Anda di halaman 1dari 19

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA KELUARGA

CHAPTER 6 : PLANNING , IMPLEMENTING , AND EVALUATING

Dosen Pengampu : Dra. Uswatun Hasanah, M.Si

KELOMPOK 4 :

Fanny Amalia 5545154580

Nabila Ashima 5545154393

Nidaul Hasanah 5545152198

Yoanita Nur Aulia 5545151841

FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2017

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan nikmatnya , kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Pengembangan Sumber Daya Keluarga .
Makalah hasil study pustaka ini membahas tentang Planning , Implementing and
Evaluating . Yang berarti perencanaan , pengimplementasiannya dan evaluasi dari
hasil rencana yang telah dilaksanakan . Dalam proses pembuatan makalah ini kami
juga mendapat banyak bantuan berupa masukan , bimbingan dan saran , maka dari itu
rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada :

1. Ibu Dra. Uswatun Hasanah, M.Si selaku dosen dari mata kuliah
Pengembangan Sumber Daya Keluarga yang telah memberikan kesempatan
dan saran kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan meskipun
masih jauh dari kata sempurna .
2. Orang tua , yang telah memberikan dukungan berupa motivasi dan materi
3. Teman teman semua yang telah memberikan dukungan , motivasi dan
saran kepada kelompok kami dalam mengerjakan laporan ini

Besar harapan kami makalah yang telah disusun ini ini dapat dipahami oleh pembaca.
Kami juga berharap dengan terselesaikannya makalah ini dapat memperluas
pengetahuan pembaca mengenai topik yang kami sajikan . Kritik dan saran sangat
diharapkan dari para pembaca , agar makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi .
Terima kasih .

Jakarta 27 September 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Cover ……………………………………………………………. i


Kata Pengantar …………………………………………………………….. ii
Daftar Isi …………………………………………………………………... iii

Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang ……………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………… 2
C. Tujuan Penulisan ………………………………………………….. 2

Bab II Pembahasan
A. Pengertian Planning ………………………………………….. 3
B. Pengertian Implementing .…………………………………… 11
C. Pengertian Evaluating ………...……………………………… 15

Bab III Penutup


a. Kesimpulan …………………………………………………… 16
b. Saran ………………………………………………………….. 16

Daftar Pustaka ………………………………………………………… 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap manusia dalam hidupnya harus memiliki tujuan yang jelas agar
hidup yang dijalaninya juga lebih terarah . Maka dari itu perlu sebuah
perencanaan yang jelas untuk menjalankan kehidupan . Tidak hanya
perencanaan saja melainkan rencana yang sudah dibuat harus dilaksanakan
dan dinilai tingkat keberhasilannya . Meskipun dalam realita nya rencana yang
kita buat tidak selalu berakhir baik . Mungkin kita sudah sangat sering
mendengar kalimat “if you fail to plan , you are planning fail” yang berarti
jika kamu gagal berarti kamu merencanakan kegagalan .
Seperti orang orang kebanyakan , keluarga juga membuat perencanaan
. Rencana yang dibuat mempertimbangkan waktu , energy , personel , uang ,
jadwal dan lainnya . Rencana untuk kuliah , perencanaan keuangan ,
perencanaan untuk membangun rumah , perencanaan kesehatan dan
sebagainya adalah beberapa contoh dari berbagai macam rencana yang ada di
dalam keluarga . Perencanaan dapat terbagi dari yang sederhana hingga yang
signifikan .
Dilihat dari kondisi sosial ekonomi yang terus berkembang , juga
pertumbuhan penduduk yang mempengaruhi sumber daya , maka
pengaruhnya adalah bertambahnya kebutuhan demi perencanaan yang lebih
baik . Tetapi di dalam sisi konsumen kehidupan yang berkembang dengan
cepat juga membuat kesulitan dalam pengambilan keputusan dalam
perencanaan hidup mereka . Tetapi pada intinya semua perencanaan yang
melibatkan individu di dalamnya itu penting . Karena perencanaan yang baik
akan membuat tujuan hidup semakin baik dan lebih jelas .

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PLANNING

Pengertian perencanan dapat dibagai menjadi sebagai berikut :

- T. Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa , “perencanaan


(planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi serta
penentuan strategi , kebijaksanaan , proyek , yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan . Pembuatan keputusan terlibat banyak dalam fungsi ini”
- Louise E Boone dan David L Kurtz (1984) mengemukakan bahwa :
“perencanaan ditentukan sebagai proses management yang dirancang
untuk memenuhi tujuan”
- Chapter 6 Planning , Implementing and Evaluating , menuliskan
bahwa “Perencanaan adalah suatu proses yang melibatkan serangkaian
keputusan yang mengarah kepada pemenuhan kebutuhan atau tujuan yang
ingin dicapai. Sebuah rencana terdiri dari skema, program,srategi, atau
metode yang dilakukan sebelum mencapai tujuan yang diinginkan”

Jadi pada intinya perencanaan merupakan proses berpikir dan


mengumpulkan informasi yang melibatkan serangkaian keputusan.
Perencanaan adalah bagian dari sebuah proses, karena merumuskan rencana
memerlukan beberapa langkah seperti mengumpulkan informasi, menyortir,
dan memprioritaskan. Kemudian, berdasarkan informasi yang telah diperoleh,
barulah diputuskan rencana apa yang paling memungkinkan untuk digunakan
agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Keputusan dan langkah yang akan
diambil tidaklah acak, tetapi berkelanjutan, berurutan, teratur dan logis.

2
Untuk memahami mengenai aturan di dalam perencanaan, para penliti
telah membangun model yang menggambarkan beberapa tahap dari proses
perencanan. Tujuan utama dalam model perencanaan tersebut adalah untuk
memprediksi perilaku di masa mendatang : Bagaimana seseorang biasanya
berencana ? Akankah rencana diulang ?

Gathering,And
Analyzing Implementing Evaluating the
Forming a plan the Plan
Awarness information plan
(Membentuk (Mengimplemen
(Kesadaran) (Mengumpulkan (Mengevaluasi
rencana) tasikan rencana)
dan Mengalisis rencana)
Informasi)

Figure 6.2 . The Planning Process Model

Tabel 6.2 menggambarkan model dari proses perencanaan. Di dalam model


proses perencanaan, langkah pertama adalah kesadaran. Seorang individu
menjadi sadar bahwa rencana sangat diperlukan. Langkah kedua, seseorang
harus mengumpulkan dan menganalisis informasi terlebih dahulu. Langkah
ketiga, Informasi yang telah didapat dimasukkan kedalam konteks dan situasi
termasuk mempertimbangkan hal tersebut kepada orang lain, sehingga
rencana dapat dibentuk. Rencana adalah sebuah rentetan keputusan yang
juga mempertimbangkan alokasi sumberdaya, Akhirnya pada langkah
keempat dan kelima, rencana dapat di implementasi dan di evaluasi. Pada

3
model perencanaan tersebut menunjukkan, rencana dibuat dengan konteks
lingkungan.

PLANNING DALAM KONTEKS KELUARGA

Seperti orang orang kebanyakan , keluarga juga membuat perencanaan


. Rencana yang dibuat mempertimbangkan waktu , energy , personel , uang ,
jadwal dan lainnya . Rencana untuk kuliah , perencanaan keuangan ,
perencanaan untuk membangun rumah , perencanaan kesehatan dan
sebagainya adalah beberapa contoh dari berbagai macam rencana yang ada di
dalam keluarga . Perencanaan dapat terbagi dari yang sederhana hingga yang
signifikan .

Ketika seseorang atau keluarga merencanakan sesuatu, Tugas utama


mereka adalah untuk mencari tahu apa yang perlu dilakukan dan bagaimana
melakukannya. Di dalam dunia yang penuh dengan persaingan menuntut
manusia untuk memiliki waktu energi, uang dan kemampun. Kelangsungan
hidup dan pertumbuhan memerlukan pengetahuan yang akurat, keputusan dan
pelaksanaan. Bagaimana seseorang harus bertindak ? Kemana mereka harus
melakukannya ? Bagaimana mereka bisa memprioritaskan antara aktivitas
konflik dam tanggung jawab ? Bagaimana mereka memilih antara pekerjaan
dan kewajiban didalam keluarga ?

Sebuah rencana harus mempunyai tujuan. Ini harus jelas arahnya akan
kemana. Apa yang ingin dicapai dari sebuah rencana ? Manajemen berpikir
untuk menekankan betapa pentingnya perencanaan , Jika sesorang individu
atau keluarga berharap untuk mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan,
Salah satu alasan seseorang atau keluarga terlibat dalam kegiatan perencanaan
adalah untuk membantu memvisualisasikan apa yang mungkin atau tidak

4
mungkin terjadi. Di antara pertanyaan-pertanyaan yang mungkin mereka
pertimbangkan adalah sebagai berikut :

1. Apakah orang lain akan bekerjasama ?


2. Apakah ada cukup uang?
3. Apakah ada cukup waktu?
4. Apakah ada cukup informasi?

Dengan meninjau pertanyaan - pertanyaan ini , perencana sedang mencoba


mengantisipasi masalah sebelum masalah itu muncul . Jawaban atas
pertanyaan ini dapat menyebabkan pelakanaan langsung dari sebuah
perencanaan atau perencaan lain yang berbeda dari tindakan .

Contoh dalam sebuah keluarga baru menikah mereka merencanakan untuk


segera memiliki momongan . Maka ada banyak hal yang perlu mereka
persiapkan . Mulai dari biaya persalinan , pendidikan , waktu yang akan
mereka luangkan , informasi tentang masa kehamilan dan seteah kehamilan .
Pertanyaan pertanyaan yang muncul adalah seperti , apakah keuangan mereka
sudah siap jika jumlah anggota keluarga bertambah ? , apakah mereka sudah
mempersiapkan pendidikan kedepannya untuk sang anak ? pengasuhan seperti
apa yang akan diterapkan ? . Jika sudah berencana , tahapan selanjutnya
adalah dengan melaksanakan rencana tersebut (mengimplementasikan)

Contoh ilustrasi Manajemen Keuangan didalam Keluarga.

“Seorang ibu setelah menerima uang pemberian dari suami untuk


kebutuhan rumah tangga mulailah merencanakan penggunaan uang
tersebut, menentukan tujuan penggunaanya, berapa yang harus di
simpan, berapa yang mesti digunakan untuk belanja rumah tangga,
dll’’

5
Contoh ilustrasi Manajemen Perencanaan Pendidikan

Brahim dan Pongtuluran (2002) dalam (Rosilia Bionda 2015) secara


umum pendidikan dipandang sebagai penanaman modal jangka panjang yang
harus mampu membekali anak untuk menghadapi masa depannya. Pendidikan
harus mampu mencerahkan anak dari keadaan tidak tahu menjadi tahu.
Pendidikan yang berhasil adalah pendidikan yang mampu membuat anak
berhasil dalam kehidupannya. Dengan kata lain bicara soal pendidikan adalah
bicara soal kualitas kehidupan anak soal kualitas sumberdaya manusia (SDM).
Perencanaan dan implementasi pendidikan anak yang dilakukan orang tua
tentulah berbeda-beda caranya sehingga dalam penelitian ini beragam
perencanaan dan implementasi pendidikan yang dilakukan keluarga .

Pernyataan Anak laki-laki Anak perempuan Total


perencanaan (Ya) (Ya) (Ya)
pendidikan

Tabungan pendidikan dan asuransi pendidikan


Menabung 66.7 65.3 65.3
Menyetorkan uang 64.7 61.2 62.4
secara periodik
Tabungan akan 66.7 61.2 63.4
dikhususkan untuk
pendidikan anak

Ikut asuransi 45.1 40.8 42.6

6
Membayar premi 47.1 44.9 45.5
setiap bulan atau/3
bulan

Fasilitas pendidikan dan pilihan sekolah


Memenuhi semua 84.3 81.6 82.2
kebutuhan
pendidikan anak
Secara berkala 78.4 85.7 81.2
mengganti
kebutuhan
pendidikan
Membelikan alat 76.5 73.5 74.3
tulis menulis
sesuai kebutuhan
Mencatat 21.6 34.7 27.7
kebutuhan anak
Memilih 92.2 98.0 88.1
menyekolahkan
anak di sekolah
yang bagus
Menunjang segala 98.0 85.7 91.1
sesuatu sesuai
kebutuhan anak di
sekolah
Menyekolahkan 84.3 78.4 80.2
anak di sekolah
lanjutan favorit
Anak mengikuti 78.4 69.4 99.0
les/kursus

Keterlibatan anak dalam perencanaan


Melibatkan anak 90.2 81.6 85.1
dalam setiap
urusan
pendidikannya
Bertanya kepada 96.1 91.8 93.1
anak menyangkut
kebutuhannya
Mendiskusikan 88.2 85.7 86.1
pilihan sekolah
lanjutan dengan
anak

7
Menjalin 100.0 100.0 100.0
komunikasi
dengan anak

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PLANNING

1. CIRI DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU

Walaupun faktor situasional sangat penting,orang akan membuat


keputusan sesuai dengan hati dam proses perencanaan. Perencanaan dan
Pelaksanaan akan menjadi dasar bagaimana individu dapat meperkirakan
situasi. Dengan demikian, Kepribadian adalah hal yang paling penting dalam
sebuah perencanaan.
Menurut FOxall dan Goldsmith (1994,p.145) Ciri dan karakteristik
individu menunjukkan 3 ciri : Kepribadian menunjukan sikap individu (jujur ,
ketekunan, permusuhan, dll)Atau tipe karakteristik lainnya yakni Ekstrovert
dan Introvert. Introvert merupakan kepribadian seseorang yang pertama kali
memikirkan dirinya,Ekstrovert adalah kepribadian dalam diri seseorang
kepada orang lain dan lingkungannya.

2. FAKTOR MOTIVASI
Perilaku motivasi di dalam sebuah perencanaan adalah kemampuan
berfikir secara langsung terhadap suatu objek untuk mencapai tujuan. 3 Aspek
motivasi :
 Tujuan dan sasaran harus menarik dan diinginkan
 Tujuan dan sasaran harus dicari secara terus-menerus
 Perasaan tidak senang atau tidak puas jika tujuan tidak dapat dicapai

8
Goal object Goal
Want Motive
Need Proposed Fulfillment

Want to Reduce
Hunger Benefit Hinger is
Eat Hunger Eat satisfied

Dari ilustrasi diatas,dapat disimpulkan bahwa setiap orang mempunyai


tujuan, tetapi beberapa orang melihat orientasi secara mendasar untuk
mencapai tujuan.Karakteristik ini menjelaskan mengapa individu yang
membuat bisnis,menjual benda,dll. Hal ini dikarenakan proses adalah sebuah
motivator. Bagi sebagian orang, mendefinisikan sukses apabila memiliki
kendaraan pribadi. Dengan demikian,motivasi menunjukkan proses untuk
mencapai tujuan.Perencanaan harus memiliki motivasi, mereka harus
merencanakan sehingga mencapai kesuksesan. Dalam merencanakan sesuatu
sifat yang harus kita terapkan adalah proaktif , yang berarti bertanggung
jawab atas dirinya . Sedangkan reaktif adalah sifat yang mudah terpengaruh
oleh lingkungan luar .

Proactive Language Reaktive Language

Let's look at our alternatives There's nothing I can do


I will I can't

I control my own feelings That's just the way I am

I prefer They make me so mad

3. PENGATURAN STANDAR

9
Didalam sebuah perencanan standar menyediakan ukuran dalam
menentukan tindakan. Proses, mengantarkan, peraturan individu, keluarga dan
organisasi adalah standar melakukan sesuatu, sebagai contoh sebuah
perusahaan memiliki standar operasionalnya sendiri.

4. PENJADWALAN DAN PERUNTUTAN (URUTAN)

Hampir semua kegiatan dan aktivitas yang direncanakan selalu terjadwal


dan berurutan. Penjadwalan merupakan spesifikasi yang berkaitan dengan
waktu untuk mencapai tujuan, sedangkan peruntutan berarti mengerjakan
sesuatu tersebut sesuai dengan tahapan-tahapan.

B. PENGERTIAN IMPLEMENTING

Setelah membahas begitu banyak tentang perencanaan atau planning ,


sesuai dengan urutan perencanaan , setelah merencanakan sesuatu kita harus
mengaplikasikannya atau mengimplementasikannya . Berikut adalah
pengertian dari implementasi :

- (Usman, 2002 : 70) mengatakan bahwa “implementasi adalah bermuara


pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem.
Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang
terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan”
- (Guntur Setiawan, 2004 : 39) dalam bukunya yang berjudul
Implementasi Dalam Birokrasi Pembangunan mengemukakan bahwa ,
“implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan
proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya serta
memerlukan jaringan pelaksana, birokrasi yang efektif “

10
- Chapter 6 Planning , Implementing and Evaluating menuliskan
bahwa , “implementasi berarti melaksanakan rencana serta tahapannya ke
dalam sebuah aksi atau tindakan”

Jadi implementasi merupakan sebuah tindak lanjut dari sebuah


perencanaan . Seperti yang kita ketahui bahwa lebih mudah untuk
membuat perencanaan dibandingkan dengan memonitori atau melakukan
rencana tersebut . Faktor – faktor seperti lingkungan , ekonomi , sosial ,
dan macam – macam pengaruh dari luar dapat menjadi dampak negative
dan positif bagi orang orang yang berencana dengan baik . Faktor faktor
yang mempengaruhi implementasi sama seperti faktor faktor yang
mempengaruhi planning yaitu : cirri dan karakteristik individu serta
motivasi .

Ada beberapa faktor pengahambat implementasi yaitu :

1. Pengaruh orang lain . Tidak semua orang akan percaya dengan rencana
yang kalian buat dan mungkin itu akan menjatuhkan kita
2. Masalah biaya dan permasalahan lainnya
3. Persaingan . Mungkin diluar sana aka nada competitor yang lebih
matang rencananya daripada kita
4. Perencanaan yang terlalu lama
5. Penundaan atau kekurangan motivasi

Implemetasi memiliki beberapa elemen di dalamnya . Dan yang terpenting


yaitu actuating (melakukan) dan controlling (pengendalian) .

Actuating adalah menjalankan sebuah rencana dengan lebih memperhatikan


baik buruknya , serta melihat dari sisi pandang orang lain . Atau dapat
dikatakan actuating adalah sebuah tindakan yang telah direncanakan secara
rinci dan berusaha agar rencana tersebut dapat berjalan dengan baik .
Misalnya dalam keluarga , ayah ingin membeli sebuah kendaraan untuk

11
mempermudah transportasi , maka dari itu ayah mencari banyak informasi
tentang kendaraan yang akan iya beli , hingga mencapai kata sepakat .

Sebuah rencana yang telah berjalan membutuhkan pemeriksaan kembali .


Pemeriksaan ini adalah bagian dari controlling . Controlling adalah
serangkaian pengamatan terhadap sesuatu , serta menilai apakah kegiatan
tersebut berjalan sesuai rencana atau tidak , controlling juga berarti mencari
informasi tentang berbagai penyimpangan penyimpangan yang terjadi atau
pada masalah ini disebut juga dengan follow up .

Dengan begitu banyaknya aspek dari management , kunci kesuksesan dari


suatu rencana dan penerapan adalah dengan seimbangnya keinginan , tujuan ,
dan tindakan . Terutama pada tahap pengawasan , pencapaian sangat penting
untuk diperoleh demi outcome yang baik .

Menurut penelitian Rosilia Bionda (2015) perencanaan yang sudah dibuat


terkadang tidak dapat diimplementasikan dengan baik beberapa hal dapat
menjadi penghambat seperti misalnya sumberdaya manusia itu sendiri
ataupun faktor ekseternal lingkungan. Perencanaan bukan saja dilihat dari segi
sumberdaya materinya namun harus juga diukur sumberdaya yang akan
dikembangkan baik dari segi kualitas dan kuantitasnya dan bagaimana
mengelola sumberdaya tersebut. Dalam penelitian Rosilia Bionda (2015)
sebagai berikut :

Pernyataan Anak laki-laki Anak perempuan Total


implementasi (Ya) (Ya) (Ya)
pendidikan

Tabungan pendidikan dan asuransi pendidikan


Menabung 60.8 42.9 51.5
Menyetorkan uang 54.9 38.8 46.5
secara periodik
Tabungan akan 54.9 46.9 50.5
dikhususkan untuk
pendidikan anak
Ikut asuransi 29.4 28.6 28.7

12
Membayar premi 13.7 28.6 20.8
setiap bulan atau/3
bulan

Fasilitas pendidikan dan pilihan sekolah


Memenuhi semua 90.2 79.6 84.2
kebutuhan
pendidikan anak
Secara berkala 80.4 73.5 76.2
mengganti
kebutuhan
pendidikan
Membelikan alat 78.4 81.6 79.2
tulis menulis
sesuai kebutuhan
Mencatat 49.0 40.8 44.6
kebutuhan anak
Memilih 84.3 71.4 77.2
menyekolahkan
anak di sekolah
yang bagus
Menunjang segala 78.4 75.5 76.2
sesuatu sesuai
kebutuhan anak di
sekolah
Menyekolahkan 72.5 59.2 65.3
anak di sekolah
lanjutan favorit
Anak mengikuti 39.2 42.9 40.6
les/kursus

Keterlibatan anak dalam implementasi


Melibatkan anak 86.3 73.5 79.2
dalam setiap
urusan
pendidikannya
Bertanya kepada 86.3 75.5 80.2
anak menyangkut
kebutuhannya
Mendiskusikan 86.3 71.4 78.2
pilihan sekolah
lanjutan dengan
anak
Menjalin 86.3 73.5 79.2

13
komunikasi
dengan anak

Menurut (Gross et al. 1973 dalam Guhardja et al. 1992 ) dalam Rosilia
Bionda 2015 , terdapat tiga asumsi dasar dalam rangka pengembangan
sumberdaya keluarga salah satunya kondisi dari sumberdaya (manusia, waktu,
materi) yang merupakan elemen dari sistem yang dapat mendorong atau
menghambat pencapaian tujuan keluarga sehingga perencanaan yang
dilakukan pada saat proses pelaksanaannya tidak semua dapat terealisasi
sesuai dengan yang diharapkan. Menurutu Suryani et al. (2004) penentu
tingginya pelaksanaan pendidikan pada anak didalam keluarga yaitu faktor
sosial ekonomi keluarga

C. PENGERTIAN EVALUATING

Evaluating adalah lebih kepada proses penilaian dari sebuah rencana yang
telah dijalankan , yang mengacu pada suatu criteria seperti standar
kemampuan dan tujuan dari rencana tersebut . Pada akhir penilaian akan
dibuktikan , jika semua rencana berjalan dengan baik berarti tujuan dari
recana sudah tercapai dan kita sebagai pembuat renacana dapat melihat
kebelakang kira – kira apa saja hal yang harus diperhatikan kembali yang
dapaat dijadikan sebuah evaluasi tersendiri untuk membuat keputusan kembali
di masa yang akan datang . Meningkatkan kemampuan untuk mengatur
sebuah rencana sangat penting nantinya dalam kehidupan berkeluarga .

BAB III
PENUTUP

14
KESIMPULAN

Di dalam model proses perencanaan , langkah pertama adalah kesadaran.


Seorang individu menjadi sadar bahwa rencana sangat diperlukan. Langkah
kedua, seseorang harus mengumpulkan dan menganalisis informasi terlebih
dahulu. Langkah ketiga, Informasi yang telah didapat dimasukkan kedalam
konteks dan situasi termasuk mempertimbangkan hal tersebut kepada orang
lain, sehingga rencana dapat dibentuk. Rencana adalah sebuah rentetan
keputusan yang juga mempertimbangkan alokasi sumberdaya, Akhirnya pada
langkah keempat dan kelima, rencana dapat di implementasi dan di evaluasi.
Implementasi berarti melaksanakan rencana serta tahapannya ke dalam sebuah
aksi atau tindakan yang merupakan sebuah tindak lanjut dari sebuah
perencanaan . Implemetasi memiliki beberapa elemen di dalamnya . Dan yang
terpenting yaitu actuating (melakukan) dan controlling (pengendalian) .
Langkah terakhir adalah penilaian . Pada akhir penilaian akan dibuktikan , jika
semua rencana berjalan dengan baik berarti tujuan dari recana sudah tercapai
dan kita sebagai pembuat renacana dapat melihat kebelakang kira – kira apa
saja hal yang harus diperhatikan kembali yang dapaat dijadikan sebuah
evaluasi tersendiri untuk membuat keputusan kembali di masa yang akan
datang

SARAN
Dalam melaksanakan suatu proses perencanaan haruslah konsisten , logis ,
dan sesuai kesadaran . Selalu focus pada rencana dan pelaksanaannya agar
tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai

DAFTAR PUSTAKA

15
 Sinta Devi. 2015. PENGERTIAN PLANNING , ORGANIZING, ACTUATING,
CONTROLLING PLANING. Online. Tersedia di
http://www.academia.edu/13799254/ . [diakses pada 27 September 2017]
 Pengetian Implementasi. Online. Tersedia di
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/487/jbptunikompp-gdl-derrisepti-24335-2-
babii_d-x.pdf. [diakses pada 27 September 2017]
 Hasanah, Uswatun dan Nursetiawati, Sitti . 2015. Kehidupan Keluarga.
Jakarta. LPP Press Universitas Negeri Jakarta
 Wowiling Rosilia Bionda. 2015. PENGARUH PERENCANAAN DAN
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN DALAM KELUARGA TERHADAP KEPUASAN
LINGKUNGAN BELAJAR ANAK DI RUMAH. Bogor. Sekolah Pascasarjana IPB

16

Anda mungkin juga menyukai