Penyelidikan Tanah
Penyelidikan Tanah
A. Pengertian
Penyelidikan tanah adalah kegiatan untuk mengetahui daya dukung dan karateristik
tanah serta kondisi geologi, seperti mengetahui susunan lapisan tanah/sifat tanah, mengetahui
kekuata lapisan tanah dalam rangka penyelidikan tanah dasar untuk keperluan pondasi
bangunan, jalan, dll, kepadatan dan daya dukung tanah serta mengetahui sifat korosivitas
tanah.
Penyelidikan tanah dilakukan untuk mengetahui jenis pondasi yang akan digunakan
untuk konstruksi bangunan, selain itu dari hasil penyelidikan tanah dapat ditentukan
perlakuan terhadap tanah agar daya dukung dapat mendukung konstruksi yang akan
dibangun, Dari hasil penyelidikan tanah ini akan dipilih alternatif /jenis , kedalaman serta
dimensi pondasi yang paling ekonomis tetapi masih aman. Jadi penyelidikan tanah sangat
penting dan mutlak dilakukan sebelum struktur itu mulai dikerjakan. Dengan mengetahui
kondisi daya dukung tanah kita bisa merencanakan suatu struktur yang kokoh dan tahan
gempa, yang pada akhirnya akan memberi rasa kenyamanan dan keamanan bila berada
didalam gedung. Penyelidikan tanah yang dilakukan dilapangan yaitu bisa Sondir (DCP),
Uji Boring, Uji Penetrasi Test (SPT) dan lain-lain. Dari sampel tanah yang diambil
dilapangan untuk mengetahui sifat-sifat dan karakteristik tanah maka dilakukan uji
laboratorium. dengan menggunakan Test.
1
9. Pada proyek jalan raya dan irigasi, penyelidikan tanah berguna untuk menentukan
letak-letak saluran, gorong-gorong, penentuan lokasi dan macam bahan timbunan
2
Ketelitian dalam pengujian tanah sangat diperlukan. Terutama dalam menentukan
muka air tanah, karena data yang diperoleh untuk merencanakan pondasi sangatlah
mempengaruhi perencanaan pondasi, dan dapat menyebabkan kesalahan dalam menganalisa
stabilitas tanah.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk penyelidikan tanah yaitu dengan lubang
uji( Test-pit), Bor tangan (Hand Auger), Bor Cuci ( Wash Boring), Penyelidikan dengan
pencucian (Wash Probing), dan Bor Putar (Rotary Drill).
Penyelidikan dengan lubang uji bertujuan untuk mengetahu kondisi lapisan tanah
dengan teliti. Cara ini memungkinkan untuk mengidentifikasi tanah secara langsung,
mengetahui dengan jelas kepadatan dan kondisi air tanah di lapangan. Pengujian lubang uji
biasanya dilakukan pada tempat-tempat penting suatu bangunan, seperti pada letak kolom.
Bor tangan adalah pengujian sederhana dan relatif mudah dilakukan. Penyelidikan
dengan bor tangan sering digunakan pada proyek pembangunan jalan raya, rel kereta apai,
dan lapangan terbanga. Namun alat ini tidak dapat dilakukan pada tanah pasir. Bor tangan
dapat digunakan untuk penyelidikan maksimum mencapai kedalaman 10 meter.
Bor cuci dilakukan dengan penyemprotkan air sambil memutar-mutar pipa selubung.
Alat ini digunakan untuk mengambil sampel terganggu, dan tidak dapat digunakan pada jenis
tanah berbatuan. Penyelidikan dengan pencucian pada dasarnya sama dengan bor cuci,
namun tujuannya adalah untuk mengetahui pertemuan antara tanah lunak dengan tanah padat.
Penyelidikan seperti ini sering dilakuakan pada proyek pembangunan pelabuhan.
Bor putar atau alat yang sering disebut rotary drill ini dapat digunakan pada jenis
tanah apa saja. Alat ini dapat menyelidiki tanah padat dan berbatu hingga kedalaman 40
meter. Alat ini juga dapat digunakan pada tanah berpasir. Cara kerja alat ini yaitu dapat
digunakan dengan tanpa menggunakan pipa selubung (casing).
3
penyelidikan tanah harus dilakukan dengan hati-hati dan sedapat mungkin menjaga
struktur asli tanah. Hasil uji didalam bor dan uji laboratorium sangat tergantung dari
kwalitas lubang bor atau contoh tanah yang diperoleh.
