Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Desain Penelitian ini menggunakan rancangan Quasi Experiment

dengan Pre test – post test One Group Rancangan ini tidak ada kelompok

pembanding (kontrol), tetapi sebelumnya sudah dilakukan observasi dengan

menyebarkan questioner pertama (pretest). Dengan ini memungkinkan

peneliti dapat melihat perubahan setelah adanya experiment. 2 dengan bentuk

rancangan seperti :

Pretest Perlakuan Posttest

Kelompok Eksperimen : O1 X O2

Keterangan :

X : Pemberian Media Video Edukasi Kesehatan

O1 : Pretest tentang penyakit tuberculosis pada kelompok eksperimen

O2 : Posttest tentang penyakit tuberculosis pada kelompok eksperimen


Pada penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Pendidikan Kesehatan

dengan Media Video Edukasi Kesehatan terhadap Tingkat Pengetahuan

Pasien dengan Tuberkulosis di Puskesmas Kasihan I

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dilaksanakannya suatu penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Kasihan I Bantul dan sekitarnya.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah rentang atau jarak yang digunakan saat

dilaksanakannya penelitian. Pada penelitian ini akan dilaksanakan pada

bulan Januari 2019.

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan subyek yang seluruhnya diteliti. Populasi

merupakan wilayah yang terbesar atau generalisasi dari subyek atau obyek

yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.3 Populasi dalam

penelitian ini yaitu pasien Tuberculosis di Puskesmas Kasihan I dan

sekitarnya sebanyak “X” jiwa.


2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari suatu populasi kemudian akan diteliti

atau sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Sampel dalam penelitian ini yaitu pasien Tuberkulosis di Puskesmas

Kasihan I Bantul. Dalam penelitian ini memiliki kriteria sample seperti :

kriteria inklusi dan kriteria ekslusi. Kriteria inklusi yaitu digunakan untuk

menentukan apakah seseorang dapat mengikuti dalam studi pendahuluan

dan untuk yang kriteria ekslusi yaitu untuk menentukan apakah seseorang

dapat berpartisipasi dalam studi penelitian atau apakah penelitian individu

harus dikecualikan dalam tinjauan sistematis dimana kriteria tersebut

menentukan dapat dan tidaknya sampel digunakan. Adapun sampel dapat

ditentukan dengan menggunakan purposive sampling sebagai berikut :

Z2 α
∗P ( 1− p ) N
2
n=
Z2 α
d 2 ( N−1 ) + ∗p ( 1− p )
2

dimana :

n : Besar sampel

Z2 α
: Nilai Z pada derajat kepercayaan 1-α/2 (1,96)
2

p : Proporsi hal yang diteliti (0,55)


d : Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang ditingkatkan (0,1)

N : Jumlah populasi (120)

Dengan menggunakan rumus metode Purposive sampling, maka

perhitungan sampel yaitu :

Z2 α
∗P ( 1− p ) N
2
n=
Z2 α
d 2 ( N−1 ) + ∗p ( 1− p )
2

3. Teknik Sampling

Proses pengambilan sampel dilakukan tidak acak (nonprobabilty

sampling) dengan menggunakan kuota sampling. Yaitu dengan

mengunakan cara pengambilan sampel dengan menentukan ciri-ciri

tertentu yang jumlah kuota yang telah ditentukan. Ciri – ciri disini yang

dimaksud yaitu pasien tuberculosis yang sudah didata oleh Puskesmas

Kasihan I

a. Kriteria Inklusi

1) Laki – laki atau perempuan yang terkena tuberculosis yang ada di

Puskesmas Kasihan I Bantul

2) Pasien tuberculosis yang sudah terdaftar di Puskesmas Kasihan I

Bantul

b. Kriteria Ekslusi
1) Pasien tuberculosis yang belum mengetahui tentang penyakit

