Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kebutuhan Dasar
Manusia yang diampu oleh :
Duwi Pudji Astuti., S.Kep., Ns., M.Kep

Disusun Oleh :

FIRANANDA RANI T. P27220019110


LIA AYU PUSPITASARI P27220019116
ROSYDAH NUR LESTARI P27220019130
TIARA RIZKANANDA I. P27220019135

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2019

KATA PENGANTAR

i
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala, Rabb
Penguasa alam, Rabb yang tiada henti-hentinya memberikan kenikmatan dan
karunia kepada semua makhluk-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas
makalah seminar ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarganya, para sahabatnya, serta
orang-orang yang mengikuti risalahnya hingga akhir zaman.
Alhamdulillah, dengan izin Allah kami telah menyelesaikan tugas makalah
kesehatan mengenai “Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan
Kebutuhan Rasa Aman Nyaman (Personal Hygiene)” Penyusunan makalah ini
dapat terwujud tak lepas dari bimbingan, pengarahan, dan bantuan dari Ibu Duwi
Pudji Astuti., S.Kep., Ns., M.Kep selaku dosen mata kuliah Kebutuhan Dasar
Manusia.
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan, karena
keterbatasan kemampuan maupun pengalaman kami. Maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi memperbaiki kekurangan
ataupun kekeliruan yang ada. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para mahasiswa untuk menambah wawasan dalam bidang kesehatan.

Surakarta, 20 Oktober 2019

Penulis

DAFTAR ISI

ii
COVER....................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang................................................................................................1

B. Rumusan masalah...........................................................................................1

C. Tujuan.............................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. TINJAUAN TEORI KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE

A. Pengertian Personal Hygiene.....................................................................3

B. Penyebab Personal Hygiene.......................................................................3

C. Tanda dan Gejala Personal Hygiene............................................................4

D. Dampak Personal Hygiene...........................................................................5

2. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian.................................................................................................5

B. Diagnosa...................................................................................................7

C. Perencanaan dan Implementasi.................................................................7

D. Evaluasi.....................................................................................................8

BAB III KASUS

iii
A.Ilustrasi Kasus...............................................................................................9

B.Analisis Data.................................................................................................10

BAB IV HASIL DISKUSI.........................................................................................

................................................................................................................................13

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................................14

B..Saran.............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................15

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting
dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan
psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat berpengaruh berbagai macam hal
diantaranya kebudayaan, sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap
kesehatan, serta perkembangan zaman.
Praktik hygiene sama dengan peningkatan kesehatan. Dengan
implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga untuk
melakukan tindakan itu dalam lingkungan rumah sakit, perawat menambah
tingkat kesembuhan pasien. Dengan mengajarkan cara hygiene pada pasien,
pasien akan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan dan partisipan dalam
perawatan diri ketika memungkinkan.
Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan.
Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele,
padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara
umum.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep kebutuhan personal hygiene?

2. Bagaimana konsep asuhan keperawatan terhadap pasien dengan gangguan

kebutuhan personal hygiene?

3. Bagaimana asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien dengan

gangguan kebutuhan personal hygiene?

1
C. Tujuan

1. Mengetahui konsep kebutuhan personal hygiene

2. Mengetahui konsep asuhan keperawatan terhadap pasien dengan gangguan

kebutuhan personal hygiene.

3. Mengetahui asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien dengan

gangguan kebutuhan personal hygiene.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. TINJAUAN TEORI KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE

A. Pengertian Personal Hygiene

Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani, berasal dari kata

Personal yang artinya perorangan dan Hygiene berarti sehat. Dari pernyataan

tersebut dapat diartikan bahwa kebersihan seseorang atau personal hygiene

adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang

untuk kesejahteraan, baik fisik maupun psikisnya.

B. Penyebab Personal Hygiene

1. Praktik Sosial
Personal hygiene atau kebersihan diri seseoarng sangat mempengaruhi
praktik sosial seseorang. Misalnya saja anak-anak terpengaruh praktik
hygiene dari keluarga seperti frekuensi mandi, waktu mandi, dan jenis
hygiene mulut.
2. Praktik Pribadi
Setiap klien memiliki pilihan dalam praktik personal hygienenya. Seperti
kapan dia harus mandi, bercukur, dan perawatan rambut.
3. Citra Tubuh
Cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuhnya dan sangat
mempengaruhi dalam praktik hygiene.
4. Status Sosial Ekonomi
Sosial ekonomi yang rendah memungkinkan hygiene perorangan rendah
pula. Seperti dalam pemenuhan kebutuhan praktik hygiene, yaitu sabun,
sampo, dan pasta gigi.
5. Pengetahuan dan Motivasi

3
Sebagai seorang perawat yang bisa dilakukan dalam hal ini adalah
mendiskusikannya dengan klien, memeriksa kebutuhan praktik hygiene
klien dan memberikan informasi yang tepat dan adekuat kepada klien,
tetapi bagaimanapun juga kembalinya adalah klien, bahwa klienlah yang
berperan penting dalam menentukan kesehatan dirinya.
6. Variabel Budaya
Kepercayaan budaya dan nilai pribadi klien akan mempengaruhi
perawatan hygiene seseorang. Di Asia kebersihan dipandang penting bagi
kesehatan sehingga mandi bisa dilakukan 2-3 kali dalam sehari,
sedangkan di Eropa mungkin hanya mandi sekali dalam sehari. Beberapa
budaya memungkinkan juga menganggap bahwa kesehatan dan
kebersihan tidaklah penting.
7. Kondisi Fisik
Klien dengan keterbatasan fisik biasanya tidak memiliki energi dan
ketangkasan untuk melakukan hygiene. Contohnya pada pasien yang
terpasang traksi/gips, atau terpasang infus intravena. Klien di bawah efek
sedasi tidak memiliki koordinasi mental untuk melakukan perawatan diri.
Penyakit kronis (jantung, kanker, neurologis, psikiatrik) sering
melelahkan klien. Genggaman yang melemah akibat artritis, stroke, atau
kelainan otot menghambat klien dalam pelaksanaan hygiene seperti
menggunakan sikat gigi, memakai handuk, menyisir, dsb.

C. Tanda dan Gejala Personal Hygiene


Gejala dan Tanda Mayor
 Subjektif : Menolak melakukan perawatan diri
 Objektif : Tidak mampu mandi/mengenakan pakaian/makan/ke
toilet/berhias secara mandiri dan minat melakukan perawatan diri
kurang.

D. Dampak Personal Hygiene

4
1. Dampak Fisik
Gangguan fisik yang sering terjadi adalah: gangguan integritas kulit,
gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan
gangguan fisik pada kuku.

2. Gangguan Psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa aman nyaman, keebutuhan dicintai dan
mencintai, aktualisasi diri menurun, dan gangguan dalam interaksi sosial.

2. TEORI TENTANG ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KLIEN


GANGGUAN PERSONAL HYGIENE
A. Pengkajian
1. Riwayat keperawatan
a. Masalah yang berhubungan dengan hygiene
1) Apakah anda melihat adanya perubahan kenyamanan dalam kulit
anda? (misal iritasi, gatal, lengket, berbau, dsb.)
2) Apakah ada perubahan dalam kebutuhan perawatan mulut?
3) Apakah anda merasakan berkurangnya kemampuan anda dalam
melakukan tindakan hygiene?
4) Apakah anda membutuhkan bantuan dalam tindakan hygiene?
b. Perubahan fisik selama hygiene
1) Apakah aktivitas hygiene menimbulkan gejala seperti sesak
napas, nyeri, atau kelelahan?
2) Jika anda merasakan lelah atau tidak nyaman selama praktik
hygiene, apa yang bisa kami lakukan untuk meminimalkan gejala
ini?
3) Aspek hygiene apakah yang memperburuk rasa tidak nyaman
yang anda rasakan?

5
c. Bantuan Hygiene
1) Apakah anda membutuhkan orang dengan gender yang sama atau
keluarga untuk membantu perawatan hygiene?
2) Aspek hygiene pribadi apakah yang menurut anda harus
dilaksanakan?
3) Bagaimana saya dapat membantu perawatan hygiene anda agar
lebih baik?
d. Pola kebersihan tubuh
1) Berapa kali anda melakukan tindakan hygiene (mis. Mandi, gosok
gigi, keramas, potong kuku, ganti pakaian), dalam
sehari/seminggu?
2) Apakah bisa anda lakukan sendiri, atau dengan bantuan orang
lain?
e. Perlengkapan personal hygiene yang dipakai
1) Perlengkapan personal hygiene apa yang anda pakai?
2) Apakah peralatan sudah sesuai dan mencukupi, bagaimana
mencukupi kekurangan perlengkapan?
3) Perlengkapan personal hygiene apa yang anda butuhkan dalam
pelaksanaan hygiene saat ini?
f. Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
1) Apakah ada faktor-faktor yang mempengaruhi praktik hygiene
anda?
2) Bagaimana faktor-faktor tersebut dapat berpengaruh terhadap
praktik hygiene anda?

B. Diagnosa

6
Masalah keperawatan untuk gangguan keperawatan diri menurut

Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) meliputi mandi, makan,

dan berpakaian. Contoh diagnosa-diagnosa yang berhubungan dengan

masalah hygiene:

1. Defisit perawatan diri

2. Gangguan membran mukosa mulut

3. Resiko/gangguan integritas kulit

4. Resiko infeksi

5. Gangguan body image

6. Defisit pengetahuan tentang praktik hygiene

7. Nyeri

8. Perubahan perfusi jaringan perifer

C. Perencanaan dan Implementasi

Pada tahap ini, informasi disusun dari berbagai macam sumber.

Implementasi keperawatan didasarkan pada diagnosa keperawatan yang

didapatkan dari pengkajian dan perencanaan yang telah disusun

sebelumnya.

Secara prinsip, implementasi keperawatan pada praktik hygiene

mengacu pada berbagai masalah kebersihan pada kulit, kuku, gigi dan

mulut, rambut, dan penginderaan (mata, telinga, dan hidung). Tujuan

implementasi keperawatan adalah menghilangkan kegelisahan dan

membentuk kenyamanan serta ketenangan klien. Selain itu juga membantu

dan mempersiapkan klien sehingga mereka mampu melakukan perawatan

hygiene sendiri. Dalam melakukan implementasi keperawatan perlu

7
mempertimbangkan kondisi fisik klien, dan keterlibatan klien maupun

keluarga dalam proses perawatan, hal ini sangat berguna dalam rangka

menghindari ketergantungan klien dalam pemberian pelayanan

keperawatan, dan terhadap praktik hygiene yang bisa dilakukan.

D. Evaluasi

1. Inspeksi kondisi integumen, kuku, rongga mulut, dan indera klien..

2. Menentukan apakah kenyamanan klien meningkat.

3. Meminta klien untuk mendemonstrasikan ketrampilan perawatan

hygiene diri.

4. Menanyakan apakah harapan klien telah tercapai.

Selama evaluasi, pertimbangkan tujuan perawatan dan evaluasi

apakah hasil yang diharapkan telah tercapai. Pendekatan berfikir kritis

mempertimbangkan semua faktor saat mengevaluasi pelayanan klien.

Dasar pengetahuan perawat dan pengalamannya merupakan perspektif

penting saat menganalisis data pengkajian klien. Aspek akhir dari evaluasi

akan menentukan apakah harapan klien tentang hygiene telah terpenuhi.

Harapan klien merupakan pedoman penting untuk menentukan

kepuasannya.

8
BAB III

ANALISIS KASUS

Nn. W umur 27 tahun dirawat di bangsal penyakit dalam, Nn. W tampak


tiduran, rambut tidak rapi, dan terpasang infus di tangan sebelah kiri. Ketika
perawat jaga siang akan melakukan mandi seka di Nn. W, pasien menolak karena
badan terasa lemas.

A. Pengkajian
1. Identitas pasien
Nama : Nn. W
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 27 tahun
Status perkawinan : Belum Menikah
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Ruangan / kamar : Ruang Kamboja
Tanggal pengkajian : 19-10-2019

2. Keluhan utama
Pada saat pengkajian, Nn. W mengatakan bahwa dia merasa lemas
sehingga menolak untuk mandi seka.

3. Pengkajian fisik
a. Keadaan Umum
Sadar penuh
b. Pemeriksaan head to toe

Kepala dan rambut


 Kulit kepala : kotor
 keadaan rambut : rambut berantakan dan kotor
 Bau rambut : berbau
 Warna kulit: sawo matang

9
Wajah
 Warna kulit: sawo matang
 Struktur wajah: simetris

Mulut dan faring


 Keadaan bibir: simetris, mukosa bibir kering
 Keadaan gusi dan gigi : kotor dan bau
 Keadaan lidah : kotor

Pemeriksaan integument
 Kebersihan : terlihat kotor berdaki, kering
 Kehangatan : hangat
 Warna : sawo matang
 Kelembaban : kulit kering

B. Analisis Data

Hari/
Tangga Data Etiologi Masalah Keperawatan
l
Data Subyektif : Koping individu tidak Gangguan pemenuhan
Sabtu/ Klien mengatakan efektif perawatan diri
19 dirinya malas mandi
Oktobe dan berdandan
r 2019 karena badannya
terasa lemas Gangguan konsep diri :

Data Obyektif : Keterbatasan


• Klien terlihat menggerakan tubuh
kotor dan berantakan karena badan terasa
• Badannya bau lemas
dan kotor
• Rambut tidak rapi

Gangguan pemenuhan
perawatan diri

C. Diagnosa Keperawatan

Gangguan dalam pemenuhan kebutuhan perawatan diri.

