Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Cloud Information, Volume 3, Nomor 2, ISSN 2527-5224 Maret 2018

SISTEM INFORMASI PEMANFAATAN RUANG


KOTA KUNINGAN BERBASIS WebGIS
(Studi Kasus : Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Kuningan)
Fitra Nugraha, M.Kom, Aji Permana, M.Kom
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Kuningan
Email : fitra@uniku.ac.id, email : aji@uniku.ac.id

ABSTRAK
Peneliti mengambil tema tentang “Sistem Informasi Pemanfaatan Ruang Kota
Kuningan Berbasis Webgis (Studi Kasus : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Kuningan)”. Adapun yang menjadi lokasi dari penelitian ini sendiri dilakukan di Kabupaten
Kuningan. Penelitian ini akan difokuskan pada masalah pertama, bagaimana pemanfaatan ruang
di Kecamatan Kuningan, kedua, bagaimana menampilkan informasi tentang tata ruang kota
secara lebih cepat dan akurat. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mempermudah dalam
memperoleh informasi data spasial dan non spasial secara cepat tentang pemanfaatan ruang di
wilayah Kecamatan Kuningan dan Dengan penggambaran melalui peta digital diharapkan
informasi yang didapat lebih terintegrasi antara data spasial dan non spasial. Penelitian ini dapat
berguna antara lain yaitu secara praktis dapat digunakan sebagai referensi oleh para pemangku
kepentingan dalam pemanfaatan ruang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
referensi dalam bidang akademis ilmu komputer khususnya dalam bidang sistem informasi.
Metode yang digunakan dalam proses pembangunan sistem informasi geografis pemetaan
pemanfaatan ruang di Kecamatan Kuningan ini mengadopsi model waterfall. Pendekatan
analisis menggunakan metode analisis terstruktur. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam
penelitian ini adalah PHP dengan database MySQL, sedangkan untuk pengembangan pemetaan
berbasis GIS tools yang digunakan adalah ArcGIS atau ArcMap lalu selanjutnya file format .shp
di konversi kedalam format .jpeg atau .png. Pemanfaatan ruang di wilayah Kecamatan
Kuningan diimplementasikan dengan peta yang telah ada berdasarkan hasil perencanaan dari
pemerintah daerah Kecamatan Kuningan.

Kata Kunci: Sistem Informasi, Pemanfaatan Ruang Kota, GIS, Webgis, peta digital.

ABSTRAC
researcher took the theme "Webgis based Information Systems of Space Utilization in Kuningan
Regency (A Case Study at Regional Development Planning Agency Kuningan)". The location of
this research is done in Kuningan Regency. This research will be focused on the first problem
i.e. how to use space in Kuningan is, second, how to show information about city spatial more
quickly and accurately is. The purpose of this study is to facilitate in obtaining information on
spatial and non spatial data quickly about the use of space in the district of Kuningan and by
using digital map is expected to obtain information more integrated between spatial and non
spatial data. This research can be useful among others that can be practically used as a
reference by stakeholders in the utilization of space. The results of this study are expected to
provide references in the field of academic computer science, especially in the field of
information systems. The method used in the process of geographic information system
development of space utilization mapping in Kuningan uses waterfall model. The analytical
approach uses structured analysis. The programming language used in this research is PHP
with MySQL as database, while for the development of GIS-based mapping tools uses ArcGIS
or ArcMap and then the .shp file format is converted into .jpeg or .png format. Spatial use in

50
Jurnal Cloud Information, Volume 3, Nomor 2, ISSN 2527-5224 Maret 2018

Kuningan District is implemented with existing map based on planning result from local
government of Kuningan Subdistrict.
Keywords: Information System, Urban Space Utilization, GIS, Webgis, digital map.

1. PENDAHULUAN perencanaan dari pemerintah daerah


Kecamatan Kuningan.
BAPPEDA adalah badan atau lembaga teknis Dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem ini
yang mempunyai tugas pokok membantu dapat membantu pengelolaan data
bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan Pemanfaatan Ruang di Kecamatan Kuningan
daerah di bidang penelitian dan perencanaan dengan pengelolaan data berbasis database,
pembangunan daerah. BAPPEDA terdiri dari mempermudah pemantauan pemanfaatan
beberapa bidang serta sub bidang di dalamnya. ruang sehingga bisa memberikan rekomendasi
Salah satunya adalah Sub Bidang Tata Ruang, pembangunan yang tepat. Berdasarkan latar
sub bidang ini memiliki tugas untuk belakang yang sudah diuraikan sebelumnya,
menggambarkan peta persebaran maka pada kesempatan ini penulis mencoba
pembangunan daerah. Pengelolaan data dalam untuk mengambil topik tentang Sistem
pemanfaatan ruang di sana belum berbasis Informasi Geografis dengan judul “Sistem
database sehingga pengelolaan data bersifat Informasi Pemanfaatan Ruang Kota
statis, kurang terpusat, dan data tersebar dalam Kuningan Berbasis Webgis”.
dokumen-dokumen terpisah. Akibatnya
pemantauan dan perencanaan pembangunan 2. TINJAUAN PUSTAKA
tidak bisa dilakukan secara maksimal. 2.1 Tinjauan Objek Penelitian
Pengolahan data pemanfaatan ruang tanpa 2.1.1 Sejarah Berdirinya BAPPEDA
database ini mengakibatkan pengelolaan data BAPPEDA (Badan Perencanaan
yang bersifat statis. Saat terjadi perubahan data Pembangunan Daerah) merupakan lembaga
pemanfaatan ruang, staf harus mengganti peta teknis daerah dibidang penelitian dan
dan data yang sudah ada kemudian membuat perancanaan pembangunan daerah yang
lagi peta serta memasukkan data yang baru. dipimpin oleh seorang kepala badan yang
Pengelolaan data juga kurang terpusat, data berada dibawah dan bertanggung jawab
tersebar dalam dokumen-dokumen yang kepada Bupati melalui Sekertaris Daerah.
terpisah. Hal ini memperbesar resiko Badan ini mempunyai tugas pokok membantu
terjadinya redudansi. Sistem informasi Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan
geografis menjadi solusi dalam permasalahan Daerah dibidang penelitian dan perencanaan
ini, karena Sistem Informasi Geografis (SIG) pembangunan daerah. Badan Perencanaan
merupakan suatu sistem yang mengandung Pembangunan Daerah dibentuk berdasarkan
data atribut dan data spasial dalam basis pertimbangan:
datanya. Metode yang digunakan dalam proses 1. Bahwa dalam rangka usaha
pembangunan sistem informasi geografis peningkatan keserasian
pemetaan pemanfaatan ruang kota di pembangunan di daerah diperlukan
Kecamatan Kuningan ini mengadopsi model adanya peningkatan keselarasan
waterfall. Pendekatan analisis menggunakan antara pembangunan sektoral dan
metode analisis terstruktur. Bahasa pembangunan daerah.
pemrograman yang digunakan dalam 2. Bahwa dalam rangka usaha
penelitian ini adalah PHP dengan database menjamin laju perkembangan,
MySQL, sedangkan untuk pengembangan keseimbangan dan kesinambungan
pemetaan berbasis GIS tools yang digunakan pembangunan di daerah, diperlukan
adalah ArcGIS atau ArcMap lalu selanjutnya perencanaan yang lebih menyeluruh,
file format .shp di konversi kedalam format terarah dan terpadu.
.jpeg atau .png. Pemanfaatan ruang di wilayah
Kecamatan Kuningan diimplementasikan Bertitik tolak pada pertimbangan-
dengan peta yang telah ada berdasarkan hasil pertimbangan tersebut di atas, maka
dikeluarkanlah Keputusan Presiden Nomor 27

51
Jurnal Cloud Information, Volume 3, Nomor 2, ISSN 2527-5224 Maret 2018

Tahun 1980. Tentang Pembentukan Badan Selanjutnya untuk mencapai Visi yang
Perencanaan Pembangunan Daerah, yang telah ditetapkan, maka telah dirumuskan
kemudian ditindak lanjuti dengan Keputusan beberapa misi dengan rincian sebagai berikut:
Menteri Dalam Negeri Nomor 185 Tahun
1980, tentang Pedoman Organisasi dan Tata 2. Misi:
Kerja Badan Perencanaan Pembangunan 1) Meningkatkan pola tata ruang yang
Daerah Tingkat II. berwawasan lingkungan.
Adapun beberapa fungsi kerja 2) Meningkatkan ketersediaan prasaran dan
BAPPEDA adalah: sarana dasar permukiman sesuai dengan
1. BAPPEDA mempunyai fungsi kebutuhan dasar.
penyelenggaraan penelitian dibidang 3) Meningkatkan kualitas dan kuantitas
pemerintahan pembangunan dan perumahan serta pembinaan jasa
kemasyarakatan, dalam rangka konstruksi.
pengembangan pembangunan secara 4) Meningkatkan pembinaan bangunan
umum di Kabupaten Kuningan. gedung sesuai kaidah arsitektur.
2. Penyusunan Pola Dasar
Pembangunan Daerah. 3. Tugas Pokok Dinas Tata Ruang dan
3. Penyusunan REPELITA daerah. Ciptakarya
4. Penyusunan Program Tahunan Berdasarkan misi tersebut di atas, maka
Daerah. Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kabupaten
5. Pelaksanaan kerjasama penelitian Kuningan sebagai salah satu instansi di
dan perencanaan pembangunan lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan
daerah dengan lembaga perguruan harus mampu memberikan pelayanan yang
tinggi dan lembaga lain baik terbaik terhadap seluruh lembaga binaan yang
pemerintah maupun swasta. menjadi kewenangannya.
6. Pengkoordinasian, perumusan dan
penyusunan anggaran pendapatan Adapun Tugas Pokok dan Fungsi Dinas
dan belanja daerah. Tata Ruang dan Cipta Karya Kabupaten
7. Pemantauan dan evaluasi, penelitian Kuningan adalah sebagai berikut:
dan perencanaan pembangunan
1. Tugas Pokok
daerah.
Bidang Teknik Penyehatan Dinas Tata
8. Penyelenggaraan tugas pembantuan.
Ruang dan Cipta Karya Kabupaten
9. Pengelolaan kesekertariatan dan
Kuningan mempunyai tugas pokok
urusan rumah tangga BAPPEDA.
melaksanakan Kegiatan dibidang
10. Pelaksanaan tugas lain yang
Penyehatan Lingkungan yang meliputi
diberikan.
Sarana Air bersih, Air Limbah dan
Persampahan.
2.1.2 Dinas Tata Ruang dan Ciptakarya
2. Fungsi
Berdasarkan kajian dan penilaian atas
Untuk menyelenggarakan tugas pokok
kondisi sosial budaya (historis) dan aktual
sebagaimana dimaksud di atas, Bidang
Kabupaten Kuningan, paradigma yang
Teknik Penyehatan Dinas Tata Ruang
berkembang, konstelasi regional khususnya
dan Cipta Karya mempunyai fungsi:
Jawa Barat terhadap nilai-nilai strategis dan
isu-isu yang berkembang serta dikaitkan a. Menyiapkan Pembinaan,
dengan kondisi aktual dan faktual, telah Pengaturan dan Pengendalian
dirumuskan Visi Dinas Tata Ruang dan Cipta Pembangunan Sarana dan
Karya Kabupaten Kuningan. Prasarana Air Bersih dan Air
Limbah, Persampahan dan
1. Visi
Drainase.
“Terwujudnya permukiman yang prima b. Menyelenggarakan Pelaksanaan
menuju Rapih Winangun Kerta Raharja”. Pembangunan, Pemeliharaan dan
Pengelolaan Prasarana dan Sarana
Air bersih dan Air Limbah,
Persampahan Dan Drainase.

