Anda di halaman 1dari 5

Nge-Lab KE-2

DASAR PERANCANGAN ARSITEKTUR-2 2016

Konteks Lingkungan
“Antena” berikutnya: environmental context!

Ber-arsitektur adalah bagian dari seni merekayasa lingkungan. Kita ‘meletakkan’ karya arsitektur di tengah
suatu kondisi lingkungan yang sudah ada, entah di kawasan perumahan berhalaman luas, tepi pantai, kaki gunung,
padang ilalang, hingga perumahan kota yang padat, lengkap dengan keadaan iklim, fungsi yang sudah berjalan,
kondisi lalu lintas, bentuk dan kemiringan lahan, serta vegetasi dan elemen alam lainnya. Faktor lingkungan di dalam
desain arsitektur dapat menjadi POTENSI maupun MASALAH. Ia menjadi potensi ketika bisa dimanfaatkan dalam
desain. Suatu kawasan berangin mestinya bisa memasukkan aliran udara ke dalam rumah, maka itu potensi dalam
desain. Bangunannya, jadi sangat terbuka (open air), misalnya. Ia menjadi masalah ketika mengganggu, misalnya,
kenyamanan bangunan. Sinar matahari yang panas, sebagai contoh, harus dihindari agar ruangan tidak menjadi
panas. Maka, ia menjadi masalah yang harus diselesaikan. Maka arsitektur meresponnya dengan membuat elemen
pelindung panas, baik di atap maupun di dinding luar bangunan.
Sebagai ‘pendatang baru’ di tengah suatu lingkungan eksisting, arsitektur mestinya merespon lingkungan
dengan tepat, dengan baik, dan dengan ‘sopan’. Anda diminta untuk menganalisis bagaimana arsitektur merespon
konteks lingkungan pada satu (atau beberapa) kasus bangunan di kota Medan.

D I M A N A dan N G A P A I N ?
Untuk melatih kepekaan Anda ‘membaca’ dan ‘merasakan’ (mengalami = experiencing) faktor lingkungan
dalam Arsitektur, maka Anda diminta mengobservasi satu (atau beberapa) bangunan di kota Medan. Datang ke
objek survey, amati, sketsa, rekam bagaimana bangunan tersebut merespon lingkungan, dengan memperhatikan
hal-hal di bawah ini.
1. Fungsi bangunan bebas, boleh rumah, bangunan umum (kantor pos, puskesmas, kantor camat, dll) atau
restoran yang sebelumnya sudah Anda survey.
2. Bagaimana POSISI KAVLING? Di tengah deretan kavling, atau kavling sudut? Bagaimana arsitekturnya
merespon sudut? Apakah ada artikulasi/ciri/detail/bentuk khusus pada sudut bangunan?
3. Bagaimana LALU LINTAS sekeliling tapak? Sepi/ramai/macet/lancar? Apakah mudah atau sulit AKSES dan
PENCAPAIAN menuju bangunan? Apakah posisi pintu masuk-keluar pada sisi jalan yang ramai/sepi? Apakah
ada akses langsung dari bangunan sekelilingnya?
4. Bagaimana KARAKTER KAWASAN sekitarnya? Apakah kawasan bersejarah dengan banyak bangunan lama?
Apakah kawasan dengan tipologi bangunan tunggal di tengah kavling yang luas? Apakah kawasan padat
dengan tipologi bangunan deret? Apakah di sekitarnya lebih banyak tanah terbuka (kebun/ladang?)
Bagaimana arsitektur merespon karakter kawasan? Apakah selaras atau kontras?
5. Bagaimana DEBU dan KEBISINGAN? Apakah di dalam bangunan cukup tenang/berisik? Apakah ada buffer
debu pada halaman? (misalnya, tanaman merambat, pohon, pagar tanaman)
6. Apa saja permasalahan IKLIM? Bagaimana arsitektur merespon iklim?
- Apakah lanskap teduh/panas? Lebih banyak diisi tanaman atau dikeraskan? Apa material
perkerasannya? (paving block, grass block, semen, keramik, rumput atau tanah terbuka?)
- Bagaimana atapnya? Atap datar atau atap miring? Bagaimana atap tersebut merespon panas dan hujan?
- Bagaimana desain kulit luar bangunan? Apakah terdapat teras/teritis/overstek/kisi-kisi
vertikal/horizontal? Apakah terlihat ada bagian bangunan yang berlumut?
- Bangunan apakah menggunakan pendingin buatan atau aliran udaranya alamiah? Bagaimana arsitektur
merespon itu? Apakah plafon tinggi/rendah? Apakah bukaan (jendela, ventilasi/jalusi, jendela atap)
cukup banyak? Apakah di kesemua sisi? Lebih sering tertutup atau terbuka?

H A S I L ‘R E K A M A N’ ?
Anda diminta menyajikan hasil rekaman Anda dalam format laporan grafis pada power point yang
memberikan informasi tentang :
1. Data dasar objek amatan : Nama/brand/fungsi bangunan, lokasi dan posisi relatif di kota Medan 
gambarkan dalam foto dan sketsa peta
2. Sketsa site plan (rencana tapak) yang memperlihatkan kondisi bangunan dan lanskap sekelilingnya (termasuk
jalan, titik pohon, sungai jika ada, arah lalu lintas, fungsi bangunan/lahan di sekeliling/batas kavling)
3. Foto, diagram, sketsa, video (jika perlu) yang memperlihatkan respon arsitektur terhadap kondisi lingkungan
4. LAPORAN POWER POIN KELOMPOK
5. LAPORAN GRAFIS PERORANGAN MAKSIMAL 2 HAL A4
- Kertas tebal
- Format poster: lay out desain grafis yang menarik

EKSPOSE HASIL PENGAMATAN SENIN, 4 MARET 2016


Presentasi power point dengan Dosen kelasnya masing-masing.
Selamat Nge-lab....!!!!

Gambar Sketsa Renacana Tapak

Lanskap yang teduh


Grassblock dan rumput

Elemen-elemen pelindung dari panas matahari dan tempias hujan


Kisi vertikal Rumah Panggung

Bangunan Bersejarah
Artikulasi sudut

Anda mungkin juga menyukai