Anda di halaman 1dari 7

Kuliah di Jerman

Saya yakin banyak diantara rekan-rekan yang ingin sekali merasakan kuliah di
luar negeri, merasakan atmosfer yang sedikit berbeda dengan di Indonesia,
bertemu dengan banyak orang dengan banyak bahasa dan budaya, memiliki
pengalaman internasional, dan berniat menjelajahi Eropa nan eksotis. Tapi masih
bingung mau mulai dari mana, mau ke warnet atau baca di internet juga malas,
makannya banyak pertanyaan yang mutar-mutar ga jelas di dalam kepala, persis
kayak saya dulu..
Karena malam ini saya ga ngapa2in, ya sudah, bikin info-info kecil ini aja dengan
bahasa yang ga terlalu formal, mudah2an bisa satu atau dua orang yang tertarik
ke Jerman kalau baca tulisan ini dan mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat.
AamiinTulisan ini berdasarkan pengalaman pribadi saya selama medio 2008
2009 akhir, kalau ada yang lebih expert atau saya yang ketinggalan Informasi,
monggo di koreksi dan dikasih masukan..:-).
Dulu saya saking giatnya hampir 8 jam setiap hari di depan Internet selama 6
bulan buat nyari2 info tentang ke Jerman dan Eropa secara keseluruhannya,
karena tidak ada yang ngasih tahu saya info apapun tentang kuliah di luar negri.
Yang saya tahu waktu itu hanya kuliah di Jerman tidak terlalu mahal dan bisa
juga kerja part time kalau sebagai student di sana. Akhirnya dengan modal
berani disertai perhitungan yang matang saya datang ke Jerman. Tanpa ada
sanak saudara atau siapapun yang ada hubungan keluarga di benua biru
ini..kemudian step2 yang krusialnya untuk ke Jerman ada di sini
Pertama kali,Nyari2 Info di Internet, baca-baca blog2 mahasiswa yang kuliah di
Jerman, Swedia, Inggris, Belanda, Prancis (baca blog mahasiswa yang kuliah di
luar negri adalah WAJIB kalau mau tau info yang banyak), kirim applikasi ke
Universitas yang ditaksir, dapat LoA (Letter of Acceptance), Kursus bahasa
sebentar di Goethe Bandung tahun 2009 (saya ambil Master dalam bahasa
Inggris, jadi faktor bahasa Jerman ga terlalu disyaratkan waktu itu) , mengurus
Visa di Kedutaan Jerman, dapat Visa student setelah menunggu 3 minggu, beli
tiket Emirates Jakarta-Duesseldorf, Pulang ke Padang dulu liat Vespa dan Ortu,
balik lagi ke bandara Seokarno Hatta, naik Pesawat gede Boeing 737 (masih
kampungan), 7 jam kemudian Transit di Dubai (foto2..sedikit norak), 8 jam
kemudian nyampe di Duesseldorf (Salju, 2 Celcius, Shock..biasanya liat ombak di
pantai sekarang liat salju yang putih.hehehe)
Jerman saat ini sangat membuka diri untuk mahasiswa asing yang ingin
melanjutkan pendidikannya di Jerman. Dapat dilihat dari uang kuliah yang
dibebankan kepada mahasiswa, semua mahasiswa dipukul rata dalam urusan
membayar uang kuliah, tidak ada perbedaan antara orang Jerman sendiri
dengan orang asing yang ingin kuliah di Jerman. Dan juga Jerman merupakan
kekuatan ekonomi nomor 3 terkuat di dunia dan tempat terciptanya hak paten
nomor 3 terbesar di dunia setalah US dan Jepang (data 2009). Jepang telah teruji

dalam bidang riset dan applikasi ilmunya ke kehidupan sehari-hari. Dapat dilihat
pada artikel saya Pendidikan di Jerman. Awalnya saya tertarik ke Jerman adalah :

