Keluaran 2.1. Materi penjangkauan dan Kegiatan 3.2.2. Mendukung serikat pekerja
kurikulum pelatihan diproduksi lokal dalam mengadakan pertemuan
perundingan bersama dan terlibat dalam dialog
Kegiatan 2.1.1. Mengembangkan
bipartit di tingkat perkebunan dan pabrik
penjangkauan dan informasi khusus, materi
pendidikan dan komunikasi tentang hak-hak Hasil 4. Hubungan industrial yang sehat difasilitasi
perkebunan dan pekerja lain dalam rantai melalui penguatan kapasitas konstituen tripartit
pasokan kelapa sawit dan menyebarluaskannya untuk berpartisipasi secara bermakna dalam dialog
melalui jaringan serikat sosial.
Kegiatan 2.1.2. Mengembangkan program Keluaran 4.1. Dialog sosial yang diadakan di
pelatihan dan pendidikan berbasis kebutuhan tingkat nasional dan regional yang terfokus pada
bagi pelatih dari federasi/konfederasi dan rantai pasokan kelapa sawit.
mengirimkannya bersama-sama dengan
Kegiatan 4.1.1. Menyelenggarakan serangkaian
federasi/konfederasi yang berpartisipasi dalam
forum dan pertemuan dialog bipartit dan
jaringan
tripartit, baik di tingkat nasional maupun
Keluaran 2.2. Berfungsinya secara efektif regional, tentang masalah ketenagakerjaan
jaringan serikat pekerja kelapa sawit nasional di sektor kelapa sawit, dengan fokus khusus
yang didukung untuk memastikan koordinasi dan pada prinsip-prinsip dan hak-hak mendasar
keterlibatan di antara serikat pekerja. di tempat kerja, termasuk penyelesaian
perselisihan industrial serta masalah-masalah
Kegiatan 2.2.1. Menyelenggarakan pertemuan-
lain, seperti status pekerjaan, waktu kerja dan
pertemuan jaringan serikat kelapa sawit
waktu istirahat, praktik perekrutan yang adil,
nasional yang diselenggarakan setidaknya dua
masalah gender dan sebagainya.
kali setahun dan memberikan dukungan (teknis
dan organisasi) dalam koordinasi jaringan
Keluaran 4.2. Program pelatihan berbasis Perhatian khusus akan diberikan pada perbaikan
kebutuhan dirancang dan diterapkan untuk kondisi kerja perempuan di perkebunan yang, kendati
membangun kapasitas pengusaha dan lembaga merupakan bagian tak terpisahkan dari tenaga kerja
pemerintah yang sesuai agar dapat berpartisipasi perkebunan, kerap kurang terwakili dalam organisasi
secara efektif dalam proses dialog sosial. pekerja dan proses pengambilan keputusan. Proyek
ini akan berusaha untuk memastikan target 50 persen
Kegiatan 4.2.1. Membuat program pelatihan
partisipasi perempuan.
dan pendidikan bagi pengusaha dan organisasi
mereka tentang standar ketenagakerjaan, Penerima manfaat langsung dari proyek ini adalah
dialog sosial dan praktik perekrutan yang adil serikat pekerja, federasi dan konfederasi yang mewakili
serta alat penilaian mandiri perusahaan pekerja di seluruh rantai pasokan kelapa sawit, asosiasi
pengusaha dan pembuat kebijakan serta staf dari
Kegiatan 4.2.2. Memberikan pelatihan untuk
lembaga-lembaga nasional dan daerah, di antaranya
pengusaha
berbagai kementerian pemerintah dan departemen
Kegiatan 4.2.3. Memberikan dukungan teknis teknis.
untuk pengembangan pendekatan strategis
Mitra lokal yang diidentifikasi untuk pelaksanaan
dalam memantau kepatuhan di tempat kerja,
proyek ini adalah organisasi pekerja dan pengusaha
termasuk melalui pengawasan ketenagakerjaan
dalam rantai pasokan kelapa sawit. Secara khusus,
Kegiatan 4.2.4. Menyelenggarakan lokakarya ini adalah federasi dan konfederasi yang membentuk
pelatihan tentang berbagai masalah pekerjaan Jaringan Serikat Pekerja Kelapa Sawit Indonesia,
dan ketenagakerjaan, termasuk prinsip-prinsip yang telah dibentuk dengan dukungan proyek ILO
dan hak-hak mendasar di tempat kerja, pekerja sebelumnya yang menargetkan sektor kelapa sawit. Di
kontrak dan/atau pekerja lepas untuk dinas sisi pengusaha, proyek ini akan bekerja sama dengan
tenaga kerja maupun departemen pemerintah GAPKI yang mewakili pengusaha di sektor kelapa sawit,
lainnya, yang sesuai. dan APINDO yang telah menjadi mitra utama dalam
pelaksanaan proyek ILO saat ini.