Selamat Menyimak :)
Kelompok 2
Pengampu : Bpk. Raharjo, S.Pd., M.Pd
Anggota :
GLORIA SHABATINI P27220019111
ILMA YOSI SYAHIDA P27220019114
MIRRA RUDMATIN I P27220019121
RENADINE SOVIANITA M P27220019126
SOFIYATUL HIDAYAH P27220019132
SULHA AWALIYAH P27220019132
YULIANA NUR KHOLIFAH P27220019139
1. Pengertian 3. Sistem
Dan Sejarah Norma
HUKUM 5.Tata Urutan
• Sumber Perundang-
Hukum 2. Perwujudan • Pengertian 4. Makna undangan
• Pancasila Konstitusi
• kelompok
sebagai • Proklamasi kemerdekaan. tingkatan • Secara Umum
sumber • Dekrit presiden
Hukum • Pengertian • Menurut pendapat
• UUD, proklamasi, termasuk • Konstitusi yang para ahli
pembukaan, batang tubuh, sekarang berlaku
dan penjelasannya. di Indo
• Surat perintah • Perubahan
Amandemen
Sumber Hukum
Sumber hukum dalam pengertiannya adalah “asalnya hukum”. Ialah
berupa keputusan penguasa yang berwenang untuk memberikan keputusan. Pancasila Sebagai Sumber Hukum
Keputusan dari penguasa yang berwenang dapat berupa peraturan maupun
ketetapan.
Kemudian para ahli sosiologi dan atropologi sumber hukum adalah artinya bahwa segala peraturan perundang-undangan yang
masyarakat dengan segala lembaga sosial didalamnya . Lalu bagi ahli agama berlaku di Indonesia harus bersumberkan Pancasila atau tidak
menjadikan sumber hukum adalah kita suci yang tertera serta dasar-dasar
bertentangan dengan Pancasila. Pancasila sebagai ketentuan
agamanya. Berikutnya bagi ahli hukum sumber hukum adalah perasaan
hukum yang tertuang dalam suatu bentuk yang menyebabkan berlaku dan
tertinggi tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, kemudian
ditaati seseorang. dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran UUD
Jadi berdasarkan uraian-uraian diatas dapat disimpulkan suumber hukum 1945 yang pada akhirnya di operasionalkan dalam bentuk
adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang mengikat dan hukum dan peraturan positif di bawahnya.
memaksa, sehingga apabila melanggarnya akan menimbulkan sanksi yang
tegas dan nyata bagi pelanggarnya.
99 25 56
8 6 2
Pancasila Sebagai Sumber Hukum
1 3
2 Undang-udang dasar, 4.
Proklamasi
proklamasi, termasuk
kemerdekaan 17 Dekrit presiden 5 Surat perintah 11
pembukaan, batang tubuh, dan
Agustus 1945 Juli 1959 Maret 1966
penjelasannya
Untuk mewujudkan tujuan Proklamasi tersebut, menetapkan tiga hal: sumber dari segala hukum yang meliputi pandangan Inti pokok dari Surat Perintah 11
hidup, kesadaran dan cita hukum, cita moral yang Maret 1966 (Supersemar) adalah
maka pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI a. pembubaran Konstituante; mengenai kemerdekaan individu, kemerdekaan bangsa, perintah kepada Letjen Soeharto
menetapkan Undang-undang Dasar Kesatuan b. berlakunya kembali UUD Mentri/Panglima Angkatan Darat,
perikemanusiaan, keadilan sosial, perdamaian nasional
Republik Indonesia, yang terdiri dari 1945 dan tidak berlakunya dan mondial, cita politik mengenai sifat, bentuk, dan untuk atas nama Presiden/Panglima
Pembukaan, Batang Tubuh dan Penjelasannya. lagi Undang-Undang Dasar tujuan negara, kehidupan kemasyarakatan, keagamaan Tinggi ABRI/Pemimpin Besar
Kemudian atas dasar aturan Peralihan UUD Sementara 1950; dan sebagai pengejawantahan dari budi nurani manusia telah Revolusi (PBR) Soekarno, agar
1945 itu, PPKI telah pula memilih Soekarno dimumikan dan dipadatkan menjadi dasar negara mengambil segala tindakan yang
c. pembentukan Majelis Pancasila. dianggap perlu, untuk terjaminnya
sebagai Presiden pertama Republik Indonesia
Permusyawaratan Rakyat Pancasila yang menjiwai Proklamasi Kemerdekaan 17 keamanan dan ketenangan serta
dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden.
Sementara (MPRS) dan Agustus 1945, diuraikan terinci dalam Pembukaan UUD kestabilan jalanya pemerintahan dan
Dengan demikian Negara dan Hukum Nasional 1945 yang mengandung nilai-nilai Pancasila, selanjutnya
Dewan Pertimbangan Agung revolusi, demi untuk keutuhan bangsa
kita lahir pada saat ”Declaratoin of dijabarkan dalam Pasal-Pasal dari Batang Tubuh UUD
Sementara (DPAS). dan negara Republik Indonesia dan
Independence” yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945. melaksanakan dengan pasti segala
1945. ajaran PBR
Hukum berisi norma-norma yang merupakan pedoman untuk bertingkah laku . Hans Kelsen (2008) seorang ahli
filsafat hukum dari Jerman menyatakan bahawa norma hukum itu berjenjang dan bertingkat. Norma hukum pada suatu
negara membentuk kesatuan tata hukum yang berpuncak pada Groundnorm. Hans Nawiasky mengembangkan lebih lanjut
teori Hans Kelsen bahwa jenjang norma sebagaimana dikemukakan Hans Kelsen itu berkelompok-kelompok yang terdiri
dari empat tingkat. Sedangkan Hans Kelsen tidak membedakan dalam kelompok-kelompok sehingga jenjang itu sifatnya
umum ada dua tingkat saja yaitu Grundnorm dan Norm. Menurut Hans Nawiaski norma tertinggi dan merupakan
kelompok pertama atau norma fundamental negara. Sebagai pokok fundamental negara Joeniarto menyebutkan sebagai
norma pertama.
Kelompok Tingkatan :
1. Norma Fundamental Negara
2. Aturan dasar/pokok negara
3. Undang-Undang
4. Aturan pelaksana atau aturan otonomi
Konstitusi di Indonesia yang berlaku sekarang ini adalah Undang-Undang Dasar 1945. Dalam
sejarahnya kita pernah menggunakan tiga macam konstitusi yaitu :
1. 2. 3. 4.
18 Agustus 1945 sampai 27 27 Desember 1949 sampai 16 Agustus 1950 sampai 5 5 Juli 1959 sampai sekarang
September 1949 15 Agustus 1950 Juli 1959 menggunakan menggunakan kembali UUD
menggunakan UUD 1945 menggunakan konstitusi RIS Undang-Undang Dasar 1945
(KRIS) 1949 Sementara (UUDS) 1950
UUD 1945 sebagai konstitusi negara Republik Indonesia sampai saat ini telah mengalami 4 kali
amandemen (perubahan) yang terjadi di era reformasi. Keempat amandemen tersebut adalah :
1. 2. 3. 4.
Amandemen pertama terjadi Amandemen kedua terjadi Amandemen ketiga terjadi ,Amandemen keempat
pada sidang umum MPR, pada sidang tahunan MPR, pada sidang tahunan MPR, terjadi pada sidang tahunan
disyahkan 19 Oktober 1999 disyahkan 18 Agustus 2000 disyahkan 10 Nopember MPR, disyahkan 10 Agustus
2001 2002
Dengan ditetapkannya perubahan Undang Undang Dasar ini maka berdasarkan pada Pasal 2 Aturan Tambahan, Undang
Undang Dasar Republik Indonesia adalah naskah yang terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal. Pembukaan terdiri dari 4
alenia dan pada bagian Pasal terdiri atas 20 bab, 73 pasal, 3 pasal aturan peralihan dan 2 pasal aturan tambahan.
Ada 7 catatan yang diberikan oleh Maria Farida yang sejalan dengan pemikiran A. Hammid :
4. Istilah " tata urutan " yang sebaiknya diganti dengan " 5. Institusi Menteri tidak tepat dimasukkan dalam 6. Perkataan " dan lain-lain " tidak tepat
tata susunan ". susunan peraturan perundang-undangan karena karena dapat diartikan secara luas.
Istilah pertama tidak mencerminkan suatu tingkatan / institusi bersifat konkret dan merupakan perintah
jenjang dari peraturan perundang-undangab yang dari atasa kepada bawahan, padahal peraturan
mengandung fungsi, materi, dan jenis yang berbeda. perundang-undangan bersifat umum.
Pancasila sebagai sumber Sumber hukum dibagi Pancasila yang menjiwai Formalle Gesetze /
hukum di Indonesia artinya menjadi dua golongan Proklamasi Kemerdekaan 17 Undang Undang Adalah
bahwa segala peraturan yaitu : Agustus 1945, diuraikan terinci bersifat memaksa baik
perundang-undangan yang 1. Sumber hukum dalam Pembukaan UUD 1945 yang paksaan pelaksanaan
berlaku di Indonesia harus formil mengandung nilai-nilai Pancasila, dan paksaan hukuman
bersumberkan Pancasila atau 2. Sumber hukum selanjutnya dijabarkan dalam Pasal-
tidak bertentangan dengan materil Pasal dari Batang Tubuh UUD
Pancasila. 1945.