Anda di halaman 1dari 3

TATA TERTIB ACARA RAKERDA PPNI KABUPATEN NGAWI

1. Pimpinan Sidang Rapat Kerja Daerah adalah Supriyono, S.Kep.,Ns. MM.,


dalam hal ini adalah yang memimpin jalannya Rapat Kerja Daerah dan
menjaga kelancaran dan ketertiban Rapat Kerja Daerah
2. Peserta adalah seluruh pengurus DPD PPNI Kabupaten Ngawi, serta
Utusan DPK PPNI se-Kabupaten Ngawi yang mendapat undangan Rapat
Kerja Daerah sejumlah 64 orang yang terdiri dari
a. Pengurus DPD PPNI sejumlah 33 orang
b. Dewan Pertimbangan DPD PPNI sEjumlah 7 orang
c. Pengurus DPK se-Kabupatn Ngawi terdiri atas 8 DPK masing-
masing DPK 3 pengurus sejumlah 33 orang
3. Setiap peserta berkewajiban:
a. Mengikuti setiap acara yang tertuang dalam jadwal Rapat Kerja
Daerah
b. Mengisi daftar hadir yang disediakan panitia
c. Mematuhi protokol kesehatan
d. Menjaga ketertiban selama Rapat Kerja berlangsung
e. Tunduk dan taat pada tata tertib Rapat Kerja Daerah
4. Seluruh peserta berhak
a. mengikuti seluruh acara Rapat Kerja Daerah
b. menyampaikan pendapat baik lisan maupun tertulis.
5. Tata cara menyampaikan pendapat
a. Dalam menyampaikan pendapat dan/atau pertimbangannya,
disampaikan melalui Pimpinan Sidang, apabila tidak melalui
pimpinan sidang tidak perlu ditanggapi.
b. Apabila Pimpinan Sidang memberikan izin, peserta yang
bersangkutan baru diperkenankan menyampaikan pendapat
dan/atau pertimbangannya.
c. Lamanya penyampaian pendapat atau pertimbangan secara
lisan dibatasi maksimal 3 menit untuk setiap peserta
d. Apabila seseorang menyampaikan pendapat atau pertimbangan
melebihi 3 menit maka pimpinan sidang berwenang untuk
menghentikannya
e. Apabila peserta belum merasa puas terhadap jawaban dari
Pimpinan Sidang, terhadap pendapat dan/atau pertimbangannya,
yang besangkutan berhak meminta klarifikasi ulang dari
Pimpinan Sidang ataupun dari peserta lain setelah sebelumnya
diizinkan oleh Pimpinan Sidang.
6. Sidang Pleno adalah persidangan dalam Rapat Kerja Daerah yang
diikuti oleh seluruh peserta Rapat Kerja Daerah yang membahas:
a. Tata tertib
b. Laporan program kerja masing-masing divisi
c. Pengesahan program kerja masing-masing divisi
7. Kuorum dan tata cara pengambilan keputusan
a. Sidang Pleno dinyatakan sah apabila dihadiri oleh 50% (lima
puluh persen) ditambah 1 (satu) dari jumlah undangan yang
hadir di Rapat Kerja Daerah
b. Apabila sidang tidak mencapai kuorum seperti pada poin a,
sidang ditunda sampai 2 (dua) kali 10 (sepuluh) menit.
c. Apabila sampai 2 (dua) kali penundaan masih belum tercapai
kuorum, maka Pimpinan Sidang mempunyai kewenangan
menyatakan sah Sidang tersebut atas persetujuan peserta Rapat
Kerja Daerah
d. Pengambilan Keputusan pada dasarnya diusahakan melalui
musyawarah untuk mufakat.
e. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak dicapai,
pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cara voting.
8. Bila dipandang perlu Panitia dapat merubah jadwal acara sesuai
dengan kebutuhan dan situasi yang berkembang selama Rapat Kerja
Daerah berlangsung
9. Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini diputuskan
kemudian oleh Pimpinan Sidang sepanjang tidak bertentangan dengan
AD/ART PPNI
10. Apabila dalam musyawarah terjadi perbedaan pendapat yang tidak
bisa diselesaikan, maka keputusan akhir dikembalikan kepada AD/ART
PPNI.
11. Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan oleh Pimpinan Sidang disaksikan
oleh seluruh peserta sidang

Semarang, 26 November 2022


Pimpinan Sidang Rakerda
DPD PPNI Ngawi

Supriyono, S.Kep.,Ns. MM
NIRA.

Anda mungkin juga menyukai