Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PELAKSANAAN

STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN


ROLE PLAY : KEPALA RUANG
DI RUANG BIMA RSUD BANYUMAS

Disusun Oleh :

ZANNA RAKHUL AULIA MATARI


NIM: 1811040015

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kepala ruang merupakan first line manager di sebuah rumah sakit.

Seorang manajer menjadi pemimpin yang efektif apabila mampu menentukan

strategi yang tangguh, menjadi perencana yang handal, menjadi organisator yang

cetakan, motivator yang efektif, pengawas yang objektif dan rasional, penilai

yang tidak berpengaruh oleh pertimbangan- pertimbangan yang subjektif dan

emosional disamping keahlian pribadi. (Manggala, 2013). Kepala ruangan

memerlukan suatu pemahaman tentang mengelola dan memimpin orang lain,

dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan yang berkualitas dan aman, untuk

kesembuhan pasien melalui pemberian asuhan keperawatan yang sesuai dengan

standar asuhan keperawatan yang konsisten, kontiniyu dan bermutu (Nursalam,

2014).

Kepala ruangan merupakan tenaga perawat yang diberi tugas memimpin

satu ruang rawat, dan bertanggung jawab terhadap pemberian asuhan

keperawatan, yang berperan sebagai first line manager di sebuah rumah sakit,

yang diharapkan mampu melaksanakan fungsi manajemen keperawatan (Sitorus,

R & Panjaitan, 2011)

Peran dan fungsi kepala ruangan diruang rawat dalam fungsi manajemen

keperawatan antara lain perencanaan, pengorganisasian, pengaturan ketenagaan,

pengarahan, pengawasan dan pengendalian mutu yang merupakan satu siklus

yang saling berkaitan satu sama lain (Marquis, B.L & Huston, 2012)
Kepala ruangan sebagai manajer operasional, yang memimpin secara

langsung, dalam mengelola seluruh sumber daya di unit perawatan untuk

menghasilkan pelayanan yang bermutu, dan dituntut untuk menjadi motor

penggerak, bagi sumber-sumber dan alat-alat dalam suatu organisasi melalui

pengambilan keputusan, penentuan kebijakan dan menggerakkan orang lain

untuk mencapai tujuan organisasi (Curtis, Elizabeth & O’Connell, 2011).

Pelayanan keperawatan sebagaimana yang berlangsung di RSUD

Banyumas harus diakui bahwa jabatan manajemen keperawatan di ruangan

mendapat perhatian yang khusus. Di rumah sakit tersebut seorang kepala ruang

rawat inap waktunya lebih banyak diruangan kecuali kalau ada panggilan dari

pimpinan akreditasi, dikarenakan kepala ruang di Ruang Bima menjadi tim

akreditasi di rumah sakit. Sehingga penerapan fungsi-fungsi manajemen

keperawatan sebagai suatu pelayanan profesi yang mandiri, sudah dilakukan

meskipun belum optimal. Hal tersebut disebabkan berdasarkan data observasi

pada tanggal 7 februari di Ruang Bima.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana fungsi dan peran kepala ruang rawat inap Ruang Bima?

2. Apa saja uraian tugas kepala ruang rawat inap Ruang Bima?

C. Tujuan Masalah

a. Mengidentifikasi peran dan fungsi kepala ruang Bima

b. Mengidentifikasi uraian tugas kepala ruang Bima


BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Tujuan Menjadi Kepala Ruang Keperawatan


Mengimplementasikan tugas Kepala Ruang sebagai perencana,
pengorganisasian, penggerakan atau penggarahan, dan pengawasan di
Ruang Bima.

B. Tugas Dan Tanggung Jawab Kepala Ruang Bima

Tugas Pokok
Memberikan asuhan keperawatan pada pasien di ruang rawat yang menjadi
tanggung jawabnya sejak pasien masuk untuk rawat inap dengan aman sesuai
standar keselamatan pasien di rumah sakit.
Uraian Tugas Umum:
Melaksanaakan fungsi perencanaan meliputi :
1) Merencanakan an melaksanakan program kegiatan pelayanan
keperawatan di Ruang Bima.
2) Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi jumlah
maupun kualifikasi di Ruang Bima, berkoordinasi dengan kepala/ wakil
kepala instalasi rawat inap dan Kabid/ Kasie keperawatan.
3) Merencanakan kebutuhan tenaga dalam setiap shift kerja (pagi, sore,
malam, termasuk hari libur)
Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan meliputi :

4) Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan diruang


Bima, melalui kerja sama dengan petugas yang ada dan petugas lain
yang bertugas diruang rawatnya.
5) Menyusun jadwal/daftar dinas, libur, cuti tenaga keperawatan dan
tenaga lain sesuai dengan kebutuhan pelayanan dan peraturan yang
berlaku di RSUD Banyumas.
6) Mengidetifikasi tingkat ketergantungan pasien
7) Mengatur pembagian tugas perawat dan mengendalikan asuhan
keperawatan.
8) Melaksanakan program orientasi kepada tenaga keperawatan baru/
tenaga lain yang akan bekerja diruang Bima yang berada dibawah
tanggung jawabnya.
9) Memberika orientasi kepada pasien/keluarganya .
10) Memberi pengarahan, membimbing dan motivasi bagi tenaga
keperawatan yang melaksanakan tugas diruag bima untuk
melaksanakan pelayanan/ asuhan keperawatan sesuai ketentuan/standar
yang berlaku.
11) Mengadakan pertemuan berkala/sewaktu-sewaktu dengan staf
keperwatan dan petugas lain yang bertugas diruang Bima.
12) Memberi kesempatan/ijin kepada staf ruang bima untuk mengikuti
kegiatan ilmiah dan berkoordinas dengan kepala/wakil instalasi rawat
inap serta kepala Bidang/Kasie keperawatn
13) Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan peralatan dan obt-
obatan dan bahan lain yang diperlukan di ruang Bima.
14) Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan seperti
service, pembersihan dan uji fungsi alat agar selalu dalam keadaan siap
pakai.
15) Mengelompokkan pasien dan mengatur pennempatannya di ruang bma
menrut tingkat kegawatan, infeksi/non infeksi, untu kelancaran peberi
asuhan keperaatan.
16) Memberikan motivasi kepada petugas/perawat ruang bima dalam
mmelihara kebersihan lingkungan ruang rawat.
17) Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di ruang bima
18) Meneliti/memeriksa ulang pada saat penyajian makanan pasien sesuai
dengan program dietnya
19) Menyimpan berkas catatan medis pasien dalam masa perawatan di
ruang bima dan selanjutnya mengembalikan berkah tersebut kebagian
rekam medis/ entry data bila pasien keluar/pulang dari ruang Bima.
20) Membuat laporan harian, bulanan dan tahunan mengenai pelaksanaan
asuhan keperawatan serta kegiatan lainnya di ruang Bima, untuk
disampaikan kepada atasannya kepala/wakil kepala instalasi rawat
inap.
Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi
:

1) Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien/ keluarga sesuai


kebutuhan dasar dalam batas wewenangnya
2) Mengendalikan kualitas system penceatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan dan kegiatan lain secara tepat dan benar
3) Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang
telah ditentukan.
4) Menjamin kebijakan, peraturan, standar dan SPO dijalankan di
ruang Bima sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5) Mengevaluasi secara periodik terhadap standar SPO yang berlaku
untuk pelayanan keperawatan di ruang Bima.
6) Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan di ruang Bima
yang berada dibawah tanggung jawabnya dan menentukan kriteria
perawat di unitya.
7) Mengaasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
keperawatan, peralatan dan obat-obatan secara efektif dan efisien.
8) Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan sesuai standar
yang berlaku secara mandiri
9) Menyelesaikan masalah keperawatan yang terjadi di ruang Bima
yang berada dibawah supervisinya.
10) Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan
asuhan keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang Bima
secra tepat dan benar
11) Melakukan pengawasan terhadap inventaris barang-barang alkes,
ATK dan obat yang terdapat di ruang Bima yang menjadi tanggung
jawabnya.
12) Berperan aktif dalam presentasi kasus, kegiatan kendali mutu,
pengendalian infeksi nosokomial dan kegiatan ilmiah lainnya
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
khususnya di ruang Bima yang menjadi tanggung jawabnya
13) Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan seperti
kepanitian khusus atau tugas lain untuk kepentingan organisasi
rumah sakit.
Uraian Tugas Khusus/spesifik
1) Melakukan kompetensi dasar perawat
2) Melakukan kompetensi inti PK III di Area Instalasi Pelayanan
Kesehatan Jiwa.
3) Melaksanakan komunikasi interpersonal.
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN

A. Pelaksanaan Kegiatan Kepala Ruang

No. Kegiatan Kepala Ruang


1. Membuka Meeting Morning
a. Melaporkan informasi apel pagi
b. Menyampaikan sosialisasi terkait SP2KP tentang post
conference
c. Memberi re-inforcement positif kepada perawat ruangan
untuk dapat melaksanakan kegiatan dengan baik.
2. Melakukan operan jaga (timbang terima)
3. Melakukan operan keliling ke kamar pasien untuk melihat
kondisi pasien
3. Mengikuti pre conference
4. Melakukan komunikasi langsung dengan ketua tim maupun
perawat pelaksana mengenai asuhan keperawatan kepada pasien
5. Mengecek ulang keadaan pasien kelolaan
6. Mengikuti post conference
7. Operan jaga/timbang terima bersama ketua tim, perawat
pelaksana
B. Pengorganisasian

Kepala Ruang
Zanna Rakhul Aulia Matari. S.Kep

Ketua Tim 1
Okta Fajar Silviani S. Kep

Perawat pelaksana I (pagi)


Eva noviani S. Kep

C2 C3 C4 C6
Tn. S Tn.D Tn.M Tn. N
RPK HDR RPK/DPD RPK

C. Perencanaan Tenaga Perawat


Hasil pengkajian yang dilakukan pada hari Kamis, 07 Februari 2019
didapatkan data bahwa pasien yang berada di Ruang Bima sebanyak 14
pasien dengan kriteria sebagai berikut:
Maintenance care Krisis care Akut care
1. Tn. R dengan RPK 0 0
2. Ny. D dengan Isolasi sosial
3. Tn.A dengan RPK
4. Tn. S dengan RPK
5. Ny. S dengan RPK
6. Ny. W dengan waham
7. Ny. M dengan halusinasi
8. Ny. H dengan HDR
9. Ny. A dengan RPK
10. Ny. S dengan Isolasi sosial
11. Tn. D dengan Hdr
12. Tn. E dengan RPK
13. Ny. S dengan Halusinasi
14. Ny.NG dengan Halusinasi

Ruang BIMA merupakan ruangan yang menggunakan metode TIM,


dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien
dimana dalam ruangan dibagi menjadi 2 KATIM, yaitu KATIM 1 yang
bertanggung jawab pada 9 pasien, sedangkan KA TIM 2 yang bertangguang
jawab dengan 5 pasien
KA TIM 1 : Di pimpin oleh yaitu Okta fajar silviani dimana membawahi
seorang perawat pelaksana yaitu Eva noviani yang bertanggung jawab atas
4 pasien.
KA TIM 2 : Di pimpin oleh ketua tim ruangan yaitu Pak Ns. Budiman,
S.Kep dimana membawahi seseorang perawat pelaksana yaitu perawat
pelaksana ruangan yaitu Ns. Akmadi Nurcahyo. S.Kep yang bertanggung
jawab atas 9 pasien.
Dilihat dari tingkat ketergantungan pasien, maka dapat dihitung jumlah
perawat yang dibutuhkan oleh ruang Bima, yaitu:
- Pagi
Maintenance care : 14 x 0,17 = 2,38
Krisis care : 0 x 0,27 = 0
Akut care : 0 x 0,36 = 0
= 2,38

- Siang
Maintenance care : 14 x 0,14= 1,96
Krisis care : 0 x 0,15= 0
Akut care : 0 x 0,30= 0
= 1,96
- Malam
Maintenance care : 14 x 0,10= 1,4
Krisis care : 0 x 0,07= 0
Akut care : 0 x 0,20= 0
= 1,4
Jadi, kebutuhan perawat di ruang Bima selama 24 jam yaitu : 2,38 +
1,96 + 1,4 = 5, 74 atau 6 orang perawat. Sehingga kesimpulan yang dapat
diambil dari perhitungan tenaga perawat adalah:
 Shif pagi 2 orang perawat.
 Shif sore 2 orang perawat.
 Shif malam 2 orang perawat.
Jumlah tempat tidur yang tersedia adalah 24 tempat tidur, sedangkan
tempat tidur yang terisi sebanyak 14 tempat tidur. Maka untuk perhitungan
BOR dapat dilihat sebagai berikut :
BOR = 14/24 X 100% = 58, 3 % kurang ideal. Nilai parameter dari BOR ini
idealnya antara 60-85%.

