakan untuk setiap narapidana yang
menciptakan sistem memenuhi syarat-syarat yang
permasyarakatan yang sesuai ditentukan. Salah satu syarat
dengan Standar Minimum remisi berdasarkan Keputusan
Rules. Presiden Nomor 156 Tahun
Sistem kepenjaraan 1950 Tentang Remisi adalah
menempatkan remisi sebagai narapidana harus berkelakuan
anugerah dari pemerintah baik dalam kurun waktu
kepada narapidana. Tujuan pemberian remisi, jadi
akhir dari pembinaan di penilaian ini berkisar setahun,
Lembaga Pemasyarakatan karena remisi masih diberikan
adalah untuk mengubah dalam kurun waktu tahunan.
perilaku narapidana (yang Kemudian lahir
semula jahat, tersesat), menjadi peraturan baru yang diatur
orang yang baik. Narapidana dalam Keputusan Presiden
yang menunjukkan adanya Nomor 5 Tahun 1987 Tentang
hasil perabahan perilaku yang (Pengurangan Masa Menjalani

7
Pidana) Remisi, yang syaratnya menampung, membina
banyak mengalami perubahan narapidana agar dapat diterima
dari Keputusan Presiden kembali ke dalam lingkungan
sebelumnya. Salah satunya masyarakat dan tidak kembali
remisi tidak dapat diberikan mengulangi suatu perbuatan
bagi residivis. Sementara tindak pidana yang pernah
dalam Keputusan Presiden dilakukan di masa
Nomor 156 Tahun 1950 terdahulu.Dalam arti lain lapas
Tentang Remisi, residivis tetap adalah istilah yang lebih
mendapatkan remisi, namun berkonotasi positif, maknanya
harus-memenuhi persyaratan sebagai tempat narapidana
berkelakuan baik dan pidana belajar kembali bermasyarakat
sementara terpenuhi. Residivis (bersosialisasi) sekaligus
adalah narapidana kambuhan tempat narapidana dibina agar
yangdipidana lebih dari satu kelak setelah keluar dapat
kali dengan jarak 2 (dua) tahun bermasyarakat secara normal.
sesudah dibebaskan, dengan Pemberian remisi
tidak memperhatikan kejahatan kejahatan korupsi sudah diatur
yang dilakukan.7 di dalam PP No. 99 Tahun
Sistem baru pembinaan 2012 tentang perubahan kedua
narapidana, remisi ditempatkan atas peraturan pemerintah
sebagai motivasi (salah satu Nomor 32 Tahun 1999 tentang
motivasi) bagi narapidana syarat dan tata cara
untuk membina diri sendiri. pelaksanaan hak warga binaan
Remisi tidak sebagai hak pemasyarakatan.
seperti dalam sistem Tujuan diadakannya
pemasyarakatan, tidak juga pemberian remisi dapat dilihat
sebagai anugerah sebagaimana dalam Keputusan Presiden
dalam sistem kepenjaraan, Republik Indonesia No. 174
tetapi sebagai hak dan Tahun 1999, yang mana
kewajiban narapidana. Artinya tujuannya meliputi sebagai
jika narapidana benar-benar berikut :
melaksanakan kewajibannya, 1. Sebagai simulasi dan motivator
ia berhak untuk memperoleh serta sebagai alat untuk
remisi, sepanjang persyaratan mengingatkan narapidana agar
yang lain di penuhi. selama berada di Lembaga
Lembaga Permasyarakatan selalu bersikap
Pemasyarakatan menurut baik;
Departemen Kehakiman 2. Guna usaha untuk mengurangi
Republik Indonesia adalah unit efek negatif dan subkultural
pelaksana teknis tempat pelaksanaan pidana,
pemasyarakatan yang disparitas pidana efek dari
7
Keputusan Menteri Kehakiman
kemerdekaan yang dirampas. Jika
Republik Indonesia Nomor M.01-HN.02.01 dilihat dari psikologi, dengan
Tahun 1987, Pasal 5. memberikan remisi ini akan

