Disusun Oleh :
A. Latar Belakang
Kepala ruang merupakan first line manager di sebuah rumah sakit.
strategi yang tangguh, menjadi perencana yang handal, menjadi organisator yang
cetakan, motivator yang efektif, pengawas yang objektif dan rasional, penilai
dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan yang berkualitas dan aman, untuk
2014).
keperawatan, yang berperan sebagai first line manager di sebuah rumah sakit,
Peran dan fungsi kepala ruangan diruang rawat dalam fungsi manajemen
yang saling berkaitan satu sama lain (Marquis, B.L & Huston, 2012)
Kepala ruangan sebagai manajer operasional, yang memimpin secara
mendapat perhatian yang khusus. Di rumah sakit tersebut seorang kepala ruang
rawat inap waktunya lebih banyak diruangan kecuali kalau ada panggilan dari
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana fungsi dan peran kepala ruang rawat inap Ruang Bima?
2. Apa saja uraian tugas kepala ruang rawat inap Ruang Bima?
C. Tujuan Masalah
Tugas Pokok
Memberikan asuhan keperawatan pada pasien di ruang rawat yang menjadi
tanggung jawabnya sejak pasien masuk untuk rawat inap dengan aman sesuai
standar keselamatan pasien di rumah sakit.
Uraian Tugas Umum:
Melaksanaakan fungsi perencanaan meliputi :
1) Merencanakan an melaksanakan program kegiatan pelayanan
keperawatan di Ruang Bima.
2) Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi jumlah
maupun kualifikasi di Ruang Bima, berkoordinasi dengan kepala/ wakil
kepala instalasi rawat inap dan Kabid/ Kasie keperawatan.
3) Merencanakan kebutuhan tenaga dalam setiap shift kerja (pagi, sore,
malam, termasuk hari libur)
Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan meliputi :
Kepala Ruang
Zanna Rakhul Aulia Matari. S.Kep
Ketua Tim 1
Okta Fajar Silviani S. Kep
C2 C3 C4 C6
Tn. S Tn.D Tn.M Tn. N
RPK HDR RPK/DPD RPK
- Siang
Maintenance care : 14 x 0,14= 1,96
Krisis care : 0 x 0,15= 0
Akut care : 0 x 0,30= 0
= 1,96
- Malam
Maintenance care : 14 x 0,10= 1,4
Krisis care : 0 x 0,07= 0
Akut care : 0 x 0,20= 0
= 1,4
Jadi, kebutuhan perawat di ruang Bima selama 24 jam yaitu : 2,38 +
1,96 + 1,4 = 5, 74 atau 6 orang perawat. Sehingga kesimpulan yang dapat
diambil dari perhitungan tenaga perawat adalah:
Shif pagi 2 orang perawat.
Shif sore 2 orang perawat.
Shif malam 2 orang perawat.
Jumlah tempat tidur yang tersedia adalah 24 tempat tidur, sedangkan
tempat tidur yang terisi sebanyak 14 tempat tidur. Maka untuk perhitungan
BOR dapat dilihat sebagai berikut :
BOR = 14/24 X 100% = 58, 3 % kurang ideal. Nilai parameter dari BOR ini
idealnya antara 60-85%.
C. Perencanaan kegiatan
Meminimalisir resiko infeksi nosocomial dengan memberlakukan
aturan :
Penggunaan APD yang maksimal bagi tenaga medis
Peningkatan tingkat kenyamanan klien diantaranya pengontrolan
jumlah pengunjung, peningkatan komunikasi terapeutik, hendaknya
memperkenalkan diri kepada klien terutama klien baru.
D. Kontroling
Melalui komunikasi, mengawasi dan berkomunikasi langusng dengan
perawat primer mengenai asuhan keperawatan yang diberikan
klien
Melalui manager area : Pengawasan langsung melalui inspeksi ,
pengamatan sendiri atau melalui laporan langsung secara lisan dan
memperbaiki/pengawasi kelemahan – kelemahan yang ada saat ini.
Pengawasan tidak langsung : Mengecek daftar hadir, membaca dan
memriksa rencana keperawatan.
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Pelaksanaan
Pasien kelolaan C6
Tn. N dengan halusinasi pindahan
dari sadewa
S; tenang masih bingung, mondar
mandir, bicara tidak nyambung
B : TD100/70 RR 22 S 36,5
A : RPK
R : monitor TTV, manajemen
halusnasi,
08.30-09.00 Mengikuti Pre conference Pre conference yang dilakukan oleh
Ketua tim (okta fajar silviana)
dengan Perawat pelaksana(eva
noviani)
- Pasien Tn S ; - Konsul psikolog,
mon ttv, obat oral lanjut, bhsp sp
1 dan sp 2 rpk
- Pasien Tn. M : -BHSP, SP 1- 2
RPK, Motivasi DPD
- Pasien Tn D ; konsul psikolog,
mon ttv, obat oral lanjut, BHSP sp
1 HDR motivasi
- Pasien Tn, N : inj lodomer jam 9,
inj, diaz, inj alprazolam, mon ttv,
bhsp, manajemen halusinasi.
A. Kesimpulan
Kepala ruang (Zanna Rakhul Aulia Matari) dibawahi ketua tim (Okta Fajar
Silviana) beserta perawat pelaksana (Eva Noviani), mereka berperan sebagai mana
mestinya, melaporkan hasil asuhan keperawatan kepada ketua tim, setelah itu ketua
tim melaporkan hasil shift pagi ke shift sore dan selanjutnya sampai malam ke pagi.
B. Saran
- Lakukan Pre-conference setiap pergantian shift dari pagi-sore hingga malam
-Lakukan koordinasi yang optimal karu, katim, dan perawat pelaksana
DAFTAR PUSTAKA