Anda di halaman 1dari 17

“FUNGSI PERENCANAAN KEPALA RUANG RAWAT INAP”

MATA KULIAH : MANAJEMEN KEPERAWATAN

DOSEN : Ns. VERONIKA KALANGI, S.Kep.,M.Kep

MAKALAH

DISUSUN
OLEH
Megawati Wella P.M Manengkey
17061032

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON
TOMOHON
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas

makalah “FUNGSI PERENCANAAN KEPALA RUANG RAWAT INAP”

Penulis menyadari dalam penulisan tugas makalah ini tidak luput dari

berbagai kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun demi kesempurnaan dan perbaikan sehingga akhirnya tugas

makalah ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan

masyarakat.

Tomohon, Februari 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kinerja ialah hasil kerja yang melihat kualitas dan kuantitas yang diraih

karyawan dalam melakukan kegiatan sesuai acuan. Kinerja merupakan

tindakan yang dilaksanakan setelah hasil kerja yang diraih seseorang atau

kelompok dalam suatu organisasi sesuai dengan pedoman untuk mencapai

tujuan organisasi berkaitan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai

dengan moral maupun etika (Usman, 2011).

Pelayanan Yang berkualitas dengan adanya perawat yang bertugas

selama 24 jam melayani pasien, serta jumlah perawat yang mendominasi

tanaga kesehatan dirumah sakit, yaitu berkisar 40 – 60 %. Karena itu, rumah

sakit haruslah memiliki perawat yang berkinerja baik yang menunjang kinerja

rumah sakit sehingga dapat tercapai kepuasaan klien/ pasien (Swanburg,

2014).

Pekerjaan seorang perawat dalam memberikan pelayanan

keperawatan tidak terlepas dari peraturan jam kerja disuatu rumah sakit

yang lebih dikenal dengan istilah shift kerja. Pada system shift kerja akan

menimbulkan berbagai dampak positif, namun adanya shift kerja malam

dapat menimbulkan akibat yang cukup mengganggu pekerja khususnya,

seperti mengalami kurang tidur (Maurits, 2011).

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan Uraian latar belakang masalah di atas, dapat dilihat bahwa

diperlukan fungsi perencanaan kepala ruangan rawat inap.


1.3 Batasan Masalah

Dalam hal ini peneliti hanya akan meneliti tentang fungsi perencanaan

kepala ruangan rawat inap.

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui fungsi perencanaan kepala ruangan rawat inap.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi fungsi perencanaan kepala ruangan rawat inap

2. Menganalisis fungsi perencanaan kepala ruangan rawat inap

1.5 Manfaat Penulisan

Makalah ini akan berguna sebagai masukan untuk dapat meningkatkan

pengetahuan mengenai fungsi perencanaan kepala ruangan rawat inap.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Fungsi Perencanaan

2.1.1 Pelayanan Keperawatan

Banyaknya tuntutan masyarakat dengan pelayanan keperawatan

serta munculnya persaingan pada banyak instansi. Hal ini mendesak

perawat harus bisa berlomba-lomba meningkatkan kualitas jasa

pelayanan, terutama pada pelayanan keperawatan di rawat inap.

Pelayanan keperawatan adalah hal yang harus mendapat perhatian,

penjagaan dan dpeningkatan kualitasnya sesuai dengan standarnya

yang berlaku. Masyarakat selaku klien atau pasien dirumah sakit akan

merasakan pelayanan keperawatan yang memuaskan, jika

pelayanannya berkualitas (Asmuji, 2013).

2.1.2 Fungsi Manajemen Keperawatan

Fungsi manajemen keperawatan yang pertama merupakan fungsi

perencanaan. Fungsi manajemen perencanaan ialah tahapan penting

dan salah satu yang diutamakan dalam fungsi manajemen yang

lainnya. Ketidaklayakan perencanaan dapat menimbulkan kegagalan

dalam proses manajemen. Kegiatan perencanaan kepala ruang ialah

menjalankan tujuan, standard, prosedur, kebijakan atau peraturan

yang bersangkutan dengan keselamatan pasien dan perawat. Sangat

diperlukannya perencanaan kerena hal ini menjadi tumpuan bagi

perawat dalam bekerja. (Gillies,2012)


