Anda di halaman 1dari 15

ADMINISTRASI PERGUDANGAN

FARMASI
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Administrasi
Pergudangan
Dosen: Yono Sugiono, S.Si

( Kelas B S1 Non Reguler )


Disusun oleh:

Emir Zacky Maulana (2012C2001)

JURUSAN ANALIS KIMIA


SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH
BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur “Alhamdulillah Hi Robbil Alamin”, senantiasa penulis panjatkan
atas kehadirat Allah SWT. Dzat yang menciptakan alam seisinya. Dzat yang memperjalankan
siang dan malam dengan teratur. Dzat yang wajib disembah oleh hamba-hamba-Nya. Karena,
dengan Nikmat, Rahmat, Taufiq, Hidayah, Inayah, serta Petunjuk-Nya, penulis dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan baik dan benar.
Dengan selesainya makalah yang memaparkan tentang Administrasi Pergudangan
(Gudang Farmasi) ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Yaitu:
1. Bapak Yono Sugiono,S.Si, selaku Dosen Mata Kuliah Admin Pegudangan.
2. Teman-teman, serta semua pihak yang telah membantu, dalam penyelesaian
makalah ini.
Semoga atas jerih payah dan sumbangsih pemikirannya diterima oleh Allah SWT.
Amin, dan penulis berharap, semoga makalah ini, bagi pembaca dapat dijadikan sebagai
sumber bacaan yang berguna untuk menambah ilmu pengetahuan berbahasa Indonesia Penulis
menyadari, bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan penulisan selanjutnya.

Penulis

Emir Zacky Maulana

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Gudang.........................................................................................................2
B. Fungsi Gudang Farmasi.................................................................................................2
C. Syarat-Syarat Gudang Farmasi......................................................................................2
D. Syarat-Syarat Penyimpanan pada Gudang Farmasi.......................................................6
E. Susunan dan Tugas dalam Gudang Farmasi..................................................................7

BAB III PENUTUP


KESIMPULAN............................................................................................................10
SARAN........................................................................................................................10

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Gudang Farmasi mempunyai tugas pengelolaan (penerimaan, penyimpanan dan
pendistribusian) perbekalan farmasi dan peralatan kesehatan yang diperlukan dalam rangka
pelayanan kesehatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit dan pembinaan kesehatan
masyarakat di Kabupaten sesuai petunjuk Kepala Dinas Kesehatan.

 Gudang Farmasi adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan


 Gudang Farmasi dipimpin oleh seorang Kepala yang dalam melaksanakan tugasnya
berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas Kesehatan

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian gudang ?
2. Apa fungsi gudang farmasi ?
3. Apa syarat – syarat gudang farmasi ?
4. Apa syarat penyimpanan gudang farmasi ?
5. Susanan dan tugas dari gudang farmasi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN GUDANG

Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi yang


berfungsi untuk menyimpan bahan baku, bahan kemas, dan obat jadi yang belum
didistribusikan. Selain untuk penyimpanan, gudang juga berfungsi untuk melindungi bahan
(baku dan pengemas) dan obat jadi dari pengaruh luar dan binatang pengerat, serangga, serta
melindungi obat dari kerusakan. Agar dapat menjalankan fungsi tersebut, maka harus
dilakukan pengelolaan pergudangan secara benar atau yang sering disebut dengan manajemen
pergudangan.
Gudang Farmasi mempunyai tugas pengelolaan (penerimaan, penyimpanan dan
pendistribusian) perbekalan farmasi dan peralatan kesehatan yang diperlukan dalam rangka
pelayanan kesehatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit dan pembinaan kesehatan
masyarakat di Kabupaten sesuai petunjuk Kepala Dinas Kesehatan.
 Gudang Farmasi adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
 Gudang Farmasi dipimpin oleh seorang Kepala yang dalam melaksanakan tugasnya
berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas Kesehatan

B. FUNGSI GUDANG FARMASI


Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Gudang Farmasi mempunyai fungsi :
a. Melakukan penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian obat, alat
kesehatan dan
b. Perbekalan farmasi;
c. Melakukan pencatatan dan pelaporan mengenai persediaan dan penggunaan obat, alat
kesehatan dan perbekalan farmasi;
d. Melakukan pengamatan terhadap mutu dan khasiat obat secara umum baik yang ada
dalam
e. Persediaan maupun yang akan didistribusikan;
f. Melakukan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian dan urusan dalam.

C. SYARAT – SYARAT GUDANG FARMASI


3Agar dapat menjalankan fungsinya dengan benar, maka gudang harus memenuhi
persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan dalam cara pembuatan obat yang baik (CPOB),
2
diantaranya: 2.3.1 Harus ada prosedur tetap (Protap) yang mengatur tata cara kerja bagian
gudang termasuk di dalamnya mencakup tentang tata cara penerimaan barang, penyimpanan,
dan distribusi barang atau produk. 
1. Gudang harus cukup luas, terang dan dapat menyimpan bahan dalam keadaan kering,
bersuhu sesuai dengan persyaratan, bersih dan teratur. 
2. Harus terdapat tempat khusus untuk menyimpan bahan yang mudah terbakar atau
mudah meledak (misalnya alkohol atau pelarut-pelarut organik). 
3. Tersedia tempat khusus untuk produk atau bahan dalam status ‘karantina’ dan
‘ditolak’. 
4. Tersedia tempat khusus untuk melakukan sampling  (sampling room) dengan kualitas
ruangan seperti ruang produksi (grey area). 
5. Pengeluaran bahan harus berdasarkan First In First Out (FIFO) atau First Expired
First Out (FEFO)
Bangunan
Area penyimpanan harus dirancang untuk memastikan kondisi penyimpanan yang baik
sebagai berikut:
a. Kebersihan dan hygiene.
b. Kelembaban (kelembaban relatif tidak lebih dari 60%).
c. Suhu harus berada dalam batasan yang diterima (8-250C).
d. Bahan dan material yang disimpan tidak boleh bersentuhan langsung dengan lantai.
e. Jarak antar bahan mempermudah pembersihan dan inspeksi.
f. Pallet harus disimpan dalam kondisi yang bersih dan terawat (United Arab Emirates
Ministry of Health Drug Control Department, 2006).
Denah Bangunan
Gudang harus mempunyai tata letak ruang yang baik untuk memudahkan penerimaan,
penyimpanan, penyusunan, pemeliharaan, pencarian, pendistribusian dan pengawasan material
dan peralatan (Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 2009).
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam merancang tata letak gudang adalah sebagai
berikut:
1. Untuk kemudahan bergerak, gudang jangan disekat-sekat, kecuali jika diperlukan.
Perhatikan posisi dinding dan pintu untuk mempermudah gerakan.
2. Berdasarkan arah arus penerimaan dan pengeluaran material dan peralatan, tata letak
ruang gudang perlu memiliki lorong yang ditata berdasarkan sistem: a. Arah garis
lurus. b. Arah huruf U. c. Arah huruf L.

3
3. Pengaturan sirkulasi udara. Salah satu faktor penting dalam merancang gudang adalah
adanya sirkulasi udara yang cukup di dalam ruangan, termasuk pengaturan kelembaban
udara dan pengaturan pencahayaan.
4. Penggunaan rak dan pallet yang tepat dapat meningkatkan sirkulasi udara,
perlindungan terhadap banjir, serangan hama, kelembaban dan efisiensi penanganan
(Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 2009).
Pembagian Area Gudang
Gudang di industri farmasi terbagi dalam beberapa area antara lain:
1. Area penyimpanan Area penyimpanan harus memiliki kapasitas yang memadai untuk
menyimpan dengan rapi dan teratur. Bahan-bahan yang disimpan dalam gudang antara
lain bahan awal, bahan pengemas, produk antara, produk ruahan, produk jadi, produk
dalam status karantina, produk yang telah diluluskan, produk yang ditolak, produk
yang dikembalikan atau produk yang ditarik dari peredaran. Produk ditangani dan
disimpan dengan cara yang sesuai untuk mencegah pencemaran, campur baur dan
pencemaran silang. Area penyimpanan diberikan pencahayaan yang memadai sehingga
semua kegiatan dapat dilakukan secara akurat dan aman. Bahan atau produk yang
membutuhkan kondisi penyimpanan khusus (seperti suhu dan kelembaban) harus
dikendalikan, dipantau dan dicatat, seperti:
a. Obat, vaksin dan serum memerlukan tempat khusus seperti lemari pendingin
khusus (cold chain) dan harus dilindungi dari kemungkinan putusnya aliran
listrik.
b. Bahan kimia harus disimpan dalam bangunan khusus yang terpisah dari gudang
induk.
c. Peralatan besar/alat berat memerlukan tempat khusus yang cukup untuk
penyimpanan dan pemeliharaannya.
2. Area penerimaan dan pengiriman Area penerimaan dan pengiriman barang harus dapat
memberikan perlindungan terhadap bahan dan produk dari pengaruh cuaca. Area
penerimaan harus didesain dan dilengkapi dengan peralatan untuk pembersihan wadah
barang. Suhu penyimpanan pada area ini sesuai dengan suhu kamar (≤30oC).
3. Area karantina Area karantina harus dibuat terpisah dengan penandaan yang jelas
berupa label kuning untuk produk karantina dan label hijau untuk produk yang
diluluskan dan hanya boleh diakses oleh personil yang berwenang.
4. Area pengambilan sampel Area pengambilan sampel dibuat terpisah dengan
lingkungan yang dikendalikan dan dipantau untuk mencegah pencemaran atau
pencemaran silang dan tersedia prosedur pembersihan yang memadai untuk ruang
pengambilan sampel.

