Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA SEPSIS NEONATARUM

PADA By.Ny R DIRUANG PERINATOLOGI ATAS RSDP SERANG

DISUSUN OLEH :
DEVY ARUM SARI
071201074

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAN NGUDI WALUYO
2020/2021
FORMAT LAPORAN KASUS LENGKAP
ASUHAN KEPERAWATAN PADA SEPSIS NEONATARUM PADA By.Ny R
DIRUANG PERINATOLOGI ATAS RSDP SERANG

Nama Mahasiswa : Devy Arum Sari


NIM : 071201074
Tempat Praktik : RSUD Ungaran
Tanggal : 09 Februari 2021

A. Pengkajian
Tanggal Pengkajian : 09 Februari 2021
Identitas
a) Identitas klien
Nama : By.Ny L
TTL : 09-02-2021 jam 09.15
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan :-
Agama : Islam
Suku : Jawa
TB/BB : 42 cm/ 2200 kg
Gol.Darah :-
Alamat : Candirejo, Ungaran

b) Identitas penganggung jawab


Nama : Ny.L
Umur : 23 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Hub.Dg klien : Ibu
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Candirejo, Ungaran
c) Tanggal masuk : 09 Februari 2021
d) Diagnose medis : Sepsis Neonatus

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
(keluhan utama yang paling dirasakan saat pengkajian)
Bayi kelihatan lemah, malas minum, nafsu makan buruk, sering gumoh, muntah.
2. Riwayat Kesehatan
Alasan masuk rumah sakit sampai dengan kondisi saat pengkajian
Sejak lahir bayi sudah kelihatan lemah. Pada saat dilahirkan ia tidak menangis.
Selama mengandung pasien ibu pasien mengatakan tidak ada keluhan, hanya
mengeluh merasakan pegal pada punggungnya dan pernah menderita flu yang berat
dan demam yang tinggi. Bayi lahir dalam keadaan prematur dan BB yang kurang
dibantu oleh seorang Bidan dan dokter. Hasil pengkajian didapatkan : bayi
kelihatan lemah, tampak tidak sehat, malas minum, hipotermi, nafsu makan buruk,
sering gumoh, muntah, dan disertai dengan tanda-tanda pernafasan cepat. Hasil
antropometri didapatkan TB 42 cm, BB 2200 gr, Lkepala 30cm, Ldada 26cm,
Lperut 23cm, LiLa 10cm. Pemeriksaan Vital Sign : HR : 145x/menit, Pernapasan :
65x/menit, Bayi tampak mengigil T : 36,0 C
Faktor pencetus : -
Timbulnya keluhan : -
Faktor yang memperberat : -
Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah dan keberhasilannya : -
3. Riwayat Kesehatan Lalu
Khusus untuk anak usia 0-2 tahun
a. Prenatal
1. Ibu pasien mengatakan rutin memeriksakan kehamilannya satu bulan
sekali di bidan desa tempat pasien tinggal. Ibu pasien dengan G2P1A0
selama hamil tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan dan jamu. Hanya
meminum vitamin dari bidan.
2. Selama mengandung pasien ibu pasien hanya mengeluh merasakan pegal
pada punggungnya dan pernah menderita flu yang berat dan demam yang
tinggi.
3. Riwayat terkena radiasi : ibu pasien mengatakan tidak memiliki riwayat
radiasi sebelumnya.
4. Riwayat berat badan selama hamil : ibu pasien mengatakan mengalami
kenaikan BB selama hamil kurang lebih 8kg.
5. Riwayat imunisasi TT : ibu pasien mengatakan pernah mendapatkan
imunisasi TT sebelum menikah.
6. Golongan darah ibu : -
7. Golongan darah ayah : -
b. Intranatal
1. Tempat melahirkan : Ibu pasien mengatakan persalinan 09-02-2021 jam
09.15 di RSDP Serang
2. Masa Gestasi : 33 minggu
3. Jenis persalinan : Normal
4. Penolong persalinan : Bayi lahir dalam keadaan prematur dan BB yang
kurang dibantu oleh seorang bidan dan dokter
5. Komplikasi yang dialami : Sejak lahir bayi sudah kelihatan lemah. Pada
saat dilahirkan ia tidak menangis. Bayi lahir dalm keadaan prematur dan
BB yang kurang dibantu oleh seorang bidan dan dokter
c. Post natal
Sejak lahir bayi sudah kelihatan lemah. Pada saat dilahirkan ia tidak menangis.
Saat dikaji bayi kelihatan lemah, malas minum, nafsu makan buruk, sering
gumoh, muntah.
Tabel APGAR :
APGAR Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2 1 5
Menit Menit

