Anda di halaman 1dari 18

Page 1 of 18

1. BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN

1.1. Besaran Pokok dan Besaran Turunan


A. Besaran Pokok dan Satuannya
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu, dan tidak diturunkan
dari besaran lain. Dalam satuan Sistem Internasional (SI) ditetapkan 7 besaran pokok beserta
satuannya yakni:
Lambang
No Besaran Pokok Satuan
Satuan
1 Panjang meter m
2 Massa kilogram kg
3 Waktu sekon s
4 Kuat arus listrik ampere A
5 Suhu atau temperatur kelvin K
6 Intensitas cahaya candela cd
7 Jumlah zat mole mol

B. Besaran Turunan dan Satuannya


Besaran turunan besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok.
Untuk dapat menentukan satuan besaran, harus mengetahui bagaimana besaran tersebut disusun dari
besaran lainnya.
Di bawah ini diberikan contoh cara menentukan satuan besaran turunan. Satuan-satuan besaran
turunan ini TIDAK UNTUK DIHAFALKAN, yang lebih penting adalah bagaimana cara
memperoleh satuan besaran turunan tersebut.
Contoh:
1. Luas
Misal, luas persegi panjang, rumusnya:
A  pl
p : panjang (m)
l : lebar (m)
A : Area atau luas (m x m) atau (m2)
Jadi satuan dari besaran luas adalah: m2
2. Volume
Misal volume balok, rumusnya:
V  pl t
p : panjang
l : lebar (m)
t : tinggi (m)
V : volume (m x m x m) atau (m3)
Jadi satuan dari besaran volume adalah: m3

Besaran, Satuan, dan Pengukuran OSN IPA Fisika SMP. Hadi Susanto, dosen Unnes pembina OSN Prov. Jawa-Tengah
Email: hadi.fisika.unnes@gmail.com HP. 08156618120
Page 2 of 18

3. Massa jenis
Massa jenis suatu zat didefinisikan sebagai: massa zat per satuan volume zat tersebut,
dirumuskan:
m

V
m : massa zat (kg)
V : volume zat (m3)
 kg 
ρ : massa jenis zat  3 
atau (kg.m-3)
m 
 kg 
Jadi satuan besaran massa jenis adalah:  3 
atau (kg.m-3)
m 
4. Massa jenis linier atau massa per satuan panjang
Massa jenis linier atau massa persatuan panjang adalah: massa benda dibagi dengan panjang
benda. Istilah ini sering digunakan pada dawai atau tali. Massa jenis linier dirumuskan:
m

l
m : massa (kg)
l : panjang (m)
 kg 
µ: massa jenis linier atau massa per satuan panjang   atau (kg.m-1)
m
5. Kecepatan, kelajuan
Sebenarnya kecepatan dan kelajuan adalah besaran yang berbeda, kecepatan besaran vektor,
sedangkan kelajuan besaran skalar, namun keduanya memiliki satuan yang sama. Tinjau
misal untuk besaran kecepatan (rata-rata)yang didefinisikan sebagai besarnya perpindahan
setiap satuan waktu, dalam bentuk rumusan:
s
v
t
s : besarnya perpindahan (m)
t : selang waktu (s)
m
v : besar kecepatan rata-rata   atau (m.s )
-1

 
s
m
Jadi satuan besaran kecepatan, juga kelajuan adalah:   atau (m.s )
-1

 
s
6. Percepatan, percepatan gravitasi.
Percepatan (rata-rata) didefinisikan sebagai: perubahan kecepatan setiap satuan waktu, dalam
bentuk rumusan:
v
a
t
∆v : perubahan kecepatan (m/s) atau (m.s-1)
Besaran, Satuan, dan Pengukuran OSN IPA Fisika SMP. Hadi Susanto, dosen Unnes pembina OSN Prov. Jawa-Tengah
Email: hadi.fisika.unnes@gmail.com HP. 08156618120
Page 3 of 18

∆t : selang waktu (s)


 m/s  m m
a : percepatan   atau   atau  2  atau (m.s )
-2

 s   s.s  s 
Jadi satuan dari besaran percepatan, termasuk percepatan gravitasi atau sering disebut dengan
m
gravitasi adalah:  2 
atau (m.s-2)
s 
7. Gaya, gaya berat.
Gaya dan gaya berat atau sering disebut berat memiliki satuan yang sama. Dari hukum II
Newton, gaya dirumuskan:
F  ma
(ma maksudnya m dikalikan a, dalam fisika perkalian biasa antara dua besaran tidak
menggunakan simbol kali atau x, dan juga tidak menggunakan simbol titik (.))
m : massa (kg)
m
a : percepatan  2 
atau (m.s-2)
s 
 m
F : gaya  kg. 2 
atau (kg.m.s-2) atau (newton) disingkat dengan (N)
 s 
 m
Jadi satuan gaya atau gaya berat atau berat adalah:  kg. 2 
atau (kg.m.s-2) atau (newton)
 s 
atau (N)
1 N = 1 kg x 1 m.s-2 = 1 kg.m.s-2
8. Berat jenis
Berat jenis adalah berat benda setiap satuan volume, atau:
berat
berat jenis 
volume
Berat (N)
Volume (m3)

 kg.m.s -2 
 N 
Berat jenis  3  atau   atau kg.m -2 .s 2 
m 
3
 m 

Jadi satuan berat jenis adalah: 


 N 
3 

atau (N.m-3) atau kg.m -2 .s 2 
m 
9. Usaha, energi, kalor
Usaha, energi dan kalor memiliki satuan yang sama. Tinjau misalkan untuk usaha yang
didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dengan perpindahan, yaitu:
W  Fs , simbol Fs artinya besaran F dikalikan besaran s.
F : gaya (N)
s : perpindahan (m)
W : usaha (N.m) atau (joule) disingkat (J) atau (kg.m.s-2.m) atau (kg.m2.s-2)
Besaran, Satuan, dan Pengukuran OSN IPA Fisika SMP. Hadi Susanto, dosen Unnes pembina OSN Prov. Jawa-Tengah
Email: hadi.fisika.unnes@gmail.com HP. 08156618120
Page 4 of 18

Jadi satuan usaha atau energi atau kalor dalam satuan SI adalah: (joule) atau (J) atau
(kg.m2.s-2)
1 joule = 1 N x 1 m = 1 N.m = 1 kg.m2.s-2
10. Tekanan
Tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas, dalam bentuk rumus:
F
p
A
F : Force atau gaya (N)
A :Area atau luas bidang tekan (m2)
 N 
p : pressure atau tekanan  2 
atau (N.m-2) atau (pascal) disingkat (Pa) atau (kg.m.s-2.m-2)
m 
atau
(kg.m-1.s-2)
N
1 pascal = 1 Pa = 1 = 1 N.m-2 = 1 kg.m-1.s-2
m2
N
Jadi satuan tekanan dalam satuan SI adalah: (pascal) atau ( Pa) atau ( 2
) atau ( N.m-2) atau
m
(kg.m-1.s-2)
11. Daya
Daya didefinisikan sebagai: besarnya usaha atau kerja setiap satuan waktu, yakni:
W
p
t
W : Work atau usaha atau kerja (J)
t : time atau selang waktu (s)
J
P : Power atau daya   atau (J.s-1) dinamakan (watt) disingkat (W) . (J.s-1) adalah (N.m.s-1)
s
atau (kg.m.s-2.m.s-1) atau (kg.m2.s-3)
J
Jadi satuan daya dalam satuan SI adalah: (watt) atau (W) atau   atau (J.s-1) atau (N.m.s-1)
s
atau atau (kg.m2.s-3)
12. Momentum linier, impuls linier
Momentum linier adalah hasil kali antara massa dengan kecepatan, sedangkan impuls linier
adalah hasil kali antara gaya dengan selang waktu, keduanya memiliki satuan yang sama.
Kita tinjau untuk momentum linier:
p  mv
m : massa (kg)
v : kecepatan (m.s-1)
p : momentum linier (kg.m.s-1)

Besaran, Satuan, dan Pengukuran OSN IPA Fisika SMP. Hadi Susanto, dosen Unnes pembina OSN Prov. Jawa-Tengah
Email: hadi.fisika.unnes@gmail.com HP. 08156618120
Page 5 of 18

kita tinjau untuk impuls linier:


I  Ft
F : gaya (N)
∆t : selang waktu (s)
I : impuls linier (N.s) atau (kg.m.s-2.s) atau (kg.m.s-1)
Jadi satuan impuls linier dan satuan momentum linier sama yakni: (N.s) atau (kg.m.s-1)
13. Torka atau torsi atau torque atau momen gaya
Torka atau torsi atau torque atau momen gaya adalah hasil kali antara gaya dengan jaraknya
ke poros putar, atau:
  Fd
F : gaya (N)
d : jarak (m)
τ : torka (N.m) atau (kg.m.s-2.m) atau (kg.m2.s-2)
Jadi satuan dari torka atau momen gaya adalah: (N.m) atau (kg.m2.s-2)
Meskipun satuan torka dan satuan energi sama yakni: N.m , namun N.m pada torka tidak
dinyatakan dalam joule.
14. Periode
Periode adalah selang waktu untuk melakukan 1 kali getaran atau 1 kali putaran, atau selang
waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk menempuh jarak satu gelombang, satuannya
adalah: (sekon) atau (s)
15. Frekuensi
Frekuensi adalah: banyaknya getaran setiap sekon atau banyaknya putaran setiap sekon,
banyaknya gelombang setiap sekon, satuannya: (hertz) atau (Hz) atau (s-1)
16. Intensitas bunyi
Intensitas bunyi adalah: daya bunyi setiap satuan luas, atau:
P
I
A
P : daya bunyi (watt)
A : luas (m2)
 watt  W
I : intensitas bunyi  2 
atau  2  atau (W.m-2) atau (J.s-1.m-2) atau (kg.m2.s-2.s-1.m-2)
 m  m 
atau (kg.s-3)
Jadi satuan intensitas bunyi adalah: (W.m-2) atau (J.s-1.m-2) atau (kg.s-3)
17. Koefisien muai (panjang, luas, volume)
Koefisien muai panjang, koefisien muai, luas, dan koefisien muai volume memiliki satuan
yang sama. Tinjau untuk koefisien muai panjang:
l

l o T
∆l : perubahan panjang (m)

Besaran, Satuan, dan Pengukuran OSN IPA Fisika SMP. Hadi Susanto, dosen Unnes pembina OSN Prov. Jawa-Tengah
Email: hadi.fisika.unnes@gmail.com HP. 08156618120
Page 6 of 18

Lo : panjang mula-mula (m)


∆T : perubahan suhu (K) atau (oC)
α : koefisien muai panjang (K-1) atau (oC-1)
Jadi satuan koefisien muai panjang, koefisien muai, luas, dan koefisien muai volume sama
yakni: (K-1) atau (oC-1)
18. Kalor laten [kalor lebur = kalor beku (latent of freeze), kalor uap = kalor embun (latent
of vapor)]
Kalor laten adalah banyaknya kalor yang diperlukan atau (dilepas) oleh satu satuan massa zat
ketika berubah wujudnya dari wujud/fase yang satu ke wujud/fase yang lain pada suhu dan
tekanan yang tetap, atau:
Q
l
m
Q : Quantity of heat atau jumlah kalor (J)
m : mass atau massa (kg)

 J   kg.m 2 .s 2 
l : latent heat of ..... kalor laten .....   atau  
 atau m 2 .s -2 
 kg   kg 
 J 
Jadi satuan kalor laten (kalor lebur, kalor beku, kalor uap, kalor embun) adalah:   atau
 kg 
m 2
.s -2 
19. Kalor jenis
Kalor jenis adalah kalor yang diserap atau (dilepas) oleh satu satuan massa zat agar suhunya
naik atau (turun) sebesar 1oC atau 1 K.
Q
c
mT
Q : Quantity of heat atau banyaknya kalor (J)
m : mass atau massa (kg)
∆T : perubahan temperatur (oC) atau (K)

 J   kg.m 2 .s -2 
c : specific heat capacity atau kalor jenis   atau   atau m 2 .s -2 K -1 
 kg.K   kg.K 

 J   J 
Jadi satuan kalor jenis:   atau  o  atau m 2 .s -2 .K -1  atau m 2 .s -2 .o C -1 
 kg.K   kg. C 
Catatan: perubahan suhu dalam skala K dan dalam skala C sama.
20. Kapasitas kalor
Kapasitas kalor adalah: kalor yang diserap atau (dilepas) oleh sejumlah zat agar suhunya naik
atau (turun) sebesar 1oC atau 1 K.
Q
C
T
Besaran, Satuan, dan Pengukuran OSN IPA Fisika SMP. Hadi Susanto, dosen Unnes pembina OSN Prov. Jawa-Tengah
Email: hadi.fisika.unnes@gmail.com HP. 08156618120
Page 7 of 18

Q : Quantity of heat atau jumlah kalor (J)


∆T : perubahan temperatur (oC) atau (K)

 kg.m 2 .s -2 
C : heat capacity atau kapasitas kalor 
J
 atau   atau kg.m 2 .s -2 K -1 
K  K 

Jadi satuan kapasitas kalor: 


J  J 
 atau (J.K ) atau  o  atau (J. C ) atau kg.m .s .K
-1 o -1 2 -2

-1

K  C

atau kg.m 2 .s -2 .o C -1 
21. Arus kalor
Arus kalor atau laju aliran kalor adalah: energi kalor per satuan waktu yang ditransfer secara
konduksi melalui suatu batang dari titik yang suhunya tinggi ke titik yang suhunya rendah.
Energi kalor
Arus kalor   Daya , atau dalam bentuk notasi:
waktu
Q
P
t
Q : Quantity of heat atau banyaknya kalor (J)
t : time taken atau selang waktu (s)
J
P : Power atau Daya atau Arus Kalor atau Laju Aliran Kalor (watt) atau   atau (J.s-1) atau
s
(N.m.s-1) atau atau (kg.m2.s-3)
22. Konduktivitas kalor
Energi kalor Q AT
Dari definisi Arus kalor   Daya atau  P  k maka diperoleh:
waktu t l
Pl
k
AT
P : Power atau Daya atau Arus Kalor atau Laju Aliran Kalor (watt)
l : length atau panjang atau tebal batang (m)
A : Area atau luas penampang batang (m2)
 W.m 
k : Thermal conduktivity atau konduktivitas termal atau konduktivitas kalor   atau
 m .K 
2

 W 

-1 -1  J 
 atau W.m K atau  
 atau J.s m K atau kg.m .s .s m K
-1 -1 -1 2 -2 -1 -1 -1
  
 m.K   s.m.K 
 -3
atau kg.m.s K -1

 W 
Jadi sauan konduktivitas kalor dalam satuan SI adalah:   atau W.m K atau
-1 -1

 m.K 
 J 
  
 atau J.s m K atau kg.m.s K
-1 -1 -1 -3 -1
 
 s.m.K 

Besaran, Satuan, dan Pengukuran OSN IPA Fisika SMP. Hadi Susanto, dosen Unnes pembina OSN Prov. Jawa-Tengah
Email: hadi.fisika.unnes@gmail.com HP. 08156618120
Page 8 of 18

23. Muatan listrik


Dari definisi kuat arus listrik = banyaknya muatan listrik yang mengalir setiap satuan waktu
Q
atau I  diperoleh persamaan:
t
Q  It
I : kuat arus listrik (A)
t : selang waktu (s)
Q : Quantity of charge atau banyaknya muatan listrik (A.s) atau (coulomb) disingkat (C)
1 coulomb = 1 ampere x 1 sekon atau 1 C = 1 A.s
24. Beda potensial listrik, gaya gerak listrik
Beda potensial listrik dan gaya gerak listrik mempunyai satuan yang sama. Beda potensial
listrik antara dua titik didefinisikan sebagai: usaha untuk memindahkan muatan litrik dari titik
yang satu ke titik yang lain setiap satu satuan muatan listrik, atau:
W
V
Q
W : electrical Work atau energi potensial listrik (J)
Q : Quantity of charge atau banyaknya muatan listrik (C)
J
V : Voltage different atau beda tegangan atau beda potensial listrik   atau (J.C ) atau
-1

C
 joule 
  yang dinamakan (volt) atau (V)
 coulomb 
joule
1volt  1 atau
coulomb
joule kg.m 2 .s -2
volt    kg.m 2 .s -2 .A -1 .s -1  kg.m 2 .s -3 .A -1
coulomb C
Jadi satuan beda potensial listrik atau gaya gerak listrik adalah: (volt) atau (V) atau
 joule 

J
 atau   atau (J.C ) atau kg.m .s .A
-1 2 -3

-1

 coulomb   
C
25. Hambatan listrik
Hambatan listrik dalam suatu penghantar dapat ditentukan melalui percobaan hukum Ohm,
pembacaan voltmeter
yakni: hambatan listrik  , atau dalam bentuk notasi;
pembacaan amperemeter
V
R dalam persmaan ini R nilainya konstan, tidak bergantung pada V dan I.
I
V : beda potensial listrik (volt)
I : kuat arus listrik (ampere)

 volt 
R : electrical Resistance atau hambatan listrik   atau (ohm) atau (Ω)
 ampere 

Besaran, Satuan, dan Pengukuran OSN IPA Fisika SMP. Hadi Susanto, dosen Unnes pembina OSN Prov. Jawa-Tengah
Email: hadi.fisika.unnes@gmail.com HP. 08156618120
Page 9 of 18

volt kg.m 2 .s -3 .A -1
1 ohm  1 1  1 kg.m 2 .s -3 .A -2
ampere A

 volt 
Jadi satuan hambatan listrik adalah: (ohm) atau (Ω) atau   atau (V.A-1) atau
 ampere 
kg.m 2
.s -3 .A -2 

26. Hambat jenis


l
Dari rumus hambatan listrik R   diperoleh:
A
RA

l
ρ : resistivity atau electrical resistivity atau hambat jenis (Ω.m)
karena   kg.m 2 .s -3 .A -2 maka .m  kg.m 3 .s -3 .A -2


Jadi satuan dari hambat jenis adalah: .m atau kg.m 3 .s -3 .A -2 

27. Medan listrik


Medan listrik atau kuat medan listrik di suatu titik didefinisikan sebagai: gaya listrik setiap
satu satuan muatan listrik positif di titik tersebut, atau:
Fe
E
Q
Fe : gaya listrik (N)
Q : muatan listrik (C)
E : kuat medan listrik (N.C-1) atau (kg.m.s-2.A-1.s-1) atau (kg.m.s-3.A-1)
Jadi satuan kuat medan listrik adalah: (N.C-1) atau (kg.m.s-3.A-1)

28. Medan magnet


Medan magnet atau kuat medan magnet atau induksi magnetik hubungannya dengan gaya
magnetik adalah:
Fm
B
Il
Fm : gaya magnetik (N)
I : kuat arus listrik (A)
l : panjang kawat (m)
B : kuat medan magnet atau induksi magetik (N. A-1. m-1) atau (kg.m.s-2. A-1. m-1) atau

Besaran, Satuan, dan Pengukuran OSN IPA Fisika SMP. Hadi Susanto, dosen Unnes pembina OSN Prov. Jawa-Tengah
Email: hadi.fisika.unnes@gmail.com HP. 08156618120
Page 10 of 18

(kg.s-2. A-1).
Jadi satuan kuat medan magnet atau induksi magetik (N. A-1. m-1) atau (kg.s-2. A-1).

Sekali lagi, satuan-satuan besaran turunan tersebut TIDAK UNTUK DIHAFALKAN, lebih penting,
bagaimana cara memperoleh satuan besaran turunan tersebut.

1.2. Besaran Skalar dan Besaran Vektor


Besaran skalar dan besaran vektor

Besaran skalar: besaran yang hanya memiliki nilai besar saja (magnitude)
Besaran vektor: besaran yang memiliki nilai besar dan nilai arah (magnitude and direction)

Contoh besaran skalar dan besaran vektor.

Besaran skalar Besaran vektor Besaran skalar Besaran vektor

Panjang Kedudukan / posisi Waktu Luas*)


Jarak Perpindahan Suhu Percepatan
Kelajuan Kecepatan Kuat arus
Momentum
Massa Berat Jumlah zat
Impuls
Massa jenis Berat jenis Usaha / Energi
Momen gaya
Tekanan Gaya Daya Medan listrik
Volume dll. Medan magnet
dll.
*)
dapat dipahami dengan baik setelah Anda belajar Analisis Vektor dalam Fisika Matematik.

1.3. Konversi satuan


Contoh: mengubah satuan kecepatan dari km/jam menjadi m/s
18 km/jam = .... m/s
Jawab :
km 18 km 18 x1000 m 18 m m
18    5
jam 1 jam 3600 s 3,6 s s
Untuk cara cepatnya, mengubah satuan dari km/jam menjadi m/s, tinggal membagi dengan bilangan
3,6
Latihan:
54 km/jam = ............ ..m/s 108 km/jam = ............ ..m/s 126 km/jam = ............ ..m/s
90 km/jam = ............ ..m/s 180 km/jam = ............ ..m/s 135 km/jam = ............ ..m/s
72 km/jam = ............ ..m/s 144 km/jam = ............ ..m/s 252 km/jam = ............ ..m/s
36 km/jam = ............ ..m/s 162 km/jam = ............ ..m/s 216 km/jam = ............ ..m/s

Besaran, Satuan, dan Pengukuran OSN IPA Fisika SMP. Hadi Susanto, dosen Unnes pembina OSN Prov. Jawa-Tengah
Email: hadi.fisika.unnes@gmail.com HP. 08156618120
Page 11 of 18

Contoh : mengubah satuan kecepatan dari m/s menjadi km/jam


80 m/s = ..... km/jam
Jawab :
m 80 m 80 : 1000 km 80 3600 km km km
80    x  80 x 3,6  288
s 1s 1 : 3600 jam 1000 1 jam jam jam
Untuk cara cepatnya, mengubah satuan dari m/s menjadi km/jam, tinggal mengalikan dengan
bilangan 3,6
Latihan:
4 m/s = ............ km/jam 16 m/s = ............ km/jam 32 m/s = ............ km/jam
15 m/s = ............ km/jam 24 m/s = ............ km/jam 18 m/s = ............ km/jam
22 m/s = ............ km/jam 36 m/s = ............ km/jam 28 m/s = ............ km/jam
25 m/s = ............ km/jam 17,5 m/s = ............ km/jam 40 m/s = ............ km/jam

Contoh : mengubah satuan massa jenis dari kg/m3 menjadi g/cm3


800 kg/m3 = .... g/cm3
Jawab :
kg 800 kg 800 x1000 g 800 g g
800 3
 3
 3
 3
 0,8 3
m 1m 1000.000 cm 1000 cm cm
Untuk selanjutnya mengubah satuan massa jenis dari kg/m3 menjadi g/cm3 tinggal membagi dengan
1000
Contoh : mengubah satuan massa jenis dari g/cm3 menjadi kg/m3
0,9 g/cm3 = .... kg/m3
Jawab :
g 0,9 g 0,9 : 1000 kg 0,9 1.000.000 kg kg kg
0,9 3
 3
 3
 x 3
 0,9 x 1.000 3  900 3
cm 1 cm 1 : 1000.000 m 1000 1 m m m
Untuk selanjutnya mengubah satuan massa jenis dari kg/m3 menjadi g/cm3 tinggal mengalikan dengan
1000
Contoh: hubungan m/s2 dengan cm/s2
Dalam sistem MKS, satuan percepatan m/s2, dan dalam sistem cgs, satuan percepatan adalah cm/s2
1 m/s2 = ........ cm/s2?
Jawab: 1 m/s2 = ....... cm/s2

Contoh: hubungan newton dengan dyne


Dalam sistem MKS, satuan gaya adalah newton, yakni: 1 newton = 1 kg m/s2 atau 1 N = 1 kg x 1 m/s2
Dalam sistem cgs, satuan gaya adalah dyne, yakni: 1 dyne = 1 gram cm/s2 atau 1 dyne = 1 g x 1 cm/s2
1 N = ....... dyne?
Jawab: 1 N = ........ dyne

Contoh: hubungan joule dengan erg


Besaran, Satuan, dan Pengukuran OSN IPA Fisika SMP. Hadi Susanto, dosen Unnes pembina OSN Prov. Jawa-Tengah
Email: hadi.fisika.unnes@gmail.com HP. 08156618120
Page 12 of 18

Dalam sistem MKS, satuan energi adalah joule, yakni: 1 joule = 1 newton meter atau 1 J = 1Nm atau
1J=1Nx1m
Dalam sistem cgs, satuan energi adalah erg, yakni: 1 erg = 1 dyne cm atau 1 erg = 1 dyne x 1 cm
1 J = ....... erg?
Jawab: 1 J = ............ erg
Contoh: hubungan eV (elektronvolt) dengan joule
Usaha untuk memindahkan satu (1) elektron dari titik satu ke titik lain yang beda potensialnya 1 volt
besarnya adalah 1 elektron x 1 volt atau 1 elektronvolt atau 1 eV. Karena satu (1) elektron bermuatan
1,6 x 10-19 coulomb, maka:
1 eV = 1elektron x 1 volt = 1,6x10-19 coulomb x 1 volt = 1,6x10-19 coulombvolt = 1,6x10-19 joule
N dyne
Contoh: hubungan dengan
m 2
cm 2
N N
Satuan tekanan dalam sistem MKS adalah 2
atau pascal, berarti 1 pascal = 1 2
m m
dyne dyne
Satuan tekanan dalam sistem cgs adalah 2
atau 1
cm cm 2
Dengan mengingat bahwa 1 N = 105 dyne dan 1 m2 = 104 cm2, maka:
N dyne
1 = ........ ?
m 2
cm 2
N dyne
Jawab: 1 = ........
m 2
cm 2
1.4. Analisis Satuan (dimensi)
Dalam fisika, hubungan antar besaran yang satu dengan besaran lainnya dinyatakan dalam
bentuk persamaan. Persamaan tersebut akan benar apabila satuan pada ruas kiri sama dengan
satuan pada ruas kanan.

Contoh: v  2 gh
Di mana v : kelajuan bersatuan (m/s), g : percepatan gravitasi bersatuan (m/s2), dan h : tinggi
bersatuan meter.
Kalau di uji, satuan masing-masing ruas adalah sbb.
 Satuan pada ruas kiri adalah m/s

m  m2 
 Satuan pada ruas kanan adalah  2 m  =  2  = m/s
s  s 
Pada persamaan di atas, satuan ruas kiri sama dengan satuan ruas kanan. Secara dimensional
persamaan di atas benar.
Catatan: Jika suatu rumus secara dimensional benar, belum tentu rumus tersebut benar!
Contoh analisis satuan:
BC 2
Besaran A, B, C, dan D memiliki hubungan sebagai berikut: A  , jika A bersatuan N, B
D
bersatuan kg, dan D bersatuan meter, tentukan satuan dari besaran C!
Besaran, Satuan, dan Pengukuran OSN IPA Fisika SMP. Hadi Susanto, dosen Unnes pembina OSN Prov. Jawa-Tengah
Email: hadi.fisika.unnes@gmail.com HP. 08156618120
Page 13 of 18

Langkahnya: letakkan besaran C2 pada ruas kiri.


AD
BC 2  AD atau C 2 
B
AD
Karena besaran C ada tanda kuadrat, maka kedua ruas ditarik tanda akar, hasilnya: C 
B
Lakukan analisis satuan:

m
Satuan dari besaran C adalah =
( N)(m)
=
( kg
s2
)(m)
=
m 2 = m/s
kg kg s2
Contoh analisis satuan:

B
Besaran A, B, C, dan D memiliki hubungan sebagai berikut: A  , jika A bersatuan m/s, C
CD
bersatuan kg/m3, dan D bersatuan m2, tentukan satuan dari besaran B!
Karena besaran B (yang ditanyakan berada di dalam tanda akar), maka kedua ruas dikuadratkan.
B
Hasilnya: A2 
CD
Letakkan besaran B pada ruas kiri:
B  A2CD
Lakukan analisis satuan:

 m   kg  2  m  kg  2
2

   3 m   kg 2 =N
2
m
Satuan dari besaran B adalah =    3 m = 
 2 
 s  m   s  m  s
Menentukan hubungan antar besaran dalam suatu formula (selama ini belum pernah keluar
dalam soal OSN SMP, kalau dalam soal OSN SMA tingkat Kabupaten/Kota pernah keluar)
1.5. Pengukuran
Alat ukur panjang : mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup.
Mistar kayu panjang satu meter, ketelitian = 0,5 cm (= ½ x 1 cm = ½ x nilai skala terkecil)
Meteran kain penjahit panjang 150 cm, ketelitian = ............ cm
Penggaris plastik yang biasa dipakai anak sekolah (panjang 20 cm, 30 cm), ketelitian = ..........
Jangka sorong, ketelitian = 0,01 cm = 0,1 mm
Mikrometer sekerup, ketelitian = 0,001 cm = 0,01 mm
Cara membaca skala pada JANGKA SORONG
Berikut adalah posisi skala utama dan skala nonius pada jangka sorong ketika digunakan untuk
mengukur panjang suatu benda. Tentukan hasil pembacaannya!

Besaran, Satuan, dan Pengukuran OSN IPA Fisika SMP. Hadi Susanto, dosen Unnes pembina OSN Prov. Jawa-Tengah
Email: hadi.fisika.unnes@gmail.com HP. 08156618120
Page 14 of 18

12 13
Skala utama (cm)

0 Skala nonius 10

 Perhatikan angka 0 (nol) pada skala nonius, angka 0 tersebut terletak di antara 12,3 dan 12,4
pada skala utama, berarti benda yang diukur panjangnya lebih dari 12,3 cm tetapi kurang dari
12,4 cm, berarti panjangnya 12,3........ cm
 Perhatikan skala nonius, carilah garis yang berimpitan dengan skala utama, ternyata yang
berimpitan adalah skala ke-8 pada skala nonius, berarti lebihnya adalah 0,08 cm
 Jadi panjang benda yang diukur 12,3 cm + 0,08 cm = 12,38 cm
Latihan:
Berikut adalah posisi skala utama dan skala nonius pada jangka sorong ketika digunakan untuk
mengukur panjang suatu benda. Tentukan hasil pembacaannya!

8 9
Skala utama (cm)

0 Skala nonius 10

 Skala utama 8,6..... cm


 Skala nonius yang berimpit skala ke- ......., berarti lebihnya 0,0...... cm
 Panjang benda = .......... cm + ........ cm = .................. cm

Cara membaca skala pada mikrometer sekrup.

0 1 2
15

10

Skala utama Skala nonius

SKALA NONIUS pada mikrometer sekerup hanya terdiri atas 50 skala, berarti untuk satu kali putaran
= 0,5 mm, atau 1 skala nonius setara dengan 0,01 mm
Besaran, Satuan, dan Pengukuran OSN IPA Fisika SMP. Hadi Susanto, dosen Unnes pembina OSN Prov. Jawa-Tengah
Email: hadi.fisika.unnes@gmail.com HP. 08156618120
Page 15 of 18

 Perhatikan perbatasan antara skala utama dengan skala nonius, skala utama
menunjukkan 2,5.... mm
 Perhatikan skala nonius yang berimpit dengan garis mendatar pada skala utama, yaitu
skala nonius ke-13, berarti lebihnya 13 x 0,01 mm = 0,13 mm
 Panjang benda = 2,5 mm + 0,13 mm = 2,63 mm
Latihan:

25

0 1 2

20 Skala nonius

Skala utama 15

 Perhatikan perbatasan antara skala utama dengan skala nonius, skala utama
menunjukkan ...... mm
 Perhatikan skala nonius yang berimpit dengan garis mendatar pada skala utama, yaitu
skala nonius ke-............., berarti lebihnya ............... x 0,01 mm = ............ mm
 Panjang benda = ...........mm + ............... mm = ...............mm

Alat ukur massa : neraca sama lengan, neraca 3 lengan, neraca 4 lengan
Alat ukur berat : neraca pegas/dinamometer, neraca digital, timbangan badan
Alat ukur waktu : stopwatch, arloji, jam dinding
Alat ukur kuat arus listrik : ammeter /amperemeter
Membaca skala pada alat ukur
Awalan dalam sistem metrik.
Awalan Lambang Nilai
yotta Y 1024 x 1.000.000.000.000.000.000.000.000
zetta Z 1021 x 1.000.000.000.000.000.000.000
eksa E 1018 x 1.000.000.000.000.000.000
peta P 1015 x 1.000.000.000.000.000
tera T 1012 x 1.000.000.000.000
giga G 109 x 1.000.000.000
mega M 106 x 1.000.000
kilo k 103 x 1.000
mili m 10- 3 x 0,001
mikro  10- 6 x 0,000 001
nano n 10- 9 x 0,000 000 001
piko p 10- 12 x 0,000 000 000 001
femto f 10- 15 x 0,000 000 000 000 001
atto a 10- 18 x 0,001 000 000 000 000 001
zepto z 10-21 x 0,001 000 000 000 000 000 001
yocto y 10-24 x 0,001 000 000 000 000 000 000 001

Besaran, Satuan, dan Pengukuran OSN IPA Fisika SMP. Hadi Susanto, dosen Unnes pembina OSN Prov. Jawa-Tengah
Email: hadi.fisika.unnes@gmail.com HP. 08156618120
Page 16 of 18

Contoh:
Panjang gelombang cahaya 500 nm = 500 nanometer = 500 x 10- 9 meter =0,000 000 500 meter
Massa partikel debu 2  g = 2 mikrogram = 2 x 10 – 6 gram = 0,000 002 gram

SOAL-SOAL LATIHAN:

1 OSK 2016 (1)


Besaran di bawah ini yang merupakan besaran turunan dan sekaligus merupakan
besaran vektor adalah ….
A. kuat arus listrik, gaya, dan kecepatan
B. gaya, usaha, dan percepatan
C. gaya berat, percepatan gravitasi, dan medan listrik
D. temperatur, kelajuan, dan panjang lintasan
KUNCI:
2 OSK 2016 (2)
Panjang sebuah benda diukur dengan jangka sorong yang nilai skala utama
terkecilnya l mm dengan 19 skala utama dibuat rnenjadi 20 skala nonius. Nilai
pembacaan yang mungkin adalah ….
A. 6,60 cm
B. 6,6 cm
C. 66 mm
D. 66,04 mm
KUNCI:
3 OSK 2016 (3)
Bacaan pengukuran tegangan oleh voltmeter
dengan nilai skala maksimum 300 mV
ditunjukkan oleh gambar di samping.
Cara penulisan nilai bacaan yang tepat
adalah ….
A. (255 ± 5) mV
B. (255 ± l0) mV
C. (265 ± 5) rnV
D. (265 ± l0) mV
KUNCI:

4 OSK 2015 (48)


Tiga orang anak melakukan pengukuran tebal daun dengan menggunakan alat ukur
yang berbeda-beda. Amir menggunakan mistar plastik 30 cm, Misna menggunakan
mikrometer sekrup, dan Umar menggunakan jangka sorong. Urutan pengukur, mulai
dari yang memiliki kecenderungan kesalahan terbesar sampai yang memiliki
kesalahan terkecil adalah:
A. Amir, Umar, dan Misna
B. Umar, Misna, dan Amir
C. Amir, Misna, dan Umar
D. Misna, Umar, dan Amir
KUNCI:

Besaran, Satuan, dan Pengukuran OSN IPA Fisika SMP. Hadi Susanto, dosen Unnes pembina OSN Prov. Jawa-Tengah
Email: hadi.fisika.unnes@gmail.com HP. 08156618120
Page 17 of 18

5 OSP 2016 (1)


b
Jika pada persamaan a  , a adalah laju rambat gelombang gelombang
c
transversal pada dawai, dan b adalah gaya tegang dawai, maka besaran c adalah ….
A. berat per satuan panjang tali, besaran vektor, satuannya N/m
B. berat per satuan panjang tali, besaran skalar, satuannya N/m
C. massa per satuan panjang tali, besaran vektor, satuannya kg/m
D. massa per satuan panjang tali, besaran skalar, satuannya kg/m
KUNCI:
6 OSP 2016 (3)
Kurnpulan besaran berikut ini yang bukan merupakan kumpulan besaran turunan
adalah ….
A. arus, tegangan, energi listrik
B. laju, energi potensial, gaya
C. percepatan, kecepatan, energi kinetik
D. potensial listrik, energi potensial, gaya
KUNCI:
7 OSK 2014 (2)
Gambar di samping menunjukkan
pembacaan skala rnilcrometer sekrup
ketika digunakan untuk mengukur
diameter luar suatu tabung. Diameter luar
tabung tersebut adalah ….

A. 4,59 mm
B. 4,60 mm
C. 4,61 mm
D. 4,62 mm
KUNCI:
8 OSK 2014 (3)
Perhatikan tabel berikut!
Besaran dan satuan yang benar menurut satuan
No Besaran Satuan
Sistem Internasional (SI) pada tabel di samping
1 Suhu kelvin ditunjukkan oleh nomor ....
2 Massa gram A. 1 dan 3
3 Waktu sekon B. 1 dan 4
4 Panjang meter C. 1, 2, dan 3
D. 1, 3, dan 4
KUNCI:
9 OSK 2014 (4)
Daya dapat dinyatakan dengan satuan ….
A. kg m2 s-2
B. kg m2 s-3
C. g cm2 s-1
D. g cm s-3
KUNCI:

Besaran, Satuan, dan Pengukuran OSN IPA Fisika SMP. Hadi Susanto, dosen Unnes pembina OSN Prov. Jawa-Tengah
Email: hadi.fisika.unnes@gmail.com HP. 08156618120
Page 18 of 18

10 OSK 2014 (5) Pilihan Besaran Kelompok Satuan


Perhatikan tabel di sarnping besaran
ini. Dari tabel di samping 1 Laju vektor m/s
ini pilihan yang benar 2 Perpindahan vektor m
ditunjukkan oleh nomor ….
3 Berat vektor newton
A. 1 dan 4
B. 1 dan 2 4 Percepatan Skalar m/s2
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
KUNCI:
11 OSP 2014 (3)
Diameter sebuah bola menurut suatu hasil pengukuran tunggal adalah 15,43 mm.
Ketelitian alat ukur dan ketidakpastian relatif hasil pengukuran tersebut adalah ….
A. 0,03 mm dan 3,24 x 10-4
B. 0,01 mm dan 3,24 x 10-4
C. 0,43 mm dan 6,48 x 10-4
D. 0,01 mm dan 6,48 x l0-4
KUNCI:
12 OSK 2013 (2)
Satu mikro abad kira-kira sama dengan ….
A. l jam
B. 90 menit
C. 52 menit
D. 4000 sekon
KUNCI:
13 OSK 2013 (3)
Pasangan besaran di bawah ini yang mempunyai satuan yang sama adalah ….
A. gaya dan gaya gerak listrik
B. kecepatan dan percepatan
C. usaha dan energi
D. usaha dan daya
KUNCI:

Besaran, Satuan, dan Pengukuran OSN IPA Fisika SMP. Hadi Susanto, dosen Unnes pembina OSN Prov. Jawa-Tengah
Email: hadi.fisika.unnes@gmail.com HP. 08156618120

Anda mungkin juga menyukai