C. Perencanaan kegiatan
 Meminimalisir resiko infeksi nosocomial dengan memberlakukan
aturan :
 Penggunaan APD yang maksimal bagi tenaga medis
 Peningkatan tingkat kenyamanan klien diantaranya pengontrolan
jumlah pengunjung, peningkatan komunikasi terapeutik, hendaknya
memperkenalkan diri kepada klien terutama klien baru.
D. Kontroling
 Melalui komunikasi, mengawasi dan berkomunikasi langusng dengan
perawat primer mengenai asuhan keperawatan yang diberikan
klien
 Melalui manager area : Pengawasan langsung melalui inspeksi ,
pengamatan sendiri atau melalui laporan langsung secara lisan dan
memperbaiki/pengawasi kelemahan – kelemahan yang ada saat ini.
 Pengawasan tidak langsung : Mengecek daftar hadir, membaca dan
memriksa rencana keperawatan.
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Pelaksanaan

Nama: Zanna Rakhul Aulia Matari


Ruangan: Bima
Tanggal: 07 februari 2019
Jumlah perawat: 3
Jumlah pasien kelolaan : 2

Waktu Kegiatan Keterangan


07.30- 08.00 Meeting morning Meeting morning dilakukan dengan
perawat ruangan, mahasiswa
manajemen keperawatan ners UMP
dan mahasiswa AKPER Seruling
mas D3, dan mahsiswa Yakpermas
S1. Pada saat meeting morning
kepala ruang (Zanna Rakhul A.M)
menyampaikan informasi isi apel
pagi dan sosialisasi berupa SP2KP
mengenai Post Conference dan
memberikan re-inforcement kepada
perawat ruangan.
08-8.30 Mengikuti Operan jaga operan jaga malam ke pagi dengan
jumlah pasien ruang Bima sebanyak
14 pasien dan pasien kelolaan pada
tim role play yaitu 4 pasien jiwa :

- Pasien kelolaan kamar C2


Tn. S dengan Dx kep: RPK
Hari ke-13
S: tenang kooperatif, makan
minum (+), bisa tidur
B : mampu diarahkan, adl
mandiri, obat oral masuk, BLPL
besok
TD: 120/80 S: 36,5 c RR:
18x/menit N: 85x/menit
A: RPK
R:
- lanjut sp 3 rpk
- Mon ttv, konsul psikolog, obat
oral lanjut,
- discharge planning

- Pasien kelolaan kamar C4


Tn.M dengan Dx.Kep : RPK/DPD
hari ke 1
S: gaduh gelisah, bicara kasar
B: pasien datang dari IGD dengan
keluhan perubahan tingkah laku 4
tahun yg lalu
- Belum pernah berobat, masih
labil, komuniksi ngelantur,
rambut panjang, inj. Lodomer
(+)
A : DPD/ RPK
R; - atasi dpd, bantu kontrol marah,
EKG, cek Lab.

Pasien kelolaan kamar C3


Tn. D (HDR) hari ke 8
S; ADL mandiri, mampu di arahkan
dan dimotivasi
Sudah di discharge planning,
BLPL besok.
B :td 120/80, RR 18, n 86 s 36,8
A : HDR
R : - BHSP motivasi,mon ttv,
adminitrasi medikasi.

Pasien kelolaan C6
Tn. N dengan halusinasi pindahan
dari sadewa
S; tenang masih bingung, mondar
mandir, bicara tidak nyambung
B : TD100/70 RR 22 S 36,5
A : RPK
R : monitor TTV, manajemen
halusnasi,
08.30-09.00 Mengikuti Pre conference Pre conference yang dilakukan oleh
Ketua tim (okta fajar silviana)
dengan Perawat pelaksana(eva
noviani)
- Pasien Tn S ; - Konsul psikolog,
mon ttv, obat oral lanjut, bhsp sp
1 dan sp 2 rpk
- Pasien Tn. M : -BHSP, SP 1- 2
RPK, Motivasi DPD
- Pasien Tn D ; konsul psikolog,
mon ttv, obat oral lanjut, BHSP sp
1 HDR motivasi
- Pasien Tn, N : inj lodomer jam 9,
inj, diaz, inj alprazolam, mon ttv,
bhsp, manajemen halusinasi.

