Anda di halaman 1dari 11

PERTEMUAN KE - 4

PANCASILA SEBAGAI DASAR

Nama Kelompok :
1. Adinda Jufriya Ningsih (2162201123)
2. Fatimah (2162201127)
3. Sandro Nurdin (2162201131)
4. Siti Annisa (2162201141)

Dosen pengampu :
Dodi Asmara, S.SOS.,M.S.I
A. KONSEP NEGARA DAN URGENSI DASAR NEGARA
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

1. Menelusuri konsep negara

Menurut diponolo (1975:23-25) Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang berdaulat
yang dengan tata pemerintah melaksanakan tata tertib atas suatu umat disuatu daerah tertentu.
Lebih lanjut diponolo menyimpulkan 3 (tiga) unsur yang menjadi syarat mutlak bagi adanya
negara yaitu:
• Unsur tempat,daerah, wilayah atau territoir
• Unsur manusia, atau masyarakat, rakyat atau bangsa
• Unsur organisasi atau tata kerjasama atau tata pemerintah

Berbicara tentang negara dari perspektif tata negara paling tidak dapat dilihat dari 2 (dua)
pendekatan yaitu:
A. Negara dalam keadaan diam,
B. Negara dalam keadaan bergerak,
PENGERTIAN NEGARA
MENURUT PARA AHLI
❑ Aristoles: Negara (polis) ialah “Persekutuan dari pada keluarga dan desa guna memperoleh hidup yang
sebaik-baiknya”.

❑ Jean Bodin: Negara itu adalah “Suatu persekutuan dari pada keluarga-keluarga dengan segala
kepentingannya yang dipimpin oleh akal dari suatu kuasa yang berdaulat
❑ Hugo de groot/Grotius: Negara merupakan “Suatu persekutuan yang sempurna dari pada orang-orang
yang merdeka untuk memperoleh perlindungan hukum”

2. Urgensi pancasila sebagai dasar negara


Memahami urgensi pancasila sebagai dasar negara, bisa menggunakan dua pendekatan yaitu
pendekatan institusional dan pendekatan sumber daya manusia, pendekatan internasional adalah
membentuk dan menyelenggarakan negara yang berdasarkan pada nilai-nilai pancasila sehingga negara
Indonesia dapat mewujudkan pemerintahan dengan cara melaksanakan nilai-nilai pancasila secara murni
dan konsekuen didalam mengemban tugas dan bertanggung jawab.
Urgensi pancasila sebagai dasar negara, yaitu:
1) Agar para pejabat public dalam menyelenggrakan negara tidak kehilanggan arah
2) Agar partisipasi aktif seluruh warga negara dalam proses pembangunan dalam berbagai bidang
kehidupan bangsa dijiwai oleh nilai-nilai pancasila.
B. KAJIAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Hakikat pancasila
Hakikat pancasila adalah sesuatu yang terkandung dalam
1. HAKIKAT
nilai-nilai yang terdapat pada sila pancasila yang harus
PANCASILA dijadikan sebab, sehingga dijadikan sebagai dasar negara

Pancasila sebagai dasar negara


2.PANCASILA Pancasila sebagai dasar negara mengandung arti bahwa
SEBAGAI pancasila dijadikan landasan dalam penyelenggarakan
DASAR negara. Dan mengandung makna bahwa nilai-nilai pancasila
dijadikan sebagai landasan dasar dalam penyelenggaraan
NEGARA
negara

3.PANCASILA Pancasila sebagai ideologi negara


Pancasila sebagai ideology negara Indonesia sangat
SEBAGAI
penting dalam menjaga keutuhan bangsa dan dapat
IDEOLOGI menjadikan ciri khas bangsa indoneisa yang berbeda dengan
NEGARA bangsa lain yang memuat gagasan tentang bagaimana cara
mengelola kehidupan bernegara.
C. YURIDIS, HISTORIS ,SOSIOLOGI DAN POLITIS TENTANG PANCASILA SEBAGAI
DASAR NEGARA

1. Sumber yuridis pancasila sebagai dasar negara

Secara yuridis ketatanegaraan, pancasila merupakan dasar negara republik Indonesia


sebagaimana terdapat pada pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun
1945, yang juga dimuat dalam ketetapan MPR nomor XVIII/MPR/1998, tentang pencabutan MPR
nomor II/MPR/1978 tentang pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila (ekaprasetya
pancakarsa) dan ketetapan tentang penegasan pancasila sebagai dasar negara.

2. Sumber historis pancasila sebagai dasar negara

Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut dengan Philosophische Grondslag dari
negara, ideology negara, staatside. Pancasila digunakan sebagai dasar mengatur pemerintah
negara dan penyelenggaraan negara. Dalam pidato 1 juni 1945, Soekarno menyebut dasar negara
dengan menggunakan bahasa belanda, Philosophische Grondslag bagi Indonesia merdeka.
3. Sumber sosiologis pancasila sebagai dasar negara

Secara ringkas, Latif (pimpinan MPR dan tim kerja sosialisasi MPR periode 2009-2014)
menguraikan pokok-pokok moralitas dan haluan kebangsaan-kenegaraan menurut alam
pancasila sebagai berikut :

⮚ Pertama, nilai-nilai ketuhanan (religiusitas) sebagai sumber etika dan spiritualitas (yang
bersifat vertical transcendental).

⮚ Kedua, nilai-nilai kemanusiaan universal yang bersumber dari hukum tuhan, hukum
alam, dan sifat-sifat sosial (bersifat horizontal).

⮚ Ketiga, nilai-nilai etis kemanusiaan harus mengakar kuat dalam lingkungan pergaulan
kebangsaan yang lebih dekat sebelum menjangkau pergaulan dunia yang lebih jauh.

⮚ Keempat, nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, dan nilai serta cita-cita kebangsaan itu
harus menjunjung tinggi kedaulatan rakyat yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.

⮚ Kelima, nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai dan cita kebangsaan serta demokrasi
permusyawaratan itu memperoleh artinya sejauh dalam mewujudkan keadilan sosial.
4. Sumber politis pancasila sebagai dasar negara

Pasal 1 ayat (2) UUD 1945, terkandung bahwa pancasila menjelma menjadi asas dalam
sistem demokrasi konsitusional. Pancasila menjadi landasan etik dalam kehidupan politik
bangsa Indonesia.

Bagi warga negara yang berkiprah di sektor pemerintah,yaitu lembaga negara dan lembaga
pemerintah, Pancasila merupakan norma hukum dalam memformulasikan dan
mengimplementasikan kebijakkan publik yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Bagi
setiap warga negara yang berkiprah dalam infrastuktur politik (sektor masyarakat), seperti
organisasi kemasyarakatan, partai politik, dan media massa, maka pancasila menjadi kaidah
penuntun dalam setiap aktivitas sosial politiknya.

Sektor masyarakat akan berfungsi memberikan masukan yang baik kepada sector
pemerintah dalam sistem politik. Sektor pemerintah juga akan menghasilkan output politik
berupa kebijakkan yang memihak kepentingan rakyat dan bertanggung jawab dibawah
kontrol infrastruktur politik. Dengan demikian, diharapkan akan terwujud clean government
dan good governance demi terwujudnya masyarakat yang adil dalam kemakmuran dan
masyarakat yang makmur dalam keadilan.
D. DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

1. Dinamika pancasila sebagai 2. Tantangan terhadap pancasila sebagai ideologi


dasar negara negara

Dinamika pancasila sebagai dasar Unsur- unsur yang mempengaruhi tantangan terhadap pancasila
negara dalam sejarah bangsa sebagai ideologi negara meliputi faktor eksternal dan internal.
Indonesia memperlihatkan adanya Adapun faktor eksternal meliputi hal-hal berikut:
pasang surut dalam pelaksanaan nilai- ⮚ Pertarungan ideologi antara negara-negara super power
nilai pancasila. diketahui bahwa antara Amerika Serikat dan Uni Soviet antara 1945 sampai
Soekarno termasuk salah seorang 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet
perumus pancasila, bahkan penggali sehingga Amerika menjadi satu-satunya negara super power.
dan memberi nama untuk dasar ⮚ Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan
negara. Sementara, dalam masa masuknya berbagai ideologi.
pemerintahan presiden Soeharto ⮚ Asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena
diletakkan pada kedudukan yang keterbukaan informasi.
sangat kuat melalui TAP MPR ⮚ Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan
No.11/1978 tentang permasyarakatan penduduk dan kemajuan ideologi sehingga terjadi eksploitasi
P-4. dan juga ideologi pancasila terhadap sumber daya alam secara matif. Dampak
menjadi asas tunggal bagi semua konkritnya adalah kerusakkan lingkungan, seperti banjir dan
organisasi politik (ORPOL) dan kebakaran hutan.
organisasi masyarakat (ORMAS).
E. ESENSI DAN URGENSI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

A. Esensi dan urgensi pancasila sebagai dasar Negara Kedudukan pancasila sebagai dasar negara
Kaidah penuntun dalam pembuatan politik hukum atau dapat dirincikan sebagai berikut:
kebijakkan negara lainnya, yaitu sebagai berikut:
▪ Pancasila sebagai sumber dari sumber tertib
1. Kebijakkan umum dan politik hukum harus tetap hukum Indonesia
menjaga integritas atau keutuhan bangsa. ▪ Meliputi suasana kebatinan dalam UUD
2. Kebijakkan umum dan politik hukum haruslah 1945
berdasarkan upaya pembangunan demokrasi dan ▪ Mewujudkan cita-cita hukum bagi dasar
nomokrasi negara
3. Kebijakkan umum dan politik hukum haruslah ▪ Mengandung norma yang mengharuskan
berdasarkan upaya pembangunan keadilan sosial UUD mengandung isi yang penyelenggara
bagi seluruh rakyat Indonesia. negara memegang teguh cita-cita moral
4. Kebijakkan umum dan politik hukum haruslah rakyat yang luhur
berdasarkan pada prinsip toleransi beragama ▪ Merupakan sumber semangat abadi UUD
yang berkeadaban. 1945 bagi penyelenggaraan negara, para
pelaksana pemerintahan
B. Urgensi pancasila sebagai dasar negara Membentuk dan menyelenggarakan negara

X
yang bersumber pada nilai pancasila
sehingga bangsa Indonesia memenuhi
instittusional unsur-unsur sebagai negara modern, yang
(kelembagaan) menjamin terwujudnya tujuan negara atau
terpenuhinya kepentingan nasional yang
bermuara kepada terwujudnya masyarakat
2 METODE human resourse adil dan makmur.
PENDEKATAN (personal/sumber
daya manusia)

Y
Terletak pada 2 ospek, yaitu pada orang-orang
yang memegang jabatan pada pemerintahan yang
melaksanakan nilai-nilai pancasila secara murni
dan kosekuen di dalam pemenuhan tugas dan
tanggung jawabnya dan formulasi kebijakkan
negara akan menghasilkan kebijakkan yang
mengejawantahkan kepentingan rakyat.
SEKIAN HASIL
PRESENTASI DARI
KELOMPOK KAMI
TERIMA KASIH

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


PRESENTASI KELOMPOK 3
including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik.
PERTEMUAN KE – 4

Anda mungkin juga menyukai