Faktor risiko :
• (Ibu terlalu muda, kehamilan ganda, kesehatan
maternal (infeksi, obat-obatan, infeksi, primiparitas,
sosial ekonomi rendah, antenatal care (ANC) yang
tidak teratur,KPD, malnutrisi, dan fetal distress)
Organ Digestif :
Absorbsi :
Enzim
Permukaan usus
Pencernaan
Kontrol sistem
Imunitas endokrin dan
eksokrin
5
Nutria Widya Purna Anggraini
GASTROINTESTINAL IMMATURITY
IN PREMATUR INFANT
Digestive & absorptive organ
immaturity
• GIT surface area << than term infant
• Intrinsic immaturity of the enteric nervous
system Delayed intestine motility and
emptying
Prematuritas
struktur dan fungsi
Kebutuhan Nutrisi
sistem organ
pencernaan Permasalahan
Bayi
PREMATUR
Nutrisi Enteral
Lingkungan
ASI/ ASB
7
Nutria Widya Purna Anggraini
NUTRITION
FOR PRETERM INFANT
NUTRITIONAL SUPPORT
Day PARENTE
Old RAL
ENTERAL NUTRITION
NUTRITIO
N
1st - Purpose :
PREMATUR infant’s mother
• Support the
human milk caloric and
2nd TOTAL or nutritional need
PARENTE Donor Human Milk • GIT
RAL or stimulation
NUTRITIO Standard PREMATUR Formula
N Monitoring
3th
Daily monitoring
…
Daily increment 10-150 for intolerance
WHO (2011) Guideline on optimal feeding of low birth-weight infants
ml/kg/day 8
Nutria Widya Purna Anggraini
BAYI PREMATUR
Feeding Intolerance
VLBW
Rescue
GIT Nutritional with AAF ??
Immature Need
PARENTER
ENTERAL NEC
AL
NUTRITION
NUTRITION
HUMAN MILK
SPF
(Standard
PREMATUR Good Outcome
Formula)
9
Nutria Widya Purna Anggraini
Pertumbu Protein,
Nutri
han & lemak, KH,
si
perkemba vitamin
Pare
ngan bayi mineral
ntera
prematur sesuai
l
optimal kebutuhan
10
Nutria Widya Purna Anggraini
Perkembangan nutrisi setelah lahir tergantung maturitas dan
berat badan lahir.
14
Nutria Widya Purna Anggraini
Protein dan Asam Amino
15
Nutria Widya Purna Anggraini
Perbedaan Struktural
Antara Karbohidrat,
Lipid, dan Protein Essensial, Nonessensial,
dan Kondisional
Essensial
• harus dikonsumsi dalam
makanan
Nonessensial
• dapat disintesis dalam tubuh
Conditionally essential
• tidak dapat disintesis dalam
keadaan sakit atau kekurangan
prekursor
• Bayi prematur memiliki
jumlah enzim yang terbatas
untuk membentuk arginin
pembentuk asam amino
16
Nutria Widya Purna Anggraini
Synthesis Protein – Asam Amino
17
Nutria Widya Purna Anggraini Figure 6.8
Nutria Widya Purna Anggraini 18
Threonin pembentukan tulang dan
gigi
Produksi kolagen dan elastin
Valine pembentukan
otot dan
penyimpanan
Glycogen
Adaptasi Kemampuan
(sirkulasi,respirasi,susunan mempertahankan fungsi-
saraf pusat, pencernaan fungsi vital
dan metabolisme).
22
Nutria Widya Purna Anggraini
HOMEOSTASIS ASAM AMINO
Keseimbangan antara maturitas dan status gizi.
Sumber nitrogen
Biosintesis porfirin
hemoglobin, asam-asam
nukleat, prot jaringan
mempertahankan kadar
glukosa darah,
Pembentukan ATP
Cadangan energi
Keseimbangan Nitrogen
24
Nutria Widya Purna Anggraini
Nitrogen Balance and Imbalance
25
Nutria Widya Purna Anggraini Figure 6.12
Pencernaan dan Metabolisme
PROTEIN – ASAM AMINO
Fungsi asam amino
Pencernaan Metabolisme
(bayi prematur)
26
Nutria Widya Purna Anggraini
FUNGSI ASAM AMINO
1
PADA BAYI PREMATUR
• Menghindari katabolisme seluler
2
• ↑↑pertumbuhan ekstra uterin
3
• Detoksifikasi ammonia dan sintesis creatine, nitricoxide,
polyamin
4
• Mencegah hyperkalemia non oloiguria pada BBLR
5
• Merangsang pertumbuhan otak brain size, cell number,
behavior, learning and memory.
6
• Menghindari keseimbangan negativ nitrogen
7
• ↑↑sekresi Insulin endogen dan glukoneogenesis
8
• Mencegah hiperglikemi
27
Nutria Widya Purna Anggraini
Awal kehidupan Neonatus
tali pusat putus
↓AA
Hypoasam
(Insulin↓↓)
aminomia
hiperglikemi
Hyperammonemia
Hiperosmolaliti
Na, K,ATPase ↓
Pemecahan Otot disfungsi
kardiovaskuler,
Hiperkalemi non pulmo, neurologi,
↑IGF1 oliguri dan usus
↑↑ morbiditas dan
↑↑Adiposity and metabolic mortalitas bayi
syndrome preterm 28
Nutria Widya Purna Anggraini
METABOLIC EMERGENCY
29
Nutria Widya Purna Anggraini
Pemberian cortisol :
Refleksi katabolik
Bonsante F, Iacobelli S, Latorre G, Rigo J, De Felice C, et al. (2013) Initial Amino Acid Intake • P dan K harus tetap
Influences Phosphorus and Calcium Homeostasis in Preterm Infants – It Is Time to Change diperhatikan untuk
the Composition of the Early Parenteral Nutrition. PLoS ONE 8(8): e72880. menghindari gangguan
doi:10.1371/journal.pone.0072880 keseimbangan pada Ca
http://journals.plos.org/plosone/article?id=info:doi/10.1371/journal.pone.0072880 dan Phosphat 34
Nutria Widya Purna Anggraini
Absorpsi Asam Amino
Asam amino diserap di
usus halus
2.
• Susu Formula digunakan sebagai pengganti ASI saat
bayi tidak bisa mendapatkan ASI
3.
• Formula asam amino merupakan formula hipoalergik
dengan komposisi nutrisi sesuai standar formula bayi
namun dengan kandungan protein yang lebih kecil
strukturnya.
4.
• BBLSR lahir prematur dengan belum sempurnanya
organ sistem pencernaan serta mulai beradaptasi
dengan lingkungan ekstrauterin
39
Nutria Widya Purna Anggraini
PRINSIP NUTRISI
PADA BAYI PREMATUR
TUJUAN
• Pertumbuhan • Outcome :
seimbang Tumbuh
dengan kembang sesuai
pertumbuhan anak seumur
intrauterine
1 2
The preferred food for premature infants is fortified human milk from the
infant's own mother, or, alternatively, formula designed for premature infants.
40
Nutria Widya Purna Anggraini
ASI PREMATUR
- ASI dan air susu mamalia lain : SPESIES SPESIFIC
- Bayi Prematur paling baik diberikan ASI dari ibu
yang melahirkannya (ASI PREMATUR)
- Menyesuaikan kebutuhan pada bayi
Energi (kkal/dl) 48 58 59 71 62 71 62 70
Lemak (g/dl) 1,85 3,00 2,9 4,14 3,06 4,33 3,05 4,09
Protein (g/dl) 1,87 2,10 1,7 1,86 1,52 1,71 1,29 1,41
Laktosa (g/dl) 5,14 5,04 5,98 5,55 6,00 5,63 6,51 5,97
(Anderson GH, Atkinson SA, Bryan MH. Energy and macronutrient
content of human milk during early lactation from mothers giving
birth prematurly and at term. 1981)
42
Nutria Widya Purna Anggraini
43
Nutria Widya Purna Anggraini
Pada tahap awal BUTUH
BAYI PREMATUR perlu
PROTEIN-ASAM AMINO
dukungan nutrisi pada tahap
TINGGI utk mempercepat
awal, peralihan, dan tumbuh
pencapaian nutrisi optimal
kejar
untuk homeostasis
Protein berlebihan yg
Kurangnya protein akan
diberikan tahap awal maturitas
berakibat pertumbuhan sel
oragn blm sempurna
terganggu seluruh sistem
gangguan keseimbangan
tubuh (otak, sal cerna)
elektrolit, nitrogen imbalance
44
Nutria Widya Purna Anggraini
TERIMA KASIH
45
Nutria Widya Purna Anggraini