1. Pemboran ("drilling")
5. Vane test.
1. PEMBORAN (Drilling)
Lubang-lubang bor (boreholes) hampir selalu merupakan bagian yang utama dari setiap
penyelidikan tanah. Ada bermacam-macam jalan untuk membuat lubang-lubang bor, yang
4
a) Bor Tangan (Hand Bores).
bawah dari serangkaian setang-setang (rods) bor. Bagian atas dari rangkaian stang bor
ini mempunyai tangkai (handle) yang dipakai untuk memutar alat tersebut. Dalam
beberapa hal sering dipakai tripod (kaki tiga) dengan katrol dan tali yang dipakai
untuk mencabut kembali stang-stang dan auger-nya dari lubang bor tersebut. Dengan
kedalaman 8 sampai 10 meter. Bor tangan hanya dapat dilakukan dalam bahan-bahan
yang cukup lunak, terutama dalam lempung lunak (soft clay) sampai teguh) firm clay).
Adalah tidak mungkin untuk melakukan pemboran tangan dalam batuan lunak
(soft rock) atau dalam kerikil padat (dense gravel) dan sebagainya. Gambar L.1
Casing tidak biasa dipakai dalam pemboran-tangan, tetapi dapat juga dipakai
bila dipandang perlu. Misalnya untuk pemboran dalam bahan-bahan yang amat lunak
atau bahan-bahan yang lepas, yang akan mengalami keruntuhan, bila kita tidak
1. Alat yang dapat memutar stang-stang bor dengan kecepatan yang bisa di- tur, dan
2. Pompa. untuk memompakan air pencuci (wash water) ke bawah, melalui bagian
5
3. Roda pemutar (winches) dan derrick atau tripod untuk menaik dan menurunkan
Ada bermacam-macam alat bor (tools) yang dapat dipasang pada ujung ke bel
roda pemutar atau stang-stang bor. Dalam setiap hal, macam alat yang dipergunakan
disesuaikan dengan macam tanah dan maksud pembuatan lubang bor tersebut. Cara-
cara, dan macam alat-alat yang dipakai pada penggunaan alat-alat bor dengan motor
alat-alat yang biasanya dikenal sebagai "cable tools". "Cable tools" ini diikatkan pada
ujung kabel dan diturunkan atau dijatuhkan ke bawah ke dalam lubang bor dengan
memakai roda pemutar dan tripod atau derrick. Pemboran tumbuk biasanya dilakukan
terhadap kerikil (gravels) dan pasir (sands) di mana tidak mungkin dipakai auger atau
core barrels.
boring. Dalam hal ini, air dipompakan ke bawah melalui stang-stang bor ke alat
pemotong (cutting tools) atau pahat pemotong (cutting bit), dan air pemboran ini
permukaan tanah. Bahan-bahan -yang didapatkan ini bercampur dengan air, dan hal
dipercaya tentang keadaan asli dari hahan-bahan tersebut di dalam tanah. Karena itu,
wash boring tidak dianjurkan untuk dilakukan manakala kita membutuhkan catatan-
6
3. Flight Auger dan Core Cutters.
Untuk pemboran menembus bahan-bahan yang lunak atau bahan yang lepas,
seperti lempung lanau (silt), dan pasir kelanauan (silty sands), dipakai bermacam-
macam flight auger dan core cutters. Flight auger teristimewa baik dipakai bilamana
dibutuhkan kemajuan yang cepat. Walaupun tanah didapatkan tidak asli (disturbed),
tetapi tanah tersebut masih menunjukkan kadar air sebagaimana aslinya, karena pada
pemboran tersebut tidak dipakai pengaliran air. Core cutters dapat dipakai untuk
mendapatkan inti (core) yang sambung-menyambung dan dalam keadaan hampir asli
(undisturbed). Dalam bahan yang lunak core cutter dapat dengan mudah ditekan
langsung kedalam tanah tanpa diputar. Dalam bahan- bahan yang lebih keras mungkin
kedua-duanya harus dilakukan, yaitu dalam waktu yang bersamaan harus ditekan
sambil diputar.
hasil penggalian dengan tangan dengan ukuran diameter kira-kira 1 sampai 1,5 meter, ini
dapat dilakukan, sampai suatu kedalaman tertentu, asalkan kohesi bahan yang digali masih
memungkinkan, dan permukaan air tanah di tempat tersebut masih lebih dalam daripada
dasar penggalian.
Dalam lapisan yang sangat tidak rembes air (impermeable) mungkin kita dapat menggali
Lubang-lubang percobaan mempunyai keuntungan, yaitu bahwa lubang-lubang ini akan bisa
memberikan gambaran yang lebih jelas tentang susunan lapisan tanah, dan juga kita dapat
7
mengambil contoh yang berupa potongan-potongan yang besar dari dasar atau dinding lubang
galian tersebut.
