Disusun Oleh :
Lokal/NIM : 3A/194210365
2021/2022
KATA PENGANTAR
Oleh karena itu, izinkan penulis mengucapkan rasa hormat dan terimakasih
kepada Ibu Siti Khadijah, S.Si.T., M.Biomed. selaku Dosen Pengajar Mata Kuliah
Kewirausahaan dan rekan-rekan yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah
ini. Mudah-mudahan Allah SWT membalas segala bantuan yang telah diberikan
dengan pahala yang berlipat ganda.Aamiin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................ i
Daftar Isi......................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.3 Tujuan....................................................................................................................... 1
3.1 Kesimpulan............................................................................................................... 9
3.2 Saran......................................................................................................................... 9
Daftar Pustaka................................................................................................................. 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari kewirausahaan
2. Untuk mengetahui manfaat berkewirausahaan
3. Untuk mengetahui ciri-ciri jiwa kewirausahaan
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Kewirausahaan
Secara etimologis, istilah wirausaha berasal dari kata “wira” dan “usaha”. Kata
“Wira” bermakna: berani, utama, atau perkasa. Sedangkan “usaha” bermakna kegiatan
dengan mengerahkan tenaga pikiran dan fisik untuk mencapai sesuatu maksud. Secara
terminologis, wirausaha adalah kemampuan untuk menciptakan, mencari, dan
memanfaatkan peluang dalam menuju apa yang diinginkan sesuai dengan yang
diidealkan.
2
mendirikannya”. Peter Drucker berkata bahwa wirausaha tidak mencari resiko, mereka
mencari peluang. Mereka menghargai proses adalah cenderung memiliki kesabaran,
dan seorang wiraushawan sejati memiliki kesabaran dalam menjalani setiap proses
menuju keberhasilan tersebut. Sehingga jika ada pendapat bahwa kegagalan adalah
awal dari kesuksesan maka kata-kata ini dipegang teguh oleh wirausahawan. Tanpa ada
kegagalan sulit bagi seseorang mengetahui dimana kelemahan yang ia miliki. Kadang
kala kita perlu belajar dari kesalahan, dan manusia diajarkan untuk tidak mengulangi
kesalahan yang sama di kemudian hari, karena jika ia mengulangi kesalahan yang sama
dikemudian hari maka artinya ia tidak belajar dari pengalaman atau menyia-nyiakan
pengalaman. Lebih jauh setiap kesalahan atau kegagalan harus dipelajari apa penyebab
itu terjadi. Karena dengan mempelajari setiap kesalahan atau kegagalan tersebut maka
ilmu bar uterus diperoleh. Sehingga sangat salah jika seseorang terus melangkah
kedepan dengan melupakan kesalahan yang ada, tanpa memperdulikan apa penyebab
itu terjadi. Kesempurnaan sebuah produk pada saat produk itu diciptakan lebih baik dari
produk sebelumnya. Kata-kata seperti ini menjadi kunci seorang wirausahawan.
Lebih jauh kita perlu memahami pengertian dari wiraswasta yang memiliki
hubungan dekat dengan istilah wirausahawan. Istilah wiraswasta ada yang
menghubungkannya dengan istilah saudagar. Walaupun sama artinya dalam bahasa
sansekerta, tetapi maknanya berlainan. Wiraswasta terdiri atas tiga kata: wira,swa, dan
sta, masing-masing berarti wira adalah manusia unggul,teladan, berbudi luhur, berjiwa
besar, berani, pahlawan/ pendekar kemajuan, dan memiliki keagungan watak; swa
artinya sendiri; dan sta artinya berdiri.
Dari beberapa konsep yang ada di atas, ada enam hakekat penting kewirausahaan
sebagai berikut ( Suryana,2003 : 13) :
3
memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk
memberikan kepuasan kepada konsumen.
Dari beberapa penelitian mengindikasikan bahwa pemilik bisnis mikro, kecil, dan
atau menengah percaya bahwa mereka cenderung bekerja lebih keras, menghasilkan
lebih banyak uang, dan lebih membanggakan daripada bekerja di suatu perusahaan besar.
Sebelum mendirikan usaha, setiap calon wirausahawan sebaiknya mempertimbangkan
manfaat kepemilikan bisnis mikro, kecil, dan atau menengah.
4
Manfaat Kewirausahaan Kegiatan kewirausahaan dapat membantu perekonomian
menjadi lebih baik. Menurut Zimmerer dkk (2008) manfaat kewirausahaan yaitu:
5
2.3 Ciri-ciri Jiwa Kewirausahaan
1. Motif Berprestasi Tinggi
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena
adanya motif tertentu,yaitu motif berprestasi. Menurut Gede Anggan Suhada (dalam
Suryana, 2003 : 32) motif berprestasi adalah suatu nilai social yang menekankan pada
hasrat utuk mencapai yan terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor
dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Seprti yang dikemukakan oleh
Maslow (1943) tentang teori motivasi yang dipengaruhi oleh tingkatan kebutuhan-
kebutuhan sesuai dengan tingkatan pemuasannya.
Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk
melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya.
Wirausaha yang memiliki motif berprestasi pada umumnya memiliki cirri-ciri sebagai
berikut (Suryana, 2003 : 33-34):
1. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada
dirinya.
2. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan
kegagalan.
3. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi
4. Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan
5. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang. Jika tugas yang
diembannya sangat ringan.maka wirausaha merasa kurang tantangan, tetapi ia
selalu menghindari tantangan yang paling sulit yang memungkinkan pecapaian
keberhasilan sangat rendah.
