Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KEGAWATDARURATAN MATERNAL & NEONATAL


“Konsep Dasar Kagawatdaruratan Maternal & Neonatal”
Dosen Pengampuh : Ignasensia D. Mirong .S.ST.M.Kes

NAMA :MARCE C KITU HOMA

NIM : PO530324019474

TINGKAT :2B

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES KUPANG

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa, yang atas rahmat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Kegawatdaruratan Maternatal
Dan Neonatal

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Dosen yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada, sehingga dapat
menyelesaikan tugas ini.

Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.

Kupang, 5 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dari kegawatdaruratan maternal dan neonatal……………………….. 2
B. Tujuan dan gejala dari kegawatdaruratan maternal dan neonatal…………………2
C. Penyebab dari kegawatdaruratan maternal dan neonatal………………………….3

BA III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................................9
B. Saran........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegawatdaruratan dapat didefinisikan sebagai situasi serius dan kadang kala bahaya
yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga sehingga membutuhkan tindakan segera
guna menyelematkan nyawa.
Kasus gawat darurat obstetric adalah kasus obstetric yang apabila tidak segera
ditangani akan berakibat pada kematian ibu dan janinnya. Kasus ini menjadi penyebab
utama kematian ibu dan bayi baru lahir.
Kegawatdaruratan maternal adalah perdarahan yang mengancam nyawaselama
kehamilan dan dekat cukup bulan meliputi perdarahan yang terjadi pada minggu awal
kehamilan, persalonan, postpartum, hematoma dan koagulopati obstetric. Kasus
kegawatdaruratan neonatal adalah situasi yang membutuhkan evaluasidan manajemen
yang tepat pada bayi baru lahir yang sakit kritis (kurang dari 28 hari) membutuhkan
pengetahuan yang dalam mengenalai perubahan psikologis dan kondisi yang mengancam
jiwa yang bisa timbul sewaktu-waktu.
Kemauan dan keterampilan tenaga medis yang menangani kelahiran bayi mutlak
sangat dibutuhkan, tetapi tidak semua tenaga medis meiliki kemampuan dan
kketarampilan standar dalam melakukan resusitasi pada bayi baru lahir dapat
diandalakan, walaupun mereka memiliki latar belakang pendidikan sebagai professional
ahli.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kegawatdaruratan maternal dan neonatal ?
2. Apa tujuan dan gejala dari kegawatdaruratan maternal dan neonatal ?
3. Apa penyebab dari kegawatdaruratan maternal dan neonatal ?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahahui pengertian dari kegawatdaruratan maternal dan neonatal
2. Dapat mengetahahui tujuan dan gejala dari kegawatdaruratan maternal dan neonatal
3. Dapat mengetahahui penyebab dari kegawatdaruratan maternal dan neonatal
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal


Kegawatdaruratan dapat didefinisi sebagai situasi serius dan kadang kala berbahaya
yng terjadi tiba-tiba dan tidak terduga dan membutuhkan tindakan guna menyelamatkan
jiwa atau nyawa.
1. Pasien gawat darurat
Pasien yang tiba-tiba dalam keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan terancam
nyawanya ataua anggita badannya (yang akan menjadi cacat bila tidak mendapatkan
pertolongan secepatnya. Biasanya dilambangkan dengan label merah.
2. Pasien gawat tidak darurat
Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat.
Biasanya di lambangkan dengan label biru. Misalnya pasien dengan Ca stadium akhir.
3. Pasien darurat tidak gawar
Pasien akibat musibah yang tiba-tiba, teatpi tidak mengancam nyawa dan anggota
badannya. Biasanya dilambangkan dengan label kuning. Misalnya ; psien vulnus
lateratum tanpa perdarahan
4. Pasien tidak gawat tidak darurat
Pasien yang tidak mengalami kegawata dan kedaruratan. Biasanya dilambangkan
dengan label hijau. Midalnya : pasien batuk, pilek
5. Pasien meninggal
Label hitam (pasien sudah meninggal) merupakan prioritas terakhir.
B. Tanda Dan Gelaja Kegawat Daruratan
Tanda dan gejala kegawatdaruratan :
1. Sianosis sentral
Sianosis adalah waran kebiru-biruan pada kulit dan selaput lender yang terjadi akibat
peningkatan jumlah absolut Hb tereduksi (Hb yang tidak berkaitan dengan O2)
2. Apnea
Menurutt American academy of sleep medicine, penentuan periode apnea
dikategorikan berdasarkan hasil indeks rata-rata jumlah henti nafas dalam 1 jam atau
Apnea Hypopnea indeks ( AHI)
3. Kejang
Kejang umum dengan gejala :
a. Gerakan wajah dan ekstremitas yang teratur dan berulang
b. Ekstensi atau fleksi tonik lengan atau tungkai, baik sinkron maupun tidak sinkron
c. Perubahan status kesadaran (bayi mugkin tidak sadar atau tetap bangun tetapi
respon/apatis)
d. Apnea (napas spontan berhenti lebih dari 20 detik ).
4. Spasme dengan gejala :
a. Kontraksi otot tidak terkendali paling tidak beberapa detik sampai beberapa menit
b. Dipicu oleh sentuhan, suara maupun cahaya
c. Bayi tetap sadar, sering menangis kesakitan
d. Trismus (rahang kaku, mulut tidak dapat dibuka, bibir mencucu seperti mulut ikan)\
e. Opistotonus
5. Perdarahan
Setiap perdarahan pada manusia harus segera dirujuk, perdarahan dapat disebabkan
kekuranan faktor pembekuan darah dan faktor fungsi pembekuan darah atau menurun
6. Sangat kuning
7. Berat badan kuran dari 1500 gram
C. Penyebab Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal
1. Neonatus.
a. Asfiksia.
Perinatal asfiksia (berasal dari bahasa Yunani sphyzein yang artinya "denyut
yang berhenti") merupakan kondisi kekurangan oksigen pada pernafasan yang
bersifat mengancam jiwa. Keadaan ini bila dibiarkan dapat mengakibatkan
hipoksemia dan hiperkapnia yang disertai dengan metabolik asidosis. Asfiksia timbul
karena adanya depresi dari susunan saraf pusat (CNS) yang menyebabkan gagalnya
paru-paru untuk bernafas.
b. Hipotermia.
Hipotermia adalah kondisi dimana suhu tubuh < 360C atau kedua kaki dan
tangan teraba dingin.
c. Hipertermia.
Hipertermia adalah kondisi suhu tubuh tinggi karena kegagalan termoregulasi.
Hipertermia terjadi ketika tubuh menghasilkan atau menyerap lebih banyak panas
dari pada mengeluarkan panas. Ketika suhu tubuh cukup tinggi, hipertermia menjadi
keadaan darurat medis dan membutuhkan perawatan segera untuk mencegah
kecacatan dan kematian.
d. Hiperglikemia.
Hiperglikemia atau gula darah tinggi adalah suatu kondisi dimana jumlah
glukosa dalam plasma darah berlebihan.
e. Tetanus Neonaturum.
Tetanus neonaturum adalah penyakit tetanus yang diderita oleh bayi baru lahir
yang disebabkan karena basil klostridium tetani.

