Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS

PERCOBAAN KE-V
PENENTUAN KADAR KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

NURUL IHKSANI
200205052
DOSEN : Apt.Dewi Gulyla Hari,M.Farm

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan


Menentukan kadar karbonat dengan titrasi asam basa menggunakan indikator visual

1.2 Landasan Teori


Titrasi merupakan suatu metode yang bertujuan untuk menentukan banyaknya suatu
larutan dengan konsentrasi diketahui agar tepat bereaksi sempurna dengan sejumlah
larutan yang akan dianalisis. Suatu zat yang akan dianalisis disebut sebagai titran,
sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai titer. Baik titer
maupun titran biasanya berupa larutan. Titrasi asam basa merupakan metode analisis
kuantitatif untuk memantau keasaman atau kebasaan suatu larutan dan untuk
menentukan kadar zat yang bersifat asam atau basa, baik organik maupun anorganik.
Selain itu, titrasi asam basa juga berguna untuk menentukan kadar garam dari asam
atau basa lemah dengan standar basa atau asam kuat. Prinsip umum dari titrasi adalah
Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titrant. Kadar
larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa atau sebaliknya. Titer
ditambahkan tetes demi tetes ke dalam titran hingga mencapai keadaan ekuivalen
(secara stoikiometri titran dan titer tepat habis bereaksi), umunya ditandai dengan
perubahan warna indikator. Keadaan ini disebut sebagai titik ekuivalen, yaitu titik
dimana konsentrasi asam sama dengan konsentrasi basa atau jumlah basa yang
ditambahkan sama dengan jumlah asam yang dinetralkan [H+ ] = [OH- ]. Sedangkan
keadaan penghentian titrasi dengan perubahan warna indikator disebut sebagai titik
akhir titrasi. Titik akhir titrasi ini mendekati titik ekuivalen, tapi biasanya melewati
titik ekuivalen. Untuk membantu mengamati titik akhir titrasi asam basa, dapat
digunakan indikator tertentu yang berupa asam atau basa lemah yang memiliki zat
warna yang berbeda dalam bentuk asam atau basa dan mempunyai nilai pKa di sekitar
titik ekivalensi dari reaksi titrasi yang diamati. Proses titrasi dihentikan, kemudian
volume titer yang diperlukan untuk menitrasi dicatat. Dengan menggunakan data
volume titran, volume dan konsentrasi titer maka konsentrasi titran dapat dihitung.
Asam karbonat merupakan asam diprotik, yang dapat membentuk garam
karbonat dan garam hidrogen karbonat. Dalam air, kedua garam ini bersifat basa
sehingga dapat dititrasi dengan asam kuat secara bertahap. Persamaan reaksi yang
terjadi antara asam garam karbonat dan garam hidrogen karbonat dengan asam kuat
adalah :
CO3 2- (aq) + H+ (aq) → HCO3 - (aq) (1)
HCO3 2- (aq) + H+ (aq) → H2CO3 (aq) (2)

DAFTAR PUSTAKA

G.D. Christian. 1986. Analytical Chemistry. 4th edition. John Wiley & Sons,New York. page
586-587.
Harvey, David. 2000. Chemistry: Modern Analitycal Chemistry. International Edition. page
278-308.
Skoog, Douglas A.et.al.1996. Fundamentals of Analytical Chemistry 5th Edition, Orlando:
Saunders College Publishing Page 382-388.

Anda mungkin juga menyukai