Anda di halaman 1dari 16

PANCASILA

SEBAGAI
DASAR
NEGARA
REPUBLIK
INDONESIA
Team Presentation

Salwaa Hanifah Ni’ma Khoirina Ahmad Tajuddin Muhammad Rifqi


Lathifa Segarabening Musim

21105030076 21105030075 21105030058 21105030077

2
Mengapa manusia membutuhkan negara?
Negara dibutuhkan manusia agar tercipta kondisi yang harmonis dalam
memenuhi kebutuhannya dan dalam memperjuangkan kesejahteraannya.

○ Konsep Negara
○ Menurut Diponolo (1975: 23-25) negara
adalah suatu organisasi kekuasaan yang
berdaulat yang dengan tata pemerintahan
melaksanakan tata tertib atas suatu umat di
suatu daerah tertentu.
○ Tiga unsur yang menjadi syarat mutlak
adanya negara yaitu:
a. Unsur tempat
b. Unsur manusia
c. Unsur organisasi

3
Konsep Tujuan Negara
○ Secara umum yang disarikan dari Diponolo (1975: ○ Tujuan Negara Indonesia
112-156), yaitu :
1. Melindungi segenap bangsa,
 Kekuatan, kekuasaan, dan kebesaran/keagungan.
2. Melindungi segenap tumpah darah,
 Kepastian hidup, keamanan, dan ketertiban.
3. Memajukan kesejahteraan umum,
 Keadilan.
4. Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
 Kesejahteraan dan kebahagiaan hidup.
5. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia.
 Kemerdekaan.

○ Konsep Dasar Negara


○ Secara etimologis, istilah dasar negara maknanya identik dengan istilah grundnorm (norma dasar),
rechtsidee (cita hukum), staatsidee (cita negara), philosophisce grondslag (dasar filsafat negara).
○ Secara terminologis, dasar negara dapat diartikan sebagai landasan dan sumber dalam membentuk dan
menyelenggarakan negara.

4
○ Dasar negara akan menentukan bentuk

Peran
negara, bentuk dan sistem pemerintahan,
dan tujuan negara yang ingin dicapai,
serta jalan apa yang ditempuh untuk

Dasar ○
mewujudkan tujuan suatu negara.
Indonesia sendiri memiliki dasar negara,

Negara yaitu Pancasila. Pancasila menjadi norma


hukum tertinggi dalam menjalankan
penyelenggaraan negara, artinya dalam
mengambil kebijakan harus berpedoman
kepada Pancasila.

5
Fungsi Pancasila
Sebagai Dasar Negara
1. Pancasila sebagai Identitas Bangsa Indonesia
2. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa
Indonesia
3. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Indonesia
4. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa
5. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur
Mengenal Sumber Yuridis, Historis, Sosiologis, dan Politis Pancasila sebagai Dasar Negara

1. Sumber Yuridis Pancasila sebagai Dasar Negara   2. Sumber Historis Pancasia sebagai Dasar Negara
Secara yuridis ketatanegaraan, Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia Pancasila dijadikan sebagai dasar negara, yaitu sewaktu ditetapkannya
sebagaimana terdapat pada Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun
Indonesia tahun 1945. ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 1945 pada 8 Agustus 1945. Pada mulanya, pembukaan direncanakan pada
tentang Pembentukan Perundang-undangan bahwa Pancasila merupakan sumber dari tanggal 22 Juni 1945, yang terkenal dengan Jakarta-charter (Piagam Jakarta),
segala sumber hukum negara. ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 12 tahun tetapi Pancasila telah lebih dahulu diusulkan sebagai dasar filsafat negara
2011 tentang Pembentukan Perundang-undangan bahwa Pancasila merupakan sumber Indonesia merdeka yang akan didirikan, yaitu pada 1 Juni 1945, dalam rapat
dari segala sumber hukum negara. BPUPKI.

3. Sumber Sosiologis Pancasila sebagai Dasar Negara


 Pertama, nilai-nilai ketuhanann dapat ditemukan dalam kehidupan beragama 4. Sumber Politis Pancasila sebagai Dasar Negara
masyarakat Indonesia dalam berbagai bentuk kepercayaan dan keyakinan yang Dalam Pasal 1 ayat (2) UUD 1945, terkandung makna bahwa Pancasila
berbeda-beda. menjelma menjadi asas dalam sistem demokrasi konstitusional.
 Kedua, nilai-nilai kemanusiaan universal yang bersumber dari hukum Tuhan, hukum Konsekuensinya, Pancasila menjadi landasan etik dalam kehidupan politik
alam, dan sifat-sifat sosial, dianggap penting sebagai dasar etika-politik kehidupan bangsa Indonesia. Selain itu, bagi warga negara yang berkiprah dalam sektor
bernegara dalam pergaulan dunia. pemerintah, yaitu lembaga-lembaga negara dan lembaga-lembaga
 Ketiga, nilai-nilai etis kemanusiaan harus mengakar kuat dalam lingkungan pergaulan pemerintahan, baik di pusat maupun di daerah, Pancasila merupakan norma
kebangsaan yang lebih dekat sebelum menjangkau pergaulan dunia yang lebih jauh. hukum dalam memformulasikan dan mengimplementasikan kebijakan publik
 Keempat, nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, dan nilai serta cita-cita kebangsaan itu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
dalam aktualisasinya harus menjunjung tinggi kedaulatan rakyat yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan.
 Kelima, nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai dan cita kebangsaan serta demokrasi
permusyawaratan itu memperoleh artinya sejauh dalam mewujudkan keadilan sosial.
7
Argumen tentang Dinamika Pancasia

Setelah dilaksanakan Dekrit Presiden, Pada tahun 1998 muncul


sistem demokrasi liberal ditinggalkan, gerakan reformasi yang
perdebatan tentang dasar negara di mengakibatkan Presiden
Konstituante berakhir dan kedudukan Soeharto menyatakan berhenti
Pancasila di perkuat. dari jabatan Presiden
Pada saat berdirinya negara Republik
Indonesia, bangsa Indonesia sepakat
1 3 5
pengaturan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara berlandaskan
Pancasila dan UUD 1945.

2 4 6

Pada pemerintahan Presiden Soeharto, Pada tahun 2004 sampai


November 1945 sampai menjelang ditegaskan bahwa Pancasila sebagai dasar sekarang, berkembang gerakan
ditetapkannya Dekrit Presiden negara akan dilaksanakan secara murni dan para akademisi dan pemerhati
pada 5 Juli 1959, pemerintah konsekuen. Namun, akhirnya dianggap serta pencinta Pancasila yang
Indonesia mempraktikkan sistem menyimpang dari garis politik Pancasila dan kembali menyuarakan
UUD 1945. Beliau dianggap cenderung Pancasila sebagai dasar negara
demokrasi liberal. melalui berbagai kegiatan
melakukan praktik liberalisme-kapitalisme
dalam mengelola negara. seminar dan kongres

8
Argumen tentang Tantangan
terhadap Pancasila
 Dilihat dari kehidupan masyarakat, terjadi  Dalam bidang pemerintahan,
kegamangan dalam kehidupan bernegara banyak muncul di ranah publik
dalam era reformasi ini karena perubahan aparatur pemerintahan, baik sipil
sistem pemerintahan yang begitu cepat maupun militer yang kurang
termasuk digulirkannya otonomi daerah mencerminkan jiwa kenegarawanan.
yang seluas-luasnya, di satu pihak, dan di Terdapat fenomena perilaku
pihak lain, masyarakat merasa bebas aparatur yang aji mumpung atau
tanpa tuntutan nilai dan norma dalam mementingkan kepentingan
kehidupan bernegara. kelompoknya saja.

9
ESENSI PANCASILA SEBAGAI
DASAR NEGARA

Pancasila sebagai dasar negara menurut pasal 2 Undang-Undang


Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang pembentukan
Peraturan Perundang-undangan, merupakan sumber dari segala
sumber hukum negara. Di sisi lain, pada penjelasan pasal 2
tersebut dinyatakan bahwa Pancasila sebagai dasar dan ideologi
negara serta sekaligus dasar filosofis negara sehingga setiap materi
muatan peraturan perundang-undangan tidak boleh
bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila.

10
URGENSI
PANCASILA
SEBAGAI DASAR
2 NEGARA
1) agar para pejabat publik dalam menyelenggarakan negara tidak
kehilangan arah,
2) dan agar partisipasi aktif seluruh warga negara dalam proses
pembangunan dalam berbagai bidang kehidupan bangsa dijiwai oleh
nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, pada gilirannya nanti cita-cita
dan tujuan negara dapat diwujudkan sehingga secara bertahap dapat
diwujudkan masyarakat yang makmur dalam keadilan dan masyarakat
yang adil dalam kemakmuran.
HUBUNGAN PANCASILA DAN
PEMBUKAAN UUD 1945
○ Notonagoro (1982:24-26) menegaskan bahwa Undang-Undang Dasar tidak merupakan peraturan hukum yang tertinggi. Di
atasnya, masih ada dasar dasar pokok bagi Undang-Undang Dasar, yang dinamakan pokok kaidah negara yang
fundamental (staatsfundamentalnorm).
○ staatsfundamentalnorm di Indonesia adalah Pembukaan UUD 1945
○ Pancasila merupakan asas kerohanian dari UUD 1945. 12
Pancasila sebagai asas kerohanian dari

“ Pembukaan UUD 1945 yang merupakan


staatsfundamentalnorm, artinya berisfat
permanen/tetap dan tidak bisa diubah-ubah.
Oleh karena itu perlu adanya alat untuk
mengaplikasikan amanat dan isi Pembukaan
UUD 1945 dan Pancasila tersebut. Alat praktis
itu adalah UUD dan UU. Alat-alat ini disamping
berifat praktis juga senantiasa terbuka untuk
diuji dan diganti atau kembangkan.

13
Sebelumnya dikatakan bahwa setiap peraturan mulai dari UUD sampai dengan peraturan daerah harus sesuai dengan Pembukaan UUD 1945.
Dan Pancasila merupakan asas kerohanian dari UUD 1945 dan Pancasila. Benarkah pasal-pasal yang terdapat dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia itu berhubungan/sesuai dengan Pancasila? Maka dari itu berikut contoh penjabaran Pancasila dalam UUD 1945:

Nilai dasar
(Pancasila) Nilai Instrumental
(Pasal-Pasal dala UUD 1945)

Pasal 28E ayat 1: Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih
Sila 1
pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal diwilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.
Pasal 1 ayat 3: Negara Indonesia adalah negara hukum
Sila 2

Pasal 25A : "Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah dan batas-batas
dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang."
Sila 3

Pasal 1 ayat 1: Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.◆
Sila 4 Pasal 1 ayat 2: Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar

Pasal 23: (1) Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan
Sila 5 setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

14
Implementasi Pancasila dalam Perumusan
Kebijakan
Bidang Contoh
Politik Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat pada forum
rapat desa
Ekonomi Pembentukan Koperasi. Pasal 33 ayat (1) UUD 1945
Sosial Budaya Pembangunan sosial-budaya. Pasal 31 ayat (5) dan pasal 32 ayat
(1) dan (2) UUD 1945
Hankam Upaya bela negara. Pasal 30 ayat (1) s/d (5) UUD 1945

15
Thanks!
Any questions?

16

Anda mungkin juga menyukai