Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU

MK. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DOSEN PENGAJAR : YENA WINEINI MIGANG, MPH

Oleh : Karmila

NIM : PO. 62.24.2.21.545

Jurusan : Profesi kebidanan

Kelas :B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

PROGRAM STUDI PROFESI KEBIDANAN ANGKATAN III

TAHUN 2021
SIKLUS PEMECAHAN MASALAH OLEH MASYARAKAT

1. PENGENALAN KONDISI DESA/KELURAHAN

Tahap pengenalan kondisi desa/kelurahan dilakukan oleh masyarakat


dengan dibantu oleh kader dan pemerintah desa/kelurahan. Pengenalan
kondisi desa/kelurahan dilakukan dengan mengkaji :

a. Data profil desa/kelurahan


b. Hasil analisis situasi permasalahan kesehatan
c. Data lain yang diperlukan

Hasil kajian pengenalan kondisi desa/kelurahan digunakan sebagai dasar


pelaksanaan tahap survey mawas diri (SMD). Survey Mawas Diri
dilakukan untuk mengetahui:

a. Masalah kesehatan yang ada di masyarakat dan urutan prioritas


penanganannya
b. Faktor penyebab masalah kesehatan termasuk perilaku berisiko, non-
perilaku/ lingkungan, dan kebijakan yang ada dimasyarakat
c. Potensi yang dimiliki desa/kelurahan untuk mengatasi masalah
kesehatan termasuk keberadaan UKBM

Pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD) dapat menggunakan instrument


yang disusun bersama oleh masyarakat, kader dan pemerintah
desa/kelurahan dengan dibantu oleh tenaga pendamping.

2. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN/ PHBS

Untuk meningkatkan kinerja dan mutu perncanaan program kesehatan di


desa/ kelurahan, diperlukan suatu proses perencanaan yang akan
menghasilkan suatu rencana yang menyeluruh (komprehensif dan holistic).
Perencanaan pada hakikatnya adalah suatu bentuk pemecahan masalah.
Oleh sebab itu langkah awal dalam perencanaan kesehatan adalah
mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan. Sumber masalah kesehatan
masyarakat dapat diperoleh dari berbagai cara antara lain :

a. Laoran-laporan kegiatan dari program kesehatan


b. Surveilans epidemiologi atau pemantauan penyebaran penyakit
c. Survei kesehatan yang khusus diadakan untuk memperoleh
masukan perencanaan kesehatan

Ada 3 cara pendekatan yang dilakukan dalam mengidentifikasi masalah


kesehatan yakni :

a. Pendekatan secara logis

Identifikasi masalah kesehatan dilakukan dengan mengukur


mortalitas, morbiditas dan cacat yang timbul dari penyakit-penyakit
yang ada dalam masyarakat

b. Pendekatan Pragmatis

Pada umumnya setiap orang ingin bebas dari rasa sakit dan rasa tidak
aman yang ditimbulakan penyakit/kecelakaan. Dengan demikian
ukuran pragmatis suatu masalah gangguan kesehatan adalah gambaran
upaya masyarakat untuk memperoleh pengobatan.

c. Pendekatan politis

Dalam pendekatan ini masalah kesehatan diukur atas dasar pendapat


orang-orang penting dalam suatu masyarakat (pemerintah atau tokoh-
tokoh masyarakat).
3. MUSYAWARAH DESA/ KELURAHAN

Musyawarah desa/kelurahan merupakan wadah penting dan strategis bagi


masyarakat untuk menyalurkan gagasan dan kebutuhan nya agar dapat
difasilitasi pemerintah desa/ kelurahan untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat desa.

Musyawarah desa juga merupakan media pertukaran ide, informasi dan


aspirasi masyarakat desa/kelurahan dalam penyelenggaraan desa, sehingga
dalam penyelenggaraan nya harus disiapkan sebagai wadah implementasi
ruang partisipasi publik

Tahap musyawarah di desa/ kelurahan diikuti oleh pemerintah desa/


kelurahan, badan permusyawaratan desa dan unsur masyarakat sesuai
dengan kondisi sosial budaya masyarakat. Musyawarah didesa/ kelurahan
bertujuan untuk :

a. Mensosialisasikan program kesehatan dan hasil survei mawas diri


b. Menyepakati urutan prioritas masalah kesehatan yang hendak
ditangani
c. Menyepakati kegiatan yang akan dilaksanakan melalui UKBM atau
kegiatan lain yang memberdayakan masyarakat
d. Memetakan data/ informasi potensial dan sumber daya desa/ kelurahan
e. Menggalang partisipasi warga desa/kelurahan untuk mendukung
Pemberdayaan Masyarakat

4. PERENCANAAN PARTISIPATIF

Tahap perencanaan partisipatif dilakukan oleh masyarakat bersama


pemerintah desa/ kelurahan dan kader. Perencanaan Partisipatif mencakup

a. UKBM yang akan dibentuk atau diaktifkan kembali dan/atau kegiatan


lain yang memberdayakan masyarakat yang akan dilaksanakan
b. Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk pemberdayaan
masyarakat
c. Rencana anggaran,jadwal pelaksanaan, sasaran kegiatan dan
penanggung jawab

Hasil perencanaan partisipatif yang termasuk kewenangan local berskala


desa, menjadi pedoman bagi pemerintah desa/kelurahan untuk menyusun
rancangan rencana kerja pemerintah desa/ kelurahan dan daftar usulan
rencana kerja pemerintah desa/kelurahan. Hasil perencanaan partisipatif
yang memerlukan dukungan Puskesmas dapat menjadi pedoman bagi
Puskesmas dalam menyusun rencana usulan kegiatan puskesmas.

5. PELAKSANAAN KEGIATAN

Tahap pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui kegiatan UKBM atau


kegiatan lain yang memberdayakan masyarakat secara swakelola.
Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat harus dilakukan
pencatatan dan pelaporan.

6. PEMBINAAN KELESTARIAN

Pembinaan adalah usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara


efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Pembinaan
pada dasarnya merupakan aktifitas atau kegiatan yang dilakukan secara
sadar, berencana, terarah dan teratur secara bertanggungjawab untuk
mencapai tujuan.

Tahap pembinaan kelestarian diarahkan untuk menjamin pelaksanaan


pemberdayaan masyarakat dapat berlangsung secara berkesinambungan
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Tahap pembinaan kelstarian
dilakukan melalui kegiatan :

a. Pertemuan berkala
b. Orientasi bagi kader
c. Sosialisasi
d. Penerbitan peraturan local
e. Pemantauan serta evaluasi
Kegiatan pembinaan kelestarian dilaksanakan sesuai kebutuhan
masyarakat desa/ kelurahan, dilakukan oleh masyarakat bersama
pemerintah desa/ kelurahan dan pendamping teknis.

Pertemuan berkala dilakukan dengan melibatkan kader, pemerintah desa/


kelurahan dan pemangku kepentingan terkait di desa/ kelurahan dengan
waktu yang disepakati bersama sesuai dengan kebutuhan.

Orienasi bagi kader dilakukan untuk peningkatan pemahaman dan


keterampilan kader, pemerintah desa/kelurahan dan pemangku
kepentingan terkait dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat

Sosialisasi dilakukan untuk memberikan informasi kepada masyarakat


terkait perkembangan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan kegiatan
kesehatan lainnya

Penerbitan peraturan local dilakukan melalui peraturan tertulis di


desa/kelurahan atau instansi terkait, dan/atau peraturan tidak tertulis
seperti hokum adat atau norma sosial yang disepakati oleh masyarakat.

Pemantauan serta evaluasi dilakukan secara berkala dengan melibatkan


unsur msyarakat, pemerintah desa/ kelurahan dan Pembina teknis.
SIKLUS PEMECAHAN MASALAH OLEH MASYARAKAT DESA SANGAI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS TUMBANG SANGAI

2. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN

Masyarakat Kurang mengetahui Bahaya


dari Persalinan Yang Di Tolong Oleh
Dukun Kampung

1. PENGENALAN KONDISI
DESA/KELURAHAN :
Kurangnya Pengetahuan Masyarakat 3. MUSYAWARAH DESA/KELURAHAN :
Tentang Bahaya Persalinan Yang
Tidak Di Tolong Oleh Tenaga Melakukan advokasi dengan pemerintah
Kesehatan desa/kelurahan , tokoh masyarakat

Pengelola
Program
dan Kader
6. PEMBINAAN KELESTARIAN
4. PERENCANAAN PARTISIPASIF :
Membuat SK tentang Pembentukan Posbindu
PTM terintegrasi posyandu lansia, membuat Melakukan pelatihan kader ksehatan,
SK kepengurusan Posyandu. Membuat jadwal kegiatan, menentukan
kader yang akan bertugas di meja 1-5,
melakukan pengumuman kegiatan di masjid
atau mushola

5. PELAKSANAAN KEGIATAN :

Melakukan pelayanan kesehatan


dimasyarakat dengan menghadirkan petugas
dari puskesmas seperti Bidan, Petugas Gizi
Daftar Pustaka

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 8 Tahun 2019 Tentang


Pemberdayaan Maysarakat Bidang Kesehatan

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi Nomor


10 Tahun 2019 Tentang Musyawarah Desa

Anda mungkin juga menyukai