8
memberikan pengaruh menekan kemanusiaan serta melakukan
tingkat frustasi atau stress perbuatan yang membantu kegiatan
terutama untuk narapidana pembinaan di Lembaga
residivis. Sehingga dapat Pemasyarakatan.
mengurangi atau bahkan Keputusan Menteri
mereduksi gangguan ketertiban Kehakiman dan Hak Azasi
atau keamanan di Rutan/LP, Manusia Republik Indonesia
seperti melarikan diri atau bentuk juga memuat jenis remisi
kerusuhan lainnya; lainnya diantaranya adalah:
3. Diharapkan remisi yang diberikan a. Remisi Dasawarsa. Remisi
pada hari-hari tertentu seperti hari dasawarsa merupakan remisi yang
besar keagamaan bisa memicu diberikan kepada narapidana
narapidana menyadari diri atau dananakpidana bertepatan dengan
bertobat sesuai dengan tuntutan ulang tahun kemerdekaan Republik
agama masing-masing. Indonesia padatanggal 17 Agustus
Berdasarkan ketentuan tiap 10 (sepuluh) tahun sekali.8
Pasal 2 Keputusan Presiden b. Remisi Khusus Yang Tertunda.
Republik Indonesia Nomor 174 Remisi khusus yang tertunda
Tahun 1999 tentang Remisi merapakan remisi khusus yang
disebutkan bahwa remisi terdiri diberikan kepada narapidana dan
atas: anak pidana yang pelaksanaan
a. Remisi Umum. Remisi umum pemberiannya dilakukan setelah
merupakan remisi yang diberikan yang bersangkutan berubah
pada peringatan Hari Proklamasi statusnya menjadi narapidana.9
Kemerdekaan Republik Indonesia Tujuan pemberian
tanggal 17 Agustus. remisi in adalah untuk
b. Remisi Khusus. Remisi khusus meringankan masa pidana atau
merupakan remisi yang diberikan hukuman bagi narapidana yang
pada hari besar keagamaan yang dalam kurun waktu 6 (enam)
dianut oleh narapidana dan anak bulan telah menunjukkan
pidana yang bersangkutan dengan perbuatan baik di Lembaga
ketentuan jika suatu agama Pemasyarakatan namu
mempunyai lebih dari satu hari pengajuan tersebut tertunda
besar keagamaan dalam kurun karena dalam kurun waktu 6
waktu satu tahun maka yang dipilih (enam) bulan setelah statusnya
adalah hari besar keagamaan yang sebagai narapidana belum
lebih dimuliakan oleh penganut diperolehnya karena masih
agama yang bersangkutan. menunggu status hukumnya
c. Remisi Tambahan : Remisi dalam proses peradilan
tambahan merupakan remisi yang
diberikan apabila narapidana dan 8
Keputusan Menteri Kehakiman dan
anak pidana yang bersangkutan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia
Nomor M.0l-HN.02.01Tahun 2005, Pasal 1.
selama menjalani pidana berbuat 9
Keputusan Menteri Kehakiman dan
jasa kepada negara, melakukan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia
perbuatan yang bermanfaat untuk Nomor 01-HN.02.01 Tahun 2001, Pasal 1.

9
sehingga denga demikian syarat yang terlalu mudah
keluarnya surat keputusan untuk dapat diberikannya
tentang remisi bagi narapidana remisi pasti akan disorot oleh
yang bersangkutan juga masyarakat penerima
menjadi terlambat dan narapidana itu kembali. dan
pengajuan remisi bagi dirinya kalau terlalu berat juga akan
juga menjadi terbengkalai yaitu mematikan hak narapidana
dapat saja diajukan setelah untuk mendapatkan pendidikan
tanggal 17 Agustus pada tahun atau pembinaan agar mereka
yang bersangkutan. Ketentuan yang punya keinginan betul-
ini ditetapkan agar narapidana betul keluar dari Lapas akan
tidak merasa dirugikan dan dapat diwujudkan.
terpenuhi haknya sebagaimana Undang-Undang
narapidana yang lainnya. 3. tentang Pemasyarakatan
Remisi Khusus Bersyarat menyebutkan, remisi
Remisi khusus merupakan hak bagi setiap
bersyarat merupakan remisi narapidana. Namun, syarat dan
yang diberikan secara bersyarat ketentuan pemberian remisi
kepada narapidana dan anak tetap harus mengacu pada
pidana yang pada saat hari raya peraturan perundang-undangan
keagamaannya berlangsung, yang berlaku. Saat ini regulasi
masa pidana yang dijalaninya yang mengatur pemberian
belum mencapai 6 (enam) remisi untuk koruptor antara
bulan. Pemberian remisi ini lain adalah Peraturan
dapat pula dicabut apabila Pemerintah Nomor 99 Tahun
dalam jangka waktu yang 2012 berkaitan dengan Syarat
disyaratkan ternyata dan Tata Cara Pelaksanaan
narapidana atau anak pidana Hak Warga Binaan
yang bersangkutan melakukan Pemasyarakatan.10 Berbeda
pelanggaran disiplin. dengan aturan lainnya, PP No
Khusus untuk 99/2012 lebih memperketat
narapidana kambuhan pemberian remisi dan
(residivis) yang pernah pembebasan bersyarat bagi
mendapatkan remisi, tidak narapidana korupsi, terorisme,
diberi remisi lagi sampai narkoba, kejahatan terhadap
selesai menjalani sisa keamanan negara, kejahatan
pidananya, adanya batasan- hak asasi manusia yang berat,
batasan untuk dapat atau serta kejahatan transnasional
tidaknya narapidana diberikan terorganisasi lainnya. Jika
remisi itu merupakan sebagai terhadap perkara pidana biasa
sarana pendidikan yang hanya mensyaratkan
diterapkan di dalam sistem berkelakuan baik dan telah
pembinaan di Lapas, yang 10
Hamzah, Andi, Bunga Rampai
harus dipertanggungjawabkan Hukum Pidana dan Acara Pidana, Ghlmia
kepada negara dan masyarakat, Indonesia, Jakarta. 1986, hlm 13.

