Nama: Windriani Pity NIM: A031191033 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN AKUNTANSI UNTUK RUMAH SAKIT
Pengertian Akuntansi Rumah Sakit
Akuntansi Rumah Sakit yang merupakan salah satu kegiatan dari manajemen keuangan adalah salah satu sasaran pertama yang harus diperbaiki agar dapat memberikan data dan informasi yang akan mendukung para manajer Rumah Sakit dalam pengambilan keputusan maupun pengamatan serta pengendalian kegiatan Rumah Sakit. Yang menjadi kendala pada Rumah Sakit Swadana dan belum terpecahkan sampai saat ini adalah Rumah Sakit melakukan dua sistem pencatatan dan pelaporan yaitu yang berdasarkan prinsip akuntansi yang lazim (Accrual Basis) dan Basis Kas (Cash Basis) untuk memenuhi ketentuan yang berlaku yang diharapkan dapat berjalan secara paralel, independen dan tercipta mekanisme saling kontrol di antaranya (kontrol internal), namun dirasakan menjadi beban petugas Rumah Sakit. Dalam peraturannya, rumah sakit dikelompokkan menjadi dua yaitu: a Rumah Sakit yang Dikelola Pihak Swasta (Private Hospital).Dalam hal ini pelaksanaan akuntansinya dilaksanakan berdasar standar akuntansi yang dikembangkan oleh Financial Accounting Standards oard-FASB (Dewan Standar Akuntansi Keuangan) khusunya dalam pernyataan (FASB Statement) no 17 tentang Laporan Keuangan untuk Organisasi Nirlaba. b Rumah Sakit yang Dikelola Pihak Pemerintah (Public Hospital).Dalam hal ini pelaksanaan akuntansinya dilaksanakan berdasarkan standar akuntansi yang dikembangkan oleh Governmental Accounting Standards Board-GASB (Dewan Standar Akuntansi Pemerintahan)
Struktur Dana di Rumah Sakit
Struktur Dana di Rumah Sakit meliputi 1. Dana Tidak Terikat (Unrestricted Fund) 2.. Dana Terikat (Restricted Fund) Dana Tidak Terikat (Unrestricted Fund) adalah dana yang tidak dibatasi penggunaanya pada suatu tujuan tertentu. Dana ini seperti halnya Dana Umum (General Fund) di pemerintahan atau Dana Lancar Tidak Terikat (Unrestricted Current Fund) dalam akuntansi universitas yang dibentuk untuk menjalankan operasi organisasi sehari-hari. Dana Terikat (Restricted Fund) adalah dan ayang dibatasi penggunaannya pada suatu tujuan tertentu yang biasanya muncul karena permintaan dari pihak eksternal yang memberikan sumbangan. Menurut sifat pembatasannya, dana ini dibedakan menjadi (1) Dana Terikat Sementara Waktu (Temporarily Restricted Fund), yaitu dana dengan pembatasan yang bersifat sementara, dan (2) Dana Terikat Permanen (Permanently Restricted Fund), yaitu dana dengan pembatasan yang bersifat permanen. Dana Umum Dana Umum (General Funds) digunakan untuk mencatat sumber daya/dana yang diterima dan dibelanjakan dalam menjalankan kegiatan operasional utama dari rumah sakit. Dalam Dana mum, direksi rumah sakit dapat menetapkan pembatasan berupa penyisihan atas sumber daya tertentu. Dana Terikat Kelompok dana (funds groups) yang digolongkan sebagai dana terikat digunakan untuk mencatat dana yang penggunaannya dibatasi oleh donor atau pihak yang mensponsori dana tersebut. Secara garis besar, seperti dijelaskan sebelumnya kelompok Dana Terikat ini dapat dibagi menjadi dua yaitu yang pembatasannya bersifat sementara (temporarily restricted) dan yang pembatasannya bersifat tetap (permanently restricted). Rumah Sakit Sebagai Badan Layanan Umum (BLU) Badan layanan umum (BLU) adalah instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Berdasarkan PP No. 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, tujuan BLU adalah meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip eknomi dan produktivitas dan penerapan praktik bisnis yang sehat. Praktik bisnis yang sehat artinya berdasarkan kaidah manajemen yang baik mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan pertanggungjawaban. Secara umum asas badan layanan umum adalah pelayanan umum yang pengelolaannya berdasarkan kewenangan yang didelegasikan, tidak terpisah secara hukum dari instansi induknya. Asas BLU yang lainnya adalah: a. Pejabat BLU bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan layanan umum kepada pimpinan instansi induk, b. BLU tidak mencari laba, c. Rencana kerja, anggaran dan laporan BLU dan instansi induk tidak terpisah, d. Pengelolaan sejalan dengan praktik bisnis yang sehat. Laporan Keuangan Rumah Sakit Terdapat 4 laporan keuangan utama yang dihasilkan oleh proses akuntansi 1. Neraca Neraca Rumah Sakit tidak mempunyai perbedaan mendasar, baik isi maupun proses penyusunan, dari sudut pandang ilmu akuntansi dibandingkan dengan neraca perusahaan yang sering kita kenal di sektor komersial. Namun demikian ada beberapa hal yang secvara khusus perlu diperhatikan antara lain: a. Kas. Jumlah kas yang tercatat di neraca tidak termasuk jumlah kas pada Dana Terikat yang tidak dapat digunakan untuk kegiatan operasi, misalnya kas yang terdapat pada Dana Pembangunan dan Dana Abadi. b. Piutang. Piutang harus dilaporkan pada jumlah yang diperkirakan dapat direalisasi. Dengan demikian, dibuat penyajian tentang “penyisihan piutang tak tertagih.” c. Investasi. Investasi awal dicatat pada harga perolehan pada saat pembelian, atau pada nilai wajar pada saat penerimaan jika investasi diterima sebagai pemberian. Hasil dari investasi yang tidak dibatasi harus diklasifikasikan sebagai perubahan saldo dana pada laporan operasi rumah sakit. d. Aktiva Tetap. Aktiva tetap dilaporkan bersama dengan akumulasi depresiasinya dalam Dana Umum. Hal ini berbeda dengan kebanyakan entitas pemerintahan yang melakukan pencatatan aktivannya dalam suatu dana atau kelompok dana tertentu. e. Aktiva yang Disisihkan. Klasifikasi aktiva terikat diberikan pada dana yang penggunaannya dibatasi oleh pihak eksternal rumah sakit yang mensponsori dana tersebut. f. Utang Jangka Panjang. Utang jangka panjang dilaporkan pada neraca. Hal ini berbeda kebanyakan entitas pemerintahan yang melakukan pencatatan utang jangka panjangnya dalam suatu dana atau kelompok dana tertentu. g. Saldo Dana. Sesuai dengan kaidah pembagian dana yang telah dijelaskan, saldo dana yang dimiliki oleh Rumah Sakit dipisahkan menjadi (1) terikat, yang dapat digunakan dengan bebas sesuai kebijaksanaan dari rimah sakit, (2) terikat sementara waktu, yang baru dapat digunakan ketika kriteria tertentu dari pihak sponsor terpenuhi, dan (3) terikar permanen, yang dikelola dan hanya dapat digunakan hasilnya saja. 2. Laporan Operasi Untuk Rumah Sakit, hasil dari kegiatan operasinya dilaporkan dalam laporan operasi. Laporan ini mencakup pendapatan, beban, untung dan rugi, serta transaksi lainnya yang mempengaruhi saldo dana selama periode berjalan. Berikut ini adalah pos- pos yang juga perlu menjadi perhatian: a. Pendapatan Jasa Pasien. Pendapatan dari pasien dihitung pada jumlah bruto dengan menggunakan tarif standar. Jumlah tersebut kemudian dikurangi dengan penyesuaian kontraktual menjadi pendapatan bersih jasa atas pasien. b. Penyesuaian Kontraktual. Penyesuaian kontraktual berasal dari keterlibatan pihak ketiga dalam proses penggantian pembayaran medis. c. Pendapatan dari Kegiatan Lainnya. Pendapatan dari kegiatan lainnya mencerminkan pendapatan dari sumber-sumber bukan pasien, seperti kantin dan sewa parkir. d. Transfer Antardana. Tidaklah tepat untuk tetap mengelola aktiva tetap dalam dana terikay ketika persyaratan yang ditetapkan oleh pihak sponsor/donor sudah terpenuhi. e. Beban Dana Umum. Beban-beban dalam dana umum diakui secara akrual, seperti halnya pada entitas komersial f. Sumbangan. Sumbangan (donasi) dibagi menjadi donasi yang berbentuk jasa dan berbentuk aktiva. Karena sering kali sulit untuk menetapkan nilai dari donasi yang berbentuk jasa, maka nilai dari donasi ini biasanya tidak dicatat 3. Laporan Perubahan Aktiva Bersih Laporan ini menyajikan perubahan dalam ketiga kategori aktiva bersih, yaitu tidak terikat, terikat sementara, dan terikat permanen 4. Laporan Arus Kas Format dari laporan ini serupa dengan yang digunakan untuk entitas yang komersial. AKUNTANSI UNTUK UNIVERSITAS Akuntansi Universitas Akuntansi universitas adalah proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi universitas yang berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan mengenai usaha atau kegiatan universitas. Kegiatan akuntansi universitas meliputi pengidentifikasian dan pengukuran data yang relevan untuk suatu pengambilan keputusan, pemrosesan data yang bersangkutan kemudian pelaporan informasi yang dihasilkan, dan pengkomunikasian informasi kepada pemakai laporan. Dalam peraturannya, universitas dikelompokkan nenjadi dua yaitu: 1. Universitas yang dikelola pihak swasta (Private University). Dalam hal ini pelaksanaan akuntansinya dilaksanakan berdasr standar akuntansi yang dikembangkan oleh Financial Accounting Standards Board – FASB (Dewan Standar Akuntansi Keuangan) khususnya dalam pernyataan (FASB Statement) No. 117 tentang Laporan Keuangan untuk Organisasi Nirlaba. 2. Universitas yang dikelola Pihak Pemerintah (Public University). Dalam hal ini pelaksanaan akuntansinya dilaksanakan berdasar standar akuntansi yang dikembangkan oleh Govermental Accounting Standars Board – GASB (Dewan Standar Akuntansi Pemerintahan) khusunya dalam pernyataan (GASB Statement) khusunya dalam pernyataan (GASB Statement) No. 15 tentang “Model Pelaporan Keuangan untuk Universitas”.
Struktur Dana Di Universitas
Struktur dana untuk universitas terdiri atas : 1. Dana Lancar (Currents Funds) 2. Dana Pinjaman (Loan Funds) 3. Dana Abadi ( Endowment Funds) 4. Dana Anuitas dan Pensiun (Anuity and Life Income Funds) 5. Dana Pembangunan (Plants Funds) Dana Lancar (Current Funds) adalah dana yang didirikan oleh universitas untuk mengelola kekayaan atau sumber daya (resource) yang akan digunakan dalam rangka membiayai kegiatan opresional sehari-hari. Current Funds ini dibagi menjadi dua, yaitu dan yang penggunaannya tidak ada batasan (unrestriced current funds)dan dana yang penggunaannya terbatsa pada tujuan tertentu (restriced current funds) Dana Pinjaman (Loan Funds) dana yang didirikan untuk mengumpulkan dana-dana yang akan digunakan untuk memberikan pinjaman baik kepada pegawai unversitas maupun pihak-pihak lain yang terkait dengan universitas. Dana Abadi (Endowment Funds) adalah dana yang dikumpulkan dan kemudain dikelola oleh universitas tidak untuk penggunaan jangka pendek. Dana ini “diabadikan” kemudian dikelola untuk bentuk investasi yang hasilnya (return) bisa dimanfaatkan untuk penggunaan jangka pendek. Dana Anuitas dan Pensiun (Annuity and Life Income Funds) adalam semacam dan pensiun yang dikelola universitas, sedangkan Dana Pembangunan (Plant Funds) adalah dana yang dikumpulkan dengan tujuan penggunana berupa pembangunann gedung, fasilitas, dan aktiva tetap lainnya. Tiga laporan keuangan yang harus dibuat oleh suatu universitas, yaitu: 1. Laporan pendapatan, belanja, dan beban lainnya (statement of current funds revenues, expenditures, and other changes) 2. Laporan perubahan saldo dana (statements of changes in funds balances) 3. Laporan kombinasi (combined balanced sheet) Secara ringkas, akuntansi dana dan pelaporannya dapat dilihat pada tabel berikut ini
a. Dana Lancar Tidak Terikat
Dana Lancar Tidak Terikat (Unrestricted Cureent Fund) mencatat dana yang dapat dibelanjakan untuk menjalanakan aktivitas utama dari universitas dan yang penggunanya tidak dibatasi untuk tujaun tertentu. Dana Lancar tidak Terikat serupa dengan tujuannya dengan Dana Umum pada entitas pemerintah. Dasar akuntansi untuk Dana Lancar Tidak Teriakt adalah dasar akrual seperti yang digunakan untuk entitas komersia. Namun, sebagai ganti laba bersih (net income), selisih anatra pendapatan dan belanja dicatat sebagai perubaha bersih atas saldo dana (net change ti fund balance) Dalam akntansi dan untuk universitas, dad beberpaa hal yan geplu diperhatikan anatra lain: 1. Pendapatan dan Belanja Sehubungan dengan pendapatan (revenuei) dan belanja (expenditure), dalam akuntansi dan untuk univeristas terdapat beberpa hal yang eprlu diperhatikan sebagai berikut: a. Remisi Uang Kuliah dan Piutang Tak Tertagih Uang Kuliah atau SPP (tuition and fees) adalah sumber pendapatan utama dari Dana Lancar Tidak Terikat. Dalam kauntansi dam untuk universitas jumlah uang kuliah yang seharusnya terkumpul berdasarkan tarif standar diakui secara penuh sebagai pendapatan. b. Pengembalian Uang Kuliah Akuntansi dana untuk universitas mengahruskan pengembalian uang kuliah (unutk mehasiswa yang mengundurkan diri) dicatat sebagai penguarangan pendapatan. Ketika pengembalian kepada mahssiwa tersebut disetujui, univeristas mendebit pendapatan dari uang kuliah dan mengkredit kas atau piutang. c. Sesi Perkuliahan yang Berlangsung pada Dua Periode Suatu sesi perkuliahan mungkin dimulai pada suatu periode berjalan namun baru diselesaikan pada periode berikutnya. Akunatnsi dana untuk univeristas mengahruskan bahwa uang kuliah yang dipungut untuk sesi perkuliahan tersebut diakui sebagai pendapatan pada periode di mana sesi perkulaihan paling banyak diselenggarakan., bersama dengan seluruh belanja yang berhubunagn dengan sesi perkulaihan tersebut. 2. Tranfer dan Penyisihan Dana Seperti dalam akuntansi pemerintahan, akuntansi dan untuk universitas juga memiliki beragam transfer antardana. Namun, dalam akuntansi dana untuk universitas terdapat istilah khusu yaitu transfer wajib (mandatory transfer) dan transfer tidak wajib (nonmandatory transfer). Transfer wajib adalah transfer dari Dana Lancar ke dana lainnya untuk memenuhi ketentuan dari pihak eksternal dala msuatu perjanjian. Transfer tidak wajib adalah transfer serupa namun ditentukan sendiri oleh pihak universitas untuk berbagai tujuan. Transfer tidak wajib juga dilaporkan secara terpisah dalam laporan keuangan yang berhubuangan dengan Dana Lancar serupa dengan transfer antardana dalam akuntansi pemerintahan Manajemen universitas juga dapat menyisihkan uang dalam Dana Lancar tidak Teriakt utnu ktujuan tertentu di msa depan. Penyisihan yan gdisebut dana yang penggunaannya ditetapkan tau dialokasikan oleh dewan (baord-designated funds) ini adalah penyisiahn yang serupa dengan penyisihsan laba ditaha (retained earnings) dalam enstitas komersial. Majemen dapat menetapkan atau mencabut penyisihan tersebut menurut kebijakannya sendiri. Investasi Investasi dialporkan pada nilai wajar (fair value) dalam neraca suatu institusi publik. Pendapatan investasi, termasuk perubahan dalam bilai wajar inverstasi untuk peridoe berjalan, harus dilaporkan sebagai pendapatan (irevenue) dalam laporan operasi entitas yang sesuai. Sumbangan Universitas mencari pemasuakn dari alumni, perusahaan, dan lemabaga eksternal untu kmemperbaik program dan aktivitas pendisikannya. Selain itu, universitas juga dapat mencari pemsukan tambaha dari lemabaga-lemabga internalnya. Lemabaga-lemabaga yan gmenjadi bagian integral dari unversitas juga memiliki dana lancar serta dana-dana lainnya yang disatukan dalam laporan keuangan unversitas. Depresiasi Semua organisasi nirlaba, termasuk universitas, harus melporkan depresiasi (penyusutan) dalam laporan keuangan untuk tujuan eksternalnya. Depresisasi harus dilaporkan sebagai belanaj (expenditure) dalam dana yang menggunakan aktiva bersangkutan selama periode berjalan. Serupa dengan Dana Umum dalam akuntansi pemerintahan, Dana Lancar juga dapat mengakuisisi aktiva, namun terbats pada aktiva lancar/jangka pendek. Jadi, tidak ada aktiva jnagak panjang yang dilaporkan dalam Dana Lancar. Aktiva jangak panjang dilaporkan dalam Dana Pembangunan terpisah yang digunakan untuk mencatat akuisisi aktiva tetap dengan dana yang berasal baik dari Dana Lancar maupun Dana Pembangunan sendiri. Akan tetapi utnuk akuisisi aktiva tetap dalam nilai yang besar tidak boleh menggunakan dana yang berasal dari Dana Lancar, namun harus menggunakan dana yang ebrasalh dari dan dictatat sebagai Dana Pembangunan.