PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Untuk mengaplikasikan keperawatan pada pasien hemofilia.
1.2.2 Untuk agar lebih mengerti tentang hemofilia.
1
1.2.3 Untuk pedoman menjalankan peran perawat khususnya dalam menangani
pasien hemofilia.
1.3 Manfaat
1.3.1 Menambah informasi tentang hemofilia.
1.3.2 Mengetahui askep hemofilia
1.3.3 Lebih terampil dalam aplikasi dan pasien dengan hemofilia.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
3
2.2 Gejala
Ø Perdarahan hebat setelah suatu trauma ringan
Ø Hematom pada jaringan lunak
Ø Hemartrosis dan kontraktur sendi
Ø Hematuria
Ø Perdarahan serebral
Ø Kematian
2.3 Etiologi/penyebab
Herediter
Hemofilia A timbul jika ada defek gen yang menyebabkan kurangnya faktor
pembekuan VIII (AHG)
Hemofilia B disebabkan kurangnya faktor pembekuan IX (Plasma
Tromboplastic Antecendent)
Hemofilia berdasarkan etiologinya di bagi menjadi dua jenis:
1. Hemofilia A
Hemofilia disebabkan karena kurangnya faktor pembekuan VIII,
biasanya juga disebut dengan hemofilia klasik. Dapat muncul dengan
bentuk ringan, berat, dan sedang.
a) Berat (kadar faktor VIII atau IX kurang dari 1%)
b) Sedang (faktor VIII/IX antara 1%-5%) dan
c) Ringan (faktor VIII/X antara 5%-30%).
2. Hemofilia B
Hemofilia ini di sebabkan karena kurangnya faktor pembekuan IX .
dapat muncul dengan bentuk yang sama dengan tipe A.
Gejala ke dua tipe hemofilia adalah sama, namun yang membedakan
tipe A/B adalah dari pengukuran waktu tromboplastin partial
deferensial.
4
2.4 Patofisiologi
Perdarahan
Resti injuri
2.5 Komplikasi
Komplikasi yang timbul pada pasien hemofilia A dan B diantaranya :
a) Adanya Nyeri.
b) Bengkak pada persendian
c) Terjadi Anemia.
d) Kelainan bentuk sendi dan otot.
e) Gangguan Mobilisasi.
5
2.6 Pemeriksaan penunjang
6
TGT (Thromboplastin Generation Test)/ diferential APTT dengan
serum abnormal
2.7 Penatalaksanaan
Umum
Perawatan yang efektif yaitu untuk menghentikan perdarahan dengan cepat,
dengan meningkatan jumlah plasma pembekuan darah.
Diet
Tidak ada pembatasan diet pada penderita Hemofilia.
Aktifitas
Untuk pergerakan diharapkan tidak terlalu banyak bergerak.
Supportive
Menghindari luka
Merencanakansuatu kehendak operasi
Pemberian kortiko steroid
Pemberian analgetik
Rehabilitasi medik
Penggantian factor pembekuan
Pemberian factor VIII/ IX dalam bentuk rekombinan konsentrat maupun
komponen darah
Terapi gen
Lever transplantation
Pemberian vitamin K
Pemberian rekombinan factor VIII
7
- Perdarahan spontan (perdarahan tanpa trauma)
B Pemeriksaan fisik
Aktivitas
Gejala : Kelelahan, malaise, ketidakmampuan untuk melakukan
aktivitas.
Tanda : Kelemahan otot, somnolen
Sirkulasi
Gejala : Palpitasi
Tanda : Kulit, membran mukosa pucat, defisit saraf serebral/tanda
perdarahan serebral
Eliminasi
Gejala : Hematuria
Integritas ego
Gejala : Perasaan tak ada harapan, tak berdaya
Tanda : Depresi, menarik diri, ansietas, marah
Nutrisi
Gejala : Anoreksia, penurunan berat badan
Nyeri
Gejala : Nyeri tulang, sendi, nyeri tekan sentral, kram otot
Tanda : Perilaku berhati-hati, gelisah, rewel
Keamanan
Gejala : Riwayat trauma ringan, perdarahan spontan.
Tanda : Hematom
C Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d perdarahan pada sendi dan jaringan
2. Perubahan perfusi jaringan b.d. perdarahan aktif
3. Kekurangan volume cairan b.d. syok hipovolemik
4. Resiko tinggi injuri b.d. mobilitas terganggu
8
D Intervensi
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d. perdarahan pada sendi dan jaringan
Tujuan/kriteria hasil:
Mengurangi nyeri
Intervensi:
a. Pantau Tanda-Tanda Vital ( TTV )
R/ Perubahan TTV kearah yang abnormal dapat menunjukan terjadinya
peningkatan kehilangan cairan akibat perdarahan / dehidrasi
b. Kaji tingkat nyeri
R/ Nyeri merupakan pengalaman subyektif dan harus di jelaskan oleh
pasien.
c. Instruksikan pasien untuk melaporkan nyeri dengan segera jika nyeri
itu muncul
R/ Pengenalan segera meningkatkan intervensi dini dan dapat
menurunkan beratnya serangan.
d. Ajarkan tehnik relaksasi
R/ Mengurangi tingkat ambang nyeri
e. Tindakan kolaborasi : berikan obat analgesik sesuai indikasi
R/ Untuk mengurangi rasa nyeri
9
R/ Memberikan informasi tentang derajat /keadekuatan perfusi
jaringan dan membantu dalam menentukan intervensi yang tepat
c. Kolaborasi dalam pemberian tranfusi darah
R/ Memperbaiki / menormalakn jumlah sel darah merah dan
meningkatkan kapasitas pembawa oksigen sehingga perfusi
jaringan menjadi adekuat
10
R/ Jaringan rapuh dan gangguan mekanisme pembekuan
meningkatkan resiko perdarahan meskipun cidera /trauma ringan
b. Hindarkan dari cedera, ringan – berat
R/ Pasien hemofilia mempunyai resiko perdarahan spontan tak
terkontrol sehingga diperlukan pengawasan setiap gerakan yang
memungkinkan terjadinya cidera
c. Awasi setiap gerakan yang memungkinkan terjadinya cedera
R/ Identifikasi dini dan pengobatan dapat membatasi beratnya
komplikasi
d. Jelaskan pada keluarga pentingnya menghindari cedera.
R/ Menurunkan resiko cidera/trauma
E Evaluasi
1. Nyeri berkurang atau hilang
2. Tidak terjadi penurunan tingkat kesadaran, pengisian kapiler berjalan
normal, perdarahan dapat teratasi.
3. Menunjukkan perfusi yang adekuat misalnya:
Membran mukosa berwarna merah muda.
Mental kembali seperti biasa.
4. Menunjukkan keseimbangan cairan yang adekuat dibuktikan oleh
haluaran urine individu tepat dengan berat jenis mendekati normal,
tanda vital stabil, membran mukosa lembab, turgor kulit baik dan
pengisian kapiler normal
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
http://purnama87.blogspot.com/2008/05/askep-hemofilia.html
http://kumankecil.blogspot.com/2009/01/askep-hemofilia.html
http://karyatulisilmiahkeperawatan.blogspot.com/2009/05/askep-pasien-
dengan-hemofilia.html
13
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
Disusun oleh :
Kelompok VII
14
NAMA ANGGOTA KELOMPOK VII :
15
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat serta hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan
Keperawatan pada Klien dengan Penyakit Hemofilia” ini dengan tepat waktu.
Penyusun
iii
16
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan......................................................................................... 12
3.2 Saran................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
iv
17