Uang kuliahnya relatif terjangkau untuk kalangan Indonesia. Selain jurusan


MBA, Bisnis atau untuk Profesional, uang kuliah di jerman paling mahal Cuma
715 Euro ( sudah termasuk Semester Tiket, yang dapat digunakan sebagai tiket
transportasi di beberapa daerah alias kita tidak perlu bayar lagi kalau mau naik
Trem, Bus, atau kereta Regional Express atau kita cuma membayar 205 Euro saja
persemester (sama dengan cuma bayar tiket semester saja) seperti di Negara
bagian North Rhein Westfalen. Di Univ Duisburg Essen ada kelas Internasional
buat bidang Engineering, berpusat di kampus Duisburg dan mulai semester
depan Winter 2011, kami cuma di bebankan membayar 215 euro saja (uang
tersebut gunanya untuk mendapatkan tiket semester, supaya gratis naik
transportasi sana-sini). Sisa uang yang di tabung kayaknya mau di pakai ke Old
Trafford buat nonton Manchester United:-)..impian dari SD..;-)
Universitas dan Fahchochschule atau FH (mirip Politeknik di Indonesia) di
Jerman sangat banyak, sekitar 355 Universitas dan Fachhochschule yang
tersebar di 165 kota di seluruh Jerman. Hampir semuanya Univ atau FH negri.
Sekitar 13.500 bidang study pun bisa dipilih. Jadi peluang diterima di salah satu
Institusi pendidikan di Jerman sangat besar kalau memenuhi syarat..!
Pertama kali ada baiknya mengetahui tentang daftar Univ dan FH di seluruh
Jerman supaya lebih familiar nantinya. Di link tersbut ada sekitar 300an Institusi
pendidikan. Kalau ga percaya silahkan hitung sendiri ya.;-). Tau DAAD kan?..di
DAAD juga banyak info tentang beasiswa dan pilihan bidang study yang sesuai
dengan kemampuan dan cita-cita. Kalau ingin lebih detail tentang bidang studi
yang di inginkan boleh kok di urut berdasarkan ranking Univ di Jerman.
Setiap Universitas di Jerman di jamin mutunya oleh lembaga pemerintah. Ga ada
Universitas atau FH yang kelas toko2an yang kecil2. Jadi mau kuliah di
Universitas atau FH yang ada di desa atau di kota besar pun, mutunya tidak jauh
berbeda. Tergantung situasi dan keinginan pribadi masing-masing.

Step 1. Cari kampus, jurusan yang sesuai dengan kemampuan, bidang


dan minat
Kalau teman2 belum tau bidang apa saja yang mau di ambil di Jerman?..coba
kunjungi dan baca link berikut.
DAAD Jerman, Young Germany,

Master and more

Kalau sudah menguasai seluk beluk tiga website diatas saya jamin tidak akan
kebingungan lagi alias tidak banyak pertanyaan yang mendasar. Boleh kembali
dengan pertanyaan yang lebih spesifik kepada saya ;-) Saya dulu mengumpulkan
hampir 30 kampus dari daratan Eropa, mulai dari Swedia, Jerman, Norwegia,

Inggris, Belanda, Prancis, Denmark, Belgia dan Scotlandia. Saya masuk ke dalam
website Fakultas dan kemudian Jurusannya. Lalu download semua brosur yang
berbentuk pdf, bisa juga menyimpan halaman dalam bentuk web. Downloadlah
semua bahan yang berhubungan dengan jurusan kita misalkan (sangat
disarankan) : silabus dan isi perkuliahannya. Agar nanti bisa mempertimbangkan
tentang arah keilmuan. Trus, coba liat apa saja persyaratan yang harus di
lengkapi untuk mengirimkan applikasi ke Universitas. Beberapa Universitas ada
yang mendaftar melalui Online, ada juga yang mengiirm applikasi melalui surat (
kalau dari Indonesia ke Jerman dulu via POS Indonesia, biayanya 25 US dollar).
Trus ada juga Universitas yang pendaftarannya melalui Uni Assist (semacam
agen yang di tunjuk Universitas untuk mengelola applikasi pelamar).
Kalau jurusan yang kita inginkan memang harus melalu Uni Assist proses
pendaftarannya, maka..68 uero harus siap dikucurkan untuk biaya satu applikasi,
setiap tambahan satu appliaksi lagi harus di tambah lagi 15 euro. CMIIW ;-)

Apa saja file2 yang perlu di persiapkan?..