tuberkulosis

D. Variabel Penelitian

Variabel merupakan suatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau

ukuran yang didapatkan atau memiliki oleh satuan penelitian tentang sesuatu

konsep penelitian tertentu.2 Variabel dalam penelitian ini adalah variabel

tunggal yaitu pengetahuan penyakit tuberculosis pada pasien tuberkulosis.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau

fenomena.2

Table 3.1 Definisi Operasional

No Nama Definisi Alat Ukur Indikator Skala


variabel Operasional
1. Pendidikan Pemberian Kuesioner - -
Kesehatan pendidikan
kesehatan melali
metode ceramah
dan Tanya jawab
tentang
Tuberkulosis dari
definisi,
penyebab, faktor
yang
mempengaruhi,
pengobatan
2. Tingkat Segala sesuatu Kuesioner 1. Baik Ordinal
Pengetahua yang diketahui Nilai >75%
n oleh pasien 2. Cukup
tuberkulosis Nilai 56-
75%
3. Kurang
Nilai <56%

F. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian yaitu alat – alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data.1 Instrument atau alat dalam penelitian ini yaitu video

edukasi kesehatan dan kuesioner tertutup yang diisi oleh responden.

Instrumen yang digunakan berupa penayangan Video Kesehatan tentang

Tuberkulosis dan Instrumen berupa lembar kuesioner mengenai pengetahuan

pasien tuberculosis yang diabdopsi dari kuesioner Fanny Asfany Imran (2017)

Untuk mempermudah dalam menyusun instrumen, maka diperlukan kisi-

kisi dari instrument penelitian ini:

Kuisioner diadapatasi dari kuisioner Fanny Asfany Imran. Kisi-kisi


kuisioner adalah sebagai berikut :
Table 3.2 Kisi – kisi kuesioner

Sub Variabel Indikator Pertanyaan Jumlah


Favorabel Unfavorabel
Tingkat a. Dampak dari
Pengetahuan penularan secara
Pasien langsung
Tuberkulosis b. Dampak penularan
melalui udara
c. Dampak penularan
melalui lingkungan
d. Dampak penularan
kurangnya kebersihan
Jumlah soal -
1. Uji Validitas

Dapat dikatakan instrument yang baik apabila memenuhi dua

persyaratan yang penting yaitu valid dan reliabel. Validitas merupakan

suatu tolok ukur untuk menentukan kevalidan suatu istrumen. Sebuah

intrumen dapat dikatan valid apabila tingkat validitasnya tinggi, dan

sebaliknya apabila validitasnya rendah maka instrument itu dikatakan

kurang valid. Untuk mengetahui validitas instrument maka dalam

penelitian ini menggunakan rumus Person Product Moment sebagai

berikut: 2

R=N ¿ ¿

Keterangan:

R : Koefisien korelasi koreksi antara skor item dengan skor total.

∑ xy : Jumlah perkalian skor item dengan skor total

∑x : Jumlah skor item


∑y : Jumlah skor total

2
( ∑ x ) : Kuadrat jumlah skor item
2
( ∑ y ) : Kuadrat jumlah skor total
2
∑x : Jumlah kuadrat skor item

2
∑y : Jumlah kuadrat skor total

N : Jumlah responden

Berdasarkan rumus diatas maka hasil uji validitas dapat ditemtukan

sebagai berikut: pertanyaan dikatakan valid apabila nilai r hitung > r tabel

namun apabila r hitung < r tabel maka item pertanyaan dikatakan tidak

valid.

1. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan suatu indeks yang menunjukan sejauh mana

suatu alat ukur dikatakan dapat dipercaya dan diandalkan. Dalam hal ini

reliabilitas berarti menunjukan sejauh mana hasil pengukutan tersebut

tetap konsisten atau tetap (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau

lebih terhadap gejala yang sama dan menggunakan alat ukur yang sama

pula.2 Uji Reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik belah dua

(split-half) dari alpha cronbach dan hasilnya dimasukan dalam rumus

alpha cronbach sebagai berikut :

