Anda di halaman 1dari 13

METODE PEMBELAJARAN APLIKASI GIM DALAM MENGATASI

MISKONSEPSI SISWA TERHADAP MATERI SUHU DAN KALOR

Neva Bella Oktavia


Universitas Negeri Malang Jalan Semarang Nomor 5
Surel: nevabella99@gmail.com

Abstrak : Pada artikel ini terdapat informasi metode pembelajaran yang lebih
inovatif menggunakan teknologi. Metode pembelajaran yang
diciptakan adalah sebuah fitur aplikasi gim pada laptop atau komputer.
Gim diciptakan agar dapat meningkatkan minat belajar siswa pada
pelajaran fisika meteri suhu dan kalor. Inovasi pembelajaran
menggunakan gim juga memudahkan dalam memahami konsep suhu
dan kalor pada siswa. Pembelajaran menggunakan gim dapat dilakukan
dimanapun oleh siswa karena gim bersifat offline.

Kata Kunci : suhu dan kalor, gim, power point

PENDAHULUAN
Fisika adalah ilmu yang berkaitan dengan fakta. Hal ini dapat terjadi
karena dilakukan penelitian terlebih dahulu sebelum mengajukan pendapat.
Berpendapat dalam pengetahuan juga sangat diperlukan, tetapi harus juga
mempunyai dasar landasan yang kuat agar bisa dipertanggung jawabkan nantinya.
Pengetahuan adalah informasi yang diketahui oleh manusia dari berbagai macam
informasi (ilmu) atau sumber yang didapat. Pengetahuan awal yang diterima
siswa seringkali berbeda dengan konsep yang benar, sehingga terjadi miskonsepsi.
Miskonsepsi adalah penerimaan yang salah terhadap konsep yang diterima
oleh siswa baik dari pemahaman atau pemikiran awal siswa, pengelihatan
terhadap apa yang dijelaskan, maupun materi yang pernah didengarkan siswa dari
berbagai sumber. Tripler Jilid 1 Erlangga (dalam jurnal Eko Setyadi, 2012)
menyatakan suhu yang merupakan besaran pokok yang dapat diartikan panas atau
dinginnya suatu benda, sedangkan kalor adalah salah satu bentuk energi yang
ditansfer suatu benda lain karena terdapat perbedaan suhu antara kedua keadaan
tersebut. Miskonsepsi kali ini berkaitan dengan konsep suhu dan kalor.
Miskonsepsi suhu dan kalor yang terjadi pada siswa ini didukung fakta
yang bersumber dari jurnal penelitian Eko Setyadi, 2012 siswa tidak
mempersiapkan diri untuk menjawab soal yang terikat suhu dan kalor, yang
membuktikan bahwa dalam benak siswa sudah terdapat konsep suhu dan kalor
tetapi dimungkinkan hal tersebut salah ,sehingga dalam menjawab soal denga
alasan siswa menjawab sebisa mereka. Siswa yang kurang pemahaman terhadap
konsep yang benar tentang suhu dan kalor membuat siswa menjadi bingung. Fakta
lainnya adalah kurangnya inovasi baru dalam metode pembelajaran yang dapat
membuat siswa lebih cepat paham akan materi suhu dan kalor.
Bebagai macam dampak dari miskonsepsi suhu dan kalor yang terjadi
pada siswa bisa berpengaruh terhadap penerapan materi konsep pada sistem
pembelajaran siswa. Pemahaman yang salah terhadap konsep yang diterima siswa
bisa berpengaruh bagi kegiatan pendidikan selanjutnya, semisalnya siswa sudah
menginjak dunia perguruan tinggi konsep suhu dan kalor yang diterimanya dulu
semasa sekolah itu berbeda dengan konsep saat diperguruan tinggi, sehingga
siswa menjadi bingung konsep mana yang benar. Dalam pengerjaan tugas ataupun
tes yang diberikan oleh guru yang kurang menarik juga berdampak kurang
minatnya belajar siswa terhadap konsep suhu dan kalor tersebut.
Sebab yang menimbulkan miskonsepsi suhu dan kalor sangat beragam,
mulai dari siswa yang sudah mempunyai pandangan atau gambaran konsep suhu
dan kalor yang salah dari awal pembelajaran. Saat siswa belajar mandiri atau
mencoba membuat konsep suhu dan kalor pada pemikirannya, terkadang terjadi
