Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRATIKUM

MATA KULIAH BIOKIMIA

OLEH :

SHOFA N HANIFAH
P2.06.20.5.19.037

PRODI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
2020
LAPORAN PRATIKUM UJI BIURET

A. Judul
Uji Biuret
B. Tujuan
Membuktikan adanya molekul-molekul peptide dari protein
C. Dasar Teori
Ion Cu2+ (dari pereaksi biuret) dalam suasana basa akan bereaksi dengan polipeptida atau
ikatan-ikatan peptide yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu.
Reaksi biuret positif terhadap dua buah ikatan peptide atau lebih, tetapi negative untuk asam
amino bebas atau dipeptida. Reaksinya pun positif terhadap senyawa-senyawa yang
mengandung dua gugus: -CH2NH2, -CSNH2, -C(NH)NH2 dan –CONH2
D. Alat dan Bahan
Bahan dan Alat :
1. Sampel: larutan albumin 2%, gelatin 2%, kasein 0,5% dan glisin 2%
2. Larutan NaOH 10%
3. Larutan CuSO4 0,2%
4. Tabung reaksi
5. Pipet ukur
6. Pipet tetes

E. Prosedur :
1. Sediakan 4 tabung reaksi yang bersih, lalu masing-masing isilah dengan larutan sampel
sebanyak 2 mL
2. Tambahkan pada setiap tabung 1 mL NaOH 10% dan 3 tetes CuSO4 0,2%
3. Campurlah dengan baik
4. Amati perubahan warna yang terjadi

F. Hasil Percobaan

NO. ZAT UJI HASIL UJI POLIPEPTIDA (+/-)


1. Gelatin Positif

2. Glisin Negatif
3. glukosa Negatif

G. Kesimpulan

Gelatin saat diberi larutan NaOH dan CuSO4 . Ion Cu2+ (dari pereaksi biuret) dalam suasana basa
akan bereaksi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptide yang menyusun protein
membentuk senyawa kompleks berwarna ungu. Dan itu menunjukkan adanya molekul –
molekul peptide dari protein .
*** : HASIL UJI DARI VIDEO
LAPORAN PRATIKUM UJI XANTROPROTEIN

A. Judul
Uji xantoprotein
B. Tujuan
Membuktikan adanya asam amino tirosin, triptofan atau fenilalanin yang terdapat dalam
protein
C. Dasar Teori
Dasar Reaksi pada uji xantoprotein didasarkan pada nitrasi inti benzene yang terdapat pada
molekul protein. Jika protein yang mengandung cincin benzene (tirosin, triptofan dan
fenilalanin) ditambah asam nitrat pekat, maka akan terbentuk endapat putih yang dapat
berubah menjadi kuning sewaktu dipanaskan. Senyawa nitro yang terbentuk dalam suasana
basa akan terionisasi dan warnanya berubah menjadi jingga.

D. Alat dan Bahan

Bahan dan Alat:


1. Sampel: larutan albumin 2%, gelatin 2%, kasein 0,5% dan tirosin 2%
2. Larutan NaOH 10%
3. Larutan HNO3 pekat
4. Tabung reaksi
5. Pipet ukur
6. Pipet tetes
7. Alat pemanas

E. Prosedur :
1. Sediakan 4 tabung reaksi yang bersih, lalu masing-masing isilah dengan larutan sampel
sebanyak 2 mL
2. Tambahkan pada setiap tabung 1 mL HNO3 pekat. Perhatikan adanya endapan putih yang
terbentuk.
3. Kemudian, panaskan selama 1 menit dan amati terbentuknya warna kuning
4. Selanjutnya dinginkan di bawah air kran, lalu tambahkan NaOH 10% tetes demi tetes
melalui dinding tabung hingga terbentuk lapisan
5. Amati perubahan warna yang terjadI
F. Hasil percobaan

NO Zat uji Hasil uji Tirosin/


triptofan/fenilalanin
(+/-)
1. Kasein Positif

2. Gelatin Negatif

3. Glisin Negatif

4. Resorcinol Negatif

G. Kesimpulan
Didalam kasein mengandung cin- cin benzene (tirosin, triptofan, fenilalanin) ketika ditambah
asam nitrat pekat, maka akan terbentuk endapat putih yang dapat berubah menjadi kuning
sewaktu dipanaskan. Senyawa nitro yang terbentuk dalam suasana basa akan terionisasi dan
warnanya berubah menjadi jingga. Itu menunjukan bahwa adanya tirosin, triptofan , dan
fenilalnin di dalam protein.
*** : HASIL UJI DARI VIDEO
LAPORAN PRATIKUM UJI MILLON
A. Judul
Uji Millon
B. Tujuan
Membuktikan adanya asam amino tirosin dalam protein
C. Dasar Teori
Dasar Pembentukan warna merah yang disebabkan oleh hasil nitrasi Tyrosin dengan garam
merkuri. Dalam hal ini kita mempergunakan pereaksi (modifikasi) yang mengandung HgSO4
dalam H2SO4 bersama NaNO2.
D. Alat dan Bahan
Bahan dan Alat:
1. Sampel: larutan albumin 2%, gelatin 2%, kasein 0,5% dan tirosin 2%
2. Larutan millon
3. Tabung reaksi
4. Pipet ukur
5. Pipet tetes
6. Alat pemanas

E. Prosedur
1. Sediakan 4 tabung reaksi yang bersih, lalu masing-masing isilah dengan larutan sampel
sebanyak 2 mL
2. Tambahkan pada setiap tabung 1 mL pereaksi millon.
3. Campurkan baik-baik, maka akan terlihat endapan putih
4. Panaskan dengan hati-hati, sampai
5. Amati perubahan warna yang terjadi

F. Hasil Percobaan

NO Zat Uji Hasil Uji Tirosin (+/-)


1. Hydroxil Phenyl Positif

G. Kesimpulan
Tirosin akan ter-nitrasi oleh asam nitrat sehingga memperoleh penambahan gugus N=O, gugus
tersebut secara reversibel (bolak-balik) dapat berubah menjadi N-OH (hidroksifenil). Merkuri
dalam pereaksi millon akan bereaksi dengan gugus hidroksifenil dari tirosin membentuk warna
merah
*** : HASIL UJI DARI VIDEO
LAPORAN PRATIKUM BARFOED

A. Judul
Uji Barfoed
B. Tujuan
Membedakan antara monosakaridan dan disakarida
C. Dasar Teori
Ion Cu2+(dari pereaksi Barfoed) dalam suasana asam akan mereduksi lebih cepat oleh gula
pereduksi monosakarida daripada disakarida dan menghasilkan endapan Cu2O berwarna merah
bata.
D. Alat dan Bahan
Bahan dan Alat
1. Sampel : amilum, glikogen, dekstrin, sukrosa, laktosa, maltose, galaktosa, fruktosa, glukosa
dan arabinosa masing-masing dalam larutan 1%
2. Pereaksi Barfoed
3. Penangas air
4. Tabung reaksi
5. Pipet tetes
6. Penjepit tabung
7. Pengatur waktu

E. Prosedur
1. Masukan dalam tabung reaksi 10 tetes sampel dan 10 tetes pereaksi Barfoed, homogenkan 2.
Didihkan diatas api kecil selama 1 menit atau masukkan dalam penangas air mendidih selama 5
menit
3. Dinginkan perlahan-lahan
4. Perhatikan warna atau endapan yang terbentuk

F. Hasil Percobaan

NO Zat Uji Hasil Uji Monosakarida (+/-)


1. Maltosa Negatif
2. Glukosa Positif

G. Kesimpulan
Glukosa merupakan monosakarida karena pada saat diuji, Ion Cu2+(dari pereaksi Barfoed)
dalam suasana asam akan mereduksi lebih cepat oleh gula pereduksi monosakarida daripada
disakarida dan menghasilkan endapan Cu2O berwarna merah bata.
*** : HASIL UJI DARI VIDEO

Anda mungkin juga menyukai