2.2 Konsep Kepala Ruangan Rawat Inap

2.2.1 Pengertian Kepala Ruangan Rawat Inap

Ruang rawat inap di definisikan sebagai ruang tempat pasien

dirawat. Pelayanan rawat inap adalah pelayanan terhadap pasien yang

masuk rumah sakit yang menempati tempat tidur perawatan untuk

keperluan observasi, diagnosa, terapi, rehabilitasi medic dan atau

pelayanan medik lainnya. Kepala Ruangan Rawat Inap adalah seorang

tenaga keperawatan yang diberi tanggung jawab dan wewenang untuk

mengatur dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di

ruang rawat.

2.2.2 Tugas Kepala Ruangan

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Ruangan bertanggung

jawab kepada Kepala Bidang Keperawatan terhadap hal – hal sebagai

berikut:

1. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga keperawatan.

2. Kebenaran dan ketepatan program pengembangan pelayanan

keperawatan.

3. Keobyektifan dan ketepatan penilaian kinerja tenaga keperawatan.

4. Kelancaran kegiatan orientasi perawat baru

5. Kebenaran dan ketepatan Protap/SOP pelayanan keperawatan.

6. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala pelaksana pelayanan

keperawatan.

.
2.2.3 Wewenang Kepala Ruangan Di Ruang Rawat Inap

Ada Beberapa Wewenang Kepala Ruangan Di Ruangan Rawat inap

yaitu:

1. Meminta informasi dan pengarahan dari atasan.

2. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan staf keperawatan.

3. Mengawasi, mengendali dan menilai pendayagunaan tenaga

keperawatan, peralatan dan mutu asuhan keperawatan diruang

rawat.

4. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi

wewenang Kepala Ruangan.

5. Menghadiri rapat berkala dengan Kepala Bidang, Wakil Direktur,

Direktur rumah sakit untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan

keperawatan.

2.2.4 Tugas Kepala Ruangan Di Ruang Rawat Inap

Dalam Melaksanakan Tugasnya, Kepala Ruangan Mempunyai fungsi

perencanaan meliputi :

1. Menyusun rencana kerja Kepala Ruangan

2. Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan

keperawatan diruang rawat yang bersangkutan

3. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi

jumlah maupun kualifikasi untuk di ruang rawat, koordinasi dengan

Kepala Bidang Keperawatan.

Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan meliputi :


1. Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan di

ruang rawat, melalui kerja sama dengan petugas lain yang

bertugas di ruang rawatnya.

2. Menyusun jadwal/ daftar dinas tenaga keperawatan dan lain

sesuai kebutuhan pelayanandan peraturan yang berlaku di rumah

sakit.

3. Melaksankan orientasi kepada tenaga keperawatan baru/ tenaga

lain yang akan kerja di ruang rawat. 

4. Memberi orientasi kepada pasien/ keluarganya meliputi penjelasan

tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruang rawat, fasilitas

yang ada dan cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari –

hari.

5. Membimbing tenaga keperawatan untuk pelaksanaan pelayanan/

asuhan keperawatan sesuai standar.

6. Mengadakan pertemuan berkala/ sewaktu – waktu dengan staf

keperawatan dan petugas lain yang bertugas di ruang rawatnya.

7. Memberi kesempatan/ ijin kepada staf keperawatan untuk

mengikuti kegiatan ilmiah/ penataran dengan berkoordinasi

dengan Kepala Bidang Keperawatan.

8. Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat – obatan sesuai

kebutuhan berdasarkan ketentuan / kebijakan rumah sakit.

9. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalu

dalam keadaan siap pakai.

10. Mendampingi visite dokter dan mencatati instruksi dokter,

khususnya bila ada perubahan program pengobatan pasien.


11. Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatan di ruang

rawat menurut tingkat kegawatan infeksi/non infeksi, untuk

kelancaran pemberian asuhan keperawatan.

12. Mengendalikan kualitas system pencatatan dan pelaporan asuhan

keperawatan dan kegiatan lain secara tepat dan benar. Hal ini

penting untuk tindakan keperawatan.

13. Memberi motivasi kepada petugas dan memelihara kebersihan

lingkungan ruang rawat.

14. Meneliti pengisian formulir sensus harian di ruang rawat.

15. Meneliti/ memeriksa pengisian daftar permintaan makanan pasien

berdasarkan macam dan jenis makan pasien.

16. Meneliti/ memeriksa ulang pada saat penyajian makanan pasien

sesuai dengan program diet.

17. Menyimpan berkas catatan medik pasien dalam masa perawatan

di ruang rawatnya dan selanjutnya mengembalikan berkas

tersebut kebagian medical record bila pasien keluar/ pulang dari

rawatan tersebut.

18. Membuat lapoan harian mengenai pelaksanaan asuhan

keperawatan serta kegiatan lainnya di ruang rawat, disampaikan

kepada atasan.

19. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien /keluarga sesuai

kebutuhan dasar dalam batas wewenangnya.

20. Melakukan serah terima pasien dan lain – lain pada saat

pergantian dinas.
Kepala Ruangan dapat Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian

dan penilaian meliputi :

1. Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan

yang telah ditentukan.

2. Melakukan penelitian kinerja tenaga keperawatan yang berada di

bawah tanggung jawabnya.

3. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga

keperawatan, peralatan dan obat – obatan.

4. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga

keperawatan, peralatan dan obat – obatan.

5. Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan sesuai standar

yang berlaku secara mandiri atau koordinasi dengan Tim

Pengendali Mutu Asuhan Keperawatan.

2.3 Jurnal Penelitian Terdahulu

No Judul Nama Tujuan Desain Hasil


Penelitian Peneliti dan Penelitian Penelitian
Tahun
1. Hubungan Ida Matul Untuk cross analisis hubungan
Fungsi Khoiriyah, melihat sectional antara fungsi
Perencanaan Alfi Ari hubungan perencanaan kepala
Kepala Fakhrur fungsi ruangan dengan kinerja
Ruangan Rizal, perencanaan perawat di RSUD
dengan (2020) kepala Samarinda diperoleh
Kinerja ruangan nilai P Value 0,000 lebih
Perawat dengan kecil dari nilai α = 0,05
dalam kinerja berarti hipotesa nol (Ho)
Memberikan perawat ditolak yaitu ada
Pelayanan dalam hubungan signifikan
Keperawatan memberikan antara fungsi
di Ruang pelayanan perencanaan dengan
Rawat Inap keperawatan kinerja perawat.
RSUD di ruang Terdapat hubungan
Samarinda rawat inap yang bermakna antara
RSUD fungsi perencanaan
Samarinda. kepala ruangan dengan
kinerja perawat di
RSUD Samarinda.
2. Hubungan Amri, A., & Untuk Cross Hasil penelitian
Pelaksanaan Ardenny, A. mengetahui Sectional menunjukkan bahwa 
Fungsi (2018) hubungan terdapat hubungan
Manajerial pelaksanaan fungsi perencanaan (p
Kepala fungsi value 0,002),
Ruangan manajerial pengorganisasian (p
Dengan kepala value 0,024),
Motivasi ruangan pengarahan (p value
Perawat dengan 0,002), dan
Pelaksana Di motivasi pengawasan (p value
Ruang perawat 0,012) kepala ruangan
Rawat Inap pelaksana dengan motivasi
Rumah Sakit dalam perawat pelaksana
Umum memberikan dalam memberikan
Daerah layanan layanan keperawatan di
Kabupaten keperawatan RSUD  Bengkalis.
Bengkalis di RSUD Diharapkan hasil
Kabupaten penelitian ini dasar
Bengkalis. untuk menyusun suatu
kebijakan dalam
memperbaharui
kompetensi tenaga
kesehatan dalam upaya
peningkatan kualitas
tenaga dalam
memberikan pelayanan
kesehatan bagi
masyarakat.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Hasil Penelitian

Dalam Penelitian Yang Dilakukan oleh Khoiriyah I. M., Rizal A. A. F.,

(2020) dengan Judul Penelitian Hubungan Fungsi Perencanaan Kepala

Ruangan dengan Kinerja Perawat dalam Memberikan Pelayanan

Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Samarinda Rumah Sakit Umum

Daerah Samarinda mempunyai 3 ruang rawat inap dengan jumlah perawat

72 orang. Berdasarkan hasil wawancara dari 11 perawat dan 3 kepala

ruangan pada tanggal 15 Juli 2018 telah didapatkan 7 perawat (63,6%)

pelaksanaan fungsi perencanaan masih belum maksimal yaitu kepala

ruangan masih belum bisa dalam merencanakan jadwal roling dinas dengan

baik sehingga ada yang saling bentrok.

Selain itu 4 perawat (36,4%) mengatakan dalam merencanakan

amprahan barang ruangan, kepala ruang kurang mengetahui kebutuhan

barang ruangan sehingga selalu saja ada yang belum terpenuhi. Kemudian 8

perawat (72,7%) yang menyatakan kurang puas dengan fungsi perencanaan

karena kepala ruangan tidak merencanakan jadwal supervise dengan tepat

dan sering berubah sehingga kurang maksimal persiapan sehingga

merugikan perawat pelaksana dalam peningkatan jenjang karir. Sedangkan

dari 3 kepala ruangan didapatkan 2 karu (66,7%) mengatakan belum bisa

memenuhi fungsi perencanaan dengan baik karena terbatasnya SDM

perawat pelaksana sehingga jadwal roling ada yang berlebih. Selain itu 1

karu (33,3%) mengatakan untuk fungsi perencanaan di ruangannya sudah

dilaksanakan dengan baik. Dalam kinerja perawat di RSUD dari 11 perawat,


9 perawat (81,82%) menyatakan terkadang menukar shift tanpa

pengetahuan atasan, 6 perawat (54,54%) menyatakan jarang merespon

keluhan pasien (kepanasan, mengeluh ingin diganti plestter infusnya dan

sebagainya), dan 10 perawat (90,91%) menyatakan tidak pernah

mengenalkan namanya saat pertama kali bertemu pasien dan perawat

memperkenalkaan nama jika berbincang setelah sudah akrab dengan

pasien.Kurangnya perencanaan dari kepala ruang mengakibatkan kualitas

pelayanan keperawatan kurang optimal.

Hal itu terjadi karena terjadi kesalahpahaman antara kepala ruang

dengan perawat pelaksanan yang berakibat perawat pelaksana dalam

melaksanakan tugasnya kepada pasien tidak optimal.Dengan fenomena ini

peneliti tertarik untuk menelitian dengan judul hubungan fungsi perencanaan

kepala ruangan dengan kinerja perawat dalam memberikan Pelayanan

keperawatan di ruang rawat inap RSUD Samarinda.

Dalam Metodologi Penelitian, Jurnal ini Menggunakan Jenis penelitian

yang dilakukan adalah studi kuantitatif yang mengunakan rancangan

deskriptif dengan pendekatan cross sectional, dimana variabel independen

dan variabel dependen dilakukan bersamaan diwaktu yang sama (Nursalam,

2008). Penelitian ini dilaksanakan pada perawat pelaksana dan kepala

ruangan di ruang rawat inap. Dengan tujuan mengetahui hubungan antara

fungsi manajemen kepala ruangan untuk mengetahui pendapat atau

pemahaman perawat pelaksana sekaligus mengevaluasi kinerja perawat.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 72 responden di

RSUD Samarinda. Jumlah sampel yaitu 61 responden.


Berdasarkan usia sebagian besar usia responden adalah 26-35 tahun

sebanyak 40 orang (65.6%), 17-25 tahun sebanyak 11 orang (18,0%) dan

36-45 tahun sebanyak 10 orang (16.4%). Berdasarkan Depkes (2012) usia

26-35 tahun masuk ke dalam golongan dewasa muda. Hal ini menunjukkan

perawat pelaksana di RSUD banyak merupakan usia yang produktif dalam

bekerja.Penelitian ini sejalan dengan penelitian Parmin (2010) dengan usia

responden antara fungsi perencanaan kepala ruangan dengan kinerja

perawat di RSUD Samarinda. Kemudian didapatkan OR (Odd Ratio) yang

artinya fungsi perencanaan berpengaruh 5,80 kali terhadap kinerja perawat

di RSUD.