Tujuan utama dari pembuatan lobang bor dan penggalian sumur percobaan ini adalah
untuk mengetahui apa sajakah jenis tanah yang ada, dan berapa tebal dari bermacam lapisan
tanah yang dijumpai tersebut. Sambil melakukan pengeboran atau penggalian, dibuat catatan
Catatan ini sebaiknya dibuat oleh orang yang terlatih dan berpengalaman dalam cara-
Sebagai lanjutan dari catatan-catatan yang teliti tentang lapisan-lapisan tanah ini,
lapisan tersebut, misalnya mengenai kadar airnya (water content), kekuatan (strength), daya
rembesan air, dan sebagainya. Penyelidikan ini biasanya dilakukan di laboratorium, dan
untuk kepentingan ini kita perlu mendapatkan contoh dari lubang bor atau lubang-lubang
Contoh-contoh ini ada dua macam, contoh tidak asli (disturbed) dan contoh asli
(undisturbed).
Contoh tidak asli diambil tanpa adanya usaha usaha yang dilakukan untuk
melindungi struktur asli dari tanah tersebut. Contoh-contoh ini biasanya dibawa ke
laboratorium dalam tempat tertutup (kaleng atau kantong plastik) sehingga kadar airnya
tidak akan berubah. Bilamana tidak ada kebutuhan untuk mempertahankan contoh-
contoh tersebut pada kadar airnya yang asli, maka contoh-contoh ini dapat diambil
terbuka. Contoh tidak asli ini dapat dipakai untuk segala penyelidikan yang tidak
8
memerlukan contoh asli (undistrubed samples), seperti ukuran butiran, Batas-batas
Contoh asli adalah suatu contoh yang masih menunjukkan sifat-sifat asli dari
tanah yang ada padanya. Contoh-contoh ini tidak mengalami perubahan dalam struktur,
kadar air (water content), atau susunan kimia. Contoh yang benar-benar asli (truly
undistrubed samples) tidaklah mungkin diperoleh, akan tetapi dengan teknik pelaksanaan
terhadap contoh bisa dibatasi sekecil mungkin. Contoh asli dapat diambil dengan
memakai tabung-tabung contoh (sample tubes), core barrels, atau dengan mengambilnya
secara langsung dengan tangan, sebagai contoh dalam bentuk bongkah-bongkah (block
samples).
Alat ini berupa silinder berdinding tipis yang disambung dengan stang-stang bor
dengan suatu alat yang disebut pemegang tabung contoh (sample tube holding device).
Alat ini terutama dipakai untuk lempung, yang lunak sampai yang sedang. Tabung
contoh ini dimasukkan ke dalam dasar lubang bor, dan kemudian ditekan atau dipukul
kedalam tanah asli yang akan diambil contohnya pada dasar lubang bor. Tabung-tabung
contoh yang biasanya dipakai di sini mempunyai diameter dalam antara 6 sampai 7 cm.
9
Perbandingan luasnya jangan lebih dari 10%, yaitu :
ukuran tertentu.
2. Cara Pelaksanaan.
Tabung dan contoh sebaiknya ditekan kedalam tanah secara langsung, dan jangan
dipukul. Ini biasanya hanya mungkin bila tersedia alat bor mesin (drilling rig).
Tanah pada dasar lubang bor harus betul-betul asli, dan sebelum tabung di-
masukkan, kotoran-kotoran serta lumpur yang ada harus terlebih dahulu di-
Setelah tabung contoh ditekan ke dalam tanah, hendaknya dibiarkan dulu selama
contoh ini diputar kira-kira 180°, untuk memotong tanah pada dasar tabung,
sebelum mencabutnya kembali. Setelah contoh diambil dari lubang bor, kemudian
tabung contoh tersebut ditutup dengan parafin pada kedua ujungnya, untuk
diselidiki.
10
4. PERCOBAAN PENETRASI ( Penetration Test ).
Dengan menekan atau memukul berbagai macam alat ke dalam tanah, dan mengukur
besarnya gaya atau jumlah pukulan yang diperlukan, kita dapat menentukan dalamnya
Penyelidikan semacam ini disebut percobaan penetrasi, dan alat yang dipakai disebut
penetrometer. Karena hai ini tidak memberikan keterangan- keterangan tentang jenis
tanah, maka dalam pemakaiannya sebaiknya selalu dihubungkan dengan lubang bor.
Panyelidikan semacam ini terutama dipakai untuk mendapatkan keterangan pada titik-titik
Penetrometer dapat dibagi menjadi dua macam utama, yaitu p penampang 10 cm2,
dan untuk kedua macam ini ujung ditekan ke bawah dengan suatu rangkaian stang dalam
dan casing luar. Pada macam standard, yang diukur hanya perlawanan ujung (nilai konis).