pemahaman konsep yang salah agar mudah dimengerti, sehingga siswa tersebut
selalu memakai konsep yang menurutnya benar tetapi itu adalah konsep yang
salah dalam teori penjelasan suhu dan kalor. Metode pembelajaran guru dalam
menyampaikan materi kurang tepat akan konsep suhu dan kalor yang dapat
membuat siswa menerima pemahaman konsep yang salah.
Dari fakta, dampak dan sebab miskonsepsi tentang suhu dan kalor ada
beberapa macam solusi yang dapat digunakan agar miskonsepsi ini tidak terjadi
lagi pada siswa yaitu, sebelum guru menyampaikan materi konsep suhu dan kalor
kepada siswa guru bisa terlebih dahulu memberikan tes yang berguna untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa pada konsep suhu dan kalor, mengajak
siswa berdiskusi mengenai konsep suhu dan kalor, atau guru membuat kelompok
kecil dalam satu kelas untuk memecahkan masalah pada teori suhu dan kalor yang
sedang dipelajari. Guru juga dapat membuat inovasi pembelajaran menggunakan
teknologi dengan menciptakan gim dalam pembelajaran fisika, e-book, webtoon,
vidio pembelajaran 3D dan masih banyak lagi inovasi pembelajaran saat ini yang
menggunakan kecanggihan teknologi. Inovasi metode pembelajaran yang akan
dibahas pada karya ilmiah ini adalah metode pembelajaran fisika menggunakan
gim dalam materi suhu dan kalor.
Dalam artikel ini akan membahas pada metode pembelajaran yang dapat
diterapkan disekolah maupun dirumah dalam melatih pemahaman siswa terhadap
konsep suhu dan kalor. Inovasi metode pembelajaran yang akan menggunakan
teknologi pada gim pembelajaran yang berbasis softfile power point. Gim fisika
pada materi suhu dan kalor dibuat bertujuan untuk menarik minat belajar siswa
terhadap fisika dapat meningkat dengan pemahaman konsep yang benar.
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN FISIKA SUHU DAN KALOR
Untuk mengantisipasi permasalahan pembelajaran pada zaman ini salah
satunya adalah dengan menciptakan inovasi baru dalam dunia digital educatioan.
Pentingnya paham penggunaan teknologi pada saat ini dapat membantu proses
pembelajaran menjadi lebih mudah baik bagi siswa maupun bagi guru dalam
menyampaikan materi. Perkembangan teknologi saat ini harus diimabangi dengan
pengetahuan dalam pendidikan agar teknologi pembelajaran terus mengalami
pembaruan dan perbaikan dalam inovasi yang diciptakan. Berbagai macam
inovasi pembelajaran menggunakan teknologi saat ini mulai diterapkan oleh
beberapa sekolah, mulai dari pembelajaran menggunakan vidio animasi, e-book ,
gim, maupun lembaga pembelajaran online yang didirikan oleh beberapa pemuda-
pemudi bangsa Indonesia. Pembelajaran menggunakan teknologi ini dirancang
sesuai dengan bidang mata pelajaran masing-masing sekolah. Pada pembahasan
karya ilmiah ini penulis akan lebih tertuju untuk membahas metode pembuatan
gim dalam pembelajaran fisika mengenai materi suhu dan kalor.
Gim adalah media untuk melakukan aktifitas bermain. Aktifitas bermain
merupakan suatu aktifitas yang meliputi pemecahan masalah yang menjadi
tantangan dari gim tersebut, dengan mengikuti suatu aturan tertentu. Gim menjadi
menarik karena tantangan dan aturan pada gim dikemas dalam suatu aturan
tertentu. Dari satu sisi, aktifitas bermamain gim dipandang sebagai suatu aktifitas
yang btidak prosuktif. Namun, disisi lain bermain gim dapat dipandang sebagai
sebuah aktifitas belajar. Hal ini terjadi karena pemain dituntut untuk mempelajari
cara-cara yang harus dilakukan untuk menaklukan tantangan yang diberikan.
Dengan demikian, memasukkan konten pembelajaran didalamnya, gim dapat
digunakan sebagai sebuah sistem instruksional (Mahtarami,2010)
Suhu dan kalor menurut Tripler Jilid 1 Erlangga (dalam jurnal Eko
Setyadi,2012) menyatakan suhu yang merupakan besaran pokok yang dapat
diartikan panas atau dinginnya suatu benda, sedangkan kalor adalah salah satu
bentuk energi yang ditansfer suatu benda lain karena terdapat perbedaan suhu
antara kedua keadaan tersebut . Menurut Sozbilir (dalam jurnal Zamzim , 2014).
Menyatakan bahwa suhu dan kalor merupakan salah satu konse yang sulit untuk
dipelajari. Konsep suhu dan kalor yang terlalu abstrak menimbulkan berbagai
pemikiran yang berbeda pada siswa ketika mempelajarinya.
Dalam aplikasi gim suhu dan kalor ini terdapat beberapa ciri-ciri yang
dimiliki gim. Gim ini menggunakan media digital elektronik sehingga dalam
penggunaannya memerlukan laptop atau komputer sebagai media perantara agar
gim bisa dimainkan. Penggunaan media elektronik pada saat ini sangat
dibutuhkan dalam pembelajaran di sekolah, terutama dalam pembelajaran fisika
tentang suhu dan kalor yang diharapkan siswa menjadi lebih tertarik untuk belajar
fisika.
Gim yang akan dimainkan dalam bentuk softfile dalam aplikasi power
point yang terdapat pada laptop atau komputer yang digunakan. Pembuatan gim
dalam aplikasi power point untuk memudahkan pembuat gim yang masih pemula
agar dapat menciptakan gim pembelajaran fisika dengan materi suhu dan kalor.
Gim ini juga memudahkan siswa dalam penggunaannya sesuai dengan prosedur
permainan gim.
LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN, EVALUSI, DAN PELAKSANAAN
GIM MATERI SUHU DAN KALOR
Pembuatan gim ini membutuhkan beberapa rangkaian yang sudah
tersetruktur dalam persiapan alat dan bahan, pelaksaanaan langkah pembuatan,
evalusi terhadap gim yang telah diciptakan dan pelaksanaannya dalam
pembelajaran saat disekolah. Persiapan alat yang digunakan baik dari perangkat
hardware seperti laptop, memori/hardisk, charger laptop dan juga dibutuhkan
perangkat software seperti Microsoft Power Point . Gim yang dibuat
menggunakan aplikasi microsoft power point ini dapat memudahkan pemula/
pembuat gim dalam menciptakan gim pembelajaran.
Perancangan struktur materi yang akan ditampilkan dalam gim sangat
penting agar pemahaman siswa pada soal kuis dan konsep suhu dan kalor dalam
bentuk vidio dapat dipahami oleh siswa dengan mudah. Prancangan struktur
jalannya cerita diawali dengan perancangan kuis soal pretest yang berguna untuk
memantau sejauh mana siswa mengetahui materi suhu dan kalor sebelum
pembelajaran dimulai. Kemudian dalam menampilkan vidio tentang konsep suhu
dan kalor juga dibutuhkan struktur perancangan yang baik agar vidio suhu dan
kalor yang ditampilakn sesuai dengan tingkat pembelajaran siswa dan materi
didalam vidio disesuaikan agar urut dalam pembahasannya. Setelah vidio
pembahasan suhu dan kalor kemudian, ditampilkan soal kuis posttest yang
diberikan kepada siswa agar guru dapat mengetahui perkembangan pengetahuan
siswa setelah mendapat pembahasan materi suhu dan kalor.
Pada slide pertama berisi memperkenalkan gim dengan judul gim suhu
dan kalor dan terdapat tulisan untuk memulai gim. Tulisan yang terdapat pada
slide pertama adalah judul gim yaitu suhu dan kalor. Dalam slide pertama ini juga
terdapat tulisan start untuk memulai gim dan tulisan exit yang berguna jika ingin
keluar dari gim.
Slide kedua hingga slide kelima berisi kuis soal pretest. Pretest ini
diberikan kepada siswa sebelum pembelajaran dimulai, pretest digunakan guru
agar dapat mengetahui kemampuan pengetahuan siswa sebelum materi suhu dan