09.00-09.20 Melakukan manajemen lingkungan Melakukan manajemen lingkungan


ke semua kamar oleh perawat
pelaksana
10.00-11.00 Melakukan interaksi dengan pasien - Kepala ruang BHSP dengan Tn M
bersama dan mengajarkan cara mengontrol
marah SP 1 dan SP 2 dan motivasi
agar pasien mau cukur rambut

12.00.12.30 Melakukan post confrence Perawat pelaksana :


Pasien Tn S ;
 sudah konsul psikolog,
 sudah monitor ttv,
 obat oral masuk ,
 bhsp sp 1 dan sp 2 rpk
Pasien Tn. M : -
 BHSP, SP 1- 2 RPK,
 Motivasi DPD
Pasien Tn D ;
 sudah konsul psikolog,
 mon ttv,
 obat oral masuk,
 sudah BHSP sp 1 HDR
motivasi
Pasien Tn, N :
 inj lodomer jam 9,
 inj, diaz,
 inj alprazolam,
 monitor ttv,
 bhsp, manajemen halusinasi.
12.30-13.30 Mengecek ulang keadaan pasien, Kebutuhan pasien baik terapi dan
perawat, lingkungan yang belum kebutuhan khusus lainnya sudah
teratasi dipenuhi oleh perawat pelaksana
dengan baik, keadaan pasien stabil,
perawat bisa mengatasi masalah
yang ada.
13.30-14.00 Post conference Post conference penyampaian
tindakan yang telah dilakukan oleh
perawat pelaksana (eva noviani)
kepada ketua tim (okta fajar
silvinana)
14.00-14.30 Operan jaga Operan jaga dipimpin oleh ketua
tim 1 Okta fajar silviana kepada
perawat associate siang yaitu Trias
diawasi oleh kepala ruang Zanna
Rakhul A.M

2. Evaluasi Kerja dan Kegiatan


- Evaluasi Kerja
a) Ka Tim (Okta) I : Melaksanakan tugasnya dengan baik
b) Perawat Pelaksana (Eva) I : Melaksanakan tugasnya dengan baik.
- Kegiatan
a. Proses meeting morning berjalan dengan baik, dan membahas tentang
hasil apel pagi.
b. Proses timbang terima berjalan dengan baik.
c. Proses pre conference yang dipimpin oleh Okta Fajar Silviani pada Ka
Tim I berjalan dengan baik tentang rencana Ka Tim 1 terhadap pasien
kelolaannya dan semua perawat pelaksana jelas dan paham tentang
rencana yang telah dibuat oleh Ketua Tim 1.
d. Proses post conference berjalan dengan baik tentang hasil implementasi
Ka Tim I terhadap pasien kelolaannya dan perawat pelaksana
melaksanakannya dengan baik tentang rencana yang telah dibuat.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kepala ruang (Zanna Rakhul Aulia Matari) dibawahi ketua tim (Okta Fajar
Silviana) beserta perawat pelaksana (Eva Noviani), mereka berperan sebagai mana
mestinya, melaporkan hasil asuhan keperawatan kepada ketua tim, setelah itu ketua
tim melaporkan hasil shift pagi ke shift sore dan selanjutnya sampai malam ke pagi.

B. Saran
- Lakukan Pre-conference setiap pergantian shift dari pagi-sore hingga malam
-Lakukan koordinasi yang optimal karu, katim, dan perawat pelaksana
DAFTAR PUSTAKA

2015. Buku Uraian Tugas Kariyawan Ruang Bima. RSUD Banyumas.

Nursalam (2014). Manajemen Keperawatan. Penerapan dalam Praktik


Keperawatan Profesional. Salemba Medika. Jakarta

Sitorus Ratna, Yulia . 2006. Model Praktek Keperawatan Profesional Di


Rumah Sakit: Penataan Struktur Dan Proses. Jakarta

Sitorus. 2011. Manajemen Keperawatan: Manajemen Keperawatan Di Ruang


Rawat. Jakarta. Sabung seto

Anda mungkin juga menyukai