Ini dilakukan dengan menekan hanya pada stang dalam, yang segera akan menekan konis
tersebut ke bawah. Seluruh tabung luar tinggal diam. Gaya yang dibutuhkan untuk
menekan kerucut tersebut ke bawah diukur dengan suatu alat pengukur (gauge) yang
konis, stang-stang dan casing luar dimajukan sampai ke titik (kedalaman) di mana
pengukuran berikutnya dilakukan dengan hanya menekan casing luarnya saja. Hal ini
secara otomatis akan mengembalikan konis tersebut pada posisi yang siap untuk
pengukuran berikutnya.
seperti yang telah diterangkan dimuka. Pada permulaan hanya konis yang
ditekan ke bawah, dan dengan demikian hanya nilai konis yang diukur. Bila
11
"friction sleeve", dan konis beserta friction sleeve kemudian ditekankan ke
bawah bersama-sama sedalam 4 cm. Jadi nilai konis dan hambatan pelekat
dengan menekan hanya casing (selubung) luarnya saja, konis, friction sleeve,
akan mengembalikan konis dan friction sleeve pada posisi yang siap untuk
atau lebih, bila tanah yang diselidiki benar-benar lunak. Ada dua macam
kerangka yang dipakai untuk menekan stang-siang ke bawah, yaitu alat yang
Alat yang setengah berat dapat dipakai untuk pengukuran nilai konis
sampai 150 kg/cm2. Alat yang berat dapat mengukur besaran sampai 400
kg/cm2.Nilai konis digambar dalam kg/cm2 dan hambatan pelekat (skin friction)
kemiringan (gradien) dari kurva ini terhadap sumbu vertikal. Hasil alat sondor
Dalam hal ini adalah mungkin untuk sekalian menentukan secara tepat
tersebut.
12
Alat sondir ini sangat cocok untuk keadaan di Indonesia, karena di sini
terdapat banyak lapisan lempung yang dalam dengan kekuatan yang rendah
diperoleh dengan alat sondir ini tidak dapat disamakan dengan daya dukung
tanah yang bersangkutan, Nilai konis merupakan suatu angka empiris, yang
tanah tersebut. Misalnya nilai sondir pada lapisan pasir dapat dipakai sebagai
Percobaan ini adalah suatu macam percobaan dinamis yang berasal dari
dimasukkan ke dalam tanah pada dasar lubang bor dengan memakai suatu
beban penumbuk (drive weight) seberat 140 pound (63 kg) yang dijatuhkan
dari ketinggian 30 in (75 cm). Setelah "split spoon" ini dimasukkan 6 ini. (15
satuan pukulan/kaki (blows per foot). Setelah percobaan selesai, split spoon
dikeluarkan dari lubang bor dan dibuka untuk mengambil contoh tanah yang
semacam Batas Atterberg dan ukuran butir, tetapi kurang sesuai untuk
percobaan lain karena diameter terlampau kecil dan tidak dapat dianggap
sungguh-sungguh asli.
13
Nilai "N" yang diperoleh dengan percobaan Standard Penetration Test
dapat dihubungkan secara empiris dengan beberapa sifat lain daripada tanah
Penetration Test.
5. VANE TEST.
Percobaan yang disebut vane test adalah suatu cara untuk mengukur kekuatan geser
setempat pada tanah yang berbutir halus, yaitu lempung atau lanau. Alat vane dipasang pada
ujung stang-stang bor dan ditekan supaya masuk ke dalam tanah pada dasar lubang bor.
Setelah dimasukkan, vane diputar sehingga terjadi pergeseran pada suatu bidang tanah yang
berbentuk silinder.
Dengan alat pengukur ini kita dapat menentukan momen torsi yang bekerja pada saat
terjadi keruntuhan (failure). Dari momen torsi ini kita dapat menentukan kekuatan geser dari
Momen torsi dapat ditentukan dengan menghitung momen perlawanan dari kekuatan
Alat vane ini sangat baik untuk menentukan kekuatan geser pada lapisan lempung yang
lunak, karena pengambilan contoh asli dari tanah semacam ini sering sangat sulit.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://el-mashud.blogspot.co.id/2011/10/penyelidikan-tanah.html
http://www.envi-c.com/2016/06/metode-penyelidikan-tanah-di-lapangan_20.html
http://imagebali.net/detail-artikel/963-teknik-penyelidikan-tanah-bangunan.php
http://www.ilmusipil.com/alat-penyelidikan-tanah
http://www.soiltest.sienconsultant.com/
http://www.testindo.com/article/70/uji-penyelidikan-tanah
15