Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS

PERCOBAAN KE-II
UJI PENDAHULUAN

NURUL IHKSANI
200205052
DOSEN : Apt.Dewi Gulyla Hari,M.Farm

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan


Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan melakukan analisis pendahuluan untuk
analisis kualitatif pada tingkat makro.Selain itu,uji pendahuluan dilakukan untuk
mengetahui unsur dalam suatu sampel yang dapat memeberikan petunjuk-petunjuk yang
sangat penting yang akan memudahkan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

1.2 Landasan Teori


Kimia Analitik adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari dasar-dasar
analisis kimia. Kimia analitik telah berkembang sangat lama, sesuai perkembanagn
keilmuan IPA itu sendiri. Mengetahui komposisi bahan kimia baik dalam jenis
maupun jumlah adalah kerja sehari-hari ahli kimia yang bergerak dalam bidang kimia
analitik.
Secara garis besar kimia analitik dapat digolongkan menjadi dua ketegori
besar yaitu analisis secara kualitatif dan analisis secara kuantitatif.
Analisis secara kualitatif merupakan metode analisis kimia yang digunakan
untuk mengenali atau mengidentifikasi suatu unsur atau senyawa kimia (anion atau
kation) yang terdapat dalam sebuah sampel berdasarkan sifat kimia dan fisikanya
(Anomim, 2007). Analisis kualitatif dibagi menjadi 4 langkah yaitu : pemeriksaan
pendahuluan , pemeriksaan golongan , pemeriksaan anion dan pemeriksaan kation.
Pemeriksaan pendahuluan merupakan langkah penting. Pemeriksaan pendahuluan
meliputi pengamatan fisik secara organoleptik, pengamatan bentuk dan warna pada
pemanasan, uji kelarutan dan warna nyala. Pengamatan secara organoleptik
merupakan langkah awal dalam pemeriksaan pendahuluan yang meliputi:
1)      Bentuk dan warna zat
Diamati apakah zat yang akan diselidiki berada dalam bentuk larutan atau zat padat.
Masing-masing ion dalam larutan akan memberikan warna yang khas.
2)      Bau zat
Mengenai bau , jangan sekali-kali mendekatkan muka (hidung) pada zat tersebut ,
tetapi dikipas-kipaskan ke hidung.
3)      Sifat higroskopis atau tidak
Ada beberapa zat yang mempunyai sifat mudah menyerap uap air
Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji, reaksi kering dan reaksi
basah. Reaksi kering diterapkan untuk analisis zat-zat padat, sedangkat reaksi kering
digunakan untuk analisis zat-zat dalam larutan.
Uji warna, bau, serta bentuk/wujud sampel sebagai berikut :
• Merah : Pb3O4, HgI2, K3[Fe(CN)6]
• Merah Jingga : Dikromat
• Merah Jambu : Garam-garam dari mangan dan kobalt yang berhidrat
• Kuning : K4[Fe(CN)6].3H2O, FeCl3 dan Kromat
• Hijau : Garam-garam besi(II), garam-garam nikel dan CuCl2
• Biru : Garam-garam kobal anhidrat, garam-garam tembaga(II) behidrat
• Cokelat : Fe3O4
• Hitam : MnO2
Setelah tahap pemeriksaan secara organoleptik, maka tahap selanjutnya adalah
uji kelarutan. Pemeriksaan kelarutan bertujuan untuk memeriksa apakah zat tersebut
larut dalam air atau tidak dimana jika diketahui kelarutannya maka bisa dihilangkan
kemungkinan-kemungkinan lain. Misalnya, jika suatu zat sukar larut maka sudah pasti
:
1. Zat tersebut bukan garam-garam dari unsur Na, K, atau NH4
2. Zat tersebut bukan garam-garam dari persenyawaan Nitrat. kecuali Sb, Bi, Stano,
dan Merkuro dimana Unsur tesebut sebagian terhidrolisis oleh air
3. Zat tersebut merupakan Logam atau Oksida Logam KECUALI oksida dari Na, K,
Ba, Sr, dan Ca
Dalam analisis pendahuluan klasik meliputi pula uji mutu boraks , uji nyala,
dan uji reaksi dengan asam sulfat encer dan pekat. Pengamatan pada uji mutu boraks
dilakukan dengan mengamati pembentukan warna tertentu suatu senyawa yang
melekat pada manik yang dipanaskan. Beberapa logam membentuk warna yang khas
pada manik yang dipanaskan pada nyala.
Uji nyala dapat mengamati warna nyala senyawa yang dipanaskan dengan
pembakar Bunsen. Beberapa logam memberikan warna spektrum yang khas apabila
dikenakan pada nyala Bunsen. Natrium memberikan nyala kuning keemasan, kalium
memberikan nyala lembayung, borat memberikan nyala hijau dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai