Anda di halaman 1dari 45

HOMEOSTASIS ASAM AMINO

PADA BAYI PREMATUR

NUTRIA WIDYA PURNA ANGGRAINI


DIVISI FETOMATERNAL
FK UNS/RS DR MOEWARDI SURAKARTA
PREMATURITAS
PREMATURITAS

Insidensi : 4-7 % kelahiran

Faktor risiko :
• (Ibu terlalu muda, kehamilan ganda, kesehatan
maternal (infeksi, obat-obatan, infeksi, primiparitas,
sosial ekonomi rendah, antenatal care (ANC) yang
tidak teratur,KPD, malnutrisi, dan fetal distress)

STANDAR : Perawatan NICU


• Hanya 80% yang dapat dirawat di NICU

Lahir kurang bulan (prematur) 


BBLR/BBLSR

Bidang perinatologi, makin banyak bayi


kecil yang terselamatkan
2
Nutria Widya Purna Anggraini
PROBLEM PREMATURITAS
Komplikasi Jangka Pendek Jangka Panjang
Pulmonal • Respiratory distress syndrome • Bronchopulmonary dysplasia,
(RDS), kebocoran udara, apneu of reactive airway disease, asma
prematurity
GIT • Hiperbillirubinemia, feeding • Failure to thrive, short-bowel
intolerance, NEC, gagal tumbuh syndrome, kolestasis
Imunitas • Infeksi, defisiensi imun • Infeksi respiratory syncytial
infection (RSV), bronkiolitis
Sistim saraf • Perdarahan intraventrikel, • Cerebral palsy, hidrosefalus,
pusat hidrosefalus atrofi serebral,
neurodevelopment delay,
gangguan pendengaran
Mata • Retinopathy of prematurity • Kebutaan, retinal detachment,
miopia, strabismus
Jantung • Hipotensi, patent ductus arteriosus, • Hipertensi pulmonal, hipertensi
hipertensi pulmonal pada remaja
Ginjal • Gangguan elektrolit • Hipertensi pada remaja

Hamatologi • anemia of prematurity • Gangguan regulasi glukosa,


Endokrin • Hipoglikemia, transiently low peningkatan resisten insulin
thyroxine level, defisiensi kortisol

Nutria Widya Purna Anggraini 3


PROBLEM PREMATURITAS
Intoleransi Insidensi NEC : 5-10%
makanan & BBLSR
NEC
(Necrotizing
Entero
Colitis)
Mortalitas : 15-30%;
Morbiditas : Gangg.
Neurodevelompment
PENYEBAB : Prematuritas organ
MULTIFAKTORIAL pencernaan
Bakteri
Early feeding
GEJALA [AWAL] Intoleransi
makanan
(Residu/muntah setelah
diberi makanan)
4
Nutria Widya Purna Anggraini
PREMATURITAS
SISTEM PENCERNAAN
Fungsi Sistem Pencernaan

Organ Digestif :
Absorbsi :
Enzim
Permukaan usus
Pencernaan

Kontrol sistem
Imunitas endokrin dan
eksokrin
5
Nutria Widya Purna Anggraini
GASTROINTESTINAL IMMATURITY
IN PREMATUR INFANT
Digestive & absorptive organ
immaturity
• GIT surface area << than term infant
• Intrinsic immaturity of the enteric nervous
system  Delayed intestine motility and
emptying

Immune system immaturity


• Delayed motility  bacterial overgrowth
↑ Risk for feeding
intolerance
• Immature GIT immune function & barrier
Josef Neu (2007), Gastrointestinal development and meeting the
nutritional needs of premature infants
6
Nutria Widya Purna Anggraini
BAYI PREMATUR
BBLSR Berat Badan Lahir Sangat Rendah

Bayi tidak bisa mendapatkan ASI ibu

Formula protein terhidrolisis


Formula asam amino
Protein dengan rantai lebih pendek

Prematuritas
struktur dan fungsi
Kebutuhan Nutrisi
sistem organ
pencernaan Permasalahan
Bayi
PREMATUR
Nutrisi Enteral
Lingkungan
ASI/ ASB
7
Nutria Widya Purna Anggraini
NUTRITION
FOR PRETERM INFANT
NUTRITIONAL SUPPORT
Day PARENTE
Old RAL
ENTERAL NUTRITION
NUTRITIO
N
1st - Purpose :
PREMATUR infant’s mother
• Support the
human milk caloric and
2nd TOTAL or nutritional need
PARENTE Donor Human Milk • GIT
RAL or stimulation
NUTRITIO Standard PREMATUR Formula
N Monitoring
3th
Daily monitoring

Daily increment 10-150 for intolerance
WHO (2011) Guideline on optimal feeding of low birth-weight infants
ml/kg/day 8
Nutria Widya Purna Anggraini
BAYI PREMATUR
Feeding Intolerance
VLBW
Rescue
GIT Nutritional with AAF ??
Immature Need

PARENTER
ENTERAL NEC
AL
NUTRITION
NUTRITION
HUMAN MILK

SPF
(Standard
PREMATUR Good Outcome
Formula)
9
Nutria Widya Purna Anggraini
Pertumbu Protein,
Nutri
han & lemak, KH,
si
perkemba vitamin
Pare
ngan bayi mineral
ntera
prematur sesuai
l
optimal kebutuhan

Nutrisi Parenteral diberikan PADA :


• 1. malformasi intestinal
• 2. sangkaan enterokolitis nekrotikan
• 3. distress pernapasan
• 4. keadaan saluran cerna tidak mampu melakukan fungsi
digesti dan absorbsi

10
Nutria Widya Purna Anggraini
Perkembangan nutrisi setelah lahir tergantung maturitas dan
berat badan lahir.

Kebutuhan energi bayi prematur dibagi : pemeliharaan fungsi


tubuh dan untuk tumbuh.

Pemelihraan : metabolisme basal, aktivitas otot regular suhu


tubuh, dan ekskresi

Energi parenteral 50 kkal/hari kebutuhan pemeliharaan.


Sintesa jaringan 10-35 kkal/kgbb/hari, Cadangan nutrien
jaringan 20-30 kkal/kgbb/hari.

Sebagian besar bayi prematur UK < 32 minggukebutuhan


gizi khusus (cepatnya laju pertumbuhan dan fungsi belum
matang)

Nutrisi tidak adekuat penghentian pertumbuhan otak dan


kerusakan otak permanen.
11
Nutria Widya Purna Anggraini
Kebutuhan Nutrisi
Bayi PREMATUR
Min Maks
Energi (kkal/100ml) 67 94
Min Maks
Total Protein (gr/100 kkal) 2,5 3,6
VITAMIN E (mg α-TE/100 2 8
Total KH (gr/100 kkal) 9,6 12,5
kkal)
Total Lemak (gr/100 kkal) 4,4 5,7 alpha-tocopherol equivalent
ELEKTROLIT VITAMIN K1 (μg /100 kkal) 4 25
Calcium (mg/100 kkal) 123 185 VITAMIN B6 (μg/100 kkal) 30 250
Natrium (mg/100 kkal) 39 63 VITAMIN B12(μg/100 kkal) 0,08 0,7
Kalium (mg/100 kkal) 60 160 VITAMIN C (mg/100 kkal) 8,3 37
VITAMIN Asam Folat (μg/100 kkal) 30 45
Vitamin A (μg RE*/100 kkal) 204 380
*1 μg RE = 3,33 IU
Besi (mg/100 kkal) 1,7 3,0
Zink (mg/100 kkal) 1,1 1,5
Vitamin D (IU/100 kkal) 75 270
12
Nutria Widya Purna Anggraini
Kebutuhan Nutrisi Protein
Bayi PREMATUR
Kandungan (mg/100 kkal)
Asam Amino
Minimum Maximum
Cysteine + Methionine 85 123
Histidine 53 76
Isoleucine 129 186
Leucine 252 362
Lysine 182 263
Phenylalanine + tyrosine 196 282
Threonine 113 163
Tryptophan 38 55
Valine 132 191
Arginine 72 104
13
Nutria Widya Purna Anggraini
PROTEIN
Molekul berukuran besar

• Molekul biologi yang


tersusun dari satu atau lebih
asam amino

Tersusun dari rantai asam


amino
• Asam Amino : satu gugus
karboksil (-COOH) dan
satu gugus amino (-NH2)

Ditemukan pada setiap sel


dalam tubuh

Diperlukan proses dan fungsi


fisiologis tubuh

14
Nutria Widya Purna Anggraini
Protein dan Asam Amino

15
Nutria Widya Purna Anggraini
Perbedaan Struktural
Antara Karbohidrat,
Lipid, dan Protein Essensial, Nonessensial,
dan Kondisional
Essensial
• harus dikonsumsi dalam
makanan

Nonessensial
• dapat disintesis dalam tubuh

Conditionally essential
• tidak dapat disintesis dalam
keadaan sakit atau kekurangan
prekursor
• Bayi prematur memiliki
jumlah enzim yang terbatas
untuk membentuk arginin
pembentuk asam amino
16
Nutria Widya Purna Anggraini
Synthesis Protein – Asam Amino

17
Nutria Widya Purna Anggraini Figure 6.8
Nutria Widya Purna Anggraini 18
Threonin pembentukan tulang dan
gigi
Produksi kolagen dan elastin

Methyonin pembentuk utama dari


Sulfat

Lysine pembentukan dan absorbsi


kalsium

Phenyl Alanin produksi


neurotransmiter, dopamin,
Epinephrin dan Nor Ephinephrin

Nutria Widya Purna Anggraini 19


Leucyne pemegang
penting
Keseimbangan
Nitrogen
Pertumbuhan

Valine pembentukan
otot dan
penyimpanan
Glycogen

Nutria Widya Purna Anggraini 20


Pengenalan protein/asam amino yang cepat

Keseimbangan Nitrogen yang positif

Menurunkan hiperglikemia neonatal dengan mersekresi


insulin endogen dan meningkatkan pelepasan insulin dan
insuline-like growth factor

Bayi sakit dan prematur terbatas  ketidakmampuan


memetabolisme asam amino ttu  hyperaminoacidemia,
uremia, dan asidosis metabolik.
21
Nutria Widya Purna Anggraini
Homeostasis asam
amino

Adaptasi Kemampuan
(sirkulasi,respirasi,susunan mempertahankan fungsi-
saraf pusat, pencernaan fungsi vital
dan metabolisme).

bayi kurang bulan Tahap tumbuh kembang,


gangguan perkembangan
mekanisme adaptasi. intrauterin.

22
Nutria Widya Purna Anggraini
HOMEOSTASIS ASAM AMINO
Keseimbangan antara maturitas dan status gizi.

Kemampuan homeostasis pada neonatus berdasarkan usia kehamilan

Homeostasis neonatus ditentukan oleh

1. Cukup bulan : memadai

2. Kurang bulan/ PREMATUR : tergantung masa gestasi.

Matriks otak belum sempurna mudah terjadi perdarahan


intrakranial.
Angka kejadian sindrom gawat napas neonatus dan
hiperbilirubinemia tinggi.
3. Lewat waktu : terjadi hambatan pertumbuhan janin
intrauterin akibat penurunan fungsi plasenta, terjadi hipoksia
janin. 23
Nutria Widya Purna Anggraini
Asam-asam amino

Sumber nitrogen

Biosintesis porfirin
hemoglobin, asam-asam
nukleat, prot jaringan

mempertahankan kadar
glukosa darah,

Pembentukan ATP

Cadangan energi

Keseimbangan Nitrogen
24
Nutria Widya Purna Anggraini
Nitrogen Balance and Imbalance

25
Nutria Widya Purna Anggraini Figure 6.12
Pencernaan dan Metabolisme
PROTEIN – ASAM AMINO
Fungsi asam amino
Pencernaan Metabolisme
(bayi prematur)

• Sistesis protein • Protease : • Prematur/BBLSR


dan oksidasi  Jumlah belum  Peningkatan
perkembangan maksimal turn-over protein
awal organ • Absorpsi : brush • Kebutuhan
pencernaan, border, peptida protein ↑ :
++massa tubuh sitosolik, dan pembelahan sel,
(++sel tubuh) sistem transpor membentuk
• Butuh >> protein peptida enzim, hormon,
& Ab lain

26
Nutria Widya Purna Anggraini
FUNGSI ASAM AMINO
1
PADA BAYI PREMATUR
• Menghindari katabolisme seluler
2
• ↑↑pertumbuhan ekstra uterin
3
• Detoksifikasi ammonia dan sintesis creatine, nitricoxide,
polyamin
4
• Mencegah hyperkalemia non oloiguria pada BBLR
5
• Merangsang pertumbuhan otak brain size, cell number,
behavior, learning and memory.
6
• Menghindari keseimbangan negativ nitrogen
7
• ↑↑sekresi Insulin endogen dan glukoneogenesis
8
• Mencegah hiperglikemi
27
Nutria Widya Purna Anggraini
Awal kehidupan Neonatus
 tali pusat putus

↓AA
Hypoasam
(Insulin↓↓)
aminomia
hiperglikemi
Hyperammonemia
Hiperosmolaliti
Na, K,ATPase ↓
Pemecahan Otot disfungsi
kardiovaskuler,
Hiperkalemi non pulmo, neurologi,
↑IGF1 oliguri dan usus

↑↑ morbiditas dan
↑↑Adiposity and metabolic mortalitas bayi
syndrome preterm 28
Nutria Widya Purna Anggraini
METABOLIC EMERGENCY

29
Nutria Widya Purna Anggraini
Pemberian cortisol :

1. maturasi organ dan


mempercepat pembentukan
asam amino

AA  prekursor Pengenalan secara dini


AA Cortisol   enteral feeding
Kelahiran preterm terjadi pembentukan citrulline,
sebelum puncak asam amino, dan polyamines
yg berfungsi untuk motilitas,
pembentukan Cortisol integritas dan pertumbuhan
usus

2. Pemendekan LOS bayi


preterm yg sangat mahal krn
pematangan organ yg lebih
cepat
30
Nutria Widya Purna Anggraini
Kekurangan Asam Amino

Tanpa asam amino yg memadai:

Regenerasi sel-sel saluran pencernaan


lambat :

• Fungsi pencernaan terhambat


• Penyerapan makanan berkurang
• Bakteri usus berpindah ke aliran darah →septicemia
• Sistem imun tdk bekerja optimal,tdk dapat melawan
infeksi
• Mortalitas dan morbiditas bayi preterm
31
Nutria Widya Purna Anggraini
Pemberian Asam Amino BERLEBIHAN / Dosis
Tinggi Bayi Prematur/ BBLR

• TERJADI Ketidakseimbangan elektrolit ->


hypophosphatemia ,hypokalemia dan hypercalcemia
• Mempengaruhi metabolisme Kalium, Phospor dan Ca,
penting untuk pertumbuhan sel
• Phosphor komponen penting pembentuk asam nukleat,
ATP dan membran fosfolipid  sangat penting
pertumbuhan sel
• Pertumbuhan sel membutuhkan Phosphor, bila << →kadar
PH darah << →pengambilan PH tulang →mobilisasi Ca (Ca
ekstrasel++) hypercalcemia and hypercalcuria
• Pemberian aa secara dini sebaiknya disertai pemberian
phosporus dan Ca untuk pertumbuhan sel
Pemberian berlebihan → hiperamonemia, metabolik asidosis, dan
kholestatik jaundice
32
Nutria Widya Purna Anggraini
Sebelum “early feeding era”

Placental Interrupted Feeding Syndrome Of The Preterm


Infant (PI-Feeding syndrome)

Gangguan keseimbangan metabolik :


hypocalcemia, hypoglycemia, non-oliguric hyperkalemia,
hyperphosphatemia

Refleksi katabolik

Terputusnya aliran nutrisi plasenta


33
Nutria Widya Purna Anggraini
Hypothesis for the mechanism of the Placental
Interrupted Feeding syndrome of the preterm infant
(PI-Feeding syndrome).
• Ketidakseimbangan
bukan krn terputusnya
suplay nutrisi tetapi krn
tidak optimalnya intake
nutrisi tertentu setelah
tidak ada nutrisi dr
plasenta -->: Placental
Incompletely Restored
Feeding syndrome (PI-
ReFeeding syndrome)
(Figure 5).

• Untuk ↑↑nutrisi pada


bayi preterm difokuskan
pada pemberian asam
amino untuk
mendapatkan energi,
tanpa ditambahkan
Phospor dan Kalium

Bonsante F, Iacobelli S, Latorre G, Rigo J, De Felice C, et al. (2013) Initial Amino Acid Intake • P dan K harus tetap
Influences Phosphorus and Calcium Homeostasis in Preterm Infants – It Is Time to Change diperhatikan untuk
the Composition of the Early Parenteral Nutrition. PLoS ONE 8(8): e72880. menghindari gangguan
doi:10.1371/journal.pone.0072880 keseimbangan pada Ca
http://journals.plos.org/plosone/article?id=info:doi/10.1371/journal.pone.0072880 dan Phosphat 34
Nutria Widya Purna Anggraini
Absorpsi Asam Amino
Asam amino diserap di
usus halus

Asam amino dipindahkan


ke liver dari usus melalui
pembuluh vena

•Digunakan untuk mensintesis


Di liver, asam amino protein
ini: •Diubah menjadi energi,
glukosa, atau lemak
•dilepas ke aliran darah
Saluran cerna bayi baru lahir dipindahkan ke dalam tiap sel
prematur terbatas kemampuannya
dalam fungsi digesti dan absorbsi
nutrien Kadang protein diserap
Fx :mempertahankan keseimbangan secara utuh
cairan, serta fungsi proteksi terhadap
toksin dan alergen. 35
Nutria Widya Purna Anggraini
Metabolisme Asam Amino
Liver me-metabolisme asam amino
berdasarkan kebutuhan tubuh

Sebagian besar asam amino


dipindahkan ke aliran darah untuk
diambil dan digunakan oleh tiap sel
• Stok asam amino terbatas namun
banyak digunakan

Protein turn over – proses degradasi


dan sintesis protein secara
berkelanjutan
36
Nutria Widya Purna Anggraini
Nutria Widya Purna Anggraini 37
PEMBERIAN PROTEIN
Pemberian protein dimulai dalam 48 jam pemberian
nutrisi parenteral dalam bentuk asam amino sintetik.

Dosis Anjuran Neonatus dengan BB < 1000 g


• Pemberian awal dengan 0,5-1 g/kg BB/hari kemudian
ditingkatkan 0,25-0,5 g/kg BB/hari
• 2,5-3,5 g/kg BB/hari dan asam amino 2-2,5 g/kg
BB/hari.
Dosis Anjuran Neonatus dengan BB > 1000 g
• Pemberian awal dengan dosis 1 g/kg BB/hari,
kemudian ditingkatkan 1 g/kg BB/hari 1,5-3,5
g/kg BB/hari.
Jumlah kebutuhan dihitung berdasar estimasi kebutuhan
nitrogen pada kehidupan fetus intrauterin.

Fetus dengan usia kehamilan 28 minggu butuh 350


mg/kgbb/hari nitrogen.
38
Nutria Widya Purna Anggraini
Nutrisi Bayi Prematur
1.
• ASI lebih direkomendasikan

2.
• Susu Formula digunakan sebagai pengganti ASI saat
bayi tidak bisa mendapatkan ASI

3.
• Formula asam amino merupakan formula hipoalergik
dengan komposisi nutrisi sesuai standar formula bayi
namun dengan kandungan protein yang lebih kecil
strukturnya.

4.
• BBLSR lahir prematur dengan belum sempurnanya
organ sistem pencernaan serta mulai beradaptasi
dengan lingkungan ekstrauterin
39
Nutria Widya Purna Anggraini
PRINSIP NUTRISI
PADA BAYI PREMATUR
TUJUAN
• Pertumbuhan • Outcome :
seimbang Tumbuh
dengan kembang sesuai
pertumbuhan anak seumur
intrauterine

1 2
The preferred food for premature infants is fortified human milk from the
infant's own mother, or, alternatively, formula designed for premature infants.
40
Nutria Widya Purna Anggraini
ASI PREMATUR
- ASI dan air susu mamalia lain : SPESIES SPESIFIC
- Bayi Prematur paling baik diberikan ASI dari ibu
yang melahirkannya (ASI PREMATUR)
- Menyesuaikan kebutuhan pada bayi

ASI dari Ibu yang Melahirkan Prematur

• Kandungan dan komposisi nutrisi bervariasi


• Tergantung : Umur bayi, Umur kehamilan, Status
kesehatan dan psikologis ibu
• ENERGI, LEMAK, PROTEIN : lebih tinggi daripada
ASI matur
• KARBOHIDRAT : lebih rendah dari ASI matur
41
Nutria Widya Purna Anggraini
Komposisi nutrisi
ASI aterm dan ASI Prematur
3-5 hari 8-11 hari 15-18 hari 26-29 hari
Nutrien PREMA PREMA PREMA PREMA
Aterm Aterm Aterm Aterm
TUR TUR TUR TUR

Energi (kkal/dl) 48 58 59 71 62 71 62 70
Lemak (g/dl) 1,85 3,00 2,9 4,14 3,06 4,33 3,05 4,09
Protein (g/dl) 1,87 2,10 1,7 1,86 1,52 1,71 1,29 1,41
Laktosa (g/dl) 5,14 5,04 5,98 5,55 6,00 5,63 6,51 5,97
(Anderson GH, Atkinson SA, Bryan MH. Energy and macronutrient
content of human milk during early lactation from mothers giving
birth prematurly and at term. 1981)

42
Nutria Widya Purna Anggraini
43
Nutria Widya Purna Anggraini
Pada tahap awal BUTUH
BAYI PREMATUR perlu
PROTEIN-ASAM AMINO
dukungan nutrisi pada tahap
TINGGI utk mempercepat
awal, peralihan, dan tumbuh
pencapaian nutrisi optimal
kejar
untuk homeostasis

Protein berlebihan yg
Kurangnya protein akan
diberikan tahap awal maturitas
berakibat pertumbuhan sel
oragn blm sempurna
terganggu seluruh sistem
gangguan keseimbangan
tubuh (otak, sal cerna)
elektrolit, nitrogen imbalance

44
Nutria Widya Purna Anggraini
TERIMA KASIH

45
Nutria Widya Purna Anggraini

Anda mungkin juga menyukai