2. Maternal.

Perdarahan, disebabkan oleh

a. Abortus.
Abortus adalah istilah yang diberikan untuk semua kehamilan yang berakhir
sebelum periode viabilitas janin, yaitu yang berakhir sebelum berat janin 500 gram.
Bila berat badan tidak diketahui, maka perkiraan lama kehamilan kurang dari
20 minggu lengkap (139 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir normal yang
dapat dipakai.
b. Molahidatidosa.
Molahidatidosa adalah suatu keadaan patologik dari korion yang ditandai dengan :
1. Degenerasi kistik dari vili, disertai dengan pembengkakan hidropik.
2. Avaskularitas, atau tidak adanya pembuluh darah janin.
3. Proliferasi jaringan trofoblastik.
c. Kehamilan Ekstrauteri (Ektopik).
Adalah kehamilan dimana sel telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh
diluar endometrium kavum uterus.
Termasuk dalam kehamilan ektopik ialah kehamilan tuba, kehamilan ovarial,
kehamilan intraligamenter, kehamilan servikal, dan kehamilan abdominal primer atau
sekunder.
d. Plasenta Previa.
Plasenta previa adalah tertanamnya bagian plasenta dalam segmen bawah
uterus.Istilah ini menggambarkan hubungan anatomic antara letak plasenta dengan
segmen bawah uuterus.
Suatu plasenta previa telah melewati batas atau menutupi (secara lengkap atau tidak
lengkap) ostium uteri internum.
e. Solusio (Abrupsio) Plasenta.
Solusio plasenta adalah lepasnya sebagian atau seluruh jaringan plasenta yang
berimplantasi normal pada kehamilan di atas 22 minggu dan sebelum anak lahir.
(Cunningham, Obstetri Williams: 2004).
f. Retensio Plasenta (Plasenta Inkompletus).
g. Ruptur Uteri.
Ruptur uterus adalah robekan pada uterus, dapat meluas ke seluruh dinding
uterus dan isi uterus tumpah ke seluruh rongga abdomen (komplet), atau dapat pula
ruptur hanya meluas ke endometrium dan miometrium, tetapi peritoneum di sekitar
uterus tetap utuh (inkomplet).
h. Syok Sepsis.
Syok septik merupakan salah satu kondisi kegawatdaruratan yang disebabkan
oleh kondisi sepsis, yaitu peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi. Syok sepsis
ditandai dengan kegagalan fungsi sirkulasi akibat infeksi yang berlanjut.Syok septik
memerlukan pertolongan medis yang cepat dan tepat. Oleh karena itu.Anda sebaiknya
mengetahui gejala-gejala awal syok septik dan pilihan pertolongan medis untuk
kondisi ini.
i. Preeklamsi dan Eklamsi.
Preeklampsia dan eklampsia merupakan dua istilah yang memiliki arti berbeda
antara satu dengan yang lainnya. Dua hal yang terdengar mirip ini memang
berhubungan dengan kelainan pada kehamilan. Seorang ibu hamil tidaklah hanya
bertanggungjawab terhadap kesehatannya saja namun juga kesehatan dan pemenuhan
nutrisi untuk sang buah hati yang dikandungnya.
j. Persalinan Macet.
Persalinan macet atau bisa juga disebut partus macet (distosia) adalah kondisi
ketika ada hambatan selama proses melahirkan berlangsung sehingga memakan waktu
yang lebih lama.Sebagaimana yang mungkin sudah Anda tahu, persalinan terjadi
berkat adanya kontraksi persalinan otot berulang yang cukup intens.Kontraksi
biasanya terasa tepat di area perut dan punggung bagian bawah. Sekumpulan
kontraksi inilah yang kemudian membantu mendorong bayi di dalam rahim agar dapat
keluar.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perdarahan yang mengancam nyawa selama kehamilan dan dekat cukup bulan
meliputi perdarahan yang tejadi pada minggu awal kehamilan (abortus molahidatidosa,
kista vasikuler, kehamilan ekstrauteri atau ektopik) dan perdarahan plasenta previapada
minggu akhir kehamilan dan mendekati cukup bukan (solusi plasenta, rupture uteri,
perdarahn persalinan per vagina setelah seksio sesare, retensio plasentae inklomplet)
perdarah pasca persalinan hematoma dan koagulopati obstetric.
Penyebab kematian yang paling cepat pada neonatus adalah asfiksia dan perdarahan.
Asfiksia perinatal merupakan penyebab moralitas dan morbiditas yang penting. Akibat
jangka panjang, asfiksia perinatal dapat diperbaiki secara bermakna jika gangguan ini
diketahui sebelum kelahiran (missal, pada keadaan gawat janin) sehingga dapat
diusahakan untuk meperbaiki sirkulasi atau oksigenasi janin intrauterine atau segera
melahirakn janin untuk mempersingkat masa hipoksemia janin yang terjadi.
B. Saran
Mengingat tingginya AKI dan AKB di Indonesia, maka kegawatdaruratan maternal
dan neonatal haruslah ditangani dengan cepat dan tepat . penantanan yang tepat dap[p[at
menigkatakn kesejahteraan keluarga di Indonesia. Maka diharapkan bidan dapat
memberikan penanganan yang maksimal dan sesuai dengan standar demi kesehatan ibu
dan anakm
DAFTAR PUSTAKA

Lisnawati, Lilis.2017.Asuhan Kebidanan Terkini Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal.


Jakarta.TIM.

Maryunani, Anik.2017.Asuhan Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal.Jakarta; Trans


Info Media

Rukiyah, Ai Yeyeh.2016. Asuhan Kebidanan IV Patologi Kebidanan.Jakarta: Pustaka Utama

Prawirihardjo, Sarwono.2017.Asuhan Kebidanan.Jakarta:YBPSB

Anda mungkin juga menyukai