Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kebutuhan Dasar
Manusia yang diampu oleh :
Duwi Pudji Astuti., S.Kep., Ns., M.Kep
Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
i
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu Wa Taala, Rabb
Penguasa alam, Rabb yang tiada henti-hentinya memberikan kenikmatan dan
karunia kepada semua makhluk-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas
makalah seminar ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi
Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, keluarganya, para sahabatnya, serta
orang-orang yang mengikuti risalahnya hingga akhir zaman.
Alhamdulillah, dengan izin Allah kami telah menyelesaikan tugas makalah
kesehatan mengenai Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan
Kebutuhan Rasa Aman Nyaman (Personal Hygiene) Penyusunan makalah ini
dapat terwujud tak lepas dari bimbingan, pengarahan, dan bantuan dari Ibu Duwi
Pudji Astuti., S.Kep., Ns., M.Kep selaku dosen mata kuliah Kebutuhan Dasar
Manusia.
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan, karena
keterbatasan kemampuan maupun pengalaman kami. Maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi memperbaiki kekurangan
ataupun kekeliruan yang ada. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para mahasiswa untuk menambah wawasan dalam bidang kesehatan.
Penulis
DAFTAR ISI
ii
COVER....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang................................................................................................1
B. Rumusan masalah...........................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................2
A. Pengkajian.................................................................................................5
B. Diagnosa...................................................................................................7
D. Evaluasi.....................................................................................................8
iii
A.Ilustrasi Kasus...............................................................................................9
B.Analisis Data.................................................................................................10
................................................................................................................................13
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................14
B..Saran.............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................15
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting
dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan
psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat berpengaruh berbagai macam hal
diantaranya kebudayaan, sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap
kesehatan, serta perkembangan zaman.
Praktik hygiene sama dengan peningkatan kesehatan. Dengan
implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga untuk
melakukan tindakan itu dalam lingkungan rumah sakit, perawat menambah
tingkat kesembuhan pasien. Dengan mengajarkan cara hygiene pada pasien,
pasien akan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan dan partisipan dalam
perawatan diri ketika memungkinkan.
Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan.
Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele,
padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara
umum.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep kebutuhan personal hygiene?
1
C. Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Personal yang artinya perorangan dan Hygiene berarti sehat. Dari pernyataan
1. Praktik Sosial
Personal hygiene atau kebersihan diri seseoarng sangat mempengaruhi
praktik sosial seseorang. Misalnya saja anak-anak terpengaruh praktik
hygiene dari keluarga seperti frekuensi mandi, waktu mandi, dan jenis
hygiene mulut.
2. Praktik Pribadi
Setiap klien memiliki pilihan dalam praktik personal hygienenya. Seperti
kapan dia harus mandi, bercukur, dan perawatan rambut.
3. Citra Tubuh
Cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuhnya dan sangat
mempengaruhi dalam praktik hygiene.
4. Status Sosial Ekonomi
Sosial ekonomi yang rendah memungkinkan hygiene perorangan rendah
pula. Seperti dalam pemenuhan kebutuhan praktik hygiene, yaitu sabun,
sampo, dan pasta gigi.
5. Pengetahuan dan Motivasi
3
Sebagai seorang perawat yang bisa dilakukan dalam hal ini adalah
mendiskusikannya dengan klien, memeriksa kebutuhan praktik hygiene
klien dan memberikan informasi yang tepat dan adekuat kepada klien,
tetapi bagaimanapun juga kembalinya adalah klien, bahwa klienlah yang
berperan penting dalam menentukan kesehatan dirinya.
6. Variabel Budaya
Kepercayaan budaya dan nilai pribadi klien akan mempengaruhi
perawatan hygiene seseorang. Di Asia kebersihan dipandang penting bagi
kesehatan sehingga mandi bisa dilakukan 2-3 kali dalam sehari,
sedangkan di Eropa mungkin hanya mandi sekali dalam sehari. Beberapa
budaya memungkinkan juga menganggap bahwa kesehatan dan
kebersihan tidaklah penting.
7. Kondisi Fisik
Klien dengan keterbatasan fisik biasanya tidak memiliki energi dan
ketangkasan untuk melakukan hygiene. Contohnya pada pasien yang
terpasang traksi/gips, atau terpasang infus intravena. Klien di bawah efek
sedasi tidak memiliki koordinasi mental untuk melakukan perawatan diri.
Penyakit kronis (jantung, kanker, neurologis, psikiatrik) sering
melelahkan klien. Genggaman yang melemah akibat artritis, stroke, atau
kelainan otot menghambat klien dalam pelaksanaan hygiene seperti
menggunakan sikat gigi, memakai handuk, menyisir, dsb.
4
1. Dampak Fisik
Gangguan fisik yang sering terjadi adalah: gangguan integritas kulit,
gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan
gangguan fisik pada kuku.
2. Gangguan Psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa aman nyaman, keebutuhan dicintai dan
mencintai, aktualisasi diri menurun, dan gangguan dalam interaksi sosial.
5
c. Bantuan Hygiene
1) Apakah anda membutuhkan orang dengan gender yang sama atau
keluarga untuk membantu perawatan hygiene?
2) Aspek hygiene pribadi apakah yang menurut anda harus
dilaksanakan?
3) Bagaimana saya dapat membantu perawatan hygiene anda agar
lebih baik?
d. Pola kebersihan tubuh
1) Berapa kali anda melakukan tindakan hygiene (mis. Mandi, gosok
gigi, keramas, potong kuku, ganti pakaian), dalam
sehari/seminggu?
2) Apakah bisa anda lakukan sendiri, atau dengan bantuan orang
lain?
e. Perlengkapan personal hygiene yang dipakai
1) Perlengkapan personal hygiene apa yang anda pakai?
2) Apakah peralatan sudah sesuai dan mencukupi, bagaimana
mencukupi kekurangan perlengkapan?
3) Perlengkapan personal hygiene apa yang anda butuhkan dalam
pelaksanaan hygiene saat ini?
f. Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
1) Apakah ada faktor-faktor yang mempengaruhi praktik hygiene
anda?
2) Bagaimana faktor-faktor tersebut dapat berpengaruh terhadap
praktik hygiene anda?
B. Diagnosa
6
Masalah keperawatan untuk gangguan keperawatan diri menurut
masalah hygiene:
4. Resiko infeksi
7. Nyeri
sebelumnya.
mengacu pada berbagai masalah kebersihan pada kulit, kuku, gigi dan
7
mempertimbangkan kondisi fisik klien, dan keterlibatan klien maupun
keluarga dalam proses perawatan, hal ini sangat berguna dalam rangka
D. Evaluasi
hygiene diri.
penting saat menganalisis data pengkajian klien. Aspek akhir dari evaluasi
kepuasannya.
8
BAB III
ANALISIS KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas pasien
Nama : Nn. W
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 27 tahun
Status perkawinan : Belum Menikah
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Ruangan / kamar : Ruang Kamboja
Tanggal pengkajian : 19-10-2019
2. Keluhan utama
Pada saat pengkajian, Nn. W mengatakan bahwa dia merasa lemas
sehingga menolak untuk mandi seka.
3. Pengkajian fisik
a. Keadaan Umum
Sadar penuh
b. Pemeriksaan head to toe
9
Wajah
Warna kulit: sawo matang
Struktur wajah: simetris
Pemeriksaan integument
Kebersihan : terlihat kotor berdaki, kering
Kehangatan : hangat
Warna : sawo matang
Kelembaban : kulit kering
B. Analisis Data
Hari/
Tangga Data Etiologi Masalah Keperawatan
l
Data Subyektif : Koping individu tidak Gangguan pemenuhan
Sabtu/ Klien mengatakan efektif perawatan diri
19 dirinya malas mandi
Oktobe dan berdandan
r 2019 karena badannya
terasa lemas Gangguan konsep diri :
Gangguan pemenuhan
perawatan diri
C. Diagnosa Keperawatan
10
D. Perencanaan dan Implementasi
Tand
Hari/
Tujuan dan Intervensi a
Tangga Rasional
Kriteria Hasil keperawatan Tang
l
an
11
perawatan
kebersihan diri
*Edukasi:
- Anjurkan - Pemberian
melakukan edukasi
perawatan diri kepada pasien
secara konsisten dan keluarga
sesuai tentang
kemampuan perawatan
- Jelaskan manfaat kebersihan diri
mandi dan
dampak ntidak
mandi terhadap
kesehatan
- Ajarkan kepada
keluarga cara
memandikan
pasien
E. Evaluasi
Evaluasi pada kasus kebutuhan personal hygiene dalam tubuh yaitu mengacu
pada kriteria hasil yaitu :
1. Subjektive : pasien mengtakan bahwa badannya lemas sehingga
menolak untuk mandi seka.
2. Objektive : -bau badan tidak enak
-rambut kotor dan tidak tertata rapi
12
BAB IV
HASIL DISKUSI
13
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi perawat
Perawat sebaiknya memperhatikan personal hygiene klien dalam
penanganan kasus gangguan pemenuhan perawatan diri. Perawat
harus melakukan intervensi dengan tepat dan sesuai dengan yang
sudah ditentukan. Diharapkan, klien mengerti dan dapat
menerapkannya meskipun tidak ada perawat.
2. Bagi Praktek Keperawatan
Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat memeberikan informasi dan
masukan bagi tenaga kesehatan di rumah sakit maupun di tengah-
14
tengah masyarakat supaya mengetahui perawatan diri yang
dibutuhkan oleh pasien.
15
DAFTAR PUSTAKA
16