4
5. Area bahan dan produk yang ditolak Bahan dan produk yang ditolak disimpan dalam
area terpisah dan terkunci serta mempunyai penandaan yang jelas berupa label merah
dan hanya boleh diakses oleh personil yang berwenang.
6. Area bahan dan produk yang ditarik Produk yang ditarik kembali dari peredaran karena
rusak atau kadaluarsa harus disimpan dalam area terpisah dan terkunci serta
mempunyai penandaan yang jelas dan hanya boleh diakses oleh personil yang
berwenang.
7. Area penyimpanan produk berpotensi tinggi Bahan yang berpotensi tinggi, narkotika,
psikotropika, dan bahan yang mudah terbakar atau meledak disimpan di daerah yang
terjamin keamanannya. 8. Area bahan pengemas Bahan pengemas cetak merupakan
bahan yang kritis karena menyatakan kebenaran produk. Bahan label disimpan di
tempat terkunci (BPOM, 2006).

Spesifikasi Gudang
Gudang di industri farmasi mempunyai spesifikasi antara lain:
1. Lantai: Terbuat dari beton padat dengan hardener, bersifat menahan debu dan tidak
tahan terhadap tumpahan larutan bahan kimia. b. Terbuat dari beton dilapisi ubin
keramik berwarna putih dengan kriteria harus tahan terhadap bahan kimia dan goresan,
mudah diperbaiki, memerlukan penutupan celah, keras, dan licin bila basah.
2. Pencahayaan: 200 Lux (satuan kekuatan cahaya) (BPOM, 2009).
Pembagian Gudang
Gudang di industri farmasi diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Berdasarkan Suhu Penyimpanan, yaitu:
a. Gudang suhu kamar (≤30oC).
b. Gudang ber-AC (≤25oC).
c. Gudang dingin (2-8oC). d. Gudang beku (<0oC).
2. Berdasarkan Jenis, yaitu:
a. Gudang bahan baku: gudang bahan padat dan bahan cair.
b. Gudang bahan pengemas.
c. Gudang bahan beracun.
d. Gudang bahan mudah meledak/mudah terbakar (Gudang api).
e. Gudang bahan yang ditolak.
f. Gudang karantina obat jadi.
g. Gudang obat jadi (BPOM, 2009).
Kapasitas Gudang

5
Salah satu yang sangat mempengaruhi berfungsi atau tidaknya suatu gudang adalah kapasitas
gudang itu sendiri. Dalam menentukan kapasitas gudang, maka keadaan yang harus
dipertimbangkan adalah keadaan maksimum. Gudang mencapai keadaan maksimum pada saat
bahan pengemas belum dipakai, terjadi keterlambatan pemakaian bahan, sedangkan pesanan
datang lebih cepat (Lachman, 2008). Untuk menghitung besarnya kapasitas gudang yang harus
dipenuhi, maka diperlukan data tentang:
1. Jumlah pesanan (order quantity) dalam suatu periode tertentu yang dilakukan.
2. Banyaknya bahan pengemas yang dibutuhkan.
3. Variasi lead time.
4. Fluktuasi pemakaian (Lachman, 2008)