10
D. Perencanaan dan Implementasi

Tand
Hari/
Tujuan dan Intervensi a
Tangga Rasional
Kriteria Hasil keperawatan Tang
l
an

Minggu Masalah dalam *Observasi:


/ 20 gangguan - Monitor tingkat - Pemantauan
Oktobe kebutuhan kemandirian kebutuhan
r 2019 kebersihan diri - Monitor kebersihan diri
agar dapat kebersihan tubuh
teratasi agar - Monitor
tidak terjadi integritas kulit
penurunan - Identifikasi
kualitas budaya dalam
kebersihan diri membantu
yang semakin kebersihan diri
buruk, dengan - Identifikasi
kriteria hasil : kebutuhan alat
bantu kebersihan
- klien tampak diri
bersih dan rapi
*Terapiutik:
- gangguan - Sediakan - Pemantauan
kebutuhan lingkungan yang aktivitas
personal privasi dengan pasien
hygiene dapat suasan nyaman
teratasi dengan dan rileks - Menuliskan
baik - Siapkan hasil setiap
keperluan pribadi pemeriksaan
sesuai dengan
kebutuhan
- Dampingi dalam
melakukan
perawatan diri
hingga mandiri
- Pertahankan
kebiasaan
kebersihan diri
- Jadwalkan
rutinitas

11
perawatan
kebersihan diri

*Edukasi:
- Anjurkan - Pemberian
melakukan edukasi
perawatan diri kepada pasien
secara konsisten dan keluarga
sesuai tentang
kemampuan perawatan
- Jelaskan manfaat kebersihan diri
mandi dan
dampak ntidak
mandi terhadap
kesehatan
- Ajarkan kepada
keluarga cara
memandikan
pasien

E. Evaluasi
Evaluasi pada kasus kebutuhan personal hygiene dalam tubuh yaitu mengacu
pada kriteria hasil yaitu :
1. Subjektive : pasien mengtakan bahwa badannya lemas sehingga
menolak untuk mandi seka.
2. Objektive : -bau badan tidak enak
-rambut kotor dan tidak tertata rapi

3. Analisis : masalah sudah teratasi sebagian


4. Planning : implementasi masih terus dilakukan hingga kondisi pasien
benar-benar pulih

12
BAB IV
HASIL DISKUSI

Apakah yang dimaksud dengan mandi seka?

Mandi seka merupakan salah satu perawatan pasien dengan gangguan


kebutuhan personal hygiene. Mandi seka dilakukan dengan cara membasahi
waslap atau handuk yang kemudian di lap atau di seka pada tubuh pasien secara
perlahan, mulai dari wajah,sudut mata,lubang hidung kemudian ke bagian tubuh,
dilanjutkan ke genital baru terakhir ke bagian kaki.

13
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kebersihan seseorang atau personal hygiene adalah suatu tindakan untuk


memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan, baik
fisik maupun psikisnya.

Setelah dilakukan proses keperawatan pada Nn. W yang dimulai dari


pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi maka dapat
disimpulkan diagnosa keperawatan yang diperoleh dari Nn. W adalah
gangguan pemenuhan perawatan diri.

Gangguan personal hygiene ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,


antara lain praktik sosial, pilihan pribadi, citra tubuh, status sosial ekonomi,
pengetahuan dan motivasi, variabel budaya, dan kondisi fisik. Yang juga
mempunyai dampak terhadap fisik dan psikososial

B. Saran
1. Bagi perawat
Perawat sebaiknya memperhatikan personal hygiene klien dalam
penanganan kasus gangguan pemenuhan perawatan diri. Perawat
harus melakukan intervensi dengan tepat dan sesuai dengan yang
sudah ditentukan. Diharapkan, klien mengerti dan dapat
menerapkannya meskipun tidak ada perawat.
2. Bagi Praktek Keperawatan
Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat memeberikan informasi dan
masukan bagi tenaga kesehatan di rumah sakit maupun di tengah-

14
tengah masyarakat supaya mengetahui perawatan diri yang
dibutuhkan oleh pasien.

15
DAFTAR PUSTAKA

Persatuan Perawat Nasional Indonesia.2017. Standar Diagnosis


Keperawatan Indonesia. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Indonesia.

Persatuan Perawat Nasional Indonesia.2018. Standar Interfensi


Keperawatan Indonesia. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Indonesia.

Persatuan Perawat Nasional Indonesia.2018. Standar Luaran


Keperawatan Indonesia. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Indonesia.

Isro’in, Laily dan Sulistyo Andarmoyo. 2012. Personal Hygiene : Konsep,


Proses, dan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan. Yogyakarta : Graha
Ilmu.

16

Anda mungkin juga menyukai