52
Jurnal Cloud Information, Volume 3, Nomor 2, ISSN 2527-5224 Maret 2018

c. Melaksanakan Bimbingan Teknis, a. Sebelah Utara : Kabupaten Cirebon


Penyuluhan dan Manajemen b. Sebelah Timur : Kabupaten
Pembangunan Air bersih dan Air Brebes (Jawa Tengah)
Limbah, Persampahan dan c. Sebelah Selatan : Kabupaten Ciamis
Drainase. dan Kabupaten Cilacap (Jawa Tengah)
d. Sebelah Barat : Kabupaten
Majalengka

2.1.3 Kabupaten Kuningan 2.1.4 Rencana Tata Ruang Wilayah


Kabupaten Kuningan terdiri atas 32 Kabupaten Kuningan
kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 361 Peraturan Daerah Kabupaten
desa dan 15 kelurahan. Pusat pemerintahan di Kuningan tentang rencana tata ruang wilayah
Kecamatan Kuningan. Adapun dalam Kabupaten Kuningan Tahun 2011-2013.
penelitian ini pemerintahan daerah dan 1. Pasal 1 Nomor 24:
pendidikan berada pada pusat Kabupaten a. Rencana Tata Ruang Wilayah
Kuningan. Sedangkan potensi besar Kabupaten Kuningan yang
pengembangan objek wisata di Kabupaten selanjutnya disebut RTRW
Kuningan berada dalam satu wilayah, yaitu Kabupaten adalah hasil
sebelah barat Kuningan, akan sangat menarik perencanaan tata ruang
dengan berbagai jenis pariwisata seperti wilayah Kabupaten Kuningan.
gedung bersejarah, hutan kota, air terjun 2. Pasal 1 Nomor 25:
buatan, kolam renang dan waterpark, a. Pusat Kegiatan Lokal yang
pemandian air panas. selanjutnya disebut PKL
Kabupaten Kuningan dengan adalah kawasan perkotaan
karakteristik khusus wilayahnya sebagai yang berfungsi untuk
daerah konservasi alam, memiliki potensi melayani kegiatan skala
industri dan perdagangan yang prospektif. Kabupaten atau beberapa
Sebagai daerah yang terus berbenah, Kecamatan.
Kabupaten Kuningan juga menjadi kawasan 3. Pasal 1 Nomor 26:
potensial untuk investasi. Investasi di daerah a. Pusat Kegiatan Lokal yang
ini meliputi beberapa sector, yaitu pertanian, dipromosikan selanjutnya
perikanan, kehutanan, pertambangan, industry disebut PKLp adalah kawasan
pengolahan, transportasi, perdagangan, hotel, yang di kemudian hari
restoran, real estate, keuangan dan koperasi. ditetapkan sebagai PKL.
Kabupaten Kuningan terletak pada titik 4. Pasal 1 Nomor 27:
koordinat 108° 23 - 108° 47 Bujur Timur dan a. Pusat Pelayanan Kawan yang
6° 47 - 7° 12 Lintang Selatan. Sedangkan ibu selanjutnya disebut PPK
kotanya terletak pada titik koordinat 6° 45 - 7° adalah kawasan perkotaan
50 Lintang Selatan dan 105° 20 - 108° 40 yang berfungsi untuk
Bujur Timur. melayani kegiatan skala
Bagian timur wilayah kabupaten ini Kecamatan atau beberapa
adalah dataran rendah, sedang di bagian barat Desa.
berupa pegunungan, dengan puncaknya 5. Pasal 1 Nomor 28:
Gunung Ceremai (3.076 m) di perbatasan a. Pusat Pelayanan Lingkungan
dengan Kabupaten Majalengka. Gunung yang selanjutnya disebut PPL
Ceremai adalah gunung tertinggi di Jawa adalah pusat pemukiman yang
Barat. berfungsi untuk melayani
Dilihat dari posisi geografisnya terletak kegiatan skala antar Desa.
di bagian timur Jawa Barat berada pada 6. Pasal 1 Nomor 29:
lintasan jalan regional yang menghubungkan a. Prasarana wilayah adalah
Kota Cirebon dengan wilayah Priangan Timur kelengkapan dasar fisik yang
dan sebagai jalan alternatif jalur tengah yang memungkinkan wilayah dapat
menghubungkan Bandung-Majalengka dengan berfungsi sebagaimana
Jawa Tengah. Secara administratif berbatasan mestinya.
dengan: 7. Pasal 1 Nomor 45:

53
Jurnal Cloud Information, Volume 3, Nomor 2, ISSN 2527-5224 Maret 2018

a. Kawasan peruntukan (Sumber: Abdul Kadir. 2002. Pengenalan


permukiman perkotaan adalah Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta)
kawasan yang digunakan
untuk kegiatan utama non Kemampuan Utama Sistem
No
pertanian dan pada umumnya Informasi
ditunjang oleh sarana dan 1. Melaksanakan komputasi numerik,
prasarana transportasi yang barvolume besar, dan dengan
memadai, fasilitas kecepatan tinggi
peribadatan, pendidikan, 2. Menyediakan komunikasi dalam
perdagangan dan jasa organisasi atau antar organisasi
perkantoran, dan yang murah, akurat dan cepat.
pemerintahan. Kawasan 3. Menyimpan informasi dalam
permukiman perkotaan terdiri jumlah yang sangat dalam ruang
atas bangunan rumah tempat yang kecil tetapi mudah diakses.
tinggal, baik berskala besar, 4. Meningkatkan efesiensi dan
sedang, kecil, bangunan efektifitas orang- orang yang
rumah campuran tempat bekerja dalam kelompok dalam
tinggal/usaha dan tempat suatu tempat atau pada beberapa
usaha. lokasi
8. Pasal 1 Nomor 49: 5. Mengotomatiskan proses- proses
a. Ruang Terbuka Hijau yang bisnis yang semi-otomatis dan
selanjutnya disebut RTH tugas- tugas yang dikerjakan secara
adalah area memanjang/jalur manual
dan/atau mengelompok, yang
penggunaannya lebih bersifat Sebagaimana kemampuan sistem
terbuka, tempat tumbuh informasi tersebut (sesuai tabel 2.1) dapat
tanaman, baik yang tumbuh disimpulkan bahwa sistem informasi
secara alamiah maupun yang mencangkup sejumlah komponen diantaranya:
sengaja ditanam. manusia, komputer, teknologi informasi, dan
9. Pasal 1 Nomor 73: prosedur kerja. Ada sesuatu yang diproses
a. Tata cara pelaksanaan peran (data menjadi informasi), dan dimaksudkan
masyarakat adalah system, untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.
mekanisme, dan/atau prosedur
pelaksanaan hak dan 2.3 Sistem Informasi Geografis
kewajiban masyarakat dalam Sistem informasi berbasis pemetaan dan
perencanaan tata ruang, dan geografis adalah sebuah alat bantu manajemen
pengendalian pemanfaatan berupa informasi dengan bantuan komputer
ruang. yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan
10. Pasal 1 Nomor 74: analisis terhadap segala sesuatu serta
a. Izin pemanfaatan ruang adalah peristiwa-perisriwa yang terjadi permukaan
izin yang dipersyaratkan bumi. Teknologi GIS mengintergrasikan
dalam kegiatan pemanfaatan operasi pengolahan data berbasis database
ruang sesuai dengan ketentuan yang digunakan saat ini pengambilan data
peraturan perundang- berdasarkan kebutuhan, serta analisa statistik
undangan. dengan menggunakan visualisasi yang khas
berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan
2.2 Pengertian Sistem Informasi melalui analisis geografis melalui gambar-
Menurut Turban, McLean dan Wetherbe gambar petanya. (Sumber: Eddy Prahasta.
(1999), bahwa sistem informasi terkait dengan 2005. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi
kemampuan yang dapat dilakukannya, Geografis. Informatika. Bandung)
sebagaimana terlihat pada tabel 2.1
Kemampuan utama sistem informasi.
Tabel 1.
Kemampuan utama sistem informasi

54
Jurnal Cloud Information, Volume 3, Nomor 2, ISSN 2527-5224 Maret 2018

3. METODE PENELITIAN 4.1.1 Implementasi Sistem Halaman Publik


3.1 Metodologi Penelitian Halaman ini disediakan untuk
Metode yang akan digunakan dalam kebutuhan publik dimana masyarakatlah yang
proses pembangunan Sistem Informasi menggunakan akses sistem pada halaman-
Pemanfaatan Ruang Kota Kuningan Berbasis halaman dibawah ini dengan dengan informasi
Webgis ini mengadopsi model waterfall. yang disajikan seperti berikut:
Pendekatan analisis menggunakan metode 1. Halaman Dashboard
analisis terstruktur. Bahasa pemrograman yang Pada halaman ini pengunjung website
digunakan dalam penelitian ini adalah PHP disajikan halaman berupa informasi mengenai
dengan database MySQL, sedangkan untuk identitas Kabupaten Kuningan, informasi
pengembangan pemetaan berbasis GIS tools seputar berita serta arsip berita pada tahun-
yang digunakan adalah ArcGIS atau ArcMap tahun sebelumnya. Berikut adalah tampilan
lalu selanjutnya file format .shp di konversi untuk halaman dashboard:
kedalam format .jpeg atau .png. Pemanfaatan
ruang di wilayah Kecamatan Kuningan
diimplementasikan dengan peta yang telah ada
berdasarkan hasil perencanaan dari pemerintah
daerah Kecamatan Kuningan.
Model rekayasa perangkat lunak yang
akan digunakan adalah waterfall. Menurut
Pressman (1997), model waterfall adalah
model klasik yang bersifat sistematis,
berurutan dalam membangun software.

Gambar 2. Halaman Dashboard


2. Halaman Profile
Halaman profile berisi identitas
lengkap mengenai Kabupaten Kuningan
tersedia juga informasi para Bupati yang
menjabat dari tahun ke tahun. Berikut tampilan
(Sumber: Roger Pressman. Software halaman halaman profile:
Engineering: A Practitioner’s Approach.1997)
Gambar 1. Model Waterfall

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Implementasi
Kegiatan setelah analisis dan
perancangan suatu sistem adalah kegiatan
implementasi, implementasi merupakan usaha
untuk mewujudkan sistem yang dirancang agar
sesuai dengan kebutuhan, yaitu menghasilkan
suatu informasi yang efektif, akurat dan
efisien. Implementasi sistem dilakukan
dilakukan dengan melakukan instalasi pada
webserver yang sudah terinstal terlebih dahulu
pada server dan aplikasi dijalankan pada PC
Client dengan menggunakan Browser. Berikut
Gambar 3.. Halaman Profile
beberapa tahapan penggunaan sistem yang
dibuat:

55
Jurnal Cloud Information, Volume 3, Nomor 2, ISSN 2527-5224 Maret 2018

3. Halaman Berita
Halaman ini memuat berita seputar
Kabupaten Kuningan yang isinya memuat
informasi perkembangan Kota Kabupaten
Kuningan yang dapat diakses dengan mudah
oleh masyrakat luar. Berikut tampilan halaman
berita:

Gambar 6. Halaman Informasi


Wilayah
5. Halaman Sarana Perencanan
Halaman ini digunakan untuk
masyarakat Kabupaten Kuningan untuk
pengajuan mengenai perencanaan kawasan
wilayah yang akan digunakan untuk pribadi
Gambar 4. Halaman Berita maupun perusahaan. Pada halaman ini
4. Halaman Informasi Data pengajuan diminta untuk melengkapi form
Halaman informasi Data memuat isian yang disediakan seperti nama wilayah
informasi data desa serta informasi data perencanaan, keterangan perencanaan, lokasi
wilayah. Pada informasi data desa ditampilkan desa, no KTP, nama lengkap, alamat dan no
nama-nama desa berikut keterangan luas desa, telp. Seteleah proses penyimpanan maka pihak
jumlah penduduk dan keterangan lainnya perencanaan kawasan pemerintahan akan
sebagai berikut: menindak lanjuti permohonan terhadap
perencanaan kawasan yang digambarkan
menggunakan marker pada peta.

Gambar 5. Halaman Informasi Data


Desa
Pada halaman informasi data wilayah
memuat pemetaan perencanaan
wilayah menggunakan peta berbasis Gambar 7. Halaman Sarana
webgis yang membagi beberapa Perencanaan
kawasan seperti kawasan industri, 4.1.2 Implementasi Sistem Halaman
perencanaan masyarakat, perumahan Administrator
dan pemukiman, terminal, pendidikan, Halaman administrator dibuat untuk
perkantoran dan jasa, pemakaman, mengelola data-data yang akan ditampilkan
wisata dan taman rekreasi, pada halaman publik. Halaman ini hanya dapat
perdagangan, pertanian dan diakses oleh pengguna yang mempunyai akses
perkebunan serta kawasan tempat login berupa username dan password, berikut
pembuangan sampah. Berikut tampilah halaman login administrator:
tampilah halaman informasi wilayah:

56
Jurnal Cloud Information, Volume 3, Nomor 2, ISSN 2527-5224 Maret 2018

Gambar 11. Halaman Pengelolaan


Kawasan
4. Halaman Pengelolaan Kecamatan dan
Gambar 8. Halaman Login Desa
Administrator Halaman ini digunakan untuk
1. Halaman Pengelolaan Berita mengelola nama-nama kecamatan dan desa,
Halaman ini digunakan untuk berikut tampilannya:
pengelolaan berita-berita yang akan
ditampilkan. Berita yang diinputkan
didalamnya akan dimuat pada halaman publik
yang dapat diakses oleh masyarakat luas.
Berikut tampilah halaman untuk pengelolaan
berita:

Gambar 12. Halaman Pengelolaan


Kecamatan

Gambar 9. Halaman Pengelolaan


Berita
2. Halaman Pengelolaan Wilayah
Halaman ini digunakan untuk Gambar 13. Halaman Pengelolaan
pengelolaan data wilayah dimana seorang Desa
administrator bertugas menarik gari wilayah
pada peta sehingga menjadi garis wilayah
yang menentukan suatu kawasan didalamnya, 5. KESIMPULAN DAN SARAN
berikut contoh pengelolaan wilayah:
Setelah melakukan penelitian, maka
dapat ditarik kesimpulan serta saran yang
nantinya diharapkan berguna dan bermanfaat
dalam penerapan Sistem Informasi Website
Geografis.
5.1 Kesimpulan
1. Sistem informasi ini dapat
Gambar 10. Halaman Wilayah memberikan data wilayah yang
3. Halaman Pengelolaan Kawasan dijadikan menurut jenis kawasannya
Halaman ini digunakan untuk dalam sebuah peta wilayah.
pengelolaan data kawasan serta menentukan 2. Perencanaan kawasan yang cepat
warna terhadap kawasan tersebut yang dapat dilakukan melalui tahapan
digunakan oleh sistem dalam menempilkan proses verifikasi administrator
persebaran kawasan yang ada di Kabupaten melalui ajuan marker oleh
Kuningan. Berikut tampilan halaman masyarakat.
kawasan:

57
Jurnal Cloud Information, Volume 3, Nomor 2, ISSN 2527-5224 Maret 2018

3. Sistem informasi ini dapat dijadikan Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem
sarana mendapatkan informasi Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori
mengenai perencanaan wilayah dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta :
menurut jenis kawasannya. ANDI.
5.2 Saran-saran
1. Dibuatkannya suatu aplikasi berbasis Kristanto, Andri. 2008. Perancangan Sistem
Android/ Smartphone agar Informasi dan Aplikasinya.
memudahkan pengguna untuk Yogyakarta : Gava Media.
melakukan perencanaan wilayah. Arief. M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web
Tersedianya alur berikut syarat berupa Dinamis Menggunakan PHP &
dokumen persyaratan lengkap untuk MySQL. Yogyakarta: Andi.
pengajuan marker pada peta dalam Ramez El Masri, Shamkant B. Navache.
perencanaan penggunaan wilayah yang Fundamental of Database Systems. The
diajukan oleh masyarakat. Benjamin/Cummings Publishing
Company, Inc. 1994.
Raymond McLeod, George Schell.
DAFTAR PUSTAKA Management Information Systems 8/e.
Prentice-Hall, Inc. 2001.
Abdul Kadir. 2002. Pengenalan Sistem
Informasi. Andi. Yogyakarta

58

Anda mungkin juga menyukai