D. SYARAT – SYARAT PENYIMPANAN PADA GUDANG FARMASI


Kegiatan-kegiatan penyimpanan meliputi pengaturan tata ruang dan penyusunan stok,
pengamanan mutu obat, pencatatan mutu obat, dan Expired Date. Tata ruang merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi efisiensi dan efektifitas kegiatan-kegiatan dalam pelayanan
perbekalan farmasi. Sistem penyimpanan barang di Gudang Farmasi dikelompokkan sesuai
dengan jenis persediaan, sifat fisika dan kimia, diurutkan sesuai dengan abjad, kemudian
diletakkan berdasarkan FIFO (First In First Out), dan FEFO (First Expired First Out).
Ruang penyimpanan terbagi menjadi beberapa kategori yaitu :
1. Suhu kamar (>25oC), seperti sediaan padat atau oral dan alkes.
2. Suhu sejuk (15o – 25oC), pada ruangan AC seperti beberapa sediaan injeksi, tetes
mata, tetes telinga, salep mata.
3. Suhu dingin (2o – 8oC), pada almari pendingin seperti obat sitotoksik, sediaan
suppositoria, insulin dan serum.
4. Tempat penyimpanan khusus;
a. Kelompok narkotika dan psikotropika.
b. Kelompok infus, desinfektan, cairan hemodialisa, alat kedokteran dan alat
perawatan.
c. Kelompok bahan berbahaya mudah terbakar (B3 mudah terbakar).
d. Kelompok bahan baku.
e. Kelompok bahan radiologi seperti film rontgen disimpan pada tempat yang
gelap/terlindung dari sinar matahari.
Ruang penyimpanan dirancang sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan yang
ditentukan yaitu : memiliki ventilasi yang cukup, suhu yang sesuai, tidak diperkenankan
melakukan kegiatan yang dapat berakibat meningkatkan suhu ruangan, larangan merokok
dalam ruangan dan memiliki kelengkapan alat pemadam kebakaran. Cara penyimpanan

6
perbekalan farmasi dalam rak disusun secara alfabetis, golongan obat dan berdasarkan jenis
sediaannya.
Sistem penyimpanan yang digunakan adalah sistem FIFO (First In First Out) dan FEFO (First
Expired Date First Out). Barang-barang yang mudah terbakar maupun bahan beracun dan
berbahaya (B3), penyimpanannya harus disertai dengan MSDS dari pabrik yang bersangkutan.
Pencatatan barang yang disimpan dilakukan pada kartu stok yang berisi keterangan tentang
nama barang, kemasan/isi, nomor batch, tanggal, asal, jumlah masuk, jumlah keluar dan sisa
barang. Penyimpanan sediaan psikotropika dan narkotika dilakukan dalam lemari khusus yang
terkunci.

E. SUSUNAN DAN TUGAS GUDANG FARMASI


SUSUNAN ORGANISASI
Susunan Gudang Farmasi terdiri dari :

 Unsur Pimpinan : Kepala Gudang Farmasi;


 Unsur Pembantu Pimpinan : Sub Bagian Tata Usaha;
 Unsur Pelaksana : Seksi Penyimpanan dan Penyaluran, Seksi Pencatatan dan
Evaluasi;
URAIAN TUGAS
Bagian Pertama

 Kepala Gudang Farmasi :


1. Kepala Gudang Farmasi mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kebijaksanaan di bidang perbekalan farmasi dalam
rangka penetapan kebijakan oleh Kepala Dinas;
b. Membagi tugas dan mengkoordinasikan Sub Bagian dan Seksi -Seksi
dalam pelaksanaan tugasnya agar terjalin hubungan kerja yang harmonis;
c. Menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil yang dicapai agar sesuai
dengan rencana dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
d. Menegakkan disiplin, semangat kerja dan ketenagaan kerja untuk
memungkinkan tercapainya produktivitas tinggi;
e. Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas -tugas
keuangan, kepegawaian, tata usaha dan urusan dalam satuan kerja;
f. Melakukan pembinaan pemeliharaan mutu dan memberikan informasi
mengenai pengelolaan obat, alat kesehatan dan perbekalan farmasi
kepada unit-unit pelayanan kesehatan;

7
g. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan, pencatatan dan pelaporan
mengenai persediaan dan penggunaan obat, alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan lainnya; Menyelenggarakan tata buku pergudangan
yang cukup jelas dan mudah dikontrol, serta membukukan setiap mutasi
barang;
h. Mengevaluasi hasil kegiatan Gudang Farmasi secara keseluruhan;
i. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan berdasarkan
laporan bawahankepada Kepala Dinas;
2. Kepala Gudang Farmasi dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan
bertanggung jawab langsung kepala Kepala Dinas Kesehatan.
Bagian Kedua

 Sub Bagian Tata Usaha :


1. Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana Sub Bagian Tata Usaha berdasarkan data program
Gudang farmasi dan
b. Ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
c. Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat
dilaksanakan sesuai dengan
d. Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
e. Melaksanakan urusan kepegawaian dan kesejahteraannya;
f. Melaksanakan segala sesuatu yang berhubungan dengan urusan dalam
dan keamanan;
g. Melaksanakan tata usaha perkantoran satuan kerja;
h. Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan rencana dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
i. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan untuk disampaikan kepada
atasan;
2. Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada
dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Gudang Farmasi.
Bagian Ketiga

 Seksi Penyimpanan dan Penyaluran :


1. Seksi Penyimpanan dan Penyaluran mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan seksi Penyimpanan dan Penyaluran berdasarkan
data program Gudang Farmasi dan ketentuan peraturan perundang - undangan
yang berlaku;
b. Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku;