Hasil pada penelitian ini sesuai dengan penelitian Rohmawati (2016),

terdapat hubungan yang signifikan antara pelaksanaan asuhan keperawatan

yang baik dengan fungsi perencanaan kepala ruangan yang efektif dengan

hasil p value 0,001. adapun penelitian dari Saputra (2013), bahwa terdapat

hubungan yang signifikan antara budaya organisasi dengan motivasi kerja

perawat pelaksana dengan hasil p value (0,000). Penelitian ini serasi pada

pendapat Gillies (2010), mengemukakan bahwa kepala ruangan yang

optimal dalam melakukan fungsi perencanaan bisa memberikan tujuan

kepada perawat pelaksana, meminimalisir peralihan yang terjadi, hal yang

berlebih, dan menentukan standar yang akan pergunakan dalam

melaksanakan pengawasan dan peraihan tujuan.Menurut Asumsi akan

mudah mencapai tujuan bila fungsi perencanaan dilaksanakan dengan baik,

manajer dan staff akan mengetahui tujuan dengan jelas. Menempatkan staf

bedasarkan kemampuan, pendidikan, pengalaman, kepribadian adalah salah

satu fungsi perencanaan sehingga dapat memenuhi penempatan pada

jabatannya dengan waktu dan gaji yang tepat.


3.2 Analisa Data

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dibuat maka dapat ditarik suatu

kesimpulan, antara lain. Karakteristik berdasarkan 61 responden sebagian

besar usia responden adalah 26-35 tahun sebanyak 40 orang (65.6%),

sebagian besar responden adalah perempuan sebanyak 47 orang (77.0%),

sebagian besar responden memiliki masa kerja kurang dari 5 tahun

sebanyak 24 orang (39.3%), sebagian besar responden adalah pendidikan D

III Keperawatan sebanyak 51 orang (83.6%).Hasil fungsi perencanaan

kepala ruangan didapatkan sebagian besar baik sebanyak 32 orang (52.5%)

dan tidak kurang sebanyak 29 orang (47.5%).Hasil kinerja perawat

didapatkan sebagian besar baik sebanyak 37 orang (60,7%) dan kurang baik

sebanyak 24 orang (39.3%).

Melihat dari Penelitian Dari beberapa penulis bahwa fungsi perencanaan

kepala ruangan dapat dikategorikan baik karena dapat memenuhi

penempatan pada jabatannya dengan waktu dan gaji yang tepat.


BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Penelitian Yang Telah Dilakukan Oleh beberapa peneliti menunjukkan

bahwa fungsi perencanaan kepala ruangan ditentukan oleh kinerja dari

kepala ruangan sendiri. Kepala ruangan yang bertanggung jawab terhadap

jabatannya dapat menunjukkan kualitas yang baik.

4.2 Saran

Menyusun rencana kerja Kepala Ruangan dapat menjadi indikator kualitas

kepala ruangan serta Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan

pelayanan keperawatan diruang rawat yang bersangkutan dapat

meningkatkan fungsi perencanaan yang baik dan berkualitas.


DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Profil Kesehatan Indonesia

2011. Jakarta: Depkes RI.

Dessler, Gary, 2004, Manjemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesembilan, Jilid

1, PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Farah Ahmad, Shahnaz Dar, Nosheen Zehra. 2013. Original Article : Extrinsic

Factors Strong Motivators for Nurses in the Tertiary Care Hospitals.

Gillies, D. A. (2010). ManajemenKeperawatan Suatu Pendekatan Sistem Edisi

Kedua. Terjemahan Illiois W. B. Saunders Company

Gillies, D.A. (2012). Manajemen Keperawatan: Suatu Pendekatan Sistem. Edisi

kedua. Philadelphia: W. B. Saunders.

Hasibuan, P.S. Malayu. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit : PT.

Bumi Aksara, Jakarta. Maurits L S K. 2011 Selintas Tentang Kelelahan

Kerja. Yogyakarta : Amara Books

Khoiriyah I. M., Rizal A. A. F., (2020). Hubungan Fungsi Perencanaan Kepala

Ruangan dengan Kinerja Perawat dalam Memberikan Pelayanan

Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Samarinda. Borneo Student

Research Vol 1, No 3

Anda mungkin juga menyukai