1. TOEFL Internasional and IELTS
Universitas di jerman sekarang hanya mengakui TOEFL Internasional misal IBT,
CBT. Walaupun masih ada Universitas yang bisa menerima Toefl Institusional.
Tapi yang terakhir tidak saya sarankan untuk dikirimkan ke Universitas.
Bagaimana cara mendapatkan TOEFL?..klik disini gan Tapi kalau mau aman ya
sepertinya harus punya IELTS sih..apa ya IELTS itu?..Untuk ikut ujian IELTS atau
TOEFL , kalau ga salah bayar US $ 150.
Beberapa bidang Master untuk jurusan Teknik atau Ekonomi di Jerman kadang
mensyaratkan GRE, atau GMAT sebagai tambahannya. Nah apa lagi ini?..Untuk
mengintip apa itu GRE atau GMAT coba kunjungi website Uda Salman Khan di
webistenya yaitu Khanacademy. Kalau kuliah Bachelornya dulu dalam bahasa
Inggris, dengan menujukan bukti, kita tidak perlu lagi mengirimkan sertifikat
TOEFL atau IELTS.
2. Kemampuan bahasa Jerman
Hidup di Jerman tanpa kemampuan bahasa Jerman sedikitpun, bakalan banyak
menemui kesulitan dan kebingungan. Semua surat-surat dalam bahasa Jerman,
informasi-informasi dalam bahasa Jerman, TV semuanya di dubbing pakai bahasa
Jerman, orang2 jarang yang mau ngomong bahasa Inggris, nyari kerja student
juga susah kalau ga bisa bahasa Jerman ;-P pokokny bahasa jerman wajibb buat
di pelajari, minimal tingkat A1 atau setar dengan 250 jam pelajaran. Dimana
tempat kursusnya?..

Saran saya di Bandung aja,lebih adem, ga banyak macet, dekat pusat kota,
distro dll..di Goethe Bandung sebelah kantor posnya Bandung atau kalau yang
ingin di Goethe Jakarta yang lebih gede juga terserah.
3. Surat rekomendasi
Bagi pelamar yang mau melanjutkan studi master di Jerman, kayaknya harus
melampirkan surat rekomendasi dari 2 orang dosen sewaktu Bachelor dulu. Satu
dosen yang jadi pembimbing skripsi dan dosen yang kenal dengan kita. Kalau ga
kenal mana mau ngasih rekomendasi..hehehe
4. CV
Curricullum vitae lebih baik di buat dalam versi Eropa.silahkan klik disini

5. Application Form
Lengkapi dan isi semua appliaction formnya dengan jelas. Kalau Universitas yang
kita tuju menyediakan beasiswa, bisanya ada lampiran form scholarship juga
yang harus di isi. Jadi memang harus jeli dan banyak melihat-lihat informasi
yang tersembunyii di balik website-website Universitas tersebut.
6. Ijazah
Ijazah SMA dan Sarjana sebaiknya di terjemahkan kedalam bahasa Jerman, karen
dulu saya diminta menunjukan ijazah dalam bahasa Jerman. Mungkin beberapa
kampus berbeda, tapi biar lebih aman, ga ada salahnya sedia paying sebelum
hujan, kalau kata pepatah. Yang menterjemahkan pun harus yang tersumpah
dan diakui kedutaan Jerman. Nyarinya dimana ya?..ini gan..cekidot..
Di Jerman tidak harus mencari professor pembimbing terlebih dahulu jika ingin
melanjutkan Master. Tidak seperti di Jepang, disini kuliah berbasis kelas, seperti
halnya kuliah Bachelor di Indonesia, setelah selesai kuliah baru bisa mengajukan
thesis. Mencari Professornya pas udah kuliah di Jerman aja, yang penting kirim
applikasi, diterima..beress

Step 2. Kirim Applikasi


Setelah melengkapi semua persyaratan dan applikasi telah dikirim baik via
Online ataupun dalam bentuk surat, maka kita perlu menunggu untuk datangnya
LoA atau Zulassung. Dulu saya mendapat LoA Cuma dalam 3 minggu. Beberapa
jurusan ada yang lebih lama lagi. Biasanya kalau semua syaratnya lebih di atas
rata-rata, biasanya lulus di Universitas atau di FH Jerman. Yang perlu di ingat
benar adalah batas pengiriman applikasi, kalau mau masuk Summer semester
2012 (bulan April 2012), maka deadline applikasi adalah 15 Januari 2012,
sedangkan untuk Winter semester 2011 deadlinenya 15 Juli 2011.

Step 3. Tunggu LoA


Proses mendapatkan LoA bisa memakan waktu hingga 8 minggu paling lama,
dulu saya di kirimi email, bahwa saya diminta menunggu 4 sampai 8 minggu.
Ternyata cuma dalam 3 minggu saya mendapat LoA dari Jerman.

Step 4. Membuka Account Bank di Jerman


Setelah mendapat LoA dari Uni atau FH di Jerman,langkah berikutnya adalah:
Membuka rekening student di sebuah bank di Jerman, bank yang di tunjuk
kedutaan adalah Deutsch Bank.
Caranya adalah : pertama pergi ke kedutaan Jerman di Jakarta, lalu mengisi form
yang sudah disediakan di ruangan tersebut, berikut membawa semua berkas2
seperti Ijazah, pasport, foto, LoA (Zulassung). Sebelumnya kita harus meminta
form dulu ke Deutsch bank di Jerman, kirim saja email ke Deutsche Bank di
Jerman bahwa kita mau membuka rekening di Jerman atas nama student. Ini
alamat emailnya db.student@db.com
Kemudian kita akan dikirimi dokumen-dokumen ke alamat email kita. Isi lengkap
semua dokumen atau formulir tersebut dan kemudian diserahkan ke bagian
kedutaan untuk di legalisir. Formulir yang telah di legalisir di kedutaan kemudian
kita kirim via pos ke Jerman sesuai dengan alamat yang dituju. Harus menunggu
beberapa hari, seingat saya dulu sekitar 10 hari. Lalu saya menerima email
konfirmasi dari Deutsche Bank Hamburg bahwasanya mereka telah menerima
surat permohonan saya, mereka telah membuak account bank untuk saya dan
saya dikirimi beberapa file yang isi pokonya adalah kita harus mentransfer uang
jaminan kita sebesar 8050 euro ke rekening kita di Jerman. Uang yang 8050 euro
tersebut nantinya akan kita gunakan untuk keperluan kehidupan kita sehari-hari.
Uang tersebut tidak akan di potong atau di apa-apakan sama Deutsche Bank
disana. Setelah uangnya ditransfer dari rekening di Indonesia ke rekening di
Jerman, maka beberapa hari kemudian kita menerima surat bahwasanya proses
telah berhasil dan kita telah membuka account di Bank Jerman. Proses
transfernya bisa dengan menggunakan Western Union, saya menyarankan
Western Union karena prosesnya lebih cepat dan aman. Cuma dalam beberapa
jam uang telah bisa di transfer dan sampai di Jerman. Uang yang mau dikirimkan
ke account di Jerman, sebaiknya disimpan di dalam tabungan bank yang di
Indonesia saja (misal di Bank Mandiri, BCA atau bank lainnya yang memilik kerja
sama dengan Western Union). Nanti pas sampai di bank bilang saja sama Teller
bank tersebut bahwa kita mau mengirimkan uang dari Indonesia ke rekening kita
di Jerman. Nanti jumlah uang yang ditulis di slip pengiriman dalam bentuk Euro,
supaya nanti di konversi sendiri pada nilai tukar kurs Rupiah ke Euro pada saat
itu.
Nahhh.Syarat utama buat mengajukan Visa 2 surat ini
LoA (Zulassung) dari Universitas atau FH

Surat konfirmasi dari Deutsche Bank bahwa kita memang punya uang di
Deutsche bank Jerman.

Step 4. Mengurus Visa ke kedutaan


Dengan membawa dua surat sakti diatas kita baru bisa mengapply visa ke
Jerman, selain membawa Passport, Ijazah dan surat2 lain yang dianggap perlu.
Ketentuan-ketenatuan tentang mendapatkan Visa Schengen (visa Uni Eropa)
bisa dilihat disini
Jangan lupa membawa uang sebesar satu juta untuk membayar biaya visa, kalau
ga salah Cuma 60 euro = 750.000 rupiah.
Dahulu sewaktu saya mengajukan visa tidak ada wawancara sama sekali karena
bule kedutaan kasihan melihat saya yang meninggalkan kampung halaman pagi
hari, dan sorenya gempa besar 7,8SR terjadi di Pariaman-Sumbar pada Oktober
2009. Efeknya masalah visa jadi gampang, dan saya dikira melarikan diri ke
Jerman karena takut gempa di Padang :-) ;-) ;-) . Tapi sebenarnya ada beberapa
juga yang diwawancarai apalagi yang mau Studienkolleg di Jerman.

Step 5. Menunggu Visa.


Setelah mengajukan permohonan visa sebaiknya berdoa agar masalah visa tidak
di perpanjang atau berbelit-belit jadinya. Saya dulu mendapatkan visa hanya
dalam waktu 3 minggu saja, semua tergantung kepada kota tempat kita dimana
mau melanjutkan studi, karena saya pertama kali tinggal di Kota Essen, NRW.
Dan kebetulan Auslandebehoerde (semacam kantor Imigrasi bagi orang asing) di
kota Essen baik, maka visa saya bisa cepat dikabulkan. Pernah ada teman
mengajukan visa di sebuah kota di NRW, setelah 9 minggu baru di kabulkan
permohonan visanya atau malangnya bisa ditolak.. semakin kesal and ga
sabaran kan?..:-)
Biasanya nanti dihubungi melalaui telefon atau melalui email, di kasih tau di
email bahwa Visa sampeyan udah selesai, mohon di jemputkira2 isinya
pokonya begitu. Yang paling penting keSABARan dalam nunggu Visa ini. Jangan
pikir mereka tidak bekerja seperti pada birokrasi di Indonesia. Etos kerja mereka
berbeda dengan kita. Saya memperpanjang Visa izin tinggal di Jerman cuma
sekitar 20 menit, dan selesai tanpa menunggu berhari2 jika ingin bikin KTP.

Step 6. Dapat Visa Schengen


Setelah mendapatkan visa maka?..langkah ke Jerman cuma masalah tiket
pesawat saja. Sebelum berangkat sebaiknya menghubungi PPI (persatuan pelajar
Indonesia) yang berada paling dekat dengan kota kita tinggal, atau minta

bantuan siapa yang bersedia menjemput kita nanti pas baru datang di jerman.
Bisa juga join di milisnya atau ikut di facebook groupnya. Pokoknya kalau baru
pertama kali datang ke Jerman apalagi ga bisa bahasa Jerman, sedikit pusing deh
atau bisa malah bisa nyasar kemana mana. Kadang ilmu SKSD (sok kenal sok
dekat) diperlukan juga disini..hehehe.Untuk mendapatkan info yang lebih
lengkap, mohon tulisan ini dibaca di PC ;-) dengan mengklik link2 yang telah
diberikan.;-)

Anda mungkin juga menyukai