10
menjalani sepertiga masa dari Tim Pengamat
pidana, khusus remisi untuk Pemasyarakatan (TPP) yang
terpidana korupsi syaratnya ada di Lapas yang
diperketat. Terpidana harus bersangkutan yang terdiri dari
penuhi syarat antara lain beberapa orang untuk menilai
bersedia bekerja sama dengan perilaku dan perbuatan
penegak hukum untuk narapidana atau anak pidana
membantu membongkar selama menjalani pembinaan di
perkara tindak pidana yang bawah bimbingannya dan
dilakukannya. dinyatakan telah berkelakuan
Apabila dilihat dari baik. Untuk pengusulan remisi,
syarat-syarat untuk dapat diperlukan kelengkapan
diberikannya remisi, bukanlah administrasi yang diperlukan
syarat yang berat bagi untuk pemberian atau
narapidana, asal para pengajuan remisi.
narapidana betul-betul Ada beberapa formulir
menyadari dengan penuh yang dipakai disesuaikan
keinsyafan bahwa mereka dengan remisi yang diajukan,
tinggal di dalam Lapas itu yaitu: pertama. Formulir RU I,
adalah sebagaimana dipakai untuk pengusulan
semestinya yang harus remisi umum sebagian; kedua.
dilaluinya sebagi konsekuensi Formulir RU II, dipakai untuk
atas perbuatan atau tindakan pengusulan remisi umum
yang dulu pernah merugikan seluruhnya; ketiga. Formulir
orang lain. Setelah masa itu RT I, dipakai untuk pengusulan
lewat pasti mereka akan remisi tambahan sebagian;
kembali ke masyarakat luas keempat. Formulir RT II,
dengan resiko baik buruk yang dipakai untuk pengusulan
akan ditanggung. Apabila remisi tambahan seluruhnya;
perbuatannya nanti baik maka kelima. Formulir RK I, dipakai
akan diterima baik pula oleh untuk pengusulan remisi
masyarakat, namun apabila khusus sebagian; keenam.
perbuatannya tidak baik atau Formulir RK II, di pakai untuk
mengulangi lagi perbuatannya pengusulan remisi khusus
maka mereka juga pasti akan seluruhnya.
dijauhi dan menjadi sasaran Pengajuan usulan
untuk diwaspadai. dengan jenis-jenis formulir itu
ditandatangani oleh Kepala
2. Mekanisme Pemberian Remisi Lapas, selanjutnya
Kepada Narapidana Koruptor disampaikan ke Menkumham
Remisi diusulkan oleh melalui Kantor Wilayah.
Kepala Lapas kepada Menteri Prosedur Pemberian Remisi
melalui Kepala Kantor Pertama, Remisi Umum.
Wilayah, pengusulan itu Besarnya remisi umum adalah:
didasarkan atas pertimbangan 1 (satu) bulan bagi narapidana

11
dan anak pidana yang telah yang berbuat jasa kepada
menjalani pidana selama 6 negara atau melakukan
(enam) sampai 12 (dua belas) perbuatan yang bermanfaat
bulan; dan (dua) bulan bagi bagi negara atau kemanusiaan;
narapidana dan anak pidana dan 1/3 (satu per tiga) dari
yang telah menjalani pidana remisi umum yang diperoleh
selama 12 (dua belas) bulan pada tahun yang bersangkutan
atau lebih. bagi narapidana dan anak
Pemberian remisi pidana yang melakukan
umum dilaksanakan pada hari perbuatan yang membantu
Proklamasi Kemerdekaan kegiatan pembinaan di Lapas
Republik Indonesia tanggal 17 sebagai pemuka.
Agustus. Kedua, Remisi Remisi tambahan bagi
Khusus. Besarnya remisi narapidana yang menjadi donor
khusus adalah: 15 (lima belas) organ tubuh dan donor darah,
hari bagi narapidana dan anak berdasarkan Keputusan
pidana yang telah menjalani Menteri Kehakiman RI No.
pidana selama 6 (enam) sampai 04.HN.02.01 Tahun 1998
12 (dua belas) bulan; dan 1 tanggal 14 Mei 1988 tentang
(satu) bulan bagi narapidana Tambahan Remisi bagi
dan anak pidana yang telah Narapidana yang Menjadi
menjalani pidana selama 12 Donor Organ Tubuh dan Donor
(dua belas) bulan atau lebih. Darah, Pasal 2 menegaskan
Pemberian remisi bahwa setiap narapidana yang
khusus dilaksanakan pada menjalani pidana sementara
setiap hari rayamenurut agama baik pidana penjara, pidana
yang dianut pada saat kurungan maupun pidana
dilakukan pendataan pertama pengganti denda dapat
kali. diusulkan untuk mendapatkan
Remisi Tambahan yaitu tambahan remisi apabila
Remisi yang diberikan apabila menjadi donor organ tubuh
narapidana atau anak pidana dan/atau darah. Sebagai
yang bersangkutan selama catatan, berdasarkan ketentuan
menjalani pidana, berbuat jasa Pasal 12 huruf d Keppres No.
kepada negara, melakukan 174 Tahun 1999 tentang
perbuatan yang bermanfaat Remisi, untuk pidana kurungan
bagi negara atau kemanusiaan, pengganti pidana denda tidak
atau melakukan perbuatan dapat diberikan remisi
yang membantu kegiatan tambahan.
pembinaan di Lapas. Besarnya Pengusulan tambahan
remisi tambahan adalah: 1/2 remisi tersebut harus disertai
(satu per dua) dari remisi tanda bukti/surat keterangan
umum yang diperoleh pada yang sah yang dikeluarkan oleh
tahun yang bersangkutan bagi rumah sakit yang
narapidana dan anak pidana melaksanakan operasi donor

12
organ tubuh, atau oleh Palang oleh narapidana atau anak
Merah Indonesia yang pidana, Menkumham
melaksanakan pengambilan berkonsultasi dengan Menteri
darah. Apabila pengusulan Agama. Metode pencatatan
tambahan remisi tidak disertai remisi harus didasarkan pada
tanda bukti/surat keterangan, bentuk atau jenis remisinya dan
maka akan ditolak dicatat dalam daftar tersendiri.
Remisi tambahan Keempat, Remisi
diberikan apabila narapidana Dasawarsa yaitu diberikan
atau anak pidana selama bertepatan dengan ulang tahun
menjalani pemidanaan kemerdekaan Indonesia tanggal
memenuhi kriteria: 17 Agustus, tiap sepuluh tahun
a. berbuat jasa kepada sekali. Untuk tahun 2005,
negara; bertepatan dengan hari ulang
b. melakukan perbuatan tahun kemerdekaan Republik
yang bermanfaat bagi negara Indonesia yang keenam puluh
atau kemanusiaan; tahun. Maka pada tahun
c. melakukan perbuatan tersebut akan diberikan remisi
yang membantu kegiatan dasarwasa. Perhitungan Waktu
pembinaan di Lapas. Pemberian Remisi Pemberian
Prosedur pengajuan remisi dihitung sejak masa
remisi diajukan ke Menteri tahanan Pasal 14 Keppres No.
Hukum dan Hak Asasi 174 Tahun 1999, kondisi
Manusia oleh Kepala Lapas, penghitungan pemberian remisi
Kepala Rumah Tahanan yang dimulai dari masa
Negara, atau Kepala Cabang tahanan ini sangatlah
Rumah Tahanan Negara menguntungkan bagi
melalui Kepala Kantor narapidana, narapidana
Wilayah Kementerian Hukum tidaklah dirugikan karena
dan Hak Asasi Manusia. tindakan penahanan yang
Keputusan Menkumham dilakukan atas dirinya.
tentang remisi diberitahukan Hal ini dapat
kepada narapidana dan anak disimpulkan bahwa
pidana pada hari peringatan dilarangnya pembatasan hak
Proklamasi Kemerdekaan asasi manusia apalagi jika
Republik Indonesia tanggal 17 pengaturannya ada dalam
Agustus, bagi narapidana yang ketentuan
diberikan remisi pada hari PeraturanPemerintah, kalaupun
peringatan Proklamasi pada akhirnya dikehendaki
Kemerdekaan atau pada hari adanya suatu pembatasan maka
besar keagamaan yang dianut seharusnya diatur dalam UU
oleh narapidana dan anak bukannya PP karena pada Pasal
pidana yang bersangkutan. Jika 28 tersebut mengatur secara
terdapat keraguan tentang hari tegas bahwa pembatasan hak
besar keagamaan yang dianut asasi manusia tidaklah boleh

13
diatur dalam pengaturan Pelaksanaan pemberian
dibawah undang-undang yang remisi bagi narapidana yang
otomatis harusnya aturan telah melakukan tindak pidana
terseut dibuat dalam suatu korupsi yaitu menurut
Undang-Undang, bukan Peraturan Pemerintah Nomor
Peraturan Pemerintah. Syarat 99 Tahun 2012 Tentang
pengetatan dalam pemberian Perubahan Kedua Atas
remisi pada PP No. 99 Tahun Peraturan Pemerintah Nomor
2012 jika tidak segera dirubah 32 Tahun 1999 Tentang Syarat
maka akan terus dinyatakan dan Tata Cara Pelaksanaan
bertentangan dengan UUD Hak Warga Binaan
1945 serta UU Tentang Pemasyarakatan harus
Permasyarakatan. Karena telah dibuktikan dengan
melanggar hierarki peraturan melampirkan dokumen, seperti
perundangan. UU Tentang yang tertuang dalam Peraturan
Permasyarakatan juga dinilai Menteri Hukum dan Hak Asasi
telah bertentangan dengan Manusia Republik Indonesia
UUD 1945 dikarenakan dalam Nomor 21 Tahun 2013 Tentang
melakukan pembatasan hak Syarat dan Tata Cara
asasi terhadap narapidana Pemberian Remisi, Asimilasi,
haruslah diatur lebih rinci pula Cuti Mengunjungi Keluarga,
mengenai hak remisi Pembebasan Bersyarat, Cuti
narapidana kasus korupsi Menjelang Bebas, dan Cuti
sehingga uu tersebut tidak Bersyarat, Pasal 10 ayat (1)
hanya mengatur mengenai dan ayat (2) yang berbunyi :
syarat pemberian remisi yang (1) Syarat pemberian remisi
diperketat. Oleh sebab itu jika bagi narapidana yang dipidana
ada pembatasan syarat karena melakukan tindak
pemberian remisi maka hak pidana terorisme, narkotika dan
remisi terhadap narapidana precursor narkotika,
yang terdapat dalam UU psikotropika, korupsi,
tentang Permasyarakatan juga kejahatan terhadap keamanan
haruslah dibenahi klausal Negara, kejahatan hak asasi
aturannya sehingga terjadi manusia yang berat, serta
keselarasan antara UU kejahatan transnasional
Permasyarakatan yang terorganisasi lainnya
mengatur mengenai hak remisi sebagaimana dimaksud dalam
dengan PP yang mengatur pasal 6 sampai dengan pasal 9
mengenai syarat-syarat yang dibuktikan dengan
harus terpenuhi bagi melampirkan dokumen : a.
narapidana jika ingin Surat keterangan bersedia
memperoleh remisi. bekerjasama untuk membentu
membongkar tindak pidana
yang dilakukannya yang
F. PENUTUP ditetapkan oleh instansi

14
penegak hukum; b. Fotokopi untuk pemberian atau
kutipan putusan hakim dan pengajuan remisi. Ada
berita acara pelaksanaan beberapa formulir yang dipakai
putusan pengadilan; c. Surat disesuaikan dengan remisi
keterangan tidak sedang yang diajukan, yaitu: pertama.
menjalani kurungan pengganti Formulir RU I, dipakai untuk
pidana denda dari Kepala pengusulan remisi umum
Lembaga Pemasyarakatan; d. sebagian; kedua. Formulir RU
Surat keterangan tidak sedang II, dipakai untuk pengusulan
menjalani cuti menjelang bebas remisi umum seluruhnya;
dari Kepala Lembaga ketiga. Formulir RT I, dipakai
Pemasyarakatan; e. Salinan untuk pengusulan remisi
Register F dari Kepala tambahan sebagian; keempat.
Lembaga Pemasyarakatan; f. Formulir RT II, dipakai untuk
Salinan daftar perubahan dari pengusulan remisi tambahan
Kepala Lembaga seluruhnya; kelima. Formulir
Pemasyarakatan. RK I, dipakai untuk
Selain melampirkan pengusulan remisi khusus
dokumen sebagaimana sebagian; keenam. Formulir
dimaksud pada ayat 1, bagi RK II, di pakai untuk
narapidana yang dipidana pengusulan remisi khusus
karena melakukan tindak seluruhnya.
pidana korupsi harus juga
melampirkan bukti telah
membayar lunas denda dan
uang pengganti sesuai dengan DAFTAR PUSTAKA
putusan pengadilan.
Remisi diusulkan oleh
Kepala Lapas kepada Menteri Buku :
melalui Kepala Kantor Andi Hamzah,.
Wilayah, pengusulan itu Pemberantasan Korupsi.
didasarkan atas pertimbangan PT.Gramedia Jakarta, 2005
dari Tim Pengamat Dwidja Priyatno,
Pemasyarakatan (TPP) yang Sistem Pelaksanaan Pidona
ada di Lapas yang Penjara Di Indonesia, PT
bersangkutan yang terdiri dari Refika Aditama, 2006
beberapa orang untuk menilai
perilaku dan perbuatan Hilman Hadikusuma,
narapidana atau anak pidana Metode Pembuatan Kertas
selama menjalani pembinaan di Kerja atau Skripsi Ilmu
bawah bimbingannya dan Hukum, Bandung: Mandar
dinyatakan telah berkelakuan Maju, 2013
baik. Untuk pengusulan remisi, Hamzah, Andi, Bunga
diperlukan kelengkapan Rampai Hukum Pidana dan
administrasi yang diperlukan

15
Acara Pidana, Ghlmia Soerjono Soekanto dan
Indonesia, Jakarta. 1986 Sri Mamudji, Penelitian
Hukum Normatif Suatu
Johny Ibrahim, Teori
Tinjauan Singkat, Cetakan ke
dan Metode Penelitian Hukum
-16. Jakarta, PT Raja Grafindo
Normatif, Bayumedia, Malang,
Persada, 2014
2011
Soeharto, Perlindungan
Lamintang, Hukum
Hak Tersangka, Terdakwa,
Penitensier, Bandung:
dan Korban Tindak Pidana
Armico,1984
Terorisme dalam Sistem
Martina, Hukum Peradilan Pidana Terpadu di
Penitensier, Bandung: PT Indonesia, Bandung: Penerbit
Refika Aditama, 2011 Refika Aditama. 2007
Martiman Teguh Prasetyo dan
Prodohamidjojo, Penerapan Abdul Halim Barkatullah,
Pembuktian Terbalik dalam Politik Hukum Pidana, Ctk. I,
Delik Korupsi (UU No.31 Pustaka Pelajar, Yogyakarta,
Tahun 1999). Mandar Maju, 2005
Bandung. 2001
Tolib Setiady, Pokok-
O.C.Kaligis. pokok Hukum Penintensier
Pengawasan terhadap Jaksa Indonesia, Bandung, Alfabeta,
selaku Penyidik Tindak Pidana 2010
Khusus dalam Pemberantasan
Korupsi. O.C.Kaligis &
Associates, Jakarta, 2006 Internet :
Peter Mahmud http://hongkong.survev.net=pol
Marzuki, Penelitian Hukum, itical-and-economic-risk-
Edisi ke-1 Cet VI, Kencana, consultancv/%. diakses pada
Jakarta, 2010 tanggal 18 Februari 2020
R. Achmad S. http://nasional.kompasxom/ada
Soemadipradja dan Romli -wacana-ubah-aturan-remisi-
Atmasasmita,Sistem imtuk-koruptor-komitmen-
Pemasyarakatan Di Indonesia, iokowi-diper tanyakan/,
Bandung:BPHN, Departemen diakses tanggal 19 Januari
Kehakiman, Binacipta 2020
Sodearso Boesono,
Latar Belakang Sejarah dan
Kultural Korupsi di Indonesia,
Jakarta, UI press, 2010
Sudarsono, Kamus
Hukum, Rineka Cipta, Jakarta,
2007

16
17

Anda mungkin juga menyukai