FARMASI
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Administrasi
Pergudangan
Dosen: Yono Sugiono, S.Si
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Gudang.........................................................................................................2
B. Fungsi Gudang Farmasi.................................................................................................2
C. Syarat-Syarat Gudang Farmasi......................................................................................2
D. Syarat-Syarat Penyimpanan pada Gudang Farmasi.......................................................6
E. Susunan dan Tugas dalam Gudang Farmasi..................................................................7
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gudang Farmasi mempunyai tugas pengelolaan (penerimaan, penyimpanan dan
pendistribusian) perbekalan farmasi dan peralatan kesehatan yang diperlukan dalam rangka
pelayanan kesehatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit dan pembinaan kesehatan
masyarakat di Kabupaten sesuai petunjuk Kepala Dinas Kesehatan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian gudang ?
2. Apa fungsi gudang farmasi ?
3. Apa syarat – syarat gudang farmasi ?
4. Apa syarat penyimpanan gudang farmasi ?
5. Susanan dan tugas dari gudang farmasi
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN GUDANG
3
3. Pengaturan sirkulasi udara. Salah satu faktor penting dalam merancang gudang adalah
adanya sirkulasi udara yang cukup di dalam ruangan, termasuk pengaturan kelembaban
udara dan pengaturan pencahayaan.
4. Penggunaan rak dan pallet yang tepat dapat meningkatkan sirkulasi udara,
perlindungan terhadap banjir, serangan hama, kelembaban dan efisiensi penanganan
(Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 2009).
Pembagian Area Gudang
Gudang di industri farmasi terbagi dalam beberapa area antara lain:
1. Area penyimpanan Area penyimpanan harus memiliki kapasitas yang memadai untuk
menyimpan dengan rapi dan teratur. Bahan-bahan yang disimpan dalam gudang antara
lain bahan awal, bahan pengemas, produk antara, produk ruahan, produk jadi, produk
dalam status karantina, produk yang telah diluluskan, produk yang ditolak, produk
yang dikembalikan atau produk yang ditarik dari peredaran. Produk ditangani dan
disimpan dengan cara yang sesuai untuk mencegah pencemaran, campur baur dan
pencemaran silang. Area penyimpanan diberikan pencahayaan yang memadai sehingga
semua kegiatan dapat dilakukan secara akurat dan aman. Bahan atau produk yang
membutuhkan kondisi penyimpanan khusus (seperti suhu dan kelembaban) harus
dikendalikan, dipantau dan dicatat, seperti:
a. Obat, vaksin dan serum memerlukan tempat khusus seperti lemari pendingin
khusus (cold chain) dan harus dilindungi dari kemungkinan putusnya aliran
listrik.
b. Bahan kimia harus disimpan dalam bangunan khusus yang terpisah dari gudang
induk.
c. Peralatan besar/alat berat memerlukan tempat khusus yang cukup untuk
penyimpanan dan pemeliharaannya.
2. Area penerimaan dan pengiriman Area penerimaan dan pengiriman barang harus dapat
memberikan perlindungan terhadap bahan dan produk dari pengaruh cuaca. Area
penerimaan harus didesain dan dilengkapi dengan peralatan untuk pembersihan wadah
barang. Suhu penyimpanan pada area ini sesuai dengan suhu kamar (≤30oC).
3. Area karantina Area karantina harus dibuat terpisah dengan penandaan yang jelas
berupa label kuning untuk produk karantina dan label hijau untuk produk yang
diluluskan dan hanya boleh diakses oleh personil yang berwenang.
4. Area pengambilan sampel Area pengambilan sampel dibuat terpisah dengan
lingkungan yang dikendalikan dan dipantau untuk mencegah pencemaran atau
pencemaran silang dan tersedia prosedur pembersihan yang memadai untuk ruang
pengambilan sampel.
4
5. Area bahan dan produk yang ditolak Bahan dan produk yang ditolak disimpan dalam
area terpisah dan terkunci serta mempunyai penandaan yang jelas berupa label merah
dan hanya boleh diakses oleh personil yang berwenang.
6. Area bahan dan produk yang ditarik Produk yang ditarik kembali dari peredaran karena
rusak atau kadaluarsa harus disimpan dalam area terpisah dan terkunci serta
mempunyai penandaan yang jelas dan hanya boleh diakses oleh personil yang
berwenang.
7. Area penyimpanan produk berpotensi tinggi Bahan yang berpotensi tinggi, narkotika,
psikotropika, dan bahan yang mudah terbakar atau meledak disimpan di daerah yang
terjamin keamanannya. 8. Area bahan pengemas Bahan pengemas cetak merupakan
bahan yang kritis karena menyatakan kebenaran produk. Bahan label disimpan di
tempat terkunci (BPOM, 2006).
Spesifikasi Gudang
Gudang di industri farmasi mempunyai spesifikasi antara lain:
1. Lantai: Terbuat dari beton padat dengan hardener, bersifat menahan debu dan tidak
tahan terhadap tumpahan larutan bahan kimia. b. Terbuat dari beton dilapisi ubin
keramik berwarna putih dengan kriteria harus tahan terhadap bahan kimia dan goresan,
mudah diperbaiki, memerlukan penutupan celah, keras, dan licin bila basah.
2. Pencahayaan: 200 Lux (satuan kekuatan cahaya) (BPOM, 2009).
Pembagian Gudang
Gudang di industri farmasi diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Berdasarkan Suhu Penyimpanan, yaitu:
a. Gudang suhu kamar (≤30oC).
b. Gudang ber-AC (≤25oC).
c. Gudang dingin (2-8oC). d. Gudang beku (<0oC).
2. Berdasarkan Jenis, yaitu:
a. Gudang bahan baku: gudang bahan padat dan bahan cair.
b. Gudang bahan pengemas.
c. Gudang bahan beracun.
d. Gudang bahan mudah meledak/mudah terbakar (Gudang api).
e. Gudang bahan yang ditolak.
f. Gudang karantina obat jadi.
g. Gudang obat jadi (BPOM, 2009).
Kapasitas Gudang
5
Salah satu yang sangat mempengaruhi berfungsi atau tidaknya suatu gudang adalah kapasitas
gudang itu sendiri. Dalam menentukan kapasitas gudang, maka keadaan yang harus
dipertimbangkan adalah keadaan maksimum. Gudang mencapai keadaan maksimum pada saat
bahan pengemas belum dipakai, terjadi keterlambatan pemakaian bahan, sedangkan pesanan
datang lebih cepat (Lachman, 2008). Untuk menghitung besarnya kapasitas gudang yang harus
dipenuhi, maka diperlukan data tentang:
1. Jumlah pesanan (order quantity) dalam suatu periode tertentu yang dilakukan.
2. Banyaknya bahan pengemas yang dibutuhkan.
3. Variasi lead time.
4. Fluktuasi pemakaian (Lachman, 2008)
6
perbekalan farmasi dalam rak disusun secara alfabetis, golongan obat dan berdasarkan jenis
sediaannya.
Sistem penyimpanan yang digunakan adalah sistem FIFO (First In First Out) dan FEFO (First
Expired Date First Out). Barang-barang yang mudah terbakar maupun bahan beracun dan
berbahaya (B3), penyimpanannya harus disertai dengan MSDS dari pabrik yang bersangkutan.
Pencatatan barang yang disimpan dilakukan pada kartu stok yang berisi keterangan tentang
nama barang, kemasan/isi, nomor batch, tanggal, asal, jumlah masuk, jumlah keluar dan sisa
barang. Penyimpanan sediaan psikotropika dan narkotika dilakukan dalam lemari khusus yang
terkunci.
7
g. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan, pencatatan dan pelaporan
mengenai persediaan dan penggunaan obat, alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan lainnya; Menyelenggarakan tata buku pergudangan
yang cukup jelas dan mudah dikontrol, serta membukukan setiap mutasi
barang;
h. Mengevaluasi hasil kegiatan Gudang Farmasi secara keseluruhan;
i. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan berdasarkan
laporan bawahankepada Kepala Dinas;
2. Kepala Gudang Farmasi dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan
bertanggung jawab langsung kepala Kepala Dinas Kesehatan.
Bagian Kedua
8
c. Mengatur dan mendistribusikan tugas, memberi petunjuk sesuai dengan
petunjuk kerja dan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku
agar tercapai keserasian dan kebenaran kerja;
d. Melaksanakan penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pengeluaran obat,
alat kesehatan dan perbekalan kesehatan lainnya;
e. Melaksanakan kegiatan pengamatan terhadap mutu dan kasiat obat yang ada
dalam persediaan dan yang akan didistribusikan;
f. Melakukan pembinaan pemeliharaan mutu obat yang ada di Unit pelayanan
kesehatan;
g. Mengumpulkan data tentang kerusakan obat dan obat yang tidak memenuhi
syarat serta data efek samping obat dan melaporkan kepada atasan;
h. Melaksanakan pencatatan barang - barang yang disimpan;
i. Melakukan pencatatan segala penerimaan dan pengeluaran barang;
j. Melakukan penyiapan surat kiriman barang ;
k. Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan rencana dan
ketentuaperaturan perundang - undangan yang berlaku;
l. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan untuk disampaikan kepada atasan.
2. Seksi Penyimpanan dan Penyaluran dipimpin oleh seorang kepala Seksi yang
berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala Gudang
Farmasi;
Bagian Keempat
9
f. Melaksanaan pengelolaan dan pencatatan penerimaan obat, alat kesehatan
dan perbekalan kesehatan lainnya;
g. Melaksanakan administrasi atas semua barang yang akan diterima, disimpan
maupun yang akan didistribusikan ke Unit Pelayanan Kesehatan;
h. Menyiapkan dokumen mutasi barang dan surat - surat perintah penerimaan,
penyimpanan dan pengeluaran barang;
i. Menyiapakan laporan mutasi barang secara berkala dan laporan pencatatan
obat akhir tahun anggaran;
j. Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan rencana dan
ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku;
k. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan untuk disampaikan kepada atasan
2. Seksi Pencatatan dan Evaluasi dipimpin oleh seorang kepala seksi yang berada
dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Gudang Farmasi;
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Obat merupakan salah satu komponen penting dan barang yang tidak tergantikan dalam
pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, obat perlu dikelola dengan baik, efektif dan efisien.9
Tugas Gudang Farmasi di Kabupaten / Kodya Yaitu melaksanakan pengelolaan, penerimaan,
penyimpanan dan pendistribusian perbekalan farmasi dan alat kesehatan yang diperlukan
dalam rangka pelayanan kesehatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit dan pembinaan
kesehatan masyarakat di Kabupaten/ Kota madya
Ruang Lingkup Pengelolaan Obat di Kabupaten atau Dati II Pengelolaan obat merupakan
suatu rangkaian kegiatan yang meliputi aspek perencanaan pengadaan, pengadaan,
penyimpanan, pendistribusiaan dan penggunaan obat
Penggunaan obat yang rasional merupakan salah satu langkah untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan yang baik
Tugas Seorang Farmasis Di Gudang Farmasi :
1. Menyusun rencana kebutuhan obat dan kegiatan distribusi obat berdasarkan data
program puskesmas dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai
pedoman kerja.
2. Melaksanakan kegiatan farmasi meliputi permintaan obat di gudang farmasi,
penyimpanan dan distribusi ke unit pelayanan serta koordinasi lintas program
terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
10
3. Mengevaluasi hasil kegiatan farmasi secara keseluruhan.
4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan
informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
SARAN
Harus kita perhatikan banyak sekali point-point yang ada dalam syarat Gudang Farmasi, tetapi
masih ada point-point yang kurang dicermati seperti kebersihan dari Gudang Farmasi.
11