Anda di halaman 1dari 16

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS

LAPORAN PRAKTIKUM
ANALISIS GRAVIMETRI

KELOMPOK V
ANGKATAN 020

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari materi dan perubahannya. Zat-zat

yang terlibat dalam perubahan kimia yaitu unsur dan senyawa. Untuk mengetahui

ciri dari suatu unsur dan senyawa dapat diketahui dari sifat-sifat kimia dan fisis.

Sifat kimia adalah sifat yang dapat ditunjukan dengan melalui perubahan kimia

sedangkan sifat fisis merupakan sifat yang dapat diamati tanpa mengubah susunan

zatnya (Tri murtiningrum, dkk, 2013).

Kimia Analisis merupakan salah satu cabang Ilmu Kimia yang mempelajari

tentang pemisahan dan pengukuran unsur atau senyawa kimia. Dalam melakukan

pemisahan atau pengukuran unsur atau senyawa kimia, memerlukan atau

menggunakan metode analisis kimia (Yosua, 2013).

Gravimetri merupakan cara pemeiksaan jumlah zat yang paling tua dan paling

sederhana di bandingkan dengan cara pemeriksaan lainnya. Kesederhanaan itu

jelas terlihat karena dalam gravimteri jumlah zat di tentukan dengan menimbang

langsung massa zat yang di pisahkan dari zat-zat lainnya. Pada dasarnya

pemisahan di lakukan dengan cara sebagai berikut: mula-mula cuplikan zat di

larutkan dalam pelarut yang sesuai lalu di tambahkan zat pengendap. Endapan

yang terbentuk lalu di saring , di cuci, di keringkan atau di pijarkan dan setelah

dingin di timbang. Selanjutnya jumlah zat yang di tentukan di hitung dari faktor

stoikiometrinya ( Nurfiah, 2013).


Tahap pengukuran dalam metode gravimetrik adalah penimbangan. Analitnya
secara fisik dipisahkan dari semua komponen lain dari sampel itu maupun dari
pelarutnya. Selain itu analisa gravimetri merupakan suatu cara analisa kimia
kuantitatif yang didasarkan pada prinsip penimbangan berat yang didapat dari
proses pemisahan analit dan zat-zat lain dengan metode pengendapan. Zat yang
telah diendapkan ini disaring dan dikeringkan serta ditimbang dan diusahakan
endapan itu harus semurni mungkin. Untuk memisahkan endapan tersebut maka
sangat dibutuhkan pengetahuan dan teknik yang cukup dan wajib dimiliki seorang
enginer. (Ayu Melinda, 2017)

Selain itu, analisa gravimetri merupakan suatu cara analisa kimia kuantitatif

yang didasarkan pada prinsip penimbangan berat yang di dapat dari proses

pemisahan analit dari zat-zat dengan metode pengendapan. Zat yang telah

diendapkan ini disaring dan dikeringkan serta ditimbang dan diusahakan endapan

itu harus semurni mungkin. Untuk memisahkan endapan tersebut, maka sangat

dibutuhkan pengetahuan dan teknik yang cukup wajib dimikiki seorang teknisi.

Dalam dunia teknik kimia sangat dibutuhkan juga bagaimana cara analisa

gravimetri ini. Seperti halnya dalam industri, untuk mendukung kinerja kita

sebagai insinyur teknik cara analisa ini mungkin juga sangat penting (Karmila,

dkk 2013).
B. Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu agar ma Adapun tujuan dari percobaan
ini yaitu agar mahasiswa mengetahui dan memahami konsep pemisahan logam-
logam untuk aplikasi gravimetri dan untuk menentukan kandungan tembaga di
dalam sulfatnya.

C. Prinsip Percobaan

Adapun prinsip dari percobaan ini yaitu agar ma Adapun tujuan dari
percobaan ini yaitu agar mahasiswa mengetahui dan memahami konsep
pemisahan logam-logam untuk aplikasi gravimetri dan untuk menentukan
kandungan tembaga di dalam sulfatnya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Analisis gravimetri merupakan analisis yang didasari dari proses isolasi

dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari

penentuan secara analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal ke

senyawa murni yang stabil yang dapat ditimbang dengan teliti. Berat unsur

dihitung berdasarkan rumus senyawa dan berat atom unsur-unsur penyusunya,

pemisahan unsur- unsur atau senyawa yang dikandung dapat dilakukan beberapa

metoda: metoda pengendapan, metoda penguapan dan metoda elektrolisis. Pada

prakteknya yang paling sering metoda pengendapan dan penguapan (Yayat

Sudrajat, 2016).

Analisis gravimetri merupakan analisis yang didasari dari proses isolasi

dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari

penentuan secara analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal ke

senyawa murni yang stabil yang dapat ditimbang dengan teliti. Berat unsur

dihitung berdasarkan rumus senyawa dan berat atom unsur-unsur penyusunya,

pemisahan unsur- unsur atau senyawa yang dikandung dapat dilakukan beberapa

metoda: metoda pengendapan, metoda penguapan dan metoda elektrolisis. Pada

prakteknya yang paling sering metoda pengendapan dan penguapan.

Gravimetri adalah metode analisis kuntitatif unsur atau senyawa

berdasarkan bobotnya yang diawali dengan pengendapan dan diikuti dengan


pemisahan dan pemanasan endapan dan diakhiri dengan penimbangan (Adam

wiryawan, dkk. 2011).


B. Uraian Bahan

1.Asam sulfat (Dirjen POM 1995, Hal: 58)

Nama resmi : ACIDUM SULFURICUM

Nama lain : Asam sulfat

RM/BM : H2SO4 /98,07

Rumus Struktur :

Pemerian :Cairan jernih, seperti minyak, tidak berwarna, bau sangat tajam

dan korosif

Kelarutan : Bercampur dengan air dan dengan etanol, dengan menimbulkan

panas.

Kegunaan : Zat tambahan

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

2. Cupri sulfat (Dirtjen POM 1979, Hal : 731)

Nama resmi : CUPRI SULFAS

Nama lain : Tembaga (II) Sulfat

RM/BM : CuSO4/249,6

Rumus Struktur :

Pemerian : Serbuk hablur atau keabuan bebas dari sedikit warna biru.

Kelarutan : Larut dalam air dan etanol (95%)


Kegunaan : Sebagai sampel

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

3. HCL (Dirtjen POM 1979, Hal : 53)

Nama resmi : ACIDUM HIDROCHLORIDUM

Nama lain : Asam klorida

Rumus molekul : HCL/36,46

Rumus struktur :

Pemerian : Tidak berwarna, berasap, bau merangsang, jika diencerkan 2

bagian air asap dan bau hilang.

Kelarutan :Larut dalam air

Kegunaan :Sebagai zat tambahan

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

4. Zn (Dirtjen POM 1979, Hal : 363)

Nama resmi : ZINICI OXYDUM

Nama lain : seng oksida

Rumus molekul : Zno /81,38

Rumus struktur :

Pemerian : Serbuk amorf,sangat halus,putih atau putih kekuningan tidak

berbau,tidak berasa lambat laun menyerap karbon dioksida udara

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P. Larut
dalam asam mineral encer dan dalam larutan alkali hidroksida

Kegunaan : antiseptikum lokal

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik


BAB III

METODOLOGI KERJA

A. ALAT DAN BAHAN

1. Alat

Adapun alat yang digunakan pada percobaan kali ini yaitu gelas

kimia, gelas ukur, kawat kasa, dan pipet tetes.

2. Bahan

Adapun bahan yang digunakan pada percobaan kali ini yaitu CuSO 4

(sulfat), HCl (asam klorida), H2SO4 (asam sulfat), dan Zn (

B. Cara Kerja

Adapun cara kerja pada percobaan ini yaitu :

1. Pengendapan

a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

b. Ditimbang 1,2 gram Zn

c. Dimasukkan 50 mL H2SO4, kedalam gelas beaker ukuran 250 mL

d. Dipanaskan diatas kompor gas atau spiritus

e. Diaduk rata, lalu dimasukkan 1,2 gram logam Zn kedalam larutan

f. Ditutup dengan aluminium foil atau gelas arloji

g. Dibiarkan sementara (reaksi berlangsung)

h. Dibuka tutup setiap beberapa saat untuk mengaduk larutan

i. Ditambahkan HCL secukupnya


j. Ditunggu hingga adanya endapan didasar beaker

2. Penyaringan

a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

b. Diambil kertas saring lalu dibentuk kerucut

c. Diletakkan dimulut gelas beaker yang baru

d. Dituang larutan yang telah dikerjakan sebelumnya

e. Dituang hingga tidak ada lagi larutan yang tersisa

3. Pencucian

a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

b. Diambil aquades, lalu masukkan kedalam gelas beaker yang berisi

endapan larutan

c. Digoyang-goyangkan terlebih dahulu (dicuci)

d. Dituang larutan tersebut pada gelas beaker sebelumnya

e. Diulangi pencucian dengan 15 mL aseton

4. Pengeringan

a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

b. Dikeringkan sampel tersebut dengan memanaskannya pada kompor atau

spiritus

c. Ditambahkan 1 mL HCl encer

d. Ditunggu hingga sampel benar-benar kering

e. Dihentikan pemanasan

5. Penimbangan

a. Disiapkan sampel
b. Ditimbang sampel bersama dengan gelas beaker tersebut pada timbangan

c. Dicatat berat sampel tersebut

d. Dipindahkan sampel dalam kertas saring

e. Ditimbang kembali gelas beaker tanpa sampel


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

B. Pembahasan

Analisis kuantitatif adalah analisis kimia yang menyangkut penetuan

jumlah zat tertentu yang ada di dalam suatu sampel. Analisis kuantitatif terdiri

atas volumetri, gravimetri, titrimetri (asidimetri dan alkalimetri), presipitrimetri,

iodometri, dan spektrometri. Analisis Gravimetri adalah salah satu metode kimia

analisis kuantitatif dalam penetapan suatu zat kimia berdasarkan beratnya. Prinsip

dasar analisis gravimetri adalah unsur atau senyawa target diendapkan dengan

suatu pereaksi pengendap. Endapan yang terbentuk disaring kemudian dicuci lalu

dikeringkan.

Adapun alat yang digunakan pada percobaan kali ini yaitu gelas kimia, gelas

ukur, kawat kasa, dan pipet tetes. Bahan-bahan yang digunakan yaitu CuSO 4

(sulfat), HCl (asam klorida), H2SO4 (asam sulfat), dan Zn. Cara kerja dari

percobaan analisis gravimetri ini yaitu pada proses pengendapan disiapkan alat

dan bahan yang akan digunakan, ditimbang 1,2 gram Zn, dimasukkan 50 mL

H2SO4, kedalam gelas beaker ukuran 250 mL, dipanaskan diatas kompor gas atau

spiritus, diaduk rata, lalu dimasukkan 1,2 gram logam Zn kedalam larutan, ditutup

dengan aluminium foil atau gelas arloji, dibiarkan sementara (reaksi berlangsung),

dibuka tutup setiap beberapa saat untuk mengaduk larutan, ditambahkan HCL
secukupnya, dan ditunggu hingga adanya endapan didasar beaker. Proses

penyaringan, diambil kertas saring lalu dibentuk kerucut, diletakkan dimulut gelas

beaker yang baru, dituang larutan yang telah dikerjakan sebelumnya, dituang

hingga tidak ada lagi larutan yang tersisa. Proses pencucian diambil aquades, lalu

masukkan kedalam gelas beaker yang berisi endapan larutan, digoyang-

goyangkan terlebih dahulu (dicuci), dituang larutan tersebut pada gelas beaker

sebelumnya, diulangi pencucian dengan 15 mL aseton. Proses pengeringan

ikeringkan sampel tersebut dengan memanaskannya pada kompor atau spiritus,

ditambahkan 1 mL HCl encer, ditunggu hingga sampel benar-benar kering,

dihentikan pemanasan. Proses penimbangan disiapkan sampel, ditimbang sampel

bersama dengan gelas beaker tersebut pada timbangan, dicatat berat sampel

tersebut, dipindahkan sampel dalam kertas saring, dan itimbang kembali gelas

beaker tanpa sampel.


BAB V

PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Adam wiryawan, dkk 2011. Kimia analitik.

Nurfiah 2013. Dasar-dasar kimia analitik analisis gravimetri fakultas keguruan


dan ilmu pendidikan. Universitas haluoleo kendari.

Tri murtiningrum, dkk 2013. Pembelajaran kimia dengan problem solving


menggunakan media e-learning dan komil ditinjau dari kemampuan
berpikit abstrak dan kreatifitas siswa.

Yosua, 2013. Resume Kimia Analisis.program studi teknik bioprosesjurusan


keteknikan pertanian fakultas teknologi pertanian universitas brawijaya
malang.

Karmila, dkk 2013. Gravimetri penentuan kadar fosfat dalam deterjen rinso.
Laboratorium kimia analitik jurusan kimia fakultas matematika dan ilmu
pengetahuan alam universitas hasanuddin makassar.

Yayat sudrajat, 2016. Kimia Dasar. Kementerian kesehatan republik indonesia

Anda mungkin juga menyukai