ABSTRAK
Ekstrak etanol herba pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) merupakan salah satu
tanaman obat yang mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus
aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan
konsentrasi basis PEG 400 dan PEG 4000 terhadap sifat fisik gel ekstrak etanol
herba pegagan dan aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus, serta
mengetahui konsentrasi optimumnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak penambahan PEG 400
akan meningkatkan daya sebar gel. Namun tidak berpengaruh secara statistik
dalam memberikan aktivitas antibakteri terhadap S.aureus.Kombinasi PEG 400
dan PEG 4000 dapat membentuk formula optimum dengan perbandingan 100%
PEG 400 dan 0% PEG 4000.
i
Daftar Isi
ABSTRAK.............................................................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................................................ii
PENDAHULUAN.............................................................................................................................1
METODE PENELITIAN.....................................................................................................................1
2. Jalannya Penelitian............................................................................................................1
3. Analisis Data......................................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 tanaman pegagan
Gambar 2 Grafik untuk hubungan antara PEG 400 dan PEG 4000 terhadap
viskositas
Gambar 3 . hasil uji aktivitas antibakteri formula gel ekstrak pegagan (A) dan
control (B) dengan metode sumuran
DAFTAR TABEL
Tabel 2. Formulasi salep ekstrak herba pegagan dengan basis kombinasi PEG
400 dan PEG 4000
ii
iii
PENDAHULUAN
Tanaman pegagan (Centella asiatica) merupakan salah satu tanaman yang
banyak dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional terutama di kawasan Asia
Tenggara dan China (Winarto & Surbakti, 2003). Herba pegagan biasa
dimanfaatkan untuk revitalisasi tubuh, penambah daya ingat, dan telah
dilaporkan berguna dalam berbagai penyakit kulit (Ullah et al., 2009). Centella
asiatica juga diklaim memiliki berbagai efek farmakologis yang digunakan untuk
penyembuhan luka, gangguan mental, antioksidan, fungisida, antikanker, dan
antibakteri (Dash et al., 2011).
Gel adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai
obat luar, bahan obatnya harus larut atau terdispersi secara homogen dalam
dasar gel yang cocok (Padmadisastra et al., 2007).
Formula resmi basis polietilen glikol menurut USP memerlukan kombinasi 40%
polietilen glikol 4000 (padat) dan 60% polietilen glikol 400 (cair) (Anief, 2000).
Akan tetapi bila diperlukan gel yang lebih baik lagi, formula dapat diubah lagi
untuk memungkinkan bagian yang sama antara kedua bahan (Ansel, 2005).
Optimasi merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk memperkirakan
jawaban dari suatu fungsi variabel-variabel respon yang dihasilkan dari
rancangan percobaan yang dilakukan sehingga menghasilkan formula optimum.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi
basis PEG 400 dan PEG 4000 terhadap sifat fisik gel ekstrak etanol herba pegagan
dan aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus.
METODE PENELITIAN
2. Jalannya Penelitian
1. Ekstraksi Herba Pegagan
Ekstraksi serbuk herba pegagan dilakukan dengan metode maserasi. Simplisia
serbuk sebanyak 950 gram ditambahkan ke dalam etanol 94% sebanyak 7,125
liter. Maserasi dilakukan selama tiga hari, dan dilakukan pengadukan tiap 24 jam.
1
2
3. Analisis Data
Data hasil evaluasi sifat fisik dan daya hambat gel ekstrak herba pegaganterlebih
dahulu dianalisis dengan menggunakan Design Expert® 8.0.5 (Trial) model
optimasi simplex lattice design yang kemudian akan dihasilkan formula yang
optimum. Pengukuran diameter zona hambat dianalisis dengan ANOVA (Analysis
of Varian) dan dilanjutkan dengan uji t dengan taraf kepercayaan 95%.
3
4
Tabel 4. Formulasi salep ekstrak herba pegagan dengan basis kombinasi PEG
400 dan PEG 4000
Formula salep
Bahan
F1 F2 F3 F4 F5
B. Pemeriksaan
Ekstrak (g) Sifat Fisik Gel
8 8 8 8 8
1. PEG 400 (g)
Viskositas 56 48 40 32 24
PEG 4000 (g) 24 32 40 48 56
Propilen glikol (g) 11,5 11,5 11,5 11,5 11,5
Menthol (g) 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
Metil paraben (g) 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
Propil paraben (g) 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18
Jumlah (g) 100 100 100 100 100
Pengujian viskositas berfungsi untuk mengetahui viskositas (kekentalan) gel.
Viskositas merupakan parameter yang menggambarkan tentang besarnya
tahanan suatu cairan untuk mengalir. Semakin besar tahanannya, maka
viskositas juga akan semakin besar (Sinko, 2006).
6
Gambar 5 Grafik untuk hubungan antara PEG 400 dan PEG 4000 terhadap
viskositas
De sig
n-Expert®So ft w
are
Co mpon entC
od ing
:Actual
Viskosita
s(dP as)
CIBand
s
Desig
nP
oin
ts
X1
=A:PE
G4
00
X2
=B:PE
G4
00
V is k o s it a s (d P a s )
2000
1000
-1000
Gambar : Grafik untuk hubungan antara PEG 400 dan PEG 4000 terhadap
viskositas
2. Daya Lekat
Daya lekat dipengaruhi oleh viskositas dan hubungannya adalah berbanding
lurus. Semakin kecil viskositas maka daya lekat gel akan semakin kecil. Viskositas
yang kecil cenderung mempunyai konsistensi yang lebih cair sehingga
kemampuannya untuk melekat akan lebih kecil.
Gambar 6 . hasil uji aktivitas antibakteri formula gel ekstrak pegagan (A) dan
control (B) dengan metode sumuran
A B
DAFTAR ACUAN
Anief, M., 2006, Ilmu Meracik Obat, 53, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Ansel, H.C., 2005, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh
Ibrahim, F., Edisi IV, 505-510, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
Arumugam, T., Ayyanar, M., Pillai, Y., & Sekar, T., 2011, Phytochemical Screening
and Antibacterial Activity of Leaf and Callus Extracts of Centella asiatica,
Bangladesh J. Pharmacol, 6, 55-60.
8
Daftar indeks
Centella asiatica, i, 1, 7