Anda di halaman 1dari 4

PENGERTIAN

Suatu prosedur yang diaplikasikan untuk neonatus yang gagal


bernafas secara spontan dan adekuat
TUJUAN 1.Menginformasikan kepada tim neonatus segera setelah anda
menyadari pasien beresiko tinggi masuk bahwa anda mungkin
memerlukan dukungan mereka
2.Segera setelah pasien obstetrik masuk dan dievaluasi, informasikan
unit neonatologi mengenai rencana tatalaksana anda dan batas
waktu potensial untuk persalinan
3.Setelah keputusan untuk melakukan persalinan beresiko tinggi
darurat dibuat, informasikan unit neonatologi mengenai rencana
tatalaksana anda dan batas waktu potensial untuk persalinan

KEBIJAKAN

PROSEDUR A. Penilaian
1. Sebelum bayi lahir, sesudah ketuban pecah
2. Apakah air ketuban bercampur meconium (warna kehijauan)
pada presebtasi kepala
B. Segera setelah bayi lahir
1. Apakah bayi menangis, bernafas spontan dan teratur , bernafas
megap-megap atau tidak bernafas
2. Apakah bayi lemas atau lunglai
C. Keputusan
Putusan perlu dilakukan tindakan resusitai apabila :
 Air ketuban becampur meconium
 Bayi tidak bernafas atau megap-megap
 Bayi cemas atau lunglai
D. Tindakan
Segera lakukan tindakan apabila bayi tidak bernafas atau megap-
megap atau lemas,lakukan langkah-langkah resusitasi BBL
E. Persiapan resusitasi BBL
Di dalam setiap persalinan penolong harus selalu siap melakukan
tindakan resusitasi bayi baru lahir , kesiapan untuk bertindak
dapat menghindarkan kehilangan waktu yang sangat berharga
bagi upaya pertolongan. Walaupun hanya beberapa menit tidak
bernafas , bayi baru lahir dapat mengalami kenaiikan otak.
1. Persiapan keluarga
Sebelum menolong persalinan, bicarakan dengan keluarga
mengenai kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi pada
ibu dan bayinya

2. Persiapan tempat resusitasi


Persiapan yang diperlukan meliputi ruang bersalin, dan tempat
resusitasi gunakan tempat yang hangat dan terang, Tempat
resusitasi hendaknya rata, keras,bersih dan kering , misalnya
meja, dipan atau diatas lantai beralas tikar, kondisi rata
diperlukan untuk mengatur posisi kepala bayi, tempat
resusitasi hendaknya dekat dengan sumber pemanas (misal :
lampu sorot) dan tidak banyak tiupan angin ( jendela atau
pintu yang terbuka biasanya digunakan lampu sorot atau
bahkan berdaya 60 watt atau lampu gas minyak bumi
(petromas), nyalakan lampu menjelang kelahiran bayi, atau
gunakan Infarm Warmer.

3. Persiapan alat
Sebelum menolong persalinan, selain menyiapkan peralatan
persalinan, siapkan juga alat-alat resusitasi dalam keadaan siap
pakai, yaitu :
 2 helai kain atau handuk
 Bahan ganjal bahu bayi, berupa kain,kaos,selendang,
handuk kecil atau bantal kecil
 Alat penghisap lendir (delee atau suction catheter)
 Tabung dan sungkup atau balon atau sungkuo neonatal
 Kotak alat resusitasi
 Jam atau pencatat waktu

LANGKAH-LANGKAH RESUSITASI BBL


a. Langkah awal
Sambil melakukan langkah awal, beritahu ibu dan
keluarganya bahwa bayinya memerlukan bantuan untuk
mulai bernafas dan minta keluarga untuk mendampingi
ibu. Langkah awal perlu dilakukan secara cepat (dalam
waktu 30 detik).
1) Jaga bayi tetap hangat
Alat pemancar panas telah diaktifkan sebelumnya,
letakan bayi diatas kain yang ada di perut ibu atau
dekat perinium dan selimuti bayi dengan kain
tersebut, potong tali pusat dan pindahkan bayi ke atas
kain tempat resusitasi di bawah alat pemancar panas
tubuh dan kepala bayi dikeringkan menggunakan
handuk dan selimut hangat (apabila diperlukan
penghisapan meconium dianjurkan menunda
pengeringan tubuh yaitu setelah meconium dihisap
dari trakea)
2) Atur posisi bayi
Baringkan bayi terlentang dialas , dengankepala di
dekat penolong, ganjal bahu agar sedikit ekstensi,
sehingga bahu terangkat ¾ sampai 1 inci (2-3 cm)
3) Isap lendir / bersihkan jalan nafas
Kepala bayi dimiringkan agar cairan berkumpul di
mulut dan tidak di faring bagian belakang, Mulut
dibersihkan terlebuh dahulu dengan maksud cairan
tidak teraspirasi , hisapan pada hidung akan
menimbumbulkan pernafasan megap-megap, apabila
meconium kental dan bayi mengalami depresi harus
dilakukan penghispan melalui trakea dengan
menggunakan pipa endotrakea ( pipa et).
4) Keringkan dan rangsang bayi
Keringkan bayi mulai dari mulut kepala dan bagian
tubuh lainnya dengan sedikit tekanan, rangsangan ini
dapat memulai pernafasan bayi atau pernafasan lebih
baik.
Lakukan rangsangan taktil dengan beberapa cara:
Menepuk atau menyentil telapak kaki,menggosok
perut,punggung ,dada atau tungkai bayi dengan
telapak tangan
5) Atur kembali posisi kepala bayidan selimutu bayi
Ganti kain yang telah basah dengan kain bersih dan
kering yang baru.
Selimuti bayi dengan kain tersebut, jangan tutupi
bagian muka dan dada agar pemantauan pernafasan
bayi dapat di teruskan, atur kembali posisi kepala
bayi sedikit ekstensi.
6) Lakukan penilaian bayi
Lakukan penilaian apakah bayi bernafas normal,
megap-megap atau tidak bernafas. Letakan bayi
diatas dada ibu dan selimuti keduanya untuk menjaga
kehangatan tubuh bayi melalui persentuhan kulit ibu.
Anjurkan ibu untuk menyusukan bayi sambil
membelainya.
Bila bayi tidak bernafas atau megap-megap segera
lakukan tindakan ventilasi.
Ventilasi adalah bagian dari tindakan resusitasi
untuk memasukan sejumlah udara kedalam paru-paru
dengan tekanan positif yang memadai untuk
membuka alveoli paru agar bayi bisa bernafas
spontan dan teratur.
1. Pasang sungkup
Pasang sungkup agar menutupi mulut dan hidung
bayi
2. Ventilasi percobaan (2x)
a. Lakukan tiupan udara dengan tekanan 30 cm
air
Tiupan awal ini sangat penting untuk
membuka alveoli paru agar bayi bisa memulai
bernafas dan sekaligus menguji apakah jalan
nafas terbuka atau bebas
b. Lihat apakah dada bayi mengembang
Bila tidak mengembang maka :
 Periksa posisi kepala, pastikan posisinya
sudah benar
 Periksa pemasangan sungkup dan pastikan
tidak terjadi kebocoran, periksa ulang
apakah jalan nafas tersumbat cairan atau
lendir (isap kembali)
3. Ventilasi Definitif (20 x dalam dalam 30 detik)
Lakukan tiupan dengan tekanan 20 cm air,20 kali
dalam 30 detik, pastikan udara masuk ( dada
mengembang) dalam 30 detik tindakan.
4. Lakukan penilaian
a. Bila bayi sudah bernafas normal, hentikan
ventilasi dan pantau bayi, bayi diberi asuhan
pasca resusitasi
b. Bila bayi belum bernafas atau megap-megap,
lanjutkan ventilasi, lakukan ventilasi dengan
tekanan 20 cm air, 20 x untuk 30 detik
berikutnya
c. Evaluasi hasil ventilasi setiap 30 detik
d. Lakukan penilaian bayi apakah bernafas,tidak
bernafas atau megap-megap, bila bayi sudah
mulai bernafas normal, hentikan ventilasi dan
pantau bayi dengan seksama, berikan asuhan
pasca resusitasi, bila bayi tidak bernafas atau
megap-megap teruskan ventilasi dengan
tekanan 20 cm air 20 x untuk 30 detik
berikutnya dan nilai hasilnya setiap 30 detik
5. Siapkan rujukan bila bayi belum bernafas normal
sesudah 2 menit di ventilasi
a. Minta keluarga membantu persiapan rujukan
b. Teruskan resusitasi sementara persiapan
rujukan dilakukan
6. Bila bayi tidak di rujuk
a. Lanjutkan ventilasi sampai 20 menit
b. Pertimbangkan untuk menghentikan resusitasi
Bayi yang tidak bernafas normal selama 20
menit diresusitasi akan mengalami kerusakan
otak, sehingga akan menderita kecacatan yang
berat atau meninggal.

