Anda di halaman 1dari 2

Apa yang dimaksud analisis bisnis?

Analisis bisnis adalah proses melihat dan menilai kekayaan data yang sudah dimiliki oleh
perusahaan Anda dan menggunakannya untuk membuat keputusan berdasarkan data. Analisis
bisnis lebih dari sekadar melihat angka untuk mengetahui apa yang terjadi, tetapi juga berupaya
memberikan informasi tentang mengapa sesuatu terjadi, dan menyarankan langkah apa yang
sebaiknya diambil.
Apa manfaat menggunakan analisis bisnis?
Berikut beberapa di antaranya:

Menekan anggaran.
Jika Anda seperti kebanyakan perusahaan kecil lainnya, anggaran pemasaran Anda sangat
ketat. Menggunakan analisis bisnis membantu Anda memaksimalkan setiap sen dengan
membantu Anda memahami pelanggan dengan lebih baik, mengantisipasi kebutuhan mereka
yang berubah-ubah, memenangkan persaingan, serta menghasilkan produk dan ide inovatif ke
pasar.

Pengambilan keputusan yang lebih baik. Tidak tahu pasti cara menggunakan anggaran
pemasaran? Atau kata kunci mana yang paling efektif? Bagaimana cara memprediksi produk
apa yang paling laris manis selama musim liburan nanti? Analisis bisnis menggunakan data
untuk menginformasikan keputusan dan meningkatkan keakuratan, efisiensi, dan waktu
respons.

Kemampuan untuk mengukur pencapaian terhadap tujuan secara keseluruhan. Analisis bisnis
memberi Anda gambaran yang lebih jelas tentang tujuan dan sasaran. Dengan menggunakan
visualisasi data, perusahaan dapat melacak kinerja mereka saat ini dan sebelumnya terhadap
indikator kinerja utama (KPI), tujuan, dan sasaran.

Selalu mengetahui situasi.


Pemilik bisnis dan pemasar dapat menggunakan analitik untuk melacak tren, perilaku
pelanggan, dan pergeseran pasar. Data ini memungkinkan Anda tetap mengatasi semua hal
dan membuat perubahan dengan dinamis jika, dan ketika, data yang mendukung sudah
menunjukkan waktunya.

Membangun efisiensi. Dewasa ini, bisnis dapat mengumpulkan data dengan sangat cepat.
Dengan analisis bisnis, Anda dapat mengidentifikasi perincian dalam proses atau kinerja hampir
secara real-time, menghemat waktu, uang, dan sumber daya.
Apa saja jenis dari analisis bisnis?
Kita gambarkan analisis bisnis terjadi dalam tiga tahap yang berbeda:

Analisis deskriptif. Menggali data dan menggunakan KPI untuk menunjukkan status bisnis Anda
saat ini. Misalnya, informasi real-time tentang demografi, minat, atau perilaku pembelian
pelanggan. Ini bisa berupa angka penjualan atau keuangan. Bisa juga berupa metrik sosial
seperti jumlah suka pada Facebook, Tweet, atau pengikut yang Anda miliki. Analisis deskriptif
tidak mencoba membentuk hubungan sebab akibat. Ini hanya berupa angka pasti.
Analisis prediktif. Jenis analisis ini selangkah lebih maju. Analisis ini mencoba memprediksi
tindakan di masa mendatang berdasarkan data riwayat tren. Berikut contohnya:
Gunakan informasi lampau untuk mencari tahu jenis produk yang mungkin diminati pelanggan
berdasarkan jumlahnya terakhir kali, dan apakah mereka cenderung membelinya lagi.
Jika Anda memiliki anggaran terbatas untuk kampanye pemasaran dan tidak dapat
menyediakan diskon bagi semua orang, berdasarkan analisis deskriptif, analisis prediktif dapat
memaparkan informasi tentang pelanggan yang cenderung akan membeli produk Anda.

Analisis perspektif. Bentuk analisis bisnis ini dapat menunjukkan tindakan terbaik dalam situasi
tertentu. Sementara analisis deskriptif menunjukkan hal yang telah terjadi, dan analisis prediktif
mencoba memprakirakan apa yang akan terjadi selanjutnya, preskriptif menggunakan informasi
tersebut untuk memberi potensi solusi berdasarkan situasi yang serupa (data tahun demi tahun,
musiman, peluncuran produk). Misalnya, penjualan tiket untuk pertunjukan saat musim liburan
menurun dari penjualan tahun kemarin. Analisis preskriptif dapat menyarankan perlunya
menurunkan harga atau menambah peningkatan kinerja sebagai tindak lanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai