BERHUBUNGAN DENGAN
KELAINAN OROMAKSILOFASIAL
Prof. Dr. dr. Farhat, M.Ked (ORL-HNS), Sp. T.H.T.K.L (K)
5/25/2021 2
ANATOMI LEHER DALAM
• Leher bagian dalam memiliki anatomi paling kompleks karena mencakup
struktur penting seperti saluran pencernaan dan pembuluh besar.
• Beberapa lapisan fasia servikal membungkus isi leher dan membentuk
ruang potensial kepala dan leher.
• Fasia penting sebagai pembatas yang mencegah penyebaran infeksi namun
dapat menjadi penyebar infeksi bila pertahanan fasia rusak.
• Pemahaman anatomi yang terlibat dalam kasus infeksi leher dalam
merupakan hal penting untuk penentuan terapi dan pencegahan komplikasi.
Tuli, 2013, Flint et al., 2010, Watkinson and Clarke, 2019, Bansal, 2012
5/25/2021 16
ANATOMI LEHER DALAM DAN PATOFISIOLOGI
Ruang Retrofaringeal
• Ruang retrofaringeal memiliki dibatasi anterior oleh lapisan media dari fasia
servikalis profunda dan posterior oleh lapisan alar dari lapisan profunda dari
fasia servikalis profunda
• Ruang retrofaringeal memanjang dari dasar tulang tengkorak hingga
bifurkasio trakea.
• Ruang ini dibagi menjadi dua kompartemen (spaces of Gillette) oleh raphe
fibrosa.
• Ruang retrofaringeal mengandung kelenjar getah bening yang biasanya
hilang pada usia 3-4 tahun.
• Ruang ini berhubungan langsung dengan ruang parafaringeal dan secara
limfatik dengan sinus paranasal, regio nasofaring terutama pada anak.
Tuli, 2013, Flint et al., 2010, Watkinson and Clarke, 2019, Bansal, 2012
5/25/2021 17
ANATOMI LEHER DALAM DAN PATOFISIOLOGI
Danger Space
• Disebut danger space karena potensi untuk penyebaran infeksi secara
inferior yang cepat ke mediastinum posterior melalui jaringan areolar yang
memanjang dari dasar tulang tengkorak ke diafragma.
• Ruang ini terletak antara ruang retrofaringeal dan ruang prevertebral.
• Batas anterior danger space adalah lapisan alar sedangkan batas posterior
dibentuk oleh lapisan prevertebral.
• Lateral dari ruang danger space adalah processus transversus vertebra.
• Trunkus simpatis melewati danger space.
• Infiltrasi infeksi dari ruang retrofaringeal, parafaringeal, atau ruang
prevertebral merupakan sumber primer penyebaran infeksi ke danger space.
Flint et al., 2010, Watkinson and Clarke, 2019, Bansal, 2012
5/25/2021 18
ANATOMI LEHER DALAM DAN PATOFISIOLOGI
Ruang Prevertebral
• Ruang prevertebralis dikelilingi oleh fasia prevertebralis, korpus vertebralis dan
dan processus transversus, dan meluas dari clivus dasar tulang tengkorang hingga
coccyx.
• Ruang prevertebralis terletak di belakang danger space.
• Pada ruang prevertebralis terdapat otot paraspinous, prevertebral, dan scalenus,
arteri dan vena vertebralis, pleksus brakialis, dan saraf frenikus.
• Sumber infeksi pada ruang prevertebralis adalah infeksi korpus vertebra dan luka
tembus.
• Tuberkulosis tulang belakang dapat menembus ke ruang prevertebral dan
menyebabkan abses (Pott’s disease).
Ballenger et al, 2003, Watkinson and Clarke, 2019, Tuli et al, 2013
5/25/2021 30
DIAGNOSIS INFEKSI LEHER DALAM
Manifestasi Klinis
• Infeksi ruang parafaringeal
Manifestasi infeksi pada kompartemen anterior:
Prolaps tonsil
Trismus
Bengkak pada bagian belakang sudut rahang
Odinofagia
Ballenger et al, 2003, Flint et al., 2010, Watkinson and Clarke, 2019
5/25/2021 41
DIAGNOSIS INFEKSI LEHER DALAM
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Radiologi
Rim enhancement lesion pada CT scan kasus abses parafaringeal. Ouattassi et al, 2015
5/25/2021 42
DIAGNOSIS INFEKSI LEHER DALAM
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Radiologi
5. Pemeriksaan MRI
MRI tidak rutin digunakan pada kasus infeksi leher dalam karena memakan
waktu lebih lama dan kurang toleran terhadap pasien dengan nyeri atau
kesulitan menelan dan mempertahankan jalan napas pada posisi supine.
MRI memberikan informasi tambahan bila infeksi melibatkan rongga
intracranial, parotis, dan ruang prevertebral.
5/25/2021 58