8
c. Mengatur dan mendistribusikan tugas, memberi petunjuk sesuai dengan
petunjuk kerja dan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku
agar tercapai keserasian dan kebenaran kerja;
d. Melaksanakan penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pengeluaran obat,
alat kesehatan dan perbekalan kesehatan lainnya;
e. Melaksanakan kegiatan pengamatan terhadap mutu dan kasiat obat yang ada
dalam persediaan dan yang akan didistribusikan;
f. Melakukan pembinaan pemeliharaan mutu obat yang ada di Unit pelayanan
kesehatan;
g. Mengumpulkan data tentang kerusakan obat dan obat yang tidak memenuhi
syarat serta data efek samping obat dan melaporkan kepada atasan;
h. Melaksanakan pencatatan barang - barang yang disimpan;
i. Melakukan pencatatan segala penerimaan dan pengeluaran barang;
j. Melakukan penyiapan surat kiriman barang ;
k. Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan rencana dan
ketentuaperaturan perundang - undangan yang berlaku;
l. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan untuk disampaikan kepada atasan.

2. Seksi Penyimpanan dan Penyaluran dipimpin oleh seorang kepala Seksi yang
berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala Gudang
Farmasi;

Bagian Keempat

 Seksi Pencatatan dan Evaluasi :


1. Seksi Pencatatan dan Evaluasi mempunyai tugas:
a. Menyusun rencana kegiatan seksi Pencatatan dan Evaluasi berdasarkan data
program Gudang Farmasi dan ketentuan peraturan perundang - undangan
yang berlaku;
b. Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku;
c. Mengatur dan mendistribusikan tugas, memberi petunjuk sesuai dengan
petyunjuk kerja dan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku
agar tercapai keserasian dan kebenaran kerja;
d. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan evalusi dari persediaan barang di
Gudang Farmasi dan Unit Pelayanan Kesehatan serta penggunaan obat, alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan lainnya;
e. Melakukan penyiapan peyusunan rencana kebutuhan obat, alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan lainnya yang diperlukan Daerah;

9
f. Melaksanaan pengelolaan dan pencatatan penerimaan obat, alat kesehatan
dan perbekalan kesehatan lainnya;
g. Melaksanakan administrasi atas semua barang yang akan diterima, disimpan
maupun yang akan didistribusikan ke Unit Pelayanan Kesehatan;
h. Menyiapkan dokumen mutasi barang dan surat - surat perintah penerimaan,
penyimpanan dan pengeluaran barang;
i. Menyiapakan laporan mutasi barang secara berkala dan laporan pencatatan
obat akhir tahun anggaran;
j. Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan rencana dan
ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku;
k. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan untuk disampaikan kepada atasan

2. Seksi Pencatatan dan Evaluasi dipimpin oleh seorang kepala seksi yang berada
dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Gudang Farmasi;
BAB III PENUTUP

KESIMPULAN
Obat merupakan salah satu komponen penting dan barang yang tidak tergantikan dalam
pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, obat perlu dikelola dengan baik, efektif dan efisien.9
Tugas Gudang Farmasi di Kabupaten / Kodya Yaitu melaksanakan pengelolaan, penerimaan,
penyimpanan dan pendistribusian perbekalan farmasi dan alat kesehatan yang diperlukan
dalam rangka pelayanan kesehatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit dan pembinaan
kesehatan masyarakat di Kabupaten/ Kota madya
Ruang Lingkup Pengelolaan Obat di Kabupaten atau Dati II Pengelolaan obat merupakan
suatu rangkaian kegiatan yang meliputi aspek perencanaan pengadaan, pengadaan,
penyimpanan, pendistribusiaan dan penggunaan obat
Penggunaan obat yang rasional merupakan salah satu langkah untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan yang baik
Tugas Seorang Farmasis Di Gudang Farmasi :
1. Menyusun rencana kebutuhan obat dan kegiatan distribusi obat berdasarkan data
program puskesmas dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai
pedoman kerja.
2. Melaksanakan kegiatan farmasi meliputi permintaan obat di gudang farmasi,
penyimpanan dan distribusi ke unit pelayanan serta koordinasi lintas program
terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku

10
3. Mengevaluasi hasil kegiatan farmasi secara keseluruhan.
4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan
informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
SARAN
Harus kita perhatikan banyak sekali point-point yang ada dalam syarat Gudang Farmasi, tetapi
masih ada point-point yang kurang dicermati seperti kebersihan dari Gudang Farmasi.

11

Anda mungkin juga menyukai