UNIT TERKAIT

1. Ruang VK
2. Ruang Nifas
3. Ruang Perinatologi
4. IBS

Anda mungkin juga menyukai

  • Sop Fototerapi
    Sop Fototerapi
    Dokumen2 halaman
    Sop Fototerapi
    Diah Putri
    0% (1)
  • Sop Infus Umbilikal
    Sop Infus Umbilikal
    Dokumen2 halaman
    Sop Infus Umbilikal
    Diah Putri
    Belum ada peringkat
  • Sop Hipoglikemia
    Sop Hipoglikemia
    Dokumen1 halaman
    Sop Hipoglikemia
    Diah Putri
    Belum ada peringkat
  • Sop Imd
    Sop Imd
    Dokumen2 halaman
    Sop Imd
    Diah Putri
    Belum ada peringkat
  • Sop Ambil Darah
    Sop Ambil Darah
    Dokumen2 halaman
    Sop Ambil Darah
    Diah Putri
    Belum ada peringkat
  • Sop Rawat Gabung
    Sop Rawat Gabung
    Dokumen2 halaman
    Sop Rawat Gabung
    Diah Putri
    Belum ada peringkat
  • Sop PMK
    Sop PMK
    Dokumen1 halaman
    Sop PMK
    Diah Putri
    Belum ada peringkat
  • Sop Vit K
    Sop Vit K
    Dokumen1 halaman
    Sop Vit K
    Diah Putri
    Belum ada peringkat
  • Definisi
    Definisi
    Dokumen2 halaman
    Definisi
    Lia Amelia
    Belum ada peringkat
  • Sop Syringe Pump
    Sop Syringe Pump
    Dokumen1 halaman
    Sop Syringe Pump
    Diah Putri
    Belum ada peringkat
  • Sop Memandikan Bayi
    Sop Memandikan Bayi
    Dokumen2 halaman
    Sop Memandikan Bayi
    Diah Putri
    Belum ada peringkat
  • Umbilikal
    Umbilikal
    Dokumen3 halaman
    Umbilikal
    Diah Putri
    Belum ada peringkat
  • Sop Pemeriksaan BBL
    Sop Pemeriksaan BBL
    Dokumen2 halaman
    Sop Pemeriksaan BBL
    Diah Putri
    Belum ada peringkat
  • Sop NGT
    Sop NGT
    Dokumen2 halaman
    Sop NGT
    Diah Putri
    Belum ada peringkat
  • Perinnnn
    Perinnnn
    Dokumen6 halaman
    Perinnnn
    Diah Putri
    Belum ada peringkat
  • Sop Syringe Pump
    Sop Syringe Pump
    Dokumen1 halaman
    Sop Syringe Pump
    Diah Putri
    Belum ada peringkat
  • SOP Pemberian Dan Pemasangan Oksigen O2
    SOP Pemberian Dan Pemasangan Oksigen O2
    Dokumen3 halaman
    SOP Pemberian Dan Pemasangan Oksigen O2
    Rsu Elpi AL Azis
    Belum ada peringkat
  • Perinnnnn
    Perinnnnn
    Dokumen4 halaman
    Perinnnnn
    Diah Putri
    Belum ada peringkat
  • Periiii
    Periiii
    Dokumen2 halaman
    Periiii
    Diah Putri
    Belum ada peringkat
  • Sop Ekg
    Sop Ekg
    Dokumen22 halaman
    Sop Ekg
    Diah Putri
    Belum ada peringkat
  • Perinnnn
    Perinnnn
    Dokumen6 halaman
    Perinnnn
    Diah Putri
    Belum ada peringkat
  • Komplikasi Pemasangan Infus
    Komplikasi Pemasangan Infus
    Dokumen2 halaman
    Komplikasi Pemasangan Infus
    Putri Vedanty
    Belum ada peringkat
  • Perinnn
    Perinnn
    Dokumen2 halaman
    Perinnn
    Diah Putri
    Belum ada peringkat
  • SPO Pemasangan Infus
    SPO Pemasangan Infus
    Dokumen2 halaman
    SPO Pemasangan Infus
    Mukhlis Dynata
    Belum ada peringkat
  • Perii
    Perii
    Dokumen2 halaman
    Perii
    Diah Putri
    Belum ada peringkat
  • Definisi
    Definisi
    Dokumen2 halaman
    Definisi
    Lia Amelia
    Belum ada peringkat
  • Periii
    Periii
    Dokumen3 halaman
    Periii
    Diah Putri
    Belum ada peringkat
  • Periiii
    Periiii
    Dokumen2 halaman
    Periiii
    Diah Putri
    Belum ada peringkat
  • Peri
    Peri
    Dokumen10 halaman
    Peri
    Diah Putri
    Belum ada peringkat