Warna kulit Seluruh Warna kulit Warna kulit 1 1


badan biru tubuh normal tubuh, tangan,
(appearance
atau pucat merah muda, dan kaki normal
)
tetapi tangan merah muda,
dan kaki tidak ada
kebiruan sianosis

Denyut Tidak <100x/m >100x/m 2 2


jantung teraba
(pulse)

Respon Tidak ada Meringis atau Meringis atau 0 1


reflek respon menangis bersin atau
(grimace) terhadap lemah ketika batuk saat
stimulasi distimulasi stimulasi
saluran napas
bergerak aktif

Tonus otot Lemah atau Sedikit Bergerak aktif 0 1


(activity) tidak ada gerakan

Pernapasan Tidak ada Tidak teratur Menangis kuat, 1 1


/lemah pernapasan baik
dan teratur

JUMLAH 4 6

Nilai Skor APGAR :


1 menit pertama nilainya 4 (asfiksia sedang : memerlukan resusitasi dan
pemberian oksigen sampai bayi dapat bernapas kembali)
5 menit pertama nilainya 6 (asfiksia sedang)
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Kebiasaan hidup tidak sehat : dalam keluarga ibu pasien mengatakan hidup sehat
Penyakit menular : dalam keluarga ibu pasien mengatakan tidak
mempunyai riwayat penyakit menular.
Penyakit menurun : dalam keluarga ibu pasien mengatakan tidak
mempunyai riwayat penyakit menurun
5. Genogram

Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: pasien
: tinggal satu rumah

C. Pengkajian Pola Fungsional (Menurut Gordon)


1. Pola Persepsi Kesehatan/Penanganan Kesehatan
Ibu pasien (Ny.L) mengatakan memeriksakan kandungannya secara rutin setiap
bulan ke bidan desanya. Ibu pasien mengatakan jika ada anggota keluarga yang
sakit langsung dibawa ke pelayanan kesehatan.
2. Pola Nutrisi Metabolik
Ibu pasien mengatakan bayi tidak mau minum atau menyusu buruk.
3. Pola eliminasi
Pasien menggunakan popok, diganti 3x sehari/jika pasien BAB dan BAK, pasien
BAB sehari kurang lebih 3x sehari berwarna kehitaman. BAK berwarna kuning
dan bau khas.
4. Pola tidur atau istirahat
Pasien lebih sering tidur, pasien rewel/bangun jika BAB/BAK dan jika pasien
lapar.
5. Pola aktivitas latihan
Ibu pasien mengatakan jika pasien merasa tidak nyaman pasien menangis. Pasien
tampak lemah.

6. Pola persepsi-kognitif
Saat dirumah : Ibu pasien By.Ny L kurang mengetahui tentang penyebab penyakit
yang diderita anaknya. Merasa cemas dengan kondisi bayinya.
Saat dirumah sakit : ibu menanyakan penyebab penyakit anaknya kepada perawat
7. Pola persepsi-konsep diri
Citra tubuh : tidak terkaji
Identitas diri : tidak terkaji
Peran : tidak terkaji
Ideal diri : tidak terkaji
Harga diri : tida terkaji
8. Pola koping-toleransi stress
Keluarga dalam menghadapi sakit anaknya selalu memeriksakan ke puskesmas
terdekat dan berdo’a kepada Allah supaya cepat sembuh.
9. Pola seksual dan reproduksi
Klien merupakan anak laki-laki
10. Pola peran dan berhubungan
Pasien merupakan seorang anak kedua. Sehari-hari klien diasuh oleh Ibu
kandungnya. Klien memiliki peran sebagai anak laki-laki.
11. Pola nilai dan kepercayaan
Pasien beragama islam. Keluarga By.Ny L mempunyai keyakinan bahwa setiap
penyakit pasti ada obatnya dan Allah akan memberikan kesembuhan.

D. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : lemah
Tinggi badan : 42 cm
Berat badan : 2200 gr
Lkepala : 30cm
Ldada : 26cm
Lperut : 23cm
LiLa : 10cm

b. Pemeriksaan Vital Sign


Nadi : 145x/menit
Pernapasan : 65x/menit
Suhu : 36,0 C
c. Pengkajian Fisik
1) Kepala
Inspeksi : kepala simetris, tidak ada lesi, rambut belum merata, kepala
mesochepal
Palpasi : tidak adanya pembengkakan/ penonjolan
2) Wajah
Wajah simetris
3) Mata
Warna konjungtiva tampak pucat, sklera mata putih, refleks mata kurang
terangsang karena belum maturnya fungsi mata
4) Hidung
Inspeksi : Hidung simetris, hidung eksternal, Tidak ada polip, lubang hidung
bersih, tidak ada perdarahan, dan tidak ada sekret.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, penggunaan alat bantu napas O2
5) Mulut
Bentuk bibir normal, simetris, tidak ada kelainan, warna bibir kebiruan,
mukosa kering, palatum utuh, gusi utuh, terpasang OGT pada mulut bayi
untuk mengetahui residu ASI dan memberikan ASI
6) Telinga
Inspeksi : daun telinga simetris, kartilago tampak belum sempuna, bersih ,
tidak ada serumen
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
7) Leher
Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,
pada leher ditemukan adanya refleks tonik neck(menengadah), penurunan
refleks menelan (swallow refleks).

d. Pengkajian Paru- Paru


Inspeksi : Bentuk dada relatif kecil dibandingkan ukuran lingkaran kepala,
bentuk toraks simetris, tulang rusuk masih agak lemah, tidak terdapat
penggunaan otot pernapasan tambahan. Tidak terdapat retraksi dada
Palpasi :Vokal fremitus kanan-kiri sama
Perkusi : reguler
Auskultasi : Bunyi paru normal ( vesikuler ).
e. Pengkajian Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba
Auskultasi : denyut jantung normal, HR 145x/menit,
CRT : <2detik
f. Pengkajian Abdomen
Inspeksi : Abdomen buncit atau kembung dan pembuluh darah tampak
terlihat, tampak kuning
Palpasi : pembesaran hepar tidak teraba, tidak ada massa
Auskultasi : bising usus dapat terdengar 16 x / menit
Perkusi : tympani
g. Pengkajian Genetalia dan Rectum
Jenis kelamin bayi adalah laki-laki, bersih, tidak ada darah, tidak ada
gangguan. Saat diinspeksi ada lubang anus , BAB bercampur mekonium
(hitam)
h. Pengkajian Ekstremitas
Ekstremitas atas : tidak ada edema, tidak ada clubbing finger, terdapat
sianosis, terpasang infuse pada tangan sebelah kiri, aktivitas lemah
Ekstremitas bawah : tidak ada edema, tidak ada clubbing finger, aktivitas
lemah
i. Pengkajian Persyarafan
1) Pada bayi
1. Reklek Rooting dan Sucking
Reflek menghisap dan menelan pasien lemah. Bayi malas minum.
Saat diberi putting susu, bayi tidak membuka mulutnya dan tidak
menghisap.
2. Reflek Moro
By. Ny L reflek moro baik, saat bayi dikejutkan oleh suara atau
gerakan maka kedua tangan serta kakinya akan merentang atau
membuka dan menutup lagi.
3. Reflek Swallow
Terdapat penurunan pada refleks menelan
4. Reflek Tonik neck
Reflek menengadah baik, bayi mengangkat leher ke kanan dan kekiri
pada saat diletakkan pada posisi tengkurap.

E. Terapi Pasien
1. ASI eksklusif melalui OGT
2. Infus D5 ¼ NS 10tpm
3. Injeksi Gentamicin 16mg 1x /hari (i.v)
4. Injeksi ampicillin 170 mg 2x / hari (i.v)

F. Analisis Data
No Hari/Tgl Data Kemungkinan Penyebab Masalah
Keperawatan

1 Selasa, DS : Penyakit infeksi yang di Resiko Infeksi


09 Feb 1. Ibu pasien derita ibu
2021 mengatakan masa
kehamilan 33 Bakteri dan virus
minggu
Masuk ke neonatus
2. Ibu pasien
mengatakan
(1) Masa Antenatal
By.Ny L tidak
menangis saat
dilahirkan Kuman di vagina dan servik

3. Ibu pasien
Melewati plasenta dan
mengatakan
umbilikus
By.Ny L malas
minum
Masuk ke dalam tubuh bayi
Melalui sirkulasi darah janin
DO :
1. Keadaan umum (2) Masa Intranatal
lemah

Kuman dan virus dari ibu


2. Pemeriksaan
TTV
Naik mencapai kiroin dan
Suhu 36,0 C
amnion

HR : 145x/menit
Amnionitis dan kiroinitis
RR: 65x/menit

3. Nilai apgar Kuman melalui umbikus


dibawah normal : masuk ke tubuh janin
1 menit pertama
(4), 5 menit (3) Masa Pascanatal
pertama (6)

4. Kulit tubuh Infeksi nosocomial dari luar

kuning Rahim
5. BAB meconium Sepsis
(kehitaman)
Leukosit meningkat

Infeksi

2 Selasa, DS : Penyakit yang diderita oleh Pola napas


09 Feb ibu tidak efektif
1. Ibu pasien
2021
mengatakan masa
kehamilan 33
Bakteri dan virus
minggu

DO :

1. Bayi lemah Masuk ke neonatus

2. Bayi lahir dalam


keadaan prematur
Sepsis
dan BBLR

3. Sesak napas
Pelepasan endotoksik
4. Pernapasan
65x/menit

5. Terpasang O2 Penurunan ekstraksi O2 ke


jaringan

Hipoksia sel

Terjadi mekanisme
kompensasi tubuh untuk
meningkatkan intake O2
dengan peningkatan
frekuensi napas

Peningkatan respiratory rate

Gangguan pola napas

3 Selasa, DS : Penyakit yang diderita oleh Defisit nutrisi


09 Feb 1. Ibu pasien ibu
2021 mengatakan
pasien tidak mau
minum Bakteri dan virus

2. Ibu pasien
mengatakan
Masuk ke neonatus
bayinya sering
gumoh atau
muntah
Sepsis
3. Ibu pasien
mengatakan
pasien BAB
Pelepasan endotoksik
sehari kurang
lebih 3x sehari
berwarna
System pencernaan
kehitaman. BAK
anoreksia, muntah, diare,
berwarna kuning
menyusui buruk,
dan bau khas.
hepatomegaly, peningkatan
DO : residu setelah menyusui
1. Bayi kelihatan
lemah, tampak
Gangguan gastrointestinal
tidak sehat

2. Menyusui buruk

3. Reflek menghisap Nutrisi kurang dari

dan menelan kebutuhan tubuh

pasien lemah.

4. Antropometri :

Tinggi badan :
42 cm

Berat badan :
2200 gr

5. Pasien terpasang
infus D5 ¼ NS
dan terpasang
OGT

6. Kulit tipis,
rambut belum
merata, mukosa
kering

G. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien sesuai dengan prioritas :
1. Resiko Infeksi berhubungan dengan peningkatan penularan infeksi pada bayi
sebelum, selama dan sesudah kelahiran
2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan immaturitas organ pernafasan
3. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan
(intoleran makanan.minuman)

H. Rencana Keperawatan
No. Dx SDKI SLKI SIKI

1 Resiko Infeksi Tingkat Infeksi (L.141317) Pencegahan Infeksi


(D.0142) (I.14539)
Definisi :
Definisi : Definisi :
Derajat infeksi berdasarkan
Beresiko observasi atau sumber Mengidentifikasi dan
mengalami informasi menurunkan resiko
peningkatan terserang organisme
terserang patogenik
organisme Setelah dilakukan tindakan
Tindakan :
patogenik keperawatan selama 3x24
jam diharapkan kondisi Observasi :
pasien membaik dengan : 1. Monitor tanda dan
gejala infeksi local
1. Nafsu makan dari
dan sistemik
skala 1 (menurun)
ditingkatkan ke skala Terapeutik :
4 (cukup meningkat) 1. Cuci tangan sebelum
dan sesudah kontak
2. Demam dari skala 1
dengan pasien dan
(meningkat)
lingkungan pasien
diturunkan ke skala
4 (cukup menurun) 2. Pertahankan teknik
aseptic pada pasien
3. Periode malaise dari
beresiko tinggi
skala 1 (meningkat)
diturunkan ke skala Edukasi :
4 (cukup menurun) 1. Jelaskan tanda dan
4. Letargi dari skala 1 gejala infeksi
(meningkat)
2. Anjurkan
diturunkan ke skala
meningkatkan
4 (cukup menurun)
asupan nutrisi

3. Anjurkan
meningkatkan
asupan cairan

Kolaborasi :
1. Kolaborasi
pemberian
imunisasi, jika perlu

2 Pola Napas Tidak Pola Napas (L.01004) Manajemen Jalan Napas


Efektif (D.0005) (I.01011)
Definisi : inspirasi dan/atau
Definisi : Inspirasi ekspirasi yang memberikan Definisi :
dan/atau ekspirasi ventilasi adekuat
Mengidentifikasi dan
yang tidak
mengelola kepatenan jalan
memberikan
napas.
ventilasi adekuat Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 Tindakan :
jam diharapkan kondisi
Observasi
pasien membaik dengan :
1. Monitor pola napas
1. Tekanan ekspirasi
dari skala 1 Terapeutik
(menurun)
1. Berikan oksigen
ditingkatkan ke skala
4 (cukup meningkat) Edukasi

2. Tekanan inspirasi 1. Anjurkan asupan


dari skala 1 cairan sesuai
(menurun) kebutuhan
ditingkatkan ke skala
4 (cukup meningkat)

3. Dyspnea dari skala 1


(meningkat)
diturunkan ke skala
4 (cukup menurun)

4. Frekuensi napas dari


skala 1 (memburuk)
ditingkatkan ke skala
4 (cukup membaik)

3 Defisit Nutrisi Status Nutrisi Bayi Manajemen Nutrisi


(D.0019) (L.03031) Parenteral (I.03120)

Definisi : Definisi : Definisi :

Asupan nutrisi Keadekuatan asupan ntrisi Mengidentifikasi dan


tidak cukup untuk untuk memenuhi kebutuhan, mengelola pemberian nutrisi
memenuhi metabolism pada bayi tanpa melalui saluran
kebutuhan pencernaan namun melalui
metabolisme pembulu darah.
Setelah dilakukan tindakan
Tindakan :
keperawatan selama 3x24
jam diharapkan kondisi Observasi :
pasien membaik dengan :
1. Identifikasi
1. Berat badan dari pemberian nutrisi
skala 1 (menurun) parenteral
ditingkatkan ke skala
2. Identifikasi jenis
4 (cukup meningkat)
akses parenteral
2. Panjang badan dari yang diperlukan
skala 1 (menurun) 3. Monitor asupan
ditingkatkan ke skala nutrisi
4 (cukup meningkat)
Terapeutik
3. Kulit kuning dari 1. Hitung kebutuhan
skala 1 (meningkat) kalori
ditiurunkan ke skala
2. Berikan nutrisi
4 (cukup menurun)
parenteral, sesuai
4. Prematuritas dari indikasi
skala 1 (meningkat)
3. Atur kecepatan
ditiurunkan ke skala
pemberian infus
4 (cukup menurun)
dengan tepat
5. Pucat dari skala 1
4. Hindari kantung
(meningkat)
terpasang lebih dari
ditiurunkan ke skala
24 jam
4 (cukup menurun)
Edukasi
6. Kesulitan makan
1. Jelaskan tujuan dan
dari skala 1
prosedur pemberian
(meningkat)
nutrisi parenteral
ditiurunkan ke skala
4 (cukup menurun) Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemasangan akses
vena sentral, jika
perlu

I. Catatan keperawatan
No Hari/Tanggal/Jam Tindakan TTD

1 Selasa, 09 Februari 1. Mengkaji bayi yang memiliki resiko Devy


2021 menderita infeksi
Jam : 12.00 2. Mengkaji adanya tanda infeksi meliputi
suhu tubuh yang tidak stabil, apnea,
ikterus, refleks mengisap kurang, minum
sedikit, distensi abdomen, letargi atau
iritablitas

3. Berikan oksigen

4. Monitor suhu tubuh

5. Identifikasi penyebab
hipotermia/hipertermi

6. Sediakan lingkungan yang hangat


(mis.atur suhu ruangan, incubator)

7. Terapi obat

 ASI eksklusif melalui OGT

 Infus D5 ¼ NS 10tpm

 Injeksi Gentamicin 16mg 1x /hari (i.v)

 Injeksi ampicillin 170 mg 2x / hari


(i.v)

2 Rabu, 10 Februari 2021 1. Monitor berat badan. Devy

Jam 12.00 2. Timbang popok.

3. Pertahankan catatan intake dan output


yang akurat

4. Monitor vital sign

5. Mengkaji intoleran terhadap minuman


melalui OGT

6. Berikan O2

7. Ganti pakaian dan/atau linen yang basah

8. Terapi obat

 ASI eksklusif melalui OGT

 Infus D5 ¼ NS 10tpm

 Injeksi Gentamicin 16mg 1x /hari (i.v)

 Injeksi ampicillin 170 mg 2x / hari


(i.v)

3 Kamis, 11 Februari 1. Monitor berat badan. Devy


2021
2. Timbang popok.
Jam 12.00
3. Pertahankan catatan intake dan output
yang akurat

4. Monitor vital sign

5. Mengkaji intoleran terhadap minuman


melalui OGT

6. Berikan O2

7. Sediakan lingkungan yang hangat


(mis.atur suhu ruangan, incubator)

9. Terapi obat

 ASI eksklusif melalui OGT

 Infus D5 ¼ NS 10tpm
 Injeksi Gentamicin 16mg 1x /hari (i.v)

 Injeksi ampicillin 170 mg 2x / hari


(i.v)

J. Catatan Perkembangan
Hari/ Tanggal No.Dx Perkembangan Pasien Ttd
Selasa, 09 Februari 1 S: Devy
2021 O:
Jam 18.00 1. Keadaan umum lemah

2. Suhu tubuh pasien mengalami


hipertermi S : 38,2 C

3. Kulit tubuh masih kuning

4. Bayi sudah mau minum

5. Bayi menangis

6. BAB mekonium

A : Masalah resiko infeksi belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi
2 S:
O:
1. Pasien masih sering gumoh

2. Reflek menghisap dan menelan lemah

3. Pasien terpasang infus D5 ¼ NS dan


OGT

A : masalah nutrisi kurang dari kebutuhan


tubuh teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
3 S:
O:
1. Pasien terlihat masih sesak

2. Pemeriksaan TTV :

HR : 145x/menit, RR : 65x/menit,

3. Terpasang O2

A : masalah pola napas tidak efektif teratasi


sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
Rabu, 10 Februari 1 S: Devy
2021 O:
Jam 12.00 1. Keadaan masih lemah

2. Kulit pasien masih kuning

3. Pemeriksaan TTV : S : 37,5 C

4. BAB mekonium

A : masalah resiko infeksi teratasi sebagian


P : intervensi dilanjutkan
2 S:
O : Bayi terlihat sudah mau minum susu
A : masalah nutrisi kurang dari kebutuhan
teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
3 S:
O:
1. Bayi sudah tampak tidak sesak napas,

2. Terpasang O2

A : masalah pola napas tidak efektif teratasi


P : intervensi dilanjutkan
Kamis, 11 Februari 1 S: Devy
2021 O:
Jam : 12.00 1. Bayi tidak rewel

2. Suhu tubuh 37, 2 C

3. Bayi sudah mau minum

4. Bayi masih kuning

A : masalah resiko infeksi teratasi sebagian


P : intervensi dilanjutkan
2 S:
O:
1. Pasien sudah tidak gumoh

2. Reflek menghisap dan menelan


membaik

3. Pasien terpasang infus D5 ¼ NS

4. Pasien mendapatkan asi eksklusif


melalui OGT

A : masalah nutrisi kurang dari kebutuhan


tubuh teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
3 S:
O:
1. Bayi sudah tidak sesak napas

2. Terpasang O2

3. Pemeriksaan TTV : RR 50x/menit,


HR : 140x/menit

A : masalah pola napas tidak efektif teratasi


sebagian
P : intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai