Anda di halaman 1dari 8

Ausbildung

Ausbildung adalah program magang dan sekolah selama tiga tahun di


Jerman pada bidang perhotelan dan perawat lansia.

Peserta Ausbildung yang tidak menjalani Training dengan maksimal akan


mengalami culture shock.

Program Ausbildung sangat bagus dan lebih berat dari Aupair. Dibutuhkan
pengalaman kerja minimal dua tahun disertai referensi kerja

Fasilitas:

Program Ausbildung memberikan kesempatan kepada peserta untuk bisa mencari


pekerjaan di Jerman sesuai dengan bidang yang ditempuh. Namun perlu diingat bahwa melalui
program ini peserta tidak mendapat jaminan langsung mendapat kerja. Tidak hanya di Jerman,
peserta Ausbildung dengan pengalaman internasional ini bisa bekerja di beberapa negara di
Eropa, Korea dan Kanada. Untuk mendukung program ini terdapat beberapa fasilitas yaitu:

1. Tempat tinggal, dicarikan oleh pihak hotel dan peserta Ausbildung membayar uang sewa
sendiri
2. Uang saku perbulan 800 Euro, dipotong asuransi, makanan sehari-hari  dan tempat
tinggal, jadi bersih 300 Euro
3. Peserta Ausbildung (Azubi) tidak membayar pajak
4. Ditahun kedua uang saku dinaikkan sekitar 100 Euro per tahun

Jadwal Ausbildung per minggu:

 3 hari magang 8 jam per hari


 2 hari sekolah 8 jam per hari
 2 hari libur
 1 tahun berhak libur selama 24 hari
 Kadang over time dan diberi tambahan uang atau tambahan waktu off

Bidang:

Perhotelan & perawat lansia

Periode pemberangkatan: Agustus – September


Syarat:

1. Pria dan wanita


2. Minimal lulusan SMA/SMK dan lajang.
3. Usia untuk perhotelan :18 - 29 tahun
Usia untuk perawat lansia : 18 - 26 tahun
 
Kontrak Ausbildung 3 tahun dan selama itu peserta mendapat pendidikan di area magangnya.

Prosedur untuk Ausbildung perhotelan

1. Kirimkan formulir yang telah diisi calon peserta dan membayar biaya pendaftaran. Agen
menguji kemampuan lisan bahasa Inggris, hal-hal umum dari peserta dan konseling untuk
memperbaiki sisi lemah peserta. Lisan Inggris sangat penting sebagai bahasa kedua
ketika di Jerman.

2. Interview dengan agen via skype video call.

3. Training hidup dan kerja di barat. Peserta Ausbildung dibimbing untuk interview dengan
hotel dan panti jompo di Jerman. Training sangat penting untuk mereduksi culture shock.

4. Les bahasa Jerman di agensi kami dari level A1 - B1 dengan durasi 2x seminggu, 2
jam/pertemuan selama 10 bulan. Kriteria bahasa Jerman untuk Ausbildung adalah untuk
level A2 skornya adalah 85 tetapi cara terbaik adalah meraih  level B1 dengan skor 60.

5. Mengikuti ujian bahasa Jerman B1 di Goethe Institut Surabaya. Peserta bisa langsung tes
level B1 tanpa melalui level sebelumnya.

6. Peserta dari luar Surabaya bisa mencari tempat les atau guru dengan fee terjangkau,
periksa CV-nya dan jangan takut membuat kesalahan ketika mempraktekkannya.
Kemudian ambil sertifikat B1 di Goethe Institut terdekat.

7. Kami memberi piutang tiket pesawat ke Jerman dan peserta mencicil selama 5 bulan
setelah tiba di Jerman. (Harga tiket keberangkatan tidak dihitung dalam total biaya untuk
berangkat).

8. Selama peserta taat aturan di Jerman, agen akan bertanggung jawab jika ada kesulitan.
Penguasaan bahasa, kekuatan mental dan training penting sekali bagi peserta untuk
menghindari culture schock, bisa mengikuti tempo dan beban kerja di Jerman.

9. Bila tidak mampu bertahan di Jerman dan ingin pulang ke Indonesia, tidak akan
dikenakan sanksi. Diluar waktu belajar dan magang, peserta boleh berhijab.
Rincian biaya

1. Biaya pendaftaran = Rp. 1.000.000


2. Biaya agen (dicicil 4x sebelum berangkat) = Rp.5.000.000
3. Biaya training hidup dan kerja dibarat (opsional) = Rp. 8.000.000
4. Biaya dokumen untuk visa, ujian, translate = Rp. 5.000.000
5. Les di Surabaya 1.300.000/bulan selama 10 bulan = Rp 13.000.000.

Total biaya ausbildung + les Bahasa Jerman + training Rp 32.000.000


Tanpa biaya tiket.
FSJ (Freiwlliges Soziales Jahr)

FSJ adalah program sosial untuk pemuda/i dari luar Jerman agar bisa
merasakan langsung lingkungan kerja di Jerman.

Fasilitas:

1. Uang saku 800 Euro


NB : Jangan pentingkan uang saku, pentingkan proses pembelajarannya.
2. Tempat tinggal gratis
3. libur 26 hari dalam 1 tahun
4. Mendapatkan 25 kali seminar di Jerman/negara tetangga lainnya
5. Mendapatkan sertifikat FSJ
6. Berpeluang kerja di ranah International
7. Mendapatkan asuransi kesehatan

Jam tugas FSJ : 30 jam seminggu( termasuk tugas & kuliah).


Periode pemberangkatan : April – Agustus

Syarat:

1. Pria berusia 18-26 tahun sebelum mengurus visa


2. Minimal lulusan SMA/SMK dan lajang.
3. Memiliki sertifikat bahasa Jerman min A2 disarankan B1.
4. Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun
5. Memiliki motivasi di bidang sosial.
“Bayangan Kuliah untuk Program Ausbildung Indonesia”
Secara umum pendidikan di Eropa sangat bagus. Founder dan Directure Full Hope
Aupair Agency, Haris Nyo, adalah lulusan Universitas Delft Belanda. Pak Haris kuliah program
master selama 4 tahun. Bahasa pengantar yang digunakan tentu bahasa Belanda. Hal ini menjadi
tantangan tersendiri karena kurangnya pengetahuan tentang bahasa dan budaya Belanda. Maka
untuk lulus, selama bertahun-tahun di sana, waktunya hanya digunakan untuk belajar. Sejak
pukul 07.30 – 22.00 selama seminggu dia belajar di perpustakaan. Semua kerja keras ini
dilakukannya dengan sungguh-sungguh agar bisa lulus pada akhirnya. Salah satu pengalaman
hidupnya, yakni menempuh studi di Eropa, akan ia ceritakan lebih mendalam melalui artikel ini.
Dosen dan guru merupakan profesi panggilan hati jadi mereka bersungguh-sungguh
untuk mengajar dan membimbing murid-muridnya. Hubungan antar pengajar dan murid cukup
dekat, hangat dan apa adanya. Di Eropa murid distimulasi untuk suka belajar dan tidak malu
bertanya. Sehingga bisa menciptakan proses belajar mengajar yang menyenangkan dan aktif.
Kuliah di Belanda mau pun di negara-negara Eropa lainnya cukup berat karena para
pengajar ingin memberi ilmu sebanyak dan sedalam mungkin kepada murid-muridnya. Tidak
heran jika bidang ilmu di Eropa banyak spesialisasinya. Supaya bisa menangkap banyak
informasi, sering kali sebelum kuliah pengajar memberi saran agar murid-muridnya membaca
terlebih dahulu materi yang akan dibahas. Belajar tidak hanya sebelum mengikuti kuliah, namun
juga menjelang ujian. Ujian di Eropa tidak ringan, tanpa persiapan yang maksimal murid
mempunyai peluang sangat besar untuk tidak lulus. Para pembelajar di Eropa belajar sungguh-
sungguh agar mereka benar-benar mengerti ilmu yang sedang dipelajari dan melakukan tugas
atau praktikum dari mata pelajaran tersebut agar mereka lulus ujian.
Proses pembelajaran ditunjang dengan fasiltas-fasilitas sekolah yang memadai dan sangat
bagus. Ada kantin modern, tempat olaraga, tempat seni dan perpustakaan dengan banyak koleksi
buku. Perpustakaan juga mendatangkan buku-buku dari perpustakaan lain dan para murid gratis
meminjam buku. Tentu saja ini menjadi kesempatan yang bagus untuk mempelajari banyak hal
melalui fasilitas yang diberikan.
Program Ausbildung juga dilakukan di Eropa, yakni Jerman. Secara umum tidak berbeda
jauh dengan Belanda. Seperti Pak Haris yang menghabiskan waktu untuk belajar, sebagai calon
peserta Ausbildung kalian juga harus bisa menguasai bahasa Jerman dan Inggris, memiliki etos
kerja, disiplin, open minded, berani bertanya, dll. Sikap tersebut sangat penting untuk
keberhasilan kalian dalam program Ausbildung selama tiga tahun ini. Jika kalian ingin kuliah
melalui program Ausbildung, mulai hari ini kalian harus mulai mencintai membaca buku dan
belajar dengan sungguh-sungguh.
“Pentingnya Menguasai Budaya Jerman untuk Program
Ausbildung Indonesia!”
Ausbildung adalah program magang dan kuliah di Jerman selama tiga tahun. Program ini
sangat bagus untuk anak muda di Indonesia karena berkelas dunia. Hal itulah yang menyebabkan
Ausbildung menjadi berat jika dibandingkan dengan Aupair.

Magang di Jerman akan membuat kalian akan sadar bahwa tempo dan tanggung jawab
kerja di Jerman sangat tinggi. Bangsa Jerman sangat disiplin, tepat waktu dan gaya
komunikasinya lugas sekali. Ketika magang dan mendapat teguran atau kritik, jangan berkecil
hati, sedih atau frustasi tapi tanyakan salah kalian apa dan bagaimana yang sebenarnya yang
harus dilakukan? Cukup katakan minta maaf dan kali berikutnya akan melakukan cara yang baru
diajarkan, maka si penegur akan senang mendengarnya dan melupakan apa yang sebelumnya
terjadi. Supaya bisa berkomunikasi dengan baik, kuasailah bahasa Jerman sebagus mungkin.

Di atas hanya salah satu contoh budaya kerja di Jerman. kalian harus belajar dan berani
mempraktikkannya di Indonesia sebelum berangkat ke Jerman agar bisa sedini mungkin
mempersiapkan diri dengan baik. Kelak ketika telah di Jerman kalian bisa mereduksi culture
shock semaksimal mungkin, mampu magang dan kuliah dengan baik dan tentunya mampu
menikmati hidup di sana.

Untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang gaya hidup dan kerja ala Eropa, kami
menyediakan training. Peserta Ausbildung dari luar Surabaya bisa mengikuti training via skype
atau datang ke Surabaya. Dengan datang ke Surabaya training bisa dibahas lebih mendalam.
Kami tidak menyediakan tempat tinggal selama mengikuti training bagi peserta dari luar kota.
Pentingnya Training adalah untuk mereduksi Shock Culture yang pasti akan terjadi
secara besar-besaran.
“Mengapa Dipakai Kata ‘Magang’ Dalam Program
Ausbildung Indonesia?”
Warga Indonesia yang pernah cukup lama tinggal di Eropa atau Negara-negara naga Asia
sadar bangsa Indonesia sesungguhnya belum mempunyai etos, kecepatan dan tanggung jawab
kerja yang baik dan benar. Almh istri pak Haris, Kiauw, pernah menjabat sebagai orang kedua di
perusahaan Belanda di Indonesia yang bergerak di bidang anti karat di pelabuhan dan jaringan
pipa juga peralatan gas. Pimpinan istrinya adalah orang Belanda, dia pernah berkata: “Di
Indonesia menurut saya sebaiknya jangan ditulis waktu kerja namun lebih tepat waktu ‘hadir’ di
kantor!”. Apa yang dia katakan sesungguhnya mengandung kebenaran bahwa sering kali pekerja
kantoran di Indonesia punya cukup waktu untuk bermedia sosial, berbicara bukan urusan kerja
dengan kolega-koleganya, dll. Jika dibandingkan dengan kantor-kantor di Eropa atau di Negara-
negara Naga Asia tentu sangat jauh bedanya.

Indonesia memiliki budaya kerja yang berbeda dengan negara Eropa. Itulah yang
menyebabkan pada Ausbildung digunakan istilah magang bukan kerja. Contoh lainnya yang
menunjukkan perbedaan adalah spesialisasi bidang kerja. Di barat kita bisa dengan mudah
menemukan pekerja yang khusus menangani satu bidang saja secara maksimal. Di sini kita bisa
menemukan banyak pekerja dia double job. Spesialisasi pekerjaan tidak terlalu mencolok.
Penggunaan istilah ini juga menjelaskan perbedaan pendapatan. Peserta Ausbildung
mendapatkan uang saku yang jumlahnya lebih kecil dari gaji pekerja Jerman.

Program Ausbildung di Jerman sangat bagus untuk anak-anak muda di Indonesia. Mereka
harus sadar bahwa di sana mereka akan belajar banyak hal tentang budaya Jerman, belajar hidup
di Jerman yang modern, belajar bekerja dengan profesional, dan belajar tentang ilmu yang sangat
mendalam pada bidang perhotelan dan perawat lansia. Jika tertarik mengikuti program
Ausbildung maka kumpulkan sebanyak mungkin informasi, beri cukup waktu untuk merenung
dan berdoa lalu buat keputusan akan mengikuti atau tidak? Jika ya, lakukan persiapan dengan
matang dan belajarlah bahasa Jerman sebaik mungkin!

Anda mungkin juga menyukai