2. Selalu Perspektif
Kuncinya pada kemampuan utnuk menciptakan sesuatu yang baru serta berbeda
dengan yang sudah ada. Walaupun dengan resiko yang mungkin dapat terjadi, seorang
yang perspektif harus tetap tabah dalam mencari peluang tantangan demi pembaharuan
masa depan.Pandangan yang jauh ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas
dengan karya yang sudah ad. Karena itu ia harus mempersiapkannya dengan mencari
suatu peluang.
6
3. Memiliki Kreatifitas Tinggi
Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir yang baru
dan berbeda. Oleh karena itu menurutnya kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak
sesuatu yang baru atau berfikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Menurut
Zimmerer dalam buku yang ditulis Suryana (2003 : 24), mengungkapkan bahwa ide
kreativitas sering muncul ketika wirausaha melihat sesuatu yang lama dan berfikir
sesuatu yang baru dan berbeda. Oleh karena itu kreativitas adalah menciptakan sesuatu
dari asalnya tidak ada. Dari definisi di atas, kreativitas mengandung pengertian yaitu :
2. Hasil kerjasama masa kini untuk memperbaiki masa lalu dengan cara baru
3. Menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang lebih sederhana dan lebih baik
Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi tidaklah sesulit yang
dibayangkan banyak orang. Fakta sejarah menunjukkan kepada kita bahwa para
wirausaha yang paling berhasil sekalipun pada dasarnya adalah manusia biasa. Sebeer
Bathia, seorang digital entrepreneur yang meluncurkan hotmail.com pada tanggal 1996,
baru menyadari hal ini ketika ia berguru kepada orang-orang seperti Steve Jobs,
penemu computer pribadi (Apple). Dan kesadaran itu membuatnya cukup percaya diri
ketika menetapkan harga penemuannya senilai 400 juta dollar AS kepada Bill Gates,
pemilik mocrosoft yang juga manusia biasa.
5. Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan Tanggung Jawab
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad
yang bulat didalam mencurahkan semua perhatiannya pada usaha yang akan
digelutinya, di dalam menjalankan usaha tersebut wirausaha yang sukses terus memiliki
tekad yang menggebu-gebu dan menyala-nyala dalam mengembangkan usahanya, ia
tidak setengahsetengah dalam berusaha, berani menanggung resiko, bekerja keras dan
tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada di pasar. Tanpa usaha yang sungguh-
sungguh terhadap pekerjaan yang digeluti maka wirausaha sehebat apapun pasti
menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu pentng sekali bagi seorang
wirausaha untuk komit terhadap usaha dan pekerjaannya, serta memiliki etos keja dan
tanggung jawab yang baik.
7
mandiri dalam usaha yang digelutinya tanpa harus bergantung pada orang lain. Seorang
wirausaha harus dituntut untuk selalu menciptakan hal yang baru dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber yang ada di sekitarnya, mengembangkan teknologi
baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang
dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberkan kepuasan kepada
knsumen.
Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah
kemampuan untuk managerial usaha yang sedang digelutinya, seorang wirausaha harus
memiliki kemampuan perencanaan usaha, mengkoordinasikan usaha, mengelola usaha
dan sumer daya manusia, mengontrol usaha, maupun kemampuan mengintegrasikan
operasi perusahaannya yang kesemuannya itu adalah merupakan kemampuan
managerial yang wajib dimiliki dari seorang wirausaha, tanpa itu semua maka bukan
eberhasilan yang diperoleh tetapi kegagalan usaha yang diperoleh.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah memperhatikan uraian tersebut maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan
menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa
dan kepuasan serta kebebasan pribadi.
Kewirausahaan adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola
pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggung
jawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan atau dapat juga diartikan sebagai
semua tindakan dari seseorang yang mampu memberikan nilai terhadap tugas dan
tanggung jawabnya.
Selain itu, terdapat pula ciri - ciri seorang wirausahawan yang berhasil dalam
menjalankan usahanya. Adapun ciri - ciri tersebut antara lain adalah memiliki visi dan
tujuan yang jelas, inisiatif dan selalu proaktif, berorientasi pada prestasi, berani
mengambil risiko, kerja keras, bertanggung jawab, komitmen pada berbagai pihak,
serta mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak.
3.2 Saran
1. Saran bagi penulis
Sebaiknya penulis lebih meningkatkan wawasan mengenai kewirausahaan.
Sehingga, penulis sebagai generasi muda sekarang ini, setelah lulus dari ranah
perkuliahan, tidak hanya menjalankan profesi sesuai jurusan yang diampu saja,
namun juga dapat menciptakan usaha dan lapangan pekerjaan bagi orang lain.
2. Saran bagi masyarakat
Sebaiknya, di lingkungan masyarakat umum pun bisa diadakan sosialisasi
mengenai dunia kewirausahaan. Sehingga, masyarakat bisa paham bagaimana cara
untuk berwirausaha. Jika masyarakat bisa membuka usahanya sendiri, otomatis
orang tersebut juga membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain yang masih
berstatus pengangguran. Sehingga, hal itu juga bisa menjadikan sebuah
keuntungan dalam mengurangi jumlah pengangguran.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://edukasi.kompas.com/read/2010/04/09/11340991/urgensi.pendidikan.kewirausah
aan (11:34 WIB)
https://anangfirmansyahblog.files.wordpress.com/2012/09/teori-kewirausahaan.pdf
( September 2012 )
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/1962100119
91021-YOYON_BAHTIAR_IRIANTO/Modul-1-Konsep_Kewirausahaan.pdf
Riani, Asri Laksmi. 2005. Dasar Dasar Kewirausahaan. Surakarta : UPT Penerbitan
dan Percetakan UNS (UNS Press)
10