Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANAJEMEN INDUSTRI
SISTEM MANAJEMEN INDUSTRI

Dibuat Oleh :
Kelompok : 1 ( Satu)
Smt / Kls : 4 / B
Anggota :
 Angga Prasetiyo
 Azwan
 Khairunnisa
 Muhammad Iqbal
 Muhammad Oggi Izzmi
 Syafharialdy

LABORATORIUM ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2021
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul [judul makalah] ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk


memenuhi tugas Taufik Muzakkir pada Manajemen Industri. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Sistem Manajemen Industri bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepad Taufik Muzakkir , selaku


Dosen Manajemen Industri yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pontianak, 14 Juni 2021


HALAMAN JUDUl..........................................................................................

KATA PENGANTAR.....................................................................................

DAFTAR ISI ...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................

A. Latar Belakang ............................................................................................

B. Rumusan Masalah .......................................................................................

C. Tujuan Penulisan .........................................................................................

D. Manfaat Penulisan .......................................................................................

BAB II PEMBAHASA.....................................................................................

A. Sejarah .......................................................................................................

B. Bahab Baku .................................................................................................

C. Proses ..........................................................................................................

D. Output .........................................................................................................

BAB III PENUTUP .........................................................................................

A. Simpulan .....................................................................................................

B. Saran ............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma
berdasarkan Akta Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah
dengan Akta No.249 tanggal 15 November 1990 dan yang diubah kembali
dengan Akta No.171 tanggal 20 Juni 1991, semuanya dibuat dihadapan
Benny Kristanto, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan
dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
No.C2-2915.HT.01.01Th.91 tanggal 12 Juli 1991, serta telah didaftarkan
di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No.579, 580 dan 581
tanggal 5 Agustus 1991, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No.12 tanggal 11 Februari 1992, Tambahan No.611. Perseroan
mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT
Indofood Sukses Makmur, berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar
Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat
No.51 tanggal 5 Februari 1994 yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH.,
Notaris di Jakarta.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Merupakan salah satu
perusahaan mie instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang
menjadi salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang Bandung didirikan pada
bulan Mei 1992 dengan nama PT Karya Pangan Inti Sejati yang
merupakan salah satu cabang dari PT Sanmaru Food Manufcturing
Company Ltd. Yang berpusat di Jakarta dan mulai beroperasi pada bulan
Oktober 1992. Pada saat itu jumlah karyawan yang ada sebanyak 200
orang.
Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan
yang berada di lingkup Indofood Group, sehingga mengubah namanya
menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Yang khusus bergerak
dalam bidang pengolahan mie instan. Divisi mie instan merupakan divisi
terbesar di Indofood dan pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya
Medan, Pekanbaru, Palembang, Tangerang, Lampung, Pontianak,
Manado, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makasar, Cibitung, Jakarta,
Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo, Bali dan
Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup
didistribusikan ke wilayah sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga
produk dapat diterima oleh konsumen dalam keadaan segar serta
membantu program pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja lokal.
B. Rumusan Masalah
 Bagaimana Proses terjadinya Produksi pada sistem industri
 Bagaimana manajemen suatu prusahaan dalam melakukan
pengolahan bahan industri
 Apakah bahan yang digunakan untuk melakukan proses produksi.

C. Tujuan
Tujuan membuat Makalah adalah sebagai berikut:
 Menjelaskan proses pada perusahaan industri.
 Memaparkan sistem manajemen industri yang ada pada
perusahaan.
 Menjelaskan prinsip kerja pada proses industri.
D. Manfaat
Manfaat yang di dapatkan pada makalah ini adalah sebagai berikut:
 Sebagai bahan perbandingan antara perusahaan industri lainnya.
 Untuk mendapatkan Informasi yang terdapat pada suatu
perusahaan.
 Untuk mengetahui proses sistem manajemen pada perusahan
industri.
 Untuk menganalisis kebutuhan pada suatu perusahaan industri
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Sejarah
Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma
berdasarkan Akta Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah
dengan Akta No.249 tanggal 15 November 1990 dan yang diubah kembali
dengan Akta No.171 tanggal 20 Juni 1991, semuanya dibuat dihadapan
Benny Kristanto, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan
dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
No.C2-2915.HT.01.01Th.91 tanggal 12 Juli 1991, serta telah didaftarkan
di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No.579, 580 dan 581
tanggal 5 Agustus 1991, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No.12 tanggal 11 Februari 1992, Tambahan No.611. Perseroan
mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT
Indofood Sukses Makmur, berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar
Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat
No.51 tanggal 5 Februari 1994 yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH.,
Notaris di Jakarta.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu
perusahaan mie instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang
menjadi salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang Bandung didirikan pada
bulan Mei 1992 dengan nama PT Karya Pangan Inti Sejati yang
merupakan salah satu cabang dari PT Sanmaru Food Manufcturing
Company Ltd. yang berpusat di Jakarta dan mulai beroperasi pada bulan
Oktober 1992. Pada saat itu jumlah karyawan yang ada sebanyak 200
orang
Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan
yang berada di lingkup Indofood Group, sehingga mengubah namanya
menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yang khusus bergerak
dalam bidang pengolahan mie instan. Divisi mie instan merupakan divisi
terbesar di Indofood dan pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya
Medan, Pekanbaru, Palembang, Tangerang, Lampung, Pontianak,
Manado, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makasar, Cibitung, Jakarta,
Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo, Bali dan
Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup
didistribusikan ke wilayah sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga
produk dapat diterima oleh konsumen dalam keadaan segar serta
membantu program pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja lokal.
B. Bahan Baku
Divisi Noodle, PT ISM, Tbk menggunakan beberapa bahan baku
dalam pembuatan mie instan. Bahan baku yang digunakan didatangkan
dari beberapa perusahaan yang telah memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan. Adapun bahan baku tersebut adalah :
1. Tepung Terigu
Tepung terigu diperoleh dari biji gandum yang digiling. Fungsi
tepung terigu dalam pembuatan mie instan, antara lain memberi atau
membentuk adonan selama proses pencampuran, menarik atau
mengikat bahan lain dan mendistribusikan secara merata, mengikat gas
selama proses penggorengan, membentuk struktur mie instan, serta
sebagai sumber karbohidrat dan protein.
Divisi Noodle, PT ISM, Tbk menggunakan tiga jenis tepung terigu
sebagai bahan baku utama, yaitu strong flour(tepung keras cap Cakra
Kembar), medium flour (tepung setengah keras cap Segitiga Biru)
dan soft flour(tepung lunak cap Segitiga Hijau). Ketiga jenis tepung
tersebut bukan dianggap kelas-kelas mutu tepung, tetapi mempunyai
klasifikasi khusus sehingga akan disesuaikan untuk tujuan penggunaan
berbeda. Ketiga jenis tepung tersebut sudah mengandung telur
sehingga mempunyai kadar protein tertentu. Hal ini dimaksudkan
untuk memudahkan penanganan dalam proses pembuatan mie instan.
Adapun standar bahan baku tepung terigu dapat terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Standar Bahan Baku Tepung Terigu


Jenis Kadar Air Gluten Protein
No. Tepung pH (%) (%) (%)

5,5
Cakra - 31
1. Kembar 6,8 14,5 (max) (min) 13

5,5
Segitiga - 25 10,5-
2. Biru 6,8 14 (max) (min) 11,5

5,5
Segitiga - 21
3. Hijau 6,8 14 (max) (min) 9

Tepung terigu cap Cakra Kembar adalah terigu yang bermutu


paling baik untuk pembuatan roti dan mie karena memiliki kandungan
protein yang paling tinggi, yaitu sebesar 13 % yang dihasilkan dari
100% hard wheat.
2. Tepung Tapioka
Tepung tapioka digunakan untuk membentuk tekstur mie menjadi
lebih keras, sehingga adonan mudah dibentuk sesuai dengan yang
diinginkan. Tepung tapioka yang baik digunakan untuk pembuatan mie
instan adalah  memiliki pH 4-8 dan kadar pati 80%. Tepung tapioka ini
diperoleh dari perusahaan Darma Grindo, Lampung. Tepung tapioka
ini dikemas dalam karung dengan berat per karung 50 kg.
akan menimbulkan kutu pada tepung terigu.
C. Proses
Proses pembuatan mie instan terdiri dari delapan tahap, yaitu mixing
(pencampuran), pressing (pengepresan), slitting (pembentukan untaian), steaming
(pengukusan), cutting and folder (pemotongan dan pencetakan),
frying(penggorengan), cooling (pendinginan) dan packing (pengemasan). Proses
yang terjadi pada setiap tahap adalah :

1. Mixing atau Pencampuran

Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan material-material


yang terdiri dari material tepung dan air alkali (campuran antara air dan beberapa
ingredient yang ditentukan) sehingga diperoleh adonan yang merata atau
homogen. Mutu adonan yang baik adalah yang tidak lembek dan tidak perau atau
dengan kata lain memiliki kadar air sebesar 32% sampai dengan 34%. Proses
pencampuran ini berlangsung kurang lebih selama 15 menit dengan suhu 35oC.

2. Pressing atau Pengepresan

Selain adonan menjadi homogen, campuran tersebut masuk ke dalam


mesin pengepres adonan. Di dalam mesin pengepres, adonan melalui beberapa
roll press. Adonan akan mengalami peregangan pada saat dipress dan terjadi
relaksasi pada saat keluar dari roll press. Hal ini terjadi beberapa kali pada saat
melalui roll presssehingga terbentuk lembaran yang lembut, homogen, elastik, dan
tidak terputus dengan ketebalan tertentu. Tebal lembaran yang dihasilkan
bergantung dengan jenis mesin yang digunakan. Rataan tebal lembaran yang
dihasilkan adalah 1,12 – 1,18 mm.

3. Slitting atau Pembentukan Untaian

Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian mie dan


kemudian siap dibentuk gelombang mie. Selanjutnya untaian mie tersebut
dilewatkan ke dalam suatu laluan berbentuk segi empat yang disebut waving net,
sehingga terbentuk gelombang mie yang merata dan terbagi dalam beberapa jalur.

4. Streaming atau Pengukusan

Proses selanjutnya adalah proses pegukusan untaian mie yang keluar dari
slitter secara kontinu dengan menggunakan istream box atau mesin yang
memiliki tekanan upa yang cukup tinggi dengan suhu tertentu. Proses pengukusan
akan berlangsung selama dua menit dengan suhu pemanasan ± 65oC. Tujuannya
adalah memasak mie mentah menjadi mie dengan sifat fisik padat. Dalam proses
streaming ini akan terjadi proses gelatinisasi pati dan koagulasi gluten, yang
menyebabkan gelombang mie bersifat tetap dan memiliki tekstur lembut, lunak,
elastis, dan terlindungi dari penyerapan minyak yang terlalu banyak pada proses
penggorengan atau frying.

5. Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan

Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong lajur mie pada ukuran
tertentu dan melipat menjadi dua bagian sama panjang, kemudian
mendistribusikannya ke mangkok penggorengan. Mie dipotong dengan
menggunakan alat berupa pisau yang berputar.

6. Frying atau Penggorengan

Proses penggorengan adalah suatu proses merapikan mie didalam mangkok


pengorengan, kemudian merendamnya di dalam media penghantar panas. Dalam
hal ini minyak olein atau minyak goreng pada suhu tertentu dalam waktu tertentu.
Tujuan dari proses penggorengan adalah untuk mengurangi kadar air dalam mie
dan pemantapan pati tergelatinisasi. Kadar air setelah penggorengan adalah 4%
sehingga mie menjadi matang, kaku dan awet.

7. Cooling atau Pendinginan

Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari sejumlah
kipas untuk menghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan dalam
ruangan tersebut. Tujuan proses pendinginan adalah untuk mendinginkan mie
panas yang keluar dari proses penggorengan hingga diperoleh suhu ± 30°C
sebelum dikemas dengan etiket. Dengan diperolehnya suhu mie yang rendah
sebelum dikemas maka mie akan lebih awet untuk disimpan dalam etiket selama
beberapa waktu dan menghindari penguapan air yang kemudian menempel pada
permukaan bagian dalam etiket yang dapat menyebabkan timbulnya jamur.
Lamanya proses pendinginan adalah kurang lebih dua menit.

Secara Sistematis alur proses produksi mie instan dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 2 Diagram Alur Produksi Mie Instan

Sumber daya yang terlibat dalam proses produksi pembuatan mie instan ini tidak
terlalu membutuhkan sumber daya manusia yang terlalu banyak karena
pengerjaan produksi dilakukan oleh teknologi mesin sehingga SDM yang
dibutuhkan pada proses produksi sebatas pengawas jalannya produksi.

Karakteristik perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi yang dimiliki PT


Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yakni bersifat mass production, yaitu jenis
barang yang diproduksi relatif sedikit tetapi dengan volume produksi yang besar,
permintaan produk tetap/stabil demikian juga desain produk jarang sekali berubah
bentuk dalam jangka waktu pendek atau menengah.
D. Output
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi noodle merupakan salah
satu cabang perusahaan yang dimiliki Salim Group yang memproduksi mie
instan. Jenis produk mie instant yang dihasilkan oleh PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. Bandung dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini:
Tabel 3 Produk yang Dihasilkan PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk

NO PRODUK JUMLAH VARIAN RASA

1 Indomie 8

2 Indomie Special 2

3 Indomie Vegan 2

4 Indomie Regional Flavor 11

5 Indomie Kriuk 3

6 Indomie Jumbo 2

7 Indomie SQN 6

8 Indomie Paket 4

9 Supermie Reguler 4

10 Supermie Sedaaap 3

11 Supermie Go Series 3

12 Sarimi 6

13 Sarimi Extra Besar 6

14 Sakura 6

15 Intermi 1

16 POP Mie 15

17 Mie Telor 2

18 Anak Mas 2

19 POP Bihun Spesial 4


PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana
produksi yang dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar.
Perusahaan selalu berusaha memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas
maupun kualitas produk. Oleh karena itu, perusahaan selalu mengembangkan
inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan, khususnya selera konsumen.
Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi mi instan
terdiri dari 2 kelompok besar yaitu :
1. Bag Noodle, yaitu mie instan dalam kemasan bungkus
2. Mie telor, yaitu mie yang dalam proses pembuatannya tidak digoreng
melainkan dikeringkan.
Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu,
minyak bumbu dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan. Tujuan dari proses pengemasan adalah
untuk melindungi mie dari kemungkinan-kemungkinan tercemar atau rusak
sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu ketika sampai kepada konsumen.
Setelah dikemas, selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke dalam karton.
Setelah mie dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton akan direkatkan dan
kemudian menuju gudang untuk disalurkan.
BAB 3

PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa makalah sistem
manajemen industri adalah suatu upaya pengaturan ulang yang
dilakukan oleh sebuah industri dalam mencapai tujuan usahanya secara
lebih efektif dan juga lebih efisien.
manajemen industri adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh
suatu industri untuk mengembangkan industri dengan menggunakan
prinsip planning sampai dengan controlling, pemenuhan fungsi
manajerial untuk bisa memperoleh tujuan usaha, sehingga tingkatan
manajemen yang didukung keterampilan yang dibutuhkan akan
menggerakkan sumber daya manusia hingga pasar yang ada.
manajemen industri sangat erat kaitannya dengan upaya
memelihara kerjasama dalam suatu organisasi untuk bisa mencapai
tujuan yang direncanakan dengan menggunakan sumber daya yang
ada.
B. Saran
Penulis menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak
kesalahan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki
makalah tersebut penulis meminta kritik yang membangun dari para
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Kade Oka Ajeng Pratiwi.2013” Proses Produksi Pada PT. Indofood CBP Sukses
Makmur, Tbk ( Input --> Proses --> Output dan SDM yang terkait )”,diakses pada
tanggal 15 juni pukul 23.27

Anda mungkin juga menyukai