Anda di halaman 1dari 32

BAB VI

BAB V
BAB IV
BAB III
BAB II
BAB I

KEMAHASISWAAN
PERATURAN KEGIATAN
ORGANISASI KEMAHASISWAAN
PASAL 1
1. Organisasi kemahasiswaan Politeknik ditetapkan berdasarkan aturan
yang berlaku di perguruan tinggi pada umumnya. Organisasi ini
merupakan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah
perluasan wawasan, peningkatan kecendekiawan, dan integritas
BAB IV
BAB VI

BAB III
BAB V

BAB II

BAB I
kepribadian mahasiswa.
2. Organisasi kemahasiswaan pengembangan kegiatan ekstrakurikuler
di perguruan tinggi, meliputi pengembangan penalaran/keilmuan;
minat bakat dan kegemaran; kesejahteraan; dan bakti sosial.
3. Organisasi kemahasiswaan di Politeknik terdiri atas:
a. Dewan Mahasiswa (Dema);
b. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM);
c. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ);
d. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
ORGANISASI KEMAHASISWAAN
PASAL 1
4. Pengurus organisasi kemahasiswaan pada tiap-tiap
tingkat, sekurang-kurangnya terdiri atas ketua umum,
sekretaris, bendahara, dan anggota pengurus.
BAB IV
BAB VI

BAB III
BAB V

BAB II

5. Pengurus ditetapkan melalui pemilihan yang tata cara dan

BAB I
mekanismenya ditetapkan oleh mahasiswa.
6. Keanggotaan organisasi kemahasiswaan pada tiap-tiap
tingkat ialah seluruh mahasiswa yang dan masih aktif
dalam kegiatan akademik.
7. Masa bakti pengurus organisasi maksimal 1 (satu) tahun
dan khusus untuk ketua umum tidak dapat dipilih
kembali.
ORGANISASI KEMAHASISWAAN
PASAL 1

8. Organisasi kemahasiswaan Politeknik diselenggarakan


berdasarkan prinsip dari, oleh, dan untuk mahasiswa
dengan memberikan peranan dan keleluasaan lebih besar
BAB IV
BAB VI

BAB III
BAB V

BAB II

kepada mahasiswa.

BAB I
9. Organisasi kemahasiswaan Politeknik dapat melakukan
kerjasama dengan organisasi/pihak di luar Politeknik.
10.Hal-hal yang belum diatur akan ditetapkan oleh Direktur
atas persetujuan Senat Politeknik.
KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN TANGGUNG JAWAB

PASAL 2
Kedudukan organisasi kemahasiswaan merupakan
kelengkapan nonstruktural pada Politeknik Negeri Ujung
Pandang.
PASAL 3
BAB IV
BAB VI

BAB III
BAB V

BAB II
BAB I
Organisasi kemahasiswaan Politeknik berfungsi sebagai
sarana dan wadah:
1.perwakilan mahasiswa untuk menampung dan
menyalurkan aspirasi mahasiswa, menerapkan garis-garis
besar program, dan kegiatan kemahasiswaan;
2.pelaksanaan kegiatan mahasiswa;
3.komunikasi antar mahasiswa;
KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN TANGGUNG JAWAB

4.pengembangan potensi jati diri mahasiswa sebagai insan


akademik, calon ilmuwan dan intelektual yang berguna
bagi masa depan bangsa;
BAB IV
BAB VI

BAB III
BAB V

BAB II
5.pengembangan pelatihan keterampilan organisasi,

BAB I
manajemen, dan kepemimpinan mahasiswa;
6.pengembangan kader-kader bangsa yang berpotensi dalam
melanjutkan kesinambungan pembangunan nasional;
7.untuk memelihara dan mengembangkan ilmu dan
teknologi yang landasi oleh norma-norma agama,
akademis, etika, moral, dan wawasan kebangsaan.
KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN TANGGUNG JAWAB

PASAL 4

1. Dewan Mahasiswa (Dema) Politeknik berkedudukan di


tingkat Politeknik dan merupakan kelengkapan
nonstruktural Politeknik.
BAB IV
BAB VI

BAB III
BAB V

BAB II
BAB I
2. Dema Politeknik adalah organisasi kemahasiswaan tingkat
Politeknik yang mempunyai tugas pokok sebagai berikut:
a. menetapkan garis-garis besar program kerja BEM;
b.menilai program dan pelaksanaan program kerja BEM;
c. memberikan pendapat, usul, dan saran kepada
pimpinan Politeknik.
KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN TANGGUNG JAWAB

4. Dema diselenggarakan dari, oleh, dan untuk mahasiswa


Politeknik.
5. Keanggotaan Dema terdiri atas wakil jurusan yang khusus
BAB IV
BAB VI

BAB III
BAB V

BAB II
BAB I
dipilih untuk itu.
6. Jumlah keanggotaan dan kelengkapan organisasi Dema
Politeknik ditentukan sesuai dengan kebutuhan dan akan
diatur kemudian.
7. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Dema
bertanggung jawab kepada pimpinan Politeknik.
KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN TANGGUNG JAWAB

PASAL 5
1. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) berkedudukan di
tingkat Politeknik dan merupakan kelengkapan
nonstruktural Politeknik.
BAB IV
BAB VI

BAB III
BAB V

BAB II
2. BEM adalah organisasi kemahasiswaan tingkat Politeknik

BAB I
yang mempunyai tugas pokok sebagai berikut:
a. merencanakan dan melaksanakan kegiatan
ekstrakurikuler yang sesuai dengan Garis-Garis Besar
Program Kerja yang telah ditetapkan oleh Dema;
b.mengoordinasikan kegiatan pada Unit-unit Kegiatan
Kemahasiswaan serta membentuk kepanitian tingkat
Politeknik;
KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN TANGGUNG JAWAB

c. memberikan usulan kepada pimpinan, terutama yang


berkaitan dengan pelaksanaan fungsi dan pencapaian
tujuan pendidikan Politeknik.
BAB IV
BAB VI

BAB III
BAB V

BAB II
BAB I
3. BEM diselenggarakan dari, oleh, dan untuk mahasiswa
Politeknik.
4. Jumlah keanggotaan dan kelengkapan organisasi BEM
Politeknik ditentukan sesuai dengan kebutuhan dan akan
diatur kemudian.
5. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, BEM
bertanggung jawab kepada Dema.
KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN TANGGUNG JAWAB

PASAL 6

1. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah lembaga


pelengkap nonstruktural BEM Politeknik.
BAB IV
BAB VI

BAB III
BAB V

BAB II
2. UKM berfungsi sebagai wadah pelaksanaan kegiatan

BAB I
ekstrakurikuler di tingkat Politeknik dalam bidang
tertentu sesuai dengan Anggaran Dasar (AD) dan
Anggaran Rumah Tangga (ART)-nya.
3. UKM diselenggarakan dari, oleh, dan untuk mahasiswa,
menganut asas terbuka dan tidak diskriminatif.
KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN TANGGUNG JAWAB

4. Keanggotaan UKM terdiri atas mahasiswa yang


terdaftar dan aktif mengikuti kegiatan pendidikan di
Politeknik dan secara sukarela menjadi anggota unit
yang bersangkutan.
BAB IV
BAB VI

BAB III
BAB V

BAB II
BAB I
5. Kepengurusan UKM sekurang-kurangnya terdiri atas
ketua, sekretaris, dan anggota pengurus yang dipilih
dari dan oleh mahasiswa karena keteladanan dan
prestasinya.
6. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya,
pengurus UKM bertanggung jawab kepada BEM.
7. Tata cara pembentukan UKM akan diatur secara terpisah
melalui surat keputusan Direktur.
KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN TANGGUNG JAWAB

8. Jenis-jenis UKM yang ada di Politeknik adalah sebagai


berikut :
a. UKM Pencinta Alam (Mapala);
b.UKM Seni dan Olahraga (Senior);
c. UKM Taekwondo;
BAB IV
BAB VI

BAB III
BAB V

BAB II
BAB I
d.UKM Humaniora;
e. UKM Bola;
f. UKM Pers;
g.UKM Bahasa;
h.UKM KSR-PMI;
i. UKM Wirausaha;
j. UKM Pramuka;
k. UKM Karate;
l. UKM Tarung Derajat.
KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN TANGGUNG JAWAB

PASAL 7

1.Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) berkedudukan di


tingkat jurusan dan merupakan kelengkapan
nonstruktural jurusan.
BAB IV
BAB VI

BAB III
BAB V

BAB II
BAB I
2.HMJ berfungsi sebagai wadah pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler di bidang penalaran dan pengembangan
profesi sesuai dengan program studi di jurusan yang
bersangkutan.
3.HMJ diselenggarakan dari, oleh, dan untuk mahasiswa
jurusan yang bersangkutan.
KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN TANGGUNG JAWAB

4. Keanggotaan HMJ terdiri atas mahasiswa yang


terdaftar dan aktif mengikuti kegiatan pendidikan di
jurusan yang bersangkutan.
BAB IV
BAB VI

BAB III
BAB V

BAB II
BAB I
Kepengurusan HMJ sekurang-kurangnya terdiri atas ketua,
sekretaris, dan anggota pengurus yang dipilih dari dan
oleh mahasiswa karena keteladanan dan prestasinya.
KEGIATAN MAHASISWA

PASAL 8
1. Kegiatan kurikuler adalah kegiatan akademik yang meliputi kuliah,
pertemuan kelompok kecil (seminar, diskusi), bimbingan penelitian,
praktikum, tugas mandiri, penelitian dan pengabdian pada masyarakat
(kuliah kerja nyata, kuliah kerja lapangan), dan sebagainya.
BAB IV
BAB VI

BAB III
BAB V

BAB II
2. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kemahasiswaan untuk

BAB I
melengkapi kegiatan kurikuler yang dilaksanakan, baik di dalam maupun
di luar kampus yang meliputi empat aspek berikut.
a. Penalaran dan Keilmuan (HMJ)
Kebutuhan pokok untuk mengembangkan penalaran dan keilmuan
merupakan hal yang harus dipenuhi seorang mahasiswa yang
menuntut ilmu di perguruan tinggi. Pemenuhan kebutuhan pokok ini
dapat dipenuhi melalui kegiatan kurikuler seperti dalam perkuliahan
dan pelatihan, serta dilengkapi dengan kegiatan penalaran dan
keilmuan seperti stadium general, simposium, seminar, lomba karya
ilmiah, dan latihan dasar kepemimpinan.
KEGIATAN MAHASISWA

b. Minat dan Kegemaran (UKM)


Kebutuhan pokok pengembangan minat dan kegemaran
baik dalam rangka peningkatan keterampilan, peningkatan
apresiasi dan peningkatan kesegaran jasmani dapat
dipenuhi melalui kegiatan olahraga, kesenian, penerbitan
BAB IV
BAB VI

BAB III
BAB V

BAB II
BAB I
kampus, pencinta alam, dan lain-lain.
c. Kesejahteraan Mahasiswa
Kesejahteraan merupakan kebutuhan pokok jasmani dan
rohani mahasiswa. Dengan kesejahteraan, para mahasiswa
dapat menyelesaikan studi dengan hasil yang bermutu dan
dalam jangka waktu yang tepat. Kebutuhan ini dapat
dipenuhi melalui pemberian beasiswa, wirausaha, koperasi,
kegiatan kerohanian, dan lain-lain.
KEGIATAN MAHASISWA

d. Bakti Sosial
Dalam rangka pengembangan dan aktualisasi diri,
mahasiswa juga perlu melaksanakan bakti
sosial/pengabdian kepada masyarakat serta
BAB IV
BAB VI

BAB III
BAB V

BAB II
BAB I
menyalurkan aspirasi melalui kegiatan kemah kerja
bakti mahasiswa, penyuluhan, dan lain-lain.

PASAL 9
Satu hari dalam seminggu dapat dimanfaatkan sebagai hari
kegiatan kemahasiswaan atau kegiatan ekstrakurikuler
TATA CARA PERIZINAN KEGIATAN
MAHASISWA

PASAL 10
1. Kegiatan ekstrakurikuler di Politeknik merupakan
kegiatan yang terpadu dan mendukung kegiatan
kurikuler.

BAB IV
BAB VI

BAB III
BAB V

BAB II
BAB I
2. Sarana dan prasarana yang ada di Politeknik merupakan
perangkat-perangkat pendidikan yang pemanfaatannya
diatur oleh pimpinan Politeknik yang berwenang, dalam
hal ini Wakil Direktur Bidang Administrasi dan Keuangan.
3. Setiap individu, lembaga, atau organisasi dalam
lingkungan Politeknik tidak dibenarkan melakukan
kegiatan atau perbuatan yang mengganggu pelaksanaan
kegiatan pendidikan.
TATA CARA PERIZINAN KEGIATAN
MAHASISWA
PASAL 11
1. Kegiatan HMJ, UKM, BEM, dan Dema, baik di dalam maupun di
luar kampus Politeknik, harus mendapat izin dari pimpinan
Politeknik yang berwenang, yakni Wakil Direktur Bidang
Kemahasiswaan.

BAB IV
BAB VI

BAB III
BAB V

BAB II
BAB I
2. Kegiatan HMJ harus mendapat izin dari Pembina Kemahasiswaan
tingkat Jurusan dan Ketua Jurusan serta atas persetujuan Wakil
Direktur Bidang Kemahasiswaan.
3. Kegiatan UKM, BEM, dan Dema harus mendapatkan izin dari
Pembina Kemahasiswaan tingkat Politeknik dan atas persetujuan
Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan.
4. Kegiatan BEM dan Dema Politeknik dan atau panitia-panitia
tingkat Politeknik harus mendapat izin dari Wakil Direktur Bidang
Kemahasiswaan.
TATA CARA PERIZINAN KEGIATAN
MAHASISWA
PASAL 12
1. Penyelenggara kegiatan kemahasiswaan harus mengajukan
proposal kegiatan yang telah disetujui oleh Ketua Jurusan dan
Pembina Kemahasiswaan tingkat Jurusan untuk HMJ; atau oleh
Pembina Kemahasiswaan tingkat Politeknik untuk UKM, BEM,

BAB IV
BAB VI

BAB III
BAB V

BAB II
BAB I
dan Dema kepada Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan.
2. Surat persetujuan kegiatan dikeluarkan oleh Wakil Direktur
Bidang Kemahasiswaan.
3. Kegiatan yang melibatkan pihak luar Politeknik atau
diselenggarakan di luar kampus Politeknik harus mengikuti
prosedur perizinan yang berlaku.
4. Kegiatan hanya dapat dilaksanakan setelah semua perizinan
diselesaikan.
TATA CARA PERIZINAN KEGIATAN
MAHASISWA
PASAL 13
1. Sarana dan prasarana kegiatan milik Politeknik dapat
dimanfaatkan seluas-luasnya untuk kegiatan
kemahasiswaan sesuai dengan misi dan fungsi, serta
tujuan Politeknik.

BAB IV
BAB VI

BAB III
BAB V

BAB II
BAB I
2. Permohonan peminjaman sarana dan prasarana milik
Politeknik hanya dapat diajukan setelah kegiatan disetujui.
Permohonan diajukan kepada pimpinan Politeknik c.q.
Wakil Direktur Bidang Administrasi dan Keuangan atau
yang ditunjuk untuk mengelola sarana dan prasarana milik
Politeknik tersebut sesuai dengan prosedur yang berlaku.
3. Pelaksana kegiatan wajib memelihara sarana dan
prasarana milik Politeknik yang digunakan untuk kegiatan
tersebut.
TATA CARA PERIZINAN KEGIATAN
MAHASISWA

PASAL 14

Kegiatan kemahasiswaan di luar kampus dan

BAB IV
BAB VI

BAB III
BAB V

BAB II
BAB I
antarkampus harus seizin Direktur, dan kegiatan
antarnegara harus seizin Direktur Jenderal
Pembelajaran dan Kemahasiswaan
KODE ETIK KEMAHASISWAAN

PASAL 15
Tindakan mahasiswa atau organisasi kemahasiswaan yang
tidak diizinkan atau tidak dibenarkan di Politeknik ialah
berikut ini.
BAB VI

BAB IV
BAB III
1. Menggunakan paksaan atau kekerasan, baik secara

BAB V

BAB II
BAB I
langsung maupun tidak langsung yang dapat menakut-
nakuti, yang bertentangan dengan, berlawanan dengan,
menghalangi ataupun mengganggu:
a. aktivitas civitas akademika dan tamu dalam wilayah
Politeknik;
b.penggunaan fasilitas yang dikelola oleh Politeknik;
c. jalan masuk atau jalan keluar ke atau dari daerah
yang dikelola oleh Politeknik.
KODE ETIK KEMAHASISWAAN

2. Setiap tindakan yang mengancam atau mengganggu


pelaksanaan tata tertib dan disiplin di Politeknik, atau
setiap tindakan dalam wilayah Politeknik atau yang
berhubungan dengan suatu aktivitas Politeknik yang
BAB VI

BAB IV
BAB III
BAB V

BAB II
melanggar hak orang lain.

BAB I
3. Penganiayaan terhadap individu yang berada pada
fasilitas yang dikelola oleh Politeknik ataupun terhadap
mereka yang sedang melaksanakan tugas Politeknik.
4. Tindakan yang membahayakan atau mengancam
kesehatan, keselamatan, atau keamanan individu, atau
tingkah laku yang menimbulkan rasa takut dan
meresahkan.
KODE ETIK KEMAHASISWAAN

5. Menghasut, menggertak, ataupun membantu orang lain


untuk ikut dalam suatu kegiatan yang mengganggu atau
merusak fungsi dan tugas Politeknik.
6. Menggunakan atau masuk ke dalam fasilitas yang dikelola
BAB VI

BAB IV
BAB III
BAB V

BAB II
BAB I
oleh Politeknik tanpa izin.
7. Mencuri atau merusak setiap fasilitas yang dikelola aau
dikendalikan oleh Politeknik.
8. Melanggar peraturan dan ketentuan yang berlaku di
Politeknik.
9. Melanggar peraturan dan ketentuan yang berlaku di
Negara Republik Indonesia.
KODE ETIK KEMAHASISWAAN

PASAL 16

Terhadap mahasiswa atau fungsional kemahasiswaan yang


melakukan tindakan yang tidak diizinkan atau tidak dibenarkan,
dapat dikenakan sanksi lain berupa:
BAB VI

BAB IV
1. dilarang menggunakan fasilitas yang dikelola oleh Politeknik;

BAB III
BAB V

BAB II
BAB I
2. dikenakan ganti rugi;
3. dikeluarkan dari kegiatan kelas (kuliah);
4. dikenakan sanksi sebagai mahasiswa Politeknik dengan status
terdaftar semester;
5. dikenakan skorsing (dicabut statusnya sebagai mahasiswa
untuk sementara) dari Politeknik;
6. dikeluarkan (dicabut statusnya sebagai mahasiswa secara
permanen) dari Politeknik;
7. pembekuan kegiatan organisasi kemahasiswaan.
KODE ETIK KEMAHASISWAAN

PASAL 17
Larangan dan sanksi sebagaimana tersebut di atas
berlaku bagi:
1. mahasiswa yang terdaftar di Politeknik;
BAB VI

BAB IV
BAB III
BAB V

BAB II
2. organisasi kemahasiswaan yang diizinkan ada di

BAB I
Politeknik;
3. perorangan yang ingin mendaftar untuk diterima
sebagai mahasiswa Politeknik dan mahasiswa yang
akan mendaftar ulang.
PASAL 18
Penilaian pelanggaran dilakukan oleh Komisi Disiplin.
HAK DAN KEWAJIBAN

PASAL 19
1. Mahasiswa mempunyai hak sebagai berikut:
a. menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung
jawab untuk menuntut dan mengkaji ilmu sesuai dengan

BAB VI

BAB IV
norma susila yang bgerlaku dalam lingkungan akademik;

BAB III
BAB V

BAB II
BAB I
b.memperoleh pengajaran sebaik-baiknya dan layanan
bidang akademik sesuai dengan minat, bakat, kegemaran
dan kemampuan;
c. memanfaatkan fasilitas dalam rangka kelancaran proses
belajar;
d.memanfaatkan bimbingan dari dosen yang
betanggungjawab atas program studi yang diikutinya
dalam rangka penyelesaian studinya;
HAK DAN KEWAJIBAN

PASAL 19

e.memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan


program studi yang diikutinya serta hasil belajarnya;
f. menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang

BAB VI

BAB IV
BAB III
BAB V

BAB II
BAB I
ditetapkan sesuai dengan persyaratan yang berlaku;
g.memperoleh layanan kesejahteraan sesuai denga
peraturan perundang-undangan yang berlaku
h.memanfaatkan sumber daya Politeknik melalui
perwakilan/organisasi kemahasiswaan untuk mengurus
dan mengatur kesejahteraan, minat, dan tata kehidupan
bermasyarakat;
HAK DAN KEWAJIBAN

PASAL 19

a. pindah ke perguruan tinggi lain atau program studi lain


jika memenuhi persyaratan penerimaan mahasiswa pada
perguruan tinggi atau program studi yang hendak

BAB VI

BAB IV
BAB III
BAB V

BAB II
BAB I
dimasuki, dan bilamana daya tampung peguruan tinggi
atau program tudi yang bersangkutan memungkinkan;
b.ikut serta dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan
Politeknik;
c. memperoleh pelayanan khusus bilamana menyandang
cacat.
2. Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1
diatur oleh Pimpinan Politeknik.
HAK DAN KEWAJIBAN

PASAL 20
1. Setiap mahasiswa mempunyai kewajiban untuk:
a. memenuhi semua peraturan/ketentuan yang berlaku di
Politeknik;
b. ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan,

BAB VI

BAB IV
BAB III
BAB V

BAB II
BAB I
ketertiban, dan keamanan Politeknik;
c. ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan kecuali bagi
mahasiswa dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan
peraturan yang berlaku;
d. menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau kesenian;
e. menjaga kewibawaan dan nama baik Politeknik;
f. menjunjung tinggi kebudayaan nasional.
2. Pelaksanaan ketentuan sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1
diatur oleh Pimpinan Politeknik.

Anda mungkin juga menyukai