kalor dijelaskan pada pembelajaran. Guru dapat mengetahui apakah jawaban dari
soal pretest fisika tentang suhu dan kalor pada siswa sudah sesuai dengan konsep
yang benar atau memiliki pemikiran konsep yang salah. Pada slide kedua hingga
kelima ini terdapat tulisan benar dan salah yang berguna untuk menyatakan
apakah jawaban yang dipilih siswa sudah sesuai atau belum, kemudian terdapat
tulisan next untuk ke slide berikutnya dan tulisan back untuk kembali ke slide
sebelumnya.
Slide keenam hingga slide ketujuh berisi tampilan vidio penjelasan
mengenai konsep suhu dan kalor. Penjelasan ini dibutuhkan untuk meluruskan
pemikiran awal siswa tentang konsep suhu dan kalor yang belum tepat menjadi
pemikiran konsep suhu dan kalor yang tepat. Penjelasan yang ditampilkan harus
sudah sesuai dengan konsep suhu dan kalor yang tepat dan penjelasan yang
ditampilkan harus jelas agar cepat mudah dipahami oleh siswa. Pada slide keenam
dan ketujuh terdapat tulisan next yang berguna untuk melanjutkan ke slide
selanjutnya dan tulisan back untuk kembali ke slide sebelumnya.
Slide kedelapan hingga slide kesebelas berisi tentang kuis soal posttest
yang harus dipecahkan oleh siswa sesuai dengan suhu dan kalor yang telah
dipahami melalui vidio penjelasan pada slide sebelumnya. Menampilkan soal
kuis posttest ini bertujuan agar guru dapat mengetahui perkembangan
pengetahuan siswa mengenai konsep suhu dan kalor yang sudah dipelajari melalui
vidio penjelasan. Pada slide ini juga terdapat tulisan next yang berguna untuk
melanjutkan ke slide berikutnya dan tulisan back untuk kembali ke slide
sebelumnya.
Slide keduabelas berisi tulisan back to the first slide dan tulisan exit pada
power point. Tulisan back to the first slide bertujuan untuk mengulang kembali
gim dari slide pertama hingga slide kesebelas, mengulang gim sangat baik bagi
siwa untuk dapat mengingat kembali materi yang sudah dipelajari, sehingga pada
saat siswa mengulang gim untuk kuis soal pretest dan posttest siswa dapat
memilih jawaban yang benar sesuai dengan konsep suhu dan kalor yang telah
dipelajari. Kemudian untuk tulisan exit diakhir slide bertujuan untuk keluar dari
gim. Jika perancangan gim sudah selesai sesuai dengan tahap yang telah
dijelaskan, simpan gim pada folder laptop atau komputer yang digunakan.
Gim yang telah diciptakan harus dievaluasi terlebih dahulu sebelum
disebarkan. Evalusi dilakukan agar dapat mengetahui kesalahan yang dibuat
dalam tampilan gim agar dapat diperbaiki terlebih dahulu. Evaluasi dimulai dari
soal kuis pretest dan posttest apakah sudah sesuai dengan tingkat kemampuan
siswa, kemudian evaluasi pada vidio pembahasan suhu dan kalor apakah sudah
benar-benar tepat sesuai dengan definisi suhu dan kalor yang dijelaskan. Struktur
yang ditampilkan dalam gim haruslah urut agar siswa mudah memahami materi
dengan cepat tanpa ada miskonsepsi. Setelah evalusi dilakukan guru dapat
menyebarkan gim kepada siswa sesuai dengan materi yang diajarkan yaitu suhu
dan kalor.
Untuk memainkan gim ini terdapat beberapa prosedur tata cara
memainkan gim. Prosedur pelaksanaan saat bermain gim suhu dan kalor adalah
sebagai berikut. (1) buka file gim suhu dan kalor pada aplikasi power point ,(2)
klik slide showpada toolbar power point yang berada dipojok kanan bawah, (3)
setelah itu klik start untuk memulai mengerjakan soal kuis pretest pada slide
kedua hingga slide kelima (4) kemudian klik tombol next untuk melanjutkan ke
vidio penjelasan konsep suhu dan kalor (5) klik next untuk melanjutkan ke slide
delapan hingga ke slide sebelas untuk mengerjakan soal kuis posttest yang telah
ditampilkan dalam gim (6)klik next untuk melanjutkan ke slide duabelas, pada
slide duabelas terdapat tulisan back to the first slide untuk mengulang permainan
dari slide pertama dan terdapat tulisan exit untuk keluar dari gim. Untuk menuju
ke setiap slidenya terdapat klik next dan untuk kembali pada slide sebelumnya
klik tombol back.
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN METODE PEMBELAJARAN
MENGGUNAKAN GIM PADA MATERI SUHU DAN KALOR
Tujuan dari pembuatan gim pembelajaran fisika materi suhu dan kalor ini
adalah untuk memudahkan siswa dalam pemahaman konsep pelajaran dan belajar
menjadi lebih menyenangkan karena menggunakan teknologi gim sehingga
belajar tidak membosankan. Gim diciptakan karena sesuai dengan kebutuhan
inovasi pembelajaran saat ini yang menuntut guru agar lebih kreatif dalam
menciptakan suasana pembelajaran saat berada didalam kelas. Gim ini diciptakan
agar siswa dapat belajar di manapun tidak hanya disekolah tetapi bisa dimainkan
juga saat dirumah untuk lebih mendalami konsep suhu dan kalor.
Pembelajaran menggunakan gim dalam perkembangan teknologi yang
semakin pesat sangat berpengaruh besar terhadap kemajuan pendidikan di
Indonesia. Gim ini diciptakan agar memudahkan siswa dalam memahami konsep
pembelajaran fisika tentang suhu dan kalor melalui vidio yang ditampilkan pada
gim. Dalam pembelajaran fisika menggunakan gim ini diharapkan agar siswa
lebih aktif dalam menggunakan gim, membuat inovasi gim pembelajaran terbaru,
dan dalam mengolah teknologi yang sudah tersedia unntuk dikembangkan lagi
dalam dunia pendidikan.
Dalam memainkan gim siswa dapat berpikir lebih kritis dan imajinatif
dalam memecahkan masalah kuis yang ditampilkan dalam gim. Pola pikir kritis
yang dibutuhkan dalam bermain gim adalah bagaimana caranya agar soal kuis
tersebut dapat terjawab dengan benar sesuai dengan konsep suhu dan kalor yang
telah dipelajari. Dalam memecahkan soal kuis dan memahami konsep suhu dan
kalor yang terdapat di dalam gim, siswa dapat lebih imajinatif untuk memahami
konsep suhu dan kalor yang tersedia pada vidio pembahasan konsep. Pola pikir
imajinatif ini dapat berkembang karena selain siswa mengamati fenomena suhu
dan kalor yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, siswa dapat membandingkan
fenomena tersebut dengan konsep suhu dan kalor yang telah dijelaskan pada vidio
gim.
Gim yang dibagikan ke siswa dalam bentuk file. Gim dibagikan ke siswa
menggunakan flashdisk, karena gim belum tersedia pada playstore maupun
appstore yang dapat di unduh secara gratis. Aplikasi dalam pembuatan gim hanya
menggunakan power point dengan bahasa pemrograman yang telah dipelajari oleh
pembuat gim. Pembaruan gim masih terus dikembangkan agar lebih menarik lagi
dan dapat diunduh di link internet.
Sistem pembelajaran yang terjadi saat ini masih membutuhkan perbaikan
dan pembaruan inovasi metode pembelajaran. Menciptakan metode pembelajaran
yang menyenangkan dan tidak membosankan sangat dibutuhkan bagi siswa agar
disaat pembelajaran dimulai siswa tidak merasa tertekan pada pelajaran tersebut.
Pentingnya sosialisasi mengenai pembelajaran menggunakan teknologi pada tiap
sekolah saat ini masih belum cukup merata, pendidik yang kurang paham akan
penggunaan teknologi dalam sistem pembelajaran membuat pendidik masih
menggunakan metode pembelajaran yang kuno seperti metode ceramah, dimana
hanya guru yang aktif memberikan materi tanpa ada diskusi interaksi pada siswa.
Metode pembelajaran menggunakan gim membuat sistem pembelajaran dikelas
menjadi lebih menyenangkan dan dalam pembuatan gim pembelajaran ini, dapat
menambah inovasi metode pembelajaran yang bisa diterapkan guru disekolah.
SIMPULAN DAN SARAN
Dari informasi yang telah didapat pada bagian bahasan dapat dibuat
simpulan n dan saran yang sesuai dengan pembahasan topik.
Simpulan
Dalam era digital yang saat ini sedang berkembang, pendidikan yang
menggunakan atau memanfaatkan teknologi masih jarang ditemukan dalam
pembelajaran siswa disekolah terutama pendidikan di daerah tepencil. Kurangnya
sosialisasi pemerintah terhadap penggunaan teknologi yang memudahkan dalam
strategi pembelajaran masih belum merata. Strategi pembelajaran fisika
menggunakan gim pada materi suhu dan kalor menjadi salah satu pembelajaran
yang menarik bagi siswa. Gim fisika pada materi suhu dan kalor ini dapat
dimainkan menggunakan media elektronik sebagai perantara seperti laptop
ataupun komputer yang digunakan, gim diciptakan dalam bentuk file yang
tersimpan pada folder memori laptop. Gim ini berbentuk softfile pada aplikasi
Microsoft Power Point. Tujuan dari pembuatan gim ini adalah untuk
meminimalisir kesalahpahaman siswa terhadap materi suhu dan kalor, serta
menciptakan inovasi pembelajaran yang lebih menyenangkan.
Perkembangan teknologi saat ini tidak seimbang dengan pemahaman
menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Kurangnya pemahaman
menggunakan teknologi dan pemanfaatan teknologi saat ini membuat guru lebih
memilih untuk mengajar menggunakan metode ceramah. Sosialisasi pembelajaran
menggunakan teknologi saat ini masih minim belum secara merata sehingga
membuat guru sulit untuk menerapkan teknologi dalam pembelajaran. Dalam
pembuatan gim fisika pada materi suhu dan kalor ini dibutuhkan pesiapan mulai
dari perangkat hardware seperti laptop/komputer, memori/hardisk, charger laptop
dan perangkat software seperti aplikasi Microsoft Power Point, serta panduan
pembuatan gim yang telah dilampirkan pada bagian bahasan. Sebelum
pelaksanaanbermain gim dimulai, gim terlebih dahulu harus dievalusi dari segi
tampilan materi konsep, kuis soal dan vidio dalam pembahasan materi suhu dan
kalor, jika evalusi telah dilakukan maka pelaksanaan bermain gim dapat dilakukan
mulai dari pembukaan file gim, gim dimainkan sesuai dengan urutan tampilan, (1)
klik tombol start untuk memulai gim dari soal pretest (2) klik tombol next untuk
melanjutkan ke setiap slidenya (3) klik vidio pembahasan materi suhu dan kalor
pada tampilan gim (4) klik tombol next untuk melanjutkan ke slide soal kuis
posttest yang ada didalam tampilan gim (5) pada slide akhir klik exit untuk keluar
dari permaianan dan jika ingin mengulang gim dari slide pertama klik bact to the
first slide.
Pembelajaran fisika untuk materi suhu dan kalor menggunakan gim ini
memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Kelebihan yang terdapat pada gim
pembelajaran ini adalah pembelajaran saat dikelas menjadi lebih menyenangkan
tidak membuat bosan, membuat siswa untuk berpikir kritis dan imajinatif dalam
memecahkan soal kuis yang ditampilkan gim, dan strategi pembelajaran
menggunakan gim ini dapat diterapkan baik dikelas maupun dapat digunakan saat
berada dirumah. Kelemahan yang terdapat pada gim ini adalah gim yang
disebarkan masih dalam bentuk file yang dibagikan oleh guru , gim belum dapat
diunduh pada link internet, dalm pembuatan gim masih menggunakan aplikasi
power point sehingga masih membutuhkan beberapa pembaruan untuk tampilan
gim agar lebih menarik lagi.

Saran
Dari pembahasan untuk menciptakan strategi pembelajaran yang lebih
menarik menggunakan gim dalam media pembelajaran ini diharapkan pihak
pemerintah dapat mensosialisasikan secara merata pada tiap sekolah yang ada di
Indonesia . Diharapkan kementrian pendidikan dan kementrian informasi dan
teknologi, serta orang yang berperan dalam dunia pendidikan maupun teknologi
agar dapat bekerja sama dalam menciptakan sistem pembelajaran yang lebih
menarik menggunakan teknologi yang sudah ada, dapat mensosialisasikan
manfaat teknologi untuk pembelajaran. Sosialisasi penggunaan teknologi dalam
pembelajaran ini dibutuhkan agar guru bisa paham manfaat teknologi dalam
pendidikan sehingga guru dapat berperan untuk menciptakan gagasan strategi
pembelajaran baru yang lebih menarik.
DAFTAR RUJUKAN

K, Eko Setyadi. 2012. MiskonsepsiTentang Suhu dan Kalor pada Siswa Kelas 1 di
SMA Muhammadiyah Purworejo, Jawa Tengah. Purworejo : Universitas
Muhammadiyah Purworejo. Dari journal. (online).
http://journal.uad.ac.id/index.php/BFI/article/view/240/162, diakses 23
September 2018.

Mahtarami, Affan. Andario Dwi Wardhana . 2010. Pengembangan Konten E-


Learninhg Berbasis Gim komputer Untuk Mteri Ekspresi Rehuler.
Yogyakarta : Universitas Negeri Islam Indonesia. Dari journal. (online).
http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/view/1871, diakses 6 November
2018.

Rahmawati, Zamzim Ulfa. Kadim Masjikur, dkk. 2014. Remidiasi Pemahaman


Konsep Siswa Kelas X SMK Nasional Malang pada Materi Suhu dan Kalor
Menggunakan Strategi Konflik Kognitif. Malang : Universitas Negeri
Malang. Dari journal. (online). http://jurnal-online.um.ac.id/article/do/detail-
article/1/35/1958, diakses pada 11 November 2018.

Anda mungkin juga menyukai