5.1. METODE
Kegiatan Pengelolaan Aset Irigasi ini mengunakan perangkat lunak (software) yang
sudah dikembangkan oleh Direktorat Bina Program Direktorat Jendral Sumber Daya
Air Kementerian Pekerjaan Umum yaitu Program Pengolah Data Sumber Daya Air.
Modul pengelolaan Aset Irigasi (PDSDA – PAI) Versi 1.0 yang dapat digunakan untuk
kepentingan pengelolaan irigasi baik tingkat pusat maupun daerah.
Program PDSDA – PAI adalah salah satu submodule dari program aplikasi utama
PDSDA yang mencakup semua komponen di dalam sumber daya air. PDSDA – PAI
Versi 1.0 ini memadukan antara penggunaan data tabular dan spacial (peta untuk
jaringan irigasi / skema irigasi). Berdasarkan hal tersebut PDSDA – PAI dibangun
dengan mengintegrasikan perangkat lunak berbasis tekstual/database dengan sistem
informasi geografis.
Selain berfungsi sebagai tools yang bias dimanfaatkan oleh pengguna operasional,
PDSDA – PAI juga bisa mengeluarkan informasi untuk konsumsi pengambilan
keputusan atau manajerial, sebagai berikut :
a. Prioritas investasi perbaikan aset
b. Kondisi aset
c. Fungsi aset
d. Tingkat kekritisan aset
e. Sisa umur aset
f. Level of sevices (Tingkat Pelayanan) dengan indeks pertanaman
g. Ketersedian air, dan lain – lain.
Download
Isi Form Survey
Sever GPS
Download
Ambil Gambar Sever Gambar/ Video
dan/atau video
Aplikasi
Ambil PDSDA-PAI
Koordinat Lokasi
Integrasi
Google earth
Walkthrough Backend
Skema Irigasi
Skema Irigasi - Georeferensi
Selain data statis juga dihasilkan data dinamis berupa panjang ruas Saluran Klampok
Primer Kanan yaitu 1900 meter, Q max (debit max) saluran sebesar 0.15783 m 3/det,
dan luas areal layanan sebesar 85,8 ha. Output data dinamis Klampok Primer Kanan
lebih lengkap dapat dilihat pada gambar 5.4 berikut.
Selain data statis juga dihasilkan data dinamis berupa panjang ruas Saluran Klampok
Primer Kanan yaitu 368 meter, Q max (debit max) saluran sebesar 0.07408 m 3/det,
dan luas areal layanan sebesar 44 ha. Output data dinamis Klampok Primer Kanan
Sekunder Kanan lebih lengkap dapat dilihat pada gambar 5.6 berikut.
a. Output Data Base Klampok Primer Kanan Sekunder Kanan Tersier Kanan
Output Data Base Klampok Primer Kanan Sekunder Kanan Tersier Kanan meliputi
data dinamis dan data statis. Data statis yang diinput meliputi Kode aset Saluran
Klampok Primer Kanan Sekunder Kanan Tersier Kanan yaitu (1-1-1-3-99.3), nama
saluran, nomenklatur. Kemudian diinput juga data hasil walktrough berupa waktu
survei dan kondisi umum bangunan sipil, dimana pada Saluran Klampok Primer
Kanan Sekunder Kanan Tersier Kanan kondisi bangunan umum sipil berada di
kondisi baik, dan fungsi umum bangunan sipil adalah baik. Tidak terdapat bangunan
sipil yang perlu diganti total, penanganan yang diperlukan adalah pemeliharaan
dengan urgensi pelaksanaan perbaikan masuk kategori jangka panjang. Output data
statis Klampok Primer Kanan Sekunder Kanan Tersier Kanan lebih lengkap dapat
dilihat pada gambar 5.7 berikut.
Selain data statis juga dihasilkan data dinamis berupa panjang ruas Klampok Primer
Kanan Sekunder Kanan Tersier Kanan yaitu 241 meter, Q max (debit max) saluran
sebesar 0.00965 m3/det, dan luas areal layanan sebesar 6.7 ha. Output data dinamis
Klampok Primer Kanan Sekunder Kanan Tersier Kanan lebih lengkap dapat dilihat
pada gambar 5.8 berikut.
Selain data statis juga dihasilkan data dinamis berupa panjang ruas Klampok Primer
Kanan Sekunder Kanan Tersier Kanan yaitu 241 meter, Q max (debit max) saluran
sebesar 0.00965 m3/det, dan luas areal layanan sebesar 6.7 ha. Output data dinamis
Klampok Primer Kanan Sekunder Kanan Tersier Kanan lebih lengkap dapat dilihat
pada gambar 5.10 berikut.
Selain data statis juga dihasilkan data dinamis berupa panjang ruas Klampok Primer
Kiri yaitu 1095 meter, Q max (debit max) saluran sebesar 0.27232 m 3/det, dan luas
areal layanan sebesar 147.2 ha. Output data dinamis Klampok Primer Kiri lebih
lengkap dapat dilihat pada gambar 5.12 berikut.
Selain data statis juga dihasilkan data dinamis berupa panjang ruas Klampok Primer
Kiri Sekunder Kanan yaitu 639 meter, Q max (debit max) saluran sebesar 0.053
m3/det, dan luas areal layanan sebesar 32.4 ha. Output data dinamis Klampok Primer
Kiri Sekunder Kanan lebih lengkap dapat dilihat pada gambar 5.14 berikut.
Selain data statis juga dihasilkan data dinamis berupa panjang ruas Klampok Primer
Kiri Sekunder Kiri yaitu 650 meter, Q max (debit max) saluran sebesar 0.053 m 3/det,
dan luas areal layanan sebesar 32.4 ha. Output data dinamis Klampok Primer Kiri
Sekunder Kiri lebih lengkap dapat dilihat pada gambar 5.16 berikut.
a. Output Data Base Klampok Primer Kiri Sekunder Kiri Tersier Kiri
Output Data Base Klampok Primer Kiri Sekunder Kiri Tersier Kiri meliputi data
dinamis dan data statis. Data statis yang diinput meliputi Kode aset Saluran
Klampok Primer Kiri Sekunder Kiri Tersier Kiri yaitu (1-1-1-3-99.21), nama
saluran, nomenklatur. Kemudian diinput juga data hasil walktrough berupa waktu
survei dan kondisi umum bangunan sipil, dimana pada Saluran Klampok Primer
Kiri Sekunder Kiri Tersier Kiri kondisi bangunan umum sipil berada di kondisi
baik, dan fungsi umum bangunan sipil adalah baik. Tidak terdapat kerusakan
yang mengganggu kondisi dan fungsi saluran irigasi. Penanganan yang
diperlukan adalah pemeliharaan dengan urgensi pelaksanaan perbaikan masuk
kategori jangka panjang. Output data statis Klampok Primer Kiri Sekunder Kiri
Tersier Kiri lebih lengkap dapat dilihat pada gambar 5.17 berikut.
Selain data statis juga dihasilkan data dinamis berupa panjang ruas Klampok Primer
Kiri Sekunder Kiri yaitu 413 meter, Q max (debit max) saluran sebesar 0.038 m 3/det,
dan luas areal layanan sebesar 26.5 ha. Output data dinamis Klampok Primer Kiri
Sekunder Kiri lebih lengkap dapat dilihat pada gambar 5.18 berikut.
Selain data statis juga dihasilkan data dinamis berupa panjang ruas Sekarsuli Primer
yaitu 1279 meter, Q max (debit max) saluran sebesar 0.11365 m 3/det, dan luas areal
layanan sebesar 89.04 ha. Output data dinamis Sekarsuli Primer lebih lengkap dapat
dilihat pada gambar 5.21 berikut.
Selain data statis juga dihasilkan data dinamis berupa panjang ruas Sekarsuli
Sekunder Kanan yaitu 386 meter, Q max (debit max) saluran sebesar 0.04218
m3/det, dan luas areal layanan sebesar 32.63 ha. Output data dinamis Sekarsuli
Sekunder Kanan lebih lengkap dapat dilihat pada gambar 5.23 berikut.
Selain data statis juga dihasilkan data dinamis berupa panjang ruas Sekarsuli
Sekunder Kanan Tersier Kanan yaitu 116 meter, Q max (debit max) saluran sebesar
0.00672 m3/det, dan luas areal layanan sebesar 5.33 ha. Output data dinamis
Sekarsuli Sekunder Kanan Tersier Kanan lebih lengkap dapat dilihat pada gambar
5.25 berikut.
Selain data statis juga dihasilkan data dinamis berupa panjang ruas Sekarsuli
Sekunder Kiri yaitu 715 meter, Q max (debit max) saluran sebesar 0.06331 m 3/det,
dan luas areal layanan sebesar 50.19 ha. Output data dinamis Sekarsuli Sekunder
Kiri lebih lengkap dapat dilihat pada gambar 5.25 berikut.