K Si 2−∑ Si2
a= (
K −I )( Sx2 )
Keterangan:

a : koefisien reliabilitas alpha cronbach

k : jumlah item pertanyaan yang diuji

∑ Si2 : jumlah varian butir

Si2 : jumlah varian total

Dari rumus diatas maka dapat disimpulkan semakin tinggi koefisien

alpha maka kuesioner semakin reliabel. Dari hasil perhitungan SPSS

dapat dikatakan reliabel apabila nilai dari spearman brown >0,6. 2

G. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang relevan terhadap masalah yang sedang

diteliti maka diperlukan teknik pengumpulan data yang tepat, adapun teknik

pengumpulan data yang akan dilakukan peneliti yaitu:

1. Peneliti memberikan penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan

kepada responden serta mamberikan kuesioner yang akan diisi.

2. Peneliti memberikan lembar pernyataan persetujuan kepada responden.

3. Responden yang bisa membaca dan menulis diminta untuk mengisi

kuesionerdan peneliti berada didekat reslonden agar jika ada pertanyaan

dari responden yang belum bisa dimengerti peneliti langsung bisa

menjelaskan. Responden diingatkan untuk mengisi lembar kuesioner

secara lengkap dan benar.


4. Jika kuisioner telah diisi maka langsung dikembalikan kepada peneliti

sekaligus peneliti mengecek kelengkapan jawaban, apabila belum lengkap

responden dimohon untuk melengkapi.

Adapun data yang diperoleh terdiri dari :

1. Data Primer

Data primer disebut juga data tangan pertama. Data primer

diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat

pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

sumber informasi yang dicari.2 Pada penelitian ini data primer diperoleh

dari petugas kesehatan yang ada di Puskesmas Kasihan I Bantul di

dapatkan hasil jumlah Pasien Tuberkulosis di Puskesmas Kasihan I

Bantul, serta wawancara langsung dengan responden berupa data

Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Video Edukasi Kesehatan

terhadap Tingkat Pengetahuan Pasien dengan Tuberkulosis di Puskesmas

Kasihan I

2. Data sekunder

Data sekunder disebut data tangan kedua. Data sekunder adalah data

yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung diperoleh penelitian dari

subjek penelitian.28 Pada penelitian ini data sekunder diperoleh dari

dokumentasi data Pasien Tuberkulosis di Puskesmas Kasihan I Bantul

3. Cara Pengumpulan Data


Peneliti melakukan pengumpulan data dibantu oleh petugas kesehatan

yang berada di Puskesmas Kasihan I Bantul, lokasi penelitian khususnya

bersama peneliti satu payungan, yang dilakukan oleh:

a. Iin Komariyah

b. Yolanda Andriana

c. Maghfir Ibnu Cholis

d. Wahyu Kartiko Nugroho

H. Metode Pengolahan Dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Proses pengolahan data melalui tahap-tahap antara lain :30

a. Penyuntingan (Editing)

Hasil wawancara atau angket yang dikumpulkan melalui kuesioner

perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Kalau ternyata masih ada data

atau informasi yang tidak lengkap, dan tidak mungkin dilakukan

wawancara ulang, maka kuesioner tersebut dikeluarkan, tetapi dengan

memperhatikan beberapa hal dalam pemeriksaan yaitu:

1) Kesesuaian jawaban responden dengan pernyataan

2) Kelengkapan pengisian daftar pernyataan

3) Mengecek macam isian data.

b. Pengkodean (coding)
Pengkodean merupakan merubah bentuk data yang sudah berbentuk

huruf namun dirubah menjadi data yang berbentuk angka. Pada

penelitian ini proses coding yakni pada saat kuesioner telah diolah,

selanjutnya untuk memudahkan proses perhitungan data, maka peneliti

memberikan kode pada setiap objek kategori.2

c. Memasukkan data (Data Entry)

Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu kode

sesuai dengan jawaban masing-masing.

d. Scoring,

Proses pemberian skor, yaitu untuk data sikap diperoleh dengan

pengisian kuesioner yang terbagi atas pernyataan yang merupakan

pernyataan positif maupun bersifat negatif dengan menggunakan skala

ordinal.2

1) Pertanyaan Favourrable

(a) Jikalau responden menjawab benar = 1

(b) Jikalau responden menjawab salah = 0

2) Sikap Unfavourable

(a) Jikalau responden menjawab benar = 0

(b) Jikalau responden menjawab salah = 1

e. Tabulating
Membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang

diinginkan oleh peneliti.3

f. Pembersih Data (Cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan,

dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau korelasi.3

2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan analisis univariat yaitu menganalisis terhadap tiap

variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi

frekuensi dan presentase dari tiap variabel. 3 Analisis data dalam

penelitian ini akan menggunakan SPSS for windows dengan rumus

sebagai berikut:

F × 100 %
P= .
N

Keterangan:

P = Presentasi yang dicari

F = Jumlah frekwensi yang dicari

N = Jumlah sampel

Untuk variabel pengetahuan Wanita usia suburdi kumpulkan melalui

kuesioner kemudian ditabulasi dan dikelompokkan dan diberi skor.


I. Etika Penelitian

Etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting dalam

penelitian, mengingat penelitian berhubungan langsung dengan masalah

manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan antara lain: 3

1. Informed Concent

Informed Concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar

persetujuan.Informed Consent tersebut diberikan sebelum penelitian

dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi

responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti

maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek

bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan.Jika

responden tidak bersedia, maka maka peneliti harus menghormati hak

pasien.3

2. Anonymity (tanpa nama)

Anonymity merupakan jaminan dalam menggunakan subjek

penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama

responden pada lembar alat ukur hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan.3

3. Confidentiality (Kerahasian)

Kerahasian adalah masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah


lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset.3

4. Justice (Keadilan)

Keadilan merupakan bentuk penghargaan moral individu,

menjunjung tinggi niali-nilai keadilan, menjaga hak-hak serta tidak

memperlakukan peneliti berlaku adil dengan menghargai moral

responden serta tidak membeda-bedakan antar subyek.3

5. Etichal Clearance

Merupakan izin etika. Ethical Clearance ialah pernyataan bahwa

rencana kegiatan penelitian yang tergambar dalam protocol, telah

dilakukan kajian dan telah memenuhi kaidah etik sehingga layak

dilaksanakan seluruh penelitian atau riset yang menggunakan manusia

sebagai subyek penelitian harus mendapatkan etichal clearance 3

J. Jalannya Penenelitian

Adapun rencana jalannya penelitian sebagai berikut:

1. Pembuatan dan pengajuan judul.

2. Mengurus studi pendahuluan ke Prodi S1 Ilmu Keperawatan

Universitas Alma Ata.


3. Menyusun proposal penelitian, membuat kuesioner, konsultasi ke

dosen pembimbing.

4. Ujian proposal

5. Konsultasi dan revisi

6. Pengesahan hasil seminar proposal.

7. Mengajukan Ethical Clearance setelah ujian proposal di Universitas

Alma Ata.

8. Menyiapkan instrumen yang valid dan reliabel untuk penelitian.

9. Mengurus uji validitas dan izin penelitian dari kampus dan

BAPPEDA Kabupaten Bantul

10. Melakukan uji validitas

11. Mengolah data untuk menentukan kuesioner yang valid dan tidak

12. Melakukan penelitian di Puskesmas Kasihan I Bantul

13. Mengolah hasil penelitian dan konsultasi dengan pembimbing

14. Ujian hasil

15. Revisi dan konsultasi pembimbing


DAFTAR PUSTAKA

1. Bibliography Machfoedz, I. Metodelogi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


Bidang Kesehatan, Keperawatan, Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta:
Fitramaya, 2016.
2. Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta,
2012.
3. Saryono. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia
Offsset, 2008
4. Notoadmodjo, S. 2010a. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta. 2010b. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
5. Nursalam. 2011. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, ed.2. Jakarta:
Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai